Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Penelitian sirosis hati telah dilakukan terhadap sejumlah pasien rawat inap dan rawat jalan
yang menderita sirosis hepatis di RSUD KOJA pada periode Agustus – Oktober 2017. Total
sampel pada penelitian ini didapatkan sebanyak 25 responden.
Jenis Kelamin
laki - laki perempuan
48%
52%
Penelitian yang telah dilakukan pada 25 orang pasien penyakit dalam di RSUD Koja
mendapatkan hasil yaitu penderita sirosis hepatis lebih banyak didapatkan pada jenis kelamin
laki-laki yaitu sebanyak 13 orang (52%) jika dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan
yaitu sebanyak 12 orang (48%).
14
12
10
8
6
4
2
0
<40 tahun 40 - 60 tahun > 60 tahun
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 25 orang pasien penyakit dalam di RSUD
Koja dalam kurun waktu sejak Agustus - Oktober 2017 didapatkan hasil sebagai berikut
dimana distribusi pasien sirosis hepatis paling banyak pada rentang usia 40-60 tahun yaitu
sebanyak 13 orang (52%). Pada kelompok usia <40 tahun yaitu sebanyak 6 orang (24%) dan
pada kelompok usia >60 tahun yaitu sebanyak 6 orang (24%).
Keluhan Utama
8%
Perut membesar
8%
BAB hitam
8% 40%
Nyeri perut kiri
4% Sesak
Mual
32% Lemas
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 25 orang pasien penyakit dalam di RSUD Koja
yang menderita sirosis hepatis didapatkan keluhan paling banyak adalah keluhan perut yang
membesar yaitu sebanyak 10 orang (40%), kemudian BAB hitam pada 8 orang (32%). Pada
pasien sirosis hepatis, keluhan terbanyak ketiga adalah sesak pada 2 orang (8%), keluhan
mual pada 2 orang (8%) dan keluhan lemas sebanyak 2 orang (8%). Sementara hanya ada ada
1 pasien (4%) yang memiliki keluhan nyeri perut kiri.
Total 25 100,0
Pada tabel 1, didapatkan hasil penelitian yang dilakukan pada 25 orang pasien penyakit dalam
di RSUD Koja yang menderita penyakit sirosis hepatis didapatkan gambaran faktor
predisposisi atau komorbid paling banyak adalah pasien dengan riwayat penyakit hati kronis
yaitu sebanyak 15 orang (60%), yang terbagi atas dua yaitu hepatitis B sebanyak 14 pasien
(93%), sedangkan hepatitis C sebanyak 1 orang (6,67%). Kemudian faktor predisposisi
terbanyak kedua adalah pasien dengan Riwayat mengkonsumsi Alkohol yaitu sebanyak 6
orang (24%), selain itu Diabetes Mellitus juga menjadi salah satu faktor predisposisi pada 4
orang (16%).
Gambaran distribusi stigmata sirosis hepatis pada 25 orang pasien penyakit dalam di RSUD
Koja didapatkan hasil yaitu stigmata sirosis yang paling banyak ditemukan berupa ikterus dan
shifting dullness yaitu sebanyak 7 orang (28%). Kemudian edema dan ikterus pada 5 orang
(20%) dan shifting dullness juga terdapat pada 5 orang (20%). Dari hasil penelitian didapat 3
orang (12%) yang memiliki stigmata sirosis berupa spider nevi dan 1 orang (4%) dengan
stigmata sirosis berupa edema.
100%
80%
persentase
60%
40%
20%
0%
dengan komplikasi Tanpa komplikasi
komplikasi
Gambar 4. Gambaran Distribusi Jenis Sirosis Hepatis pada Pasien Sirosis Hepatis
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 25 orang pasien penyakit dalam di RSUD
Koja yang menderita penyakit sirosis hepatis didapatkan seluruh sampel sebanyak 25 orang
(100%) adalah jenis sirosis hepatis dengan komplikasi.
Distribusi jenis komplikasi pada penelitian yang dilakukan pada 25 orang pasien penyakit
dalam di RSUD Koja yang menderita penyakit sirosis hepatis didapatkan bahwa jenis
komplikasi paling banyak adalah anemia dengan asites yaitu sebanyak 12 orang (48%).
Selanjutnya adalah asites saja sebanyak 8 orang (32%), diikuti komplikasi berupa anemia,
varises esofagus dan asites sebesar 3 orang (12%). Komplikasi anemia dan varises esofagus
sebanyak 2 orang (8%) dan komplikasi anemia sebanyak 1 orang (4%).
Skor Child Pugh
Child Pugh
A
Child Pugh 32%
C
44%
Child Pugh
B
24%
Pada diagram diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi gambaran skor Child Pugh yang
dilakukan pada 25 orang pasien penyakit dalam di RSUD Koja yang menderita penyakit
sirosis hepatis pada skor Child Pugh C yaitu sebanyak 11 orang (44%), Child Pugh A
sebanyak 8 orang (32%) dan Child Pugh B pada 6 orang (24%) pada pasien sirosis hepatis.
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan proporsi pasien sirosis hati
tertinggi adalah pasien berusia 40-60 tahun (52%), diikuti dengan proporsi pasien usia di
bawah 40 tahun (24%), dan pasien berusia lebih dari 60 tahun (24%). Hasil ini sesuai dengan
hasil penelitian yang di lakukan Rym Ennaifer (2014) di Tunisia, jika usia rata-rata penderita
sirosis adalah 58 tahun (± 13 tahun).34 Selain itu didapatkan juga pada penelitian Goh dan
Qua di Malaysia (2011) rata-rata usia pasien yang menderita sirosis hati adalah 58,8 tahun. 35
Hal tersebut disebabkan karena sirosis hati adalah penyakit hati yang bersifat kronis dan
laten sehingga sering dijumpai seiring bertambahnya usia dan perubahan patologis yang
sering terjadi berkembang lambat sampai akhirnya gejala yang timbul menandakan terjadinya
sirosis hati.36
Kemudian pada Gambar 3. keluhan paling banyak adalah keluhan perut membesar
sebanyak 10 orang (40%), kemudian diikuti dengan keluhan BAB hitam sebanyak 8 orang
(32%). Pada penelitian yang dilakukan di Yunani, ditemukan bahwa keluhan yang paling
banyak adalah perut membesar atau asites sebanyak 73% dan hematemesis melena sebanyak
11%.37 Perut semakin membesar karena penimbunan cairan secara abnormal di rongga perut.
Ketika fungsi hati menurun maka lebih banyak garam dan air yang tertahan, cairan juga
mungkin berakumulasi dalam rongga perut antara dinding perut dan organ-organ perut. Hal
ini menyebabkan pembengkakkan perut, ketidaknyamanan perut, dan berat badan yang
meningkat.38