Sie sind auf Seite 1von 2

Penjaringan Suspek TB Paru

No. Dokumen : SPO/UKM-TB/01 Ditetapkan Oleh


No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian Penjaringan Suspek TB Paru adalah penjaringan tersangaka penderita yangdilaksanakan


pada mereka yang datang berkunjung ke unit pelayanan kesehatan,dan dengan cara
pengelola ikut dalam kegiatan Posyandu, Puskel Umum dan Puskel Usila dimana petugas
melakukan penyuluhan ttg TB Paru baik dari segi penyebab serta tanda-tandanya,
sehingga dari penyuluhan tersebut, dan dari hasil anamnesa di pelayanan Puskel Umum
dan Puskel Usila maka didapatkan suspek yang kemudian di berikan Pot dahag, untuk
diperiksakan dahagnya di Laboratorium
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam pejaringan suspek TB Paru TB Paru secara dini di wilayah
kerja Puskesmas Tarakan
3. Kebijakan SK No.
4. Referensi Buku Panduan Pelaksanaan Program P2 Kusta bagi Petugas UPK, 2002

1. Menyiapkan alat dan bahan :


a. Alat Tulis Menyiapkan alat dan bahan
b. Pot Sputum
2. Melakukan penjaringan terhadap :
Masyarakat yang datang diposyandu, Puskel Umum,
dan Puskel Usila dengan keluhan:
a. Batuk Berdahag lebih dari 2 minggu
Mengisi kolom pengobatan pada
b. Nafsu makan menurun.
Kartu Penderita
c. Berkeringat dimalam hari tanpa adanya aktifitas.
d. Sesak nafas, rasa nyeri didada, Pucat dan loyo.
e. Kadang disertai dahag bercampur darah segar disaat
Batuk.
3. Mencatat biodata pasien yang terjaring suspek TB Paru
pada buku bantu Penjaringan Suspek.
4. Masyarakat yang terjaring kemudian diberikan Pot
Sputum 2 buah. Memberikan 2 Pot Sputum pada pasien
yaitu 1 pot Sputum saat kontak dengan Petugas dan 1
Pot diisi Sputum Pagi. Pot Sputum yang telah terisi
sputum saat Penjaringan kemudian dibawah ke
Laboratorium Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan.
5. Memberi tanda atau menulis nama pasien pada bagian
tutup Pot Sputum
6. Menyalin Biodata Pasien ke Buku Register TB 06
7. Membuat rujukan berupa TB 05 ke Laboratorium untuk Lakukan pendokumentasian
dilakukan Fiksasi oleh Petugas Laboratorium.
8. Merekap hasil pemeriksaan Sputum BTA yang diperolah
dari petugas Laboratorium dalam Format TB 06.
9. Mengisi Format Laporan TB 03 apabila ada hasil
pemeriksaan BTA(+).
10. Arsip laporan di unit.
6. Unit terkait Buku Bantu Penjaringan Suspek TB Paru
7. Unit terkait Program TB

Das könnte Ihnen auch gefallen