Sie sind auf Seite 1von 2

ASUHAN GIZI

No Dokumen : SOP/UKP/KK/48

No Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : Maret 2016

Halaman : 1/2

PUSKESMAS H.Aan Sugandi, SKM., MSi


KOTAKALER NIP.19691029 19803 1 004
1.Pengertian Serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai
dari perencanaan diet, hingga evaluasi rencana diet pasien di ruang rawat inap.

2.Tujuan Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar memperoleh
asupan gizi yang yang sesuai dengan kondisi penyakitnya, dalam upaya
mempercepat proses penyembuhan.

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kotakaler Kotakaler nomor 29/KAPUS/III/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Klinis

4.Referensi 1. Pedoman PGRS (Pelayanan Gizi Rumah Sakit), Edisi Revisi 2005
2. Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas , 2014

5.Prosedur Form Asuhan Gizi, ATK, Microtoice, Timbangan Injak, Leaflet

6.Langkah- A. Pengkajian status gizi


langkah a. Pengukuran antropometri yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan
berupa Berat Badan(BB) dan Tinggi Badan (TB)/Panjang Badan (PB),
LILA, Lingkar Dada (LD), Lingkar Kepala (LK).
b. Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan
klinis yang berhubungan dengan gangguan gizi. Pemeriksaan fisik
meliputi : Tanda-tanda klinis kurang gizi atau gizi lebih, sistem
kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem gastrointestinal, sistem
metabolik/endokrin dan sistem neurologik/psikiatrik.
c. Pemeriksaan Laboratorium untuk mendeteksi adanya kelainan
Biokimia dalam rangka mendukung diagnosa penyakit serta
menegakkan masalah gizi klien/pasien, diantaranya : 1)Pemeriksaan
darah (Hb, Kolesterol total, HDL, LDL, Gula Darah, Asam Urat,
Ureum, Creatinin, Trigliserida, dll); 2) Pemeriksaan Urine (glukosa,
kadar gula, albumin, dll.

B. RiwayatGizi
Melaksanakan anamnesa riwayat gizi secara kualitatif dan kuantitatif, yang
meliputi : asupan gizi, pola makan, bentuk dan frekuensi makan, serta
pantangan makan.
C. Penentuan Kebutuhan Gizi
Penentuan kebutuhan gizi diberikan kepada klien/pasien sesuai dengan
status gizi, pemeriksaan klinis, dan data laboratorium dengan
memperhatikan kebutuhan untuk penggantian zat gizi, kebutuhan harian,
dan kebutuhan tambahan.
D. Penentuan Macam dan Jenis Diet
Setelah Dokter menentukan diet pasien, nutrisionis menyusun rencana diet
dan menterjemahkan ke dalam bentuk menu dan porsi makanan serta
frekuensi makanan yang akan diberikan dengan bentuk disesuaikan dengan
kondisi pasien (biasa, lunak, cair, dsb)

E. Konseling dan Penyuluhan Gizi


Sebelum melaksanakan konseing gizi, terlebih dahulu dibuat rencana
konseling yang mencakup : penetapan tujuan, sasaran, strategi, materi,
metoda, penilaian, dan tindak lanjut. Penyuluhan dan konseling gizi dapat
diberikan secara perseorangan maupun kelompok berdasarkan kesamaan
terapi diet pasien.

F. Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut


Pemantauan mencakup perubahan diet, bentuk makanan, asupan
makanan, toleransi terhadap makanan yang diberikan, mual, muntah,
keadaan klinis difekasi, hasil laboratorium dll. Tindak lanjut yang
dilaksanakan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan hasil evaluasi
pelayanan gizi antara lain perubahan diet, yang dilakukan dengan
mengubah preskripsi diet sesuai kondisi pasien.
7.Bagan alir
Pengkajian status
gizi

Anamnesa Gizi

Perhitungan
Kebutuhan Gizi

Macam & Jenis Diet

Konseling

Monev

8.Hal-hal yang -
harus
diperhatikan

9. Unit terkait 1. BP Umum 3. Rawat inap


2. KIA 4. Laboratorium
10.Dokumen 1. Buku Register Gizi
terkait 2. Format Asuhan Gizi

11.Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

Das könnte Ihnen auch gefallen