Sie sind auf Seite 1von 5

ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : An. S


Umur : 8 Tahun 3 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan Hari/Tanggal : Jumat, 1 Oktober 2016
No Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1. Peningkatan Suhu tubuh 1.Kaji keadaan umum klien, 1.Menetapkan data-data Jam 10.00Wib Jam14.00 wib
suhu tubuh kembali serta tanda-tanda vital klien untuk mengetahui 1.Mengkaji tanda-tanda vital: HR: S: Klien mengatakan
berhubungan normal 2.Kompres anak dengan air dengan cepat keadaan 100x/menit, RR 28x/menit, masih demam
dengan proses KH : hangat normalnya. temp 38,50C dan keadaan umum T: 38,50C,
infeksi virus -Klien tidak 3.Berikan banyak minum air 2.Agar tidak terjadi lemah wajah tampak merah, lemas
dengue demam putih vasodilatasi sehingga 2.Mengompres anak dengan air A:Peningkatan suhu
menggigil, 4.Ganti pakaian anak demam turun hangat didaerah axila, dan tubuh belum teratasi
temp dalam dengan pakaian yang tipis 3.Membantu lipatan paha P:Intervensi dilanjutkan
batas 5.Kolaborasi dalam pengeluaran/penguapan 3.Memberi minum air putih :
normal 36 - pemberian obat penurun dari dalam sehingga habis 50 cc
0
37 C panas (antipiretik) demam cepat turun Jam10.45Wib
-Anak tidak 4.Untuk meningkatkan 4.Mengganti pakaian klien dengan
panas lagi evavorasi pakaian tipis
5.Untuk mempercepat 5.Memberikan obat penurun
proses turunnya panas panas paracetamol 3/4 mg/oral
No Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
2. Kurang Kebutuhan 1.Kaji keadaan 1.Agar dapat Jam 11.10Wib Jam14.00 wib
volume cairan volume cairan umum klien dan dilakukan tindakan 1.Mengobservasi tanda-tanda S:Klien mengatakan masih demam
berhubungan terpenuhi/volume observasi tanda- untuk menangani vital : HR 100x/menit, RR
dengan adanya cairan adekuat tanda vital sign. kemungkinan 28 x/menit, Temp 38 oC O:T:38,50C, wajah tampak merah, lemas
kebocoran KH : terjadinya syok pada dan keadaan umum klien
plasma - Turgor kulit klien lemah A:Peningkatan suhu tubuh belum teratasi
baik 2.Observasi 2.Agar dapat segera 2.Mengkaji tanda-tanda
- Mukosa bibir adanya dilakukan tindakan dehidrasi dan gejala P:Intervensi
lembab syok/tanda-tanda untuk mengurangi dehidrasi, riwayat muntah dilanjutkan
syok syok yang dialami ada , kehausan ada
klien Jam 11.30Wib
3.Berikan cairan 3.Pemberian cairan IV 3.Memberikan cairan IVFD
IV sesuai sangat baik untuk RL cor 100 cc selanjutnya
indikasi mengganti cairan 30 tts mic/i
yang telah hilang
4.Anjurkan klien 4.Asupan cairan 4.Memberikan klien minum
banyak minum sangat di perlukan air putih yang habis
untuk menambah sebanyak +50cc
volume cairan tubuh Jam11.35Wib
5.Kaji input/output 5.Untuk mengetahui 5.Mengkaji Input/Output
cairan sejauh mana Input : Minum 400cc
kekurangan volume IVFD 100cc +
cairan dalam tubuh 500cc
Output:Muntah 200cc
BAK 500cc +
700cc

No Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan Implementasi Evaluasi


Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
3 Nyeri Setelah 1.Kaji keluhan 1.Untuk Jam11.45wib Jam14.3 wib
berhubungan diberikan nyeri, lokasi, merencanakan 1.Mengkaji keluhan nyeri S:Ibu mengatakan
dengan proses tindakan karakteristik intervensi lokasi: kepala dan otot Anaknya mengeluh nyeri dikepala dan otot
patologis keperawatan dan intensitas keperawatan. tubuh, karakteristik: sedang pegal seluruh tubuh
penyakit nyeri pasien (skala 0-10). dan intensitas nyeri skala 6 O:
ditandai nyeri berkurang 2.Observasi 2.Nyeri unik bagi 2.Mengobservasi petunjuk -Ekspresi wajah meringis
pada kepala dengan kriteria petunjuk nyeri setiap orang, nyeri non-verbal: ekspresi -Skala 6
dan nyeri otot hasil: non-verbal, petunjuk non verbal wajah meringis -Tampak anak dipijat oleh ibu
seluruh tubuh -Pasien tampak misal ekspresi dapat membantu A:Masalah nyeri belum teratasi
rileks wajah meringis. mengevaluasi nyeri P:Intervensi dilanjutkan
-Pasien dan terapi Jam 12.00wib
menyatakan 3.Lakukan pijatan 3.Membantu untuk 3.Melakukan pijatan lokal
nyeri hilang/ lokal hati-hati menurunkan hati-hati pada area yang
terkontrol. pada area yang tegangan otot. sakit: daerah kepala dan
sakit. otot tubuh
Jam 12.30wib
4.Kolaborasi: 4.Analgetik dapat 4.Memberikan Inj Novalgin
berikan memblok lintasan ½ amp/iv
analgetik sesuai nyeri.
indikasi.

No Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan Implementasi Evaluasi


Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
4. Resiko Nutrisi terpenuhi 1.Kaji keluhan 1.Menentukan Jam 13.10wib Jam 16.00 wib
pemenuhan KH : mual, muntah intervensi 1.Mengkaji keluhan klien : S:Anak
nutrisi kurang -Nafsu makan atau penurunan selanjutnya. mual dan tidak nafsu makan mengatakan
dari kebutuhan meningkat nafsu makan mual, tidak
tubuh -Porsi yang 2.Berikan 2.Mengurangi 2.Memberikan makanan yang nafsu makan
berhubungan disajikan habis makanan yang kelelahan klien dan mudah ditelan mudah
dengan mudah ditelan mencegah dicerna : bubur nasi O:Diet yang
Anorexia mudah cerna perdarahan disajikan 1/3
gastrointestinal. Jam 15.00wib porsi habis
3.Berikan 3.Menghindari mual 3.Memberikan makan dalam
makanan porsi dan muntah porsi yang kecil tapi sering A:Resiko
kecil tapi sering. pemenuhan
4.Hindari 4.Mencegah 4.Menyarankan keluarga agar nutrisi kurang
makanan yang terjadinya distensi tidak memberikan makanan dari kebutuhan
merangsang : pada lambung yang yang merangsang seperti dipantau
pedas, asam. dapat menstimulasi makanan pedas dan buah
muntah. yang asam (nenas, jeruk, P:Intervensi
anggur, apple) dilanjutkan
Jam15.30wib
5.Beri makanan 5.Memungkinkan 5.Memberikan makanan
kesukaan klien pemasukan yang kesukaan anak : bubur nasi
lebih banyak lauk ayam goreng, tempe
goreng habis 1/3 porsi
6.Kolaborasi 6.Nutrisi parenteral 6.Memberikan cairan IVFD
pemberian sangat diperlukan RL 24 tts mic/m/iv inj
cairan jika intake peroral Ondancentron 4mg/iv
parenteral sangat kurang

Das könnte Ihnen auch gefallen