Sie sind auf Seite 1von 12

Volume 9, Nomor 2, November 2017, pp 158-169 Copyright © 2017 Jurnal Akuntansi Maranatha,

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.


ISSN 2085-8698 | e-ISSN 2598-4977. http://journal.maranatha.edu

Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Aktivitas Persediaan terhadap


Audit Delay pada Perusahaan Retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2015
Debbianita
Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi-Univ.Kristen Maranatha
(Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65, Bandung)
debbianita@gmail.com

Vinny Stephanie Hidayat


Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi-Univ.Kristen Maranatha
(Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65, Bandung)
vinny.tan@yahoo.co.id

Ivana
Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi-Univ.Kristen Maranatha
(Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65, Bandung)
suhardiivanna@gmail.com

Abstract
The aim of this research is to determine the effect of profitability, solvability, and inventory activity toward the
Audit Delay on retail companies that are listed in Indonesia Stock Exchange. The population of this research is
whole of the retail companies that are listed in the Indonesia Stock Exchange in 2014-2015. The method used in
this research is explanatory research, and the sampling method used was judgement sampling method. Research
hypothesis testing using T test, F test, and multiple regression analysis using SPSS version 20.0. The results
show that profitability, solvability, and inventory activity have no effect on audit delay on retail companies that
are listed in Indonesia Stock Exchange.

Keywords: Audit Delay, Inventory Activity, Profitability, and Solvability

Pendahuluan relevansinya. Hal ini sesuai dengan PSAK No. 1


paragraf 43, yaitu bahwa jika terdapat penundaan
Laporan keuangan merupakan sarana yang sangat yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka
penting dalam penyampaian kinerja keuangan suatu informasi yang dihasilkan akan kehilangan
perusahaan. Laporan keuangan dapat digunakan relevansinya. Dengan demikian, informasi yang
sebagai informasi yang dapat membantu proses memiliki prediksi tinggi dapat menjadi tidak relevan
pengambilan keputusan dan kebijakan oleh para pihak apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan (Agustina
yang berkepentingan seperti investor, kreditur, dan & Aldie, 2013).
manajemen perusahaan itu sendiri. (Sinurat, 2014). Ketepatan waktu (timeliness) dalam
Ketepatan waktu yang merupakan salah satu penyampaian laporan keuangan telah diatur dalam
dari karakteristik kualitatif laporan keuangan pasar modal (Setyaningsih, 2014). Pada tahun 1996,
(karakteristik kualitatif relevan) merupakan hal yang Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
sangat penting dalam penyajian laporan keuangan. mengeluarkan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
Informasi suatu laporan keuangan dapat bermanfaat No. KEP-80/PM/1996 yang berisi bahwa setiap
bagi para penggunanya apabila disajikan tepat waktu emiten dan perusahaan wajib untuk menyampaikan
sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan
pengambilan keputusan (Rizki M, 2014). Apabila keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik
suatu laporan keuangan tidak disajikan tepat waktu, kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
maka laporan keuangan tersebut akan kehilangan selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal laporan

158
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Vol. 9 No. 2, November 2017 : 158 – 169

keuangan tahunan perusahaan. Akan tetapi, kenaikan itu tidak begitu besar, apalagi terdapat
keputusan tesebut telah diubah dan diperketat lagi perusahaan yang mengalami kerugian. Selain itu
sesuai dengan Lampiran Keputusan Ketua mungkin tuntutan pihak-pihak yang berkepentingan
BAPEPAM No. KEP-36/PM/2003 tanggal 30 tidak begitu besar sehingga tidak memicu perusahaan
September 2003 mengenai kewajiban penyampaian untuk mengkomunikasikan laporan keuangan yang
laporan keuangan berkala yang menyatakan bahwa diaudit lebih cepat.
laporan keuangan tahunan harus disertai laporan Menurut Almilia & Setiady (2006) dalam
akuntan dengan pendapat yang lazim dan Setyaningsih (2014), solvabilitas adalah kemampuan
disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal perusahaan dalam membayar semua kewajibannya
(BAPEPAM) selambat-lambatnya pada akhir bulan (baik kewajiban jangka panjang maupun jangka
ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan pendek) dari harta perusahaan tersebut. Solvabilitas
(Setyaningsih, 2014). Apabila perusahaan-perusahaan dalam penelitian ini diproksi oleh rasio Debt to Equity
go public tersebut terlambat menyampaikan laporan (DER). Carslaw dan Kaplan (1991) dalam
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Rachmawati (2008) dalam Lianto & Kusuma (2014)
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), maka mengungkapkan bahwa tingginya proporsi dari
perusahaan-perusahaan tersebut akan dikenakan hutang akan meningkatkan pula resiko keuangan
sanksi sesuai dengan Ketentuan II.6.1. Peraturan suatu perusahaan. Oleh karena itu perusahaan yang
Nomor I-H: Tentang Sanksi, Bursa akan memberikan memiliki kondisi keuangan yang tidak sehat
Peringatan Tertulis I atas keterlambatan penyampaian cenderung dapat melakukan mismanagement dan
Laporan Keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari fraud. Hal ini pada akhirnya memerlukan kecermatan
kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu yang lebih dalam dalam pengauditan. Namun hal
penyampaian Laporan Keuangan (Setyaningsih, tersebut bertentangan dengan hasil penelitian yang
2014). dilakukan oleh Yuliyanti (2011) yang menyatakan
Audit delay merupakan lamanya/ rentang bahwa solvabilitas tidak berpengaruh terhadap Audit
waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal delay. Hal ini dikarenakan baik perusahaan yang
penutupan tahun buku sampai dengan tanggal memiliki total utang besar dengan jumlah debtholder
diterbitkannya laporan audit. Audit delay inilah yang yang banyak atau perusahaan yang memiliki total
dapat mempengaruhi ketepatan informasi yang hutang yang kecil dengan jumlah debtholder yang
dipublikasikan, sehingga akan berpengaruh terhadap sedikit tidak akan mempengaruhi proses penyelesaian
tingkat ketidakpastian keputusan yang berdasarkan audit laporan keuangan, karena auditor yang ditunjuk
informasi yang dipublikasikan (Kartika, 2009). pasti telah menyediakan waktu sesuai dengan
Terdapat beberapa faktor yang kebutuhan jangka waktu untuk menyelesaikan proses
mempengaruhi Audit delay, diantaranya adalah pengauditan utang (Trianto (2006) dalam Yuliyanti,
profitabilitas, solvabilitas, dan aktivitas persediaan (2011)).
perusahaan. Menurut Wirakusuma (2004) dalam Perputaran Persediaan merupakan bagian
Lianto & Kusuma (2010), profitabilitas merupakan daripada rasio aktivitas. Aktivitas persediaan dalam
kemampuan perusahaan memanfaatkan aset yang ada penelitian ini diproksikan dalam rasio Inventory
untuk menghasilkan pendapatan. Variabel ini diproksi Turnover (IO). Menurut Soemarso (2004) dalam
melalui Return On Assets. Profitabilitas menunjukkan Kusuma, Arifati, & Andini (2014), perputaran
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan persediaan menunjukkan berapa kali (secara rata-rata)
keuntungan. Perusahaan yang memiliki tingkat persediaan barang dijual dan diganti selama satu
profitabilitas yang lebih tinggi membutuhkan waktu periode. Dengan adanya pengelolaan persediaan yang
yang lebih cepat dalam pengauditan laporan keuangan baik, perusahaan dapat dengan segera mengubah
dikarenakan keharusan untuk menyampaikan kabar persediaan yang tersimpan menjadi laba melalui
baik secepatnya kepada publik (Lianto & Kusuma, penjualan (Hafis, 2016). Raharjaputra (2009) dalam
2010). Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Hafis (2016) menyatakan bahwa semakin tinggi
yang dilakukan oleh Simbolon (2009) yang tingkat perputaran persediaan, kemungkinan semakin
menyatakan bahwa kenaikan profitabilitas besar perusahaan akan memperoleh keuntungan,
berpengaruh terhadap Audit delay karena begitu pula sebaliknya, jika tingkat perputaran
profitabilitas yang tinggi menunjukkan seberapa besar persediaannya rendah maka kemungkinan semakin
keuntungan yang diperoleh sehingga Audit delay akan kecil perusahaan akan memperoleh keuntungan.
lebih singkat sebab perusahaan ingin lebih cepat Namun hal tersebut bertentangan dengan hasil
menyampaikan kabar baik tersebut kepada para penelitian Ramadhan (2012) yang menyatakan bahwa
pemegang sahamnya. Namun hal tersebut rasio aktivitas tidak berpengaruh terhadap .Audit
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh delay, dikarenakan perusahaan belum mampu
Susilawati, Agustina & Prameswari (2012) yang memutar aktivanya secara efektif.
menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap Audit delay. Hal ini disebabkan banyak
perusahaan yang mengalami kenaikan profit namun

159
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Vol. 9 No. 2, November 2017 : 158 – 169

Kerangka Pemikiran dan Hipotesis delay. Hal ini dikarenakan baik perusahaan yang
memiliki total utang besar dengan jumlah debtholder
Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay yang banyak atau perusahaan yang memiliki total
Menurut Wirakusuma (2004) dalam Lianto & hutang yang kecil dengan jumlah debtholder yang
Kusuma (2010), profitabilitas merupakan kemampuan sedikit tidak akan mempengaruhi proses penyelesaian
perusahaan memanfaatkan aset yang ada untuk audit laporan keuangan, karena auditor yang ditunjuk
menghasilkan pendapatan. Variabel ini diproksi pasti telah menyediakan waktu sesuai dengan
melalui Return On Assets, yang diukur dari laba kebutuhan jangka waktu untuk menyelesaikan proses
bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva. pengauditan utang (Trianto (2006) dalam Yuliyanti,
Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan (2011)).
dalam menghasilkan keuntungan. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa profit merupakan berita baik Pengaruh Aktivitas Persediaan terhadap Audit
bagi perusahaan. Perusahaan tidak akan menunda Delay
penyampaian informasi yang berisi berita baik. Perputaran Persediaan merupakan bagian daripada
Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang rasio aktivitas. Halim (2007) dalam Kamaliah, Akbar,
lebih tinggi membutuhkan waktu yang lebih cepat & Kinanti (2009) mengemukakan bahwa rasio
dalam pengauditan laporan keuangan dikarenakan aktivitas digunakan untuk mengukur sampai seberapa
keharusan untuk menyampaikan kabar baik besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan
secepatnya kepada publik (Lianto & Kusuma, 2010). sumber dayanya yang berupa aset. Aktivitas
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang persediaan dalam penelitian ini diproksikan dalam
dilakukan oleh Simbolon (2009) yang menyatakan rasio Inventory Turnover (IO). Menurut Soemarso
bahwa kenaikan profitabilitas berpengaruh terhadap (2004) dalam Kusuma, Arifati, & Andini (2014),
Audit delay karena profitabilitas yang tinggi perputaran persediaan menunjukkan berapa kali
menunjukkan seberapa besar keuntungan yang (secara rata-rata) persediaan barang dijual dan diganti
diperoleh sehingga Audit delay akan lebih singkat selama satu periode. Penetapan nilai persediaan
sebab perusahaan ingin lebih cepat menyampaikan memang memiliki peran yang sangat penting dalam
kabar baik tersebut kepada para pemegang sahamnya. proses mempertemukan pendapatan dan biaya dalam
Namun hal tersebut bertentangan dengan penelitian satu periode (Hafis, 2016). Dengan adanya
yang dilakukan oleh, Susilawati, Agustina & pengelolaan persediaan yang baik, perusahaan dapat
Prameswari (2012) yang menyatakan bahwa dengan segera mengubah persediaan yang tersimpan
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Audit delay. menjadi laba melalui penjualan (Hafis, 2016).
Hal ini disebabkan banyak perusahaan yang Pengelolaan persediaan merupakan suatu pekerjaan
mengalami kenaikan profit namun kenaikan itu tidak yang sulit, dimana kesalahan dalam menentukan
begitu besar, apalagi terdapat perusahaan yang tingkat persediaan dapat berakibat fatal (Hafis, 2016).
mengalami kerugian. Selain itu mungkin tuntutan Raharjaputra (2009) dalam Hafis (2016) menyatakan
pihak-pihak yang berkepentingan tidak begitu besar bahwa semakin tinggi tingkat perputaran persediaan,
sehingga tidak memicu perusahaan untuk kemungkinan semakin besar perusahaan akan
mengkomunikasikan laporan keuangan yang diaudit memperoleh keuntungan, begitu pula sebaliknya, jika
lebih cepat. tingkat perputaran persediaannya rendah maka
kemungkinan semakin kecil perusahaan akan
Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit Delay memperoleh keuntungan. Namun hal tersebut
Menurut Almilia & Setiady (2006) dalam bertentangan dengan hasil penelitian Ramadhan
Setyaningsih (2014), solvabilitas adalah kemampuan (2012) yang menyatakan bahwa rasio aktivitas tidak
perusahaan dalam membayar semua kewajibannya berpengaruh terhadap Audit delay, dikarenakan
(baik kewajiban jangka panjang maupun jangka perusahaan belum mampu memutar aktivanya secara
pendek) dari harta perusahaan tersebut. Solvabilitas efektif.
dalam penelitian ini diproksi oleh rasio Debt to Equity
(DER). Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Hipotesis
Rachmawati (2008) dalam Lianto & Kusuma (2014) H1: Profitabilitas berpengaruh terhadap Audit
mengungkapkan bahwa tingginya proporsi dari Delay pada perusahaan Retail yang terdaftar
hutang akan meningkatkan pula resiko keuangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2015.
suatu perusahaan. Oleh karena itu perusahaan yang H2: Solvabilitas berpengaruh terhadap Audit
memiliki kondisi keuangan yang tidak sehat Delay pada perusahaan Retail yang terdaftar
cenderung dapat melakukan mismanagement dan di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2015.
fraud. Hal ini pada akhirnya memerlukan kecermatan
yang lebih dalam dalam pengauditan. Namun hal
tersebut bertentangan dengan hasil penelitian yang H3: Aktivitas Persediaan berpengaruh terhadap
dilakukan oleh Yuliyanti (2011) yang menyatakan Audit Delay pada perusahaan Retail yang
bahwa solvabilitas tidak berpengaruh terhadap Audit

160
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Vol. 9 No. 2, November 2017 : 158 – 169

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun laporan keuangan yang mengindikasikan tentang
2014-2015.. lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan
H4: Profitabilitas, Solvabilitas, dan Aktivitas oleh auditor.
Persediaan secara bersama-sama Dyer dan Mc Hugh dalam Hilmi & Ali
berpengaruh terhadap Audit Delay pada (2008) dalam Purnamasari (2012) menggunakan tiga
perusahaan Retail yang terdaftar di Bursa kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu
Efek Indonesia tahun 2014-2015. dalam penelitiannya, yakni:
1. Preliminary lag : interval jumlah hari antara
tanggal laporan keuangan sampai
penerimaan laporan akhir preliminary oleh
bursa.
2. Auditor’s report lag : interval jumlah hari
antara tanggal laporan keuangan sampai
tanggal laporan auditor ditandatangani.
3. Total lag : interval jumlah hari antara tanggal
laporan keuangan sampai tanggal
penerimaan laporan dipublikasikan oleh
bursa.
Audit delay inilah yang dapat mempengaruhi
Gambar 1 ketepatan informasi yang dipublikasikan, sehingga
Model Penelitian akan berpengaruh terhadap tingkat ketidakpastian
keputusan yang berdasarkan informasi yang
dipublikasikan (Kartika (2009) dalam Purnamasari
(2012)).
Kerangka Teoritis Ketepatan waktu penyusunan atau pelaporan
suatu laporan keuangan perusahaan bisa berpengaruh
Teori Kepatuhan (Compliance Theory)
pada nilai laporan keuangan tersebut. Keterlambatan
Menurut Tyler dalam Dewi (2013) dalam Pratama
informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari
(2014) terdapat dua persepektif dasar mengenai
pelaku pasar modal. Informasi laba yang dihasilkan
kepatuhan hukum dalam teori kepatuhan yaitu
perusahaan dijadikan sebagai salah satu dasar
instrumental dan normatif. Perspektif instrumental
pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual
mengasumsikan individu secara utuh didorong oleh
kepemilikan yang dimiliki oleh investor. Artinya,
kepentingan pribadi dan tanggapan-tanggapan
informasi yang dipublikasikan tersebut akan
terhadap perubahan insentif dan penalti yang
menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham
berhubungan dengan prilaku. Perspektif normatif
(Purnamasari, 2012).
berhubungan dengan apa yang orang anggap sebagai
moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi
Profitabilitas
mereka.
Menurut Wirakusuma (2004) dalam Lianto &
Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan
Kusuma (2010), profitabilitas merupakan kemampuan
waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunan
perusahaan memanfaatkan aset yang ada untuk
perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam
menghasilkan pendapatan.
keputusan ketua BAPEPAM Nomor: KEP-
Menurut Almilia & Setiady (2006) dalam
346/BL/2011 tentang kewajiban penyampaian laporan
Setyaningsih (2014), profitabilitas adalah kemampuan
keuangan berkala. Peraturan-peraturan tersebut secara
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada
hukum mengisyaratkan adanya kepatuhan setiap
tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.
perilaku individu maupun organisasi (perusahaan
Menurut Hassanudin dalam Utami (2006) dalam
publik) yang terlibat di pasar modal Indonesia untuk
Setyaningsih (2014), laba menunjukkan keberhasilan
menyampaikan laporan keuangan tahunan secara tepat
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan,
waktu (Pratama, 2014).
sehingga dapat dikatakan bahwa laba merupakan
berita baik. Profitabilitas suatu perusahaan
Audit Delay
mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh
Audit delay merupakan lamanya atau rentang waktu
suatu operasional perusahaan.
penyelesaian audit yang diukur dari tanggal
Menurut Wild, dkk. (2005) dalam
penutupan tahun buku sampai dengan tanggal
Setyaningsih (2014), Return on Asset (ROA) adalah
diterbitkannya laporan audit (Halim (2000) dalam
perbandingan antara laba sebelum pajak dan total aset.
Purnamasari (2012)). Diungkap dalam penelitian
Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan
Subekti & Widiyanti (2004) dalam Purnamasari
menggunakan Return on Asset (ROA) dengan rumus
(2012), perbedaan waktu yang sering dinamakan
sebagai berikut:
dengan audit delay adalah perbedaan antara tanggal
laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam Return on Asset =

161
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Vol. 9 No. 2, November 2017 : 158 – 169

Delay sebagai variabel dependen, dan sebagai


Solvabilitas variabel independennya adalah Return On Assets
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Total Aktiva,
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan serta reputasi Kantor Akuntan Publik. Metode analisis
dibiayai dengan utang (Kasmir (2014) dalam Fitriana, yang digunakan adalah regresi berganda. Sampel
Andini, & Oemar (2016)). Artinya, seberapa besar penelitian ini adalah 199 perusahaan yang terdaftar di
beban utang yang ditanggung perusahaan Bursa Efek Indonesia periode tahun 2005-2007.
dibandingkan dengan aktivanya (Kasmir (2014) Simpulan dari penelitian ini bahwa secara simultan
dalam Fitriana, Andini, & Oemar (2016)). Rasio ini Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio
untuk digunakan untuk mengukur kemampuan (DER), Total Aktiva, serta reputasi Kantor Akuntan
perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka Publik berpengaruh negatif signifikan terhadap Audit
panjangnya (Munawir (2001) dalam Fitriana, Andini, Delay. Secara parsial, ROA berpengaruh negatif
& Oemar (2016)). Dalam penelitian ini, rasio yang signifikan terhadap Audit Delay, sedangkan Debt to
akan dipakai adalah Debt to Equity Ratio (DER). Equity Ratio (DER), Total Aktiva, serta reputasi
Menurut Wild, Subramanyam, & Halsey (2005) Kantor Akuntan Publik tidak berpengaruh terhadap
dalam Simbolon (2009), DER dapat dihitung dengan terhadap Audit Delay.
rumus sebagai berikut: Susilawati, Agustina & Prameswari (2012)
Debt to Equity Ratio = melakukan penelitian mengenai Analisis Faktor-
Faktor yang mempengaruhi terjadinya Audit Delay
pada Perusahaan Consumer Good Industry di Bursa
Aktivitas Persediaan
Efek Indonesia (Periode Tahun 2008-2010).
Halim (2007) dalam Kamaliah, Akbar, & Kinanti
Penelitian ini menggunakan Audit Delay sebagai
(2009) mengemukakan bahwa rasio aktivitas
variabel dependen, dan sebagai variabel
digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar
independennya adalah Profitabilitas (ROA),
efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber
Solvabilitas (DER), Perusahaan Holding, Opini
dayanya yang berupa aset.
Auditor, dan lamanya perusahaan menjadi klien
Menurut Sawir (2005) dalam Kamaliah, &
Kantor Akuntan Publik (KAP). Metode analisis yang
Akbar, & Kinanti (2009) rasio ini menunjukkan
digunakan adalah regresi berganda. Sampel penelitian
efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan
ini adalah 93 laporan keuangan perusahaan consumer
dalam rangka menghasilkan penjualan atau
good industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang
periode tahun 2008-2010. Simpulan dari penelitian ini
dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang
bahwa secara simultan seluruh variabel independen
diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan.
berpengaruh terhadap Audit Delay. Secara parsial,
Menurut Kasmir (2008) dalam Hafis (2016),
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Audit Delay,
perputaran persediaan merupakan rasio yang
sedangkan solvabilitas dan perusahaan holding
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang
berpengaruh terhadap Audit Delay, serta opini auditor
ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam
tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap Audit
satu periode. Dapat diartikan pula bahwa perputaran
Delay.
sediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa
Lianto & Kusuma (2010) melakukan
kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun.
penelitian mengenai Faktor-Faktor yang berpengaruh
Menurut Harmono (2009) dalam Hafis (2016)
pada Audit Report Lag. Penelitian ini menggunakan
perputaran persediaan merupakan sejauh mana
Audit Report Lag sebagai variabel dependen, dan
persediaan dalam satu tahun dapat diperoleh dari
sebagai variabel independennya adalah Profitabilitas
harga pokok penjualan dbagi saldo rata-rata
(return on assets), Solvabilitas (total debt to total
persediaan.
assets), Ukuran Perusahaan (jumlah total aktiva),
Syamsuddin (2011) dalam Hafis (2016) juga
Umur Perusahaan, dan Jenis Industri. Metode analisis
menambahkan untuk menghitung
yang digunakan adalah regresi berganda. Sampel
perputaran persediaan dan menghitung umur rata-rata
penelitian ini adalah 28 perusahaan consumer goods
persediaan adalah:
industry dan 11 perusahaan multifinance yang
Inventory Turnover = terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2004-
2008. Simpulan dari penelitian ini bahwa secara
Penelitian Terdahulu simultan Return On Assets (ROA), Debt to Equity
Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang Ratio (DER), Total Aktiva, serta reputasi Kantor
melakukan penelitian tentang rasio keuangan yang Akuntan Publik berpengaruh negatif signifikan
mempengaruhi Audit Delay. terhadap Audit Delay. Secara parsial, profitabilitas,
Simbolon (2009) melakukan penelitian solvabilitas, umur perusahaan berpengaruh terhadap
mengenai Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Audit Report Lag. Sedangkan ukuran perusahaan dan
Audit Delay pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa jenis industri tidak berpengaruh terhadap Audit
Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan Audit Report Lag

162
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Vol. 9 No. 2, November 2017 : 158 – 169

Yuliyanti (2011) melakukan penelitian perdagangan eceran (retail) karena perusahaan retail
mengenai Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap merupakan perusahaan yang cukup dikenal oleh
Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan masyarakat luas.
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Penelitian ini menggunakan purposive
pada Tahun 2007-2008). Penelitian ini menggunakan sampling berupa judgement sampling.
Audit Delay sebagai variabel dependen, dan sebagai Purposive sampling merupakan pemilihan sampel
variabel independennya adalah ukuran perusahaan, secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan
opini auditor, ukuran KAP, solvabilitas, dan menggunakan pertimbangan tertentu disesuaikan
profitabilitas. Metode analisis yang digunakan adalah dengan tujuan atau masalah penelitian. Alasan
regresi berganda. Sampel penelitian ini adalah 63 penggunaan metode purposive sampling didasari
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek pertimbangan agar sampel data yang dipilih
Indonesia periode tahun 2007-2008. Simpulan dari memenuhi kriteria untuk diuji (Indriantoro & Supomo
penelitian ini bahwa secara simultan seluruh variabel (1999) dalam Yuliyanti (2011)). Judgement
independen berpengaruh terhadap Audit Delay. Secara sampling (purposive sampling) adalah teknik
parsial, ukuran perusahaan dan ukuran KAP penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan
berpengaruh terhadap Audit Delay. Sedangkan opini karakteristik yang ditetapkan terhadap elemen
auditor, solvabilitas, dan profitabilitas tidak populasi target yang disesuaikan dengan tujuan atau
berpengaruh terhadap Audit Delay. masalah penelitian (Maharani, 2015).
Hafis (2016) melakukan penelitian mengenai Adapun kriteria pengambilan sampel untuk
Pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran perusahaan perdagangan eceran (retail) yang terdaftar
Piutang terhadap Profitabilitas pada PT Kimia Farma di Bursa Efek Indonesia yang akan digunakan di
Persero (Tbk). Penelitian ini menggunakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
profitabilitas sebagai variabel dependen, dan sebagai 1. Perusahaan retail yang terdaftar di Bursa
variabel independennya adalah perputaran persediaan Efek Indonesia.
dan perputaran piutang. Metode analisis yang 2. Menyediakan laporan keuangan yang telah
digunakan adalah regresi berganda. Simpulan dari diaudit dari tahun 2014-2015
penelitian ini bahwa perputaran persediaan dan
perputaran piutang mempunyai pengaruh positif Jenis dan Sumber Data
terhadap return on investment. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
Ramadhan (2012) melakukan penelitian sekunder atau sumber sekunder. Data
mengenai Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi sekunder merupakan sumber data yang diperoleh
Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan peneliti secara tidak langsung melalui media
Manufaktur yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah perantara. Data sekunder pada umumnya berupa
Tahun 2008-2010). Penelitian ini menggunakan Audit bukti, catatan, atau laporan historis yang telah
delay sebagai variabel dependen, dan sebagai variabel tersusun dalam arsip, baik yang dipublikasikan dan
independennya adalah profitabilitas, likuiditas, rasio yang tidak dipublikasikan. Manfaat dari data sekunder
aktivitas, ukuran perusahaan, dan kualitas Kantor adalah lebih meminimalkan biaya dan waktu,
Akuntan Publik. Metode analisis yang digunakan mengklasifikasikan permasalahan-permasalahan,
adalah regresi berganda. Sampel penelitian ini adalah menciptakan tolak ukur untuk mengevaluasi data
201 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar primer, dan memenuhi kesenjangan-kesenjangan
Efek Syariah periode tahun 2008-2010. Simpulan dari informasi. Jika informasi telah ada, pengeluaran uang
penelitian ini bahwa secara simultan seluruh variabel dan pengorbanan waktu dapat dihindari dengan
independen berpengaruh terhadap laba Audit delay. menggunakan data sekunder. Manfaat lain dari data
Secara parsial, hanya profitabilitas yang berpengaruh sekunder adalah bahwa seorang peneliti mampu
secara negatif dan signifikan terhadap Audit delay. memperoleh informasi lain selain informasi utama
(Accounting Media, 2014). Jenis data sekunder yang
digunakan penelitian ini berupa Debt to Equity Ratio
Metode Penelitian (DER), Return on Assets ROA), Perputaran
Persediaan (PP) dan Audit Delay, yang didapatkan
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel dari laporan keuangan perusahaan retail yang terdaftar
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2015.
adalah Laporan Keuangan perusahaan-perusahaan
retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2014-2015. Peneliti akan menganalisis
mengenai Audit Delay, dimana penelitian akan
dilakukan untuk meneliti apakah Audit Delay dapat Metode Penelitian
dipengaruhi oleh Profitabilitas (ROA), Solvabilitas Penelitian ini merupakan explanatory research.
(DER), dan Perputaran Persediaan (PP). Alasan Menurut Umar (1999) dalam Wijaya (2013),
peneliti mengambil perusahaan sub sektor penelitian eksplanatori (explanatory research) adalah

163
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Vol. 9 No. 2, November 2017 : 158 – 169

penelitian yang bertujuan untuk menganalisis  Jika nilai VIF < 10 atau jika nilai tolerance >
hubungan-hubungan antara satu variabel dengan 0, 1 maka tidak ada multikolinearitas dalam
variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel model regresi .
mempengaruhi variabel lainnya.
Uji Autokorelasi
Teknik Pengumpulan Data Pengujian ada atau tidaknya autokorelasi, penelitian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah ini menggunakan uji Durbin-Watson. Pengambilan
studi dokumen. Studi dokumen adalah metode keputusan ada atau tidaknya autokorelasi yaitu jika 0
pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung < d < dl = Ada autokorelasi dl ≤ d ≤ du = Tidak ada
kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis kesimpulan 4 – dl < d < 4 = Ada autokorelasi 4 – du ≤
pengumpulan data yang meneliti berbagai macam d ≤ 4 - dl = Tidak ada kesimpulan du < d < 4 – du =
dokumen yang berguna untuk bahan analisis (UCEO, Tidak ada autokorelasi (Ghozali (2011) dalam
2016). Dokumen yang digunakan berupa laporan Ahmad, Murni, & Mandagie (2014))
keuangan perusahaan-perusahaan retail yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2015, Peneliti Uji Heteroskedastisitas
mengumpulkan data dari data base Bursa Efek Uji Glejser adalah uji hipotesis untuk mengetahui
Indonesia. apakah sebuah model regresi memiliki indikasi
heterokedastisitas dengan cara meregres absolud
Teknik Analisis residual (UbsUt).
Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas adalah salah satu asumsi klasik
Uji Normalitas sebagai prasyarat melakukan analisis regresi. Tes
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam heteroskedastisitas bisa dilihat berdasarkan
model regresi, variabel pengganggu atau residual scatterplot.
memiliki distribusi normal (Ghozali (2005) dalam Tetapi tes heteroskedastisitas menggunakan
Agustina & Aldie 2013)). Model regresi yang paling scatterplot sangat lemah karena hanya mengandalkan
baik memiliki distribusi data normal atau mendekati analisis visual. Untuk mendapatkan kepastian perlu
normal. Normalitas dapat dideteksi dengan alat uji hipotesis yaitu menggunakan uji Glejser. Uji
analisis grafik berupa PP Plot dan uji Kolmogorov Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolud
Smirnov dengan melihat penyebaran data pada sumbu residual (UbsUt) sebagai variabel dependen dengan
diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram persamaan sebagai berikut:
dari nilai signifikan residualnya. Jika data menyebar UbsUt = a + bXt+vi
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis Jika variabel independen secara signifikan
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola mempengaruhi UbsUt maka ada indikasi
distribusi normal, maka model regresi memenuhi heteroskedastisitas, sebaliknya jika variabel
asumsi normalitas. Pedoman pengambilan keputusan independen tidak mempengaruhi UbsUt maka tidak
yaitu: ada indikasi heteroskedastisitas. Adapun pengambilan
Apabila nilai signifikasi atau probabilitas > 0,05, keputusan dan interprestasi adalah sebagai berikut:
maka distribusi data normal.  Jika Sig di atas 0,05 maka Ho diterima
Apabila nilai signifikasi atau probabilitas < 0,05,  Jika Sig di bawah 0,05 maka Ho ditolak
maka distribusi data tidak normal (Agustina & Aldie, (Tutorial Penelitian, 2015).
2013).
Uji Hipotesis
Uji Multikolinearitas Uji Signifikansi Secara Parsial (T-Test)
Menurut Ghozali (2011) dalam Ahmad, Murni, & Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel
Mandagie (2014), uji multikolinearitas bertujuan independen secara parsial terhadap variabel dependen,
untuk menguji apakah model regresi ditemukan yaitu pengaruh dari masing-masing variabel
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). independen yang terdiri atas perputaran piutang,
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi perputaran persediaan, dan solvabilitas terhadap laba
diantara variabel independen. Multikolinearitas dapat per lembar saham yang merupakan variabel
dilihat dari nilai tolerance dan lawannya yaitu dependennya. Seperti halnya dengan uji hipotesis
Variance Inflation Factor (VIF). Untuk pengambilan secara simultan, pengambilan keputusan uji hipotesis
keputusan dalam menentukan ada atau tidaknya secara parsial juga di dasarkan pada nilai probabilitas
multikolinearitas yaitu dengan kriteria sebagai yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui
berikut: program SPSS statistic parametric sebagai berikut:
 Jika nilai VIF > 10 atau jika nilai tolerance <  Jika probabilitas > 0,5 maka H0 diterima
0, 1 maka ada multikolinearitas dalam model  Jika probabilitas < 0,5 maka H0 ditolak
regresi. Pada uji t, nilai probabilitas dapat dilihat pada hasil
pengolahan dari program SPSS pada tabel coefficients

164
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Vol. 9 No. 2, November 2017 : 158 – 169

kolom sig atau significance (Santoso (2004) dalam Peneliti menganalisis mengenai Audit Delay,
Ahmad, Murni, & Mandagie (2014)). dimana penelitian dilakukan untuk meneliti apakah
Audit Delay dapat dipengaruhi oleh Profitabilitas
Uji Signifikansi Secara Simultan (F-Test) (ROA), Solvabilitas (DER), dan Perputaran
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel Persediaan (PP).
independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen dari suatu persamaan regresi dengan Analisis Deskriptif Data Penelitian
menggunakan hipotesis statistic. Pengambilan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka
keputusan didasarkan pada nilai probabilitas yang dapat dijelaskan deskripsi variabel yang digunakan
didapatkan dari hasil pengolahan data melalui dalam penelitian ini. Deskripsi ini didasarkan pada
program SPSS statistk parametrik sebagai berikut : indikator yang telah ditentukan dari parameter teori
 jika probabilitas > 0,5 maka H0 diterima sebagai standar pengukuran. Sebelum dilakukan
 jika probabilitas < 0,5 maka H0 ditolak pengujian statistik mengenai pengaruh ROA, DER,
Nilai probabilitas dari uji F dapat dilihat pada hasil dan PP terhadap Audit Delay baik secara parsial
pengolahan dari program SPSS pada tabel ANOVA maupun secara simultan, peneliti menyajikan terlebih
kolom sig atau significance (Santoso (2004) dalam dahulu deskripsi data dari masing-masing variabel
Ahmad, Murni, & Mandagie (2014)). sebagai berikut:

Operasionalisasi Variabel Tabel 2


Hasil Uji Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimu Maximu Mean Std.
m m Deviati
on
3 18.2063
ROA -68.00 45.80 3.5987
0 1
3 12.055 26.2192
DER -1.40 93.60
0 7 3
3 38.077 99.7170
PP .00 456.28
0 0 1
3 72.833 12.7362
AD 46.00 90.00
0 3 7
Valid N
3
(listwis
0
e)

Berdasarkan tabel, variabel ROA memiliki


mean (rata-rata) sebesar 3,5987 dengan standar
deviasi 18,20631, nilai terbesar 45,80 dan nilai
terkecil -68,00.
Berdasarkan tabel, variabel DER memiliki
mean (rata-rata) sebesar 12,0557 dengan standar
deviasi 26,21923, nilai terbesar 93,60 dan nilai
terkecil -1,40.
Variabel PP memiliki mean (rata-rata)
sebesar 38,0770 dengan standar deviasi 99,71701,
nilai terbesar 456,28 dan nilai terkecil 0,00.
Variabel Audit Delay memiliki mean (rata-
rata) sebesar 72,8333 dengan standar deviasi
Hasil Penelitian dan Pembahasan 12,73627, nilai terbesar 90,00 dan nilai terkecil 46,00.

Gambaran Objek Studi


Objek studi penelitian ini terdiri atas perusahaan-
perusahaan retail modern yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang menjual customer goods atau barang-
barang kebutuhan konsumen sehari-hari dari tahun
2014-2015. Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
165
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Vol. 9 No. 2, November 2017 : 158 – 169

Tabel 3
Hasil Uji Normalitas Dengan nilai n=30 nilai du sebesar 1,6498, dan nilai
4-du = 4-1,6498 = 2,3502 dapat disimpulkan bahwa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test model tidak terkena auto korelasi, karena nilai
Unstandardized Durbin-Watson sebesar 1,931, yang berarti diantara
Residual nilai 1,6589 dan 2,3502.
N 30
Mean 0E-7 Uji Heteroskedastisitas
Normal Tabel 6
Std.
Parametersa,b 12.17043956 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Deviation
Absolute .155
Most Extreme Model Sig
Positive .091
Differences ROA .062
Negative -.155
Kolmogorov-Smirnov Z .851 DER .518
Asymp. Sig. (2-tailed) .463 PP .749
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Dengan nilai sig ROA sebesar 0,062, nilai
sig DER sebesar 0,518, dan nilai sig PP sebesar 0,749
Inteprestasi dari hasil pengujian (dilihat dari nilai sig), dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
data memiliki distribusi normal, karena semua heteroskedastisitas karena semua variabel memiliki
variabel memiliki nilai sig di atas 0,05, dimana nilai nilai sig di atas 0,05.
sig adalah sebesar 0,463. Simpulan dari uji asumsi klasik yang
dilakukan pada data penelitian ini adalah data yang
Uji Multikolinearitas diteliti berdistribusi normal, terbebas dari
autokorelasi, terbebas dari multikolinearitas, dan
Tabel 4 terbebas dari heteroskedastisitas.
Hasil Uji Multikolinearitas Selanjutnya dilakukan analisis regresi linear
berganda untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
Collinearity Statistics baik secara parsial maupun simultan variabel Return
Model Tolerance VIF on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan
Perputaran Persediaan (PP) terhadap Audit Delay
ROA .586 1.706
perusahaan Retail perioda 2014-2015.
DER .974 1.027
PP .575 1.740

Semua variabel bebas terbebas dari multikolinearitas Hasil Penelitian


karena semua variabel bebas memiliki nilai tolerance
di atas 0,1 dan VIF di bawah 10, dimana nilai Uji Signifikansi Secara Parsial (T-Test)
tolerance ROA adalah sebesar 0,586, nilai tolerance
DER adalah sebesar 0,974, dan nilai tolerance PP Tabel 7
adalah sebesar 0,575. Sedangkan nilai VIF ROA Hasil Uji T
adalah sebesar 1,706, nilai VIF DER adalah 1,027,
dan nilai VIF PP adalah sebesar 1,740. Collinearity Statistics
Model T sig
Uji Autokorelasi (Constant) 22.771 .000
ROA -.604 .551
Tabel 5 DER .202 .842
Hasil Uji Autokorelasi PP .725 .475

Model Summaryb Pengaruh ROA terhadap Audit Delay


Mode R R Adjuste Std. Durbin Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan
l Squar dR Error of - SPSS, diperoleh nilai t sebesar -0,604, dengan nilai
e Square the Watson sig sebesar 0,551, dimana nilai sig lebih besar dari
Estimat 0,05. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa variabel
e bebas ROA secara parsial tidak berpengaruh
.423 signifikan terhadap variabel terikat (Audit Delay).
1 a .179 .084 6.39722 1.931
a. Predictors: (Constant), PP, DER, ROA Pengaruh DER terhadap Audit Delay
b. Dependent Variable: AD
166
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Vol. 9 No. 2, November 2017 : 158 – 169

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Dari hasil pengujian secara simultan didapatkan
SPSS, diperoleh nilai t sebesar 0,202, dengan nilai sig hasil sebagai berikut:
sebesar 0,842 dimana nilai sig lebih besar dari 0,05. 4. H4:Pengaruh ROA, DER dan PP terhadap
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa variabel bebas Audit Delay
DER, secara parsial tidak berpengaruh signifikan H4: Profitabilitas, Solvabilitas, dan Aktivitas
terhadap variabel terikat (Audit Delay). Persediaan berpengaruh Audit Delay pada
perusahaan Retail yang terdaftar di Bursa
Pengaruh PP terhadap Audit Delay Efek Indonesia tahun 2014-2015 ditolak
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS, diperoleh nilai t sebesar 0,725, dengan nilai sig
sebesar 0,475, dimana nilai sig lebih kecil dari 0,05. Pembahasan Hasil Penelitian
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa variabel bebas
PP, secara parsial tidak berpengaruh signifikan Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap
terhadap variabel terikat (Audit Delay). Audit Delay
ROA tidak berpengaruh terhadap Audit Delay. Hal
Uji Signifikansi Secara Simultan (F-Test) tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh,
Susilawati, Agustina & Prameswari (2012) yang
Tabel 8 menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
Hasil Uji F terhadap Audit delay. Hal ini disebabkan banyak
perusahaan yang mengalami kenaikan profit namun
ANOVAa kenaikan itu tidak begitu besar, apalagi terdapat
Model Sum of df Mean F Sig. perusahaan yang mengalami kerugian. Selain itu
Squares Square mungkin tuntutan pihak-pihak yang berkepentingan
Regression 408.698 3 136.233 .825 .492b tidak begitu besar sehingga tidak memicu perusahaan
1 Residual 4295.468 26 165.210 untuk mengkomunikasikan laporan keuangan yang
diaudit lebih cepat.
Total 4704.167 29
a. Dependent Variable: AD Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
b. Predictors: (Constant), PP, DER, ROA Audit Delay
DER tidak berpengaruh terhadap Audit Delay. Hal
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
SPSS, diperoleh nilai F sebesar 0.825, dengan nilai oleh Yuliyanti (2011) yang menyatakan bahwa
sig sebesar 0,492, dimana nilai sig lebih besar dari solvabilitas tidak berpengaruh terhadap Audit delay.
0,05. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa variabel Hal ini dikarenakan baik perusahaan yang memiliki
bebas (ROA, DER, dan PP), secara simultan tidak total utang besar dengan jumlah debtholder yang
berpengaruh terhadap variabel terikat (Audit Delay). banyak atau perusahaan yang memiliki total hutang
yang kecil dengan jumlah debtholder yang sedikit
Dari hasil pengujian secara parsial didapatkan tidak akan mempengaruhi proses penyelesaian audit
hasil sebagai berikut: laporan keuangan, karena auditor yang ditunjuk pasti
1. H1: Pengaruh ROA terhadap Audit Delay telah menyediakan waktu sesuai dengan kebutuhan
H1: Profitabilitas berpengaruh terhadap Audit jangka waktu untuk menyelesaikan proses
Delay pada perusahaan Retail yang terdaftar pengauditan utang (Trianto (2006) dalam Yuliyanti,
di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2015 (2011)).
ditolak
2. H2: Pengaruh DER terhadap Audit Delay Pengaruh Perputaran Persediaan (PP) terhadap
H2: Solvabilitas berpengaruh terhadap Audit Audit Delay
Delay pada perusahaan Retail yang terdaftar Perputaran Persediaan tidak berpengaruh terhadap
di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2015 Audit Delay. Hal tersebut sesuai dengan hasil
ditolak penelitian Ramadhan (2012) yang menyatakan bahwa
3. H3:Pengaruh PP terhadap Audit Delay rasio aktivitas tidak berpengaruh terhadap Audit
H3: Aktivitas Persediaan berpengaruh delay, dikarenakan perusahaan belum mampu
terhadap Audit Delay pada perusahaan Retail memutar aktivanya secara efektif.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2014-2015 ditolak

167
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Vol. 9 No. 2, November 2017 : 158 – 169

Simpulan dan Saran Ahmad, Fadliyan; Murni, Sri & Yunita Mandagie.
2014. Perputaran Piutang, Perputaran
Simpulan Persediaan, dan Struktur Modal Terhadap Laba
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Per Lembar Saham Pada Industri Semen Yang
,dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Go Public di BEI, Jurnal EMBA. Vol. 2 (No.
1. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap 2) hal. 1559-1569.
Audit Delay pada perusahaan Retail yang Agustina, Lidya dan Aldie, Rangga Reza. 2013.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap
2014-2015. Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan
2. Solvabilitas tidak berpengaruh terhadap Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Audit Delay pada perusahaan Retail yang Indonesia Tahun 2008). Jurnal Akurat: Jurnal
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Ilmiah Akuntansi. Vol. 4 (No.11), hal. 14-37.
2014-2015. Fitriana, Dewi; Andini, Rita; & Oemar, Abrar. 2016.
3. Aktivitas Persediaan tidak berpengaruh Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas,
terhadap Audit Delay pada perusahaan Retail Profitabilitas, Aktivitas dan Kebijakan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Deviden terhadap Return Saham Perusahaan
2014-2015. Pertambangan yang Terdaftar pada BEI
4. Profitabilitas, Solvabilitas, dan Aktivitas Periode 2007-2013. Journal of Accounting.
Persediaan tidak berpengaruh terhadap Audit Vol. 2 (No.2), hal. 10-23.
Delay pada perusahaan Retail yang terdaftar Hafis, Al. 2016. Pengaruh Perputaran Persediaan dan
di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2015. Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas pada
PT Kimia Farma Persero (Tbk). Skripsi,
Saran Pekanbaru: Program Studi S1-Manajemen
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
maka penulis memberikan saran sebagai berikut: Riau.
1. Sampel yang digunakan pada penelitian ini Kamaliah; Akbar, Nasriza;, & Kinanti, Lexinta. 2009.
hanya perusahaan di sub sektor eceran Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Leverage
(retail), maka pada penelitian selanjutnya Keuangan, Ukuran, dan Umur Perusahaan
disarankan untuk memperluas cakupan terhadap Profitabilitas Perusahaan Wholesale
penelitian ke sektor-sektor dan sub sektor- dan Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek
sub sektor perusahaan lainnya. Indonesia. Jurnal Ekonomi. Vol. 17 (No.3),
2. Perusahaan sebaiknya semakin mengurangi hal. 10-23.
Audit Delay-nya, agar dapat lebih cepat Kartika, Andi. 2009. Faktor-Faktor yang
menyampaikan informasi terkait laporan Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia
keuangan perusahaannya kepada pihak-pihak (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan
yang berkepentingan. LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek
3. Penelitian ini hanya meneliti keadaan Jakarta). Jurnal. Vol. 16 (No.1), hal. 1-17.
perusahaan dalam rentang waktu 2 tahun Kusuma, Dewi; Arifati, Rina; & Andini Rita. 2014.
(2014-2015), sehingga peneliti selanjutnya Pengaruh Perputaran Piutang, Perputaran
dapat menambah rentang waktu penelitian Persediaan dan Tingkat Likuiditas terhadap
sehingga mendapatkan hasil yang lebih Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang
akurat dan representatif. Terdaftar di BEI . Jurnal SOSIOEKOTEKNO
4. Variabel bebas yang digunakan di penelitian (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
ini hanya terbatas pada profitabilitas (ROA), Pandanaran Semarang). Diakses dari
Solvabilitas (DER), dan Aktivitas Persediaan http://st293545.sitekno.com/article/135446/pen
(PP) ,sehingga disarankan pada peneliti garuh-perputaran-piutang-perputaran-
selanjutnya untuk menambahkan variabel persediaan-dan-tingkat-likuiditas-terhadap-
lainnya sebagai prediktor dalam profitabilitas-perusahaan-manufaktur-yang-
memprediksi Audit Delay. terdaftar-di-bei.html
Lianto, Novice, dan Kusuma, Budi Hartono. 2010.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Audit
Daftar Pustaka Report Lag. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
Vol. 12 (No.2), hal. 97-106.
Accounting Media. (2014). Data Primer dan Data Maharani, Angelia. (2015). Melakukan Sampling
Sekunder. Diakses pada 19 Juli, 2016, dari Dengan Metode Judgement. Diakses pada 19
http://accounting- Juli, 2016, dari
media.blogspot.co.id/2014/06/data-primer-dan- http://angeliamaharanisetyaputri.blogspot.co.id
data-sekunder.html /2015/02/melakukan-sampling-dengan-
metode.html

168
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Vol. 9 No. 2, November 2017 : 158 – 169

Pratama, Baradha. 2014. Analisis faktor-faktor yang Wijaya, Wira. (2013). Penelitian Eksplanatori.
Mempengaruhi Audit Delay dan Timeliness Diakses pada 19 Juli, 2016, dari
pada Perusahaan Publik di Indonesia. Skripsi, http://kutukuliah.blogspot.co.id/2013/05/penge
Semarang: Program Studi S1-Akuntansi rtian-penelitian-eksplanatori-adalah.html
Universitas Diponegoro Yuliyanti, Ani. 2011. Faktor-faktor yang
Purnamasari, Carmelia Putri 2012. Analisis Faktor- Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi
Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
Efek Indonesia. Publikasi, Fakultas Ekonomi Tahun 2007-2008). Skripsi, Yogyakarta:
Universitas Gunadarma. Program Studi S1-Akuntansi Universitas
Ramadhan, Wibisana. 2012. Analisis Faktor-Faktor Negeri Yogyakarta.
yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2008-
2010. Skripsi, Yogyakarta: Program Studi S1-
Keuangan Islam, Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.
Rizki M., Rezwan. (2014). Karakteristik Kualitatif
Laporan Keuangan. Diakses pada 16 Mei,
2016, dari http://rezwan-
rizki.blogspot.co.id/2014/01/karakteristik-
kualitatif-laporan.html
Setyaningsih, Yulia Vivian. 2014. Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi
Empiris pada Perusahaan Go Public yang
Mengalami Keterlambatan Dalam
Penyampaian Laporan Keuangan Auditan
Tahun 2012. Skripsi, Bandung: Program Studi
S1-Akuntansi Universitas Kristen Maranatha
Simbolon, Kartika P. 2009. Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Audit Delay pada
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi, Medan: Program Studi S1-
Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Sinurat, Parulian. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan
Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi, Medan: Program Studi S1-
Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Susilawati, Christine Dwi Karya; Agustina, Lidya; &
Prameswari, Tania. 2012. Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Audit
Delay pada Perusahaan Consumer Good
Industry di Bursa Efek Indonesia (Periode
Tahun 2008-2010). Jurnal Akurat: Jurnal
Ilmiah Akuntansi. No.10, hal. 19-30.
Tutorial Penelitian. (2015). Tutorial Olah Data SPSS:
Tes Heterokedastisitas Menggunakan Uji
Glejser.. Diakses pada 19 Juli, 2016, dari
http://tu.laporanpenelitian.com/2015/07/14.
html
UCEO (Universitas Ciputra Entrepreneurship Online).
(2016). Metode Pengumpulan Data Dalam
Penelitian. Diakses pada 19 Juli, 2016, dari
http://www.ciputra-
uceo.net/blog/2016/2/18/metode-pengumpulan-
data-dalam-penelitian

169

Das könnte Ihnen auch gefallen