Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang di
bawah permukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang tumbuh di atas tanah.
Histogenesis epidermis akar berbeda dengan batang. Pada Spermatophyta, xilem primer pada
akar bersifat eksark, sedangkan pada batang bersifat endark. Berkas xilem dan floem pada
bikolateral, atau amfivasal. Akar tidak mempunyai alat tambahan yang dapat dibandingkan
dengan daun pada batang. Akar tidak mempunyai stomata, tetapi mempunyai tudung akar
Akar dalam istilah ilmiahnya disebut “Radix”, merupakan bagian utama dari
tumbuhan yang telah memiliki pembuluh. Pada ujung-ujung akar terdapat meristem apikal
yang terus membelah diri dan berkembang juga terdapat kaliptra (tudung akar) yang
berfungsi sebagai pelindung. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel
parenkim. Jaringan meristem adalah jaringan muda pada tumbuhan yang aktif membelah
Akar pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks di ujung akar
embrio dalam biji yang berkecambah. Akar embrio juga dinamakan radikula. Pada
Gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer
dengan cabang yang berukuran lebih kecil. Sistem akar seperti itu disebut akar tunggang.
Pada monokotil, akar primer tidak lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera
mengering. Dari dekat pangkalnya atau didekatnya akan muncul akar baru yang disebut akar
tambahan atau akar adventif. Keseluruhan akar adventif seperti itu dinamakan susunan akar
serabut.
Berdasarkan asal usulnya, terdapat dua tipe akar,yaitu akar primer dan akar serabut
(adventitious). Akar primer berkembang dari ujung embrio yang terbatas, sedangkan akar
serabut berkembang dari jaringan akar dewasa atau dari bagian lain tubuh tumbuhan seperti
B. Rumusan Masalah
2. Bagian bagian apa saja yang terdapat pada akar primer dan sekunder?
C. Manfaat
2. Dapat mengetahui bagian apa saja yang terdapat pada akar primer dan sekunder
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari
luar ke dalam terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat/stele.
1. Epidermis
Terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat, dinding sel tipis sehingga mudah di
ditembus air. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktifitas sel dari
penyerapan.
2. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari banyak sel dan tersusun
berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk
pertukaran gas. jaringan-jaringan yang terdapat pada korteks antara lain: parenkim,
kolenkim,dan sklerenkim.
3. Endodermis
Endodermis disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan
Silinder Pusat Merupakan lapisan terdalam dari batang.Lapis terluar dari stele disebut
perisikel atau perikambium.lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya
xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan
selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga
batang.Batang MonokotilPada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel,
Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe
kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.
Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat
tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang
(Agave sp).
4. Silinder pusat/stele
Silinder pusat terletak di bagian tengah akar dan dibatasi oleh endodermis. Pada
penampang melintang akar, xilem dan floem berselang-seling. Xilem berbentuk bintang.
Pada Monokotil, di bagian pusat silinder pembuluh terdapat empulur. Susunan xylem
akar disebut eksark. Jumlah protoxylem di dalam akar ada yang satu, dua, tiga, dst.
Disebut monark jika jumlah kelompok protoxilem di dalam akar ada satu. Diark jika
jumlahnya ada dua, terdapata di Lycopersicum, Nicotiana, Beta, Raphanus. Triark jika
jumlah nya ada tiga, terdapat di Pisum, Ranunculus, Gossypium. Apabila banyak disebut
macam jaringan :
Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada
Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan
parenkim.
Akar primer adalah akar yang terus tumbuh membesar dan memanjang, akar ini akan
menjadi akar pokok yang menopang. Pada tumbuhan (terutama dikotil) terdapat dua macam
pertumbuhan yaitu pertumbuhan apikal dan pertumbuhan lateral. Pertumbuhan apikal disebut
juga dengan pertumbuhan primer (ke atas: pucuk dan ke bawah: akar), Pertumbuhan akar
primer disebabkan oleh meristem apikal yang terdapat pada pucuk dan ujung akar. Terjadi
sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian
ujung-ujung akar. Bagian penting embrionya adalah akar embrionik yaitu calon akar.
Daerah pertumbuhan pada akar berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah yaitu
daerah pembelahan : Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik), daerah pemanjanga
: Berada di belakang daerah pembelahan dan daerah diferensiasi : Bagian paling belakang
dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya.
C. Bagian – bagian Akar Primer
1. Tudung Akar
Tudung akar terdapat di ujung akar dan melindungi promeristem akar serta
membantu penembusan tanah oleh akar, terdiri atas sel hidup yang sering mengandung
pati. Tudung akar berkembang terus menerus. Sel paling luar mati, terpisah dari yang
lain dan hancur, lalu digantikan oleh sel baru yang dibentuk oleh pemula.
2. Epidermis
Sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tanpa kutikula. Namun,
kadang-kadang dinding sel paling luar berkutikula. Ciri khas akar adalah adanya
rambut akar yang teradaptasi untuk menyerap airdan garam tanah. Rambut akar adalah
sel epidermis yang memanjang ke luar, tegak lurus permukaan akar, dan berbentuk
tabung.
3. Korteks akar
Pada umunya korteks terdiri dari sel parenkim. Pada sejumlah besar monokotil
yang tidak melepaskan korteksnya semasa akar masih hidup, banyak sklerenkim
dibentuk. Sel korteks biasanya besar dan bervakuola besar. Plastid didalamnya
menghimpun pati. Lapisan paling dalam berkembang menjadi endodermis dan satu atau
4. Eksodermis
Pada sejumlah besar tumbuhan, dinding sel pada lapisan sel terluar korteks akan
membentuk gabus, sehingga terjadi jaringan pelindung baru, yakni eksodermis yang
akan menggantikan epidermis. Struktur dan sifat sitokimiawi sel eksodermis mirip sel
endodermis. Dinding primer dilapisi oleh suberin dan lapisan itu dilapisi lagi oleh
selulosa. Lignin juga dapat ditemukan. Sel eksodermis mengandung protoplas hidup
ketika dewasa.
5. Endodermis
mengandung selapis suberin di dinding antiklinalnya, yakni pada dinding radial dan
melintang. Rampingnya lapisan itu menyebabkannya diberi nama pita, dan dibubuhi
nama caspary. Pita tersebut merupakan kesatuan antara lamella tengah dan dinding
primer, tempat suberin dan lignin tersimpan. Jika sel terplasmolisis, maka protoplas
5. Silinder Pembuluh
Silinder pembuluh terdiri dari jaringan pembuluh dengan satu atau beberapa
lapisan sel di sebelah luarnya, yaitu perisikel. Jika bagian tengah tidak ditempati
jaringan pembuluh, maka bagian itu diisi oleh parenkim empulur di bagian dalam,
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai
macam jaringan :
a. Mikoriza
Mikoriza berasal dari kata Miko (Mykes = cendawan) dan Riza yang berarti
Akar tanaman. Struktur yang terbentuk dari asosiasi ini tersusun secara beraturan
dan memperlihatkan spektrum yang sangat luas baik dalam hal tanaman inang, jenis
tertentu dengan satu atau lebih galur mikobion dalam ruang dan waktu.
Kondisi lingkungan tanah yang cocok untuk perkecambahan biji juga cocok
untuk perkecambahan spora mikoriza. Demikian pula kindisi edafik yang dapat
mendorong pertumbuhan akar juga sesuai untuk perkembangan hifa. Jamur mikoriza
mempenetrasi epidermis akar melalui tekanan mekanis dan aktivitas enzim, yang
selanjutnya tumbuh menuju korteks. Pertumbuhan hifa secara eksternal terjadi jika
hifa internal tumbuh dari korteks melalui epidermis. Pertumbuhan hifa secara
pertumbuhan lagi. Bagi jamur mikoriza, hifa eksternal berfungsi mendukung fungsi
reproduksi serta untuk transportasi karbon serta hara lainnya kedalam spora, selain
fungsinya untuk menyerap unsur hara dari dalam tanah untuk digunakan oleh
tanaman.
b. Bintil Akar
Bintil akar merupakan asosiasi akar diengan bakteri penambat nitrogen utara
melalui rambut akar, dan dengan memperbanyak diri membentuk benang infeksi.
Cara yang dilakukan ialah dengan menyelubungi seludang yang terdiri dari bahan
seperti gum. Benang infeksi sangat cepat dalam menembus akar dan merangsang
proliferasi sel (pembelahan sel secara cepat dan banyak menghasilkan sel) pada
lapisan korteks sebelah dalam. Hasil proliferasi yang menyerupai bakal akar cabang
terdapat cabang berkas pembuluh yang berhubungan dengan silinder pembuluh akar,
beberapa spesies, sel seludang digunakan untuk membentuk dinding yang khas bagi
sel yang berperan dalam angkutan jarak dekat, yakni sel transfer. Sifat tersebut
menunjukkan adanya sistem angkut guna pertukaran zat hara di antara bakteri dan
tanaman inang
Akar sekunder adalah akar yang tumbuh dari akar lain, atau bisa disebut akar cabang.
Pertumbuhan sekunder bersifat khas bagi akar-akar tumbuhan dikotil. Pertumbuhan sekunder
pertama timbul cambium di dalam parenkim diantara jejaring xylem primer dan didalam
floem primer. Cambium akan membentuk xylem sekunder dan floem sekunder keluar.
Kemudian, cambium itu diperluas secara lateral karena diferensiasi inisial cambium didalam
perisikel sekeliling ujung jejaring xylem dan juga mulai membentuk tenunan sekunder.
yang secara menyeluruh menyelubungi xylem primer. Floem primer dan endodermis
Pada awalnya, kambium pembuluh berbentuk pita yang jumlahnya tergantung tipe
akar. Pada akar diark terdapat dua pita, pada akar triark terdapat akar tiga pita, dan
seterusnya. Sel perisiklus yang terdapat di luar daerah xilem juga menjadi aktif seperti
segi tiga pada akar triark, dan pada akar poliark membentuk segi banyak. Kambium
berbatasan dengan permukaan dalam floem yang berfungsi membentuk xilem sekunder ke
arah dalam dan fleom sekunder ke arah luar. Kambium menghasilkan xilem dan floem
dengan membelah perinkin dan antiklin sehingga lingkaran akar bertambah besar.
perisiklus menekan korteks ke arah luar sehingga korteks menjadi pecah. Felogen di luar
perisiklus akan membentuk felem ke arah luar dan feloderm ke arah dalam. Pada akar
tumbuhan menahun (perennial), keaktifan kambium pembuluh dan felogen terus terjadi
sepanjang tahun. Perkembangan akar, seperti halnya pada batang, juga akan membentuk
ritidom. Pada tumbuhan Dikotil menerna, misalnya pada Medicago sativa, xilem sekunder
terdiri atas pembuluh dengan penebalan dinding menganak tangga dan memata jala.
Pembuluh ini juga mengandung serabut dan sel parenkim. Floem berisi pembuluh dengan sel
pengiring, serabut, dan sel parenklim. Floem di bagian luar hanya berisi serabut dan
parenkim; pembuluh yang tua akan rusak. Floem akan menyatu dengan parenkim di dalam
periderm kecuali apabila terrdapat serabut. Gabus merupakan turunan felogen yang berfungsi
sebagai jaringan pelindung. Pertumbuhan sekunder pada berbagai tumbuhan Dikotil menerna
berbeda.
Pada akar tumbuhan berkayu, jaringan pembuluh biasanya mempunyai banyak sel
dengan dinding sekunder yang mengandung lignin. Akar Gymnospermae mempunyai tipe
tumbuhan sekunder yang sama dengan akar tumbuhan Dicotyledoneae. Namun, terdapat
perbedaan histologi antara akar dan batang. Pada akar, takaran unsur dengan dinding
sekunder berlignin lebih kecil dibandingkan pada kayu dan kulit kayu, tetapi proporsi
jaringan parenkim lebih besar. Penelitian pada kayu Plantanus menunjukkan bahwa kayu dan
prokambium di antara floem primer dan xilem primer yang belum terdiferensiasi.
Kambium berupa silinder dengan tepi luar yang bergelombang ini mempunyai aktivitas
yang berbeda; di bagian dalam floem, cambium menghasilkan xylem lebih cepat
dibandingkan dengan di tempat lain. Di tempat tersebut, cambium lebih cepat terdorong
ke luar dan akhirnya diperoleh silinder yang bertepi rata. Kambium akan membentuk sel
xylem kea rah dalam dan sel floem ke arah luar, namun pada umumnya frekuensi
pembentukan xylem lebih besar dibandingkan dengan sel floem Hal itulah yang
cambium akar akan diiringi keaktifan peridem dalam waktu yang lama. Periderm yang
telah dibentuk tidak akan bertahan lama karena volume dari sel baru yang ada disebelah
dalam makin besar, dan akhirnya periderm baru dibentuk dibawahnya. Hal itu dapat
Pada embrio, akar berkembang dari akar embrio atau radikula. Akar itu tumbuh menjadi
akar utama yang juga di sebut akar primer (Radix primaria) dan bertambah panjang akibat
pembelahan dan pemanjangan sel di belakang apeks akar. Apeks akar di lindungi oleh tudung
akar, suatu penutup yang terdiri dari sel-sel dewasa. Pada titik tumbuh akar, sel di bentik
tidak hanya ke akar belakang untuk menambah panjangnya akar, namun juga kea rah yang
berlawanan untuk mengganti sel-sel tudung akar yang akan aus sewaktu akar tumbuh
menembus tanah. Dekat di beakangnya terdapat bulu-bulu akar (rambut-rambut akar), yang
membantu dalam penyerapan air dan garam-garam dari dalam tanah serta memperluas
permukaan akar yang dapat menyerap bahan-bahan tersebut. Pada jarak tertentu di belakang
1. Fungsi Akar
yang berbeda, tetapi fungsi akar pada tumbuhan tersebut sama. Akar merupakan organ
Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.
Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai alat bernapas, misalnya pada
tumbuhan bakau.
Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Misalnya, wortel memiliki akar
individu baru.
2. Sifat Akar :
Tidak mempunyai nodus (tidak berbuku-buku) dan internodus (tidak beruas) serta
Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah
Air dan mineral dari tanah masuk ke tumbuhan melalui ujung akar dan rambut-rambut
akar. Adanya rambut-rambut akar menyebabkan daerah penyerapan air dan mineral menjadi
luas.
Air dan mineral yang diserap oleh rambut-rambut akar akan menuju ke pumbuluh kayu
(xilem). Pengangkutan air dan mineral yang larut tersebut mengalir dari sel ke sel dengan
arah horizontal, yaitu dari sel epidermis menuju ke korteks dan endodermis sampai akhirnya
ke pembuluh kayu.
Proses penyerapan air dan mineral serta pengangkutannya.
Air dan mineral dapat mengalir karena adanya perbedaan kepekatan (konsentrasi) cairan
di antara sel-sel yang dilaluinya. Aliran air dan mineral dari rambut akar, epidermis, korteks,
endodermis, hingga pembuluh kayu terjadi di luar berkas pembuluh, sehingga disebut
pengangkutan ekstravaskuler. Air dan mineral setelah sampai di pembuluh kayu akar,
selanjutnya akan diangkut ke daun sebagai bahan untuk fotosintesis. Pengangkutan air dan
mineral ke daun melalui pembuluh kayu pada batang, cabang, dan daun. Karena
pengangkutan air dan mineral ini melalui berkas pembuluh angkut, yaitu pembuluh kayu
Cara penyerapan air dan mineral dari dalam tanah oleh rambut-rambut akar berlangsung
secara osmosis. Osmosis adalah pergerakan (perpindahan) zat dari larutan yang kurang
pekat (berkonsentrasi rendah) ke larutan yang lebih pekat (berkonsentrasi tinggi) melalui
selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat
dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang larut di dalamnya. Umumnya sel-sel pada tumbuhan
bersifat semipermeabel termasuk sel-sel rambut akar. Selain itu, cairan sel pada rambut-
rambut akar lebih pekat daripada air tanah, sehingga air tanah dan mineral yang terlarut akan
Setelah rambut-rambut akar menyerap air tanah, cairan selnya menjadi kurang pekat bila
dibandingkan dengan cairan di dalam sel-sel korteks. Dengan demikian, secara osmosis air
dan mineral dari sel-sel rambut mengalir ke sel-sel korteks. Dengan cara yang sama, air dan
mineral akan mengalir ke endodermis dan akhirnya sampai ke pembuluh kayu akar.
Selain secara osmosis, proses penyerapan air dan mineral juga melalui proses transpor
aktif. Transpor aktif adalah sistem transpor ion-ion dan molekul-molekul melalui membran
(selaput) sel dengan menggunakan energi. Mineral dari tanah secara transpor aktif masuk ke
dalam sel tumbuhan melawan gradien konsentrasi, yaitu dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi. Air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan tekanan pada
dinding sel. Keadaan tegang yang ditimbulkan antara dinding sel dengan isi sel setelah
menyerap air disebut turgor. Sedangkan tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor.
Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara pengangkutan air dan garam
mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu ekstravaskular dan intravaskular. Pengangkutan
dari permukaan akar menuju ke bagian-bagian yang letaknya lebih dalam dan menuju ke
Pada pengangkutan ini, air akan masuk melalui sel epidermis akar kemudian
bergerak di antara sel-sel korteks. Air harus melewati sitoplasma sel-sel endodermis
untuk memasuki silinder pusat (stele). Setelah sampai di stele, air akan bergerak bebas di
antara sel-sel. Cara transportasi dalam pengangkutan air dan mineral secara
ekstravaskular ada dua macam, yaitu apoplas dan simplas. Pengangkutan ekstravaskular,
Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas atau
transpor pasif melalui semua bagian tidak hidup dari tumbuhan, misalnya dinding sel dan
ruang-ruang antarsel. Transportasi apoplas tidak dapat terjadi saat melewati endodermis
sebab dalam sel-sel endodermis terdapat pita kaspari yang menghalangi air masuk ke
dalam xilem. Pita kaspari ini terbentuk dari zat suberin (gabus) dan lignin. Oleh karena
itu,apoplas dapat terjadi di semua bagian kecuali endodermis. Air yang menuju
simplas yaitu bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui bagian hidup dari sel
tumbuhan. Pada sistem simplas ini perpindahan terjadi secara osmosis dan transpor aktif
melalui plasmodesmata. Transportasi simplas dimulai dari sel-sel rambut akar ke sel-sel
parenkim korteks yang berlapis-lapis, sel-sel endodermis, sel-sel perisikel, dan akhirnya
akar karena melawan gradien konsentrasi, yaitu dari daerah berkonsentrasi rendah ke
(xilem) dari akar menuju bagian atas tumbuhan. Pengangkutan air dan mineral dimulai
dari xilem akar ke xilem batang menuju xilem tangkai daun dan ke xilem tulang daun.
Pada tulang daun terdapat ikatan pembuluh. Air dari xilem tulang daun ini masuk ke sel-
sel bunga karang pada mesofil. Setelah mencapai sel-sel bunga karang, air dan garam-
garam mineral disimpan untuk digunakan dalam proses fotosintesis dan transportasi.
Ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mempunyai trakea sehingga trakeida
mempunyai trakea misalnya pada tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka.
Pengangkutan air dan mineral dari bawah ke atas tubuh tumbuhan oleh xilem mengikuti
a. Teori vital
Teori vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daun dapat terlaksana
karena adanya sel-sel hidup, misalnya sel-sel parenkim dan jari-jari empulur di
sekitar xilem.
Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas karena tarikan dari atas,
yaitu ketika daun melakukan transpirasi. Air selalu bergerak dari daerah basah ke
daerah kering.
Teori tekanan akar menyatakan bahwa air dan mineral naik ke atas karena adanya
tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi karena perbedaan konsentrasi air dalam air
tanah dengan cairan pada saluran xilem. Tekanan akar paling tinggi terjadi pada
malam hari dan dapat menyebabkan merembesnya tetes-tetes air dari daun tumbuhan
(gutasi).
Pada dasarnya, pengangkutan air dan mineral dari tanah ke dalam tumbuhan
melibatkan tiga proses yaitu proses osmosis, proses difusi dan proses transpor aktif.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengangkutan air dan mineral dari
dalam tanah ke tubuh tumbuhan melalui lintasan tertentu. Air yang diangkut xilem
A. Kesimpulan
1. Struktur umum anatomi akar terdri dari epidermis, korteks, endodermis, dan silinder
pusat/stele.
2. Bagian- bagian primer akar terdiri atas Tudung Akar, Epidermis, Korteks akar,
Eksodermis, Endodermis dan Silinder Pembuluh sedangkan bagian sekunder akar terdiri
3. Pada embrio, akar berkembang dari akar embrio atau radikula. Akar itu tumbuh menjadi
akar utama yang juga di sebut akar primer (Radix primaria) dan bertambah panjang
akibat pembelahan dan pemanjangan sel di belakang apeks akar. Apeks akar di lindungi
oleh tudung akar, suatu penutup yang terdiri dari sel-sel dewasa.
4. Akar merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap air dan garam-
garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah, untuk menunjang dan memperkokoh
berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya, pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi
sebagai alat bernapas, misalnya pada tumbuhan bakau., pada beberapa jenis tumbuhan,
akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat
perkembangbiakan vegetatif.
5. Air dan mineral yang diserap oleh rambut-rambut akar akan menuju ke pumbuluh kayu
(xilem). Pengangkutan air dan mineral yang larut tersebut mengalir dari sel ke sel
dengan arah horizontal, yaitu dari sel epidermis menuju ke korteks dan endodermis
sampai akhirnya ke pembuluh kayu.. Air dan mineral dapat mengalir karena adanya
perbedaan kepekatan (konsentrasi) cairan di antara sel-sel yang dilaluinya. Aliran air dan
mineral dari rambut akar, epidermis, korteks, endodermis, hingga pembuluh kayu terjadi