Sie sind auf Seite 1von 7

ASUHAN KEPERAWATAN RUANG IBS/OK

PADA NY.H DENGAN KASUS APPENDIKTOMY

I. Pengkajian
A. PRE OPERASI/ PRE MEDIKASI
1. Serah terima pasien
Pasein datang dari Ruangan Bangsal perawatan Anggrek ke Ruang operasi
pada tanggal 30 Agustus 2018 jam 08.10 wita untuk melakukan tindakan
operasi Sircumsisi Rekonstruksi Penis
2. Identitas Pasien
Nama : An.M
Umur : 4 tahun
Alamat : Jl.Simpang Wildan Rt 7 no 43
Diagnosa Medis : Paraphimosis
Tindakan Operasi : Sicumsisi Rekuntruksi Penis

3. Pemeriksaan Fisik
TTV : TD : - mmHg N : 95 x/m ,
T : 36,8o C RR : 22 x/m
Reaksi Fisik :
 Tidak memiliki Alergi obat-obatan atau
makanan.
 Klien tampak lemas.
 Saat di Inspeksi bagian penis terlihat adanya
paraphimosisi pelengketan pada penis.
Reaksi Psikologi :
 Klien nampak cemas dan takut karna operasi
pertama yang di lakukannya.
Persiapan Operasi :
 Klien datang ke ruang operasi
 Ibu klien memberikan Status klien ke bagian
pelayanan di ruang operasi.
 Klien di pakaikan baju yang sudah di
sediakan
 Klien Puasa 6 jam
 Klien tidak menggunakan kosmetik, cat
kuku, perhiasan dan gigi palsu.
Informed Consent/ Ijin :
 Di tandatangani oleh keluarga pasien/
anaknya pada Tanggal 20 Agustus 2018.

Anastesi  Puasa  Cukur

Pemeriksaan Penunjang : Lab Radiologi EKG


 
Pre Medikasi :
- Intravena RL
- Di berikan Injeksi antibiotic Ceftriaxon
B. INTRA OPERASI
1. Kelengkapan Tim Operasi
Bedah : Ahli bedah dan asisten
Anestesi : Anaeshesologis dan asisten,
: Circulation Nurse, Surgical Nurse
Jenis Anestesi : General Anastesi
2. Tanda daerah operasi : Lokal Kuadran Kanan bawah.
3. Kelengkapan Anestesi :
 IV Line : terpasang Asering di tangan sebelah kiri.
 Obat-obatan : Profofol dan Fentanyl
4. Riwayat Asma : Klien tidak memiliki riwayat asma
5. Posisi Operasi : Telentang ( suspinasi)
6. Rencana dilakukan tindakan : Sicumsisi Rekuntruksi Penis
7. Observasi tindakan operasi :
 Pada Pukul 09.00 WITA klien di naikan ke meja operasi oleh tim.
Perawat anastesi menyiapkan obat-obat, posisi klien untuk di
lakukan tindakan anastesi. Setelah di lakukan anastesi
 Pada Pukul 09.10 WITA tim melakukan intubasi pada anak
menggunakan laryngeal mAsk Airway.
 Tim Operasi mencuci tangan dengan menggunakan antiseptic
Tscrub Brush
 Tim operasi menggunakan jasoperasi (gowning) selanjutnya
menggunakan sarung tangan steril.
 Asisten operator mendesinfektan daerah penis klien menggunakan
bethadine iodum Providone 10%) dan menggunakan alkohol 70%
 Selanjutnya Tubuh klien di tutup dengan kain steril yang di mulai
dari bagian leher sampai bagian batas tegas operasi atau daerah
insisi.
 Pada Pukul 09.15 WITA Tim melakukan sirkumsisi dan
menjahitnya di seluruh bagian penis.
 Dokter menyuntikkan Lidocain 1 cc
 Selanjutnya Tim melepaskan jas, mencuci tangan dan tim
membereskan alat dan ruangan.
 Klien selesai operasi pukul 10.00 WITA selanjutnya klien di
bangunkan ( di sadarkan) lalu di pindahkan ke RR ( Recovery
Room)
8. Observasi tindakan anestesi :
9. Pemeriksaan kelengkapan :
Kasa : Lengkap
Jarum : Lengkap
Instrumen : Lengkap
10. Pemeriksaan cairan/ jaringan tubuh : -
C. POST OPERASI/ PASCA ANESTESI
Klien di pindahkan ke ruang RR pukul 10.05 WITA dengan Kesadaran
Somnolen, klien terpasang Infuse Asering dengan 20 tpm.
TTV :
 TD :- mmHg RR : 22 x/m SPO2 : 100% dgn O2
 Nadi : 106 x/m T : 36,8 oC
1. Airway :Bebas, pasien sadar tidak gangguan jalan nafas.
2. Breathing :Menggunakan nasal kanul untuk memudahkan pasien
mendapatkan oksigen.
3. Cirkulation : 2 lpm
4. Observasi RR : Steward Score 5.
Score Pergerakan Pernafasan Kesadaran
2 Gerak bertujuan  Batuk, menangis  Menangis
1  Gerak tak Beraksi terhadap Bereaksi terhadap
bertujuan rangsangan rangsangan
0 Perlu bantuan Tidak bereaksi Tidak ada reaksi

5. Serah terima pasien


Saat Steward Score >5 klien dapat di pindahkan keruangannya, pada
pukul 10.30 WITA. Pasien dalam keadaan sadar dengan GCS E4 V5 M6,
Pasien di haruskan badrest.
II. Analisa Data
A. Pre Operasi
No Data Etiologi Masalah
1 DS: Ansietas tentang prosedur
- Ibu Klien mengatakan Operasi
takut karna ini operasi
pertama kali yang di
lakukan pada anaknya
DO:
- Klien nampak tegang
- Klien nampak gelisah
- Klien nampak
selalu ingin bersama
ibunya.

N: 95 x/m
RR : 22 x/m

B. Intra Operasi
No Data Etiologi Masalah
1. Ds: - Pola Nafas Tidak Penurunan tekanan
Do: efektif inspirasi expirasi
karena pemberian
- N : 90 x/m agen anastesi
- RR : 20 x/m
- T : 36, 5 oC

C. Post Operasi
No Data Etiologi Masalah
1 Ds : Resiko Jatuh Kondisi Post
Do : Operasi
- Kesadaran Somnolen
- Klien Tampak
berbaring.
- Klien separo sadar

N : 100 x/m
RR: 22 x/m
T : 36,7 oC
SPO2: 98 %
Stewar Score : 4
III. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas Masalah)
1. Ansietas Berhubungan dengan Defisit Pengetahuan tentang prosedur Operasi.
2. Resiko Infeksi Berhubungan dengan Tindakan Invasif (Pembedahan/ Operasi
Appendik).
3. Resiko Jatuh Berhubungan dengan Kondisi Post Operasi.
ASUHAN KEPERAWATAN RUANG IBS/OK
PADA AN.M DENGAN KASUS PARAPHIMOSIS
DI RUANG IBS/OK RSUD ULIN BANJARMASIN

Oleh:

NOVITA RAHMAWATI

Nim: 17.31.0996

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

TAHUN 2017-2018
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN RUANG IBS/OK


PADA AN.M DENGAN KASUS PARAPHIMOSIS
DI RUANG IBS/OK RSUD ULIN BANJARMASIN

Oleh:

NAMA : NOVITA RAHMAWATI

NIM : 17.31.0996

Banjarmasin, Agustus 2018

Mengetahui

Presptor Akademik Preseptor Klinik

(Bambang Wahyu R., S.Kep, Ns) (Mahyudi, S.Kep, Ns)

Das könnte Ihnen auch gefallen