Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
I. BRONKITIS
1. DESKRIPSI PENYAKIT
A. Definisi
B. Patofisiologi
C. Manifestasi klinik
tidak spesifik seperti : tidak enak badan dan sakit kepala, ingusan,
sakit leher.
Batuk adalah penanda Bronkitis akut yang terjadi awal dan akan
tersebut.
2. TERAPI
A. Tujuan Terapi
B. Pendekatan Umum
Terapi Farmakologi
1. Deskripsi Penyakit
A. Definisi
berturutan.
B. Patofisiologi
nafas.
C. Manifestasi Klinik
Klebsiella pneumoniae 4%
Serratia marcescens 2%
Pseudomonas aeruginosa 2%
2. Terapi
A. Tujuan Terapi
B. Pendekatan Umum
Prinsip Umum:
bronkous.
Pelembaban udara inspirasi dapat mengencerkan secret yang
Terapi Farmakologi
seperti gatifloksasin.
Obat pengganti
Azitromisin 0.25-0.5 1
Eritromisin 0.5 4
Klaritromisin 0.25-0.5 2
Sefiksim 0.4 1
Sefaleksin 0.5 4
sefaklor 0.25-0.5 2
III. BRONKHIOLOTIS
1. Deskripsi Penyakit
A. Definisi
B. Manifestasi Klinik
Gambaran klinik
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
2. Terapi
Pada kasus berat, terapi pilihan adalah terapi oksigen dan cairan IV
penyakit paru atau jantung denag infeksi akut. Penggunaan obat ini
1. Deskripsi penyakit
A. Patodisiologis
melalui aliran darah dari tempat infeksi dari luar paru atau
sekunder.
Radiografi khas
O2 arteri rendah.
progresifdispnea.
1. Pneumonia anaerobic
pasien
2. Pneumoniae mikoplasma
3. Pneumonia virus
4. Pneumonia nosocomial
2. Terapi
A. Tujuan terapi:
Menurunkan morbiditas
B. Pendekatan umum
influenzae.
C. Evaluasi terapi
Kemajuan dalam 2 hari pertama, dan lengkap hilang 5-7 hari. Nk:
A. Golongan penicillin
Penisilin bersifat bakterisid dan bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding
sel. Obat ini berdifusi dengan baik di jaringan dan cairan tubuh, tapi penetrasi
kedalam cairan otak kurang baik kecuali jika selaput otak mengalami infeksi.
kesresi penisilin oleh tubulus ginjal sehingga kadar dalam darah lebih tinggi dan
Efek samping yang terpenting adalah reaksi yang dapat menimbulkan urtikaria,
dan kadang-kadang reaksi anafilaksis dapat menjadi fatal. Pasien yang alergi
terhadap suatu penisilin biasanya alergi terhadap semua turunan penisilin karena
hipersentivitas ditentukan oleh struktur dasar penisilin. Ensefalopati serius. Hal ini
dapat terjadi pada pemberian dosis yang berlebihan atau dosis normal pada
pasien gagal ginjal. Penisilin tidak boleh diberikan secara intratekal secara
intrtekal karena cara ini dapat menimbulkan ensefalopati yang mungkin fatal.