Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG PERUSAHAAN
Terdapatnya cadangan batu kapur (lime stone) yang cukup untuk produksi
selama kurang lebih 30 tahun dengan cadangan kurang lebih 38.250.000 m/ton
bahan kapur.
Terdapat cadangan tanah liat (clay shale) seluas kurang lebih 2.115 hektar,
dengan cadangan kurang lebih 22.672.000 ton.
Berdasarkan survey lanjutan dari kantor Wilayah Pertambangan Propinsi
Sumatera Selatan tahun 1981, ditemukan sejumlah cadangan batu kapur sebesar
kurang lebih 50.458.000 ton
Pada tahun 1974, PT. Semen Padang menyusun sebuah studi kelayakan
untuk mendirikan pabrik semen di Ogan Komering Ulu (OKU), yang berkapasitas
produksi 500.000 ton semen pertahun dengan proses kering, dengan salah satu
pertimbangan bahwa lokasi ini sangat menguntungkan, karena antara lain, hanya
berjarak ± 90 Km dari tambang batubara Bukit Asam.Studi kelayakan ini
diadakan berdasarkan survey bahan baku semen yang telah dilakukan oleh
Direktorat Geologi bekerja sama dengan Biro Industrialisasi pada tahun 1964,
kemudian dilanjutkan kembali pada tahun 1973.
Aakhirnya PT. Semen Baturaja didirikan pada tanggal 14 November 1974
oleh PT. Semen Padang dengan saham 55 % bersama-sama dengan PT. Semen
Gresikdengan saham 45 % berdasarkan akte notaris John Fredrick Berthold
Tumbelaka Sinyal No. 34 tahun 1974.
Pembangunan pabrik dimulai pada bulan Juni tahun 1978 oleh kontraktor
dari Jerman dan Jepang yaitu Dyckerhoff Zement Werke AG sebagai Consulting
Service Contractor, Ishikawajima Harima Heavy Industries (IHHI) sebagai Main
Contractor dan Kawasaki Co. Ltd. Sebagai Sub Contractor dan memakan waktu
kira-kira 29,5 bulan.
IHHI bertanggung jawab menyelesaikan seluruh manjemen proyek,
perencanaan, penyediaan dan pembelian bahan konstruksi, pelatihan dan
semuanya yang diperlukan untuk beroperasinya sebuah pabrik semen berkapasitas
500.000ton semen per tahun dengan mutu yang sesuai dengan Ni-8/1972. Kontrak
antara PT. Semen Baturaja (Persero) dengan IHHI ditandatangi pada tanggal 13
September 1977.
Laporan Calon Karyawan PT. Semen Baturaja (Persero)
Bab II Gambaran Umum Tentang Perusahaan
2.2.LokasiPabrik
Produksi yang dihasilkan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) adalah Semen
Portland Tipe I (OPC-I) SNI 15-2049-2004 dan Semen Portland Komposit (PCC)
SNI 15-7064-2004, dengan lokasi pabrik di Baturaja, Palembang dan Panjang.
Pusat Produksi terletak di Baturaja yaitu produksi terak, dengan
mempertimbangkan bahwa lokasi ini sangat cocok dan menguntungkan karena
beberapa hal sebagai berikut:
1. Hanya berjarak kurang lebih 90 km dari kota Tanjung Enim, dimana terdapat
tambang batubara milik PT. Tambang Bukit Asam (Persero) Tbk, yang mana
batubara menjadi bahan bakar utama pabrik baturaja.
2. Terdapat banyaknya cadangan batu kapur di lokasi daerah Pusar, yang terletak
lebih kurang 3 km dari pusat kota Baturaja.
Mengingat bahwa pasar utama yang direncanakan adalah daerah Sumatera
Selatan dan Lampung, tetapi bahan baku utama terdapat di Baturaja (OKU), serta
fasilitas angkutan yang memungkinkan pada saat itu hanya kereta api, maka
proses penggilingan dan pengantongan semen selain dilaksanakan di Pabrik
Baturaja sendiri juga dilaksanakan di Pabrik Palembang dan Panjang.
Pabrik Baturaja
Laporan Calon Karyawan PT. Semen Baturaja (Persero)
Bab II Gambaran Umum Tentang Perusahaan
10
Unit pembuatan terak (Clinker Plant Unit) di Desa Sukajadi Baturaja, dengan
kapasitas produksi 1.200.000 ton terak/tahun dengan batubara sebagai bahan
bakar utama reaksi pembentukan terak dan sumber listrik berasal dari PLN
dan dilengkapi dengan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD).Luas areal pabrik
ini adalah 5.403.141 m2.
Pabrik Palembang
Unit penggilingan dan pengantongan semen (Grinding and Packing Plant) di
Kertapati Palembang, dengan kapasitas terpasang produksi 350.000 ton
semen/tahun dilengkapi dengan Pusat Listrik Negara (PLN). Selain pabrik
juga sekaligus kantor pusat PT. Semen Baturaja (Persero) dengan luas areal
pabrik sebesar 43.141 m2.
Laporan Calon Karyawan PT. Semen Baturaja (Persero)
Bab II Gambaran Umum Tentang Perusahaan
11
Pabrik Panjang
Unit penggilingan dan pengantongan semen di Panjang Bandar Lampung
dengan kapistas produksi 350.000 ton semen/ tahun yang juga dilengkapi
dengan PLTD. Dengan luas area adalah 40.000 m2
12
Misi
Laporan Calon Karyawan PT. Semen Baturaja (Persero)
Bab II Gambaran Umum Tentang Perusahaan
13
14
Gambar 2.7. Logo tujuh nilai budaya PT. Semen Baturaja (PERSERO)
15
c. Gypsum
Berfungsi sebagai bahan retarder untuk memperlambat reaksi pengikatan
semen yang harus ditambahkan pada proses penggilingan klinker menjadi
semen. Adapun sifat fisik dan kimia gypsum seperti pada tabel dibawah
ini:
Tabel 2.3. Sifat Fisika dan Kimia Gypsum
No. Keterangan Gypsum
Laporan Calon Karyawan PT. Semen Baturaja (Persero)
Bab II Gambaran Umum Tentang Perusahaan
16
17
18
19
Selanjutnya raw material (batu kapur, tanah liat, pasir silika dan
pasir besi) dengan perbandingan tertentu oleh QCX diumpankan ke raw
mill untuk dikeringkan (drying) dan dihaluskan (grinding).
Panas yang digunakan untuk pengeringan raw material adalah sisa
gas panas dari pembakaran di kiln.
Hasil dari proses ini disebut raw meal (tepung baku), lalu disimpan
ke dalam storage CF Silo (continous flow) untuk di homogenisasi sebelum
di umpankan ke dalam kiln sebagai kiln feed.
20
3. Coal Preparation
Batubara/coal yang disimpan di storage di ekstraksi dan di
simpan di raw coal hopper, untuk selanjutnya diumpankan ke coal mill
untuk dikeringkan dan dihaluskan menjadi fine coal.
Proses yang terjadi di coal mill adalah pengeringan dan
penggilingan sama seperti di raw mill, bedanya dengan pengeringan
dan penggilingan di raw mill adalah jika di raw mill penggiingan dan
pengeringan menggunakan proporsi raw material yang terdiri dari batu
kapur, tanah liat, pasir silika dan pasir besi, sedangkan pengeringan dan
penggillingan di coal mill hanya menggunakan batu bara/coal semata.
Fine coal hasil penggilingan dan pengeringan ini disimpan di
fine coal bin (bin pfister) dan siap di jadikan bahan bakar di kiln atau
pun di precalsiner dengan menggunakan pfister.
4. Clinker Burning
Proses pembakaran raw meal yang diekstraksi dari raw meal
silo, diumpankan ke dalam rotary kiln yang sebelumnya dilewatkan ke
pre heater lalu masuk kiln. Di dalam kiln dengan suhu yang sangat
tinggi raw meal tadi mengalami fase cair, disinilah terjadi proses reaksi
pembentukan klinker.
Reaksi klinkerisasi:
4CaO + Al2O3 + Fe2O3 4CaO.Al2O3.Fe2O3 (C4AF) 1100 oC
3CaO + Al2O3 3CaO.Al2O3 (C3A) 1200 oC
2CaO + SiO2 2CaO.SiO2 (C2S) 1250 oC
CaO + 2CaO.SiO2 3CaO.SiO2 (C3S) 1250-1400 oC
Klinker panas di lewatkan ke cooling zone (masih dalam kiln),
lalu masuk ke grate cooler agar klinker yang dihasilkan segera dingin
dan akan terbentuk butiran-butiran kllinker yang diinginkan, untuk
seterusnya ditrasnportasikan ke klinker strogae (klinker silo).
Laporan Calon Karyawan PT. Semen Baturaja (Persero)
Bab II Gambaran Umum Tentang Perusahaan
21
G
ambar 2.11. Klinker Burning Proses
Tabel 2.7. Spesifikasi Produk Pembakaran dan Klinkerisasi
Nama Produk Indikator Control
Klinker Kontinuitas Supply Nominal 4300 tpd
Kadar F.CaO Max. 1,5%
Liter Weight 1100-1250 gr/ltr
5. Cement Grinding
Laporan Calon Karyawan PT. Semen Baturaja (Persero)
Bab II Gambaran Umum Tentang Perusahaan
22
23
bottom filtax jet pulse filter, dialirkan kebagian tengah hopper dengan
menggunakan screw conveyor, dimana finish product berupa semen
akan ditrasnportasikan ke cement silo.
6. Cement Packing
Ekstraksi semen dari dalam silo semen, di transportasikan ke
unit pengantongan, seterusnya semen tadi dengan menggunakan rotary
packer di kemas dalam kemasan zak 50 kg dan atau dalam kemasan 1
ton (big bag). Selan itu bisa juga dipasarkan secara langsung melalui
mobil capsul yang biasanya permintaan ini dipakai oleh unit pengelola
proyek yang sedang dibangun.