Manual Removal of the Placenta after Vaginal Delivery:
An Unsolved Problem in Obstetrics
Fiona Urner, Roland Zimmermann, and Alexander Krafft Division of Obstetrics, Department of Obstetrics and Gynecology, University Hospital Zurich, 8091 Zurich, Switzerland Correspondence should be addressed to Alexander Kraf; alexander.kraf@usz.ch Received 16 August 2013; Revised 12 January 2014; Accepted 30 January 2014; Published 9 April 2014 Academic Editor: Antonio Farina Copyright � 2014 Fiona Urner et al. Tis is an openPengobatan yang tepat untuk OMSK maligna adalah operasi. Pengobatan konservatif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan. Bila terdapat abses subperiosteal, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum kemudian dilakukan mastoidektomi. Ada beberapa jenis pembedahan atau teknik operasi yang dapat dilakukan pada OMSK dengan mastoiditis access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. Te third stage of labor is associated with considerable maternal morbidity and mortality. Te major complication is postpartum hemorrhage (PPH), which is the leading cause of maternal morbidity and mortality worldwide. Whereas in the event of PPH due to atony of the uterus there exist numerous treatment guidelines; for the management of retained placenta the general consensus is more difcult to establish. Active management of the third stage of labour is generally accepted as standard of care as already its duration is contributing to the risk of PPH. Despite scant evidence it is commonly advised that if the placenta has not been expelled 30 minutes afer delivery, manuaakMembran timpani dibentuk dari dinding lateral kavum timpani dan memisahkan liang telinga luar dari kavum timpani. Membran ini memiliki panjang vertikal rata-rata 9-10 mm, diameter antero-posterior kira- kira 8-9 mm, dan ketebalannya rata-rata 0,1 mm .Letak membran timpani tidak tegak lurus terhadap liang telinga akan tetapi miring yang arahnya dari belakang luar ke muka dalam dan membuat sudut 450 dari dataran sagital dan horizontal. Membran timpani berbentuk kerucut, dimana an berdampak buruk bagi perkembangan bicara pada anak, proses belajar maupun kebiasaan seorang anak. Mortalitas akibat komplikasi OMSK biasanya tinggi. Komplikasi intrakranial seperti abses otak dan meningitis merupakan penyebab kematian terbesar pada pasien OMSK.1 Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang lebih baik terkait faktor penyebab OMSK serta pencegahan dan penanganannyal removal of the placenta should be ca
(Neurology-Laboratory and Clinical Research Developments) Calabro Rocco Salvatore-Male Sexual Dysfunctions in Neurological Diseases From Pathophysiology To Rehabilitation (Neurology-Laboratory and CL