Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar tentang aqidah akhlak merupakan suatu keharusan bagi umat
Islam. Setiap umat Islam harus meyakini dan menjalankan pokok kandungan
akidah Islam. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan
akhirat dan mendapatkan ridho Allah SWT tentunya.
Belajar aqidah akhlak dimulai sejak manusia mulai memilih pasangan
sebagai pendamping hidupnya dan pembimbing keluarganya kelak. Konon,
setiap manusia akan dipasangkan sesuai dengan apa yang dia perjuangkan,
artinya jika dia baik maka pasangannya pun juga akan baik. Begitu
sebaliknya. Nantinya pengaruh baik dari akhlak kedua orangtua ini akan
menurun kepada anaknya sehingga mampu memberikan arahan dan
bimbingan sesuai dengan aqidah Islam.
Selain dari pihak keluarga, bimbingan aqidah akhlak juga dapat
diperoleh dari bangku sekolah. Contohnya pada jenjang MA diberikan
pelajaran aqidah akhlak dipandu oleh guru dan membimbingnya agar sesuai
dengan syariat Islam.
Pada pelajaran aqidah akhlak kelas XII semester 2 ini terdapat 4 bab
yaitu : Akhlak terpuji, meneladani keutamaan sifat ibnu rusyd dan
muhammad iqbal, aklhak tercela, adab membaca al-qur’an dan berdo’a.
Diharapkan nantinya semua siswa memahami, dan mampu menanamkan
sikap dan ibadah yang sesuai syariat Islam untuk kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
Pada makalah ini juga akan dilengkapi dengan KI,KD, dan indikator,
metode pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan
evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan ruang lingkup materi yang ada.
Sehingga kita sebagai calon pendidik mendapat pandangan bagaimana
nantinya sebagai guru aqidah akhlak yang berkualitas dan berwawasan luas.
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
a. Membawa seseorang pada pencapaian hasil. Tidak ada yang bisa
diperbuat tanpa harapan dan percaya diri.
b. Berfikir positif yang akan memberikan dorongan sikap dan
tingkah laku yang positif pula.
c. Memiliki kepercayaan diri dalam menjalani kehidupan. Hal ini
sangat di anjurkan dalam agama dan sangat penting sekali agar
seseorang dapat terus bertindak menghadapi tantangan.
DINAMIS
1. Pengertian dinamis
Dinamis berarti penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak
dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Misalnya, seorang
yang ingin merubah pribadinya menjadi orang yang berilmu
pengetahuan karena keutamaan dan derajatnya di sisi Allah. Dalam
hal ini dengan sendirinya ia akan belajar secara serius untuk mencapai
tingkat pendidikan yang tertinggi walaupun keadaan ekonomi
keluarganya sangat minim.
2. Hikmah perilaku dinamis
Hikmah membiasakan berperilaku dinamis dalam kehidupan sehari-
hari diantaranya adalah:
a. Dinamis adalah sikap penuh semangat dan tenaga sehingga cepat
bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.
b. Orang yang dinamis akan terus berkembang, berpikir, cerdas, dan
berkreasi, serta selalu beradaptasi dengan lingkungan.
c. Orang yang dinamis tidak mudah putus asa dengan prestasi-prestasi
yang telah dicapai dan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas
diri.
d. Orang yang dinamis akan bekerja keras dalam melakukan usaha,
baik yang berhubungan dengan aspek duniawi maupun ukhrawi
4
INOVATIF
1. Pengertian inovatif
Kata inovatif berasal dari bahasa Inggis innovate yang artinya
memperkenalkan sesuatu yang baru. Sedangkan innovatif berarti
bersifat memperbarui. Dengan demikian kata inovatif berarti bersifat
memperkenalkan sesuatu yang baru. Pengertian baru di sini adalah
sesuatu yang belum dapat diterima secara luas oleh seluruh warga
masyarakat menyangkut sikap (attitude) dan belum diterima dan
diterapkan oleh seluruh warga masyarakat setempat.
2. Hikmah perilaku inovatif
KREATIF
1. Pengertian kreatif
2. Hikmah kreatif
Hikmah membiasakan berperilaku kreatif dalam kehidupan sehari-hari
adalah:
5
a. Setiap pribadi dapat mencipta, termasuk menciptakan realitas baru
dalam kehidupan sehingga dalam situasi apapun dan dengan segala
keterbatasan akan memiliki potensi untuk menciptakan berbagai hal,
termasuk keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidup ini.
b. Setiap pribadi memiliki keterikatan kepada Allah SWT yang menjadi
tempat bergantung dan tempat berharap satu-satunya.
c. Setiap pribadi mempunyai etos kerja, yakni seperangkat nilai-nilai etis
yang terkandung dalam ajaran Islam (Al-Quran dan hadits) tentang
keharusan dan keutamaan bekerja untuk mencapai hasil yang
diharapkan lebih baik dan produktif.
Pengertian Fitnah
Fitnah secara bahasa berarti ujian, jatuh pada hal yang tidak dinginkan dan
fitnah juga berarti kufur. Kata fitnah secara terminologi adalah perkataan
(tanpa dasar) yang dilancarkan untuk menjatuhkan atau merendahkan martabat
seseorang. Fitnah berintikan kebohongan yang diciptakan untuk membunuh
karakter (character assassination) seseorang karena ada sebab sebab tertentu.
Pengertian Namimah
6
pihak yang sebenarnyasepaham atau menarungkan pihak-pihak yang
sesungguhnya sepaham melalui ucapan.Menurut al-Ghazali sesungguhnya
namimah bersifat luas yaitu dengan mengungkapsesuatu yang sesungguhnya
tidak seharusnya diungkap sehingga menimbulkanpercekcokan di antara pihak-
pihak yang ada melalui ucapan, tulisan, perbuatan atauisyarat
a. Menghindarigosip
b. Mencegah atau menasehati pembawa berita
c. Memilki asas praduga tak bersalah
Pengertian Ghibah
Secara bahasa, Ghibah berasal dari bahasa Arab dengan akar kata
ghaaba, yang berarti tidak hadir atau sesuatu yang tertutup dari pandangan.
Kata Ghibah dalam bahasa Indonesia berarti menggunjing yakni, menyebutkan
kata-kata keji atau meniruniru suara atau perbuatan orang lain dibelakangnya
(tidak dipintunya) dengan maksud untuk menghinanya. Secara terminology
Ghibah berarti mengemukakan atau membicarakan perihal orang lain yang
apabila orang lain tersebut mendengarnya, maka ia tidak menyukainya. Ghibah
dapat mencakup hal fisik seperti mengemukakan seseorang kurus, hitam, dekil
dan bentuk fisik lainnya. Bisa juga terkait keturunan misalnya mengemukakan
tentang seseorang anak haram, anak pelacur atau anak orang miskin. Begitu
pula yang terkait dengan prilakunya misalnya pembohong, penipu dan sifat
buruk lainnya
7
BAB IV : ADAB MEMBACA AL-QUR’AN DAN BERDO’A
Adab Berdo’a
Meskipun berdo’a bukan termasuk ibadah yang memiliki syarat atau rukun
tetapi adabeberapa hal yang harus kita perhatikan pada saat berdo’a, kita
mengenalnya denganadab atau etika berdo’a. yaitu :
8
BAB II : MENELADANI KEUTAMAAN SIFAT IBNU RUSYD DAN
MUHAMMAD IQBAL
9
B. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Aqidah Akhlak
MA Kelas XII semester 2
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan meyakini 1.1 Meyakini bahwa pertolongan Allah lebih dekat
akidah Islamiyah dengan orang-orang yang memiliki sifat
bersemangat berkompetisi yang sehat dalam
kebaikan (fastabiqul khairat), optimis, dinamis,
inovatif dan kreatif
1.2 Meyakini bahwa perbuatan fitnah, namimah dan
ghibah akan dicatat malaikat Allah
1.3 Mayakini bahwa membaca al-Qur’an adalah
sarana untuk meningkatkan keimanan dan
mendekatkan diri kepada Allah swt.
1.4 Meyakini bahwa doa’ yang benar pasti
dikabulkan Allah swt.
2. Mengembangkan akhlak 2.1 Membiasakan berperilaku semangat berkompetisi
(adab) yang baik dalam (fastabiqul khairat) , optimis, dinamis, inovatif
beribadah dan berinteraksi dan kreatif
dengan diri sendiri, 2.2 Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perilaku
keluarga, teman, guru, fitnah, namimah dan ghibah
masyarakat, lingkungan 2.3 Menghindari hal-hal yang mengarah pada
sosial dan alamnya serta perilaku fitnah, namimah dan ghibah
menunjukan sikap 2.4 Membiasakan adab yang baik ketika membaca Al
partisipatif atas berbagai Qur’an
permasalahan bangsa serta 2.5 Membiasakan adab yang baik ketika berdo’a
dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan dan 3.1 Memahami adab berdo’a dalam rangkaian ibadah
menganalisis pengetahuan 3.2 Mendiskripsikan pengertian dan pentingnya
faktual, konseptual, perilaku semangat berkompetisi (fastabiqul
prosedural tentang al-Qur’an, khairat) , optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
hadis, fiqh, akidah, akhlak, 3.3 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
dan sejarah Islam dengan semangat berkompetisi (fastabiqul khairat,
wawasan kemanusiaan, optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
kebangsaan, dan peradaban 3.4 Mengenal pengertian fitnah, namimah dan ghibah
serta menerapkan 3.5 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
10
pengetahuan prosedural pada perilaku fitnah, namimah dan ghibah
bidang kajian yang spesifik 3.6 Memahami adab membaca Al Qur’an
sesuai dengan bakat dan
minatnya dalam
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Mendemonstrasikan akhlak (adab) membaca Al
menyajikan dalam ranah Qur’an
konkret dan ranah abstrak 4.2 Memperagakan/mempraktekkan adab berdo’a
terkait dengan 4.3 Menghafalkan do’a pembuka dan do’a penutup.
pengembangan dari yang
dipelajarinya di madrasah
secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
1
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 172.
2
Ibid..,hal.173
11
3. Strategi pembelajaran kontekstual (Contextual teaching and
learning atau CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru
menghubungkan antara materi pelajaran yang diajarkannya dengan
situasi dunia nyata siswa dam mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari.3 Strategi ini dapat diterapkan pada
materi adab berdoa dan membaca al-qur’an.
4. Strategi Pembelajaran Interaktif adalah strategi yang mengutamakan
aktivitas diskusi sesama siswa. Diskusi dan saling berbagi informasi
memungkinkan siswa memberikan reaksi terhadap ide, pengalaman,
opini, dan pengetahuan teman sejawat atau narasumber. Siswa dapat
belajar mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan untuk
mengorganisasikan pikiran serta mengembangkan alasan yang masuk
akal (rasional).4
Seperti pada materi akhlak terpuji dan akhlak tercela. Siswa dapat
diskusi bersama teman dan menyimpulkan jawabannya.
3
Kunandar,Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP),
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007),hal.293.
4
Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm.149.
5
Hisyam Zaini, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi,( Jogjakarta: CTSD IAIN Sunan
Kalijaga,2002),hal.13.
12
kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu masalah dengan maksud
untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti
tentang sesuatu, atau untuk merampungkan keputusan bersama.
Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan
sehingga seluruh kelompok kembali dengan pemahaman yang sama
dalam suatu keputusan atau kesimpulan.6 Penerapan metode
pengajaran ini pada Bab 4 adab berdo’a dan membaca al-Qur’an.
6
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching,(Jakarta : Quantum Teaching,2005),
hal.56.
13
tugas praktik untuk meningkatkan
Lembar laporan keimanan dan
tugas proyek ketakwaan dalam
kehidupan.
Penilaian KI 3
Uji Kompetensi
I. Kerjakan soal-soal pilihan ganda berikut ini dengan membubuhkan tanda
silang (X) pada pilihan jawaban yang tepat! Kerjakanlah dengan jujur!
Yakinlah pada kemampuan Anda!
1. Fastabiq al Khairat mengandung pengertian berlomba-lomba dalam …
A. kejuaraan
B. kejujuran
C. masalah ibadah
D. kebaikan
E. keadilan
A. fitnah
B. hasad
C. dzalim
D. gossip
E. iri
3. Pengertian Al-Qur’an dari segi bahasa berasal dari kata qara’a yang berarti
A. membaca
B. bacaan
C. terbaca jelas
D. yang dibaca
14
E. tulisan yang dibaca
15
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
17