Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DAFTAR ISI
Microsoft Office Word 2013 1
Modul 1 Microsoft Word 2013 1
1.1 Mengenal Tampilan Microsoft Word 2013 ............................................................1
1.2 Beberapa Pemanfaatan Microsoft Word .................................................................2
Modul 2 Microsoft Office Excel 2013 8
2.1 Pengenalan Tampilan Microsoft Excel 2013 ...........................................................8
2.2 Menu Bar ..................................................................................................................8
2.3 Formula Dasar pada Microsoft Office Excel 2013 ..................................................9
2.4 Fungsi Logika ..........................................................................................................11
2.5 Grafik.......................................................................................................................12
2.6 Format Karakter......................................................................................................12
Modul 3 Microsoft Office Power Point 15
3.1 Mengenal Tampilan Ms. Power Point 2013 ..........................................................15
3.2 Mengaktifkan Menu-Menu Pada Power Point 2013 .............................................16
3.3 Memodifikasi Tampilan Slide ................................................................................17
3.4 Memasukan Objek .................................................................................................19
3.5 Penggunaan Animasi...............................................................................................20
3.6 Membuat Hyperlink ...............................................................................................21
Modul 4 Pengenalan Matrix Laboratory 22
4.1 Sekilas Tentang MATLAB ....................................................................................22
4.2 Menjalankan MATLAB .........................................................................................22
4.3 Bekerja pada Command Window .........................................................................23
4.4 Mengenal Workpace ..............................................................................................28
4.5 Mengenal Fasilitas Help..........................................................................................29
Modul 5 Penggunaan Array, Vektor dan Matriks 30
5.1 Pengenalan Array (Larik)........................................................................................30
5.2 Notasi Jangkauan.....................................................................................................30
5.3 Operasi Transpos....................................................................................................31
5.4 Membentuk Matriks ...............................................................................................31
5.5 Operasi pada Matriks..............................................................................................32
5.6 Mengakses Larik .....................................................................................................33
5.7 Ukuran Larik ...........................................................................................................35
5.8 Mengenal Sejumlah Larik .......................................................................................36
Modul 6 Bekerja dengan Plot (Grafik) 38
6.1 Plot 2 Dimensi .........................................................................................................38
6.2 Plot Tiga Dimensi ...................................................................................................41
6.3 Menggambar dengan Scatter...................................................................................42
6.4 Menyimpan Gambar ...............................................................................................42
Scroll Bar
Text Area
Document
Information Zoom Tools
Akan tampak perubahan warna, jenis dan ukuran font pada frase kata/kalimat yang
diberikan perlakuan. Itu adalah hal yang normal dan semuanya bisa diatur kembali
sesuai dengan jenis dan ukuran font yang kita inginkan diakhir pekerjaan. Lakukan
hal yang sama pada setiap judul dan sub judul yang ingin ditampilkan pada daftar isi
hingga selesai.
Catatan:
Heading 1 digunakan untuk judul yang akan ditampilkan pada Daftar Isi,
Heading 2 digunakan untuk subjudul,
Heading 3 digunakan untuk sub subjudul (jika ada), dst.
3) Sediakan 'halaman kosong' di bagian awal dokumen untuk menempatkan daftar isi.
4) Klik pada halaman kosong tersebut kemudian arahkan kursor pada menu
‘References’, klik Table of Contents, lalu pilih Automatic Table of Contents.
5) Daftar Isi akan terbentuk secara otomatis. Selanjutnya tinggal kita rapikan ukuran
font, jenis, warna, dan penomoran sesuai selera atau sesuai ketentuan karya tulis
ilmiah.
6) Setiap ada revisi pada batng tubuh karya ilmiah, kita tidak pelu lagi mengecek
kesesuaian nomor dibatang tubuh karya ilmiah dengan daftar isi. Cukup dengan klik
atau klik kanan pada daftar isi kemudian klik ‘Update Field ‘, maka nomor halaman
akan menyesuaikan secara otomatis.
1.2.2 Mengatur Halaman Pendahuluan dan Halaman Artikel dalam Satu File
Masalah selanjutnya yang sering jadi pertanyaan ketika kita menyusun karya tulis
ilmiah adalah bagaimana membuat penomoran halaman yang berbeda pada satu file
microsoft word. Sebagaimana yang kita pahami bahwa dalam penyusunan karya tulis
ilmiah, kita perlu membuat penomoran halaman yang berbeda pada halaman pendahuluan
yang memuat halaman judul, kata pengantar dan seterusnya hingga daftar isi dengan nomor
halaman pada batang tubuh artikel yang kita tulis. Pada halaman pendahuluan biasanya
menggunakan penomoran halaman dengan angka romawi I, II, V, VI, dan seterusnya,
sedangkan untuk batang tubuh artikel kita gunakan penomoran halaman dengan angka arab
biasa 1,2,3, dst. Bagi pemula biasanya memecah karya tulis menjadi 2 file yang berbeda
antara halaman pendahuluan dan batang tubuh artikel. Namun hal seperti ini tentu saja
bukan hal yang praktis.
Pada bagian ini kita ingin mencoba membuat penomoran berbeda pada halaman
artikel dengan satu file. Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membuat
penomoran halaman yang berbeda dalam satu file microsoft word:
1. Buka file karya tulis anda, pilih menu insert page number. Untuk awal otomatis akan
keluar penomoran default dengan angka arab 1,2,3, dan seterusnya. Lihat gambar
berikut
Karena pada awal laporan harus menggunakan angka romawi, maka kita ubah dulu
ke angka romawi. Caranya
a) Klik menu Insert >> page number >> format page number
b) pilih format angka romawi >> OK
2. Penomoran halaman akan berubah menjadi angka romawi untuk semua halaman.
3. Letakkan kursor pada bagian paling awal halaman yang ingin dibedakan penomoran
halamannya. Misal pada halaman BAB I PENDAHULUAN, yang akan dibuat
halaman dengan penomoran angka arab 1,2,3, dst.
4. Pilih ribbon Page layout >> Breaks >> Next Page
File sudah terpisah menjadi 2 section yang dapat kita berikan penomoran halaman
berbeda.
5. Selanjutnya kita hanya perlu mengubah kembali format penomoran menjadi angka
arab 1,2,3 dst seperti pada langkah 1.
pada bagian cover atau halaman judul. Biasanya bagian cover atau halaman judul terdapat
pada halaman i. Bagaimana cara menyembunyikan halaman i pada cover atau halaman
judul? Berikut langkah-langkahnya:
1) Double klik pada bagian footer “halaman i” atau halaman yang ingin di sembunyikan
penomoran halamannya.
2) Pada menu design, beri tanda centang pada option Different First Page, maka nomor
halaman akan hilang dengan sendirinya tanpa mengubah nomor halaman pada
halaman selanjutnya.
3) Ganti ukuran margins sesuai dengan kebutuhan. Misal Margin Inside 3,5 cm dan
Margin Outside 3 cm (posisi margin inside lebih besar dari margin outside
dikarenakan margin inside akan dipakai untuk penjilidan sebuah buku).
4) Langkah selanjutnya adalah mengatur posisi halaman bolak balik. Masukkan
halaman sesuai kebutuhan. Pilih menu Insert >> Page Number kemudian pilih
format halaman dengan posisi di pojok kanan.
5) Centang Different Odd & Even Pages pada bagian menu design di atas layar,
kemudian masukkan kembali halaman dengan format yang sama dengan posisi di
pojok kiri.
6) Double klik pada layar untuk kembali ke tampilan biasa.
Tugas 1
TUGAS 1
MICROSOFT OFFICE ROWD
1. Buatlah sebuah dokumen karya tulis (topik bebas) dalam satu file yang terdiri dari 3
section
a) Section 1 berupa cover tanpa halaman
b) Section 2 berupa halaman pendahuluan menggunakan format angka romawi yang
terdiri dari: i) halaman pengesahan (halaman hidden), ii) kata pengantar, dan iii)
daftar isi
c) Section 3 memuat batang tubuh artikel yang terdiri atas :
Bab 1 Pendahuluan dengan subjudul Latang Belakang, Tujuan, dan Manfaat
Bab 2 Kajian Teori dengan beberapa subjudul
Bab 3 Penutup dengan subjudul Kesimpulan dan Saran.
2. Buat daftar isi otomatis pada halaman iii section pendahuluan.
3. Buat file dalam format halaman bolak balik dengan ukuran Margin Inside 3,5 cm,
Outside, top, dan botton 2,5 cm.
4. Simpan hasil pekerjaan anda dengan nama file NAMA ANDA-KELAS-01.
a) Title Bar
Title bar merupakan bagian yang berada paling atas lembar Excel. Dalam title bar
terdapat beberapa komponen, antara lain : Icon Control Menu, Restore, untuk mengatur
ukuran layar dalam ukuran yang relatif. Move, untuk memindahkan posisi layar jendela ke
posisi lain. Size, mengatur ukuran layar jendela Excel. Minimize, menampilkan jendela
Excel ke ukuran minimal dalam bentuk icon. Maximize, menampilkan jendela Excel ke
ukuran maksimal, yaitu memnuhi layar. Close, untuk keluar dari aplikasi Excel.
b) Formula Bar
Formula bar berfungsi untuk memasukkan, memperbaiki, dan juga dapat
menampilkan data atau rumus pada sel yang sedang aktif. Untuk memperbaiki data atau
rumus adalah dengan cara mengklik atau menekan tombol F2.
Note :
Setiap penulisan rumus selalu diawali dengan tanda sama dengan ( = ), dan setelah siap
memasukkan rumus harus menekan Enter.
b) Fungsi Sum(.......)
Fungsi Sum digunakan untuk melakukan penjumlahan sekumpulan data pada suatu
range. Bentuk penulisannya : = SUM(number1; number2;……)
Contoh : = SUM(4;8;9) Tekan Enter
c) Fungsi Product(…….)
Fungsi Product digunakan untuk melakukan perkalian sekumpulan data pada suatu
range. Bentuk penulisannya : =PRODUCT(number1; number2;….)
Contoh : =PRODUCT(4;5;2) Tekan Enter
d) Fungsi Max(.......)
Fungsi Max digunakan untuk mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data (range).
Bentuk penulisannya adalah : =MAX(number1;number2;……)
Contoh : =MAX(14;25;21) Tekan Enter
e) Fungsi Min(.......)
Fungsi Min digunakan untuk mencari nilai terendah dari sekumpulan data (range).
Bentuk penulisannya adalah : =MIN(number1; number2;……)
Contoh : =MIN(40;5;2) Tekan Enter
f) Fungsi Count(……)
Fungsi Count digunakan untuk menghitung jumlah data dari suatu range yang dipilih.
Bentuk penulisannya adalah : =COUNT(value1; value2;…..)
Contoh : =COUNT(2;2;2;2;2;2;2) Tekan Enter
g) Fungsi Round(.......)
Fungsi Round digunakan untuk membulatkan bilangan ke digit tertentu. Bentuk
penulisannya adalah : =ROUND(number;num_digits)
Contoh : =ROUND(123.4567;1) Tekan Enter
h) Fungsi Sqrt(…….)
Fungsi Sqrt digunakan untuk menghasilkan suatu nilai akar kwadrat dari suatu
bilangan. Bentuk penulisannya adalah : =SQRT(number)
Contoh : =SQRT(9) Tekan Enter
i) Fungsi Power(……)
Fungsi Power digunakan untuk menghasilkan suatu bilangan yang dipangkatkan.
Bentuk penulisannya adalah : = Power(number;power)
Contoh : =POWER(6;2) Tekan Enter
j) Fungsi Sumsq(…….)
Fungsi Sumsq digunakan untuk mempangkatduakan angka dalam argument dan
memberikan jumlah dari pemangkatan. Bentuk penulisannya adalah :
=SUMSQ(number1;number2;…)
Contoh : =SUMSQ(3;4) Tekan Enter
2 2
3 + 4 = 9 + 16 = 25
k) Fungsi Average(……)
Fungsi Average digunakan untuk menghitung nilai-nilai rata-rata. Bentuk
penulisannya adalah : =AVERAGE(number1;number2;…)
Contoh : =AVERAGE(10;5) Tekan Enter
a) IF(logical_test;value_if_true;value_if_false)
Untuk memilih di antara dua nilai berdasarkan dua kondisi yaitu kondisi benar atau
kondisi salah.
b) Fungsi If Tunggal
Contoh 1 : =IF(C3>50;”LULUS”;”GAGAL”)
Artinya jika nilai sel C3 lebih besar dari 50, maka dinyatakan “LULUS”, sebaliknya jika
nilai sel C3 kurang dari 50 maka dinyatakan “GAGAL”.
Contoh 2 : =IF(A2=”B”;”Baik”;”Buruk”)
Artinya jika nilai sel C3 berinisial A, maka bersikap “SANGAT BAIK”. Namun sebaliknya
bila bukan A, maka bersikap “BAIK”.
c) Fungsi If Majemuk
Contoh 3:
=IF(C4=”A”;”ISTIMEWA”;IF(C4=”B”;”BAIK”;IF(C4=”C”;”CUKUP”;”KURANG”))
Artinya jika pada sel C3 nilainya A maka hasilnya “ISTIMEWA”, jika pada sel C3 nilainya
B maka hasilnya “BAIK”, jika pada sel C3 nilainya C maka hasilnya “CUKUP”, atau selain
kondisi diatas maka akan menghasilkan nilai “KURANG”.
2.5 Grafik
Grafik (Chart) biasanya sering digunakan untuk mengetahui suatu kenaikan atau
penurunan dari angka-angka yang terjadi pada suatu data, apakah data tersebut semakin
lama semakin meningkat atau semakin menurun. Berikut langkah-langkah membuat grafik:
1) Misal kita mempunyai data dalam file excel yang akan dikonversi ke dalam grafik
2) Blok semua data yang ingin dibuat tabel, kemudian masuk pada menu Insert dan Pilih
jenis tabel sesuai kebutuhan
Tugas 2
TUGAS 2
MICROSOFT OFFICE ( EXCEL )
Buatlah sebuah file excel yang terdiri dari 2 sheet. Sheet pertama diisi dengan soal nomor
1 dan sheet kedua diisi dengan soal nomor 2 kemudian simpan dengan nama file NAMA
ANDA-KELAS-01
Urutkan gaji dari yang terendah sampai yang tertinggi dan saring data alamat yang
berasal dari Kota Gorontalo.
A. Menubar File yang mempunyai fungsi seperti office button pada microsft office
sebelumnya
B. Tabs yang terdiri atas beberapa Ribbon
C. Pengganti Menu dan Toolbar yang disebut Ribbon
D. Masing-masing Tabs terdiri atas beberapa groups
E. Command Buttons (Tombol Perintah)
F. Dialog Box Launche ( ) untuk membuka task pane terkait suatu groups
Laboratorium Komputasi Jurusan Matematika FMIPA UNG Page | 15
©LabMathUNG 2016
b) Untuk mengaktifkan Menu Insert, coba anda klik Menu Insert pada tab menu atau
tekan Alt+N , perhatikan ribbon menu yang tampil.
c) Untuk mengaktifkan Menu Design , coba anda klik tab Menu Design pada tab
menu atau tekan Alt+ G , perhatikan ribbon menu yang tampil.
d) Untuk mengaktifkan menu Transitions, coba anda klik tab Menu Transitions, pada
tab menu atau tekan Alt+ K , perhatikan ribbon menu yang tampil.
e) Untuk mengaktifkan Menu Animations, coba anda klik tab Menu Animations
pada tab menu atau tekan Alt+A , perhatikan ribbon menu yang tampil.
f) Untuk mengaktifkan Menu Slide Show , coba anda klik tab Menu Slide Show
pada tab menu atau tekan Alt+S, perhatikan ribbon menu yang tampil.
g) Untuk mengaktifkan Menu Review, coba anda klik tab Menu Review pada tab
menu atau tekan Alt+R , perhatikan ribbon menu yang tampil.
h) Untuk mengaktifkan Menu View, coba anda klik tab Menu View pada tab menu
atau tekan Alt+W , perhatikan ribbon menu yang tampil.
i) Untuk mengaktifkan Menu Format, coba anda klik tab Menu Format pada tab
menu atau tekan Alt+DJ , perhatikan ribbon menu yang tampil.
b) Memindahkan slide
Memindahkan slide tertentu dapat kita lakukan dengan melakukan drag dengan
cara klik pada slide yang akan dipindahkan (tekan dan tahan tombol kiri mouse) sambil
menggeser mouse ke lokasi yang kita inginkan.
c) Menyalin slide
a. Klik pada menu slide prevew
b. Klik kanan pada slide yang akan salin
c. Pilih copy
d. Setelah itu, anda dapat memilih tempat yang ada inginkan untuk menempatkan
hasil copyan slide. Misalnya anda ingin menempatkannya di slide 5, maka silahkan
klik kana pada slide ke-4 kemudian pilih paste
c. Anda dapat mengganti latar belakang dengan variasi warna dengan memilih solid
fill atau gradient fill. Anda juga dapat mengganti latar belakang dengan foto-foto
tertentu dengan memilih picture or texture fill kemudian insert picture yang anda
inginkan.
h) Menjalankan Presentasi
Untuk menjalankan slide show dari awal slide dapat dilakukan dengan cara:
a. Klik menu view
b. Klik slide show (F5)
Untuk memulai menjalankan slide show dari slide tertentu dapat dilakukan dengan cara:
a. Pilih slide yang akan dilajankan
b. Klik icon slide show
a) Picture
Gambar yang dapat dimasukan dapat dalam berbagai format, misalnya : jpeg, bitmap,
png dan lain-lain. Berikut ini langkah-langkahnya :
1. Klik “Insert” pada toolbar
2. Klik “Picture” pada ribbon
3. Browse gambar yang ingin dimasukan
b) Shapes
Shapes adalah bentuk-bentuk dasar (misal: garis, dialog box, smile, arrow, dan lain-
lain) yang sebagian besar dapat diisi text pada bagian dalamnya.
1. Klik “Insert” pada toolbar
2. Klik “Shapes” pada ribbon
3. Klik shapes yang ingin diinginkan
c) Tabel
Cara untuk memasukkan tabel adalah sebagai berikut
a. Klik ”Insert” pada toolbar.
b. Klik ”Table” pada ribbon.
c. Pilih ”Insert Table” lalu tentukan jumlah baris dan kolom yang diperlukan lalu klik
OK.
Hal sama dapat dilakukan untuk memasukkan unsur-unsur yang lain pada file
presentasi.
b) Animasi Objek
Pilih objek yang akan diberi animasi >> Klik pada menu Animation Tambahkan animasi
yang diinginkan.
Tugas 3
TUGAS 3
MICROSOFT OFFICE (POWERPOINT)
b. Workpace, yang berisi daftara variabel yang dibuat oleh pemakai (user) dan masih
tersimpan dalam memori.
c. Command History, yang mencantumkan perintah-perintah yang pernah digunakan
oleh pemakai (user).
d. Current Directory, yang menyatakan lokasi atau direktori kerja.
Hasil ans = 15 menyatakan bahwa hasil espresi 3 + 12adalah 15. Apa yang ditunjukkan
diatas merupakan contoh yang sangat sederhana yang dapat dilakukan pada command
window. Kita dapat memberikan berbagai macam perintah yang lain pada area ini untuk
mendapatkan aotput (hasil) secara interaktif.
a) Kesalahan Perintah
Apabila perintah yang kita berikan pada command window tidak dikenali, maka
MATLAB akan mengeluarkan peringatan kesalahan secara otomatis. Sebagai contoh, kita
berikan perintah 4 + b , maka MATLAB akan menampilkan peringatan kesalahan
>> 4 + b
??? 4 + b
|
Error : Unexpected MATLAB expression
Dalam hal ini MATLAB menunjukkan kesalahan pada variabel b yang tidak dikenali
MATLAB. Hal ini disebabkan karena variabel b belum pernah didefinisikan sebelumnya.
b) Operator MATLAB
Operator adalah suatu simbol yang digunakan dalam suatu ekspresi utuk menyatakan
operasi tertentu. Beberapa operator MATLAB yang terkait dengan operasi aritmetika
antara lain
Operator Keterangan
+ Oerasi penjumlahan atau tanda positif
- Operasi pengurangan atau tanda negatif
* Operasi perkalian
/ atau \ Operasi pembagian
^ Operasi perpangkatan
Hirarki operator mengikuti standar aljabar yang umum kita kenal:
a. Operasi di dalam kurung akan diselesaikan terlebih dahulu
b. Operasi pangkat
c. Operasi perkalian dan pembagian
d. Operasi penjumlahan dan pengurangan
Contoh
>> 1.5+0.6 >> 5\(15+35)
ans = ans =
3.1000 10
>> 3*4+3/4 >> 169^(1/2), (6+14)\10^2
ans = ans =
11.7500 13
ans =
5
Catatan:
MATLAB menyediakan penulisan bilangan real dalam notasi
sains, seperti:
c) Menggunakan Variabel
Variabel adalah suatu nama yang dapat digunakan untuk menyimpan suatu nilai yang
dapat berubah sewaktu-waktu, baik berupa bilangan ataupun teks. Berikut beberapa aturan
dalam penamaan variabel pada command window:
a. Nama variabel berifat sensitif case, artinya ada perbedaan huruf kecil dengan huruf
kapital pada penamaan variabel. Sebagai contoh, Jumlah dengan jumlah adalah dua
variabel yang berbeda.
b. Nama variabel harus diawali dengan huruf, kemudian setelahnya dapat digunakan
angka, huruf, atau tanda garis bawah ( _ ).
c. Maksimal panjang karakter hanya sampai 31 karakter. Jika lebih, maka karakter
selanjutnya akan diabaikan.
d. Penamaan variabel tidak dibenarkan menggunakan spasi, titik, koma, atau operator
aritmatik.
Contoh
Variabel yang benar:
- n
- HARGA
- Jumlah12
- Tahun_pertama
Variabel yang tidak benar
- _n (menggunakan garis bawah didepan)
- 1harga (menggunakan angka di depan)
- Tahun pertama (menggunakan spasi)
- Bulan-3 (menggunakan tanda kurang)
Secara umum, tatacara pemberian nilai pada suatu variabel dituliskan dalam format
berikut:
Variabel = Nilai
Nilai yang diberikan dapat berupa suatu konstanta, variabel, atau bahkan suatu ekspresi.
Contoh
>> harga_satuan = 5000
harga_satuan =
5000
Jika suatu waktu kita hendak melihat nilai dari variabel tersebut, cukup menyebutkan
namanya kemudian ENTER, maka hasilnya akan keluar:
>> harga_satuan
harga_satuan =
5000
Kita juga dapat mengubah nilai dari variabel sewaktu-waktu. Cukup dengan mendefinisikan
ulang variabel tersebut, maka selanjutnya MATLAB akan membaca nilai yang terakhir
didefinisikan.
>> harga_satuan = 2 * harga_satuan
harga_satuan =
10000
Panggil kembali nama variabel yang sama, maka hasilnya adalah nilai variabel yang terakhir
kali didefinisikan.
>> harga_satuan
harga_satuan =
10000
Laboratorium Komputasi Jurusan Matematika FMIPA UNG Page | 25
©LabMathUNG 2016
Selain berupa bilangan, variabel juga bisa berisi teks. Dalam mendefinisikan variabel
teks gunakanlah tanda petik tunggal.
Contoh
>> contoh = ‘variabel berisi teks’;
>> contoh
contoh =
variabel berisi teks
Kita tidak boleh salah dalam memperlakukan variabel berisi bilangan dengan yang berisi
teks, karena variabel teks juga dapat terlibat dalam operasi perhitungan.
Contoh
>> p = 7; >> p/q
>> q = ‘7’; ans =
0.1273
>> p + q
ans =
62
Terlihat bahwa mengoperasikan variabel berisi teks dapat menghasilkan perhitungan yang
keliru.
Contoh
>> a = 2;
>> b = 4
ans =
4
Perhatikan bahwa nilai variabel a tidak ditampilkan sementara nilai variabel b ditampilkan.
Namun dalam hal ini MATLAB tetap merekam nilai variabel a yang telah diberikan,
sehingga apabila variabel a dan b dijumlahkan, maka MATLAB akan menampilkan
hasilnya.
>> a + b
ans =
6
Pelu diketahui bahwa MATLAB mempunyai batasan bilangan real yang berkisar
antara realmin hingga realmax. Perhitungan yang melebihi batas realmax disebut overflow,
sedangkan perhitungan yang melebihi batas realmin disebut underflow.
Contoh
Perhitungan berikut menunjukkan keadaan overflow yang membuat nilai diubah menjadi
berhingga dan keadaan underflow yang membuat nilai diubah menjadi nol.
Hasil yang ditampilkan akan berbeda-beda sesuai dengan nama dan banyaknya variabel
yang telah digunakan.
Variabel a kembali tidak dikenali MATLAB setelah dihapus. Adapun untuk menghapus
seluruh variabel maka digunakan perintah clear atau clear all.
>> clear
>>
Dengan demikian seluruh variabel yang ada sebelumnya telah terhapus dari MATLAB.
Kita dapat mengecek kebenarannya dengan memanggil kembali nama-nama variabel yang
ada sebelumnya, maka MATLAB tidak akan mengenalinya atau kita dapat melihat dengan
menggunakan perintah whos.
Selanjutnya command clc digunakan untuk membersihkan command window tanpa
menghapus nilai variabel yang ada. Command clc berfungsi selayaknya penghapus yang
digunakan untuk menghapus papan tulis.
Contoh
>> help pi
PI 3.1415926535897...
PI = 4*atan(1) = imag(log(-1)) = 3.1415926535897...
Reference page in Help brouser
doc pi
LATIHAN 4
Catatan:
Vektor adalah larik satu dimensi. Vektor kolom adalah vektor dengan satu kolom,
sedangkan vektor baris adalah vektor dengan satu baris.
Matriks adalah larik berdimensi dua.
Contoh
Misalkan sebuah vektor
1
𝑣 = [2]
3
Vektor tersebut merupakan vektor kolom yang dapat dinyatakan dengan larik pada
MATLAB dengan perintah sebagai berikut:
>> v = [1; 2; 3]
v =
1
2
3
Tanda [ ] digunakan untuk menyatakan larik, sedangkan tanda titik koma ( ; ) digunakan
untuk memisahkan antarelemen.
Untuk membuat vektor baris, dapat dilakukan dengan perintah yang sama namun
dengan menggunakan spasi sebagai atau tanda koma ( , ) sebagai pemisah antar elemen.
Contoh
>> v = [1 2 3] >> v = [1, 2, 3]
v = v =
1 2 3 1 2 3
Contoh
>> u = 1:5
u =
1 2 3 4 5
Contoh
>> u = 1:2:10
u =
1 3 5 7 9
Contoh
>> v = [1 2 3] >> u = v'
v = u =
1 2 3 1
2
3
Contoh
>> M = [1 2 3; 4, 5, 6; 7 8 9]
M =
1 2 3
4 5 6
7 8 9
Matriks Khusus
Matriks Keterangan
ones(n) membuat matriks satuan berukuran n×n.
ones(m,n) membuat matriks satuan berukuran m×n.
zeros(n) membuat matriks nol berukuran n×n.
zeros(m,n) membuat matriks nol berukuran m×n.
eye(n) membuat matriks identitas berukuran n×n.
rand(n) membuat matriks n×n, atau m×n, berisi bilangan random terdistribusi
rand(m,n) uniform pada selang 0 s.d. 1.
randn(n) membuat matriks n×n, atau m×n, berisi bilangan random terdistribusi
randn(m,n) normal dengan mean = 0 dan varians = 1. Command ini kerap kita
gunakan untuk membangkitkan derau putih gaussian.
[] matriks kosong, atau dengan kata lain matriks 0×0; biasa digunakan
untuk mendefinisikan variable yang belum diketahui ukurannya.
Contoh
>> u = [1 2 3;3 2 1;4 3 5] >> v = u'
u = v =
1 2 3 1 3 4
3 2 1 2 2 3
4 3 5 3 1 5
Laboratorium Komputasi Jurusan Matematika FMIPA UNG Page | 32
Modul Praktikum Komputer dan Pemrograman
Contoh
>> A = [0 1;2 3]; >> A - B
>> B = [4 5;6 7]; ans =
-4 -4
>> A + B -4 -4
ans =
4 6 >> A - 2
8 10 ans =
-2 -1
0 1
Contoh
>> A = [0 1;2 3];
>> B = [4 5;6 7];
Contoh
>> V = [4 3 2 1] >> V(1) >> V(3)
V = ans = ans =
4 3 2 1 4 2
Laboratorium Komputasi Jurusan Matematika FMIPA UNG Page | 33
©LabMathUNG 2016
Pada matriks A(i,j), i menyatakan indeks baris dan j menyatakan indeks kolom
sehingga A(2,3) menyatakan elemen matriks pada baris ke-2 kolom ke-3.
Contoh
>> M = [1 2 3; 4, 5, 6; 7 8 9] >> M(2,3)
M = ans =
1 2 3 6
4 5 6
7 8 9
Perintah A(i,j) juga dapat digunakan untuk mengubah elemen matriks sesuai
kebutuhan.
Contoh
>> M = [1 2 3; 4, 5, 6; 7 8 9] >> M(3,2)=3;
M = >> disp(M)
1 2 3 1 2 3
4 5 6 4 5 6
7 8 9 7 3 9
Catatan:
Notasi [ ] disebut sebagai matriks kosong, yaitu mastriks yang tidak memiliki elemen.
Bentuk pernyataan seperti
M=[]
menyatakan bahwa matriks M adalah matriks kosong
Notasi ini dapat digunakan untuk memperkecil ukuran matriks dengan cara
menghilangkan baris atau kolomnya.
Contoh
>> B = [1 2 3; 4 5 6; 7 8 9] >> B(:,3) = [] >> B(3,:) = []
B = B = B =
1 2 3 1 2 1 2
4 5 6 4 5 4 5
7 8 9 7 8
Contoh
>> C = [1 2;3 4;5 6] >> B = [1 2 3; 4 5 6; 7 8 9]
C = B =
1 2 1 2 3
3 4 4 5 6
5 6 7 8 9
>> size(A) >> size(B)
ans = ans =
2 3 3 3
Contoh
>> linspace(1,5,4)
ans =
1.0000 2.3333 3.6667 5.0000
>> linspace(1,5,5)
ans =
1 2 3 4 5
>> logspace(1,2,4)
ans =
10.0000 21.5443 46.4159 100.0000
>> logspace(1,2,2)
ans =
10 100
>> v = [];
>> isempty(v)
ans =
1
LATIHAN 5
4) Buatlah vektor V yang berisi data berikut dengan menggunakan notasi yang tersedia
di MATLAB:
a) [1 2 3 4 5 ... 99 100]
b) 1 3 5 7 9 ... 99 101]
c) [99 98 97 ... 3 2 1]
Contoh
>> X = linspace(0,2*pi);
>> Y = sin(X);
>> plot(X,Y);
Contoh
>> X = linspace(0,2*pi);
>> Y = sin(X);
>> plot(X,Y),xlabel('x = 0 s.d 2 pi'),ylabel('sin(x)'), title
('Grafik Sinus');
Contoh
>> X = linspace(0,2*pi);
>> Y = sin(X);
>> Y2 = cos(X);
>> Y3 = sin(2*X);
>> plot(X,Y,X,Y2,X,Y3)
Contoh
>> X = linspace(0,2*pi);
>> Y = sin(X);
>> Y2 = cos(X);
>> Y3 = sin(2*X);
>> plot(X,Y,X,Y2,X,Y3),legend('sin(X)','cos(X)','sin(2X)')
Selain menggunakan garis, penanda lain seperti lingkaran, tanda silang, segitiga atau
penanda lainnya juga dapat digunakan untuk membentuk grafik. Berikut adalah beberapa
penanda lain yang dapat digunakan:
Contoh
>> X = linspace(0,2*pi);
>> Y = sin(X);
>> Y2 = cos(X);
>> Y3 = sin(2*X);
>> plot(X,Y,'--',X,Y2,':',X,Y3,'o'),legend('sin(X)','cos(X)',
'sin(2X)')
Warna yang digunakan pada grafik sebenarnya akan secara otomatis oleh MATLAB,
namun kita dapat mengaturnya sendiri sesuai keingininan dengan menggunakan kode-kode
warna berikut:
Laboratorium Komputasi Jurusan Matematika FMIPA UNG Page | 39
©LabMathUNG 2016
Kode warna dapat dipadukan dengan kode grafik dengan syntaks sebagai berikut:
Contoh
>> X = linspace(0,2*pi);
>> Y = sin(X);
>> Y2 = cos(X);
>> Y3 = sin(2*X);
>> plot(X,Y,'y--',X,Y2,'r:',X,Y3,'g^')
Contoh
>> X = linspace(0,2*pi);
>> Y1 = sin(X);
>> Y2 = cos(X);
>> Y3 = sin(2*X);
>> subplot(2,2,1),plot(X,Y1),subplot(2,2,2),plot(X,Y2),
subplot(2,2,3),plot(X,Y3);
Grafik diatas dapat diatur dengan menempatkan gambar ketiga pada gabungan posisi
3 dan 4,
Contoh
>> subplot(2,2,1),plot(X,Y1),subplot(2,2,2),plot(X,Y2),
subplot(2,2,[3 4]),plot(X,Y3);
Contoh
>> [X,Y] = meshgrid(-8:0.5:8);
>> R = sqrt(X.^2 + Y.^2);
>> Z = sin(R)./R;
>> mesh(X,Y,Z)
Contoh lain dapat kita tampilkan adalah gambar bola. Untuk menggambar bola
digunakan persamaan
𝑟2 + 𝑧2 = 1
Dengan r merupaka jarak titik (𝑥, 𝑦) terhadap sumbu 𝑍, nilai 𝑥 dan 𝑦 dapat dihitung
dengan formula
𝑥 = 𝑟 cos 𝜃
𝑦 = 𝑟 sin 𝜃
Contoh
>> [theta,Z] = meshgrid((0:0.1:2)*pi,(-1:0.1:1));
>> X = sqrt(1-Z.^2).*cos(theta);
>> Y = sqrt(1-Z.^2).*sin(theta);
>> mesh(X,Y,Z)
Contoh
>> [X,Y] = meshgrid(-8:0.5:8);
>> R = sqrt(X.^2 + Y.^2);
>> Z = sin(R)./R;
>> surf(X,Y,Z)
LATIHAN 6
1) Buatlah grafik dengan plot untuk menggambarkan fungsi tangent pada jangkauan
0 ≤ 𝑥 ≤ 1. Atur kenaikan sebesar 0.1. Berikan label pada sumbu X dan Y.
2) Gambarkan sebuah fungsi sinus dan cosinus dengan plot. Fungsi sinus digambar
dengan garis putus-putus, sedangkan fungsi cosinus dengan garis utuh. Tambahkan
legenda untuk memperjelas.
3) Gunakan mesh untuk menggambar fungsi berikut:
𝑋𝑌 2
𝑍= 2
𝑋 + 𝑌2
Dengan X berkisar antara -1 hingga 3 dengan kenaikan 0.1 dan Y berkisar antara 1
hingga 4 dengan kenaikan 0.1.
4) Gunakan kurva pada domain −2 ≤ 𝑥 ≤ 2 dan −2 ≤ 𝑦 ≤ 2 dengan menggunakan
surf.
5) Gambarkan grafik dari 4 fungsi berikut pada sebuah figure dengan menggunakan
subplot:
sin 𝑥 , sin 3𝑥, cos 𝑥, dan 0.8 cos 𝑥
denagan nilai 𝑥 berkisar antara 0 hingga 4𝜋
Contoh
Bukalah M-file baru lalu ketikkan skrip berikut ini.
a = 50;
b = 100;
c = 150;
d = 200;
e = 250;
hasil = (a + b + c + d)/5
Agar perintah yang kita ketik dapat tersimpan dalam M-File, silahkan simpan melalui menu
Editor -> Save atau dengan menekan tombol Ctrl + S.
Simpan file sebagai “rata_rata.m” pada folder LatMat yang telah disediakan.
Perhatikan bahwa:
Di dalam M-file, setiap command diakhiri dengan titik-koma supaya hasil perhitungan
di tiap baris tidak ditampilkan di command window. Hanya pada hasil perhitungan
yang ingin kita tampilkan, tidak diakhiri titik-koma.
Variabel yang didefinisikan di dalam M-file akan disimpan oleh MATLAB ketika M-
file telah dieksekusi. Di dalam editor, skrip yang kita tuliskan akan memiliki warna
tertentu:
o hijau untuk komentar
o hitam untuk variabel dan command
o biru untuk statement pemrograman.
Contoh
Coba buat M-file untuk menghitung sisi miring suatu segi tiga siku-siku dengan formula
Phytagoras, menghitung luasnya, dan kelilingnya.
% Program menghitung segi-3 siku-siku: segi3.m
% Untuk menghitung sisi miring, luas, dan keliling
% Mendefinisikan sisi siku-siku segitiga
Sisi_A = 3;
Sisi_B = 4;
% Menghitung sisi miring
Sisi_C = sqrt(Sisi_A^2 + Sisi_B^2)
% Menghitung luas segitiga
Luas = 1/2* Sisi_A * Sisi_B
% Menghitung keliling
Keliling = Sisi_A + Sisi_B + Sisi_C
%simpan dengan nama segi3.m.
Adapun command disp digunakan untuk menampilkan teks di layar. Perintah ini
dapat digunakan untuk melengkapi program yang kita buat karena fungsinya yang dapat
menampilkan suatu teks atau isi suatu variabel. Contoh penggunaan perintah ini dapat
dilihat pada contoh berikut.
Contoh
% Program menghitung Luas Persegi Panjang : luas_pp.m
% untuk menghitung luas suatu persegi panjang
% Menampilkan judul program
disp('Menghitung Luas Persegi panjang');
disp('-------------------------------');
% Meminta masukan dari user
p = input('Masukkan Ukuran Panjang : ');
l = input('Masukkan Ukuran Lebar : ');
% Menghitung Luas
luas = p * l;
% Menampilkan Hasil
disp(['luas persegi panjang =' num2str(luas)])
Laboratorium Komputasi Jurusan Matematika FMIPA UNG Page | 46
Modul Praktikum Komputer dan Pemrograman
Perhatikan bahwa penggabungan string 'luas persegi panjang =' dan isi variabel
luas dilakukan dalam tanda [ ]. Pelu diketahui bahwa notasi [ ] merupakan notasi larik
(array) yang elemen-elemennya harus setipe. Untuk itu, luas yang bertipe bilangan harus
dikonversi menjadi string dengan menggunakan command num2str.
Contoh
>> fprintf(‘%5.2f’,6)
6.00
Perintah ini akan menghasilkan 6 dengan panjang 5 karakter dan digit pecahan 2 angka
dibelakang tanda koma.
Penjelasan lengkap kode pemformatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Contoh
>> buah='apel';
>> jumlah=10;
>> fprintf('beli %d %s', jumlah, buah)
beli 10 apel
LATIHAN 7
1. Buatlah program dengan M-file untuk menghitung volume dan luas permukaan
balok bila diketahui: panjang = 5, lebar = 3, tinggi = 6,5. Beri nama program ini
dengan prog_balok.m
2. Buatlah suatu fungsi dengan M-file untuk menghitung volume dan luas permukaan
balok dengan spesifikasi: masukan fungsi : panjang, lebar, dan tinggi balok. keluaran
fungsi : volume, dan luas permukaan balok. Beri nama fungsi ini dengan
hitung_balok.m
3. Buatlah suatu fungsi dengan M-file untuk menghitung volume dan luas permukaan
dari suatu prisma segiempat dengan spesifikasi: masukan fungsi : panjang dan lebar
alas prisma, serta tinggi prisma. keluaran fungsi : volume, dan luas permukaan
prisma. Beri nama fungsi ini dengan hitung_prisma.m
Contoh
>> clear >> x=5; >> x~=6
>> 4 < 5 >> x>=5 ans =
ans = ans = 1
1 1
Operator & akan membentuk ekspresi yang menghasilkan nilai benar apabila seluruh
operand bernilai benar, sedangkan operator | akan menghasilkan nilai benar apabila ada
operand yang bernilai benar. Semua kemunfkinan pada operasi & dan | dapat dilihat pada
tabel berikut:
x y x & y x | y
Salah Salah Salah Salah
Salah Benar Salah Benar
Benar Salah Salah Benar
Benar Benar Benar Benar
Contoh
>> x ='A'; >> x ='c';
>> x >= 'a' & x <= 'z' >> x >= 'a' & x <= 'z'
ans = ans =
0 1
Ekspresi
x >= 'a' & x <= 'z'
digunakan untuk menentukan apakah isi variabel x berupa huruf kecil atau bukan.
Perhatikan bahwa, ketika x diisi dengan ‘A’, hasil ekspresi salah, sedangkan ketika x diisi
dengan ‘c’, hasil ekspresi benar.
Contoh
>> x ='B';
>> (x >= 'a' & x <= 'z') | (x >= 'A' & x <= 'z')
ans =
1
>> x ='+';
>> (x >= 'a' & x <= 'z') | (x >= 'A' & x <= 'z')
ans =
0
Ekspresi
(x >= 'a' & x <= 'z') | (x >= 'A' & x <= 'z')
digunakan untuk memastikan apakah variabel x berupa huruf (kecil atau kapital). Contoh
diatas menunjukkan, ketika x tidak berisi huruf, maka hasil ekspresi salah, sedangkan
ketika x berisi huruf, maka hasil ekspresi benar.
Operator ~ berfungsi untuk membalik nilai logika atau berfungsi untuk menyatakan
negasi atau ingkaran pernyataan. Dengan bentuk berupa
~x
Laboratorium Komputasi Jurusan Matematika FMIPA UNG Page | 50
Modul Praktikum Komputer dan Pemrograman
Contoh
>> a = 0;
>> ~(a == 5)
ans =
1
>> ~(a == 0)
ans =
0
8.2 Pernyataan if
Untuk mengatasi masalah pengambilan keputusan, MATLAB menyediakan
pernyataan if dengan format:
if kondisi
pernyataan yang dijalankan jika kondisi dipenuhi
End
dan
if kondisi
pernyataan 1 (yang dijalankan jika kondisi dipenuhi)
else
pernyataan 2 (yang dijalankan jika kondisi tidak
dipenuhi)
end
Pernyataan if dapat digunakan baik pada M-File maupun praktik langsung pada
command window.
Contoh
>> x = 5;
>> if x >=0
disp(‘positif’)
end
positif
Contoh
Program untuk mencari akar persamaan kuadrat
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
Persamaan ini mempunyai 3 kemungkinan solusi:
a) Akar real berbeda; 𝑥1 dan 𝑥2 berupa bilangan real yang berbeda jika nilai
diskriminan 𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 > 0
b) Akar real kembar; 𝑥1 dan 𝑥2 berupa bilangan real yang sama jika nilai diskriminan
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 = 0
c) Akar imajiner; 𝑥1 dan 𝑥2 berupa bilangan kompleks jika nilai diskriminan
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 < 0
Secara umum, nilai 𝑥1 dan 𝑥2 dihitung dengan menggunakan rumus
−𝑏 ± √𝐷 −𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥12 = =
2𝑎 2𝑎
%Menampilkan judul
disp ('Akar Persamaan ax^2 + bx + c = 0')
disp ('================================')
%Hitung Diskriminan
d = b^2 - 4*a*c;
fprintf('x1 = ');
disp(x1);
fprintf('x2 = ');
disp(x2);
else
if d == 0
disp('Akar Kembar')
x = -b / (2*a);
fprintf('x = ');
disp(x);
else
disp('Akar Bilangan Kompleks')
x1 = (-b + sqrt(d))/(2*a);
x2 = (-b - sqrt(d))/(2*a);
fprintf('x1 = ');
disp(x1);
fprintf('x2 = ');
disp(x2);
end
end
>> akarkuadrat
Akar Persamaan ax^2 + bx + c = 0
=============================
a = 1
b = 2
c = 1
Akar Kembar
x = -1
>> akarkuadrat
Akar Persamaan ax^2 + bx + c = 0
=============================
a = 1
b = 1
c = 2
Akar Bilangan Kompleks
x1 = -0.5000 + 1.3229i
x2 = -0.5000 - 1.3229i
if kondisi 1
pernyataan 1 (yang dijalankan jika kondisi 1 dipenuhi)
elseif kondisi 2
pernyataan 2 (dijalankan jika kondisi 2 dipenuhi)
elseif kondisi3
pernyataan 3 (dijalankan jika kondisi 3 dipenuhi)
elseif ...
...dst...
else
dijalankan jika kondisi manapun tidak dipenuhi
end
Contoh
Program untuk mengkonversi nilai mata kuliah dengan ketentuan
Kriteria Bobot
Nilai >= 90 A
70 <= Nilai < 90 B
60 <= Nilai < 70 C
50 <= Nilai < 60 D
Nilai <= 50 E
elseif NA >= 70
hasil = 'B';
elseif NA >= 60
hasil = 'C';
elseif NA >= 50
hasil = 'D';
else
hasil = 'E';
end
fprintf('bobot nilai : ')
disp(hasil);
LATIHAN 8
1) Sebagai latihan, coba anda buat sebuah program yang melibatkan pernyataan
a)if bersarang
b)if .. elseif
2) Jika diketahui Pastisipasi (𝑈1 ), Nilai Tugas (𝑈2 ) , UTS (𝑈3 ) dan UAS (𝑈4 ) dengan
ketentuan Nilai Akhir (NA) = 0.1 x 𝑈1 + 0.2 x 𝑈2 + 0.3 x 𝑈3 + 0.4 x 𝑈4 . Buatlah
program Konversi Nilai dengan catatan:
Grade Nilai Akhir = A jika NA ≥ 90
Grade Nilai Akhir = AB jika NA ≥ 80
Grage Nilai Akhir = B jika NA ≥ 75
Grade Nilai Akhir = BC jika NA ≥ 65
Grade Nilai Akhir = C jika NA ≥ 60
Grade Nilai Akhir = D jika NA ≥ 50
Grade Nilai Akhir = E jika NA < 50
switch ekspresi
case ekspresi 1
pernyataan 1 (Dijalankan jika ekspresi 1 dipenuhi)
case{ekspresi 21, ekspresi 22,...}
pernyataan 21, pernyataan 22, ... (Dijalankan jika
ekspresi 21 atau ekspresi 22 dst dipenuhi)
case{...}
...
otherwise
Pernyataan n (Dijalankan jika kondisi manapun tidak
dipenuhi)
end
Contoh
%Nama File : arah_mata_angin.m
>> arah_mata_angin
Masukkan arah mata angin (Inggris/Indonesia):utara
Utara = North
arah_mata_angin
Masukkan arah mata angin (Inggris/Indonesia):south
Selatan = SOUTH
>> arah_mata_angin
Masukkan arah mata angin (Inggris/Indonesia):barat daya
Masukkan satu kata saja!
>> arah_mata_angin
Masukkan arah mata angin (Inggris/Indonesia):kulon
jangan pakai bahasa jawa
Lower pada program diatas berfungsi untuk mengubah semua huruf kapital huruf kecil,
sehingga user dapat mengetikkan arah mata angin dengan menggunakan huruf kecil atau
huruf KAPITAL.Untuk lebih memahami, coba perhatikan contoh selanjutnya.
Contoh
Pada contoh ini, akan dibuat program berupa pilihan untuk menghitung luas salah satu
bidang datar berikut:
1. Luas bujur sangkar (persegi)
2. Luas persegi panjang
3. Luas Lingkaran
Pada program ini, user dapat memilih salah satu dari ketiga pilihan yang diberikan.
>> luas_bangun_datar
Pilih salah satu program..
1. menghitung luas bujur sangkar:
2. menghitung luas persegi panjang:
3. menghitung luas lingkaran:
Anda ingin menghitung luas 1,2 atau 3 ?
2
masukkan panjang persegi panjang: 4
masukkan lebar persegi panjang: 5
Luas persegi panjang adalah 20.000000
>> luas_bangun_datar
Pilih salah satu program..
1. menghitung luas bujur sangkar:
2. menghitung luas persegi panjang:
3. menghitung luas lingkaran:
Anda ingin menghitung luas 1,2 atau 3 ?
3
masukkan jari-jari lingkaran :14
Luas lingkaran adalah 615.440000
>> luas_bangun_datar
Pilih salah satu program..
1. menghitung luas bujur sangkar:
2. menghitung luas persegi panjang:
3. menghitung luas lingkaran:
Anda ingin menghitung luas 1,2 atau 3 ?
4
Hanya ada pilihan 1,2 atau 3. Ulangi...!
LATIHAN 9
Sebagai latihan, coba anda buat sebuah program yang melibatkan pernyataan
switch..case..otherwise. Anda diperbolehkan mengkombinasikan dengan
pernyataan-pernyataan lain di MATLAB jika diperlukan.
Contoh
Program di bawah ini akan mencetak sebuah kalimat berbunyi “Aku mahasiswa
semester 5” sebanyak lima kali dengan mengunakan pernyataan perulangan for.
%Nama File : mahasiswa.m
N=5;
for i=1:N
fprintf('%i. Saya mahasiswa matematika semester 5 \n',i);
end
Contoh
Buat program untuk menampilkan nilai fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 – 𝑥 + 6, untuk
𝑥 = 1,2,3, . . . , 10.
%nama file :tesfor1.m
for x = 1:10
f(x) = x^2 - x + 2;
end
disp (f)
Output pada command window:
>> tesfor1
6 8 12 18 26 36 48 62 78 96
Contoh
Buat program untuk menampilkan bilangan bulat kelipatan 3 dari 10 – 20.
%nama file : bulat.m
for x = 10:3:20
disp(x);
end
Output pada command window:
>> bulat
10
13
16
19
Contoh
Program untuk menampilkan nilai bilangan 1,2,3, . . . , 10.
%Nama FIle : bilangan.m
bil = 0;
while bil < 10
bil = bil + 1;
disp(bil)
end
Output pada command window:
>> bilangan
1
2
3
⋮
10
Contoh
%Nama file : contohbr.m
for i = 1:10
if i==5
break
end
fprintf ('%d\n', i)
end
Contoh
Penggunaan continue pada tubuh for
%Nama file : continue1.m
for i = 1:10
if i==5
continue
end
fprintf ('%d\n', i)
end
Contoh
Penggunaan continue pada tubuh while
%Nama file : continue2.m
i = 1;
while i < 10
if i == 5
i = i + 2;
continue
end
fprintf ('%d \n', i)
i = i + 1;
end
Pada contoh ini, ketika i bernilai 5, maka nilai i dinaikkan sebesar 2 (menjadi 7) dan
kemudian perintah continue membuat bagian i < 10 pada while diuji kembali.
Dengan demikian, nilai 5 dan 6 tidak pernah ditampilkan. Output pada command
window:
>> continue2
1
2
3
4 5 dan 6 tidak ada
7
8
9
LATIHAN 10
Sebagai latihan, coba anda buat sebuah program yang melibatkan pernyataan for,
while, break, atau continue. Anda diperbolehkan mengombinasikan dengan
pernyataan-pernyataan lain di MATLAB jika diperlukan.