Sie sind auf Seite 1von 5

Nama: Riri Andriani Jurusan: DIV Keperawatan

A. Tanda-Tanda Vital
Tanda-tanda vital adalah suatu cara yang digunakan untuk mengukur fungsi dasar tubuh.
Pengukuran ini diambil untuk membantu menilai kesehatan fisik secara umum seseorang,
memberikan petunjuk penyakit yang mungkin, dan menunjukkan kemajuan menuju
pemulihan .
Tanda vital mempunyai nilai yang sangat penting bagi fungsi tubuh. Adanya perubahan
tanda vital maka mempunyai arti sebagai indikasi adanya kegiatan organ-organ di dalam
tubuh.
 Pemeriksaan tanda-tanda vital ada 4 macam :
1. Pemeriksaan Suhu Tubuh
2. Pemeriksaan Denyut Nadi
3. Pemeriksaan Pernapasan
4. Pemeriksaan Tekanan Darah

B. Nilai Tanda Vital Berdasarkan Usia


1. Pemeriksaan Suhu Tubuh
Pemeriksaan Suhu Tubuh adalah suatu cara pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui suhu tubuh. Suhu tubuh merupakan indikator untuk menilai keseimbangan
antara pembentukan dan pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat diukur dengan
menggunakan termometer melalui mulut (oral), anus (rectal), ketiak (axial), dan telinga.
(auricular).

 Faktor- Faktor yang mempengaruhi Suhu Tubuh yaitu antara lain :


 Umur  Perubahan cuaca
 Aktifitas tubuh  Makan, minum, rokok, dan
 Jenis kelamin lavemen.
 Perubahan emosi

 Nilai normal suhu tubuh berdasar kan usia manusia adalah sebagai berikut:

USIA SUHU (⁰C) SUHU (⁰F)

Bayi baru lahir 36,1 – 37,7 97 – 100

2 tahun 37,2 98,9

12 tahun 37 98,6

Dewasa 36 96,8
2. Pemeriksaan Denyut Nadi
Pemeriksaan denyut nadi dalah suatu cara pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui denyut nadi. Denyut nadi merupakan indikator untuk menilai sistem
kardiovaskuler.

 Nilai Normal denyut nadi berdasarkan usia manusia adalah sebagai berikut:

Usia Denyut Nadi

Bayi baru lahir 140 kali/menit

Bayi di bawah 1 bulan 110 kali/menit

1 - 6 bulan 130 kali /menit

6 - 12 bulan 115 kali/menit

1 - 2 tahun 110 kali/menit

2 - 6 tahun 105 kali/menit

6 - 10 tahun 95 kali/menit

10 - 14 tahun 85 kali/menit

14 - 18 tahun 82 kali/menit

> 18 tahun 60 – 100 kali/menit

Lansia 60 -70 kali/menit

Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut pradicardi.
Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi.
3. Pemeriksaan Pernafasan
Pemeriksaan Pernapasan dalah suatu cara pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui fungsi sistem pernafasan. Pemeriksaan pernafasan mencakup irama
pernafasan, pola pernafasan dan hal hal yang berhubungan dengan pernafasan seperti
adanya kelainan dalam pernafasan atau adanya penyulit dalam pernafasan.

 Nilai Normal pernapasan berdasarkan usia manusia adalah sebagai berikut:

USIA BATAS NORMAL

Bayi 30-40 kali/menit

Anak 20-30 kali/menit

dewasa 16-20 kali/menit

Lansia 14-16 kali/menit

4. Pemeriksaan Tekanan Darah


Pemeriksaan tekanan darah adalah suatu cara pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui tekanan darah. Nilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai
system kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi.

 Faktor- Faktor yang mempengaruhi Tekanan Darah yaitu antara lain :


 Usia
 Waktu pengukuran
 Latihan dan aktivitas fisik
 Stres (kecemasan, takut, emosi, atau nyeri)
 Miscellaneus Faktor/Posisi Tubuh
 Obat-obatan

Nilai Normal Tekanan Darah berdasarkan usia manusia adalah sebagai berikut:

USIA TEKANAN DARAH


Bayi di bawah 1 bulan 85/15 mmHg
1 - 6 bulan 90/60 mmHg
6 - 12 bulan 96/65 mmHg
1 - 4 tahun 99/65 mmHg
4 - 6 tahun 160/60 mmHg
6 - 8 tahun 185/60 mmHg
8 - 10 tahun 110/60 mmHg
10 - 12 tahun 115/60 mmHg
14 - 16 tahun 120/65 mmHg
12 - 14 tahun 118/60 mmHg
16 tahun ke atas 130/75 mmHg
Lansia 130-139/85-89 mmHg

C. Letak Nadi (Arteri)


 Arteri radialis pada pergelangan tangan
 Arteri brachialis pada siku bagian dalam
 Arteri carotis pada leher
 Arteri temporalis pada pelipis
 Arteri femoralis pada lipatan paha
 Arteri dorsalis pedis pada kaki
 Arteri frontalis pada ubun-ubun (untuk bayi)
 Ictus cordis pada dinding iga, 5 – 7

D. Bunyi Korothkoff
Di tahun 1905 ada sebuah konferensi di Akademi Medis St Petersburg, Dr.Nicolai
Korotkoff mengumumkan suatu metode baru untuk menentukan tekanan darah, Bunyi
Korotkoff adalah keteraturan yang didengar melalui stetoskop ketika aliran darah pada
lengan diberi tekanan oleh manset. Umumnya disepakati bahwa ada lima tahap bunyi
Korotkoff, masing-masing tahap adalah karakteristik volume dan mutu bunyi keteraturan
yang terdengar.

 Tahap 1( Korotkoff 1 )
Dengan lipatan lengan tekanan yang sistolik darah dapat mengalir sepanjang nadi
dengan sepenuhnya. Sebagai konsekuensi tidak ada bunyi keteraturan yang terdengar di
atas tekanan yang sistolik itu. Kita mengingat bahwa tekanan bergerakgerak antara
tekanan sistolik dan diastolic. Pada sistolik tekanannya cukup besar dinding nadi
membuka dan darah melaluinya. Penutupan dinding nadi mengakibatkan terjadinya
pencabangan keteraturan bunyi.
 Tahap 2 ( Korotkoff 2 )
Tahap ini adalah karakteristik dari bunyi yang mendesir. Keteraturan disebabkan
oleh adanya pencampuran darah ketika sampai terjadi peningkatan di nadi.
Kadangkadang jika lipatan lengan dikosongkan dan dipelankan, keteraturan bunyi hilang
sementara. Ini terjadi ketika pembuluh darah di bawah lipatan lengan terlampau banyak
dan sering menjadi tanda suatu hipertensi dan inilah yang disebut sebagai kesenjangan
auscultatory.
 Tahap 3 ( Korotkoff 3 )
Di dalam tahap ini ada penerusan bunyi. Pencabangan keteraturan sama dengan
yang didengar pada tahap 1. Pada tahap ini arus darah yang ditingkatkan adalah melawan
atau menekan terhadap dinding nadi.
 Tahap 4 ( Korotkoff 4 )
Dalam posisi ini ada sesuatu yang kasar yang menutup bunyi. Arus darah sedang
menjadi lebih bergolak sedikit. Beberapa praktisi memilih untuk merekam titik ini
sebagai tekanan yang diastolic.
 Tahap 5 ( Korotkoff 5 )
Ini adalah titik di mana bunyi keteraturannya bisa lenyap terdengar bersama-
sama.
E. M.A.P (Mean Arterial Pressure)
Nilai rata-rata tekanan arteri (Mean Arterial Pressure (MAP)) adalah nilai rata-rata tekanan
darah arteri pada sekali siklus kontraksi jantung. Dalam sekali siklus jantung terjadi 2-3 kali diastol
dan 1-3 kali sistole, sehingga nilai MAP dapat diperkirakan dengan:

(2×DBP)+ SBP
MAP=
3

Ket:
 DBP diastolic blood pressure
 SBPsystolic blood pressure
Tekanan arteri rata-rata inilah yang dimonitor dan diregulasi oleh berbagai refleks
tekanan darah. Karena arteri memiliki nilai tahanan yang rendah terhadap aliran darah, energi
tekanan yang hilang karena friksi tidak signifikan dan tekanan arteri -sistole, diastole, nadi,
dan rata-rata- dapat dianggap sama pada seluruh arteri.
Tekanan arteri rata-rata adalah daya utama yang menentukan perfusi jaringan, tekanan
ini mendorong darah ke dalam jaringan. Oleh karena itu, tekanan arteri rata-rata harus
dipertahankan cukup tinggi untuk menjamin aliran darah yang adekuat ke berbagai jaringan
(terutama otak) dan tidak terlalu tinggi sehingga tidak membebani jantung dan tidak
meningkatkan risiko kerusakan vaskular. Regulasi tekanan arteri rata-rata dilakukan melalui
mekanisme-mekanisme kompleks yang melibatkan aktivitas terintegrasi dari berbagai
komponen sistem sirkulasi dan sistem lain.
Tekanan arteri rata-rata bergantung pada curah jantung (cardiac output) dan tahanan
perifer total (total peripheral resistance). Berbagai faktor lain mempengaruhi besar curah
jantung dan tahanan perifer total. Tekanan arteri rata-rata bergantung pada curah jantung
yang mempengaruhi tekanan sistol dan tahanan perifer total yang terutama mempengaruhi
tekanan diastol.

Das könnte Ihnen auch gefallen