Sie sind auf Seite 1von 13

LAPORAN O&P

DETAIL DESAIN BENDUNGAN LAU SIMEME DI KAB. DELI SERDANG

BAB IV
PEMELIHARAAN

4.1 UMUM
Pemeliharaan terhadap seluruh komponen bendungan yaitu bendungan utama,
waduk serta bangunan fasilitas lainnya sangat penting guna menghindari
pekerjaan perbaikan yang tidak perlu.

Pemeliharaan harus dilaksanakan oleh atau dibawah pengawasan Tenaga Ahli


Supervisi dan petugas Teknik yang berpengalaman. Semua pemeliharaan harus
dicatat dan dilaporkan kepada Tenaga Ahli Supervisi yang bertanggung jawab
untuk pemeriksaan bendungan. Apabila ada kerusakan pada bangunan-
bangunan tersebut maka harus segera diperbaiki. Untuk itulah diperlukan
inspeksi secara rutin.

Setiap peninjauan, Tenaga Ahli Supervisi harus mendiskusikan dengan operator


tentang rencana pemeliharaan untuk periode berikutnya yang meliputi
pemeliharaan rutin serta perbaikan-perbaikan lainnya yang telah disetujui oleh
Tenaga Ahli Supervisi pada waktu pemeriksaan. Pekerjaan yang dilakukan dalam
periode tersebut harus dilaporkan oleh operator kepada Tenaga Ahli Supervisi
pada pemeriksaan selanjutnya.

4.2 PEMELIHARAAN BENDUNGAN


Tindakan pemeliharaan yang diperlukan dapat diketahui dari hasil analisis data
yang didapatkan selama inspeksi yang diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu
pemeliharaan rutin dan pemeliharaan khusus :

a). Pemeliharaan Rutin

Kegiatan pemeliharaan rutin yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :


- Pemeliharaan seluruh fasilitas peralatan observasi dan pengukuran agar
selalu dalam kondisi baik sehingga memberikan pengamatan yang akurat.
- Pembersihan seluruh area dan bangunan yang ada.
- Pemeliharaan seluruh bangunan

PT. WAHANA ADYA KSO


PT. TEKNIKA CIPTA KONSULTAN Bab IV-1
LAPORAN O&P
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LAU SIMEME DI KAB. DELI SERDANG

- Pengecatan permukaan bangunan dari baja misalnya handrail, stoplog,


pintu dan lain-lain
- Perbaikan terhadap kerusakan bangunan secepatnya bila diperlukan.

Berdasarkan kebutuhan pemeliharaan seperti tersebut diatas maka dapat


diuraikan pemeliharaan untuk masing-masing komponen bendungan sebagai
berikut :

(1) Bendungan Utama


Apabila pengukur bocoran di downstream menunjukkan angka lebih
dari 1 liter/menit maka penanggulangan terhadap bocoran harus segera
dilaksanakan misalnya dengan melakukan grouting terhadap pondasi
bendungan.
Apabila terjadi kondisi yang tidak normal maka elevasi muka air waduk
harus segera diturunkan .

(2) Waduk
Apabila terdapat kotoran-kotoran yang mengapung dipermukaan air
waduk maka harus segera dibuang guna melindungi trash rack
bangunan pengambilan.
Apabila dari hasil survey echo sounding diketahui bahwa sedimentasi
yang masuk ke waduk dinilai sudah mengganggu pelaksanaan operasi
waduk maka harus dilakukan pengerukan terhadap sedimentasi
tersebut.

(3) Pelimpah
Apabila dasar sungai di bagian downstream stilling basin sudah terjadi
penggerusan akibat aliran dengan kecepatan tinggi atau terjadi
sedimentasi maka harus dilakukan perbaikan.

(4) Pemeliharaan Peralatan Mekanis


Pemeliharaan hidromekanis harus didasarkan pada pedoman yang
dikeluarkan oleh pabriknya.

(5) Pemeliharaan Sistim Kelistrikan


Untuk pemeliharaan peralatan sistim kelistrikan didasarkan pada
pedoman pemeliharaan yang dikeluarkan oleh pabriknya.

b) Pemeliharaan Khusus
Pemeliharaan khusus mencakup tindakan-tindakan perbaikan untuk masing-
masing bangunan yang mengalami kerusakan.

PT. WAHANA ADYA KSO


PT. TEKNIKA CIPTA KONSULTAN Bab IV-2
LAPORAN O&P
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LAU SIMEME DI KAB. DELI SERDANG

4.3 PEMELIHARAAN BETON


4.3.1 Umum
Pemeliharaan dan perbaikan beton dan pasangan batu harus dilaksanakan
sesuai dengan spesifikasi bangunan biasa untuk pekerjaan tersebut. Pekerjaan
harus selalu dilakukan dibawah pengawasan Tenaga Ahli yang berpengalaman.

4.3.2 Tipe-tipe Perbaikan


a). Penggantian Bangunan Beton
Penggantian bangunan beton antara lain adalah mengganti beton yang cacat
dengan beton baru dengan perbandingan yang baik sehingga akan dapat
menjadi satu kesatuan dengan beton dasar. Penggantian beton merupakan
metode yang diterapkan untuk mengatasi kerusakan beton diluar tulangan
yang cukup luas.

Penggantian beton dilakukan dengan cara membongkar daerah yang rusak


sampai pada bagian beton yang baik. Untuk itu perlu dilakukan cacat-cacat
beton (chipping) guna membentuk permukaan tidak rata (bekas chipping)
sehingga adukan beton baru bisa bersatu dengan baik.

Beton yang digunakan untuk perbaikan pada umumnya harus sama dengan
beton lama.

b). Dry Pack


Metode Dry Pack adalah metode perbaikan dengan menuangkan campuran
beton yang sangat kental kedalam lapisan yang tipis. Campuran ini praktis
tidak akan mengalami penyusutan dan akan menghasilkan kekuatan yang
sama atau melebihi beton induk. Metode ini tidak membutuhkan peralatan
khusus, tetapi penyelesaian akhir harus diteliti untuk perbaikan semacam ini
bilamana menghendaki hasil yang memuaskan.

c). Adukan Epoxy dan Epoxy Beton (Epoxy Mortar & Epoxy Concrete.
Adukan epoxy (epoxy mortar) adalah suatu kombinasi dari ''epoxy resin'' dan
agregate halus yang sesuai untuk pelaksanaan. Epoxy beton (epoxy
concrete) adalah suatu kombinasi antara epoxy resin dan pasir kasar yang
tajam bercampur secara konsisten sama dengan beton semen portland.

Penambahan epoxy digunakan secara intensive karena mengandung daya


lekat yang tinggi dan kekuatan yang besar. Harga penambahan epoxy ini
sangat tinggi sehingga penggunaannya harus sangat hati-hati. Penambahan

PT. WAHANA ADYA KSO


PT. TEKNIKA CIPTA KONSULTAN Bab IV-3
LAPORAN O&P
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LAU SIMEME DI KAB. DELI SERDANG

epoxy memerlukan waktu yang relatif singkat (cepat mengeras).


Penambahan epoxy akan memberikan hasil yang baik dan dapat bertahan
beberapa tahun serta sangat diperlukan pada bagian atau lokasi yang kritis.

Penambahan epoxy harus dihindari untuk permukaan beton yang mengalami


pengaruh perbedaan temperatur, langsung kena sinar matahari dan bagian-
bagian yang sering kontak dengan air. Pada kondisi semacam ini keretakan
dan pengelupasan pada tambalan itu akan terjadi karena perbedaan sifat
panas yang terkandung pada beton semen portland dan epoxy beton.

Campuran dari beton epoxy untuk penggunaan permukaan yang diperbaiki


harus disiapkan dan dikerjakan oleh orang yang terlatih dan berpengalaman
pada jenis pekerjaan ini dan harus disesuaikan dengan instruksi-instruksi
pabrik. Masa pakai bahan epoxy (resin) tidak boleh kadaluwarsa. Bahan-
bahan yang kadaluwarsa harus dibuang.

4.3.3 Persiapan untuk Perbaikan (Preparation for Repair)


Pada umumnya dianjurkan untuk memotong sekeliling tepi yang akan diperbaiki
terutama pada bagian lantai/pelat, untuk mengurangi kekasaran bagian tepi.
Pemotongan harus dibuat sedikit menyudut/miring sehingga lebar bidang yang
dibawah akan lebih besar dari bidang permukaan, dengan cara demikian
memberikan ikatan yang baik.

Semua beton yang rusak/kurang baik harus dibongkar dengan menggunakan alat
mekanik untuk membuat permukaan kasar. Kemudian permukaan beton
dibersihkan , lebih baik lagi kalau dibersihkan dengan semprotan pasir.

Permukaan pengikat harus dibasahi lebih dulu hingga merembes kebawah,


kemudian dikeringkan pada waktu penambalannya. Permukaan yang kering
harus secara hati-hati dilapisi dengan mortar kurang lebih setebal 3 mm atau
dengan bahan pelekat pengganti lainnya yang diizinkan. Perbaikan harus segera
dilaksanakan.

4.3.4 Bahan Pelekat (Bonding Agents)


Bahan pelekat ini digunakan untuk penyatuan antara adukan beton atau mortar
yang baru dengan beton induk.
Saat ini epoxy merupakan bahan perekat yang intensiv. Bahan ini menghasilkan
suatu pelekat yang mempunyai daya tahan yang besar dengan beton terhadap
gaya tarik, gaya tekan dan gaya geser. Bahan pelekat tersebut tidak tembus
air/tahan air dan mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap pengaruh bahan-
bahan kimia serta mempunyai daya pelarut.

PT. WAHANA ADYA KSO


PT. TEKNIKA CIPTA KONSULTAN Bab IV-4
LAPORAN O&P
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LAU SIMEME DI KAB. DELI SERDANG

Ada beberapa hal yang merugikan dalam penggunaan epoxy (resin epoxy) yaitu
biaya yang cukup tinggi, mengandung racun, rusak dalam jangka pendek dan
diperlukan tenaga ahli yang khusus dalam pengerjaannya

4.3.5 Penampilan (Appearance)


Penampilan pada perbaikan beton perlu juga mendapat perhatian. Perhatian
utama harus diberikan untuk menjamin bahwa susunan dan warna yang
diperbaiki harus sepadan (sesuai) dengan beton sekelilingnya. Campuran semen
putih yang baik pada pekerjaan semen akan memungkinkan bidang perbaikan
tersebut sesuai dengan warna dari beton aslinya. Bidang penambalan pada
permukaan beton, tidak dibenarkan menggunakan cetok baja, karena akan
menghasilkan warna gelap dimana tidak mungkin untuk dirubah.

4.3.6 Perawatan Beton (curring)


Semua bidang penambalan, (kecuali yang menggunakan adukan semen epoxy
atau beton epoxy) harus dirawat dengan sebaik-baiknya untuk menjamin
sebagaimana mestinya terhadap hidrasi dari semen agar beton maupun mirtar
dapat tahan lama.

4.3.7 Perbaikan Bagian yang Retak


Langkah perbaikan yang akan dilakukan terhadap retakan (crack) yaitu
memperbaiki secara keseluruhan atau hanya ditutup dengan tambalan
tergantung pada keadaan bangunan dan penyebab timbulnya retakan serta
lokasi retakan tersebut.
Apabila penyebab retakan adalah tegangan (gaya) maka diusahakan tegangan-
tegangan ini dihilangkan, sedangkan perbaikannya dilakukan dengan beberapa
ketentuan.
Retakan yang disebabkan akibat pondasi bergerak atau perubahan temperatur
perbaikannya dilakukan dengan cara menutupnya dengan material yang fleksibel
atau bahan yang dapat berkembang susut.

Pembersihan seluruh bidang yang retak sangat penting sebelum pekerjaan


perawatan dimulai. Serpihan-serpihan beton, bercak-bercak minyak yang melekat
pada beton dan benda-benda lain/kotoran harus dibersihkan. Cara pembersihan
tergantung pada ukuran (luas) daerah retakan dan pencemaran alami akibat
retakan tersebut. Pembersihannya bisa memakai berbagai cara antara lain :
tekanan udara, menyikat dengan sikat kawat, semprotan pasir atau
menggunakan alat-alat pembersih lainnya.

PT. WAHANA ADYA KSO


PT. TEKNIKA CIPTA KONSULTAN Bab IV-5
LAPORAN O&P
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LAU SIMEME DI KAB. DELI SERDANG

Perbaikan bangunan secara menyeluruh terhadap bidang yang retak


menggunakan tekanan dan injeksi vacuum dari epoxies encer dan monomers lain
yang dibuat polymerize ditempat dan dilekatkan pada induk beton.

Menutup bagian-bagian yang retak tanpa perbaikan bangunan menyeluruh


membutuhkan pemakaian bahan dan tehnik yang sama seperti cara yang
digunakan untuk menutup sambungan.

4.3.8 Perbaikan Pada Sambungan


Kerusakan pada sambungan dapat diperbaiki dengan tehnik yang sama dengan
penjelasan pada paragraf yang terdahulu, kecuali bila porsi pada suatu sisi
sambungan dapat dicor lebih dulu dengan menggunakan cetakan dan porsi yang
lain dapat ditempatkan berlawanan dengan pengecoran sebelumnya dengan
ditutup lembaran plastik dengan form oil.

4.4 PEMELIHARAAN PERALATAN HIDROMEKANIKAL


Peralatan hidromekanikal yang dipasang pada bendungan yang membutuhkan
pemeliharaan antara lain adalah : Slide Gate, Stoplog, Butterfly Valve, Hollow
Jet Valve, Turbin, Moveable Trash rack, Genset serta Peralatan Sarana
Penunjang.

a). Pemeliharaan dan Pemeriksaan


• Penggerak harus terjamin kebersihannya, roda gigi dan bearing harus
selalu dilumasi, periksa bagian kontak screen bagian lainnya secara
teratur sebulan sekali.
• Mengencangkan baut–baut pengikat dari masing–masing bagian dan
jangan sampai ada yang lepas atau hilang.
• Bagian–bagian yang catnya sudah rusak atau berkarat, harus segera
diperbaiki atau dicat kembali.
• Pengecatan kembali sebaiknya dilakukan secara teratur dua atau tiga
tahun sekali.
• Memeriksa kekerasan baut–baut pengikat dan juga jangan sampai ada
yang lepas atau hilang.
• Memeriksa masing–masing bagian apakah bebas dari retak, patah,
rusak, melengkung dan lain-lain.
• Memeriksa daun pintu dari kebocoran pada saat daun pintu tertutup
penuh.
• Memeriksa seal karet pintu dari kerusakan atau keausan.
• Komponen yang perlu perawatan khusus adalah bevel gear / gear box.
Dalam suatu mekanisme pada gear box dimana mempunyai peranan
penting sebagai penerus gaya putar atau momen torsi yang terjadi. Pada

PT. WAHANA ADYA KSO


PT. TEKNIKA CIPTA KONSULTAN Bab IV-6
LAPORAN O&P
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LAU SIMEME DI KAB. DELI SERDANG

mekanisme tersebut gear box, meneruskan momen torsi melalui kontak


permukaan roda gigi yang berpasangan selama kontak tersebut,
kecepatan sudut ke dua roda gigi harus tetap (konstan) berlangsung
dengan mulus.

Oleh karena itu untuk pemeliharaan permukaan roda gigi harus secara
teratur diberi pelumas / grease. Bearing sebagai elemen mesin yang
menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak
baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan panjang umur
haruslah diberi grease / pelumas.

b). Aturan Pemeliharaan dan Schedulnya


- Bulanan : Pembersihan peralatan dan bagiannya
Pengecekan baut, mur, yang kendor atau hilang
Pengecekan bagian–bagian lainya, seal karet, roda gigi
dan lain–lain. Pengecekan pemutar dan kunci
pengamannya.
- Tahunan : Pembersihan peralatan dan pengecetan bagian-bagian
yang catnya lecet.
Pengecekan perlengkapan pelumasan seperti niple
grase, dan lain–lain serta pengecekan seluruh
peralatan penggerak yang harus diganti atau diperbaiki.

4.5 PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI


4.5.1 Umum
Perawatan harus dilakukan untuk menjamin bahwa semua peralatan
instrumentasi itu tersimpan dengan baik serta terpelihara. Peralatan itu harus
selalu bersih dan bebas dari debu. Sambungan yang perlu untuk diberi pelumas
harus diteliti kebersihannya dan secara teratur harus diberi pelumas.

Baterai yang berada diunit pembacaan harus distroom secara berkala dan baterai
cadangan untuk piezometer, dipmeter harus siap setiap waktu.

4.5.2 Pipa Piezometer


Piezometer di lapangan harus selalu dikunci sebaik-baiknya. Bagian atas pipa
harus terpelihara agar bebas dari debu dan rumput. Kalau perlu pipa dan
penutupnya dicat dan angka piezometer harus diteliti, agar tidak ada
penyumbatan waktu mengukur kedalaman sesuai yang ditunjukkan dalam
instruksi.

4.5.3 Tanda-tanda Titik Survey

PT. WAHANA ADYA KSO


PT. TEKNIKA CIPTA KONSULTAN Bab IV-7
LAPORAN O&P
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LAU SIMEME DI KAB. DELI SERDANG

Marka/tanda (markers) survey harus selalu jelas dan harus dihindarkan


kerusakannya dari kendaraan. Rumput sekeliling marka harus dipotong, agar
marka jelas terlihat. Sistim angka harus selalu jelas dan dapat dibaca.

4.6 PERLINDUNGAN PEKERJAAN BAJA (Steelwork Protection)


4.6.1 Umum
Untuk memperoleh jangka waktu sepanjang mungkin terhadap perawatan besar,
kerusakan pekerjaan pengecatan harus segera diperbaiki begitu diketahui
adanya cacat dalam pekerjaan pengecatan.
Disamping pekerjaan pengecatan juga pekerjaan pencucian atau pembersihan
sampai kebagian bawah pada setiap tahun agar selalu memberikan penampilan
yang layak.

4.6.2 Perawatan Kecil - Pengecatan Setempat


(Minor Maintenance - patch painting)
Bagian yang akan dicat harus dibersihkan terlebih dahulu untuk menghilangkan
metal atau lapisan metal yang pernah dipakai serta bagian tepi dari cat yang tidak
rusak digosok dengan ampelas.

Apabila lapisan metal telah digosok, daerah atau bagian tersebut harus digosok
lebih halus lagi untuk menghilangkan bagian yang sangat kasar. Kemudian baru
dilapisi dengan cat yang mengandung timah (zinc) yang baik, sampai dengan
ketebalan 100 µm untuk selaput kering minimum.

Sistim pengecatan penuh pada bagian itu akan dipakai secara effektif sehingga
setiap pengecatan akan melengkapi lapisan sebelumnya.

4.6.3 Perawatan Besar - Pengecatan Ulang


(Major Maintenance - Re-coat Painting)
Kalau cat yang ada masih dalam keadaan baik, misalnya tidak rapuh, retak atau
tebal karena diulang-ulang, maka hanya perlu diampelas dan dibasuh
permukaannya sebelum dilakukan pengecatan ulang dengan cat dasar dan
lapisan akhir (penyelesaian).

Bilamana diperlukan pengecatan untuk memperbaharui peralatan / bagian-


bagian baja, maka peralatan tersebut harus disiapkan dan dicat sesuai dengan
spesifikasi dalam kontrak.

4.7 TIMBUNAN BENDUNGAN


4.7.1 Umum
Instruksi - instruksi untuk perawatan rutin telah diberikan tapi dalam hal yang
berkaitan dengan perawatan pekerjaan tanah sebaiknya harus dipertimbangkan

PT. WAHANA ADYA KSO


PT. TEKNIKA CIPTA KONSULTAN Bab IV-8
LAPORAN O&P
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LAU SIMEME DI KAB. DELI SERDANG

terhadap kepentingan atau manfaatnya. Kebutuhan untuk perawatan yang bukan


rutin harus dilaporkan pada atasan dan diperlukan petunjuk para ahli. Berbagai
petunjuk atau indikasi dapat memberi peringatan secara dini tentang kerusakan
bendungan. Hal ini adalah tugas kelompok Operasional dan Pemeliharaan dan
Unit Monitoring Bendungan untuk mendeteksi dan melaporkan gejala-gejala atau
indikasi tersebut. Namum apabila salah satu dari kelompok-kelompok ini
menemukan suatu tanda kerusakan, mereka harus segera memberitahukan
kepada kelompok lainnya sehingga dapat dilakukan koordinasi pengawasan,
pengamatan dan memonitor serta dapat mengambil langkah terhadap problem
tersebut.

4.7.2 Timbunan Tubuh Bendungan


Apabila terjadi pengelupasan/ketidakstabilan, kebocoran/rembesan pada
permukaan bagian hilir bendungan, atau penurunan tanah yang berlanjut dengan
retak-retak yang semakin berkembang pada tanah timbunan/tubuh bendungan
maka dianjurkan kepada yang berwenang untuk memberikan perhatian dan
pengertian agar melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan. Pada waktu
yang sama harus diambil langkah untuk menentukan luas pengelupasan, besar
dan kecepatan penurunan, tingkat keretakan dan kecepatan melebarnya retakan
serta perkembangannya, besar arus rembesan dan perubahan-perubahan besar
arus dengan waktu. Dalam kejadian ini diperlukan suatu kewaspadaan yang
tinggi untuk menjaga terjadinya rembesan lain.

Lereng yang tidak ada pelindungnya mudah kena erosi. Hal ini adalah suatu
proses yang normal dimana didalam tubuh bendungan sendiri bukan merupakan
hal yang berbahaya. Suatu longsoran kecil atau suatu ketidakstabilan lainnya
dalam penggalian lereng sebaiknya diselidiki dan dipertimbangkan langkah-
langkah perbaikannya.

Longsoran kecil dapat terjadi sewaktu-waktu disembarang tempat tetapi agaknya


gerakan-gerakan tanah tersebut akan terjadi sesudah adanya hujan lebat,
penurunan air dalam waduk (rapid draw down), atau gempa bumi. Langkah-
langkah perbaikan harus diputuskan untuk tiap keadaan khusus dan ada
rekomendasi umum yang dapat diberikan.

Kondisi ketidakstabilan lereng pada skala besar berpengaruh pada bagian


penting dari bendungan, petunjuk dari tenaga ahli diperlukan untuk mengambil
tindakan sementara untuk mencegah kerusakan lereng lebih lanjut. Air rembesan
harus disalurkan keluar dari areal lereng. Apabila kerusakan pada lereng tak
dapat diatasi bahkan berkembang menjadi retak-retak yang luas maka harus
diambil langkah-langkah usaha untuk memperoleh keterangan mengenai

PT. WAHANA ADYA KSO


PT. TEKNIKA CIPTA KONSULTAN Bab IV-9
LAPORAN O&P
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LAU SIMEME DI KAB. DELI SERDANG

kecepatan gerakan dengan menggunakan peralatan (instrumentasi) dan


penelitian.

Susunan batu (stone pitching) pelindung lereng dapat anjlok (settle) akibat
deburan gelombang air. Gelombang air ini dapat mengakibatkan pengikisan
bahan-bahan lapisan dasar serta kerusakan susunan batu pelindung dan
pengelupasan lereng tanah bagian hulu. Kerusakan pada batu perbaikan lereng
ini harus secepat mungkin diperbaiki. Untuk perbaikan penurunan tanah
(settlement) harus dikerjakan dengan memindahkan batuan tersebut dan
memperbaiki dasarnya sebelum mengganti batuan tersebut sesuai bentuk
asalnya.

Tempat-tempat yang diketahui terjadi penurunan tanah (settle), harus dipantau


untuk meyakinkan bahwa gerakan tanah sudah berhenti.

Tempat-tempat yang kena erosi memerlukan perbaikan setempat sepanjang


lereng. Apabila terjadi kerusakan-kerusakan kecil pada tepian yang disebabkan
oleh ombak, batu pelindung lereng harus dikembalikan (diatur kembali) pada
posisi semula. Pada waktu siklus air di reservoir naik, maka perbaikan tidak
mungkin dilaksanakan. Untuk itu perbaikan harus menunggu sampai daerah itu
terbuka lagi pada waktu siklus air turun.

4.7.3 Daerah Hilir Tubuh Bendungan


Tindakan pengendalian rembesan dimaksudkan untuk membatasi jumlah dan
kecepatan arus dan jalan keluar air (gradient) pada tubuh bendungan utama.
Namun sejalan dengan sifat alamiah dari material tersebut air dapat merembes
ke bagian hilir tubuh bendungan.

Daerah dimana terdapat rembesan air harus diteliti untuk memastikan bahwa
airnya jernih. Sebagaimana biasanya untuk menjamin bahwa rembesan pada
daerah hilir dapat dengan mudah diteliti dan diukur, maka areal sejauh tiga kali
dari tinggi maksimum elevasi air waduk harus bebas dari semua tanaman dan
aktivitas pertanian.

4.7.4 Perbaikan Tanah Longsor


a). Pergeseran Kecil (Minor Slips)
Lereng - lereng galian yang tidak ada penahannya atau perlindungan akan
mudah terkena erosi permukaan. Tiap pergeseran kecil dalam lereng galian
harus diselidiki dan perlu diusahakan langkah-langkah perbaikannya. Apabila
pergeseran telah berakibat merugikan atau memperlemah fungsi salah satu
bagian struktur seperti mengganggu aliran atau menyumbat aliran drainasi
maka diperlukan perbaikan.

PT. WAHANA ADYA KSO


PT. TEKNIKA CIPTA KONSULTAN Bab IV-10
LAPORAN O&P
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LAU SIMEME DI KAB. DELI SERDANG

Pengaruh dari pelapukan (kerusakan iklim) telah dikurangi oleh perlindungan


permukaan diatas lereng-lereng yang penting. Walaupun demikian
pergeseran kecil dapat terjadi di bagian ini dan harus segera ditanggulangi
apabila nampak bahwa keadaan itu dapat mengakibatkan kerusakan lebih
lanjut pada bagian tubuh bendungan tersebut.

Pada umumnya tak ada tanda-tanda awal pada bahaya pergeseran kecil,
selain didapat dari instrumentasi juga pemeriksaan visual secara teratur yang
dapat memberi peringatan tentang kerusakan pada lereng.

b). Pergeseran Besar (Major Slips)


Dalam teori peringatan atau tanda-tanda dari perkembangan kerusakan berat
pada bagian-bagian penting dari sebuah bendungan diperoleh dari alat yang
ditanam atau dipasang dalam tanah dan dipermukaan tanah serta dari hasil
pengamatan.

Petunjuk dari tenaga ahli harus diperoleh secepat mungkin apabila


diperkirakan adanya pergeseran besar yang potensial. Ini akan ditemukan
bentuk dari kenaikan elevasi air yang abnormal dalam alat piezometer atau
tanda-tanda pergerakan yang cukup besar dalam pembacaan inclinometer.

Apabila terjadi kerusakan pada lereng maka harus segera diambil langkah
untuk mencegah atau mengurangi kerusakan lebih lanjut. Materialnya jangan
dipindah dari lokasi pergeseran, boleh dipindah apabila tidak dapat
dihindarkan.

Sebagai tindakan darurat setiap air rembesan harus ditahan/dibendung.


Kecepatan gerakan dari pergeseran harus diamati dan tiap alat instrumen
setempat harus dibaca dengan frekuensi waktu yang sama. Petunjuk tenaga
ahli harus diminta sebelum melaksanakan pekerjaan perbaikan permanen.

Pergeseran besar bisa terjadi setelah adanya penurunan permukaan air


waduk dalam waktu singkat (rapid draw down) atau setelah gempa bumi.

4.7.5 Mata Air, Rembesan dan Lubang


Daerah-daerah yang lembek dan berlendut, rembes atau bermata air pada
permukaan hilir tubuh bendungan, bagian hilir tubuh bendungan atau di bagian
hilir singkapan dari lapisan yang mudah dilewati air harus selalu diamati.
Catatan-catatan geologi dapat dipakai untuk mengetahui kemungkinan jalur
rembeesan. Pembentukan rembesan harus diamati dan diukur, dianjurkan
sebagai bagian dari program monitoring.

PT. WAHANA ADYA KSO


PT. TEKNIKA CIPTA KONSULTAN Bab IV-11
LAPORAN O&P
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LAU SIMEME DI KAB. DELI SERDANG

Rembesan dan mata air kadang-kadang tidak begitu membahayakan karena


dapat tertutup sendiri dengan lumpur atau terbentuk dengan sendirinya mata air
jernih yang mengalir secara normal. Namun demikian semua rembesan dan
sumber air harus dilaporkan dan dipantau. Apabila terjadi kekeruhan dalam air
atau kecepatan aliran/debit air bertambah, maka secepatnya minta petunjuk
kepada tenaga ahli untuk mengatasinya, hal ini menunjukkan indikasi bahaya
erosi bawah tanah (piping).

Bilamana menurunkan permukaan air waduk diperbolehkan, maka diadakan


penyelidikan yang berkaitan dengan lubang (sinkholes) pada lantai waduk dan
lereng hulu tubuh bendungan atau singkapan-singkapan pada lapisan bagian
hulu yang mungkin menjadi jalan (titik) masuk bagi rembesan. Bila perlu lubang-
lubang (sinkholes) atau singkapan-singkapan harus ditutup dengan lapisan kedap
air (impervious blanket) yang mempunyai kemampuan melindungi permukaan.

a). Perlindungan Terhadap lereng Bagian Hilir


(Protection to Downstream Slope)
Perlindungan lereng dengan tanah berumput pada bagian hilir tubuh
bendungan, mungkin dapat dihanyutkan oleh konsentrasi (pemusatan) arus
air yang disebabkan oleh tertutupnya saluran pada lereng atau berm atau
jeleknya kondisi pinggir tubuh bendungan. Penyebab kerusakan harus diteliti
dan diperbaiki dalam waktu bersamaan dengan perbaikan pelindung lereng.

b). Saluran Drainasi (Drainage Channel)


Saluran drainasi, gorong-gorong dan saluran menjadi fungsi penting untuk
menahan aliran air permukaan dan erosi terutama sekitar tubuh bendungan,
jalan-jalan dan bangunan-bangunan permanen lainnya. Kotoran dan
endapan harus dibersihkan .

Rintangan-rintangan/sumbatan-sumbatan harus segera dibuang dan kalau


ada kerusakan pada beton, pasangan batu atau batu pelindung harus
diperbaiki secepatnya. Tanah-tanah yang larut dibelakang dinding penahan
saluran supaya diatur kembali. Kalau kerusakannya berkepanjangan atau
berulang-ulang, maka harus ada pertimbangan untuk mengambil langkah
perbaikan lain, termasuk menetapkan membuat saluran tambahan sebelum
pekerjaan-pekerjaan penting lainnya membahayakan.

4.8 WADUK
Pemeliharaan waduk terdiri dari pemeriksaan rutin oleh operator, membuang
semua benda-benda atau kotoran-kotoran terapung yang mungkin dapat
mencapai lubang pengambilan maupun pelimpah. Kotoran-kotoran ini harus

PT. WAHANA ADYA KSO


PT. TEKNIKA CIPTA KONSULTAN Bab IV-12
LAPORAN O&P
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LAU SIMEME DI KAB. DELI SERDANG

dibuang dan dibakar, disamping itu harus diperhatikan pula barangkali ada
tumbuhan air yang liar yang dapat mengganggu operasional waduk.

Untuk membuang kotoran yang terapung membutuhkan sarana perahu.

PT. WAHANA ADYA KSO


PT. TEKNIKA CIPTA KONSULTAN Bab IV-13

Das könnte Ihnen auch gefallen