Sie sind auf Seite 1von 15

ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

No DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


KEPERAWATAN
1. Keseimbangan cairan, Pasien menunjukkan peningkatan keseimbangan cairan Manajemen cairan :
kesiapan untuk meningkatkan dengan kriteria hasil : Meningkatkan keseimbangan cairan dan
- Memiliki kadar hemoglobin dan hematokrit mencegah komplikasi akibat kadar cairan
dalam rentang normal yang abnormal
- Tidak mengalami rasa haus yang abnormal
- Memiliki keseimbangna asupan dan haluaran Pemantauan cairan : mengumpulkan dan
selama 24 jam menganalisis data pasien untuk mengatur
- Memiliki hidrasi yang baik (membran mukosa keseimbangan cairan
lembab, kemampuan untuk mengeluarkan
keringat, turgor kulit normal) Manajemen eliminasi urine :
mempertahankan pola eliminasi urine yang
optimal

2. Volume cairan, kekurangan Masalah kekurangan volume cairan pada pasien teratasi Manajemen cairan : meningkatkan
dengan kriteria hasil: keseimbangan cairan dan mencegah
- Memiliki konsentrasi urine yang normal 1,003- komplikasi akibat kadar cairan yang
1,03 abnormal atau diluar harapan
- Memiliki haemoglobin dan hematokrit dalam
batas normal Pemantauan cairan : mengumpulkan dan
- Memiliki tekanan vena sentral dan pulmonal menganalisis data pasien utuk mengatur
dalam rentang yang diharapkan keseimbangan cairan
- Tidak mengalami haus yang abnormal
- Memiliki keseimbangan asupan dan haluaran Manajemen hipovolemia :
yang seimbang dalam 24 jam mengembangkan volume cairan
- Menampilkan hidrasi yang baik, misal: membran intravaskular pada pasien yang mengalami
mukosa lembab, mampu berkeringat penurunan volume cairan
- Memiliki asupan cairan oral atau intravena yang Terapi intravena (IV) : memberikan dan
adekuat memantau cairan dan obat intravena

Pencegahan syok : mendeteksi dan


menangani pasien yang beresiko
mengalami syok

3. Volume cairan, kelebihan Kelebihan volume cairan pada pasien dapat dikurangi Pemantauan elektrolit : mengumpulkan
dengan kriteria hasil : dan menganalisis data pasien untuk
- Menyatakan secara verbal pemahaman tentang mengatur keseimbangan elektrolit
pembatasan cairan dan diet
- Menyatakan secara verbal pemahaman tentang Manajemen cairan : meningkatkan
obat yang diprogramkan keseimbangan cairan dan mencegah
- Menyatakan tanda-tanda vital dalam batas komplikasi akibat kadar cairan yang
normal untuk pasien abnormal atau diluar harapan
- Tidak mengalami pendek nafas
- Hematokrit dalam batas normal Pemantauan cairan : mengumpulkan dan
menganalisis data pasien untuk mengatur
keseimbangan cairan

Manajemen cairan elektrolit : mengatur


dan mencegah komplikasi akibat
perubahan kadar cairan dan elektrolit

Manajemen hipervolemia : menurunkan


volume cairan intrasel dan ekstrasel dan
mencegah komplikasi pada pasien yang
mengalami kelebihan volume cairan
Manajemen eliminasi urine :
mempertahankan pola eliminasi urine yang
optimal

4. Volume cairan, risiko Kekurangan volume cairan pada pasien akan dicegah Manajemen diare : menata laksana dan
kekurangan dengan kriteria hasil : mengurangi diare
- Memiliki konsentrasi urine yang normal 1,003-
1,03 Manajemen elektrolit : hipernatremia :
- Memiliki haemoglobin dan hematokrit dalam meningkatkan keseimbangan natrium dan
batas normal mencegah komplikasi akibat peningkatan
- Memiliki tekanan vena sentral dan pulmonal kadar natrium serum hari yang diinginkan
dalam rentang yang diharapkan
- Tidak mengalami haus yang abnormal Pemantauan elektrolit : mengumpulkan
- Memiliki keseimbangan asupan dan haluaran dan menganalisis data pasien untuk
yang seimbang dalam 24 jam mengatur keseimbangan elektrolit
- Menampilkan hidrasi yang baik, misal: membran
mukosa lembab, mampu berkeringat Manajemen cairan : meningkatkan
- Memiliki asupan cairan oral atau intravena yang keseimbangan cairan dan pencegahan
adekuat komplikasi akibat kadar cairan yang
abnormal diluar harapan

Pemantauan cairan : mengumpulkan dan


menganalisis data pasien untuk mengatur
keseimbangan cairan

Manajemen hipovolemia : mengekspansi


volume cairan intravascular pada pasien
yang mengalami penurunan volume cairan

Terapi intravena (IV) : memberikan dan


memantau cairan dan obat intravena
Identifikasi risiko : menganalisis faktor
resiko potensial, menentukan risiko
kesehatan dan memprioritaskan strategi
yang menurunkan risiko untuk individu
atau kelompok

Surveilans : mengumpulkan dan


menginterpetasi dan menyintesis data
pasien secara terarah dan kontinyu untuk
membuat keputusan klinis

Pemantauan tanda-tanda vital :


mengumpulakan dan menganalisis data
kardiovaskular, pernafasan dan suhu tubuh
untuk menentukan dan mencegah
komplikasi

Perawatan luka : luka bakar : mencegah


komplikasi luka akibat luka bakar dan
memfasilitasi penyembuhan luka

5. Volume cairan, resiko Pasien menunjukkan peningkatan keseimbangan cairan Manajemen cairan : meningkatkan
ketidakseimbangan dengan kriteria hasil : keseimbangnan cairan dan mencegah
- Memiliki kadar hemoglobin dan hematokrit komplikasi akibat kadar cairan yang
dalam rentang normal abnormal atau diluar harapan
- Tidak mengalami rasa haus yang abnormal
- Memiliki keseimbangna asupan dan haluaran Pemantauan cairan : mengumpulkan dan
selama 24 jam menganalisis data pasien untuk mengatur
- Memiliki hidrasi yang baik (membran mukosa keseimbangan cairan
lembab, kemampuan untuk mengeluarkan
keringat, turgor kulit normal)
Masalah kekurangan volume cairan pada pasien teratasi Manajemen cairan atau elektrolit :
dengan kriteria hasil: mengatur dan mencegah komplikasi akibat
- Memiliki konsentrasi urine yang normal 1,003- perubahan kadar cairan dan elektrolit
1,03
- Memiliki haemoglobin dan hematokrit dalam Identifikasi resiko : mengalisis faktor
batas normal resiko, menetukan resiko kesehatan, dan
- Memiliki tekanan vena sentral dan pulmonal memprioritaskan strategi yang menurunkan
dalam rentang yang diharapkan resiko untuk individu atau kelompok
- Tidak mengalami haus yang abnormal
- Memiliki keseimbangan asupan dan haluaran Surveilans : mengumpulkan,
yang seimbang dalam 24 jam menginterpretasi, menyintesis data pasien
- Menampilkan hidrasi yang baik, misal: membran secara terarah dan kontinyu untuk
mukosa lembab, mampu berkeringat mengambil keputusan klinis
- Memiliki asupan cairan oral atau intravena yang
adekuat Perawatan luka : luka bakar : mencegah
komplikasi luka akibat luka bakar dan
memfasilitasi penyembuhan luka
Kelebihan volume cairan pada pasien dapat dikurangi
dengan kriteria hasil :
- Menyatakan secara verbal pemahaman tentang
pembatasan cairan dan diet
- Menyatakan secara verbal pemahaman tentang
obat yang diprogramkan
- Menyatakan tanda-tanda vital dalam batas
normal untuk pasien
- Tidak mengalami pendek nafas
- Hematokrit dalam batas normal
HARI DAN DIAGNOSA
NO IMPLEMENTASI
TANGGAL KEPERAWATAN
1. Keseimbangan cairan, 1. Timbang berat badan setiap hari
kesiapan untuk
2. Manajemen cairan : pantau status hidrasi (mis: membrane mukosa lembab,
meningkatkan
denyut nadi adekuat dan tekanan darah ortostatik)
3. Ajarkan klien bagaimana memantau status hidrasi (mis: warna urine,
kuantitas urine)
4. Ajarkan kebutuhan cairan yang normal untuk lansia dan anak-anak
5. Ajarkan klien mengenai faktor yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan
cairan, dan pentingnya meminum air sebelum melakukan aktivitas fisik.
6. Beri anjuran tentang kebutuhan cairan
7. Bantu, sesuai kebutuhan untuk membuat perencanaan ingesti cairan yang
adekuat
8. Tingkatkan asupan oral, misal : berikan minuman menggunakan sedotan,
tawarkan cairan antara waktu makan

2. Volume cairan, 1. Pantau warna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan


kekurangan
2. Observasi khususnya terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit, misal
: diare, drainase lukapengisapan nasogastrik, diaforesis dan drainase
ileostomi
3. Pantau penfdarahan
4. Identifikasi faktor pengaruh terhadap bertambah buruknya dehidrasi, misal:
obat-obatan, demam, stress dan program pengobatan
5. Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan keseimbangan cairan, misal :
kadar hematokrit, BUN, albumin, protein total, osmolalitas serum dan berat
jenis urine
6. Kaji adanya vertigo atau hipotensi postural
7. Kaji orientasi terhadap orang, tempat dan waktu
8. Cek arahan lanjut klien untuk menentukan apakah penggantian cairan pada
pasien terminal tepat dilakukan
9. Pantau status hidrasi, misal: membrane mukosa lembab, nadi adekuat dan
tekanan darah ortostatik
10. Timbang berat badan setiap hari dan pantau kecenderungannya
11. Pertahankan keakuratan catatan catatan asupan dan haluaran
12. Anjurkan pasien untuk menginformasikan perawat bila haus
13. Laporkan dan catat haluaran
14. Laporkan abnormalitas elektrolit
15. Atur ketersediaan produk darah untuk transfuse, bila perlu
16. Berikan ketentuan penggantian nasogastrik berdasarkan haluaran, sesuai
dengan kebutuhan
17. Berikan terapi IV, sesuai program
18. Lakukan oral hygene secara sering
19. Tentukan jumlah cairan yang masuk dalam 24 jam, hitung asupan yang
diinginkan sepnjang shift siang, sore dan malam
20. Pastikan bahwa pasien terhidrasi dengan baik sebelum pembedahan
21. Ubah posisipasien trendelenburg atau tingkatan tungkai pasien apabila
hipotensi, kecuali dikontraindikasikan
22. Tingkatkan asupan oral

3. Volume cairan,
1. Tentukan lokasi edema perifer, sakral dan periorbital pada skala 1+ sampai
kelebihan
4+
2. Kaji komplikasi pulmonal atau kardiovaskuler yang diindikasikan dengan
peningkatan tanda gawat nafas, peningkatan frekuensi nadi, peningkatan
tekanan darah, bunyi jantung tidak normal atau suara nafas tidak normal
3. Kaji ekstremitas atau bagian tubuh yang edema terhadap gangguan sirkulasi
dan integritas kulit
4. Kaji efek pengobatan, misal : steroid, diuretic, dan lithium pada edema
5. Pantau secara teratur lingkar abdomen atau ekstremitas
6. Timbang berat badan setiap hari dan pantau kecenderungannya
7. Pertahankan catatan dan haluaran yang akurat
8. Pantau hasil laboratorium yang relevan terhadap retensi cairan
9. Pantau indikasi kelebihan atau retensi cairan sesuai dengan keperluan
10. Ajarkan pasien tentang penyebab dan cara mengatasi edema; pembatasan
diet; dan penggunaan dosis, dan efek samping obat yang diprogramkan
11. Anjurkan pasien untuk puasa, sesuai kebutuhan
12. Lakukan dialisis, jika diindikasikan
13. Konsultasikan dengan penyedia layanan primer mengenai
penggunaanstoking antiemboli atau balutan Ace
14. Konsultasikan dengan ahli giziuntuk memberikan diet dengan kandungan
protein yang adekuat dan pembatasan natrium
15. Konsultasikan kepada dokter jika tanda dan gejala kelebihan volume cairan
menetap atau memburuk berikan diuretik bila perlu.
16. Ubah posisi setiap 3 jam sekali
17. Tinggikan ekstremitas untuk meningkatkan aliran balik vena
18. Pertahankan dan alokasikan pembatasan cairan pasien
19. Distribusikan asupan cairan selama 24 jam, jika perlu

4. Volume cairan, risiko 1. Timbang berat badan setiap hari


kekurangan
2. Manajemen cairan : pantau status hidrasi (mis: membrane mukosa
lembab, denyut nadi adekuat dan tekanan darah ortostatik)
3. Ajarkan klien bagaimana memantau status hidrasi (mis: warna urine,
kuantitas urine)
4. Ajarkan kebutuhan cairan yang normal untuk lansia dan anak-anak
5. Ajarkan klien mengenai faktor yang dapat menyebabkan
ketidakseimbangan cairan, dan pentingnya meminum air sebelum
melakukan aktivitas fisik.
6. Beri anjuran tentang kebutuhan cairan
7. Bantu, sesuai kebutuhan untuk membuat perencanaan ingesti cairan yang
adekuat
8. Tingkatkan asupan oral, misal : berikan minuman menggunakan sedotan,
tawarkan cairan antara waktu makan
9. Pantau warna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan
10. Observasi khususnya terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit,
misal : diare, drainase lukapengisapan nasogastrik, diaforesis dan
drainase ileostomi
11. Pantau penfdarahan
12. Identifikasi faktor pengaruh terhadap bertambah buruknya dehidrasi,
misal: obat-obatan, demam, stress dan program pengobatan
13. Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan keseimbangan cairan,
misal : kadar hematokrit, BUN, albumin, protein total, osmolalitas serum
dan berat jenis urine
14. Kaji adanya vertigo atau hipotensi postural
15. Kaji orientasi terhadap orang, tempat dan waktu
16. Cek arahan lanjut klien untuk menentukan apakah penggantian cairan
pada pasien terminal tepat dilakukan
17. Pantau status hidrasi, misal: membrane mukosa lembab, nadi adekuat dan
tekanan darah ortostatik
18. Timbang berat badan setiap hari dan pantau kecenderungannya
19. Pertahankan keakuratan catatan catatan asupan dan haluaran
20. Anjurkan pasien untuk menginformasikan perawat bila haus
21. Laporkan dan catat haluaran
22. Laporkan abnormalitas elektrolit
23. Atur ketersediaan produk darah untuk transfusi, bila perlu
24. Berikan ketentuan penggantian nasogastrik berdasarkan haluaran, sesuai
dengan kebutuhan
25. Berikan terapi IV, sesuai program
26. Lakukan oral hygene secara sering
27. Tentukan jumlah cairan yang masuk dalam 24 jam, hitung asupan yang
diinginkan sepnjang shift siang, sore dan malam
28. Pastikan bahwa pasien terhidrasi dengan baik sebelum pembedahan
29. Ubah posisipasien trendelenburg atau tingkatan tungkai pasien apabila
hipotensi, kecuali dikontraindikasikan
30. Tingkatkan asupan oral
5. Volume cairan, resiko
1. Timbang berat badan setiap hari
ketidakseimbangan
2. Manajemen cairan : pantau status hidrasi (mis: membrane mukosa
lembab, denyut nadi adekuat dan tekanan darah ortostatik)
3. Ajarkan klien bagaimana memantau status hidrasi (mis: warna urine,
kuantitas urine)
4. Ajarkan kebutuhan cairan yang normal untuk lansia dan anak-anak
5. Ajarkan klien mengenai faktor yang dapat menyebabkan
ketidakseimbangan cairan, dan pentingnya meminum air sebelum
melakukan aktivitas fisik.
6. Beri anjuran tentang kebutuhan cairan
7. Bantu, sesuai kebutuhan untuk membuat perencanaan ingesti cairan yang
adekuat
8. Tingkatkan asupan oral, misal : berikan minuman menggunakan sedotan,
tawarkan cairan antara waktu makan
9. Pantau warna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan
10. Observasi khususnya terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit,
misal : diare, drainase lukapengisapan nasogastrik, diaforesis dan
drainase ileostomy
11. Pantau penfdarahan
12. Identifikasi faktor pengaruh terhadap bertambah buruknya dehidrasi,
misal: obat-obatan, demam, stress dan program pengobatan
13. Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan keseimbangan cairan,
misal : kadar hematokrit, BUN, albumin, protein total, osmolalitas serum
dan berat jenis urine
14. Kaji adanya vertigo atau hipotensi postural
15. Kaji orientasi terhadap orang, tempat dan waktu
16. Cek arahan lanjut klien untuk menentukan apakah penggantian cairan
pada pasien terminal tepat dilakukan
17. Pantau status hidrasi, misal: membrane mukosa lembab, nadi adekuat dan
tekanan darah ortostatik
18. Timbang berat badan setiap hari dan pantau kecenderungannya
19. Pertahankan keakuratan catatan catatan asupan dan haluaran
20. Anjurkan pasien untuk menginformasikan perawat bila haus
21. Laporkan dan catat haluaran
22. Laporkan abnormalitas elektrolit
23. Atur ketersediaan produk darah untuk transfuse, bila perlu
24. Berikan ketentuan penggantian nasogastrik berdasarkan haluaran, sesuai
dengan kebutuhan
25. Berikan terapi IV, sesuai program
26. Lakukan oral hygene secara sering
27. Tentukan jumlah cairan yang masuk dalam 24 jam, hitung asupan yang
diinginkan sepnjang shift siang, sore dan malam
28. Pastikan bahwa pasien terhidrasi dengan baik sebelum pembedahan
29. Ubah posisipasien trendelenburg atau tingkatan tungkai pasien apabila
hipotensi, kecuali dikontraindikasikan
30. Tingkatkan asupan oral

31. Tentukan lokasi edema perifer, sakral dan periorbital pada skala 1+
sampai 4+
32. Kaji komplikasi pulmonal atau kardiovaskuler yang diindikasikan
dengan peningkatan tanda gawat nafas, peningkatan frekuensi nadi,
peningkatan tekanan darah, bunyi jantung tidak normal atau suara nafas
tidak normal
33. Kaji ekstremitas atau bagian tubuh yang edema terhadap gangguan
sirkulasi dan integritas kulit
34. Kaji efek pengobatan, misal : steroid, diuretic, dan lithium pada edema
35. Pantau secara teratur lingkar abdomen atau ekstremitas
36. Timbang berat badan setiap hari dan pantau kecenderungannya
37. Pertahankan catatan dan haluaran yang akurat
38. Pantau hasil laboratorium yang relevan terhadap retensi cairan
39. Pantau indikasi kelebihan atau retensi cairan sesuai dengan keperluan
40. Ajarkan pasien tentang penyebab dan cara mengatasi edema; pembatasan
diet; dan penggunaan dosis, dan efek samping obat yang diprogramkan
41. Anjurkan pasien untuk puasa, sesuai kebutuhan
42. Lakukan dialisis, jika diindikasikan
43. Konsultasikan dengan penyedia layanan primer mengenai
penggunaanstoking antiemboli atau balutan Ace
44. Konsultasikan dengan ahli giziuntuk memberikan diet dengan kandungan
protein yang adekuat dan pembatasan natrium
45. Konsultasikan kepada dokter jika tanda dan gejala kelebihan volume
cairan menetap atau memburuk berikan diuretik bila perlu.
46. Ubah posisi setiap 3 jam sekali
47. Tinggikan ekstremitas untuk meningkatkan aliran balik vena
48. Pertahankan dan alokasikan pembatasan cairan pasien
49. Distribusikan asupan cairan selama 24 jam, jika perlu

Das könnte Ihnen auch gefallen