Sie sind auf Seite 1von 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis,
yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki.
Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar
yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter
dan Patricia, 1997). Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM)
yang dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar
manusia pada saat memberikan perawatan. Beberapa kebutuhan manusia tertentu
lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya. Oleh karana itu beberapa kebutuhan
harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti
makan ,air, keamanan dan cinta merupakan hal yang penting bagi manusia. Dalam
mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk
memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan
ilmu keperawatan di dunia kesehatan. walaupun setiap orang mempunyai sifat
tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar
manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan
tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit.
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut maslow adalah sebuah teori
yang dapat digunakan perawat untuk memahami hunbungan antara kebutuhan
dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Menurut teori ini, beberapa
kebutuhan manusia tertentu lebih dari pada kebutuhan lainnya; oleh karena itu,
beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain. Misalnya,
orang yang lapar akan lebih mencari makanan daripada melakukan aktivitas untuk
meningkatkan harga diri.

1.2 Rumusan Masalah :


1. Apakah yang termasuk dalam kebutuhan dasar janin?
2. Apakah yang termasuk dalam kebutuhan dasar neonatus ?
3. Apakah yang termasuk dalam kebutuhan dasar bayi ?
4. Apakah yang termasuk dalam kebutuhan dasar anak prasekolah?

1
1.3 Tujuan Penelitian :
Kami membuat makalah ini memiliki beberapa tujuan diantaranya:
1. Mengetahui apa saja yang dibutuhkan pada janin
2. Mengetahui hal-hal yang mendasari pemahaman tentang janin
3. Mengetahui apa saja yang dibutuhkan pada neonatus
4. Mengetahui apa saja yang dibutuhkan pada bayi
5. Mengetahui apa saja yang dibutuhkan pada prasekolah

1.4 Manfaat
Kami melakukan penelitian ini memiliki beberapa tujuan diantaranya :
Bagi Peneliti :
1.4.1 Mengetahui kebutuhan dasar yang dibutuhkan pada janin
1.4.2 Mengetahui kebutuhan dasar yang dibutuhkan pada neonatus
1.4.3 Mengetahui kebutuhan dasar yang dibutuhkan pada bayi
1.4.4 Mengetahui kebutuhan dasar yang dibutuhkan pada prasekolah
Bagi Masyarakat:
1.4.1 Masyarakat lebih memahami apa saja yang dibutuhkan seseorang sesuai
usianya
1.4.2 Masyarakat untuk mengetahui sesuatu yang baik untuk terpaut usianya

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Masa Janin
2.1.1 Pertumbuhan janin
Umur janin yang sebenarnya, harus dihitung dari saat fertilisasi
atau karena fertilisasi terlalu berdekatan dengan ovulasi sekurang-kurangnya
dari saat ovulasi. Sesuai dengan tingkat pertumbuhannya berbagai nama
diberikan pada anak yang dikandung itu.
 Dari 0 – 2 minggu setelah fertilisasi disebut :
*ovum*
 5 minggu disebut :
*embryo (mudigah)*
Pada saat ini belum dapat dibedakan dari mudigah binatang
lain.Pembentukan alat-alat badan dalam bentuk dasar sudah terjadi lebih dari 5
minggu disebut *foetus* (janin) yang sudah mempunyai bentuk manusia.
Dalam praktek, tuanya kehamilan dihitung dari haid yang terakhir jadi ada
perbedaan 2 minggu dengan umur yang ditentukan dalam ovulasi.Lagi pula
tuanya kehamilan dihitung dalam bulan, masing-masing dari 4 minggu.Jadi
kehamilan 3 bulan sama dengan kehamilan 12 minggu.Dibawah ini dituturkan
pertumbuhan janin pada akhir tiap bulan ( dari 4 minggu).
 Akhir 1 bulan :
Badan bayi sangat melengkung, panjangnya 7,5 – 10 mm. Kepalanya 1/3
dari seluruh mudigan.Saluran yang akan menjadi jantung terbentuk dan sudah
berdenyut. Dasar-dasar tractus digestivus sudah nampak, permulaan kaki dan
tangan berbentuk tonjolan.
 Akhir 2 bulan :
Mukanya sudah jelas berbentuk muka manusia dan sudah mepunyai
lengan dan tungkai dengan jari-jari dan kaki.Alat kelamin sudah nampak,
walaupun belum dapat panjangnya ± 2,5 cm.

 Akhir 3 bulan :
Panjangnya 7 – 9 cm., sudah ada pusat-pusat pertulangan, kuku sudah ada
dan jenis kelaminnya sudah ditentukan.Janin sudah bergerak tapi sedemikian

3
harusnya pergerakan ini hingga belum dapat dirasakan oleh ibu.Ginjal sudah
membentuk sedikit air kencing.
 Akhir 4 bulan :
Panjangnya 10 – 17 cm., beratnya 100 gr.Alat kjelamin luar sudah dapat
menentukan jenisnya.Kulit ditumbuhi rambut yang halus (lanugo).Pergerakan
anak mungkin sudah dapat dirasakan oleh ibu.
 Akhir 5 bulan :
Panjangnya 18 – 27 cm., beratnya 300 gr.Bunyi jantung sudah dapat didengar.
Kalau lahir sudah berusaha untuk bernafas.
 Akhir 6 bulan :
Panjangnya 28 – 34 cm., beratnya 600 gr.Kulitnya keriput dan lemak mulai
ditimbun dibawah kulit.Kulit tertutup oleh vernix caseosa yang dimaksud untuk
melindungi kulit.
 Akhir 7 bulan :
Panjangnya 35 – 38 cm., beratnya kurang lebih 1000 gr.Kalau lahir dapat hidup
didunia luar, walaupun kemungkinan untuk hidup terus masih kecil.Kalau
menangis mengeluarkan suara yang lemah.
 Akhir 8 bulan :
Panjangnya 42,5 cm, dan beratnya 1700 gr.
Permukaan kulit masih merah dan keriput seperti kulit yang sudah tua.
 Akhir 9 bulan :
Panjangnya 46 cm, dan beratnya 25000 gr.Kerena sudah ada lapisan lemak
dibawah kulit, ia sudah berisi.
 Akhir 10 bulan :
Janin sudah cukup bulan (matur, a terme ).Panjangnya 50 cm., beratnya 3000 gr.
Bayi laki-laki biasanya lebih berat dari bayi wanita.Kulitnya halus dan hampir tak
ada lanugo lagi.Pada kulit masih terdapat vernix caseosa ialah campuran sel-sel
epithel kulit, lanugo dan sekret kelenjar lemak.
Kepala ditumbuhi rambut. Kuku melebihi ujung jari.
Pada laki-laki testes sudah ada dalam scrotum dan pada wanita labia majora
menutupi minora.
Kadang dokter atau bidan diminta untuk menentukan umurnya janin yang
dilahirkan.

4
Walaupun kurang teliti tapi untuk praktek cukup untuk memperhatikan
panjangnya janin.
- Pertumbuhan janin dipengaruhi oleh :
1. Faktor ibu, seperti :
 Tinggi badan
- Keadaan gizi
- Tingginya tempat tinggal
- Peminum rokok
- Kelainan pembuluh darah
- Kelainan uterus
- Kehamilan ganda
2. Faktor anak, seperti :
- Jenis kelamin
- Kelainan genetis
- Infeksi intraterin terutama virus
- Kelainan congenital lainnya
2. Faktor flaceta ;
- Insuffisiensi dari placenta dapat menyebabkan malnutrition intrauterin.

Fisikologi janin

Karena kuning telur hanya sedikit sekali dalam telur, maka dari permulaan
anak harus mengambil makanan dari ibu.
Setelah implantasi, endometrium yang dicairkan oleh enzym trofobrast menjadi
bahan makanan, selanjutnya janin mengambil makanan dari darah ibu.
- Peredaran darah janin
Darah janin dilahirkan ke placenta melalui aa. Umbilucales dan disini dimuat
dengan bahan makanan berasal dari darah ibu.
Darah ini masuk kedalam badan janin melalui vena umbilicalis yang bercabang
dua setelah memasuki dinding perut rahim.

Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta,darahnya beredar dalam hati dan
kemudian diangkut melalui vena hepatica ke dalam vena cava inferior.

5
Cabang satunya ialah :
Ductus venosus arantii yang langsung masuk kedalam vena cava inferior.
Dengan demikian vena cava inferior setelah dimasukan kedalam v. Hepatica dan
darah ductus venosus arantii mengandung darah ‘bersih” , tapi dicampuri “darah
kotor” dari anggota bawah janin.
Darah dari v. Cava inferior setelah masuk kedalam serambi kanan sebagian
mengalir kedalam bilik kanan bersama-sama dengan darah vena cava superior
yang membawa darah dari kepala dan anggota atas.
Darah dari bilik kanan masuk ke a, pulmonalis, tetapi sebelum sampai ke paru-
paru sebagian dialirkan ke aorta melalui
Ductus arteriosus botalli.
Sebagian kecil pergi ke paru-paru dan melelui vena pulmonalis masuk ke serambi
kiri dan bersama dengan darah dari vena cava inferior masuk kedalam bilik kiri,
danterus ke aorta.jadi darah yang beredar dalam janin selalu bersifat darah
campuran dan isi vena cava inferior lebih bersih dari isi aotra.
Setelah anak lahir, maka anak bernafas terjadilah penurunan tekanan dalam art.
Pulmonalis, sehingga banyak darah mengalir ke paru-paru.
Ductus arteriosus botalli tertutup 1 – 2 menit setelah anak bernafas.
Dengan terguntingnya tali pusat, maka darah dalam v, cava inferior berkurang dan
dengan demikian juga tekanan dalam serambi kanan berkurang , sebaliknya
terakan dalam serambi kiri bertambah karena drah yang datang dari paru-paru
bertambah, akibatnya ialah penutupan foramen ovale.

2.2 Masa Neonatus


Masa neonatus yaitu periode bayi yang baru lahir (neonate) hingga berusia 28
hari. Pada masa ini fungsi fisik neonatus masih berupa refleks. Stabilitas sistem
organ utama merupakan fokus bagi tubuh neonatus. Tingkah laku sangat
mempengaruhi interaksi antara neonatus, lingkungan dan pengasuh.
2.2.1 Perubahan Fisik :
Neonatus normal memiliki:
1. Berat badan 2.500 – 4.000 gram
2. Panjang badan 48 – 52 cm
3. Lingkar dada 30 – 38 cm
4. Lingkar kepala 33 – 35 cm
5. Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit
6. Pernafasan ± 40-60 kali/menit

6
7. Kulit kemerah – merahan dan licin karena jaringan sub kutan
cukup
8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah
sempurna
9. Kuku agak panjang dan lemas

Pada masa neonatus ini terbagi dalam dua masa, yaitu antara lain :
1. Masa Portunate
Masa portunate pada bayi berlangsung antara 15 - 30 menit pertama sejak
bayi lahir sampai tali pusatnya dipotong.

Tindakan-tindakan atau bantuan yang diberikan pada bayi baru lahir


(BBL) antara lain :
 Membersihkan muka bayi, daerah mata, hidung dan mulut
 Melaksanakan penilaian APGAR Skor pada menit pertama dan menit
kedua. APGAR Skor meliti A=Apperence (Warna Kulit), Pulse = Denyut
Jantung, Gremace (Kepekaan Refleks), A=Activity (Tonus Otot-Keaktifan
Bayi), R= Respiratory (Usaha Nafas-Pernafasan)
 Membebaskan jalan nafas bayi dengan cara ; menghisap lendir, darah, air
ketuban yang terhisap bayi.
 Memotong tali pusat bayi yang terhubung dengan ari-ari sehingga ibu dan
bayi terpisah, mengikat dan merawat tali pusat.
 Membersihkan badan bayi dari segala kotoran dengan menggunakan
minyak, air hangat, sabun.
 Membungkus badan bayi agar tidak kedinginan.
 Membawa bayi ke ibunya untuk disusukan dan agar ibu lebih kenal lebih
dini dengan bayinya.
 Melaksanakan pengukuran anthropometris bayi meliputi panjang badan,
berat badan, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan.
 Melakukan pemeriksaan pada seluruh tubuh bayi untuk mengetahui
apakah bayi lahir dalam kondisi cacat/tidak yang meliputi pemeriksaan
pada ; anus, sekitar kepala, anggota gerak dan anggota tubuh lainnya.
 Memberi dan memakaikan pakaian bayi
 Memasang dan memberi identitas bayi dan merawat mata dalam keadaan
bersih, rapi dan terbungkus hangat bayi dibawa ke ruang perawatan.

2. Masa Neonate
Masa neonate berlangsung pada saat pengguntingan tali pusat, anak
menjadi individu yang terpisah dan "berdiri sendiri". Masa ini ditandai
dengan penyesuaian terhadap lingkungan baru. Menurut kriteria kesehatan
penyesuaian tercapai ditandai dengan terlepasnya tali pusat. Sedangkan
menurut kriteria psikologi, penyesuaian tercapai apabila telah mencapai
kembali berat badan yang berkurang setelah lahir dan mulai menampakkan
tanda-tanda kemajuan perkembangan dalam tingkah laku (masa plateu).
4 (empat) pennyesuaian utama yang harus dilakukan sebelum anak dapat
memperoleh kemajuan perkembangan tingkah laku, yaitu :
1. Perubahan suhu dalam rahim ibu dengan suhu lingkungan

7
2. Perubahan pernafasan, sebelum lahir bayi bernafas dengan plasenta dan
setelah lahir bernafas dengan paru-paru.
3. Menghisap dan menelan sebagai cara untuk memperoleh makanan yang
semula dari plasenta melalui tali pusat.
4. Cara pembuangan melalui organ-organ sekresi yang mana sebelum lahir
melalui plasenta dan tali pusat.
Keempat proses penyesuaian tersebut terlihat dengan menurunnya berat
badan fisiologis selama minggu pertama

Hari pertama sampai dengan minggu kedua dari kelahiran, berat badan
bayi akan menurun karena bayi mulai kehilangan cairan melalui buang air
besar dan kecil, melalui keringat, uap air melalui pernafasan sedangkan
pemasukan tidak mencukupi, sebab pemasukan air susu ibu (ASI) masih
kurang.

Turunnya berat badan tersebut disebut penurunan berat badan fisiologis


apabila penurunan berat badantersebut tidak boleh lebih dari 10 % dari berat
badan lahir.

Pada masa neonatus, bayi akan lebih banyak tidur dan untuk
mempertahankan hidupnya neontaus diperalati dengan beberapa kemampuan-
kemampuan antara lain :
 Insting,
 Reflek dan
 Kemampuan untuk belajar.

 Insting
Insting adalah suatu kemampuan yang telah ada sejak lahir,
bersifat psikofisis (mempunyai segi psikis dan fisik/jasmani) yang
tujuan utamanya adalah memberikan reaksi terhadap lingkungan
dengan rangsangan yang khas dan terjadi tanpa belajar. Misalanya ;
reaksi menyusui, kebutuhan akan rasa aman, insting sosial yang
memungkinkan anak berkomunikasi dengan lingkungan misalnya
senyum bila ibu mengajak bayi bicara.

 Refleks
Refleks adalah suatu gerakan yang terjadi secara
otomatis/spontan tanpa disadari pada bayi yang normal.

Perkembangan motorik bayi diawali dengan reflek-reflek yang


sebagian sudah terjadi dalam kandungan. Reflek-reflek ini akan
berkurang sejalan dengan pertumbuhan usianya.
Macam-macam reflek pada bayi antara lain :

8
 Tonic Neck reflek (reflek tonus leher) adalah gerakan spontan otot
kuduk pada bayi normal dimana bila bayi ditengkurapkan, maka
secara spontak bayi akan memiringkan kepalanya.
 Rooting reflek (reflek menghisap) adalah merupakan reflek
terpenting dimana apabila ada sesuatu yang menyentuh daerah
sekitar mulut bayi, maka bayi akan membuka mulutnya dan
memiringkan kepalanya ke arah yang menyentuh.
 Graps reflek (reflek menggenggam), apabila tangan kita
menyentuh telapak tangan bayi, maka bayi akan berusaha
menggenggam tangan kita dengan kuat. Reflek ini juga berlaku
pada kedua kaki. Reflek ini akan menghilang setelah bayi melewati
bulan-bulan pertama.
 Moro Reflek, Menurut pengertian para ahli, reflek moro adalah
suatu reaksi emosional yang timbul di luar kemauan atau kesadaran
bayi. Reflek ini akan timbul atau muncul ketika bayi diangkat atau
direnggut secara kasar dari gendongannya. Bayi seolah-olah
mendekatkan tubuhnya pada orang yang mendekpanya. Reflek ini
sering diikuti tangisan keras dari bayi. Reflek moro tidak
mempunyai fungsi yang nyata dan akan hilang dengan sendirinya
dalam waktu yang relatif singkat.
 Startle reflek (reflek mengehntak), adalah rekasi emosional berupa
hentakan dan gerakan seperti mengejang pada lengan dan tangan
dan sering diikuti dengan tangis rasa takut. Refek ini terjadi apabila
dengan tiba-tiba dikejutkan oleh bunyi yang keras dan cahaya yang
terlalu kuat atau perubahan suhu yang mendadak misalnya bayi
dimandikan pada waktu bayi masih tidur, maka ia tersentak dan
menangis.
 Stapping reflek adalah suatu reflek kaki secara spontan apabila
bayi tersebut diangkat tegak dan kakinya satu persatu pada satu
dasar, maka bayi akan melakukan gerakanmelangkah. Reflek ini
bersifat reflek belajar seolah-olah akan berjalan.
2.2.2 Masalah yang terjadi pada neonatus

1. Muntah atau Gumoh


Muntah atau emesis adalah keadaan dimana dikeluarkannya isi lambung
secara ekspulsif atau keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi
lambung yang terjadi setelah agak lama makanan masuk kedalam lambung.
Usaha untuk mengeluarkan isi lambung akan terlihat sebagai kontraksi otot
perut.

9
Penyebab :
 Anak/bayi yang sudah kenyang
 Posisi anak atau bayi yang salah saat menyusui akibatnya udara masuk
kedalam lambung
 Posisi botol yang tidak pas
 Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam menghisap
 Akibat kebanyakan makan
 Kegagalan mengeluarkan udara

2. Kembung
Kembung adalah keadaan perut yang membesar dan berisi angin

Penyebab :
 Bayi kembung karena menelan angin waktu menyusui.
hal ini terjadi karena teknik menyusui yang salah, puting terlalu besar
atau terlalu kecil
 Bayi yang minum susu formula dengan botol.
Angin ikut tertelan karena lubang dot terlalu kecil, sehingga bayi
menghisap terlalu kuat dan angin masuk melalui pinggiran dot

3. Konstipasi/Obstipasi
Konstipasi/sembelit adalah keadaan dimana anak jarang sekali buang air besar
dan kalau buang air besar keras

Obstipasi : obstruksi intestinal (konstipasi yang berat)

Penyebab :
 Kurang makanan yang tinggi serat
 Kurang cairan
 Obat/zat kimiawi
Tanda dan gejala :
 Frekuensi BAB kurang dari normal
 Gelisah, cengeng, rewel
 Menyusu/makan/minum kurang
 Feses keras

4. Diare
Diare adalah buang air besar dengan frekuensi 3x atau lebih per hari, disertai
perubahan tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang terjadi

10
pada bayi dan anak yang sebelumnya tampak sehat (A.H. Markum, 1999)

Penyebab
 Dot yang tidak disterilkan sebelum digunakan
 Makanan yang tercemar mikroorganisme (basi, beracun, alergi)
 Penyakit infeksi (campak, ISPA, OMA)

Menurunnya daya tahan tubuh (malnutrisis, BBLR, immunosupresi, terapi


antibiotik)

2.2.3 Cara untuk melakukan Bounding Attachment pada neonatus :

1) Pemberian ASI ekslusif

Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir,


secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang
menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua
manusia

2) Rawat gabung

Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara
ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan
badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan
psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi
mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi.Bayi yang merasa aman dan terlindung,
merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan
memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga
memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu
akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila
ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.
3) Kontak mata (Eye to Eye Contact)

Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka


merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih

11
banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam
posisi bertatapan.Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat
pada orang tuanya. Kesadaran untuk membuat kontak mata dilakukan kemudian
dengan segera.Kontak mata mempunyai efek yang erat terhadap perkembangan
dimulainya hubungan dan rasa percaya sebagai faktor yang penting dalam
hubungan manusia pada umumnya.
4) Suara (Voice)

Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya


sangatpenting.orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang.
Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan
sehat.Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu
orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan
berpaling kearah mereka. Respon antara ibu dan bayi berupa suara masing-
masing. Orang tua akan menantikan tangisan pertama bayinya. Dari tangisan itu,
ibu menjadi tenang karena merasa bayinya baik-baik saja (hidup). Bayi dapat
mendengar sejak dalam rahim, jadi tidak mengherankan jika ia dapat
mendengarkan suara-suara dan membedakan nada dan kekuatan sejak lahir,
meskipun suara-suara itu terhalang selama beberapa hari oleh sairan amniotik dari
rahim yang melekat dalam telinga.
5) Aroma / Odor (Bau Badan)

Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat
untuk mengenali aroma susu ibunya. Indera penciuman pada bayi baru lahir sudah
berkembang dengan baik dan masih memainkan peran dalam nalurinya untuk
mempertahankan hidup. Indera penciuman bayi akan sangat kuat, jika seorang ibu
dapat memberikan bayinya Asi pada waktu tertentu.

6) Gaya bahasa (Entrainment)

Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-


gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan

12
tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi
pada saat anak mulai bicara. Bayi baru lahir menemukan perubahan struktur
pembicaraan dari orang dewasa. Artinya perkembangan bayi dalam bahasa
dipengaruhi kultur, jauh sebelum ia menggunakan bahasa dalam berkomunikasi.
Dengan demikian terdapat salah satu yang akan lebih banyak dibawanya dalam
memulai berbicara (gaya bahasa). Selain itu juga mengisyaratkan umpan balik
positif bagi orang tua dan membentuk komunikasi yang efektif.

7) Bioritme (Biorhythmicity)

Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal
(bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang
yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan
perilaku yang responsif. Janin dalam rahim dapat dikatakan menyesuaikan diri
dengan irama alamiah ibunya seperti halnya denyut jantung. Salah satu tugas bayi
setelah lahir adalah menyesuaikan irama dirinya sendiri. Orang tua dapat
membantu proses ini dengan memberikan perawatan penuh kasih sayang secara
konsisten dan dengan menggunakan tanda keadaan bahaya bayi untuk
mengembangkan respon bayi dan interaksi sosial serta kesempatan untuk belajar.

8) Inisiasi Dini

Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan
merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat
melakukan reflek sucking dengan segera. Menurut Klaus, Kennel (1982), ada
beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini :
a) Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.
b) Reflek menghisap dilakukan dini.
c) Pembentukkan kekebalan aktif dimulai.
d) Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (body warmth
(kehangatan tubuh); waktu pemberian kasih sayang; stimulasi hormonal).

13
2.3 Bayi
Bayi adalah seorang makhluk hidup yang belum lama lahir (Muchtar,
2002). Menurut Soetjiningsih (2004), bayi adalah usia 0 bulan hingga 1 tahun,
dengan pembagian sebagai berikut:
a.Masa neonatal, yaitu usia 0 – 28 hari
1)Masa neonatal dini, yaitu usia 0 – 7 hari
2)Masa neonatal lanjut, yaitu usia 8 – 28 hari
b.Masa pasca neonatal, yaitu usia 29 hari – 1 tahun
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 1 tahun, namun
tidak ada batasan yang pasti. Pada masa ini manusia sangat lucu dan
menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian. Kematian bayi dibagi
menjadi dua, kematian neonatal (kematian di 27 hari pertama hidup), dan post-
natal (setelah 27 hari).
2.3.1 Tahap-tahap bonding attachment adalah sebagai berikut:

1) Perkenalan (acquaintance) dengan melakukan kontak mata, memberikan


sentuhan, mengajak berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah
mengenal bayinya
2) Keterikatan (bonding)
3) Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain

2.3.2 Elemen-elemen bonding attachment dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Sentuhan
Sentuhan atau indera peraba dipakai secara inkstensif oleh orang tua
sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara
mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. Gerakan dilakukan
untuk menenangkan bayi.
2) Kontak mata
Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak
mata, orang tua, dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk
saling memandang. Beberapa ibu mengatakan dengan melakukan kontak
mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya.

3) Suara

14
Saling mendengar dan merespon suara antara orang tua dengan bayinya
juga penting dilakukan. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya
dengan tegang. Sementara itu, bayi akan menjadi tenang dan
berpaling kearah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara
dengan suara bernada tinggi.
4) Aroma
Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi ialah respon terhadap
aroma/bau masing-masing. Ibu mengetahui bahwasetiap anak memiliki
aroma yang unik, sementara itu bayi belajar dengan cepat untuk
membedakan aroma susu ibunya.
5) Hiburan
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang
dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-
nendangkan kakinya. Hiburan terjadi saat anak mulai bicara. Irama ini
berfungsi memberi umpan baik positif kepada orang tua dan menegakkan
suatu pola komunikasi efektif yang positif.
6) Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan
ritme alamiah ibunya. Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk
ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan
member kasih saying yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu
saat bayi mengembangkan prilakuk responsif. Hal ini dapat meningkatkan
interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar

7) Kontak dini

Keuntungan fisiologis yang diperoleh dari kontak dini yaitu:

a. Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat

15
b. Refleks mengisap dilakukan sedini mungkin
c. Pembentukan kekebalan aktif dimulai
d. Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak melalui
kehangatan tubuh, waktu pemberian kasih sayang dan memberikan
stimulasi hormonal
2.3.3 Prinsip-prinsip dan upaya bonding attachment :
1. Bonding attachment dilakukan dimenit pertama dan jam pertama
2. Orang tua merupakan orang yang menyentuh bayi pertama kali
3. Adanya ikatan yang baik dan sistematis
4. Orang tua ikut terlibat dalam proses persalinan
5. Persiapan (perinatal care)
6. Cepat melakukan proses adaptasi
7. Kontak sedini mungkin sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam
memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta member
rasa nyaman.
8. Tersedianya fasilitas untuk kontak lebih lama
9. Penekanan pada hal-hal positif
10. Adanya perawat maternitas khusus (bidan)
11. Libatkan anggota keluarga lainnya
12. Pemberian informasi bertahap mengenai bonding attachment

Dampak positif bonding attachment adalah bayi merasa dicintai,


diperhatikan, merasa aman, serta berani mengadakan eksplorasi. Hambatan yang
biasa ditemui adalah kurangnya system dukungan, ibu dan bayi yang beresiko,
kehadiran bayi yang tidak diinginkan.

2.4 Masa Prasekolah


Ikatan emosi dan kaish sayang yang erat antara ibu/orangtua sangatlah
penting, karena berguna untuk menentukan prilaku anak di kemudian hari,

16
merangsang perkembangan otak anak, serta merangsang perhatian anak terhadap
dunia luar.Oleh karena itu, kebutuhan asih ini meliputi
1. Kasih sayang orang tua
Orangtua yang harmonis akan mendidik dan membimbing anak dengan
penuh kasih sayang. Kasih sayang tidak berarti memanjakan atau tidak pernah
memarahi, tetapi bagaimana menciptakan hubungan yang hangat dengan anak,
sehingga anak merasa aman dan senang.
2. Rasa aman
Adanya interaksi yang harmonis antara orangtua dan anak akan
memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.
3. Harga Diri
Setiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginannya. Apabila anak
diacuhkan, maka hal ini akan menyebabkan frustasi
4. Dukungan/dorongan
Dalam melakukan aktivitas, anak perlu memperoleh dukungan dari
lingkungannya. Apabila orangtua sering melarang aktivitas yang akan dilakukan,
maka hal tersebut dapat menyebabkan anak ragu-ragu dalam melakukan setiap
aktivitasnya. Selain itu, orangtua perlu memberikan dukungan agar anak dapat
mengatasi stressor atau masalah yang dihadapi.
5. Mandiri
Agar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak harus
dilatih untuk tidak selalu tergantung pada lingkungannya. Dalam melatih anak
untuk mandiri tentunya harus menyesuaikan dengan kemampuan dan
perkembangan.
6. Rasa memiliki
Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang-
barang yang dimilikinya, sehingga anak tersebut akan mempunyai rasa tanggung
jawab untuk memelihara barangnya.
7. Kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan, dan pengalaman
Anak perlu mendapatkan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan
kemampuan dan sifat-sifat bawaannya. Tidak pada tempatnya jika orangtua
memaksakan keinginannya untuk dilakukan oleh anak tanpa memperhatikan
kemauan anak.

2.4.1 Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ikatan kasih sayang

1. Berikan rangsangan positif. Misalnya dengan belaian/ sentuhan / pijatan


– pijatan lembut, ucapan-ucapan lembut, kecupan, dan suara-suara yang
menenangkan
2. Tanggap terhadap kebutuhan anak. Misalnya bila anak menangis, segera
cari tahu apa yang menyebabkannya untuk kemudian segera
mengatasinya.
3. Ajak anak bermain yang dapat membuatnya gembira atau tertawa.
Misalnya dengan main “ciluk ba”, menggelitikinya sesekali, memainkan
boneka dengan suara-suara lucu atau menunjukkan wajah-wajah ganjil
(memasang ekspresi lucu), membadut (bicara dengan cara yang di lebih-
lebihkan), kemudian tertawalah bersama anak. Pada umumnya, kita akan

17
merasa lebih dekat dengan seseorang yang tertawa bersama kita, demikian
pula halnya dengan anak.
4. Sengaja meluangkan waktu bersama anak untuk dapat memberikan
kualitas pengasuhan yang baik. Jangan menghadapi anak dengan terpaksa
atau hanya hadir secara fisik saja. Usahakan menghadapi anak dengan
menghadirkan “hati” juga.
5. Terima anak apa adanya dengan tulus dan ikhlas, sekalipun ia cacat atau
tidak sesuai dengan harapan kita. Sebab penolakan terhadap anak,
menyebabkan hubungan orangtua-anak menjadi tegang dan menghalangi
orangtua untuk memberikan kasih sayangnya.
6.Jangan bersikap kasar, kesal dan menunjukkan kemarahan terhadap anak
karena anak bisa merasakan ketidaknyamanan ini dan merekamnya dalam
ingatannya sehingga membuat orangtua menjadi “jauh” terhadap anak.

2.4.2 Sibling Rivalry


a. Pengertian
Sibling rivarly adalah bentuk perilaku anak yang memiliki adik baru.
Anak cenderung bersikap lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas
kehadiran adiknya, terlebih lagi ketika ia melihat ibunya sedang bersama adiknya.
Perilaku ini biasanya ditunjukan untuk menarik perhatian ibu dan biasanya
muncul pada anak-anak usia 12-18 bulan.
Gambar 2. Sibling rivalry, bentuk perilaku anak yang memiliki adik baru

2.4.3 Faktor-Faktor yang Dapat Menimbulkan Sibling Rivalry dan Hal-Hal


yang Perlu Diperhatikan
Menurut Boyle, pencetus timbulnya sibling rivalry ada dua yaitu:

1) Usia
Jarak antara kakak beradik yang dekat cenderung menimbulkan
adanya sibling rivalry. Perbedaan usia antara 2 sampai 4 tahun merupakan usia
yang paling mengancam terutama bila kakak masih sangat muda dan belum
memahami situasi. Sibling rivalry muncul umumnya pada anak usia prasekolah
yaitu pada usia 1 tahun sampai 6 tahun.
2) Jenis kelamin
Jenis kelamin yang berbeda antara kakak adik cenderung jarang
menimbulkan persaingan dibanding anak yang memiliki jenis kelamin yang sama.
Jenis kelamin yang berbeda antara kakak adik lebih menunjukan hubungan yang
positif dibanding kakak adik yang memiliki jenis kelamin sama.
Faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap munculnya sibling rivalry
diantaranya:
a) Peran orang tua
b) Besarnya keluarga
Besarnya keluarga mempengaruhi sering dan kuatnya rasa cemburu dan iri
hati. Cemburu lebih umum pada keluarga kecil dengan 2-3 anak dari pada dalam
keluarga besar dimana tidak ada anak yang menerima perhatian lebih besar dari
orang tua.
3) Umur
Jarak kelahiran anak dan usia anak berpengaruh terhadap
munculnya sibling rivalry.
4) Jenis kelamin

18
Jenis kelamin yang berbeda dari anak dapat meningkatkan
timbulnya sibling rivalry dibanding yang berjenis kelamin sama
5) Posisi anak
Sibling rivalry cenderung terjadi antara anak pertama dengan anak kedua
dibanding dengan anak terakhir.
Hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry, sehingga
anak dapat bergaul dengan baik, antara lain:
1. Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
2. Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
3. Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
4. Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama
lain.
5. Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi.
6. Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian
dari satu sama lain.Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda.
7. Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.
8. Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan
mereka sendiri.
9. Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan
kekerasan fisik.
10. Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan
untuk anak-anak.
11. Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu
sama lain.
12. Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.
13. Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua
sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling
rivalry yang paling bagus

2.4.4 Tanda-Tanda Sibling Rivalry


Anda dapat mengeksploitasikan perasaan cemburu dengan berbagai cara
yang kreatif, yaitu :
1) Melakukan kekerasan baik secara fisik maupun psikis seperti memukul adik
atau kakaknya, mendorong anak lain dari pangkuan ibunya, memahami secara
verbal atau melakukan penghinaan.
2) Regresi pada anak yang lebih tua seperti menunjukan perilaku perkembangan
sebelumnya misal, kembali mengompol atau meminta botol susu
3) Displacement, anak mengalami perubahan penampilan disekolah misalnya
menunjukan perilaku yang buruk disekolah.
4) Anak mengalami gangguan dalam tidur dan terjadi perubahan dalam pola
tidurnya
5) Anak mengalami depresi atau menderita kegelisahan akan perpisahan.

2.4.5 Dampak Sibling Rivalry


Pengaruh dari sibling rivalry dapat berdampak pada anak, orangtua dan
masyarakat secara tidak langsung. Efek dari perilaku ini merupakan dampak
jangka lama pada anak maupun masyarakat saat anak menjadi bagian dalam
masyarakat antara lain :
1.Anak

19
Dampak pada anak ada dua hal yang utama. Pertama, anak dapat tumbuh
sangat agresif, karena perilaku persaingan yang agresif yang berlangsung lama
pada awal masa kanak-kanak dimana pada tahap ini konsep diri mulai terbentuk.
Dampak kedua adanya sibling rivalry yaitu anak menjadi rendah diri, karena anak
yang merasa gagal dalam merebut cinta kasih dari orangtua dan bila hal ini terjadi
secara berulang-ulang anak dapat merasa kecewa dan hilang kepercayaan diri.
Anak tumbuh menjadi individu yang sulit beradaptasi terhadap krisis yang
ditemui pada tahap perkembangan selanjutnya, terutama pada masa penuh krisis
seperti pada masa adolence
2.Orangtua
Orangtua dapat menjadi stres dengan tingkah laku yang ditunjukan anak-
anak dengan sibling rivalry
3.Masyarakat
Anak yang tumbuh menjadi dewasa dengan kepribadian yang terbentuk
dari dampak negatif sibling rivalry yaitu, perilaku psikologis yang merusak yang
dapat berupa perilaku agresif atau perilaku kriminal tertentu yang mengganggu
masyarakat.

2.4.6 Sibling Rivalry pada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
1) Pada Neonatus
Pada Neonatus dengan sibling rivalry cara mengatasinya :
a) Orang tua jangan campur tangan langsung, campur tangan langsung
diperlukan saat terdapat tanda-tanda akan terjadinya kekerasan fisik.
b) Pisahkan keduanya hingga masing-masing tenang, lalu suruh mereka
kembali dengan sedikitnya satu ide tentang cara menyelesaikan
masalah hingga tidak akan terulang lagi.
c) Tidak penting yang memulai siapa yang memulai masalah, karena
orang tua tak mungkin menemukan anak mana yang bersalah, karena
tak satupun dari mereka yang 100% benar ataupun salah.
d) Jika anak-anak selalu memperebutkan benda yang sama, misalnya
mereka rebutan TV, ajaklah mereka dan ajari membuat jadwal daftar
TV.
e) Bantu anak-anak mengembangkan ketrampilan dan menyelesaikan
masalah sendiri tanpa kekerasan.
f) Ajari mereka bagaimana cara berkompromi, menghormati orang lain
dan memutuskan sesuatu secara adil.
g) Jangan berteriak-teriak pada anak-anak.
h) Ajaklah setiap anak untuk mengungkapkan perasaan mereka tentang
saudaranya, misalnya rasa marah dan kecewa. Hal ini akan membantu
mereka untuk mengenali emosi negatif dan mengatasinya dikemudian
hari
i) Belajarlah mengatur kemarahan agar anak-anak bisa belajar untuk
tidak mudah marah sehingga tidak ada pertengkaran. Tidak perlu
berargumen bahwa orang tua sudah bersikap adil, karena sebesar
apapun usaha orang tua, anak-anak tetap menemukan ketidakadilan
dari perlakuan orang tua.

20
http://e-medis.blogspot.com/2013/03/masa-neonatus-anak-pertumbuhan-dan.html

http://nursantidewi.blogspot.com/p/tumbuh-kembang-neonatus_27.html

21

Das könnte Ihnen auch gefallen