Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
FUNCTION
“PENERAPAN INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE
MANAGEMENT DI PERUSAHAAN”
(Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Teknologi Informasi
dengan Dosen Pengampu Debby Ratna Daniel, Dr. Rer. Pol.,SE., Ak. dan Maryono Supoyo,
Dr. Ir., MS)
Oleh :
1.4 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengimplementasian ITIL dan untuk mengetahui
advantage dari perusahaan yang menggunakan ITIL.
1.5 Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah dapat menambah
pengetahuan mengenai pengimplementasian ITIL di perusahaan dan dapat menambah
pengetahuan mengenai kelebihan perusahaan yang menggunakan ITIL ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
c. Memilih beberapa fungsi dan proses ITIL yang bisa mendatangkan quick wins.
Dapat dimulai dengan Incident Management dan Service Desk, bisa
digabungkan dengan Problem Management dan Change Management
d. Membuat desain untuk masing-masing proses yang dipilih
Perusahaan ini pun sejak Mei 2006 telah (mulai) menerapkan e-ticketing sesuai
dengan ketentuan IATA bahwa semua airlines yang menjadi anggota IATA harus sudah
menerapkan sistem e-ticketing secara menyeluruh pada akhir bulan Mei 2008. Bagi
Garuda Indonesia, transformasi melalui pemanfaatan teknologi menjadi sangat berarti;
selain karakteristik industri penerbangan yang padat teknologi juga industri ini penuh
dengan tuntutan akan inovasi dalam meraih keunggulan bersaing (competitive
advantage).
Keberhasilan penerapan TI, tentu tidak hanya tergantung karena perangkat dan
sistem yang telah diterapkan, melainkan bagaimana mengelolanya sehingga sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Salah satunya adalah apa yang disebut dengan IT
Service Management (ITSM). ITSM akan membantu perusahaan dalam mencapai tiga
tujuan mendasar, yakni kemampuan mencapai kepuasan pelanggan, melebihi harapan
pelanggan, dan menangani persepsi pelanggan. Begitupula halnya dengan Garuda
Indonesia yang menerapkan ITSM. Meski secara konsepsi pengertiannya bisa sedikit
berbeda, namun kalangan ahli dan praktisi TI sepakat bahwa tiga tujuan mendasar
tersebut menjadi inti dari ITSM. ITSM tak hanya sekadarbagaimana mengelola
pelayanan berbasis TI, melainkan bagaimana penerapan TI benar-benardilihat dari
perspektif pelanggan (customer-centric view of IT). Daripada fokus apakah sebuahatau
route tertentu dapat berfungsi dengan baik, ITSM justru dilihat sebagai serangkaiandan
prosedur yang membantu perusahaan memastikan apakah para pengguna (end users)
memperoleh apa yang mereka butuhkan dari TI.
ITSM dapat dianalogikan dengan berlangganan jasa layanan telepon jarak jauh
(SLJJ). Kita tidak berlangganan koneksi ke kantor pusat, atau dari perusahaan ke
perusahaan telekomunikasi lokal atau ke menara microwave dan lain sebagainya, kita
hanya berharap ketika kita menekan nomor telepon tertentu langsung nyambung.
Pandangan TI tradisional lebih melihat pada bagaimana menyediakan komponen dan
aplikasi, bukan bagaimana benar-benar melihat pada apa yang mereka sediakan sebagai
end-to-end service. Itu semua menyangkut bagaimana memiliki cara untuk memberikan
layanan TI yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan, yang akan digunakan untuk
melayani pelanggan mereka secara baik. Meski ada banyak peranti yang dapat
digunakan untuk mendukung penerapan ITSM, namun kalangan ahli dan praktisi TI
lebih menyarankan untuk memperhatikan bagaimana membangun suatu proses yang
tepat. Biasanya, proses-proses itu akan mengacu pada IT Infrastructure Library,
seperangkat dokumen yang menjelaskan mengenai best practices untuk mencapai ITSM
yang baik.
Prosesnya sendiri harus dilihat dalam tiga aspek penting, yakni strategis, taktis
dan operasional. Ketiganya harus mampu menjelaskan bagaimana mengelola hubungan
antara TI dan pelanggan bisnisnya. Ini merupakan versi TI dalam melihat pengelolaan
pelanggan. Proses-proses strategis menyangkut pembuatan kebijakan dan prosedur, dan
membentuk pengontrol arsitektur dan komite yang membantu perusahaan meraih tujuan
jangka panjangnya. Sedang proses-proses taktis adalah yang terkait dengan hantaran
layanan sebenarnya (actual service delivery), termasuk service level management (SLA),
yang menjadi salah satu kunci suatu ITSM yang baik. SLA menginginkan bahwa TI
memahami kebutuhan bisnis dan menyesuaikan tingkat layanan TI-nya dengan
kebutuhan tersebut dan menggunakan ukuran-ukuran tertentu, termasuk ketersediaan,
kapasitas dan biaya.
Perusahaan dapat saja membangun infrastruktur untuk ketersediaan tingkat tinggi,
tetapi hal itu akan lebih mahal dari apa yang dibutuhkan bisnis. Service level
management juga menyediakan panduan untuk penanganan kapasitas – pastikan Anda
memiliki jumlah yang tepat, di tempat yang tepat, pada saat yang tepat, dan biaya yang
tepat. Sedang proses-proses operasional mencakup fungsi pendukung yang dilakukan
setiap harinya, seperti penanganan masalah sesaat (incident), penanganan masalah dan
perubahan yang dilakukan. Penanganan sesaat, antara lain koordinasi perbaikan
pelayanan setelah terjadi suatu masalah. Sedang penanganan masalah adalah mencari
akar penyebab masalah dan sekaligus memperbaikinya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan berkembangnya teknologi dan sistem informasi, perusahaan-perusahaan
akan saling berkompetitif dalam mempertahankan citra perusahaan sebagai perusahaan
yang terpandang. ITIL(Information Technology Infrastructure Library) merupakan
sebuah best practice yang dimana ITIL sudah banyak digunakan oleh para perusahaan
yang sudah menerapkan IT Governance serta berpengaruh besar dalam pasar sehingga
tujuan utaman dari penerapan ITIL adalah mengenai bagaimana cara membuat strategi
layanan TI kepada customer yang dapat membuat customer menjadi puas akan layanan
yang diberikan oleh perusahaan, dan juga perusahaan akan mendapat keuntungan lain
berupa meningkatnya jumlah customer akibat pelayanan yang memuaskan dari
perusahaan. Di samping itu perusahaan yang menerapkan ITIL dikarenakan ITIL
memiliki beberapa keuntungan yaitu meningkatkan kepuasan penggunaan layanan dan
memenuhi kebutuhan pengguna, memudahkan pengukuran kinerja penyelenggara IT,
serta organisasi menjadi lebih responsif terhadap perubahan yang terjadi.
Contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan ITIL dan ITSM (Information
Technology Service Management) adalah Garuda Indonesia. Sebagai perusahaan
maskapai penerbangan yang berpengaruh besar di Indonesia, Garuda meningkatkan daya
saingnya dengan menerapkan beberapa proses layanan dengan IT yang dapat menjaga
loyalitas pelanggan seperti pengadaan secara online dan juga melakukan lelang secara
real-time online. Selain itu Garuda juga menerapkan ITSM yang di mana akan membantu
Garuda mencapai tujuan mendasar yaitu kemampuan mencapai kepuasan pelanggan,
melebihi harapan pelanggan, dan menangani persepsi pelanggan yang di mana hal
tersebut terbukti dapat menaikkan citra Garuda sehingga dipercaya dalam urusan
penerbangan. Oleh karena itu, seperti halnya Garuda Indonesia, semua perusahaan-
perusahaan juga dapat menerapkan ITIL dan ITSM yang dapat memacu perkembangan
perusahaan baik dalam hal IT maupun service perusahaan di mata pelanggan. Di mana hal
tersebut dapat membuat perusahaan mampu berkompetitif dan mampu bertahan di
lingkungan bisnis sekarang ini.
4.2 Saran
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan sistem informasi maka lambat laun
semua perusahaan akan berpikir bahwa persaingan dalam dunia bisnis akan saling
bergantung pada teknologi dan sistem informasi yang telah diterapkan di dalam
perusahaan. Sehingga alangkah baiknya semua perusahaan menerapkan suatu pandangan
bahwa dengan teknologi dan sistem informasi yang mendukung kinerja perusahaan, maka
perusahaan akan dapat terus bertahan di dunia bisnis sekarang ini karena dengan
menguasai teknologi dan sistem informasi seperti ITIL dan ITSM, peluang perusahaan
dalam meningkatkan jumlah pelanggan akan menjadi semakin tinggi.
Untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pelanggan dalam menggunakan
sistem ITIL dan ITSM yang dilakukan oleh perusahaan, alangkah baiknya perusahaan
memberikan informasi-informasi yang dapat membantu pelanggan dalam memahami cara
kerja sistem maupun kelebihan sistem tersebut dibandingkan dengan sistem lainnya, serta
memberikan briefing kepada pelanggan yang sebelumnya tidak mengerti mengenai
teknologi dan sistem informasi sehingga akan memudahkan pelanggan dalam
menggunakan fasilitas-fasilitas perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Penerapan ITSM Strategi Meningkatkan Kualitas Layanan. Diperoleh 2 April 2014, dari
http://www.ebizzasia.com/0327-2005/focus,0327,04.htm