Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Ular berbisa tersebar sangat luas mulai dari laut, darat (dataran
rendah sampai dataran tinggi). Luasnya daerah distribusinya membuta
ular teradaptasi dengan sempurna pada habitatnya.
Setiap ular berbisa memiliki karakter bisa yang khas, sehingga antibisa
ular yang digunakanpun juga harus khusus.
Maharani ,2016
Indonesia mempunyai kasus yang sangat banyak untuk gigitan ular berbisa.
Namun demikian data tersebut tersebar diseluarh rumah sakit dan puskesmas di seluruh
Indonesia.
terdiri dari kasus gigitan Ular viper pohon Trimeresurus insularis (85 kasus),Ular weling
Bungarus candidus (5 kasus), Ular kobra Naja sputatrix (15 kasus). Ular tanah
Colleselasma rhodostoma (2 kasus), 5 kasus gigitan oleh ular tak berbisa (non venomous
snake: ular kopi Coelognathus flavolineatus dan Ular air Xenochrophis trianguligera),
dan 36 kasus gigitan yang tidak dapat diidentifikasi jenis ularnya. Selain itu, terdapat
juga 5 kejadian venom Ophthalmia (mata tersembur oleh bisa Ular kobra Naja
sputatrix) (Maharani,2016)
• 1.lingkungan:kebun,sawah,tambang,hutan gunung,rawa
• Carana memakai APD(sandal,sepatu boot,sepattu
berlampu,lampu sener kepala,senter,tongkat,celana
panjang
• 2.rumah:rumah kotor sarang tikus,katak,kandang
ayam,membersihkan tumpukan kayu,gundukan
rayap,lubang di dinding kayu,bambu ,menaa anaman
bambu,perdu
• 3.pekerjaan:petani,nelayan,penari ular,snake
handler,pawwang ular,restoan menu ular,penyamak kulit
ular
WHO review 2016