Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara alami anggrek (Famili Orchidaceae) hidup epifit pada pohon dan
ditumbuhkan dalam pot yang diisi media tertentu. Ada beberapa faktor yang
keagamaan, hiasan dan dekorasi ruangan, ucapan selamat serta ungkapan dukacita
anggrek dalam negeri, selain dipenuhi oleh produksi dalam negeri juga dari impor
budidaya suatu tanaman. Media tumbuh sebagai tempat tanaman untuk tumbuh
mempunyai fungsi untuk menyimpan unsur hara serta air yang sangat diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman. Ada berbagai macam media tanam, akan tetapi tidak
semua jenis media tanam cocok digunakan untuk menanam suatu jenis tanaman.
Media tanam yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan
1
Media tumbuh yang baik bagi anggrek (famili Orchidaceae) harus
dan draenase yang baik serta lancar, mampu mengikat air dan zat-zat hara secara
anggrek dibutuhkan ph media 5-6, ramah lingkungan serta mudah didapat dan
pakis, moss, potongan kayu, potongan bata atau genting, serutan kayu, kulit pinus
hujan tinggi berbeda dengan daerah panas. Di daerah dingin sebaiknya pilih media
yang sangat porous dan sedikit menyerap air. Meningkatnya kelembaban karena
air berlebih mampu mengundang penyakit sehingga akar menjadi kurang sehat.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui jenis dan
Kegunaan Penulisan
2
BAB II
dua tipe yaitu, simpodial dan monopodial. Anggrek tipe simpodial adalah anggrek
yang tidak memiliki batang utama, bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga
kembali dari anak tanaman yang tumbuh. Kecuali pada anggrek jenis Dendrobium
sp. yang dapat mengeluarkan tangkai bunga baru di sisi-sisi batangnya. Contoh
dari anggrek tipe simpodial antara lain : Dendrobium sp., Cattleya sp., Oncidium
sp.,dan Cymbidium sp. Anggrek tipe simpodial pada umumnya bersifat epifit.
Anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang dicirikan oleh titik tumbuh yang
terdapat di ujung batang, pertumbuhannnya lurus ke atas pada satu batang. Bunga
ke luar dari sisi batang di antara dua ketiak daun. Contoh anggrek tipe monopodial
antara lain : Vanda sp., Arachnis sp., Renanthera sp., Phalaenopsis sp., dan
Aranthera sp.
1. Anggrek epifit, yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain
75 %.
3
malam hari 18–210C. Sedangkan untuk anggrek jenis Vanda sp. yang
3. Anggrek litofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada batu-batuan, dan tahan
budidaya suatu tanaman. Media tumbuh sebagai tempat tanaman untuk tumbuh
mempunyai fungsi untuk menyimpan unsur hara serta air yang sangat diperlukan
tidak lekas melapuk, tidak menjadi sumber penyakit, mempunyai aerasi baik,
mampu mengikat air dan zat-zat hara secara baik, mudah didapat dalam jumlah
yang diinginkan dan relatif murah harganya. Sampai saat ini belum ada media
berkisar antara 5–6. Media tumbuh sangat penting untuk pertumbuhan dan
produksi bunga optimal, sehingga perlu adanya suatu usaha mencari media
tumbuh yang sesuai. Media tumbuh yang sering digunakan di Indonesia antara
lain : pecahan bata, moss, kayu pakis, serabut kelapa, serutan kayu dan arang.
melekatnya akar, tempat menyimpan air, serta larutan unsur hara dan sebagai
4
pengatur kelembaban di sekitar akar. Media tanaman ini mempunyai
sekitar akar, dan sebagai tempat menampung asupan air serta larutan unsur hara
yang penting untuk pertumbuhan tanaman hias anggrek. Kelebihan lain dari
media ini adalah tidak mudah lapuk dan sistem drainase dan aerasinya cukup baik.
2. Sabut Kelapa
penyimpanan air yang sangat baik dan mengandung unsur hara yang diperlukan
tanaman anggrek. Kelemahan sabut kelapa lebih cepat membusuk dari pada bahan
3. Arang
Media tanam arang kayu memiliki kemampuan mengikat air yang cukup
baik. Dibandingkan dengan media sabut kelapa, kemampuan mengikat air arang
kayu masih lebih rendah, miskin unsur hara dan harganya relatif mahal. Kelebihan
yang dimiliki media ini adalah tidak mudah lapuk dan tidak mudah ditumbuhi
cendawan dan bakteri. Media bersifat buffer yang berarti kesalahan pemupukan
bentuknya menyerupai rumput. Moss Kadaka tumbuh dan melekat pada batang
pohon besar yang terdapat dihutan. Kadaka biasanya dijadikan sebagai media
tanam bunga anggrek epifit maupun terestrial. Jaringan tanaman kadaka yang
5
anggrek. Media memiliki kelebihan dengan sifat dapat mengatur kelembapan,
sehingga tidak mudah menjadikan akar pada tanaman bunga anggrek membusuk.
5. Kayu Pakis
tumbuhan paku-pakuan namun tumbuh cukup besar dan memiliki kayu pada
batangnya. Tekstur kayu pakis berbeda dengan kayu pohon pada umunya. Kayu
pakis memang sukar melapuk, namun baik dalam pengikatan air pada kayu serta
Serutan atau potongan kayu mempunyai sistem aerasi dan drainase yang
baik, akan tetapi daya serap airnya kurang baik. Kekurangan media tanam yang
satu ini adalah terbatasnya unsur hara Nitrogen. Proses pelapukan media ini
7. Batang Pohon
Pada dasarnya, bunga anggrek epifit bisa ditanam di batang pohon hidup
maupun mati. Jika menggunakan pohon mati, pilih yang tahan air dan tahan panas
pohon yang dipilih harus berkulit batang cukup tebal supaya tidak mudah
terkelupas. Namun, sebelumnya, batang pohon harus ditempel dengan media yang
bisa menahan air, seperti serabut kelapa, ijuk, atau potongan pakis.
8. Kompos
memberikan nutrisi dan menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh
6
dan berkembang. Lewat media tanam tumbuh-tumbuhan mendapatkan sebagian
kestabilan suhu tanah, mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara,
9. Tanah
pertumbuhan tanaman, yaitu unsur hara, air, dan udara dengan fungsinya sebagai
media tunjangan mekanik akar dan suhu tanah. Semua faktor tersebut harus
seimbang agar pertumbuhan tanaman baik dan berkelanjutan. Unsur hara tanah
yang diperlukan terdiri dari unsur makro (yang diperlukan dalam jumlah banyak)
meliputi N, P, K, Ca, Mg, dan S, dan unsur mikro (yang diperlukan dalam jumlah
sedikit) meliputi Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, dan Cl. Selain kandungan unsur makro
dan mikro, tanah juga harus mengandung air. Daya simpan air pada jenis tanah
tertentu akan berbeda, hal ini tergantung dari struktur tanahnya. Yang diperlukan
dari media yang baik adalah jenis tanah yang dapat menyimpan air tetapi tidak
7
BAB III
Ada berbagai macam media tanam, akan tetapi tidak semua jenis media
tanam cocok digunakan untuk menanam suatu jenis tanaman. Media tanam yang
digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam, termasuk
a. Arang
disesuaikan dengan besar kecilnya tanaman dan pot. Makin besar tanaman, makin
besar pula ukuran potongan arang serta pot atau wadahnya. Sifat pot atau
wadahnya.
Sifat arang antara lain tahan lama, tidak mudah ditumbuhi fungi dan
bakteri, dapat menyerap senyawa toksik atau racun dan melepaskannya kembali
pada saat penyiraman. Sayangnya, arang sukar menyerap air. Arang hanya mampu
sehingga kebusukan akar dan tunas anakan dapat dihindari karena akar senantiasa
kering. Karena sulit menyimpan air dan miskin hara, maka frekuensi
penyemprotan air dan pupuk perlu ditingkatkan. Komposisi kimiawi arang kayu
sebagian besar mengandung karbon (C), sedangkan kandungan sulfur (S) dan
fosfor (P) sangat sedikit, serta abu. Arang berasal dari pohon atau tanaman tua.
8
Keunggulannya aerasi dan drainase baik; banyak rongga-rongga udara sehingga
akar tanaman leluasa tumbuh dan berkembang. Proses pelapukan lambat karena
b. Sabut Kelapa
Sabut kelapa mengandung unsur kalium. Unsur kalium ini dapat menjadi
sumber alternatif dalam sumber kalium organik yang dijadikan pengganti pupuk
Kcl. Sabut kelapa dalam media tanam juga berfungsi mengikat dan menyimpan
air dengan kuat, sebagai drainase dan aerase yang baik, yang sangat sesuai dengan
daerah panas serta mengandung unsur hara esensial. Dapat dijadikan bahan
pembuatan pupuk organik untuk tanaman, bisa untuk pupuk organik yang padat
Sabut kelapa bisa diolah menjadi kotak-kotak untuk media tanam anggrek,
sabut kelapa ini disebut chococip. Fungsi dari chococip ini dapat menahan unsur
kimia serta kandungan air yang terdapat pada pupuk dan mentralkan asam. Sabut
kelapa bisa diolah kembali dan dijadikan cocopeat atau serbuk kelapa yang masih
digunakan sebagai media tanam. Cocopeat sangat cocok digunakan untuk media
tanam anggrek.
Bahan moss berasal dari akar paku-pakuan atau kadaka. Jenis tumbuhan
tresebut dan melekat di batang pohon besar di hutan. Keunggulan moss yaitu daya
mengikat dan menyimpan air sangat baik, aerasi dan drainase udara baik; tidak
9
tanaman; rongga udara banyak sehingga akar dapat tumbuh dan berkembang
dengan leluasa.
Amerika Serikat bagian timur, mengandung unsur nitrogen (N) 2-3%. Media ini
dapat mengikat air dengan sangat cepat dan menyimpan dalam waktu yang cukup
lama. Oleh karena itu, media ini tidak dianjurkan untuk digunakan di daerah yang
sering hujan. Pada umumnya, media ini banyak digunakan pada anggrek
atapnya diberi lapisan penutup tembus cahaya yang diletakkan di atas paranet.
d. Kayu Pakis
memiliki kemampuan untuk menyimpan air yang cukup tinggi, memiliki rongga-
rongga untuk proses aerasi dan drainase, daya lapuk pakis yang relatif lebih lama
dan terjadi secara perlahan serta mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan
memiliki kelemahan yang diantaranya adalah media tanam pakis sulit didapat
karena ketersediannya yang terbatas yang diakibatkan media tanam pakis juga
digunakan sebagai media tanam untuk tanaman hias lainnya. Pakis sendiri dapat
dibedakan menjadi dua bentuk yaitu pakis potongan dan pakis cacahan untuk
pakis cacahan biasa digunakan untuk media saat pembibitan tanaman anggrek,
yaitu saat kompot. Dan untuk pakis yang potongan biasanya dipakai untuk
10
2. Media tanam untuk anggrek jenis terrestrial :
Ada yang membutuhkan sinar matahari penuh dan ada yang perlu sedikit
media lain seperti serutan kayu, sabut kelapa, atau sejenisnya. Media itu masih
dicampur lagi dengan kompos bambu atau sejenisnya. Media itu masih di campur
lagi dengan kompos bambu atau sejenisnya dan pupuk kandang yang sudah
matang.
Anggrek Litofit, yaitu Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan atau tanah
berbatu, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh. Anggek ini mengambil
melekatnya akar, tempat menyimpan air, serta larutan unsur hara dan sebagai
sekitar akar, dan sebagai tempat menampung asupan air serta larutan unsur hara
yang penting untuk pertumbuhan tanaman hias anggrek. Kelebihan lain dari
media ini adalah tidak mudah lapuk dan sistem drainase dan aerasinya cukup baik.
11
Anggrek saprofit tidak memiliki daun dan klorofil, membutuhkan sedikit
sinar matahari untuk dapat tumbuh dengan baik. Anggrek jenis ini tumbuh pada
kering yang telah menjadi senyawa organik. Anggrek saprofit pada umumnya
dengan media yang mengandung humus atau kompos. Selain itu, dapat pula
digunakan media cacahan campuran sabut kelapa, serutan atau serpihan kayu,
humus daun bambu, sekam bakar, kaliandra atau media tumbuh yang telah
dimodifikasi.
persyaratan, antara lain tidak lekas melapuk dan terdekomposisi, tidak menjadi
sumber penyakit bagi tanaman, mempunyai aerasi dan draenase yang baik serta
lancar, mampu mengikat air dan zat-zat hara secara optimal, dapat
Media tumbuh anggrek berdasarkan umur ada dua yaitu media tumbuh di
botol dan pot. Biji anggrek akan disemai dalam botol yang steril dan juga yang
telah tersedia unsur hara yang cukup untuk biji berkecambah. Setelah dewasa bibit
yang berada dalam botol akan dipindahkan kedalam pot yang berisi media tanam.
12
Botol yang telah sterilkan dapat digunakan untuk menyebaran biji
Anggrek. Setelah tanaman di dalam botol berumur 9–12 bulan terlihat besar,
tumbuh akar. Dalam tingkat ini bibit sudah dapat dipindahkan kedalam pot
yang akan digunakan harus tersedia media tanam yang sesuai untuk jenis anggrek
yang akan dipindahtanamkan, seperti jenis epifit, maka dalam pot harus tersedia
13
BAB IV
KESIMPULAN
untuk menyimpan unsur hara serta air yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman.
3. Media tumbuh pada anggrek pada umumnta adalah : sabut kelapa, arang,
pecahan bata atau genting, batang pohon, kayu pakis dan serutan kayu.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. 2005. Pasca panen dan
Pemasaran Anggrek 2005-2010. Jakarta. 23 hal.
Ermitati dan Rifai, Mien. 1993. Glosarium Biologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Depdiknas.
Parnata, Ayub. S. 2005. Panduan Budi Daya dan Perawatan Anggrek. Jakarta:
Argo Media Pustaka
Pusat Promosi dan Pemasaran Bunga dan Tanaman Hias. Jakarta: Dinas
Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta
Pioh, D.D. dan J.J. Rondonuwu. 2009. Kebutuhan hara tanaman hias
anggrek. Soil Environment. 7(1):73-79.
Ratnasari, J. 2007. Galeri Tanaman Hias Bunga. Jakarta. Penebar Swadaya. 223
hal.
Redaksi Trubus. 2005. Phalaenopsis. Jakarta. PT. Trubus Swadaya. 227 hal.
15
Sudarsono dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: Universitas Negeri
Malang
16