Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA KLINIK
URINALISIS
Dosen Pengampu :
KELOMPOK 1
KELAS : 3C
IV. Prinsip
1. Leukosit
Asam karbonat ester oleh esterase yang terdapat pada granulosit
akan diubah membentuk indoxyl. Indoxyl dioksidasi membentuk
senyawa yang berwarna indigo.
2. Nitrit
Nitrat dengan adanya bakteri gram negatif akan diubah menjadi
nitrit. Nitrit dengan para-arsinic acid dan tetrahydrobenzoquinolin
membentuk senyawa yang berwarna merah.
3. Urobilinogen
Urobilinogen dengan para-aminobenzaldehide dalam suasana asam
akan terbentuk senyawa azo yang berwarna merah.
4. Protein
3’3’5’5’ tetrachlorofenol-3,4,5,6 tetrabromosulfo-phtalein (buffer)
dengan protein akan membentuk senyawa berwarna hijau muda sampai
hijau tua.
5. Ph
Kombinasi indikator methyl red dan bromthymol blue yang
terkandung pada carik memungkinkan perubahan warna carik sesuai
dengan pH urin.
6. Darah
H2O2 oleh peroksidase yang ada pada Hb membentuk On dan H2O.
On yang terbentuk akan mengoksidasi benzidin (kromogen) membentuk
senyawa berwarna hijau biru.
7. Berat Jenis
Bromthymol blue dengan methyl vinyl ether maleic acid sodium
salt akan memberikan warna pada urin dengan BJ ≥ 0,5.
8. Keton
Natrium nitroprusid sebagai oksidator kuat dengan asam
asetoasetat dan aseton yang bersifat basa membentuk senyawa yang
berwarna violet.
9. Bilirubin
Bilirubin dengan garam diazonium (2-6 diclorobenzene-diazonium
floroborat) dalam suasana asam membentuk azobilirubin yang berwarna
merah violet.
10. Glukosa
D-Glukosa oleh enzim glukosa oksidase diubah menjadi D-
glukonalakton dan H2O2. H2O2 yang terbentuk akan mengoksidasi
kromogen membentuk senyawa berwarna coklat.
V. Dasar Teori
Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinari. Ekskresi urin
diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa yang disaring oleh ginjal
dan untuk menjaga hemostasis cairan tubuh (Hardjoeno dkk, 2006).
Indikasi tes urin adalah untuk tes saring pada tes kesehatan, keadaan
patologik maupun sebelum operasi, menentukan infeksi saluran kemih
terutama yang berbau busuk karena nitrit, leukosit atau bakteri, menentukan
kemungkinan gangguan metabolisme misalnya diabetes melitus atau
komplikasi kehamilan, menentukan berbagai jenis penyakit ginjal seperti
glomerulonephritis, sindroma nefrotik dan pyelonephritis (Hardjoeno dkk,
2006).
Tes urin tidak hanya dapat memberikan fakta-fakta tentang ginjal dan
saluran urin, tetapi juga mengenai faal berbagai organ dalam tubuh seperti
hati, saluran empedu, pankreas, cortex adrenal, dll (Gandasoebrata, 2007).
Urinalisis adalah tes yang dilakukan pada sampel urin pasien untuk
tujuan diagnosis dan evaluasi berbagai jenis penyakit ginjal, memantau
perkembangan penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi (hipertensi)
dan skrining terhadap status kesehatan umum (Soewoto Hafiz, 2001).
Tes urin terdiri dari pemeriksaan makroskopik, mikroskopik atau
sedimen dan pemeriksaan kimia urin. Tes mikroskopik untuk melihat
eritrosit, leukosit, sel epitel, torak, bakteri, kristal, jamur dan parasit.
Pemeriksaan makroskopik adalah untuk menilai warna, kejernihan dan bau.
Analisis makroskopik secara fisik meliputi tes warna, kejernihan, bau, berat
jenis dan pH. Analisis kimiawi meliputi tes protein, glukosa, keton, darah,
bilirubin, urobilinogen, nitrit,dan lekosit esterase (Hardjoeno dan Fitriani,
2007)
Basahi seluruh permukaan reagen carik celup dengan sampel urin dan tarik
carik dengan segera, kelebihan urin diketukkan pada bagian bibir wadah urin.
Peganglah carik secara horizontal dan bandingkan dengan standar warna yang
terdapat pada leher wadah carik dan catat hasilnya dengan waktu seperti yang
tertera pada standar carik.
Hasil
NO Analit Keadaan Interpretasi
Pengamatan
1 Glukosa - normal -
2 Bilirubin - normal -
3 Keton 5(0,5) + abnormal Puasa/ asupan
karbon rendah/
DM
4 BJ 1,025 normal -
5 Darah - normal -
6 Ph 15 ( 0,15) ± normal -
7 Protein 0,2 (3,5) abnormal Disfungsi
ginjal
8 Urobilinogen - normal -
9 Nitrit - normal -
10 Leukosit - normal -
IX. Pembahasan
Dalam praktikum biokimia klinik kali ini aitu melakukan pemeriksaan
mengenai urinalisis, urinalisis itu semdiri merupakan tes yang dilakukan pada
sampel urin dengan tujuan untuk mengetahui kesehatan seseorang, diagnosis
atau evaluasi mengenai kelainan ginjal, saluran kemih, maupun luar ginjal,
memantau perkembangan penyakit ginjal, DM, tekanan darah tinggi dan
sebagai screening kesehata secara umum.
Urin normal manusia memiliki berbagai analit diantaranya:
Air 96 %
Bahan padat 4 % terdiri atas sisa metabolisme protein (urea, kreatinin,
bahan purin urat), garam utamanya garam dapur atau NaCl, radikal garam
Na, K, Ca sebagai Cl, SO4, PO4 dan oksalat.
Pigmen (urobilinogen, urokroma, uretrin)
Ammonia
Bahan-bahan tidak berharga seperti jaringan epitel ,obat-obatan, vitamin,
hormone yang berlebih sehingga dikeluarkan oleh tubuh melalui darah.
Sedangkan pada urin abnormal sering kali ditemukan analit-analit yang
seharusnya tidak ada dalam urin :
Protein
Glukosa
Keton
Pigmen empedu
Leukosit
Bilirubin
Nitrit
Darah
X. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan urinalisis dapat diketahui bahwa sebagian
pemeriksaan pada sampel urin memenuhi standar normal kecuali keton dan
protein.
DAFTAR PUSTAKA
Warna dan Kejernihan Uji glukosa dan bilirubin Uji keton setelah 40s
Urine setelah 30s
Uji BJ setelah 45s Uji pH, Protein, Uji leukosit setelah 120s
Uroblinogen, Nitrit
Setelah 60s