Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak merupakan satu unsur yang di miliki oleh setiap manusia. Akhlak dapat memadu
perjalan hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Tidakkah berlebihan bila misi
utama kerasulan Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sejarah
pun mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena
dukungan akhlaknya yang prima, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an.
Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar akhlak dan
keluhuran budi Nabi Muhamad SAW. itu dijadikan contoh dalam kehidupan di berbagai
bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan
akhirat. Di dalam Hadist di sebutkan bahwa sebaik- baiknya manusia ialah yang mempunyai
akhlak yg bagus.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ruang lingkup akhlak, aspek kehidupan tak akan lepas tentunya
seperti halnya bagaimana sifat seseorang terhadap penciptanya, terhadap sesama manusia
termasuk dirinya sendiri, terhadap keluarganya, dan terhadap masyarakat serta lingkungan.
Dalam Islam akhlak (perilaku) manusia itu tidak di batasi pada perilaku social, akan tetapi
menyangkut pada semua aspek kehidupan yang ada baik dengan sesama maupun lingkungan.
Oleh karena itu islam membagi cakupan tentang ruang lingkup akhlak untuk mengatur pola
kehidupan manusia yang meliputi:
Mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan
mempergunakan firmannnya dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam
kehidupannya.
Melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya.
Mengharapkan dan berusaha memperoleh keridohan Allah SWT.
Mensyukuri nikmat dan karuniaNya.
Menerima dengan iklas semua Qadha dan Qadhar Illahi setelah berikhtiar maksimal
(sebanyak-banyaknya).
Mohon ampunan, bertaubat, dan bertawakal (berserah diri) hanya kepadaNya.
2
b) Akhlah terhadap orang tua. Antara lain:
Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat lainnya.
Merendahkan diri kepada keduanya diiringi perasaan kasih sayang
Berkomunikasi dengan orang tua dengan khidmat, mempergunakan kata-kata
lemah lembut.
Berbuat baik kepada ibu bapak dengan sebaik-baiknya.
Mendoakan keselamatan bagi mereka kedatipun seorang ataupun keduanya telah
meninggal dunia.
c) Akhlak terhadap diri sendiri. Antara lain:
Memelihara kesucian diri.
Menutup aurat atau bagian tubuh yang tidak boleh kelihatan, menurut hukum
agama dan akhlak islam.
d) Akhlak terhadap keluarga, karib kerabat. Antara lain:
Saling membina rasa cinta dan kasih saying dalam kehidupan keluarga.
Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak.
Berbakti kepada ibu bapak.
e) Akhlak terhapap tetangga. Antara lain;
Saling mengnjungi.
Saling membantu diwaktu senang maupun susah.
Saling memberi.
f) Akhlak terhadap masyarakat
Memuliakan tamu
Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan.
Saling menolong dalam melakukan kebijakan
Dapat melakukan perbuatan baik (akhlak mahmudah) dalam setiap tindakan terhadap
sesama, diri sendiri, masyarakat serta lingkungan
3
Mampu menerapkan akhlak baik sesuai dengan ruang lingkupnya
Mengerti akan cakupan ruang lingkup akhlak serta aplikasinya dalam kehidupan.
Dari segi bahasa, moral berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak dari kata
mos yang berarti adat kebiasaan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, moral
adalah penentuan baik-buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.
Menurut istilah, moral adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan
batas-batas dari sifat, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat
dikatakan benar, salah, baik atau buruk. Dalam kehidupan sehari-hari dikatakan
bahwa orang yang mempunyai tingkah laku yang baik sebagai orang yang bermoral.
4
C. Persamaan dan Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral
Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral yang dapat dipaparkan
sebagai berikut:
1) akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan,
tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
2) akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar
martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas
akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula
kualitas kemanusiaannya.
3) akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata
merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi
merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan
aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan
keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambangan, dengan tingkat keajegan
dan konsistensi yang tinggi.
Selain ada persamaan antara akhlak, etika, dan moral sebagaimana diuraikan di
atas terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing dari
ketiga istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan yang
dimaksud:
Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah. Nilai-
nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan,
kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari ajaran
Allah. Sementara itu, etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, dan
kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari pemikiran yang mendalam
dan renungan filosofis, yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati nurani.
Etika besifat temporer, sangat tergantung kepada aliran filosofis yang menjadi pilihan
orang-orang yang menganutnya.
5
BAB III
PENUTUP
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-
perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran.
Sedangkan etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup
manusia semuanya, terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang merupakan
pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan. Dan jika
moral adalah suatu tindakan yang sesuai dengan ukuran tindakan yang umum diterima oleh
kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.Yang menjadi sumber akhlak adalah yang menjadi
ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela. Sumber akhlak adalah Al-Quran dan sunah.
Jika dalam etika untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk tolak ukur yang
digunakan atau sumbernya adalah akal pikiran atau rasio (filsafat), sedangkan dalam
pembicaraan moral tolak ukur yanng digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan
berkembang dan berlangsung dimasyarakat.
Akhlak terbagi menjadi dua macam, yaitu: akhlak mahmudah dan akhlak
madzmumah. Jika etika terbagi menjadi tiga macam, yaitu: etika deskriptif, etika normatif
dan etika metaetika. Sedangkan moral terbagi menjadi moral keagamaan dan moral sekuler.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://3lsyth3ru.blogspot.co.id/2015/12/makalah-ruang-lingkup-akhlak.html
http://jakhinjj.blogspot.co.id/2016/04/makalah-pengertian-ruang-lingkup-dan.html
http://santoson111.blogspot.co.id/2015/02/persamaan-dan-perbedaan-serta.html
https://ismailmg677.wordpress.com/2014/01/08/perbedaan-antara-akhlak-etika-dan-moral/