Sie sind auf Seite 1von 6
malik BACIAN HUKUM BRP STANDARISASI KENDARAAN PELAYANAN MEDIK (Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia Nomor 143/MENKES-KESOS/SK/I1/2001 tanggal 23 Februari 2001) MENTERI KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, ‘Menimbang : a. Bahwa pelayanan medik yang bermuti dan terjangkaw harus dapat dinikmati oleh semua lapiran masyarakat termasuk Pelayanan Medik Pra Rumah Sakit: b. Bahwa Pelayanan Medik Pra Rumah Sakit untuk, menanggulangi kasus-kasts gawat darural harus, dapat dilakukan dengan cepa, tepat dan cermat untuk menghindari terjadinya kematian dan atau kecacater c. Bahwa Keputusan Menteri Nomor 0512/Yanmed/ RSKS/1987 tentang Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medi sudah tidak sesuai lagi dan perlu diperbaharui sesuai dengan perkembangan teknologi, untuk hal tersebut diperlukan jenis kendaraan dengan persyaratan kinusus; 4. Bahwa untuk efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan Pra Rumah Sakit diperlukan Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medik divetapkan dengan Keputusan Menteri Mengings 1. Undang-v dang Nomor 23 Tahun 1992 (Lembara.i Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indone- sit Nemor 0701/Yanmed/RSKS/GDE/VII/1991 tentang Pendantan Pelayanan Gawat Darurat; 3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 130/ Menkes/SK//2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan. EMUTUSKAN Meaetapkan Pertama KEPUIUSAN MENTERI KESEHATAN DAN, Warta Perundang-undangan No. 2054/Selasa 15-05-2001 KESEJAHTERAAN SOSIAL TENTANG STANDARISASI KENDARAAN PELAYANAN MEDIK, Kedua Jenis Kendarann Peta, nan Medik meliputi: Ambulans Transportasi 1. 2, Ambulans Gawat Darurat 3, Ambulans Rumah Sakit Lapanga 4. Ambulans Pelayanan Medik Bergerak 5. Kereta Jenazaht 6 Ambulans Udara Ketiga Spesifikasi setiap jenis kenéaraan pada diktum Kedua sebagaimanatercantun dalam lampiran keputusan ini, is Kendaraan Pelayanan Medik yang sudaht ada, harus segera dilengkapi dengan persyaratan masing-masing, paling lama dalam waktu 2 (dua) tahun sejak ditetapkan Keputusan ini, Kelima Dengan ditetopkennya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 0152/¥anmen/RSKS/1987 inyatakan tidak berlaku I Keenam Keputusan ini muiai berleku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakares pada tanggal 23 Pebrusvri 2001 MENTERI KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL RI, td. Dr. ACHMAD SUJUDI va LAMPIRAN = KEPUTUSAN MEI VTERI KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL RI NOMOR — : 143/MENKES-KESOS/SKAL2001 TANGGAL : 23 PEBRUARE 2001 A STANDARISASI KENDARAAN PELAYANAN MEDIK AMBULANS TRANSPORTASE Tujuan Penggunean Umiuk penderita yang tidak memerlukan perawatan khusus/tindakan derurat untuk menyelamathan ayawa dan diperkirakan tidak akan timbul kegawatan selama dalam perjalanan. Persyaratar Teknis 1 Ker roda empat stat tebih dengan peredam getaran yang hunak. 2. Warna kendaraan putih. 3. Sirene | (satu) atau 2 (dua) neda. 4. Lamps rotator warna biru terletak ditengalt alas keadaraan. $. Antara dinding dan lantai tidak bersudut dan lan landai. sngkapi sebuk pengaman (untuk penderita ‘dan petuzas). 7. Buku Petunjuk pemeliharagn semua alat berbahasa Indonesia 8. Radio komunikasi/telepon genggam di ruangan pengemudi, %. n penderita mempunyai akses dengan tempat pengersudi 10. i petugas dan keluarga di ruangan penderita 11, Ruangan penderita cukup Iuas untuk sekurang-kurangnya 1 (satu) tanda. 12, Gantungan infus terletak sekurang. Kurangnya 90 em di atas tempat penderita, 13, Tempat sambungan listrik khustis untuk £2 Volt OC di suang penderita. 14, Lampu ruangan scoukupnya dan bukan neon 15. Lemari untuk obat dan peralatan, 16. Tempai ‘ereta dorong penderita, 17. Dipersiapkea untuk dapat membawa inkubator transport 18. Persyaratan lain sesuai peraturan pertindangan yang berlaku. Warta Perundangeundangan No, 2054/Selata, 15-05-2001 Ul, Medis W. v. ‘Tabung oksigen dengan peralatannya, alt penghisap 12 Volt DC. Peralatan Medis PPGD (seperti pengukur tekanan darah, dengan manset untuk anak dan dewasa). Obat-obatan sederhana, cairan infus secukupnya, Petugas 1. 1 (satu) peagemudi dengan kemampusn Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Komunikasi 2.1 (satu) perawat dengan kemampuan PPOD. Tata Tertib 1. Sewaktu menuju tempat penderita boleh menggunakam sirene dan lamput rotator. 2. Pada saat mengangkut penderiia hanya hole menggunakan fampu rotator. 3. Semua peraturan lalu lintas harus ditaati, 4, Kecepatan kendaraan maksimum 40 Ki i jalan biosa dan 80 Kmljam di jalan bebas hambatan, 5. Petugss menibuat'mengisi laporan keadaan penderita selama 6 (enam) jam transportasi. ‘yang discbut dengan lembareatatan pendesita ‘yang mencakup identitas, wakiv dar keadicin penderita, 6. Petugas memakai seragam dengan identitas yang jelas, AMBULANS GAWAT DARURAT Tyjuan Pen; 1. Pertolongan Gawat Darurat Pra Rumah Sait, 2. Pengangkutan penderita gawat darurat yany sudah stabil dari lokasi kejadian ke tempat tindakan éefinitif/rumah sakit. 3. Sebagai Kendarazn transport rujukan. Persyarotan Tekais 1, Kendaraan roda empat atau lebih dengan peredam getaran lunak. 2. Warra kendaraan kuning muda. Sirene | (satu) atau 2 (dea) nada. 4. Lampu rotator warna bitu terleiak di tengoh atas kendaraan, 5. Tanda pengenal dengan mencantumkan 118 don tenda gawat daruravemergensi di bagi Jepar, betakang, samping kanan da ki Warta Perundang-undangan No, 2054/Selasa, 15-05-2001 kendaraan, dilengkapi AC, alat pengatur di ruangan pengemudi, Pintu belakang dapat dibuka ke arah atas, Buku Petunjuk pemeliharaan semua alat berbshasa Indonesia, 8. Radio komunikasi/telepon genggain di ruangan pengemudi. 9. Dilengkapi sabuk pengaman baik untuk pasien maupun petugas, 10, Ruangan peaderita cukup luas untuk sekurang-kurangnya 2 (dua) tandu. Tandy dimaksund yang dapat dilipat. 1i, Tempat duduk yang dapat diatur/ditipat bagi petugas di ruangan penderita (“Captains seat”) 12. Ruangen penderita eukup tinggi sehingga infus dapat menctes dengan baik. 13, Gantungan infuy terletek sekurang- Kurangnya 90 Crm di atas tempst penderita. 14, Lampurungan secukupnyadan bukan lampu ‘acon. Lamp “imaksud dapat bergerak, dapat dilipat dan spot light untuk menerangi penderita Lemari untuk obat dan peralatan, bersi 20 liter dan penampungan air Jimbah (otomatis). 17. Freezer/lemaries. 18. Tempat sambungan list khusus untuk 12 Volt DC di ruzngan penderita, 19. Tempat kereta dorong pasien 2 (dua) bush. 20. Meje yang dapat dilipat. 21. Dipersiapkan untuk dapat membawa inkubator transport 22, Peta setempat. 23, Persyaratan lain sesuai pereturan perundang. andangan yang berlaku. Medis 1. Tabung oksigen dengan peralatan untuk 2 (dua) orang 2. Peralatan medis PPGD. 3. Peralatan resusitasi secara manuaUiutomatic, lengkap bagi orang dewasa, anak/bayi, 4. Alat penghisa{ secara manual dan listrik 12 Volt DC. 5. Alat mopitor/diagnostik untuk anak dan dewasa. 6. Alot monitor jantung, nafas. ‘7. Alat defibrilater untuk anak dan orang dowasa. v. 8. Set Bedah Minor. 9. Obat-sbatan gawat danurat dan caira 10. 11, Kantung mayat 12, Sarung tangan disposable. . Petugas 1. 1 (atu) pengemudi dengan kemampuan PPGD dan komunikasi. 2. 1 (satu) perawat dengan kemampuan PPGD. 3. (satu) dokter dengan kemampuan minimum PPGD. Tata Tertib, 1. Sewaktu menuju tempat penderita boteh mengyanakan sirene dan lampu rotator Pada suat mengangkut penderita hanya bolch menggunakan lampu rotator. 3. Semura peraturan lalu lintas harus ditaat 4. Kecepstankendaraan maksimum 40 kmvjam 4i jalan biasa dan 80 Kivjam di jalan bebas hambatan. 5. Petugas membral/mengisi laporan keadaan penderita selama transportasi, yang disebut deagan lembar catatan penderita, yang mencakup identitas, waktu dan keadaa penderita, 6. Petugas memakai seragam dengan identitas yang jelas AMBULANS RUMAI SAKIT LAPANGAN ‘Tujuan Pengeunean 1. Dalam Keadaan sekari-hari melaksanakan fungsi ambulans gawat darurat. 2. Bila diperlukan, dapat digabungkan dengan ambulans-ambulans sejenis dan ambulans Pelayanan Medik Bergerak membentuk sebuah Rumah Sakit Lapangan Persyaratan Teknis 1. Keadaan rods empat atau lebih dengan peredam getaran lunak. 2. Warna kendaraan kuning mudi 2. Siroow 1 (ots) ton. (Sea) role 4. Lampu rotuor warca biru terletak di tengah ngenal dengan mencantumkan 118 dan tanda gawat darurat/emergensi di bagian v3 M1 Warta Perundang-unclangan No, 2054/Selase, 13-05-2007 depan, belakang, samping kanan dan kiri kendaraan, 6. Dilengkapi AC, alat pengatur di rvangan pengemudi. 7. Pintu belakang depat dibuka ke arah atas. 8. Bukw petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa Indonesia, 9. Radio komunikasi/telepon genggam di ruangan pengemudi 10, Dilengkapi sabuk pengaman bsik untuk penderita maupun petugas. 11. Tempatduduk yang dapat diatur/ilipat bagi petugas di rusngan penderita (Captains seat”). 12, Ruangan pendesita cukup (uas untuk sekurang-kurangnya 2 (dua) tandu. Tandu dimaksud dapat dilipat. 13. Ruangan penderita eukup tinggi sehingga infus dapat menstes dengan baik. 14. Gantungan infus terletak sekurang- kurangnya 9 Cm di atas tempat penderita, 15, Lampu ruangan secukupnya dan bukan lampu neon, Lampu dimaksud dapat bergerak, dilipat dan spot Jight watuk aenerangi penderita. 16. Lemari untuk obat dan peralatan. 17. Air bersit 20 liter dan penampungan air limbah, 18. Freezer/lemari es. 19. Tempat sambungan listrik khusus untuk 12 Volt DC di ntangan penderita, 20. Tempatkereta dorong penderita 2 (dua)buab, . Moja yang dapat dilipat Diporsiapkea untuk dapat membawa inkubator transport. 23. Tenda lapangan lengkap 24, Persyaratan lain sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku, jgen dengan peralatan untuk 2 (dua) orang. 2, Peralatan medis PPGD. 3 Peralatan resusitasi secara manuaVautomatik Tengkap bagi orang dewasa, anak/bayi. 4, Alat penghisop manual dan listrik 12 Volt De. 5. Peralatan EKG dan peralatan monitor lainnya, diagnostik tengkap (terlampin). IV. v. D. ML 2 2 = = 7. Obat-obatan gawat darurat dan cairan infuus secukupnya. 8. Kantung mayat. 9, Sarung tangan disposable. Petugas 1.1 Gatu) pengemudi PPGD dan komunikasi 2.1 (atu) perawat dengan kemampuan PPGD. 3. 1 (satu) dokter dengan kemampuan minimum Prop, Jengan kemampvan Tata Tertib 1, Sewektu menuju tempat penderita boleh menggunaken siren dan lampu rotator. 2. Padasaat mengangkut penderita hanya boleh menggunckan lampu rotator. 3. Semva peraturan alu Fintas harus di 4. Kecepatan kendantan maksimum 40 km/jam i jalan biasa dan 80 Km/jam di jatan bebas hambatan 5. Lembarcatatan penderita, 6. Petugas memakai seragam dengan identitas yang jelas. AMBULANS PELAYANA\ BERGERAK MEDIK Tujuan Penggunaan 1.” Meloksanakan salch sort upaya pelay medik di lapangan. 2. Dapat dipergunakan sebagai ambulans transportasi Persyaratan Teknis 1. Kendarazn roda empat ata peredam getaran luna, ber yang berfungsi seperti polikli Warna kendaraan kuning muda Sirene | (satu) atau 2 (dua) nada, Lempu rotator wama biru terletak dit atas kendaraan. Ruangan kerja cukup Iuas untuk 1 ponggunaannya dan cukup tis, i sehingsa petugas dapat berdiri tegak uatik bekerjadan cairan infus dapat menetes dengen baik. 6. Dilengkapi AC, alat pengukur di ruangen pengemudl ebih dengan k kontainer ik BY ut Ww. Buku Potunjuk pemeliharaen semua alat berbahasa Indonesia 8. Radio komunikasi/telepon 2 ruangan pengemudi 9. Dilengkapi sabwk pengaman baik untuk pasien maupun petuzas, 10, Tempat duduk sesuai keperluang di ruangan kerja. 11. Tempat tidur/tandwy yang dapat dilipat bagi sekurang-Kurangnya | (sai) pendesita 12, Lampuruangan secukupnya dan 2 (dua) bah Jampu sorot bergerak dan dapat dilipat, Tempat sambunge listrik khusus untuk 12 Volt DC. 14. Generator 220 VoltDC dengan peralatannya. 15, Maja kerja yang dapat ditipar. 16, Tempat kereta dorong peaderita, 17, Peta fokasi 18, Persyaratan fain sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku. m di Medis 1. ‘Tabang oksigen dengan peralatannya. 2. Peralatan resusitasi leagkap ontuk dewasa dan anak. 3. Peralatan medis PPGD (terlampir. 4. Cairan infus secukupnya. 5. Peralatan upaya pelayanan medis sesuai tujuan penggunaan kendai Perages 1. Pengemudi dengan kemampuan PPGD dan komunikasi 2. Perawatdengan kemampuan PPGD (jumlah sesuai kebutuhan), Petugas paramedis lain sesuai kebutabn, Dokter kemampuan minimum PPGD. Tata Tertib 1. Sirene hanya digunakan bilamana sangar dibutuhkan, 2. Lampu rotator digunakan sewaktu pergi dan Kembali dati tempat tujuan 3. Semua peraturan lalt lintas hanus dita 4. Kecepatan kendaraan maksimmum 40 Km{jan Ai jalan biasa dan 80 Km/jam di jalan bebas hambatan. Lembar catatsn penderita Patugas memakai seragam dengan idenitas yang jelas, Harta Peruadang-undiangan No, 2054/Sela%a, 15-03-2001 m. Vv. nL AMBULANS GAWAT DARURAT SFPEDA, MOTOR ‘Tujuan Pengeunaan ‘Untuk pertolongan gawat darurat pra rumah sai Persyaratan Teknis Kendaraan roda dua, Kendaraan berwaraa kuning muda. Tempat dadtck tmeak 2 (dua) orang. Sirene | (satu) atan 2 (dua) nada, Radio komunikasi'telepon zee ‘Tanda pengenal (spot light) dengen mencantumkan | 18 dan tanda gawat darurat emergensi di bagian depan dan belakang. Silinder > 150 CC. 8 Helmet, Jacket dengan idemtitas terbuat dati bahan yang memendarkan cahaya (scotch Jight), 9. Lampu rotator warns Medis Tabung oksigen dan Re; EKG Monitor dan Defibrilator 3, Kotak darurat/emergensi. 4. Alstaet percolougan luka (terfampit) Petugas 2 (dua) orang perawat/paramedis dengan kemampuan PPGD. Tata Tertib 1. Petugas memakat ser yang jel 2. Lembar eatetan penderiza, m dengan identitas AMBULANS PENGANGKUT JENAZAH Tujvam Pengganaan fenganyran jenszsh Persvaraian Tekais| 1. Kendartun roda empat atau lebih: 2. Warma kendaraan hitam, 3. Wama lampu rotator biru terletak ditengah alas kencaraan, 4° Sirene 1 (satu) atau 2 (dun) nada. 3, Lamp rotator wanna bir 6 Dilengkapi sabuk pengama sntuk peti jenazah. ML farts Perundangeundangan No.2 7. Dapat mengangkut 1 (satu) peti jenazah 8, Ruangan jenszah terpisah dengan rvangan pengemudl 9. Tempat duduk Tipat bagi sekurang-kurangaya 4 (empat) orang diruangan jenazah, ra 10, ‘Tanda pengenal kereta jenazsh deri bahan yang memantutkan cahaya, 11. Gantungan untuk karangan bunga di depan, semping kiri dan kanan kendaraan Petugas 1.1 (satu) pengemudi 2. Petuyas pengawal, snavaah sesnai kebutuhan, . Tata Tertib: 1. Sirene hanya boleh digunakan pada wakiw bergerak dalam iringan jenazah (konvoi) dengan menaati peraturan Lalu lintas tentang konvoi. 2. Bilamana tidak membentuk iringan hanya botch mempergunakan lampt rotator 3. Kecepaton maksimum di jalan biasa adalah 40 Kmfjam dan di jaz bebas hambatan 80° yy) Kmijam, 4. Sema peraturan Ialu lintas harus ditant. AMBULANC UDARA Perslatan a) Heli keeil : = 2tandu, 1 Vecum mates, 1 keranjang tandu. W. = Defibrilatar/EKG Monitor > Pulsemeter = Kotak respirator, alatdan obat resusitast - Suction’ ~ Pneumatic (inflatable) splints Kotak obat-obatan (shok luka bakar, Kerneunan, perdarahan dan Inin-lain) termasuk infus (obat dan alat infus) - Kotak pendingin untuk korban’bag-bag korban Kantungmayat Non medical equipment - Baterei. - Pelindung telinga (Ear Protector) Pemadam kebakaran, Radio komunikesi. Pyrotehinik. S4iSelasa, 15-05-2001 b) Heli besar : Jenisnya sama dengan di atas hanya jumlah ditambah Personil a) Heli kecil :3 (liga) orang = Pilot yang mendapat latihan lengkep. Dokter unum, PPGD. + Pembantu medis (paramedis, orang awwam yang telah mendapat latihan PPGD— lengkop). — mempunyai pengetalnian di apangan. b) Heli besar: Jumiah disesnaikan, + Pilotdibantu Co-pilot, winchman, radar operatorinavigatar. - Pembantu medis jumfah disesuaikan, ©) Pesawat Fixed Wing : Tergantung jenis pesawat (iinimal seperti Heli besar), Syarat Pesawat 1, Noise level (bis 2. Vibra 3. Temperatur dalam cabin. 4. Scbaiknya twin permukaan). Kkibat gerakan rotor. Dengan persyaratan tertentu sesti jenispesinvat Syarat Peng: Diperha saan a 1). Fasilitas kendaraan (lapangan terbai hellipad), 2) Jarok yang harus ditempuh. Untuk Helikepter bila berjarak maximal 200-300 Km, Lebil ca Fixed Wing Jarak ita hans dilakukan oleh MENTERI KESEHATAN DAN KESEJATITERAAN SOSIAL. REPUBLIK INDONFSTA, td. Dr. ACIIMAD S\ uAUDL

Das könnte Ihnen auch gefallen