Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract
Whereas uterus sub involution is uterus failure to back to before pregnant condition. So many factors that
contributed to uterus involution like age, parity, early breastfeeding initiation and early mobilization. Uterus Sub
involution happened because there is placenta rest and infection. Labor case in H.M Ryacudu regional public
hospital, north lampung in 2012, that have total 719 labors and the total of postpartum bleeding is 12,93 percent
with the cause of postpartum bleeding is placenta rest is 35,48 percent and infection is 11 percent. Sub involution
case in ketapang community health centre, north lampung, in 2013 is 47,5 percent.The purpose of this study is to
know factors that have relation with uterus involution of postpartum mothers in the working area of ketapang
community health center , north lampung, in 2014.The kind of this study is analytic survey with cohort study
plan. The population are all of labor mothers in community health centre of ketapang north lampung in july-
november in 2014. Sample is specified by different proportion hypothesis test formula for cohort study get 23
sample respondent. The total of sample that exposed and not exposed 1:1 so the total of all sample are 46
respondents. Sample taking use accidental sampling method and data collage use check list. Data analysis that
use univariate and bivariate analysis are use chi square test. Study result in the are of ketapang community
health centre north lampung in 2014 show from relation of age and uterus involution get 0,22 p value. Relation
of parity and uterus involution get 1,00 p value. Relation of early breastfeeding initiation with uterus involution
get 0,025 p value. Relation of early mobilization with uterus involution get 0,008 p value. The conclusion is
early breastfeeding initiation and early mobilization factors are have relation with uterus involution of
postpartum mothers in the working area of ketapang community health centre, north lampung, in 2014.
Suggestion for all of midwives in the working area of ketapang community health center, north lampung is need
to increase the applied of early breastfeeding initiation and early mobilization in normal labor helping, by doing
socialization to pregnant mothers from her pregnant checking.
Key Word: Uterus Sub involution, early breastfeeding initiation, mobilization, age, parity
Abstrak
Subinvolusi uterus merupakan kegagalan uterus kembali pada keadaan tidak hamil. Banyak faktor yang
berkontribusi terhadap involusi uterus seperti umur, paritas, Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan mobilisasi dini.
Subinvolusi uterus terjadi karena adanya sisa plasenta dan infeksi. Persalinan di RSUD H.M Ryacudu Lampung
Utara tahun 2012 dari 719 persalinan terdapat perdarahan postpartum sebesar 12,93%, karena perdarahan sisa
plasenta sebesar 35,48% dan infeksi 11%. Kejadian subinvolusi di Puskesmas Ketapang Lampung Utara pada
tahun 2013 sebesar 47,5%.Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan involusi
uterus pada ibu postpartum. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan peneliian cohort.
Populasi semua ibu bersalin di Puskesmas Ketapang Lampung Utara pada bulan Juli-September tahun 2014.
Sampel ditentukan dengan rumus uji hipotesis beda proporsi diperoleh 23 responden. Sampel terpapar dan tidak
terpapar 1:1, total sampel 46 responden, diambil dengan cara accidental sampling dan pengumpulan data
menggunakan check list. Analisis data univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil menunjukkan bahwa
hubungan; umur dengan involusi uterus diperoleh p value 0.22; paritas dengan involusi uterus diperoleh p value
1.00, inisiasi menyusu dini dengan involusi uterus diperoleh p value 0.025; dan mobilisasi dini dengan involusi
uterus diperoleh p value 0,008. Simpulan adalah faktor inisiasi menyusui dini dan mobilisasi dini berhubungan
dengan involusi uterus pada ibu postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Ketapang Lampung Utara pada tahun
2014. Saran bagi para bidan perlunya meningkatkan penerapan IMD dan mobilisasi dini dalam menolong
persalinan normal, dengan melakukan sosialisasi pada ibu dan keluarga sejak pemeriksaan kehamilannya.
Kata Kunci: Involusi Uterus, Inisiasi Menyusui Dini, Mobilisasi, Usia, Paritas
Yusro Hadi M dan Martini Fairus, Faktor-faktor yang berhubungan dengan involusi uterus pada ibu pos partum...3
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VII No.2 Edisi Desember 2014, ISSN: 19779-469X
Yusro Hadi M dan Martini Fairus, Faktor-faktor yang berhubungan dengan involusi uterus pada ibu pos partum...4
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VII No.2 Edisi Desember 2014, ISSN: 19779-469X
akan diidentifikasi terlebih duhulu kemudian dengan berisi identitas responden dan daftar
diikuti kedepan secara prospektif timbulnya untuk mengamati ada tidaknya gejala dari
efek (Notoatmodjo, 2012). Observasi saat sasaran penelitian yang telah ditetapkan
persalinan dilakukan untuk melihat faktor berdasarkan definisi operasional penelitian.
resiko inisiasi menyusui dini kemudian diikuti Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan
kedepan secara prospektif dengan checklist dan dan analisis data. Analisis data menggunakan
data mobilisasi dini serta pemeriksaan palpasi analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-
TFU yang dilakukan pada saat kunjungan masa square.
nifas ibu postpartum hari ke-10.
Populasinya seluruh ibu yang Hasil
melahirkan pada bulan Juli – September 2014
di wilayah Pukesmas Ketapang Lampung Karakteristik Responden
Utara. Besar sampel menggunakan rumus uji Proporsi responden berdasarkan
hipotesis beda proporsi menurut Ariawan karakteristik pendidikan, usia, paritas, IMD dan
(1998). Hasil penghitungan diperoleh sampel mobilisasi dini terlihat pada tabel 1. Tabel 1
minimal 22,08 dibulatkan 23 responden. memperlihatkan dari 46 responden sebagian
Sampel untuk masing-masing kelompok adalah besar 87% (40) responden dengan pendidikan
23 persalinan dengan ibu yang melakukan IMD dasar, proporsi TFU yang masih teraba pada
(resiko positif) dan 23 persalinan yang tidak hari ke-10 sebanyak 30.4% (14) responden,
melakukan IMD (resiko negatif). Teknik proporsi Responden yang melakukan IMD,
pengambilan sampel nonprobability sampling proporsi yang melakukan IMD responden
dengan cara accidental sampling. separuhnya 50% (23), proporsi responden
Pengambilam sampel dengan cara responden yang berusia berisiko(<20 th dan >35 th).
atau kasus yang kebetulan ada atau tersedia di terdapat 15,2% (7) responden, terdapat 37 %
tempat penelitian (Notoatmodjo, 2012). Tempat (17) responden mempunyai paritas berisiko dan
penelitian di wilayah kerja Pukesmas Ketapang responden yang tidak melakukan mobilisasi
Lampung Utara. Responden diambil dari 3 dini atau melakukan tetapi tidak sesuai standar
BPS yang ada di wilayah kerja Puskesmas sebanyak 45,7% ( 21) responden.
Ketapang, dengan rincian 7 responden di BPS
Nunik Yuniarti, 9 responden di BPS Novi Tabel 1
Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan, Usia,
Astuti, 7 responden di BPS Widuri Mustika Paritas, dan IMD
Rini, dan 23 responden dari Puskesmas Rawat Pendidikan Jumlah %
Inap.
Pendidikan Dasar 40 87
Instrumen penelitian berupa checklis, Pendidikan Tinggi 6 13
digunakan sebagai alat untuk mengukur Tinggi Fundus Uterus
variabel dependen involusi uterus hari ke-10 Teraba 14 30.4
postpartum dan variabel independen inisiasi Tidak teraba 32 69.6
menyusui dini (responden terpapar/melakukan Inisiasi Menyusui Dini
IMD) dilaksanakan setelah bayi dilahirkan. Bila IMD 23 50.0
bayi langsung diletakkan didada ibunya dan Tidak IMD 23 50.0
mulut bayi dibiarkan mencari sendiri sampai Usia Ibu
Beresiko (< 20 th dan
menemukan puting dan menghisap susu ibu >35th)
7 15.2
dalam waktu kurang dari 1 jam. Untuk yang Tidak beresiko (20-35 th) 39 84.8
tidak terpapar dengan IMD apabila bayi setelah Paritas
lahir tidak diletakkan pada dada ibu, atau Berisiko (1 atau >3 anak) 17 37.0
diletakkan pada dada ibu tetapi bila waktu Tidak Berisiko (2-3 anak) 29 63.0
sampai waktu lebih dari 1 jam mulut bayi Mobilisasi dini
belum bisa menemukan puting susu ibunya. Tidak dilakukan/Tidak
21 45.7
sesuai
Checklist juga digunakan untuk mengukur Dilakukan/Sesuai 25 54.3
mobilisasi dini. Penelitian ini bersifat individual
Yusro Hadi M dan Martini Fairus, Faktor-faktor yang berhubungan dengan involusi uterus pada ibu pos partum...4
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VII No.2 Edisi Desember 2014, ISSN: 19779-469X
Tabel 2
Hubungan Umur, Paritas, IMD dan Mobilisasi dengan Involusi Uterus pada hari ke-10
Yusro Hadi M dan Martini Fairus, Faktor-faktor yang berhubungan dengan involusi uterus pada ibu pos partum...6
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VII No.2 Edisi Desember 2014, ISSN: 19779-469X
pengeluaran lochea lebih lancar, yang berarti IMD dan mobilisasi dini yang baik pada saat
involusi uterus berlangsung lebih cepat. persalinan dan masa nifas.
Hasil uji statistik diperoleh p value = Faktor faktor yang berhubungan dengan
0,008, artinya ada hubungan yang signifikan kejadian involusi uterus pada ibu postpartum
antara Mobilisasi Dini dengan kembalinya adalah bahwa faktor umur dan paritas tidak
uterus pada hari ke-10. Hasil analisis diperoleh berhubungan dengan proses involusi uterus ibu
OR = 4,365 artinya responden yang melakukan postpartum. Faktor IMD dan mobilisasi dini
Mobilisasi Dini dengan baik berpeluang 4,3 berhubungan dengan proses involusi uterus,
kali lebih cepat kembalinya uterus ke posisi untuk ibu yang melakukan inisiasi menyusui
sebelum hamil, dibanding dengan responden dini postpartum berpeluang 3,1 kali lebih cepat
yang tidak melakukan mobilisasi dini dengan mengalami involusi uterus dan ibu yang
baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil melakukan imobilisasi dini postpartum
penelitian yang dilakukan Kautsar (2011) berpeluang 3,4 kali lebih cepat mengalami
menunjukkan ada hubungan antara mobilisasi involusi uterus.
dini dengan proses involusi uterus, dari 20
responden yang melakukan mobilisasi dini Saran
dengan baik, 16 responden (80%) terjadi Bagi tenaga kesehatan khususnya Bidan
involusi cepat. yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ketapang
Peran mobilisasi terhadap involusi Lampung Utara, agar pada saat ANC ibu hamil
uteri dijelaskan sebagai berikut, mobilisasi sudah mulai dikenalkan tentang pentingnya
meningkatkan kontraksi dan retraksi dari otot- IMD dan mobilisasi dini pada post partum. Hal
otot uterus setelah bayi lahir. Kontraksi dan ini sebagai upaya pencegahan terjadinya
retraksi ini diperlukan untuk menjepit perdarahan post partum yang disebabkan
pembuluh darah yang pecah akibat pelepasan karena terganggunya involusi uterus. Kegiatan
plasenta. Dengan adanya kontraksi dan retraksi inisiasi menyusui dini dan mobilisasi dini perlu
yang terus menerus ini menyebabkan diterapkan dalam pemberian asuhan kebidanan
terganggunya peredaran darah dalam uterus persalinan dan masa nifas dan dapat
mengakibatkan jaringan otot kekurangan zat-zat diberlakukan dalam program KIA di seluruh
yang diperlukan, sehingga ukuran jaringan otot- wilayah Puskesmas Ketapang Lampung Utara,
otot tersebut menjadi kecil. Dengan demikian terutama bagi praktek Bidan yang sampai saat
ibu yang melakukan mobilisasi dini mempunyai ini masih belum melaksanakan, juga bisa
penurunan fundus uteri lebih cepat dan berlaku bagi daerah lain yang memiliki
kontraksi uterus yang lebih kuat dibandingkan karakteristik sama.
ibu yang tidak melakukan mobilisasi dini
(Martini,2012). Proses itu disebabkan karena Daftar Pustaka
mobilisasi dini dapat mengurangi bendungan
lochea sehingga dapat mempercepat Ariawan, Iwan. 1998. Besar dan Metode Sampel
kembalinya organ kandungan seperti sebelum Pada Penelitian Kesehatan, Jurusan
hamil (Kautsar, 2011). Biostatistik dan Kependudukan, Fakultas
Berdasarkan pembahasan hasil dalam Kesehatan Masyarakat, UI.
Depkes, RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia
penelitian ini diharapkan perlunya
Tahun 2008, Depkes RI, Jakarta.
memperhatikan faktor umur ibu bersalin, Dewi, Vivian Nanny Lia, dan Sunarsih, Tri. 2013.
menerapkan IMD dan Mobilisasi dini dengan Asuhan Kebidanan Pada IBU NIFAS,
baik oleh bidan sebagai prosedur tetap dalam Salemba Medika, Jakarta.
pertolongan persalinan normal dan asuhan masa Dinkes Prov. Lampung. 2011. Profil kesehatan
nifas untuk mempercepat involusi uterus Provinsi Lampung 2010, Bandar lampung.
sehingga perdarahan akibat subinvolusi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara. 2013.
komplikasi masa nifas dapat dhindari. Selain itu Profil kesehatan Kabupaten Lampung Utara
perlunya KIE bagi ibu hamil trimester III Tahun 2012, Kotabumi.
sebagai informasi sejak dini untuk melakukan
7
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VII No.2 Edisi Desember 2014, ISSN: 19779-469X
Kautsar, Ratna. 2011. Jurnal Hubungan Antara Palupi, Indriana Fitria H. 2011. Hubungan Inisiasi
Mobilisasi Dini Dengan Involusi Uteri Pada Menyusui Dini Dengan Perubahan Involusi
Ibu Nifas Di BPS Vinsentia Ismijati, SST, Uteri Pada Ibu Nifas Di BPS ANIK S,
STIKES Insan Se Agung Bangkalan, Amd.Keb Di Mojosongo Surakarta, Akbid
Surabaya. Tersedia (http://jtptunimus-gdl- Mitra Surakarta, Surakarta. Tersedia
kautsaratna-6497-2.pdf/html [14 Februari Saleha, Siti. 2013. Asuhan Kebidanan Pada
2014]) Masa Nifas, Salemba Medika, Jakarta.
Martini. 2012. Hubungan Inisiasi Menyusui Dini SDKI. 2012. Survey Demografi dan Kesehatan
Dengan Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Post Indonesia Tahun 2012. Badan Pusat
Partum Hari Ke Tujuh di Wilayah Kerja
Statistik, Badan Kependudukan dan
Puskesmas Kotabumi II Lampung Utara,
FKM UI, Jakarta. Tersedia Keluarga Berencana Nasional. Tersedia
(http://digital_20313701-t31318-Hubungan (http://Laporan%20Pendahuluan%20SD
Inisiasi.pdf/html [10 Februari 2014]) KI%202012.pdf/html [10 Februari
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi 2014]).
Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta SDKI. 2010. Survey Demografi dan Kesehatan
Prawiroharjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kandungan, Indonesia Tahun 2010. Badan Pusat
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Statistik, Badan Kependudukan dan
Jakarta Keluarga Berencana Nasional. Tersedia
Roesli, Utami. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI (http://LaporanAKI%09SDKI%092010.p
Eksklusif. Pustaka Bunda, Jakarta.
df/ [14 Februari 2014]).