Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract
Currently, the number of retail companies grow rapidly. This condition make high level
competition between retailing in Indonesia and each of company need to have effective
strategy to survive in retail business. Beside, a number of big company also take opportunity
to expand retail business, not only into big size category (e.q. Hypermarket) but also into
small size such as mini market. It can be big challenges for Small Medium Enterprise to
handle this situation. The Objective of this paper is to explain the priority of importance
factors of customer satisfaction in a supermarket, as a strategy for company to survive in
retail business. Data is collected by spreading questioner to 385 respondents, and processed
by using Importance-Performance Analysis (IPA) to compare between customer’s
expectations and company’s perfomances. There are 11 factors that company must pay
attention and it is shown in Cartesian Diagram
2. TINJAUAN PUSTAKA
1. kepuasan terhadap kemampuan
Kepuasan Pelanggan untuk melaksanakan jasa yang
Menurut Tse and Wilton (1988) dinyatakan dijanjikan.
bahwa kepuasan atau ketidakpuasan 2. kepuasan terhadap kemauan
pelanggan adalah respon pelanggan membantu pelanggan.
terhadap ketidaksesuaian yang dirasakan 3. kepuasan terhadap pengetahuan dan
antara harapan sebelumnya dan kinerja kesopanan.
aktual layanan setelah memakainya. 4. kepuasan terhadap kepedulian pada
Shemwell; Yavas and Bilgin (1998) secara pelanggan dan
tegas membedakan antara service quality
populasi semakin besar ukuran sampel Ada empat bentuk skala pengukuran ,
yang harus diambil. yaitu (Aritonang, 2005) :
c. Banyaknya variabel yang diteliti dan 1. Nominal
rancangan analisis biaya, waktu, dan Skala nominal digunakan untuk
tenaga yang tersedia . mengklasifikasikan sesuatu. Skala
Beberapa ahli mengemukakan berbagai nominal merupakan bentuk
cara yang berbeda dalam menentukan pengukuran yang paling lemah,
jumlah sampel. Salah satunya adalah umumnya semua analis bisa
(Accidental sampling). Dimana metode ini menggunakannya untuk memperoleh
merupakan prosedur sampling yang memilih jumlah total untuk setiap klasifikasi.
sampel dari orang atau unit yang paling 2. Ordinal
mudah dijumpai atau diakses (Suyatno, Skala ordinal sama dengan skala
2001). Untuk menentukan besar sampel dari nominal, juga memungkinkan
jumlah populasi yang tidak diketahui, penulis dilakukannya kalsifikasi.
mengacu kepada kutipan Suyatno (2001) Perbedaannya adalah dalam ordinal
yang dikutip dari Snedecor GW dan Chocran juga menggunakan susunan posisi.
WG (1997) menggunakan rumus : Skala ordinal sangat berguna karena
∝∕
satu kelas lebih besar atau kurang
n= .............................(1)
dari kelas lainnya.
Dimana :
3. Interval
n : besarnya sampel yang diperlukan
Skala interval memiliki karakteristik
p : proporsi yang diduga (jika nilai p
dimana interval di antara masing-
tidak diketahui, maka bisa menggunakan
masing nomor adalah sama.
nilai estimasi tertinggi, yaitu p = 0.5)
Zα 3. METODOLOGI PENELITIAN
2 : nilai z (tabel normal) yang
Setelah dilakukan perhitungan,
berhubungan dengan tingkat kepercayaan
jumlah sampel dibutuhkan adalah sebanyak
E : kesalahan maksimum yang dapat
385 sampel, dan dari hasil uji validitas dan
diterima
reliabilitas maka data dinyatakan valid dan
reliabel, yang nantinya akan dilanjutkan
Kuesioner dengan menggunakan metode Importance
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan Performance Analysis (IPA).
informasi yang memungkinkan analis
mempelajari sikap-sikap, keyakinan, Importance Performance Analysis (IPA)
perilaku, dan karakteristik beberapa orang Analisis Tingkat Kesesuaian
utama di dalam organisasi yang bisa Analisis Importance Performance Analysis
terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau (IPA) pertama kali diperkenalkan oleh
oleh sistem yang sudah ada. Martilla dan James (1977). Importance-
Performance Analysis (IPA), merupakan alat
Skala Dalam Kuesioner bantu dalam menganalisis atau yang
Penskalaan adalah proses digunakan untuk membandingkan sampai
menetapkan nomor-nomor atau simbol- sejauh mana antara kinerja/pelayanan yang
simbol terhadap suatu atribut atau dapat dirasakan oleh pengguna jasa
karakteristik yang bertujuan untuk dibandingkan terhadap tingkat kepuasan
mengukur atribut atau karakteristik yang diinginkan. Tingkat kesesuaian
tersebut. Alasan penganalisis sistem merupakan hasil perbandingan antara skor
mendesain skala adalah sebagai berikut : kinerja pelaksanaan dengan skor
1. Untuk mengukur sikap atau kepentingan, sehingga tingkat kesesuaian
karakteristik orang-orang yang inilah yang akan menentukan skala
menjawab kuesioner. perioritas yang akan dipakai dalam
2. Agar respoden memilih subjek penanganan
kuesioner.
…………(2)
Dengan :
2 58.297 58.374 A
3 57.297 58.374 A
4 55.776 58.374 A
5 52.558 58.374 A
6 56.789 58.374 A
7 53.966 58.374 A
8 71.095 58.374 H
9 57.450 58.374 A
10 56.506 58.374 A
Gambar 2. Diagram Kartesius
11 58.949 58.374 H
Pelayanan
12 54.637 58.374 A Setelah dilakukan perhitungan
menggunakan diagram kartesius didapat
13 64.678 58.374 H
hasil atribut-atribut yang harus diperbaiki
14 51.736 58.374 A adalah atribut yang berada pada kuadran A.
Adapun atribut yang harus diperbaiki pada
15 59.363 58.374 H
kuadran A adalah :
16 54.433 58.374 A
atribut yang berada pada kuadran B Untuk atribut yang ada pada
dianggap pelanggan sudah dapat memenuhi kuadran D adalah atribut yang tidak
apa yang mereka inginkan. Adapun atribut dianggap penting bagi pelanggan, namun
yang harus dipertahankan dapat dilihat pada pihak perusahaan memberikan pelayanan
Tabel 3. yang berlebihan sehingga atribut ini
dianggap berlebihan.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Diagram Kartesius Adapun atribut yang berada pada kuadran D
pada Kuadran B dapat dilihat pada Tabel 5.