Sie sind auf Seite 1von 2

BAB I

PENDAHULUAN

Keratitis merupakan suatu proses peradangan kornea yang dapat bersifat akut
maupun kronis yang disebabkan oleh berbagai faktor antara lain bakteri, jamur, virus
atau karena alergi-imunologi. Keratitis dapat dibagi menjadi beberapa golongan
berdasarkan kedalaman lesi pada kornea (tempatnya), penyebab dan bentuk klinisnya.
Berdasarkan tempatnya keratitis secara garis besar dapat dibagi menjadi
keratitis pungtata superfisialis, keratitis marginal dan keratitis interstitial. Berdasarkan
penyebabnya keratitis digolongkan menjadi keratitis bakterialis, keratitis fungal,
keratitis viral, keratitis akibat alergi. Kemudian berdasarkan bentuk klinisnya dapat
dibagi menjadi keratitis sika, keratitis flikten, keratitis nurmularis dan keratitis
neuroparalitik.
Variasi geografi yang luas dari epidemiologi keratitis bakteri dipengaruhi
oleh faktor ekonomi dan iklim. Keratitis jamur terhitung sebanyak 50% dari seluruh
kasus dari kultur keratitis di beberapa negara berkembang.
Gejala umum keratitis adalah visus turun perlahan, mata merah, rasa silau, dan
merasa ada benda asing di matanya. Gejala khususnya tergantung dari jenis-jenis
keratitis yang diderita oleh pasien. Gambaran klinik masing-masing keratitis pun
berbeda-beda tergantung dari jenis penyebab dan tingkat kedalaman yang terjadi di
kornea, jika keratitis tidak ditangani dengan benar maka penyakit ini akan
berkembang menjadi suatu ulkus yang dapat merusak kornea secara permanen
sehingga akan menyebabkan gangguan penglihatan bahkan dapat sampai
menyebabkan kebutaan sehingga pengobatan keratitis haruslah cepat dan tepat agar
tidak menimbulkan komplikasi yang merugikan di masa yang akan datang terutama
pada pasien yang masih muda.
Pengobatan yang diberikan pada tiap pasien keratitis berbeda-beda. Langkah
ini ditentukan oleh dokter berdasarkan penyebab, tingkat keparahan, serta kondisi
kesehatan pasien secara menyeluruh. Diberikan obat antivirus untuk menangani
inflamasi kornea mata akibat virus. Diberikan antibiotik untuk mengobati keratitis
yang dipicu oleh infeksi akibat bakteri. Jenis obat ini juga bisa digunakan untuk
keratitis akibat parasit, dan diberikan obat antijamur untuk mengatasi keratitis akibat
jamur.
Komplikasi yang paling ditakuti dari keratitis adalah penipisan kornea dan
akhirnya perforasi kornea yang dapat mengakibatkan endophtalmitis sampai
hilangnya penglihatan (kebutaan). Prognosis keratitis jamur bervariasi sesuai dengan
kedalaman dan ukuran lesi serta organisme penyebab.

Das könnte Ihnen auch gefallen