Entdecken Sie eBooks
Kategorien
Entdecken Sie Hörbücher
Kategorien
Entdecken Sie Zeitschriften
Kategorien
Entdecken Sie Dokumente
Kategorien
Disusun Oleh :
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Statistika Dasar yang berjudul Analisis Asumsi-Asumsi Dalam Statistik. Penulis
berterimaksih kepada Bapak dosen yang bersangkutan sudah memberikan
bimbingannya.
Laporan mini riset ini berisi tentang analisis pemahaman mengenai gerak
melingkar diamana penulis mengadakan peneitian tentang gerak melingkar dengan
membagikan agket pada beberapa orang mahasiswa jurusan fisika stambuk 2017.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu,
penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan
semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Gerak Melingkar 2
2.2 Besaran-Besaran Fisis dalam Gerak Melingkar 2
2.3 Hubungan antara Besaran Gerak Lurus dan Gerak Melingkar 4
2.3.1 Hubungan antara Perpindahan Linear dengan Perpindahan sudut `4
2.3.2 Hubungan antara Kecepatan Linier dengan Kecepatan sudut 5
2.4 Penerapan GMB dalam kehidupan sehari-hari 5
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian 6
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Soal dan Penyelesaian Mini Riset 7
4.2 Hasil Penelitian 10
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Statistik adalah kumpulan informasi atau keterangan yang berupa angka-
angka yang disusun, ditabulasi, dan dikelompok-kelompokkan sehingga dapat
memberikan informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala. Adapun
ilmu tentang cara mengumpulkan, menabulasi, mengelompokkan informasi,
menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti tentang informasi yang berupa
angka-angka itu disebut statistika. Dalam statistika biasanya berisi beberapa asumsi
aumsi tertentu. Asumsi-asumsi ini berisi suatu pandangan terhadap statisitk yang ada.
Tetapi seringkali asumsi yang diberikan kurang tepat sehingga mengakibatkan
kekhawatiran terhadap dunia statistika.
Kekhawatiran bahwa data sampel tidak terdistribusi mengikuti model data
populasi yang diasumsikan atau tidak memenuhi kondisi yang disyaratkan bagi
penggunaan tehnik komputasi tertentu menyebabkan banyak para peneliti sosial
pemakai statistika melakukan lebih dahulu pengujian asumsi sebelum melakukan uji
hipotesis. Pada hampir semua skripsi S1, thesis S2, dan bahkan disertasi S3 psikologi
dapat kita temui laporan hasil berbagai uji asumsi yang dilakukan sebelum pengujian
hipotesisnya sehingga terdapat kesan kuat sekali bahwa uji asumsi merupakan
prasyarat dan bagian yang tak terpisahkan yang mendahului analisis data penelitian.
Kepanikan terjadi apabila hasil uji asumsi ternyata tidak sesuai dengan
harapan. Berbagai reaksi timbul mulai dari reaksi wajar berupa usaha untuk
menggunakan alternatif model uji yang lebih cocok dengan data, transformasi data
agar sesuai dengan model yang diinginkan, sampai pada usaha-usaha memanipulasi
data agar tampak memenuhi asumsi yang diinginkan. Sayangnya seringkali hal itu
dilakukan tanpa pemahaman yang cukup mengenai permasalahan yang sedang
dihadapi sehingga ada peneliti yang melakukan 'trimming' atau pemangkasan
terhadap subjek yang dianggapnya sebagai 'outliers' agar datanya terdistribusi
mengikuti model linier, dan ada pula praktisi yang mecoba menggunakan model
matematis yang terlalu komplek bagi tujuan penelitiannya sehingga malah
menjadikan kesimpulan analisisnya sulit dicerna oleh pembaca awam.
Pertanyaan yang mungkin timbul di kalangan pengguna statistika adalah:
"Seberapa perlukah uji asumsi dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis?" Dari
makna kata, asumsi (assumption) berarti a statement accepted true without proof
(Encarta 97 Encyclopedia) atau something taken for granted (Random House
Webster's Unabridged Dictionary). Kedua makna kata itu tentu berlaku juga bagi
pengertian asumsi statistika. Oleh karena itu dalam inferensi statistika, data yang
akan dianalisis dianggap memenuhi asumsi-asumsi yang disyaratkan bagi formula
komputasinya. Analisis dapat dilakukan tanpa harus melakukan pemeriksaan terlebih
dahulu terhadap terpenuhi-tidaknya asumsi yang bersangkutan. Kalaupun ternyata
kemudian bahwa data yang digunakan tidak sesuai dengan asumsi-asumsinya, maka
kesimpulan hasil analisisnya tidak selalu invalid. Dalam situasi aplikasi, asumsi-
asumsi bagi distribusi sampling dibuat sebagai dasar legitimasi pemilihan tehnik
komputasi tertentu guna pengujian suatu hipotesis.
Asumsi ini jarang atau bahkan tidak pernah benar-benar diuji terhadap data
sampel melainkan langsung dianggap benar (Hays & Winkler, 1971). Asumsi bahwa
sampel diambil secara random dan bahwa distribusi populasi adalah normal
merupakan dua contoh asumsi yang merupakan formalitas dalam analisis. Kita akan
melihat dengan lebih seksama akan asumsi-asumsi yang diberlakukan pada beberapa
macam analisis. Dalam hal ini dipilih dua macam kelompok analisis yang paling
biasa dilakukan oleh para peneliti.
1. 2. Tujuan
Adapun tujuan dari penugasan ini adalah:
1. Untuk memberikan informasi mengenai analisis asumsi-asumsi dalam statistika
2. Untuk mengetahui asumsi-asumsi apa saja yang sering dianggap benar dalam
statistika.
3. Untuk memenuhi salah satu dari enam tugas dalam mata kuliah Statistika Dasar
1. 3. Manfaat
Manfaat dari diadakannya penugasan ini adalah
1. Bagi pembaca dapat dijadikan sebagi sumber bacaan tentang asumsi-asumsi dalam
statistika.
2. Bagi peneliti dapat menjadi penelitian lanjutan terhadap asumsi-asumsi statistik
3. Bagi mahasiswa dapat menjadi sumber belajar dalam mengetahui analisi asumsi-
asumsi dalam statistika.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. 1. Statistika
Ilmu statistika berkaitan dengan angka dan hampir di semua bidang misalnya
pemerintahan, pendidikan, pertanian, perdagangan, maupun pekerjaan lain selalu
berhubungan dengan hal ini. Seorang pemimpin atau manajer memerukan ilmu ini
untuk mengolah dan membuat keputusan berdasarkan data yang ada. Menurut Subana
(2000: 12) “statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
caracara pengumpuna data, pengalahan data, penganalisisan data, penarikan
kesimpulan dan pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta yang
ada. Hal ini didukung oleh Hidayat (2013) yang menyatakan bahwa statistik adalah
ilmu yang sangat membantu bagi peneliti untuk mengelola data yang diperoleh yang
kemudian dapat menjadi titik tolak penyimpulan dari hasil sebuah penelitian. Oleh
karenanya, sudah jelas bahwa statistik memiliki peran yang tidak sedikit dalam proses
pengembangan pendidikan di Indonesia.
Statistik juga dapat digunakan dalam ilmu pendiidkan yaitu sattistika
pendiidikan yang diartikan sebagai ilmu pengetahuan (cabang statistika). Ilmu ini
membahas dan memngembahkan prinsio-prinsip metode dan prosedur dalam
pengunpulan penganalisisian dan perintepretasian data yang berkaitan dengan dunia
pendidikan (Subana, 2000). Menurut Hidayat (2013) beberapa peran statistika dalam
penelitian pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang karakteristik distribusi suatu populasi tertentu, baik
diskrit maupun kontinyu. Pengetahuan ini berguna dalam menghayati perilaku
populasi yang sedang diamati.
2. Menyediakan prosedur praktis dalam melakukan survey pengumpulan data melalui
metode pengumpulan data (teknik sampling). Pengetahuan ini berguna untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang terpercaya
3. Menyediakan prosedur praktis untuk menduga karakteristik suatu populasi melalui
pendekatan karakteristik sampel, baik melalui metode penaksiran, metode
pengujian hipotesis, metode analisis varians. Pengetahuan ini berguna untuk
mengetahui ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran serta perbedaan dan
kesamaan populasi.
4. Menyediakan prosedur praktis untuk meramal keadaan suatu obyek tertentu di
masa mendatang berdasarkan keadaan di masa lalu dan masa sekarang. Melalui
metode regresi dan metode deret waktu. Pengetahuan ini berguna memperkecil
resiko akibat ketidakpastian yang dihadapi di masa mendatang.
5. Menyediakan prosedur praktis untuk melakukan pengujian terhadap data yang
bersifat kualitatif melalui statistik non parametrik.
2. 2. Asumsi-Asumsi Statisitika
2. 2. 1. Perumusan Anggapan Dasar (Asumsi)
Asumsi merupakan pernyataan yang sudah dianggap benar, oleh karena itu
anggapan dasar harus didasarkan atas kebenaran yang telah diyakini oleh peneliti.
Tidak ada ketentuan atau aturan umum bagaimana cara merumuskan anggapan dasar.
Seorang peneliti, dalam menentukan anggapan dasar hendaknya didukung oleh teori-
teori atau hasil penemuan penelitian yang berhubungan dengan variabel penelitian,
baik variabel bebas maupun variabel terikat. Namun penekanannya lebih difokuskan
pada variabel bebasnya. Oleh karena itu merumuskan anggapan dasar bukanlah suatu
pekerjaan mudah karena memerlukan pemikiran dan analisis masalah. Sebagai
contoh, seseorang yang ingin melakukan penelitian tentang peranan metode mengajar
dengan topik: “Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Diajar Dengan Metode
Ceramah dan Metode Diskusi di SMP”. Dalam hal ini, peneliti harus melakukan
kajian pustaka terutama yang terkait dengan metode ceramah dan metode diskusi. Dia
harus mampu menganalisis secara teoritis tentang kedua metode tersebut (keunggulan
dan kelemahannya), bagaimana kaitannya dengan materi yang diajarkan, atau dengan
kondisi siswa yang diajar, dan sebagainya. Akhirnya peneliti harus mampu
merumuskan hasil analisisnya ke dalam bentuk rumusan anggapan dasar (asumsi).
Misalkan:
a. Metode diskusi lebih melibatkan mental siswa dalam belajar dibandingkan dengan
metode caramah.
b. Metode diskusi lebih memberikan motivasi belajar kepada siswa dibandingkan
dengan metode ceramah.
Asumsi tersebut dapat diambil dari teori yang dikemukakan oleh seseorang atau
hasil Penelitian. Seandainya rumusan anggapan dasar tersebut digunakan sebagai
dasar untuk membuat hipotesis, maka apabila dilakukan pengujian kemungkinan
besar hipotesis tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan pada tanggal 27 April 2018.
3. 4. Langkah-langkah Penelitian
Peneliti mengambil secara acak 10 buah skripsi jurusan Fisika Program Studi
Pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan tahun 2013. Kemudian menganalisa
bagian metode penelitian dari skripsi tersebut. Kemudian melihat lampiran
perhitungan pada skripsi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1. Tabel Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian dengan mengambil 10 buah skripsi jurusan Fisika
Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan tahun 2013 diperoleh
hasil sebagai berikut: