Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Mioma Geburt
Mioma Geburt
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. T
Umur : 54 tahun
Alamat : Galumpit
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
No CM : 01381679
Ruangan : jade.
Pekerjaan :Buruh
Agama :Islam
ANAMNESA KHUSUS : P10A1 mengeluh terdapat benjolan pada jalan lahir disertai
dengan perdarahan ± 7 hari sebelum masuk rumah sakit.
Benjolan tanpa disertai dengan nyeri perut.
1
Case mioma geburt dan anemia
RIWAYAT OBSTETRI
KETERANGAN TAMBAHAN
Usia nikah : istri : 18 tahun, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Ibu rumah
tangga.
2
Case mioma geburt dan anemia
HAID :
HPHT : LUPA
Menarche : 12 tahun.
3
Case mioma geburt dan anemia
PEMERIKSAAN FISIK :
Nadi : 88 x/menit.
Respirasi : 24 x/menit.
Suhu : afebris.
Varises : -/-.
4
Case mioma geburt dan anemia
STATUS GINEKOLOGIK
PEMERIKSAAN LUAR
DIAGNOSA (ASSESMENT)
RENCANA PENGELOLAAN
Dr. Rio
5
Case mioma geburt dan anemia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
04.55
1. HEMATOLOGI
Darah rutin
Hematokrit 31%
Leukosit 4.400/mmᶟ
Trombosit 276.000/mmᶟ
6
Case mioma geburt dan anemia
LABORATORIM
15.13
1. HEMATOLOGI
Darah runtin
Hematokrit 32%
Leukosit 5.800/mmᶟ
Trombosit 287.00/mmᶟ
LABORATORIUM
05.16
1. HEMATOLOGI
Darah rutin
Hematokrit 38 %
Leukosit 8.000/mmᶟ
Trombosit 235.000/mmᶟ
7
Case mioma geburt dan anemia
LABORATORIUM
14.55
1. HEMATOLOGI
Darah rutin
Hematokrit 38%
Leukosit 12.300/mmᶟ
Trombosit 220.000/mmᶟ
2. KIMIA KLINIK
Ureum 30 mg/dL
Trigliserida 36 mg/dL
8
Case mioma geburt dan anemia
FOLLOW UP DOKTER
9
Case mioma geburt dan anemia
Dr. rio
Dr. rio
10
Case mioma geburt dan anemia
Dr. rio
11
Case mioma geburt dan anemia
12
Case mioma geburt dan anemia
13
Case mioma geburt dan anemia
LAPORAN OPERASI
Prosedur operasi
14
Case mioma geburt dan anemia
15
Case mioma geburt dan anemia
PATOLOGI ANATOMI
Mioma umumnya digolongkan berdasarkan lokasi dan ke arah mana mereka tumbuh. Mioma
memiliki pseudokapsul yang berasal dari sel otot polos uterus yang terkompresi dan hanya
memiliki beberapa pembuluh darah dan pembuluh limfe. Jenis mioma uteri yang paling
sering adalah jenis intramural (54%), subserosa (48%), submukosa (6,1%) dan jenis
intraligamenter (4,4%). Dikenal dua tempat asal mioma uteri yaitu serviks uteri dan korpus
uteri. Mioma pada serviks uteri hanya ditemukan sebanyak 3 % dan pada korpus uteri
ditemukan 97% kasus. Berdasarkan tempat tumbuh atau letaknya, mioma uteri dapat
diklasifikasikan menjadi :
16
Case mioma geburt dan anemia
17
Case mioma geburt dan anemia
dapat tumbuh menempel pada jaringan lain misalnya ke omentum dan kemudian
membebaskan diri dari uterus sehingga disebut wandering dan parasite fibroid (5,6)
4. Mioma intraligamenter
Mioma subserosa yang tumbuh menempel pada jaringan lain, misalnya ke ligamentum
atau omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus sehingga disebut
wondering/parasitic fibroid. Jarang sekali ditemukan satu macam mioma saja dalam satu
uterus. Mioma pada servik dapat menonjol ke dalam satu saluran servik sehingga ostium
uteri eksternum berbentuk bulan sabit.Apabila mioma dibelah maka tampak bahwa
mioma terdiri dari bekas otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti kumparan
(whorle like pattern) dengan pseudokapsul yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang
terdesak karena pertumbuhan sarang mioma.
ETIOLOGI
Etiologi pasti belum diketahui, tetapi terdapat korelasi antara pertumbuhan tumor
dengan peningkatan reseptor estrogen-progesteron pada jaringan mioma uteri, serta adanya
faktor predisposisi yang bersifat herediter dan faktor hormone pertumbuhan dan Human
Placental Lactogen. Pada ilmuwan telah mengidentifikasi kromosom yang membawa 145 gen
yang diperkirakan berpengaruh pada pertumbuhan fibroid. Beberapa ahli mengatakan bahwa
fibroid uteri diwariskan dari gen sisi paternal. Mioma biasanya membesar pada saat
kehamilan dan mengecil setelah menopause, sehingga diperkirakan dipengaruhi juga oleh
hormon-hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron. Selain itu, sangat jarang
ditemukan sebelum menarke, dapat tumbuh dengan cepat selama kehamilan dan kadang
mengecil setelah menopause.
- Umur : mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun, ditemukan sekitar
10% pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Tumor ini paling sering memberikan
gejala klinis antara 35-45 tahun.
- Paritas : lebih sering terjadi pada nullipara atau pada wanita yang relatif infertil,tetapi
sampai saat ini belum diketahui apakah infertil menyebabkan mioma uteri atau
sebaliknya mioma uteri yang menyebabkan infertil, atau apakah kedua keadaan ini
saling mempengaruhi.
18
Case mioma geburt dan anemia
- Faktor ras dan genetik : pada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit hitam,
angka kejadiaan mioma uteri tinggi. Terlepas dari faktor ras, kejadian tumor ini tinggi
pada wanita dengan riwayat keluarga ada yang menderita mioma.
- Fungsi ovarium : diperkirakan ada korelasi antara hormon estrogen dengan
pertumbuhan mioma, dimana mioma uteri muncul setelah menarke, berkembang
setelah kehamilan dan mengalami regresi setelah menopause.
PATOGENESIS
Meskipun mioma cukup umum ditemukan, tidak begitu banyak yang bergejala.
Timbulnya gejala tergantung terutama pada kombinasi ukuran, jumlah dan letak
mioma.Secara umum, pertumbuhan mioma merupakan akibat stimulasi estrogen, yang ada
hingga menopause. Seiring berjalannya waktu, mioma yang awalnya asimtomatik dapat
tumbuh dan menjadi bergejala. Sebaliknya, banyak mioma yang menyusut seiring menopause
dimana stimulasi estrogen menghilang dan banyak gejala yang berkaitan dengan mioma
hilang segera setelah menopause.
Etiologi yang pasti terjadinya mioma uteri saat ini belum diketahui. Karena mioma
uteri banyak ditemukan pada usia reproduktif dan angka kejadiannya rendah pada usia
menopause, belum pernah terjadi sebelum menarche, maka diduga penyebab timbulnya
mioma uteri paling banyak oleh stimulasi hormon estrogen.
Pukka menemukan bahwa reseptor estrogen pada mioma uteri lebih banyak
didapatkan dibandingkan dengan miometrium normal. Meyer , de Snoo mengemukakan
patogenesis mioma uteri dengan teori cell nest dan genitoblast.Percobaan Lipschultz yang
memberikan estrogen kepada kelinci percobaan ternyata menimbulkan tumor fibromatosa
baik pada permukaan maupun pada tempat lain dalam abdomen. Efek fibromatosa ini dapat
dicegah dengan pemberian preparat progesteron atau testosteron. Pukka dan kawan-kawan
menyatakan bahwa reseptor estrogen pada mioma lebih banyak didapati daripada
miometrium normal. Menurut Meyer asal mioma adalah sel imatur, bukan dari selaput otot
yang matur.
Mioma merupakan monoclonal dengan tiap tumor merupakan hasil dari penggandaan
satu sel otot.
19
Case mioma geburt dan anemia
Keluhan yang diakibatkan oleh mioma uteri sangat tergantung dari lokasi, arah
pertumbuhan, jenis, besar dan jumlah mioma. Hanya dijumpai pada 20-50% saja mioma uteri
menimbulkan keluhan, sedangkan sisanya tidak mengeluh apapun. Hipermenore,
menometroragia adalah merupakan gejala klasik dari mioma uteri. Dari penelitian
multisenter yang dilakukan pada 114 penderita ditemukan 44% gejala perdarahan, yang
paling sering adalah jenis mioma submukosa, sekitar 65% wanita dengan mioma mengeluh
dismenore, nyeri perut bagian bawah, serta nyeri pinggang. Tergantung dari lokasi dan arah
pertumbuhan mioma , maka kandung kemih, ureter dan usus dapat terganggu, dimana peneliti
melaporkan keluhan disuri (14%), keluhan obstipasi (13%). Mioma uteri sebagai penyebab
infertilitas tetapi hanya dijumpai pada 2-10% kasus. Infertilitas terjadi sebagai akibat
obstruksi mekanis tuba fallopi, endocervical canal, lubang endometrium, berhubungan
dengan konsepsi atau implantasi dan beberapa penyebab abortus spontan.
Abortus spontan dapat terjadi bila mioma menghalangi pembesaran uterus, dimana
menyebabkan kontraksi uterus yang abnormal, dan mencegah terlepas atau tertahannya uterus
didalam panggul. Hampir separuh kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada
pemeriksaan ginekologik karena tumor ini tidak mengganggu. Gejala yang timbul sangat
tergantung pada tempat sarang mioma ini berada, besarnya tumor, perubahan dan komplikasi
yang terjadi. Gejala yang mungkin timbul yaitu :
Perdarahan abnormal yaitu dapat berupa hipermenore, menoragia dan dapat juga terjadi
metroragia merupakan yang paling banyak terjadi. Beberapa faktor yang menjadi
penyebab perdarahan ini, antara lain adalah:
a. Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hyperplasia endometrium sampai
adenokarsinoma endometrium
b. Permukaan endometrium yang lebih luas daripada biasa
c. Atrofi endometrium di atas mioma submukosum
d. Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang mioma di antara
serabut miometrium, sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya
dengan baik
20
Case mioma geburt dan anemia
Rasa nyeri yang mungkin timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma,
yang disertai nekrosis setempat dan peradangan. Pada mioma submukosum yang akan
dilahirkan, pula pertumbuhannya yang menyempitkan kanalis servikalis dapat
menyebabkan juga dismenore. Namun gejala-gejala tersebut bukanlah gejala khas pada
mioma uteri.
Gejala dan tanda penekanan yang tergantung pada besar dan tempat mioma uteri. Gejala
yang timbul dapat berupa poliuri, retensio urine, obstipasi serta edema tungkai dan nyeri
panggul.
Pada Mioma Geburt gejala yang menonjol berupa perdarahan per vaginam di antara
siklus haid yang bervariasi mulai dari perdarahan bercak hingga perdarahan masif.
Darah yang keluar berupa darah segar dan kadang disertai nyeri sehingga dapat diduga
sebagai haid yang memanjang. Selain itu, mioma submukosa juga dapat menyebabkan
perdarahan intermenstrual, perdarahan post coital, perdarahan vaginal terus-menerus atau
dismenore.(3,9)
DIAGNOSIS
1.Anamnesis
Teraba massa menonjol keluar dari jalan lahir yang dirasakan bertambah panjang
serta adanya riwayat perdarahan per vaginam terutama pada perempuan di usia 40an, kadang
dikeluhkan juga perdarahan kontak.
2. Pemeriksaan fisik
a. Pada pemeriksaan abdomen luar kemungkinan tidak didapatkan kelainan, namun dapat
juga ditemukan pada palpasi bimanual uterus yang bentuknya tidak regular, tidak lunak
atau penonjolan yang berbenjol-benjol yang keras pada palpasi.
21
Case mioma geburt dan anemia
b. Pada pemeriksaan Ginekologik (PDV) teraba massa yang keluar dari OUE (kanalis
servikalis), lunak, mudah digerakkan, bertangkai serta mudah berdarah. Melalui
pemeriksaan inspekulo terlihat massa keluar OUE (kanalis servikalis) berwarna pucat.
3. Temuan laboratorium
Anemia merupakan akibat paling sering dari mioma. Hal ini disebabkan perdarahan
uterus yang banyak dan habisnya cadangan zat besi. Kadang-kadang mioma menghasilkan
eritropoetin yang pada beberapa kasus menyebabkan polisitemia. Adanya hubungan antara
polisitemia dengan penyakit ginjal diduga akibat penekanan mioma terhadap ureter yang
menyebabkan peninggian tekanan balik ureter dan kemudian menginduksi pembentukan
eritropoetin ginjal.Dilakukan pemeriksaan darah lengkap,urine lengkap dan tes
kehamilan.(3,9)
4. Pemeriksaan penunjang
a. Ultrasonografi
b. Histeroskopi
Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat adanya mioma uteri submukosa dengan
infertilitas, jika tumornya kecil serta bertangkai. Tumor tersebut sekaligus dapat diangkat.
Sangat akurat dalam menggambarkan jumlah, ukuran, dan lokasi mioma tetapi jarang
diperlukan. Pada MRI, mioma tampak sebagai massa gelap berbatas tegas dan dapat
dibedakan dari miometrium normal. MRI dapat mendeteksi lesi sekecil 3 mm yang dapat
22
Case mioma geburt dan anemia
dilokalisasi dengan jelas, taermasuk mioma submukosa. MRI dapat menjadi alternatif
ultrasonografi pada kasus-kasus yang tidak dapat disimpan.(3,9)
DIAGNOSIS BANDING
Mioma Geburt dapat didiagnosis banding dengan polip serviks. Polip serviks
merupakan suatu adenoma ataupun adenofibroma yang berasal dari mukosa endoserviks.
Tangkainya dapat panjang hingga keluar dari OUE. Epitel yang melapisi biasanya
adalah epitel endoserviks yang dapat juga mengalami metaplasia menjadi semakin kompleks.
Bagian ujung polip dapat mengalami nekrosis sehingga membuatnya mudah berdarah. Hal
inilah yang membedakannya dari Mioma Geburt dimana bagian yang mudah berdarah bukan
merupakan ujung mioma tapi merupakan endometrium yang mengalami hyperplasia akibat
pengaruh ovarium, selain itu juga terjadi atropi endometrium di atas mioma submukosa.(3)
Operatif
23
Case mioma geburt dan anemia
Penanganan mioma geburt tergantung pada umur, status fertilitas, paritas, lokasi dan
ukuran tumor, sehingga biasanya mioma yang ditangani yaitu yang membesar secara cepat
dan bergejala serta mioma yang diduga menyebabkan fertilitas. Secara umum, penanganan
mioma uteri terbagi atas penanganan konservatif dan operatif.
Penanganan konservatif bila mioma berukuran kecil pada pra dan post menopause
tanpa gejala. Cara penanganan konservatif sebagai berikut:
1.Terapi medikamentosa
a. GnRH analog
24
Case mioma geburt dan anemia
Penelitian multisenter yang dilakukan pada 114 penderita dengan mioma uteri yang
diberikan GnRHa leuprorelin asetat selama 6 bulan, ditemukan pengurangan volume uterus
rata-rata 67% pada 90 wanita didapatkan pengecilan volume uterus sebesar 20% dan pada 35
wanita ditemukan pengurangan volume mioma sebanyak 80%.
Efek maksimal dari GnRHa baru terlihat setelah 3 bulan dimana cara kerjanya
menekan produksi estrogen dengan sangat kuat, sehingga kadarnya dalam darah menyerupai
kadar estrogen wanita usia menopause. Setiap mioma uteri memberikan hasil yang berbeda-
beda terhadap pemberian GnRHa.Analog GnRH ini juga menyebabkan keadaan
hipogonadotropik-hipogonadal.
Mioma submukosa dan mioma intramural merupakan mioma utreri yang paling
responsif terhadap pemberian GnRHa ini. Keuntungan pemberian pengobatan
medikamentosa dengan GnRHa adalah:
b. Progesteron
Progesteron dan obat anti inflamasi non steroid tidak memberikan efek untuk
pembesaran jaringan tetapi kemungkinan bernilai untuk mengontrol kehilangan siklus siklus
menstruasi.(10) Goldhiezer, melaporkan adanya perubahan degeneratif mioma geburt pada
pemberian progesteron dosis besar. Dengan pemberian medrogestone 25 mg per 16 hari
selama 21 hari dan tiga pasien lagi diberi tablet 200 mg, Dan pengobatan ini tidak
mempengaruhi ukuran mioma uteri., hal ini belum terbukti saat ini.
c. Danazol
25
Case mioma geburt dan anemia
d. Gestrinon
Merupakan suatu trienik 19-nonsteroid sintetik, juga dikenal dengan R 2323 yang
terbukti efektif dalam mengobati endometriosis. Menurut Coutinho(1986), melaporkan 97
wanita, A (n=34) menerima 5 mg gestronon peroral 2x seminggu, kelompok B (n=36) 2,5 mg
gestrinon peroral 2 x seminggu, dan kelompok C (n=27) menerima 2,5 mg gestrinon
pervaginam 3 x seminggu.Data masing-masing dievakuasi setelah 4 bulan didapatkan volume
uterus berkurang 18% pada kelompok A, 27% pada kelompok B, tetapi pada kelompok C
meningkat 5%. Setelah masa pengobatan selama 4 bulan berakhir, 95% pasien amenore,
Coutinho menyarankan penggunaan gestrinon sebagai terapi preoperatif untuk mengontrol
perdarahan menstruasi yang banyak berhubungan dengan mioma geburt.
e. Tamoksifen
26
Case mioma geburt dan anemia
f. Goserelin
Merupakan suatu GnRH agonis, dimana ikatan reseptornya terhadap jaringan sangat
kuat, sehingga kadarnya dalam darah berada cukup lama. Pada pemberian Goserelin dapat
mengurangi setengah ukuran mioma geburt dan dapat menghilangkan gejala menoragia dan
nyeri pelvis. Pada wanita premenopause dengan mioma uteri, pengobatan jangka panjang
dapat menjadi alternatif tindakan histerektomi terutama menjelang menopause. Pemberian
goserelin 400 mikrogram 3 kali sehari semprot hidung
sama efektifnya dengan pemberian 500 mikrogram sehari sekali dengan cara injeksi
subkutan.
Untuk pengobatan mioma geburt, dimana kadar estradiol kurang signifikan disupresi
selama pemberian goserelin dan pasien sediakit mengeluh efek samping berupa keringat
dingin. Pemberian dosis yang sesuai, agar dapat menstimulasi estrogen tanpa tumbuh mioma
kembali atau berulangnya peredaran abnormal sulit diterima. Peneliti mengevaluasi efek
pengobatan dengan formulasi depot bulanan goserelin dikombinasi dengan HRT (estrogen
konjugasi 0,3 mg) dan medroksiprogesteron asetat 5 mg pada pasien mioma uteri, parameter
yang diteliti adalah volume mioma uteri, keluhan pasien, corak perdarahan, kandungan
mineral, dan fraksi kolesterol. Kadar HDL kolestrol meningkat selama pengobatan,
sedangkan plasma trigliserid meningkat selama pemberian terapi.
g. Antiprostaglandin
Dapat mengurangi perdarahan yang berlebihan pada wanita dengan menoragia, dan
hal ini beralasan untuk diterima atau mungkin efektif untuk menoragia yang diinduksi oleh
mioma geburt.Ylikorhala dan rekan-rekan, melaporkan pemberian Naproxen 500-1000 mg
setiap hari untuk terapi selama 5 hari tidak memiliki efek pada menoragia yang diinduksi
mioma, meskipun hal ini mengurangi perdarahan menstruasi 35,7 % wanita dengan
menoragia idiopatik.
27
Case mioma geburt dan anemia
Suatu tindakan yang menghambat aliran darah ke uterus dengan cara memasukkan
agen emboli ke arteri uterina. Dewasa ini embolisasi arteri uterina pada pasien yang
menjalani pembedahan mioma. Arteri uterina yang mensuplai aliran darah ke mioma
dihambat secara permanen dengan agen emboli (partikel polivinyl alkohol).
Keamanan dan kemudahan embolisasi arteri uterina tidak dapat dipungkiri, karena
tindakan ini efektif. Proses embolisasi menggunakan angiografi digital subtraksi dan dibantu
fluoroskopi. Hal ini dibutuhkan untuk memetakan pengisian pembuluh darah atau
memperlihatkan ekstravasasi darah secara tepat.Agen emboli yang digunakan adalah
polivinyl alkohol adalah partikel plastik dengan ukuran yang bervariasi. Katz dkk memakai
gel form sebagai agen emboli untuk embolisasi arteri uterina.Tingkat keberhasilan
penatalaksanaan mioma uteri dengan embolisasi adalah 85-90%. Pengobatan operatif
meliputi miomektomi dan histerektomi. Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja
tanpa pengangkatan uterus. Tindakan ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukoum
pada myom geburt dengan cara ekstirpasi lewat vagina. Pengambilan sarang mioma
subserosum dapat mudah dilaksanakan apabila tumor bertangkai. Apabila miomektomi ini
dikerjakan karena keinginan memperoleh anak, maka kemungkinan akan terjadi kehamilan
adalah 30-50%. Histerektomi adalah pengangkatan uterus, yang umumnya tindakan terpilih.
Histerektomi dapat dilaksanakan perabdominan atau pervaginam. Yang akhir ini jarang
dilakukan karena uterus harus lebih kecil dari telor angsa dan tidak ada perlekatan dengan
sekitarnya. Adanya prolapsus uteri akan mempermudah prosedur pembedahan. Histerektomi
total umumnya dilakukan dengan alasan mencegah akan timbulnya karsinoma servisis uteri.
Histerektomi supravaginal hanya dilakukan apabila terdapat kesukaran teknis dalam
mengangkat uterus.
4. Penanganan operatif:
Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus pada kehamilan 12-14 minggu
Pertumbuhan tumor cepat
Mioma subserosa bertangkai dan torsi
Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya
Hipermenorea pada mioma submukosa
Penekanan pada organ sekitarnya
28
Case mioma geburt dan anemia
1. Miomektomi, dilakukan pada penderita infertil atau yang masih menginginkan anak.
Pendekatan pada tumor dilakukan melalui dinding uterus dimana mioma dibuka dengan
diseksi tajam dan tumpul, pseudokapsul dapat mengakibatkan diseksi sulit untuk
dilakukan. Mioma diangkat dengan bantuan obeng mioma, rongga yang terbentuk akibat
mioma kemudian dijahit dan dinding uterus dilipat untuk membawa garis jahitan
serendah mungkin sehingga mengurangi resiko perlekatan dengan vesika urinaria.
2. Histerektomi, dilakukan pada pasien yang tidak menginginkan anak lagi, terbagi atas 2
macam, yaitu:
a. Histerektomi abdominal, dilakukan bila tumor besar terutama mioma
intraligamenter, torsi dan akan dilakukan ooforektomi
b. Histerektomi vaginal, dilakukan bila tumor kecil (ukuran < uterus gravid 12 minggu)
atau disertai dengan kelainan di vagina misalnya rektokel, sistokel atau enterokel.
3. Laparoskopi
a ) Penghancuran mioma
Yaitu dengan menghambat suplai darah mioma : miolisis yaitu dengan laparaskopi,
laser fiber / alat elektrik diletakkan pada fibroma, kemudian pembuluh darah yang memberi
makan mioma dibekukan atau digumpalkan, sehingga jaringan myoma yang akan mati dan
berangsur-angsur digantikan dengan jaringan parut. Ini lebih mudah dilakukan daripada
miomektomi dan penyembuhannya lebih cepat.
b) Enukleasi mioma
Dilakukan pada penderita infertil atau yang masih menginginkan anak atau
mempertahankan uterus demi kelangsungan fertilitas. Sejauh ini tampaknya aman, efektif,
dan masih menjadi pilihan terbaik. Enukleasi sebaiknya tidak dilakukan bila ada
kemungkinan terjadi karsinoma endometrium atau sarkoma uterus, juga dihindari pada masa
kehamilan.Tindakan ini seharusnya dibatasi pada tumor dengan tangkai dan jelas yang
dengan mudah dapat dijepit dan diikat. Bila miomektomi menyebabkan cacat yang
menembus atau sangat berdekatan dengan endometrium, kehamilan berikutnya harus
dilahirkan dengan sectio caesarea.
29
Case mioma geburt dan anemia
KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada mioma geburt secara umum, yaitu:
1. Degenerasi ganas
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32-0,6% dari seluruh
mioma; serta merupakan 50-75% dari semua sarcoma uterus. Keganasan umumnya baru
ditemukan pada pemeriksaan histopatologi uterus yang telah diangkat.
Kecurigaan akan keganasan uterus apabila mioma uteri cepat membesar dan apabila
terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause.
30
Case mioma geburt dan anemia
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut
sehingga mengalami nekrosis. Dengan demikian terjadi sindrom abdomen akut. Jika torsi
terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak terjadi. Hal ini hendaknya dibedakan dengan
suatu keadaan dimana terdapat banyak sarang mioma dalam rongga peritoneum. Sarang
mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena gangguan sirkulasi
darah padanya. Misalnya terjadi pada mioma yang dilahirkan hingga perdarahan berupa
metroragia atau menoragia disertai leukore dan gangguan-gangguan yang disebabkan oleh
infeksi dari uterus sendiri. Keadaan ini dapat terjadi pada semua bentuk mioma tetapi yang
paling sering adalah jenis mioma submukosa pedinkulata.
Sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena
gangguan sirkulasi darah padanya. Perubahan sekunder pada mioma uteri yang terjadi
sebagian besar bersifat degenerasi. Hal ini oleh karena berkurangnya pemberian darah pada
sarang mioma.
Atrofi : sesudah menopause ataupun sesudah kehamilan mioma uteri menjadi kecil.
Degenerasi hialin : perubahan ini sering terjadi pada penderita berusia lanjut. Tumor
kehilangan struktur aslinya menjadi homogen. Dapat meliputi sebagian besar atau hanya
sebagian kecil dari padanya seolah-olah memisahkan satu kelompok serabut otot dari
kelompok lainnya.
Degenerasi kistik : dapat meliputi daerah kecil maupun luas, dimana sebagian dari mioma
menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan-ruangan yang tidak teratur berisi agaragar,
dapat juga terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan limfe sehingga menyerupai
limfangioma. Dengan konsistensi yang lunak ini tumor sukar dibedakan dari kista
ovarium atau suatu kehamilan.
Degenerasi membatu (calcereus degeneration) : terutama terjadi pada wanita berusia
lanjut oleh karena adanya gangguan dalam sirkulasi. Dengan adanya pengendapan garam
kapur pada sarang mioma maka mioma menjadi keras dan memberikan bayangan pada
foto rontgen.
31
Case mioma geburt dan anemia
Degenerasi merah (carneus degeneration) : perubahan ini terjadi pada kehamilan dan
nifas. Patogenesis : diperkirakan karena suatu nekrosis subakut sebagai gangguan
vaskularisasi. Pada pembelahan dapat dilihat sarang mioma seperti daging mentah
berwarna merah disebabkan pigmen hemosiderin dan hemofusin. Degenerasi merah
tampak khas apabila terjadi pada kehamilan muda disertai emesis, haus, sedikit demam,
kesakitan, tumor pada uterus membesar dan nyeri pada perabaan. Penampilan klinik ini
seperti pada putaran tangkai tumor ovarium atau mioma bertangkai.
Degenerasi lemak : jarang terjadi, merupakan kelanjutan degenerasi hialin.(3)
PROGNOSIS
Terapi bedah bersifat kuratif. Kehamilan di masa yang akan datang tidak akan
dibahayakan oleh miomektomi, walaupun seksio sesarea akan diperlukan setelah diseksi
lebar untuk masuk ke dalam rongga uterus. (3)
32
Case mioma geburt dan anemia
DAFTAR PUSTAKA
1. Virgiawan TD. Mioma Geburt. [online]. [cited on Desember 2009]. Available from
http://darryltanod.blogspot.com/2009/04/miom-geburt-darryl-virgiawan-tanods.html.
2. Anonim. Fibroid. [online]. [cited on Januari 2010]. Available from
http://medicastore.com.
3. Hakim L. Mioma Geburt A case Report. [online]. [cited on November 2009]. Available
from http://narcissus02.multiply.com/journal/item/6.
4. Anonim. Mioma uteri. [online]. [cited on Desember 2009]. Available from http://obsgin-
fkunram.blogspot.com/2009/02/mioma-uteri.html.
5. Anonim. Teori Tentang Mioma Uteri. [online]. [cited on july 2009]. Available from
http://spesialistorch.com.
6. Yuska A. Mioma Uteri. [online]. [cited on februari 2009]. Available from
http://andiayuska.com.
7. Anonim. Mioma Uteri. [online]. [cited on Mei 2009]. Available from
http://www.wikipedia.com.
8. Callahan TL, Caughey AB, Heffner LJ. Blueprints Obstetrics & Gynecology. Third
Edition. Hong kong : Blackwell Publishing. 2004. p.130-4.
9. Wiknjosastro H. Ilmu Kandungan. Edisi kedua. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta : 1999. Hal: 338-45.
10. Symonds EM, Symonds IM. Essential obstetrics and gynaecology. Fourth edition.
Endiburgh London New York Oxford Philadelphia ST Louis Sydney Toronto: Churchill
Livingstone. 2004. p.317-20.
11. Virgiawan TD. Mioma Geburt. [online]. [ cited on Desember 2009]. Available from
http://www.darryltanod.blogspot.com.
12. Wijanarko B. Mioma Uteri. [online]. [cited on jan 2010]. Available from
http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/10/moima-uteri.html. - 1 -
33