Sie sind auf Seite 1von 5

Nama : Erryka Ramadhani

Npm : 1513010105

Kelas : B / TQM

PELIBATAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN

Konsep Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan


TQM adalah konsep pelibatan dan pemberdayaan karyawan. Oleh karena itu pelibatan
harus dibarengi dengan pemberdayaan karyawan. Usaha pemberdayaan karyawan dapat
dimulai dengan :
 Keinginan menejer dan penyedia untuk memberi tanggung jawab kepada karyawan
 Melatih penyedia dan karyawan mengenai bagaimana cara untuk melakukan
delegasi dan menerima tanggung jawab
 Komunikasi dan umpan balik perlu diberikan oleh menejer dan penyedia kepada
karyawan.
 Penghargaan dan pengakuan sebagai hasil evaluasi perlu diberikan kepada
karyawan sebagai tanda penghargaan terhadap kontribusi mereka kepada
perusahaan.
Tujuan pelibatan dan pemberdayaan adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi
untuk memberikan customer value. Kesuksesan implementasi pelibatan dan pemberdayaan
karyawan memerlukan perubahan budaya perusahaan (cara berfikir dan bekerja para
manajer).

Faktor Faktor Penghambat PPK


1. Penolakan manajemen terhadap penerapan PPK antara lain :
a. Ketidakamanan
b. Nilai-nilai pribadi.
c. Ego
d. Pelatihan manajemen
e. Karakteristik kepribadian para manajer
f. Ketidakterlibatan manajer
g. Struktur Organisasi
2. Penolakan karyawan terhadap penerapan PPK antara lain :
a. Mereka merasa skeptis terhadap manajemen yang silih berganti dan tidak
dilaksanakan.
b. Penolakan bisa juga terjadi karena karyawan tidak mau menerima perubahan
karena menyangkut hal hal baru dan mungkin tidak lazim, sehingga sulit
mendapatkan dukungan dari karyawan.

Implementasi PPK
Kesalahan umum yang harus dihindari pada saat mengimplementasikan PPK adalah
sebagai berikut :
 Memulai kegiatan tanpa adanya strategi sistemik
 Memulai kegiatan PPK tanpa adanya kepemimpinan yang aktif dari manajemen
 Menghitung kegiatan (seperti jumlah pertemuan tim untuk peningkatan kualitas).
 Rencana dan harapan yang tidak realistis
 Mengharapkan pelibatan akan ada akhirnya
Peranan manajer dalam PPK antara lain meliputi:
 Menunjukkkan sikap yang mendukung
 Menjadi model peran
 Menjadi pelatih
 Menjadi fasilitator
 Mempraktekkan manajemen by walking around (MDWA)
 Mengambil tindakan dengan segera atas rekomendasi
 Menghargai prestasi karyawan
PPK sebagai suatu konsep yang berusaha melibatkan dan memberdayakan karyawan
secara sungguh-sungguh memerlukan implementasi yang sistematis. Implementasi PPK
terdiri atas empat tahap, yaitu :
1. Menciptakan lingkungan yang mendukung
2. Menentukan dan mengatasi penghambat
3. Menerapkan dan menggunakan sarana pendukung
4. Menilai, menyesuaikan, dan memperbaikinya
Ada berbagai sarana yang dapat digunakan untuk mendorong karyawan agar mereka
memberikan masukan dan menyalurkannya kepada para pengambil keputusan. Berikut ini
akan diuraikan secara singkat mengenai beberapa metode yang banya digunakan.
 Brainstorming
 Nominal group technique.
 Gugus kualitas (Quality Circle)
 Kotak saran
 Management by walking around

Penghargaan dan Pengakuan Prestasi


Dalam TQM, penghargaan dan pengakuan prestasi merupakan motivasi untuk
mencapai sasaran perusahaan..
Sistem kompensasi yang baik harus memenuhi prinsip-prinsip kunci manajemen kualitas
sebagai berikut:
1. Kompensasi harus berorientasi pada pelanggan
2. Kompensasi harus berorientasi pada tim
3. Kompensasi harus dapat diukur
4. Sistem kompensasi harus mengikutsertakan partisipasi seluruh karyawan
Penilaian kinerja dapat mendukung perbaikan kualitas bila keadaan dibawah ini dapat
terpenuhi :
 Penilaian kinerja harus dipisahkan dari sistem kompensasi
 Penilaian kinerja harus didasarkan pada observasi, pengukuran perilaku, dan hasil.
 Penilaian kinerja harus mendorong partisipasi karyawan
Program pengakuan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
 Konsisten, yaitu diberikan dengan cara yang sama dari waktu ke waktu.
 Memerlukan biaya.
 Sering dilakukan.
 Orang yang memberikan pengakuan menggunakan keterampilan interpersonal untuk
memberikan informasi mengenai pencapaian prestasi.
 Pengakuan yang berasal dari rekan sejawat.
 Public display.
 Pengakuan harus didasarkan pada kepercayaan dan penghormatan.
 Umpan balik spesifik diberikan untuk menunjukkan bahwa seorang melakukan
sesuatu yang bernilai.
 Semakin banyak orang yang dilibatkan dalam proses seleksi, semakin subjektif
pendapat yang diberikan.
 Pengakuan dilakukan secara berkala, semakin pendek jarak antara tindakan dan
pengakuan, semakin baik untuk menghindari hilangnya efek pengakuan tersebut.
 Pengakuan bersifat win/win (setiap orang adalah pemenang).

Sistem Saran: Konsep dan Implementasi


Peranan manajemen dalam implementasi dan operasi sistem saran terdiri dari tujuh
tahap yaitu sebagai berikut:
1. Membuat kebijakan

2. Mengadakan sistem saran

3. Mempromosikan sistem saran

4. Evaluasi saran dan sistem saran

5. Melaksanakan saran

6. Menghargai karyawan

7. Memperbaiki sistem saran

Sistem saran yang diterapkan harus dipantau dan diperbaiki terus-menerus. Perbaikan
sistem saran ini meliputi dua aspek, yaitu perbaikan pemrosesan saran dan perbaikan
setiap saran.
Ada tiga tahap dalam perumusan ide untuk perbaikan lingkungan kerja yang
dapat meningkatkan jumlah dan kualitas ide yang dihasilkan karyawan. Ketiga tahap
tersebut adalah :
 Identifikasi masalah.
 Penelitian
 Pengembangan ide
Manajer dapat membantu para karyawannya untuk memperbaiki sarannya
masing-masing dengan melatih mereka dalam hal-hal berikut :
 Menjelaskan situasi saat ini yang menciptakan masalah secara singkat dan
jelas
 Menyampaikan perubahan yang diusulkan secara langsung dan spesifik.
 Mempersiapkan penjelasan atau uraian untuk memperjelas perubahan yang
diusulkan.
 Menjelaskan manfaat-manfaat yang diharapkan dengan menggunakan ukuran
yang dapat dikuantitatifkan (presentase, uang, waktu, jumlah, atau ukuran
lainnya yang sesuai).
Bila suatu sistem saran telah berjalan, manajer dapat mengupayakan partisipasi
aktif dari senua karyawannya dengan jalan menghilangkan hambatan tersembunyi,
mendorong karyawan baru agar terlibat, dan melatih karyawan yang segan
berpartisipasi.
1. Menghilangkan Hambatan Tersembunyi
2. Mendorong Karyawan Baru Agar Terlibat
3. Melatih Karyawan yang Segan Berpartisipasi
Berikut ini uraian pendekatan yang dapat digunakan para manajer untuk
mencocokkan karyawan dan pekerjaannya serta untuk mengubah karyawan
yang enggan berpartisipasi menjadi partisipan dalam setiap usaha perbaikan
kerja.
1. Menilai
Langkah ini dilakukan untuk membantu karyawan menilai dan
memperoleh gambaran yang jelas mengenai kekuatan dan kelemahan,
serta minat dan bakat dirinya.
2. Memeriksa atau meneliti
Langkah ini untuk membantu karyawan meneliti setiap peluang yang ada
dalam perusahaan.
3. Setelah menilai minat, bakat, kekuatan, dan kelemahan serta meneliti
peluang, karyawan dibantu untuk menemukan kecocokan atau
kesesuaian paling, optimum bagi dirinya didalam perusahaan.
4. Memilih
Langkah ini dilakuakan untuk membantu karyawan membuat pilihan
yang paling baik bagi dirinya.
5. Mengelola
Langkah ini membantu karyawan mengembangkan rencana manajemen
karirnya dalam rangka mencapai tujuan pribadinya. Rencana tersebut
harus dapat menjadi pedoman bagi merekauntuk beralih dari posisinya
saat ini ke posisi di mana mereka dapat memberikan kontribusi kepada
perusahaan dan secara bersamaan dapat memenuhi tujuan pribadi
masing-masing.

Das könnte Ihnen auch gefallen