Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
OLEH
NIM : 17.321.2691
KELAS : A11-A
POGRAM ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan
aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf
khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata
yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan
fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam
manusia dari kontak luar. Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut. Dalam
kulit terdapat banyak fungsi salah satunya adalah Proteksi (melindungi) ,Kulit menjaga bagian
dalam tubuh terhadap gangguan fisik atau mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan,
gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat).
Adapun fungsi lainnya dari sistem integumen yaitu yang terdapat pada bagian rambut
sebagai Pendorong penguapan keringat. Dalam sistem integumen juga terdapat kuku yang
berfungis sebagai Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat
saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Setelah kita membahas sitem integumen selanjunya kita
akan membhasa tentang sistem muscoluskeletal yang merupakan penunjang bentuk tubuh dan
mengurus pergerakan. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah tulang dan jaringan
ikat. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan jaringan-jaringan
khusus yang menghubungkan struktur-struktur tubuh. Fungsi utama sistem muskuloskeletal
adalah mendukung tubuh, membantu tubuh mempertahankan postur dan melindungi organ-organ
vital.Selain fungsi tersebut masih banyaklagi fungsi sistem muscoluskeletal bagi tubuh kita yang
akan kita bahas dalam materi pembahasan.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan
aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf
khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata
yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan
fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam
manusia dari kontak luar. Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut.
1 Ekskresi, mengeluarkan lemak dan keringat yang mengandung air, garam, urea, serta ion-
ion seperti Na .
2 Perlindungan, melindungi tubuh dari mikroorganisme, radiasi sinar matahari, iritasi
kimia, dan gangguan mekanik.
3 Pengaturan suhu badan, kelenjar keringat dan pembuluh darah berfungsi mengatur dan
mempertahankan suhu badan.
4 Metabolisme, menyintesis vitamin D dengan bantuan sinar matahari dan menyimpan
lemak sebagai sumber energi cadangan.
5 Komunikasi, stimulus lingkungan diterima oleh reseptor kulit, misalnya perubahan suhu,
sentuhan, dan tekanan. Kulit merupakan media ekspresi wajah yang penting untuk
komunikasi.
A. Kulit
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total
berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah
terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang
ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan
bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan
mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan
seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun
sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut
berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh.
Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi :
1. Proteksi (melindungi) : Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik atau
mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat
menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat). Gangguan panas misalnya radiasi,
sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya
bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang berperan
sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turut berperan dalam melindungi
kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan dengan
asam asetil).
2. Absorbsi (menyerap) : Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda
padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut
dalam lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut
mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal
tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan dan metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung
melalui celah di antara sel, menembus sel-sel epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan
yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis.
3. Regulasi (Pengatur Panas) : Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu
lingkungan. Hal ini karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat
pengatur panas, medula oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu viseral 36-37,5
derajat untuk suhu kulit lebih rendah. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari
arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi panas
dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan
pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit menjadi
pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan).
6. Pembentukan Pigmen : Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal
dan sel ini berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit. Enzim melanosum
dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase, ion Cu, dan O2 terhadap sinar
matahari memengaruhi melanosum. Pigmen disebar ke epidermis melalui tangan-tangan
dendrit sedangkan lapisan di bawahnya dibawa oleh melanofag. Warna kulit tidak
selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal-tipisnya kulit,
reduksi Hb dan karoten.
7. Keratinisasi : Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel basal
yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum. Makin ke
atas sel ini semakin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Semakin lama
intinya menghilang dan keratonosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini
berlangsung terus menerus seumur hidup. Keratinosit melalui proses sintasis dan
degenerasi menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kira-kira 14-21 hari dan
memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis-fisiologik.
B. Rambut
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari
epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah
dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan.
Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan, telapak kaki dan bagian dorsal
dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Fungsi Rambut
Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :
Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak
mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae).
Susunan Rambut
Berdasarkan hal itu bagian-bagian rambut dikenal dengan rambut yang berada di dalam kulit dan
berada diluar kulit. Bagian-bagian rambut ini dapat dibagi atas:
1. Akar Rambut (Hair Folicle)
Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Seperti yang terlihat pada
gambar di atas maka akar rambut terbagi:
Bulp yaitu bagian pangkal rambut yang membesar, seperti bentuk bola, gunanya untuk
melindungi papil rambut.
Papil rambut adalah bagian yang terlindungi di dalam bulp atau terletak dibagian
terbawah dari folicle rambut. Papil rambut tidak ubahnya seperti piring kecil yang
tengahnya melengkung dan menonjol ke arah rambut, lengkungan inilah yang
menyebabkan ia disebut papil, berasal dari sel-sel kulit jangat (corium) serta kulit ari
(epidermis). Diantara sel-sel papil juga terdapat melanosit. Melanosit menghasilkan
pigmen (zat warna), yang akan disebarkan terutama ke dalam contek, kemudian ke dalam
medulla rambut. Di samping itu juga terdapat di dalam papil rambut yaitu pembuluh
darah dan getah bening, yang berfungsi memberi makanan kepada rambut (memelihara
kehidupan rambut), serta terdapat juga saraf yang mensarafi folicle rambut. Itu sebabnya
rambut tidak mempunyai saraf perasa. Oleh karenanya kita tidak merasa sakit bila rambut
digunting atau dipangkas.
Folicle rambut ialah kandungan atau kantong rambut tempat tumbuhnya rambut. Kantong
rambut terdiri dari 2 lapis. Lapisan dalamnya berasal dari sel-sel epidermis, sedangkan
lapisan luarnya berasal dari sel-sel dermis. Rambut yang panjang dan tebal mempunyai
folicle berbentuk besar, folicle rambut ini bentuknya menyerupai silinder pipa. Kalau
folicle bentuknya lurus, rambut juga lurus dan bila melengkung rambut jadi berombak.
Tetapi kalau lengkungannya itu lebih lengkung lagi, maka rambutnya keriting. Di dalam
folicle ini bermuara kelenjar lemak (palit).
Otot penegak rambut ialah yang menyebabkan rambut halus bulu roma berdiri bila ada
sesuatu rangsangan dari luar dan dari dalam tubuh kita. Misalnya merasa seram,
kedinginan, kesakitan, kelaparan dan sebagainya.
Matrix, disebut juga dengan umbi/tombol atau lembaga rambut. Seperti dijelaskan di
depan, bahwa di dalam folicle terdapat rambut. Bagian yang berdekatan dengan papil
lebih subur daripada bagian yang lebih jauh di atasnya. Bagian yang subur itulah yang
disebut matrix atau umbi/tombol atau lembaga rambut. Mengapa pada bagian itu lebih
subur ?. Ini disebabkan karena kelompok sel yang terdapat dibagian itu selalu membelah
diri, membentuk bagian rambut baru. Diantara sel-sel umbi juga terdapat sel-sel
melanosit. Bagian paling dalam atau tengah umbi rambut, sel-selnya berwarna keputih-
putihan dan masih lembek (masih muda). Sel-sel ini masih mengandung parakeratin (sel
rambut yang warnanya sudah lebih mantap, sudah keras, mengandung keratin).
Parakeratin adalah zat pendahulu keratin. Sel-sel rambut yang masih muda ini terdorong
ke atas oleh sel-sel yang terjadi kemudian. Makin ke atas makin mengalami proses
keratinisasi penandukan.
Cuticula (selaput kulit ari) yang berbentuk seperti sisik-sisik ikan dan sangat berfungsi
untuk melindungi lapisan rambut (berada paling luar yang merupakan pelindung). Di
samping itu ia juga berfungsi untuk menentukan besar kesilnya daya serap zat cair pada
rambut seperti air, shampo, conditioner, obat keriting, zat/cat pewarna rambut, bleaching.
Pada rambut yang kasar lapisan cuticula nya juga kasar. Sedang pada rambut yang halus
lapisan cuticula nya juga halus.
Cortex atau kulit ari rambut, ialah bagian rambut yang terbesar dan merupakan lapisan di
bawah cuticula. Cortex berfungsi sebagai lapisan yang menentukan warna karena pigmen
(zat warna rambut dikandung oleh lapisan ini). Misalnya penyerapan zat cair, obat
keriting, cat rambut, dan lain-lain. Jadi cortex ini berhubungan dengan sifat elastisitas
rambut.
Medulla atau sum-sum rambut. Medulla ini terdapat dibagian paling tengah. Rambut
yang halus sekali ada yang tidak terdapat medulla nya. Agar jelasnya perhatikanlah
Gambar di bawah ini, yang menunjukkan penampang dari batang rambut.
3. Batang Rambut
Berkaitan dengan struktur maka bentuk-bentuk rambut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Lurus, tidak bergelombang dan tidak keriting. Biasanya rambut yang lurus dapat
memberikan beberapa kemudahan kepada si pemakai misalnya dalam hal tatanan rambut,
baik yang dipotong maupun yang disanggul. Mengapa demikian? Karena rambut lurus ini
mempunyai folicle yang lurus dan penampangnya bulat.
Berombak yaitu memperlihatkan gelembung yang besar pada rambut. Hal ini disebabkan
karena folicle nya melengkung dan penampangnya lonjong/oval. Rambut ini juga
termasuk mudah dalam hal penataan, baik yang disanggul atau disasak maupun yang
dipotong pendek.
Keriting, biasanya rambut yang keriting berbentuk gelombang kecilkecil atau sedang. Ini
adalah karena folicle nya amat melengkung sedangkan penampangnya gepeng.
C. Kuku
Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut
dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan
rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur. Pada kulit di
bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga
menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian
terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari
tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari
pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh.
Manusia tanpa adanya bentuk tubuh maka tidak akan bisa berjalan atau melakukan gerak apapun
secara sempurna karena tidak mempunyai bentuk tubuh sehingga tidak bisa mengetahui
kelebihan dan kelemahan yang ditampilkan. Untuk itu adanya system musculoskeletal ini
sebagai pemberi bentuk .
System musculoskeletal ini sangat membutuhkan sekali tulang belakang, hal ini dengan tujuan
untuk digunakannya sebagai penyangga berat badan agar tubuh dapat dengan mudah di atur
kesesuainnya.
System musuloskeletal ini digunakan sbagai tempan untuk menyimpan kelebihan kalsium serta
fosfor yang ada di dalam tubuh, Apabila di dalam tubuh kita kekurangan kalsium maupun fosfor
maka system ini akan melepaskan mineral yang disimpannya.
Sebagai perlindungan system ini dapat melindungi organ organ penting seperti tulang tulang
tengkorak yang melindungi otak, jantung serta paru paru akan dilindungi oleh tulang dada
( cavuum thorax ) . tulang dada ini dibentuk oleh tulang iga ( kostae ).
Sebagai alat yang difungsikan sebagai alat gerak pasif maka system musculoskeletal ini tidak
melakukan sesuatu apapun kecuali adanya gerakan dari luar yang artinya system ini digerakan
oleh komponen yang lain. Dalam hal ini otot difungsikan untuk dapat menggerakan system atau
rangka ini, otot ini juga melekat pada rangka ini selain melekat otot ini digunakan untuk bekerja
pada rangka tersebut.
Di dalam tubuh kita lebih tepatnya lagi yaitu pada sumsum tulang ini digunakan sebagai tempat
untuk pembentukan darah, istilah haematopoiesis digunakan sebagai tempat untuk pembentukan
darah, dalam rangka kita pembentukan darah lebih tepatnya berada pada tulang pipih seperti
tulang dada ataupun tulang costae.
A. TULANG
Tulang merupakan jaringan hidup yang menyuplai darah dan saraf. Karena merupakan jaringan
hidup, tulang mampu beregenerasi apabila mengalami cedera. Tulang bersifat keras dan kaku
karena mengandung bahan kristalin anorganik yang tersusun atas garam-garam kalsium, dan
sepertiganya terdiri dari jaringan fibrosa sehingga membuat tulang juga bersifat elastic. Tulang
manusia dewasa terdiri atas 206 tulang.
b) Untuk memberikan suatu sistem pengungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot yang melekat
pada tulang tersebut; sebagai suatu sistem pengungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot yang
melekat padanya.
d) Untuk menghasilkan sel-sel darah merah dan putih dan trombosit dalam sumsum merah tulang
tertentu.
a. Struktur Tulang
d) Tulang ireguler (bentuk yang tidak beraturan) pada vertebra, tulang-tulang wajah, dan rahang.
Seperti terlihat pada gambar di bawah ini, lapisan terluar dari tulang (cortex) tersusun dari
jaringan tulang yang padat, sementara pada bagian dalam di dalam medulla berupa jaringan
sponge. Bagian tulang paling ujung dari tulang panjang dikenal sebagai epiphyse yang
berbatasan dengan metaphysis. Metaphysis merupakan bagian dimana tulang tumbuh
memanjang secara longitudinal. Bagian tengah tulang dikenal sebagai diaphysis yang berbentuk
silindris. Unit struktural dari cortical tulang compacta adalah system havers, suatu jaringan
(network) saluran yang kompleks yang mengandung pembuluh-pembuluh darah mikroskopis
yang mensuplai nutrient dan oksigen ke tulang, lacuna, dan ruang ruang kecil dimana
osteosit berada. Jaringan lunak di dalam trabeculae diisi oleh sumsum tulang : sumsum tulang
merah dan kuning. Sumsum tulang merah berfungsi dalam hal hematopoesis, sementara sumsum
kuning mengandung sel lemak yang dapat dimobilisasi dan masuk ke aliran darah. Osteogenic
cells yang kemudian berdiferensiasi ke osteoblast(sel pembentuk tulang) dan osteoclast (sel
penghancur tulang) ditemukan pada lapisan terdalam dari periosteum. Periosteum adalah lembar
jaringan fibrosa dan terdiri atas banyak pembuluh darah. Vaskularisasi, tulang merupakan
jaringan yang kaya akan vaskuler dengan total aliran darah sekitar 200 sampai 400 cc/menit.
Setiap tulang memiliki arteri penyuplai darah yang membawa nutrient masuk didekat
pertengahan tulang, kemudian bercabang ke atas dan ke bawah menjadi pembuluh-pembuluh
darah mikroskopis. Pembuluh darah ini mensuplai cortex, marrow, dan system haverst.
Persarafan, serabut syaraf sympathetic dan afferent (sensori) mempersyarafi tulang. Dilatasi
kapiler darah dikontrol oleh syaraf symphatetic, sementara serabut syaraf afferent
mentransmisikan rangsangan nyeri.
b. Bagian-bagian tulang
1. Tulang Tengkorak
- Gubah tengkorak
- Dasar tengkorak
- Bagian hidung
- Bagian rahang:
3. Kolumna vertebralis
Badan ruas
Lengkung ruas :Pros. Spinosus
Pros. Transverses
4. Tulang dada
Manubrium sterni
Korpus streni
Prosesus xifoid
5. Tulang panggul
Fosa iliaka
Spina iliaka
Krista iliaka
Simpisis pubis
Tuberkel pubis
Tuberositas iskhiadikum
Foramen obturatum
Asetabulum
6. Anggota gerak atas
Prosesus korakoid
Fosa supra scapula
Fosa infra scapula
Kavum glenoid
Akromion
Ekstrimitas sternalis
Ekstrimitas akrominalis
prosesus olekrani
prosesus stiloid
Kaput radialis
Tuberositas radialis
Lunatum/bulan sabit
Troquetrum/segitiga
Fisiformis/bentuk kacang
Kapitatum/tulang berkepala
Kaput femoris
Kolumna femoris
Trokanter mayor
Trokanter minor
Kondilus medialis
Kondilus lateralis
- Patela/tempurung lutut
Prosesus interkondiloid
Fosa interkondiloid
Maleolus medialis
- Tuberositas tibia fibula/ tulang betis
Maleolus lateralis
Prosesus stiloid
- Tarsalia/pergelangan kaki
Talus
Kalkaneus
Navikular
Kuboidea
Kunaiformi
B. OTOT
a. Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan bergerak
dalam bagian organ internal tubuh.
b. Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan mempertahankan
tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi.
a. Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak melibatkan
pemendekan otot.
b. Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf.
c. Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang otot saat
rileks.
d. Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau meregan
Jenis-jenis otot
a. Otot rangka, merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka. Serabut otot sangat
panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100
mikron. Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer. Kontraksinya sangat
cepat dan kuat.
Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut-serabut berbentuk
silinder yang panjang, disebut myofiber /serabut otot.
Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai banyak nukleus
ditepinya.
Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-macam
organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan myofibril.
Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda ukurannya :
a) yang kasar terdiri dari protein myosin
b) yang halus terdiri dari protein aktin/actin.
b. Otot Polos, merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan
pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada
sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah. Serabut otot
berbentuk spindel dengan nukleus sentral. Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron
(melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil. Kontraksinya kuat dan
lamban.
Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk berkontraksi.
a. Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada jalan udara besar
traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil
dan pada otot erektor pili rambut.
b. Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding organ berongga
atau visera. Semua serabut dalam lapisan mampu berkontraksi sebagai satu unit tunggal. Otot ini
dapat bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk
hasil dari aktivitas listrik spontan.
c. Otot Jantung, Merupakan otot lurik. Disebut juga otot seran lintang involunter. Otot ini
hanya terdapat pada jantung. Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga
mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.
d. Otot Badan
Umumnya tiap otot badan mempunyai 2 ujung yang masing masing dinamakan caput dan
caud, sedangkan bagian yang terdapat di tengah-tengah ialah empar atau venter.kedua ujungnya
itu dengan perantaraan suatu urat biasanya melekat pada tulang, tetapi kadang- kadang salah satu
ujung melekat pada kulit, misalnya otot-otot wajah, atau pada suatu anyaman jaringan-ikat yang
kokoh misalnya otot serong dinding perut. Tempat kepala otot melekat pada tulang dinamakan
origo, dan tempat melekatnya ekor dinamakan insertion. Origo merupakan titk yang tidak
bergerak atau kurang bergeraknya dari ujung yang lain, sedangkan insertio merupakan titik yang
dapat bergerak luas atau terletak jauh dari batang badan.
a. Support
Kerangka tubuh berperan sebagai structural framework untuk tubuh dengan mendunkung
jaringan lunak serta menyediakan titik perlekatan untuk tendon dari sebagaian besar otot rangka
b. Protection
Rangka tubuh melindungi organ-organ dalam yang penting yang ada di dalam tubuh manusia.
Sebagai contoh, misalnya. Tulang-tulang kranial melindung otak dan tulang- tulang rusuk
melindungi jantung dan paru-paru.
c. Assistance in movement
Sebagian besar otot rangka melekat pada tulang. Ketika otot rangka menjalankan gungsinya
dengan berkontraksi, otot tersebut akan menarik tulang untuk menghasilkan pergerakan.
d. Mineral homeostasis
Jaringan tulang merupakan tempat penyimpanan untuk beberapa jenis mineral, terutama kalsium
dan fosfor yang berperan terhadap kekuatan tulang. Menjaga level kalsium di darah adalah
dengan mengontrol tingkat resorpsi kalsium dari tulang ke darah dan deposisi kalsium dari darah
ke tulang. Ada banyak proses dalam tubuh yang membutuhkan kalsium dalam jumlah tertentu
sehingga level ion kalsium dalam plasma diregulasi sedapat mungkin berada dalam kisaran 9-11
mg/100 mL. Bahkan, jika jumlah kalsium sedikit saja berada di luar kisaran tersebut, dapat
menyebabkan terjadinya hal yang fatal. Jantung dapat berhenti jika konsentrasi kalsium terlalu
tinggi dan proses bernapas akan berhenti jika konsentrasi kalsium terlalu rendah.
Semua pergerakan tubuh yang kita lakukan adalah hasil dari kontraski otot yang berdasarkan
fungsi terintegrasi dari otot rangka, tulang, dan sendi.
Kontraksi otot rangka akan menstabilkan sendi dan menjaga posisi tubuh
c. Menghasilkan panas.
Ketika jaringan otot berkontraksi, akan terjadi sebuah proses yang disebut thermogenesis, yaitu
proses pembentukan panas. Sebagian besar panas yang dibentuk oleh otot digunakan untuk
menjaga suhu normal tubuh
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan
aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf
khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). sistem integumen berfungsi
menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar. Sistem Integumen pada manusia
terdiri dari kulit, kuku, rambut. Sedangkan sistem muscoluskeletal yang merupakan penunjang
bentuk tubuh dan mengurus pergerakan. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah
tulang dan jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan
jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur tubuh. Fungsi utama sistem
muskuloskeletal adalah mendukung tubuh, membantu tubuh mempertahankan postur dan
melindungi organ-organ vital.
DAFTAR PUSTAKA