Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
(Study Of Medical Plant Of Dayak Etnic In the Gerantung Village of Monterado Subdistrict,
Bengkayang Regency)
425
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 425 - 436
kebiasaan setempat, baik bersifat magis terhadap tumbuhan obat itu sendiri (
(spontan, kebetulan) maupun Hamzari, 2008). Oleh karena itu, perlu
pengetahuan tradisional. adanya identifikasi jenis-jenis tumbuhan
Usaha untuk penyebarluasan obat yang sering dimanfaatkan oleh
pemanfaatan berbagai tumbuhan obat masyarakat Desa Gerantung,
sangat perlu untuk dikembangkan, Kecamatan Monterado, Kabupaten
karena tumbuhan obat yang sangat Bengkayang, selain berfungsi untuk
beraneka ragam jenis, habitus dan mendekatkan masyarakat kepada
kegunaanya memberikan pengaruh pemanfaatan tumbuhan obat, juga
besar bagi pembangunan dan berfungsi sebagai sarana untuk
pengembangan hutan. Berbagai mengikut sertakan masyarakat di dalam
keuntungan dapat diperoleh dari upaya pelestarian sumber daya alam
pemanfaatan tumbuhan obat seperti khususnya sumber daya alam non kayu.
pendapatan, kesejahteraan, konservasi Untuk mengetahui jumlah dan jenis-
berbagai sumber daya dan penyerapan jenis tumbuhan obat yang sering
tenaga kerja (Hamzari, 2008 ). Menurut digunakan oleh masyarakat, maka perlu
Rosita dkk, (1993) masyarakat sangat dilakukan penelitian tentang Studi
menyadari arti pentingnya kesehatan Tumbuhan Obat Pada Etnis Dayak di
bagi mereka, sehingga kebutuhan akan Desa Gerantung Kecamatan Monterado
pelayanan kesehatan semakin Kabupaten Bengkayang. Tujuan dari
meningkat. Akan tetapi keterisolasian penelitian ini adalah (1) untuk
dan rendahnya pendapatan mereka mengetahui jenis tumbuhan dan
membuat masyarakat tidak mampu pemanfaatannya (2) untuk mengetahui
untuk mendapatkan pengobatan yang bagian tumbuhan obat yang digunakan
layak, untuk itu pengetahuan mengenai dan cara meramunya oleh masyarakat
penggunaan dan pemanfaatan tumbuhan disekitar Desa Gerantung (3) untuk
obat sangatlah penting. mengetahui jenis-jenis penyakit yang
Masyarakat Desa Gerantung bisa diatasi dengan menggunakan
khususnya suku Dayak yang mendiami tumbuhan obat tersebut.
desa tersebut masih memanfaatkan METODELOGI PENELITIAN
tumbuhan yang ada sebagai bahan baku Penelitian ini dilaksanakan di Desa
obat-obatan. Pengetahuan tentang Gerantung Kecamatan Monterado
pengobatan secara tradisional dengan Kabupaten Bengkayang. Waktu
memanfaatkan tumbuh-tumbuhan Penelitian ini ± selama 2 (dua) minggu
diperoleh secara turun temurun dari efektif di lapangan. Adapun objek yang
nenek moyang mereka (Damianus dkk, digunakan dalam penelitian ini adalah
2013). Pengenalan terhadap berbagai battra (dukun kampong) dan tumbuhan
jenis tumbuhan obat adalah hal yang obat. Untuk mengindentifikasi jenis
dapat dilakukan sebelum kita tumbuhan obat dalam penelitian ini
melakukan penyebarluasan pemanfaatan menggunakan Buku Tumbuhan Obat
426
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 425 - 436
dan Khasiatnya seri 1-3, Buku Atlas pengetahuan luas mengenai nama lokal
Tumbuhan Obat Indonesia jilid 1- 5, tumbuhan obat dan manfaat atau
bahan pembuatan herbarium, serta GPS kegunaan dari tumbuhan obat tersebut
(Global Positioning System) untuk serta memiliki intensitas tinggi dalam
menentukan titik lokasi penelitian. pemanfaatan tumbuhan obat.
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mengumpulkan HASIL DAN PEMBAHASAN
data dengan cara wawancara melalui Berdasarkan hasil wawancara
pendekatan emik atau cara pandang dari dengan masyarakat khususnya battra di
sisi masyarakat untuk mengumpulkan Desa Gerantung Kecamatan Monterado
seluruh informasi mengenai tumbuhan Kabupaten Bengkayang, ditemukan
obat dan obat tradisional oleh sudut sebanyak 51 jenis tumbuhan obat dari
pandang battra tanpa intervensi apapun 36 famili. Tumbuhan tersebut sering
(Ristoja, 2012). Dalam penelitian ini dimanfaatkan oleh dukun kampung dan
wawancara dilakukan dengan teknik dukun beranak sebagai obat, yang
terstruktur dan bebas. Dalam dimana pengolahannya masih secara
wawancara terstruktur sudah ada tradisional yaitu hanya berdasarkan
konsep-konsep yang akan digali dan kebiasaan dan pengalaman.
perjanjian langkah-langkah wawancara Tumbuhan obat tersebut di
selanjutnya dengan informan. manfaatkan oleh battra / masyarakat
Wawancara bebas merupakan sebagai obat tradisional yang
wawancara tidak terstruktur dimulai merupakan alternatife dan langkah awal
sesuai situasi (Ristoja, 2012). Penentuan dalam penanganan suatu penyakit. Dari
responden dilakukan dengan teknik hasil wawancara dengan masyarakat
snowball sampling yaitu menentukan khususnya battra di desa gerantung
responden kunci (battra) untuk kecamatan monterado kabupaten
kemudian menentukan responden lain bengkayang. Masyarakat pada
yang juga mengetahui pemanfaatan umumnya mengambil langsung
tumbuhan obat berdasarkan informasi tanaman obat tersebut dari hutan,
dari responden sebelumnya. Responden pekarangan rumah, ladang dan ada pula
kunci adalah orang yang memiliki yang sudah dibudidayakan.
427
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 425 - 436
428
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 425 - 436
429
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 425 - 436
Pandanaceae 1,96%
Solanaceae 1,96%
Dilleniaceae 1,96%
Portulacaceae 1,96%
Gleicheniaceae 1,96%
Apocynaceae 1,96%
Dryopteridaceae 1,96 %
Annonaceae 1,96%
Rubiaceae 1,96%
Lauraceae 1,96%
Thymelaeaceae 1,96%
Piperaceae 3,92%
Lamiaceae 1,96%
Meliaceae
1,96%
Araceae
1,96%
Polypodiceae
1,96%
Famili
Fabaceae 3,92%
Asparagaceae 1,96%
Malvaceae 1,96%
Caricaseae 1,96%
Lamiaceae
1,96%
Myrtaceae 7,84%
Euphorbiaceae 7,84%
Melastomataceae 1,96%
Oxalidaceae 1,96%
Asteraceae 3,92%
Areaceae 1,96%
Poaceae 5,88%
Clusiaceae 3,92%
Moraceae 1,96%
Blechnaceae 1,96%
Cyperaceae 1,96%
passifloraceae 1,96%
Menispermaceae 3,92%
Aspleniaceae 1,96%
Zingiberaceae 5,88%
0 1 1 2 2 3 3 4 4 5
Persentase %
430
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 425 - 436
30
21,57
20
9,80
10
1,96
0
herba semak liana perdu pohon
Habitus
60 54,90
50
persentas
40
30
20 15,69
e%
431
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 425 - 436
60
52,94
50
40
Persentase %
30
23,53
19,61
20
10
3,92
0
Ditumbuk Direbus Langsung Dikunyah
Cara Pengolahan
432
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 425 - 436
50 45
40
27
30
18
20
persentase %
10 6 4
0
Diminum Dimakan Ditempel Dioles dimandikan
Cara Penggunaan
433
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 425 - 436
ada tiga kelompok masyarakat yang skala keluarga, dan yang ketiga yaitu
dibedakan berdasarkan intensitas kelompok industriawan obat tradisional.
pemanfaatan tumbuhan obat yaitu Masyarakat disekitar lokasi penelitian
pertama kelompok masyarakat asli yang ini termasuk dalam kelompok kedua
hanya menggunakan pengobatan yaitu masyarakat yang menggunakan
tradisional. Kelompok kedua adalah pengobatan tradisional dalam skala
kelompok masyarakat yang keluarga.
menggunakan tumbuhan obat dalam
40 37,25
35
Persentase %
30
25
19
20
15
10
5
0
Luar Dalam
Mengobati Penyakit
434
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 425 - 436
435
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 425 - 436
436