Sie sind auf Seite 1von 9

Efektivitas Electroconvulsive Therapy dan Perubahan Kognitif yang

Menyertainya pada Skizofrenia


Sebuah Studi Naturalistik dan Komparatif Mengenai Tatalaksana Skizofrenia dengan
Electroconvulsive Therapy

Phern-Chern Tor, MBBS, DFD, MMed, FAMS,* Jiangbo Ying, MB,* New Fei Ho,
PhD,*
Mingyuan Wang, BSoc,* Donel Martin, MClinNeuro, PhD,†‡ Chai Pin Ang, MBBS,*
Chunzhen Tan, MD,*
Lee Shen Yap, MBChB,* Vincent John Magat Lu, MD,* Brett Simpson, MBBS,
FRANZCP,‡§
Yee Ming Mok, MB BCh BAO, DIP, MMed, FAMS,* and Colleen Loo, MBBS,
FRANZCP, MD†‡

Tujuan: Hingga saat ini, bukti mengenai perbaikan gejala pada penelitian ini, yang
efektivitas berbagai jenis didefinisikan sebagai penurunan sebanyak
electroconvulsive therapy (ECT) dan 40% atau lebih skor subskala psikotik
perubahan kognitif yang ditimbulkannya BPRS, adalah 64,5%. Persentase
pada kasus skizofrenia masih minim. perbaikan gejala tidak berbeda secara
Studi ini bertujuan untuk meneliti efek signifikan antara masing-masing jenis
ECT secara keseluruhan serta modalitas ECT.
membandingkan efeknya baik dari segi Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini,
perbaikan gejala klinis maupun aspek dapat disimpulkan bahwa ECT durasi
kognitif pasien skizofrenia yang menerima pendek merupakan modalitas terapi yang
berbagai modalitas ECT. efektif untuk skizofrenia dan memiliki
Metode: Subjek penelitian merupakan keuntungan dari segi perbaikan kognitif
pasien skizofrenia yang menerima 1 dari 4 pada beberapa pasien.
modalitas ECT: ECT bitemporal dengan
dosis sesuai usia, ECT unilateral pada sisi Kata Kunci: skizofrenia,
kanan dengan dosis sesuai ambang kejang, electroconvulsive therapy, pemasangan
ECT bitemporal dengan dosis sesuai elektroda, efektivitas, kognitif
ambang kejang dan ECT bifrontal dengan
dosis sesuai ambang kejang. Dilakukan
penilaian menggunakan The Brief Electroconvulsive therapy (ECT)
Psychiatric Rating Scale (BPRS) dan merupakan metode terapi yang aman serta
Montreal Cognitive Assessment (MoCA) efektif untuk skizofrenia dan gangguan
pada 62 pasien sebelum dan sesudah ECT. mood. Namun, penggunaan ECT di
Hasil: Terdapat perbaikan yang signifikan berbagai belahan dunia masih sangat
baik dalam skor total maupun subskala bervariasi baik dari segi indikasi dan jenis
psikotik BPRS dan MoCA setelah ECT yang digunakan (misalnya di Eropa
pemberian ECT. Perbaikan secara lebih umum digunakan ECT bitemporal
keseluruhan baik pada skor BPRS maupun sedangkan di Australia digunakan ECT
MoCA pasca ECT tidak dipengaruhi oleh unilateral sisi kanan). Di negara
jenis modalitas ECT yang digunakan. berkembang ECT umumnya digunakan
Namun, pemberian ECT dengan dosis dalam pengobatan depresi sedangkan di
sesuai usia, berkaitan dengan daya ingat Asia lebih banyak diindikasikan untuk
post terapi yang lebih buruk. Persentase gangguan psikotik.
Meskipun terdapat bukti yang ECT pada penderita skizofrenia dengan
mendasari penggunaan berbagai jenis setting rumah sakit. Pertama dilakukan
ECT dalam pengobatan depresi pengamatan mengenai perubahan gejala
(bitemporal, bifrontal, unilateral kanan, pasien skizofrenia sebelum dengan
unilateral kanan ultrabrief), bukti sesudah dilakukannya ECT. Selanjutnya
efektivitas ECT dan efek kognitif yang dibandingkan apakah ada perbedaan
ditimbulkan masing-masing modalitas efektivitas dan efek kognitif pada keempat
pada penderita skizofrenia masing sedikit jenis ECT. Selama kurang lebih 30 tahun,
dan kebanyakan bersumber dari studi- dosis ECT ditentukan berdasarkan usia
studi yang dilakukan di masa lampau. hingga pada tahun 2015, penentuan dosis
Tinjauan Cochrane mengenai ECT pada ECT dilakukan dengan pendekatan
penderita skizofrenia menyimpulkan individual dimana dosis ditentukan
bahwa pemberian ECT durasi pendek berdasarkan ambang kejang masing-
secara berkelanjutan dan kombinasinya masing individu, dengan letak
dengan antipsikotik sangat efektif, baik pemasangan elektroda yang bervariasi
pada ECT bilateral maupun unilateral, dan (bitemporal, bifrontal, right unilateral)
mungkin memiliki efek sementara pada dan pulse yang berbeda -beda (0,5 hingga
fungsi kognitif. Sebuah studi yang lebih 1 milisecond width).
baru menyebutkan bahwa ECT bifrontal
memiliki efikasi dan efek samping ALAT DAN BAHAN
kognitif yang lebih besar dibanding ECT Singapore Institute of Mental
bitemporal. Pada pasien depresi, ECT Health (SIMH) merupakan satu-satunya
ultrabrief right unilateral (RUL) fasilitas kesehatan jiwa tersier di
menunjukkan efikasi yang serupa dengan Singapura, yang memiliki 1900 tempat
ECT brief pulse RUL, namun dengan efek rawat inap dan kurang lebih 40.000 pasien
samping kognitif yang lebih kecil, dimana rawat jalan serta menangani sedikitnya
hal tersebut menunjukkan kekurangan 80% pasien skizofrenia di seluruh
utama ECT. Beberapa jenis ECT (sine Singapura. Berdasarkan data rekam medis,
wave, bitemporal, high dose) diketahui diketahui bahwa ECT utamanya dilakukan
menyebabkan amnesia anterograde pada kasus skizofrenia (47%), gangguan
jangka pendek yang dapat berlangsung skizoafektif (20,3%), depresi (20,4%) dan
hingga beberapa minggu, juga mania (6,8%).
menyebabkan berkurangan waktu reaksi Pasien dikirim ke instalasi ECT oleh
dan amnesia retrograde meskipun tidak dokter spesialis jiwa yang menegakkan
terjadi pada semua kasus. Efek pemberian diagnosis skizofrenia berdasarkan kriteria
berbagai jenis ECT pada skizofrenia baik Diagnostic and Statistical Manual of
dari segi perbaikan gejala maupun efek Mental Disorders, Fourth/Fifth Edition
samping kognitifnya masih belum banyak (DSM-IV/DSM-V) atau International
diketahui. Statistical Classification of Diseases, 10th
Untuk memantau dan Revision (ICD-10). Umumnya ECT
mengoptimalkan pemberian ECT pada diindikasikan untuk pasien dengan
skizofrenia, penelitian mengenai psikotik yang sudah refrakter terhadap
perbandingan efektivitas dan efek kognitif pengobatan farmakologis dan kondisinya
pada terapi dengan dosis sesuai usia serta tidak memungkinkan untuk kembali ke
dosis berdasarkan ambang kejang, juga komunitas. Jumlah ECT yang diberikan
letak pemasangan elektroda perlu akan ditentukan oleh dokter spesialis jiwa
dilakukan. Oleh karena itu, pada studi ini berdasarkan respon klinis yang
dilakukan uji efektivitas dan efek kognitif ditunjukkan pasien. Data yang bersumber
dari pasien skizoafektif ataupun pasien Perubahan pertama dalam standar
psikotik yang diinduksi obat-obatan tidak pengobatan ECT adalah mengganti ECT
dimasukkan dalam penelitian ini. bitemporal dengan dosis berdasarkan usia
(BT-AB; pulse width 0,5 milidetik)
Electroconvulsive Therapy menjadi ECT right unilateral dengan
Sebelum tahun 2015, standar dosis sesuai ambang kejang (RUL-ST;
pengobatan ECT di IMH terdiri dari ECT pulse width 0,5 milidetik) karena
bitemporal yang diberikan 3 kali per pertimbangan efek kognitif yang lebih
minggu, menggunakan elektroda sekali baik pada penggunaan RUL-ST. Analisis
pakai yang ditempelkan; dosis ditentukan sementara menunjukkan RUL-ST
oleh dokter spesialis jiwa menggunakan cenderung kurang efektif dibandingkan
rumus “usia minus 10% (50,4 mC)”. BT-AB. Oleh karena itu, modalitas
Peningkatan dosis dilakukan berdasarkan tatalaksana skizofrenia diubah menjadi
pengurangan durasi kejang atau ECT bitemporal dengan dosis sesuai
menurunnya kualitas ambang kejang (BT-ST; pulse width 0,5
electroencephalogram, yang berarti 5% milidetik). Selanjutnya, modalitas ECT
hingga 10 % daya mesin meningkat dalam pada skizofrenia diubah menjadi bifrontal
segi energi. sesuai ambang kejang (BF-ST; 1,0
Terdapat perubahan besar terkait milidetik) setelah diketahui memiliki
pemberian ECT pada tahun 2015. efektivitas yang lebih besar dibanding BT-
Penentuan dosis secara individual ST. Data penelitian diambil sejak
berdasarkan ambang batas kejang masing- Desember 2014 hingga Mei 2016, dan tiap
masing pasien mulai diterapkan jenis ECT menjadi protokol standar di
menggantikan penentuan dosis IMH selama kurang lebih 4 bulan.
berdasarkan usia (metode usia ̶ 10%).
Penggunaan Thymatron System IV Pengukuran Hasil
(Somatics, LLC) dalam ECT masih terus Selama penelitian, penilaian
dilanjutkan dan elektroda dapat perbaikan gejala dan fungsi kognitif
ditempatkan secara bitemporal, right dilakukan 1 sampai 2 hari sebelum dan
unilateral (posisi d’Elia) maupun sesudah pemberian ECT. Untuk menilai
bifrontal. ECT bitemporal diberikan efektivitas, digunakan The Brief
dengan pulse width 0,5 milidetik, bifrontal Psychiatric Rating Scale (BPRS; subskala
dengan pulse width 1,0 milidetik, dan gejala psikotik [halusinasi, waham curiga,
keduanya diberikan dengan dosis 1,5 disorganisasi konseptual, dan isi pikiran
dikali ambang kejang pasien. Pada ECT yang tidak biasa] dan skor keseluruhannya
bifrontal digunakan pulse width yang (termasuk gejala negatif dan subskala
lebih besar dengan mempertimbangkan disorganisasi). Terdapat 2 hal yang dinilai
efektivitas yang dihasilkan berdasarkan dalam penilaian gejala klinis, yaitu 1)
penelitian terdahulu (Phutane et al). Right Perubahan skor BPRS sebelum dan
unilateral ECT diberikan dengan pulse sesudah ECT, 2) Persentase pasien yang
width 0,5 milidetik dan dosis 5 kali menunjukkan perbaikan sebesar 40% dari
ambang kejang. Anestesi yang digunakan skor awal subskala psikotik. Penilaian
adalah Propofol dengan dosis 1 mg/kgBB. fungsi kognitif dilakukan dengan
Setelah perubahan besar di tahun kuesioner Montreal Cognitive Assessment
2015, jenis ECT yang diberikan (versi Singapura dari MoCA) dalam
mengalami perubahan, meskipun pada bahasa lokal (Bahasa Inggris, China,
beberapa kasus, protokol pengobatan Melayu dan Tamil). MoCA dalam Bahasa
adalah 1 jenis ECT untuk semua pasien. Inggris digunakan untuk penilaian pasca
ECT. Dalam penelitian ini, dinilai BPRS) atau fungsi kognitif (skor MoCA)
perubahan skor total MoCA sebelum dan 2) Apakah perubahan hasil yang
sesudah ECT. Perubahan memori didapatkan berbeda-beda antara jenis ECT
anterograde juga dinilai berdasarkan yang diberikan (BT-AB, RUL-ST, BT-ST
lambat tidaknya pasien dalam dan BF-ST). Faktor antarsubyek yang
pemeriksaan daya ingat menggunakan diteliti adalah jenis ECT yang diberikan
MoCA. (BT-AB, RUL-ST, BT-ST dan BF-ST)
Penilaian BPRS dilakukan oleh sedangkan faktor dalam subyek yang
petugas ECT yang sebelumnya telah diteliti adalah saat sebelum dan sesudah
diberi pelatihan menggunakan video pemberian ECT. Kovariat penelitian
pelatihan terstandarisasi dengan meliputi usia, jenis kelamin, lama
bimbingan dokter spesialis jiwa. Korelasi penyakit, dosis obat antipsikotik dan
intrakelas, yang didefinisikan dengan jumlah ECT yang diberikan. Untuk
(MSpenilai − MSerror)/[MSpenilai + (rata-rata analisis skor MoCA, skor BPRS pasca
julah pasien per penilai − 1)*MSerror], antar ECT merupakan kovariat tambahan.
penilai BPRS adalah 0,77 dimana MS Dimana ANCOVA menunjukkan hasil
merupakan kuadrat dari rata-rata hasil yang signifikan, dilakukan tes lanjutan
penilaian. Penilaian MoCA dilakukan oleh untuk mengetahui dimana perbedaan antar
perawat ECT. Perawat tersebut telah kelompok terjadi. Uji t berpasangan juga
mendapat pelatihan dari dokter spesialis meneliti perubahan gejala dan fungsi
jiwa serta dokter umum yang terlatih kognitif terkait ECT pada tiap jenis ECT
dalam bidang saraf dan jiwa. yang digunakan. Persentase pasien pada
Data klinis dan demografis pasien tiap jenis ECT yang mengalami
didapat dari rekam medis yang peningkatan skor BPRS subskala psikotik
terkomputerisasi yang meliputi : jenis sebanyak 40% atau lebih diuji
2
ECT yang digunakan (BT-AB, RUL-ST, menggunakan x test . Hanya data yang
BT-ST dan BF-ST), ambang kejang awal, tersedia yang dianalisis, data yang hilang
dosis harian obat antipsikotik yang sedang tidak ikut diinput.
digunakan selama ECT (dikonversikan Signifikansi ditetapkan pada nilai P
sesuai dosis ekuivalen klorpromazin), 0,05 dan semua analisis dilakukan dengan
lamanya penyakit yang diderita (dalam aplikasi Statistical Program for Social
hitungan bulan), usia, jenis kelamin serta Science Version 14 (SPSS; Chichago: IL).
skor MoCA dan BPRS pasca ECT. Durasi
episode skizofrenia diketahui berkaitan HASIL
dengan respon terhadap ECT, namun tidak Karakteristik Pasien dan Perlakuan
dapat dianalisis lebih lanjut. Dari total 99 pasien yang menjalani
Penelitian ini telah mendapat izin ECT pada periode penelitian, 62 pasien
untuk mengakses data pasien, dimasukkan dalam analisis akhir karena
menganalisis dan mempublikasikannya melengkapi pemeriksaan BPRS pre dan
dari komite etik dari institusi terkait. post ECT. Tidak perbedaan yang
signifikan secara statistik dalam segi usia,
Uji Statistik jenis kelamin, lamanya penyakit, dosis
Untuk menguji perbedaan data ekuivalen klorpromazin, jumlah sesi ECT
klinis dan demografis antar kelompok maupun skor BPRS awal antar pasien
penelitian, dilakukan analisis varians. yang menerima ECT baik pada
Mixed analysis covariance keseluruhan sampel (99 sampel awal)
(ANCOVA) menilai 1) Apakah pemberian (Supplementary Table 1,http://links.
ECT mempengaruhi gejala klinis (skor
lww.com/JECT/A58). maupun pada 62 kelompok BT-AB, tampak adanya
sampel final (Tabel 1). penurunan memori anterograde yang
Analisis dibatasi pada pasien yang sudah signifikan yang dinilai dengan subskala
melengkapi data pre dan post-BPRS. penarikan tertunda pada saat post-ECT
Pasien yang menerima RUL-ST dari 37,6% (SD, 38,6) menjadi 11,8%
mendapatkan lebih sedikit perawatan ECT (SD, 22,4; P <0,05; Tabel 3).
daripada pasien yang menerima BF-ST.
DISKUSI
Efektifitas
Hasil analisis retrospektif dari efek
Suatu efek yang signifikan telah ECT pada skizofrenia dalam pengaturan
ditemukan, dengan estimasi secara klinis menunjukkan bahwa ECT
keseluruhan dimana skor post-ECT BPRS merupakan pengobatan yang efektif
(rata – rata = 32,06) secara signifikan dengan onset yang cepat untuk skizofrenia
lebih rendah daripada skor pre-ECT BPRS serta dapat mengurangi beban gejala.
( rata – rata = 45,34). Tidak ada efek Modalitas ECT yang berbeda, memiliki
utama dari tipe ECT (F [3,53] = 1,64, P = efektifitas yang sama dalam memunculkan
0,19, η2 = 0,085), dan tidak ada interaksi perbaikan gejala, dan adanya indikasi
antar waktu dan jenis ECT (F [3, 53] = perkembangan kognitif global pada
0,422, P = 0,738, η2 = 0,023). Sampel t beberapa pasien. Penetuan dosis berbasis
test berpasangan menunjukkan bahwa usia, berhubungan dengan hasil
ECT secara signifikan meningkatkan total perburukan daya ingat setelah pengobatan.
skor BPRS dan skor subskala psikotik Sejauh ini, menurut penulis,
untuk keseluruhan 4 jenis ECT (Tabel 2). tulisan ini adalah laporan pertama dari
Sebanyak 64,5% pasien menunjukkan efektifitas komparatif ECT bitemporal
pengurangan 40% subskala psikotik BPRS (berdasar batas usia dan ambang kejang,
dalam rata – rata 10 sesi ECT (atau sekitar lebar pulse 0,5 milidetik), ECT bifrontal
3,5 minggu perawatan), dan tingkatan (lebar pulse 1,0 milidetik) dan ECT
respon tidak menunjukkan perbedaan unilateral kanan (lebar pulse 0,5 milidetik)
signifikan diantara 4 jenis ECT. dan menunjukkan keefektifan yang sama
dari modalitas yang berbeda untuk ECT
Hasil Kognitif pada skizofrenia. Hampir dua pertiga dari
pasien memberikan respon terhadap ECT,
ANCOVA campuran menunjukkan yang sesuai dengan studi terbaru yang
adanya efek yang signifikan dari waktu (F menunjukkan adanya tingkatan respon
[1, 38] = 9.625, P = 0,04, η2 = 0,202), sebesar 50% pada pasien yang resisten
dengan estimasiskor MoCA post-ECT terhadap clozapine dengan skizofrenia.
secara keseluruhan (rata – rata = 20,91)
secara signifikan lebih tinggi dari skor
MoCA pre-ECT (rata – rata = 16,94).
Tidak ada efek utama dari tipe ECT (F [3,
38] = 2,045, P = 0,124, η2 = 0,139), dan
tidak ada interaksi antara waktu dan jenis
ECT (F [3, 38] = 0,339, P = 0,797, η2 =
0,026). Sampel t test berpasangan
menunjukkan bahwa ECT secara
signifikan meningkatkan skor MoCA pada
kelompok BT-ST. Sebaliknya, pada
Bertentangan dengan literatur yang stimulasi bitemporal, seperti peningkatan
menilai efek samping kognitif ECT pada kognitif pada RUL ECT tidak lagi terlihat.
depresi, kami menemukan peningkatan Pertimbangan lainnya adalah apakah
skor MoCA setelah ECT, yang terbukti di ekuivalensi hasil kognitif diamati karena
semua 4 tipe ECT. Temuan dari BT-ST ECT lebih efektif, dengan
peningkatan kognitif yang setara perbaikan kognitif berhubungan dengan
menggunakan RUL-ST ECT perbaikan gejala yang mengarah ke hasil
dibandingkan dengan BT-ST tidak terduga yang lebih baik secara keseluruhan.
jika dibandingkan dengan BT-ST. Namun, Namun, hasilnya memang demikian tidak
penelitian ini dilakukan pada pasien mendukung, dikarenakan tidak adanya
depresi dan dilakukan berdasarkan perbedaan gejala antara RUL-ST dan BT-
perbandingan RUL dan BT ECT yang ST ECT.
diberikan dengan lebar pulse 1,0 Kurangnya keunggulan hasil
milidetik. Literatur yang ada kognitif BF-ST terhadap BT-ST dalam
membandingkan penempatan elektroda studi ini, kemungkinan disebabkan oleh
RUL dan BT pada skizofrenia namun pulse yang lebih panjang digunakan untuk
tidak menunjukkan perbedaan yang BF-ST (1,0 milidetik) dibandingkan
signifikan dalam hasil kognitif, tetapi ini dengan BT-ST (0,5 milidetik). Lebar pulse
mungkin disebabkan karena jenis ECT yang lebih pendek berpotensi untuk
yang digunakan sudah lama (gelombang memberikan stimulasi yang lebih fokus
sinus ECT) dan kurangnya penilaian dan efek samping kognitif yang lebih
kognitif yang terstandar. Oleh karena itu, rendah. Di sisi lain, seseorang diharapkan
hasil yang berbeda dapat mencerminkan memiliki penurunan gejala yang lebih
populasi pasien yang berbeda saat dirawat, besar menggunakan BF-ST dibandingkan
yaitu RUL ECT kemungkinan tidak dengan BT-ST mengingat hasil
memiliki hasil kognitif superior pada sebelumnya dari Phutane et al.1 Alasan
pasien dengan skizofrenia, yang dinilai untuk perbedaan ini tidak jelas, dan dapat
masuk akal mengingat skizofrenia dan mencerminkan kekurangan dalam
depresi berbeda dalam profil defisit penelitian ini untuk mendeteksi
kognitif. Selanjutnya, mungkin saja pada perbedaan.
penggunaan lebar pulse 0,5 milidetik,
menghasilkan stimulasi fokal yang lebih
dalam, mengurangi efek samping kognitif
yang biasanya berhubungan dengan
Terdapat beberapa keterbatasan tidak bisa dimasukkan sebagai kovariat.
untuk studi naturalistik ini, yang paling Penelitian lebih lanjut, idealnya dilakukan
penting adalah bahwa data hasil dari 4 secara acak dan terkontrol dari modalitas
jenis ECT yang diteliti dikumpulkan ECT yang berbeda dengan jumlah sampel
dengan sequential cohort. Meskipun yang lebih besar diperlukan untuk
demikian, kami mencatat bahwa tidak ada memperkuat temuan kami.
bias seleksi untuk jenis ECT diterima,
karena pada 1 titik waktu hanya 1 jenis KESIMPULAN
ECT digunakan untuk mengobati
skizofrenia untuk semua pasien, tim kecil Kesimpulannya, ECT adalah
yang sama terdiri dari dokter dan perawat pengobatan yang efektif untuk perawatan
melakukan ECT dan penilaian dalam 4 skizofrenia resisten, menghasilkan
periode, tidak ada perbedaan demografis perbaikan simtomatik dan manfaat
antara pasien yang menerima 4 jenis ECT, kognitif global pada beberapa pasien.
dan pasien kohort ditetapkan pada Dalam studi ini, tidak terdapat perbedaan
berbagai jenis ECT, berasal dari rujukan hasil antara 4 jenis ECT yang digunakan.
yang sama dan diobati dalam waktu relatif Hampir dua pertiga pasien dengan
dekat (periode 17 bulan atau lebih). skizofrenia memberikan respon terhadap
Namun demikian, bisa jadi ditemukan ECT setelah sekitar 10 kali perawatan.
adanya bias positif oleh penilai Karena hasil ini berasal dari
dikarenakan penilai mengetahui bahwa sampel naturalistik, maka sebaiknya
pasien telah menerima ECT. Keterbatasan dianggap preliminary sampai percobaan
lainnya adalah karena data longitudinal secara acak dan terkontrol dapat dilakukan
yang tidak lengkap, jumlah sampel yang untuk membandingkan efek modalitas
sedikit untuk setiap jenis ECT yang ECT yang berbeda pada hasil kognitif dan
digunakan (10 pasien dalam beberapa gejala skizofrenia. Sambil menunggu hasil
kelompok), yang berarti bahwa penelitian tersebut, akan lebih bijak apabila
ini mungkin memiliki kekuatan yang pemilihan jenis ECT untuk skizofrenia
kurag untuk mendeteksi perbedaan antara didasarkan pada kebutuhan perawatan
4 jenis ECT dalam menentukan gejala pasien. Pasien dengan fungsi kognitif
dan hasil kognitif. Informasi tentang pretreatment yang buruk sebaiknya
lamanya pendidikan tidak tersedia dan menghindari BT-AB ECT.
Daftar Pustaka electrode placement in ECT: randomised trial.
1. Petrides G, Malur C, Braga RJ, et al. Br J Psychiatry. 2010;196:226–234.
Electroconvulsive therapy augmentation 16.Loo CK, Katalinic N, Smith DJ, et al. A
in clozapine-resistant schizophrenia: a randomized controlled trial of brief and
prospective, randomized study. Am J ultrabrief pulse right unilateral
Psychiatry. 2015;172:52–58. electroconvulsive therapy. Int J
2. Petrides G, Malur C, Braga RJ, et al. Neuropsychopharmacol. 2014;18:pyu045
Electroconvulsive therapy augmentation 17.Tor PC, Bautovich A, Wang MJ, et al. A
in clozapine-resistant schizophrenia: a systematic review and meta-analysis of brief
prospective, randomized study. Am J versus ultrabrief right unilateral
Psychiatry. 2015;172:52–58. electroconvulsive therapy for depression. J
3. Tharyan P, Adams CE. Electroconvulsive Clin Psychiatry. 2015;76:e1092–e1098.
therapy for schizophrenia. Cochrane 18.Bagadia VN, Abhyankar R, Pradhan PV, et
Database Syst Rev. 2005;2:CD000076. al. Reevaluation of ECT in schizophrenia:
4. UK ECT Review Group. Efficacy and safety of right temporoparietal versus bitemporal
electroconvulsive therapy in depressive electrode placement. Convuls Ther.
disorders: a systematic review and meta- 1988;4:215–220.
analysis. Lancet. 2003;361:799–808. 19.Wessels WH. A comparative study of the
5. Leiknes KA, Jarosh-von Schweder L, Høie efficacy of bilateral and unilateral
B. Contemporary use and practice of electroconvulsive therapy with thioridazine in
electroconvulsive therapy worldwide. Brain acute schizophrenia. S Afr Med J.
Behav. 2012;2: 283–344. 1972;46:890–892.
6. Teh SP, Xiao AJ, Helmes E, et al. 20.El-Islam MF, Ahmed SA, Erfan ME. The effect
Electroconvulsive therapy practice in Western of unilateral E.C.T. on schizophrenic delusions
Australia. J ECT. 2005;21:145–150. and hallucinations. Br J Psychiatry.
7. Gazdag G, Palinska D, Kloszewska I, et al. 1970;117: 447–448.
Electroconvulsive therapy practice in 21.Doongaji DR, Jeste DV, Saoji NJ, et al.
Poland. J ECT. 2009;25:34–38. Unilateral versus bilateral ECT in
8. Schweder LJ, Lydersen S, Wahlund B, et al. schizophrenia. Br J Psychiatry. 1973;123:73–
Electroconvulsive therapy in Norway: rates of 79.
use, clinical characteristics, diagnoses, and 22.Sackeim HA, Prudic J, Fuller R, et al. The
attitude.J ECT. 2011;27:292–295. cognitive effects of electroconvulsive therapy
9. van Waarde JA, Verwey B, van den Broek in community settings.
WW, et al. Electroconvulsive therapy in the Neuropsychopharmacology. 2007;32:244–254.
Netherlands: a questionnaire survey on 23.Sackeim HA. Memory and ECT: from
contemporary practice. J ECT. 2009;25:190– polarization to reconciliation. J ECT.
194. 2000;16:87.
10.McCall WV. Electroconvulsive therapy in Asia. 24.Calev A, Gaudino EA, Squires NK, et al. ECT
J ECT. 2010;26:1. and non-memory cognition: a review. Br J Clin
11. Tang YL, Jiang W, Ren YP, et al. Psychol. 1995;34:505–515.
Electroconvulsive therapy in China: clinical 25.de la Serna E, Flamarique I, Castro-Fornieles J,
practice and research on efficacy. J ECT. et al. Two-year follow-up of cognitive functions
2012;28:206–212. in schizophrenia spectrum disorders of
12.Chung KF. Electroconvulsive therapy in Hong adolescent patients treated with
Kong. J ECT. 2003;27:102–104. electroconvulsive therapy. J Child Adolesc
13.Chanpattana W, Kramer BA. Psychopharmacol. 2011;21:611–619.
Electroconvulsive therapy practice in 26.Rami L, Bernardo M, Valdes M, et al. Absence
Thailand. J ECT. 2004;20:94–98. of additional cognitive impairment in
14.Sackeim HA, Prudic J, Devanand DP, et al. A schizophrenia patients during maintenance
prospective, randomized, double-blind electroconvulsive therapy. Schizophr Bull.
comparison of bilateral and right unilateral 2004;30:185–9.
electroconvulsive therapy at different stimulus 27.Abrams R. Stimulus titration and ECT dosing. J
intensities. Arch Gen Psychiatry. 2000;57: 425– ECT. 2002;18:3–9.
434. 28.McCall WV, Reboussin DM, Weiner RD, et al.
15.Kellner CH, Knapp R, Husain MM, et al. Titrated moderately suprathreshold vs fixed
Bifrontal, bitemporal and right unilateral high-dose right unilateral electroconvulsive
therapy: acute antidepressant and cognitive
effects. Arch Gen Psychiatry. 2000;57:438–444.
29.Enns M, Karvelas L. Electrical dose titration compared with major depression. Biol
for electroconvulsive therapy: a comparison Psychiatry. 2003;53:
with dose prediction methods. Convuls Ther. 44.Hugdahl K, Rund BR, Lund A, et al. Brain
1995; 11:86–93. activation measured with f MRI during a
30.d'Elia G. Memory changes after unilateral mental arithmetic task in schizophrenia and
electroconvulsive therapy with different major depression. Am J Psychiatry.
electrode positions. Cortex. 1976;12:280–289. 2004:161:286-293
31.Abrams R, Taylor MA. Anterior bifrontal ECT: 45.Franke P, Maier W, Hardt J, et al. Assessment
a clinical trial. Br J Psychiatry. 1973;122:587– of frontal lobe functioning in schizophrenia and
590. unipolar major depression. Psychopathology.
32.Overall JE, Gorham DR. The brief psychiatric 1993;26: 76–84.
rating scale. Psychol Rep. 1962;10:799–812. 46.Bai S, Loo C, Dokos S. Effects of
33.Burlingame GM, et al. Sensitivity to change of electroconvulsive therapy stimulus pulsewidth
the Brief Psychiatric Rating Scale-Extended and amplitude computed with an anatomically-
(BPRS-E): An item and subscale analysis. realistic head model. In Engineering in
Psychol Serv. 2006;3:77. Medicine and Biology Society (EMBC), 2012
34.Andreasen NC, Carpenter WT Jr, Kane JM, et Annual International Conference of the IEEE.
al. Remission in schizophrenia: proposed 2012. IEEE.
criteria and rationale for consensus. Am J 47.Sackheim HA, Prudic J, Nobler MS, et al.
Psychiatry. 2005;162:441–449. Effects of pulse width and electrode placement
35.Sim S et al. PO23-TH-05 Montreal cognitive on the efficacy and cognitive effects of
assessment (MoCA): correlation with existing electroconvulsive therapy. Brain Stimul.
cognitive tests for mild cognitive impairment in 2008;1:71-83.
Singapore. J Neurol Sci. 2009;285:S279
36.Dong Y, Lee WY, Basri NA, et al. The
Montreal Cognitive Assessment is superior to
the Mini-Mental State Examination in detecting
patients at higher risk of dementia. Int
Psychogeriatr. 2012;24: 1749–1755.
37.Danivas V, Venkatasubramanian G. Current
perspective on chlorpromazine equivalents:
comparing apples and oranges! Indian J
Psychiatry. 2013;55:207–208.
38.Chanpattana W, Chakrabhand ML, Kongsakon
R, et al. Short-term effect of combined ECT
and neuroleptic therapy in treatment-resistant
schizophrenia. J ECT. 1999;15:129–139.
39.Sackeim HA, Prudic J, Devanand DP, et al.
Effects of stimulus intensity and electrode
placement on the efficacy and cognitive effects
of electroconvulsive therapy. N Engl J Med.
1993;328:839–846.
40.Kellner CH, Tobias KG, Wiegand J. Electrode
placement in electroconvulsive therapy (ECT):
a review of the literature. J ECT. 2010;26: 175–
180.
41.Fink M. What was learned: studies by the
consortium for research in ECT (CORE) 1997-
2011. Acta Psychiatr Scand. 2014;129:417–
426.
42.Berman KF, Doran AR, Pickar D, et al. Is the
mechanism of prefrontal hypofunction in
depression the same as in schizophrenia?
Regional cerebral blood flow during cognitive
activation. Br J Psychiatry. 1993;162: 183–192.
43.Barch DM, Sheline YI, Csernansky JG, et al.
Working memory and prefrontal cortex
dysfunction: specificity to schizophrenia

Das könnte Ihnen auch gefallen