Sie sind auf Seite 1von 19

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL  ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 

DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013 
Surakarta, 23 Maret 2013

THE APPLICATION OF QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)


FOR QUALITY OF INDOOR RATTAN CHAIRS’ PRODUCT DESIGN
FOR EUROPEAN MARKET
(Study at the Center of Rattan Furniture Industry in Sukoharjo Regency)
Andriyastuti Suratman 
Management Department, Faculty of Economics, Universitas Islam Indonesia 

Abstract
The study was conducted to determine: 1) the attributes considered important by consumers
as the European market (customer requirement) to the quality of rattan chair’s product
design, 2) customer needs in order of importance the European market will increase the
quality attributes of product design rattan chairs, and 3) attributes to be considered as a
technical entrepreneur rattan furniture requirement in improving the quality of product
design rattan chair for the European market. This study uses an analysis tool HOQ. Objects
that are researched companies rattan furniture rattan furniture industrial Sukoharjo. The
population in this study is the buyers products rattan chair resell such products in overseas
markets. From the results of the study, researchers gave suggestions; the company needs to
pay more attention to the process of finishing the next dimension. Companies need to
conduct a performance improvement of ergonomics dimensions, supported by technical
requirements. Management is expected to maintain and enhance the dimension of the
function / usability, aesthetic dimension and the role of production control matting so that
the target product design quality can be achieved. Companies need to pay attention to the
TR that can not be answered fully CR, so it will increase the relationship TR and CR are
worth 9. And began to realize the importance of product design teams to produce an
attractive product design, innovative and have more value for Europe markets.
Key words: QFD, HOQ, rattan chair’s product design, the European market.

1. PENDAHULUAN sebanyak 60% (Hamzirwan, 2007). Menurut


Darsono (2007), terdapat empat segmen pasar
1.1. Latar Belakang
ekspor yang potensial, yaitu kursi rotan dengan
Secara global persaingan dunia industri harga menengah sampai tinggi untuk pasar
mebel semakin ketat. Dalam kurun waktu 2003- Amerika, mebel dari bahan rotan dengan harga
2005, Indonesia mengalami tingkat pertumbuhan menengah sampai tinggi untuk diekspor ke Ame-
yang cenderung rendah sebesar 7%. Sedangkan rika, mebel dengan harga tinggi untuk pasar
Cina mengalami pertumbuhan nilai ekspor Eropa dan barang anyaman rotan dengan harga
sebesar 35%. Persaingan tersebut berdampak pada menengah sampai tinggi untuk tujuan ekspor
pangsa pasar Indonesia yang kian menurun. Eropa, Jepang dan Amerika.
Sebelumnya Indonesia juga telah menguasai 95% Usaha untuk mencapai kualitas produk mau-
pasar kursi rotan di Jepang. Namun jumlah ini pun jasa yang baik dan sesuai dengan kebutuhan
menurun hingga 17% pada tahun 2004 dan turun konsumen yaitu dengan metode TQM (total
lagi hingga 20% pada tahun 2005 (Asmindo quality management). TQM atau manajemen
Surakarta, 2006). Pasar Eropa beberapa tahun mutu terpadu memiliki orientasi akan kepuasan
belakangan ini sangat menjanjikan bagi produk konsumen yang sebanding dengan kualitas produk
furnitur domestik dengan importir terbesar yang dihasilkan. Untuk dapat melakukan manaje-
Perancis, Jerman dan Inggris. Ekspor mebel dan men mutu terpadu, salah satunya dengan meng-
kerajinan Indonesia pada tahun 2005 tercatat USD gunakan quality function deployment (QFD).
1,9 miliar dengan mayoritas penjualan di Eropa

439 
PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN       ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN 
EKONOMI NASIONAL 

Desain tidak hanya berkaitan dengan penger- terdapat 16 perusahaan besar dan puluhan
tian seni atau keindahannya saja. Namun juga penyuplai mebel rotan yang menaungi ratusan
harus mempertimbangkan fungsi atau kegunaan, perajin rotan. Beberapa perusahaan besar
kenyamanan (ergonomics), daya tarik visual dan membina perusahaan kecil di sentra industri
non visual, teknologi dan produksi, nilai jual yang mebel rotan sekitarnya.
disesuaikan dengan segmen pasar yang dituju, Permasalahan ekspor mebel rotan
tidak merusak hukum dan tidak bertentangan menyangkut beberapa hal. Untuk memberi nilai
dengan hukum (Sutrisno, 2007). Penelitian tambah mebel rotan dapat dilakukan melalui
Minard (2007) melalui virtual reality simulation analisis produk, mulai dari suplai bahan mentah
(VRS) menemukan bahwa kecenderungan rotan, proses produksi, pemasaran dan distribusi
konsumen terhadap mebel dipengaruhi oleh lima produk, sampai menjadi produk mebel yang
hal, yaitu warna (color), keserasian (matching), digunakan oleh end user. Menurut Reichert
style atau desain, kenyamanan (comfortable) dan (2005), terdapat empat masalah ekspor mebel
personality. Sedangkan Marizar (2007), menyo- rotan yaitu jaminan ketersediaan bahan baku
roti terdapat empat macam karakteristik mebel rotan, peningkatan efisiensi produksi, peningkatan
rotan yang mempengaruhi desain yaitu keindahan, kualitas desain produk dan promosi rotan ke luar
estetika anyaman, ergonomi dan finishing. negeri. Pada penelitian ini, peneliti lebih
Setiawan (2007) dalam penelitiannya mene- memfokuskan pada kursi rotan. Penempatan kursi
rapkan penggunaan QFD dalam kualitas desain rotan bersifat independen, fleksibel untuk indoor
kursi rotan pada sentra industri mebel rotan di dan outdoor, gaya yang variatif serta bahan
Solo dengan orientasi ekspor ke Amerika dan bakunya dapat dikombinasikan antara lain rotan,
Eropa. Dimensi yang digunakan adalah fungsi, kayu mahoni, pelepah pisang abacca, enceng
ergonomi, keindahan, estetika anyaman dan gondok dan sea grass.
finishing. Ergonomi memiliki poin paling penting
bagi konsumen dalam memilih produk kursi
1.2. Rumusan Masalah
rotan, disusul dengan dimensi lainnya.
Kabupaten Sukoharjo memiliki nilai jual Berdasarkan latar belakang yang dikemu-
yang tinggi di bidang industri mebel rotan, kakan diatas, maka rumusan masalah yang
meskipun nilai ekspornya mengalami perkem- diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
bangan yang fluktuatif dan cenderung menurun berikut:
sepanjang periode 2001- 2007. Pada tahun 2001 a. Atribut-atribut apa yang dianggap penting oleh
volume ekspor mebel rotan sebanyak 641,32 ton konsumen pasar Eropa sebagai (customer
atau senilai dengan USD 1.367.437,26. Angka ini requirement) terhadap kualitas desain produk
meningkat pada tahun 2002 menjadi 817,96 ton kursi rotan?
volume dengan nilai USD 3.452.454,47 atau b. Bagaimana urutan kepentingan kebutuhan
mengalami kenaikan kenaikan volume mebel konsumen pasar Eropa akan atribut- atribut
sebesar 27,54% dan kenaikan nilai sebesar 152% peningkatan kualitas desain produk kursi
dari tahun sebelumnya. Di periode 2004 – 2005 rotan?
terjadi penurunan volume, yaitu sebesar 29% di c. Atribut-atribut apa saja yang perlu dipertim-
tahun 2004 dan turun 18% untuk tahun 2005. bangkan pengusaha mebel rotan sebagai
Kenaikan volume mulai merangkak naik sebesar technical requirement dalam meningkatkan
3,9% di tahun 2006 dan 4% di tahun 2007. Hal ini kualitas desain produk kursi rotan untuk pasar
juga diikuti dengan kenaikan nilai pada tahun Eropa?
2006 sebesar USD 4.981.331 menjadi USD 1.3. Batasan Masalah
5.429.076,98 atau meningkat 9% (disperindagkop
Sukoharjo, 2007). Dalam penelitian ini penulis terlebih dahulu
Sentra industri mebel rotan di Kabupaten memberi batasan permasalahan sebagai berikut :
Sukoharjo terletak daerah Baki, Trangsan- Gatak, 1. Penelitian ini adalah penelitian survei tentang
Grogol dan Kartasura. Tercatat pada data kualitas desain produk mebel kursi rotan pada
disperindagkop Sukoharjo hingga tahun 2007

440 
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL  ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013 
Surakarta, 23 Maret 2013

sentra industri mebel rotan di Kabupaten bagian dari produksi dan menjadi tolak ukur
Sukoharjo. keberhasilan suatu produk baik untuk pasar
2. Dimensi kualitas produk yang diteliti ada lima domestik maupun internasional. Desain produk
(5) yaitu fungsi/kegunaan (function), ergonomi memadukan beragam fungsi sehingga selain
(ergonomics), keindahan, estetika anyaman produk bisa digunakan juga memiliki nilai lebih.
dan finishing. Desain produk menggabungkan fungsi estetis,
3. Jenis produk yang diteliti adalah produk kursi material dan fungsional serta ergonomi sehingga
rotan indoor dengan segmen pasar Eropa. disukai konsumen. Untuk menggabungkan tiga
4. Responden yang diteliti merupakan buyer yang fungsi ini tidaklah mudah. Tidak semua visi
melakukan pembelian dengan perusahaan dipenuhi dalam sebuah desain, ada yang
mebel rotan Sukoharjo yang kemudian menonjolkan estetisnya dan yang lain menon-
menjual kembali produk tersebut di pasar jolkan fungsionalnya (Gandasubrata dalam Trust,
Eropa. 2004). Dalam menciptakan sebuah produk
5. Dalam penelitian ini tidak dilakukan bench- diperlukan konsep desain, target pasar, harapan
marking dari sentra industri mebel rotan lain akan kinerja, syarat investasi dan dampak
mengingat keberadaan sentra mebel rotan keuangan (Chase et al, 2004). Sebelum program
berada di Cirebon, sedangkan penelitian ini pengembangan produk diterima, perusahaan perlu
terbatas pada biaya dan waktu. melakukan uji tes kecil pada pasar potensial.

2. KAJIAN PUSTAKA 2.3. Total Quality Management (TQM)


2.1. Kualitas Creech (1996) menyatakan bahwa TQM
harus didukung dengan 5 pilar yaitu; organisasi,
Peningkatan kualitas menjadi salah satu
produk, proses, pemimpin dan komitmen. Produk
upaya perusahaan untuk memperoleh konsumen
adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian
dan menjadikannya sebagai pelanggan tetap.
organisasi. TQM menggambarkan penekanan
Sedangkan dalam dunia furnitur yang masih
mutu yang memacu seluruh organisasi, mulai dari
berbasiskan home industry, kualitas desain produk
pemasok sampai konsumen. TQM menekankan
merupakan kunci sukses dan ujung tombak usaha
pada konsumen komitmen manajemen untuk
dalam persaingan pasar (Sutrisno, 2007) dan
memiliki keinginan yang berkesinambungan bagi
(Schacknat, 2007). Menurut Kottler (1997),
perusahan untuk mencapai kesempurnaan
pengertian kualitas lebih terfokus pada pelanggan.
disegala aspek barang dan jasa yang penting bagi
Kualitas didefinisikan sebagai keseluruhan ciri
konsumen (Render, 2001). Terdapat 5 konsep
dan karakteristik produk dan jasa yang
TQM yang efektif diantaranya adalah :
mendukung kemampuan untuk memuaskan
1. Perbaikan terus-menerus
kebutuhan. Dalam industri mebel, kualitas berarti
2. Pemberdayaan karyawan
ketahanan terhadap panas, ketahanan terhadap
3. Perbandingan kinerja ( benchmarking )
noda, asam, tinta, ketahanan terhadap surface
4. Penyediaan kebutuhan yang tepat pada
finish, tahan terhadap sinar matahari, daya tahan
waktunya (just in time)
terhadap air garam, kemampuan menahan beban,
5. Pengetahuan mengenai peralatan
dan sensitivitas permukaan furnitur (Suara
Merdeka, 2004).
2.4. Quality Function Deployment (QFD)
2.2. Desain Produk (product design) Quality Function Deployment merupakan
metode terstruktur yang digunakan dalam proses
Hampir seluruh produk yang dihasilkan
perencanaan dan pengembangan produk untuk
mempunyai hubungan yang menyatu dengan
menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan
desain (design). Ishar (dalam Atmadjaja, 2003)
konsumen, serta mengevaluasi secara sistematis
menyebutkan ada 3 faktor utama yang menjadi
kapabilitas suatu produk atau jasa dalam
pertimbangan dalam perancangan desain yaitu
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
fungsi, struktur dan estetika. Desain merupakan
Fokus utama QFD adalah pelibatan konsumen

441 
PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN       ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN 
EKONOMI NASIONAL 

pada proses pengembangan produk atau jasa dibentuk telah menjadi inspirasi alternatif bagi
sedini mungkin (Cohen, 1995). dekorasi interior dan eksterior rumah. Dewasa ini
Quality function deployment tidak hanya telah dikembangkan aneka perangkat rumah
memenuhi sebanyak mungkin harapan pelanggan, tangga yang berbahan baku rotan, seperti kursi
tapi diharapkan juga mampu melebihi harapan- makan (dining chairs), kursi teras (veranda
harapan pelanggan sebagai competency advantage chairs), kursi tamu atau sofa, kursi taman, kursi
dengan pesaingnya, sehingga diharapkan konsu- santai dan ragam kursi unik lainnya yang bisa
men tidak menolak, namun malah mengingin- diposisikan sesuai kebutuhan.
kannya (Jono, 2006). Implementasi QFD terdiri Kursi rotan tidak hanya berfungsi sebagai
dari tiga tahap, dimana seluruh kegiatan yang sarana duduk, namun juga sebagai simbol sosial,
dilakukan pada masing-masing tahapan dapat menunjukkan prestise pemilik, juga dilihat tidak
diterapkan seperti layaknya suatu proyek, dengan hanya sebagai produk namun juga nilai estetis dan
terlebih dahulu dilakukan tahap perencanaan dan keindahan. Elemen- elemen seperti bentuk rupa,
persiapan, ketiga tahapan tersebut adalah (Cohen, warna finishing, jenis bahan, tekstur, hiasan,
1995) : anyaman, proporsi, ergonomis dan ukuran
1. Tahap pengumpulan Voice of Customer. antropometris menjadi alat visual yang penting
2. Tahap penyusunan rumah kualitas (House of dalam pencapaian nilai- nilai desain interior dan
Quality). eksterior.
3. Tahap analisa dan implementasi.
3.2. Gaya Kursi Rotan
Kursi rotan memiliki beraneka ragam bentuk
2.5. House Of Quality (HOQ)
yang dapat dikategorikan ke dalam tiga gaya yaitu
Secara umum HOQ memberikan gambaran gaya modern-minimalis, gaya post- modern dan
yang sangat kuat sehingga mampu menyimpulkan gaya Klasik (Marizar, 2007).
informasi yang beragam dan menggambarkan
3.3. Proses Pembuatan Kursi Rotan
hubungan timbal balik antara berbagai macam
Menurut Schacknat (2007), berdasarkan
elemen (Parkin et al., 2002). Keunggulan dari
kemampuan perusahaan dalam membuat desain
QFD adalah bahwa ketika QFD diimplemen-
mebel rotan, terdapat tiga jenis manufacturing
tasikan dengan tepat, QFD akan memberikan
industri mebel rotan. Yaitu, original equipment
sebuah rencana sebuah produk dan detail
manufacturing (OEM), original design manu-
anggaran yang dapat memaksimalkan kepuasan
facturing (ODM) dan original brand manufactur-
dipihak konsumen dan mendapatkan laba bagi
ing (OBM).
produsen. Untuk membangun House of Quality,
ada 6 langkah dasar yang harus dilakukan 3.4. Industri Mebel Rotan di Sukoharjo
menurut Render (2001) : Tercatat pada data disperindagkop Kabupa-
1. menentukan keinginan konsumen ten Sukoharjo pada tahun 2007 terdapat 16
2. mengidentifikasi atribut barang/jasa perusahaan mebel rotan. Namun pada kenya-
3. membuat hubungan antara keinginan konsu- taannya beberapa perusahaan telah tutup karena
men dengan cara barang/jasa memenuhinya bangkrut atau kesalahan manajemen. Perusahaan
4. mengevaluasi produk saingan yang masih eksis hingga saat ini berjumlah 10.
5. mengembangkan spesifikasi kinerja atas cara sedangkan perusahaan lain mulai merintis usaha
barang / jasa memenuhi keinginan konsumen kembali menjadi penge-sub produk untuk
tersebut perusahaan yang lebih besar karena belum
6. menerapkan cara-cara tersebut pada tahap melakukan ekspor secara mandiri. Ekspor khusus
perubahan input menjadi output secara tepat. untuk Eropa didominasi oleh Belgia, Spanyol,
Denmark, Jerman, Perancis, Inggris, Italia dan
3. GAMBARAN UMUM PRODUK KURSI Belanda. Sebesar 63% pembeli adalah wholesaler
ROTAN yakni pembeli bermodal besar yang mempunyai
jaringan perdagangan di berbagai negara.
3.1. Aneka Bentuk Kursi Rotan
Sedangkan 37% merupakan retailer atau pembeli
Rotan yang cenderung fleksibel dan mudah

442 
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL  ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013 
Surakarta, 23 Maret 2013

yang memiliki agen penjualan di daerah tujuan proses pengembangan yang berkelanjutan, namun
ekspor tertentu. selalu menjaga komunikasi dengan konsumen
akan sangat menguntungkan. Karena konsumen
4. PENELITIAN TERDAHULU dianggap lebih mengetahui kebutuhannya dan
persepsi akan kualitas yang terus berubah
Kursi merupakan bagian penting dari suatu
menuntut perbaikan produk dan pelayanan.
ruangan. Tingkat kenyamanan yang dikembang-
Jono (2006), dalam penelitiannya mengguna-
kan melalui berbagai penyesuaian juga berhu-
kan metode QFD untuk menentukan technical
bungan dengan nilai seni dan estetika (Helander
response yang harus dilakukan oleh industri batik
dan Zhang dalam Marquardt et al, 2002). Desain
di Nambangan Lor Kotamadya Madiun. Data
mebel rotan menjadikan salah satu bahan
yang didapat melalui kuesioner dengan atribut-
pertimbangan konsumen dalam memilih dan
atribut customer requirement seperti tidak luntur,
membeli suatu furnitur. Desain mebel merupakan
motif batik modern- klasik, nyaman dipakai,
style (gaya) yang mampu mengekspredikan
tampilan menarik dan rapi, bahan baku kuat dan
karakter diri pemiliknya yang tercermin dari
tahan lama, halus, variasi warna, ciri khas motif,
perangkat yang dimilikinya. Marizar (2007)
fleksibel dan mudah perawatannya. Untuk
menyoroti terdapat empat macam karakteristik
technical response yang didapat dari hasil
mebel rotan yang mempengaruhi desain yaitu
penelitian ini adalah kualitas bahan baku utama,
keindahan, estetika anyaman, ergonomi dan
kualitas bahan baku penolong, peralatan kerja
finishing. Sedangkan Sutrisno (2007) menyebut-
yang digunakan, desain dan keterampilan
kan bahwa desain kursi rotan tidak hanya
pengrajin.
berkaitan dengan seni atau keindahannya namun
Rohani dan Tamat (2001), mengintegrasikan
ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan.
QFD dengan VE (value engineering) pada bentuk
Yaitu fungsi dan kegunaan, kenyamanan atau
kursi sekolah berbahan kayu. Yaitu dengan
ergonomics, daya tarik visual (desain fisik), daya
mengartikan pernyataan kualitatif dan kuantitatif
tarik non visual (desain non fisik), teknologi dan
ke dalam kriteria- kriteria teknik untuk mendesain
produksi.
produk. Sehingga didapat dimensi kualitas bentuk
Setiawan (2007) dalam penelitiannya mene-
kursi yaitu, ketahanlamaan, keselesaian
rapkan penggunaan QFD dalam kualitas desain
(finishing), keselamatan dan estetik.
kursi rotan pada sentra industri mebel rotan di
Bovea dan Wang (2002) memperkenalkan
Solo dengan orientasi ekspor ke Amerika dan
Green Quality Function Deployment (G-QFD)
Eropa. Dimensi yang digunakan adalah fungsi
sebagai alat yang inovatif untuk mengembangkan
(atribut sarana tempat duduk dan perangkat
produk yang ramah lingkungan. Baik konsep
interior dan eksterior), ergonomi (sandaran kursi
desain, pilihan konsumen, biaya dan perspektif
rotan dan dudukan sesuai bentuk badan),
lingkungan mengambil bagian yang penting
keindahan (keunik-an lengkungan rotan dan
dalam pengambilan keputusan. Metodologi ini
variasi bahan dari serat alami lain), estetika
telah diaplikasikan ke sektor industri mebel yang
anyaman (anyaman memiliki jalinan kuat dan
membantu tim mendesain produk sesuai dengan
detail) dan finishing (warna alami dan tahan air-
permintaan konsumen yang berimbas positif pada
kelembaban). Hasil penelitian ini menyatakan
lingkungan dan pengurangan biaya.
bahwa dimensi ergonomi menjadi poin terpenting
Minard (2003) telah melakukan penelitian
dalam memilih produk kursi rotan, disusul dengan
terhadap 110 mahasiswa di Universitas Missouri-
dimensi lainnya.
Colombia mengenai tingkat kepentingan atribut
Penelitian Parkin et al., (2002) menjadikan
furnitur dalam pembuatan keputusan. Dengan
aplikasi QFD dalam sektor industri pakaian seba-
menggunakan metode virtual reality simulation
gai referensi mengembangkan program pembela-
(VRS) menemukan bahwa kecenderungan konsu-
jaran QFD di Hongkong. Dengan mengutamakan
men terhadap mebel dipengaruhi oleh lima hal,
keinginan konsumen dan mengarahkan proses
yaitu warna (color) sebagai peringkat pertama,
produksi agar apa yang diinginkan mampu
disusul dengan keserasian (matching), style atau
direalisasikan. QFD masih berupa awal dari

443 
PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN       ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN 
EKONOMI NASIONAL 

desain, kenyamanan (comfortable) dan person- 6. DESAIN PENELITIAN


ality.
Penelitian ini menggunakan metode survei,
Parkin et al (2002), menganalisa aktivitas
yaitu suatu metode pengumpulan data primer
perusahaan di Inggris (UK) yang berorientasi
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepa-
original equipment manufacturer (OEM) dengan
da responden (Jogiyanto, 2004). Metode survei ini
menerapkan QFD. Sedangkan Franceschini dan
dilakukan dengan mengumpulkan data- data dari
Rossetto (2002), membahasakan QFD sebagai
responden berbentuk kuesioner.
sebuah algoritma interaktif untuk lebih memprio-
Objek penelitian ini adalah sentra industri
ritaskan karakteristik teknik desain dalam sebuah
mebel rotan di Kabupaten Sukoharjo yang terdiri
produk. Pendekatan ini lebih untuk memper-
dari beberapa perusahan mebel rotan yang
mudah pendekatan terhadap customer yang untuk
melakukan produksi berdasarkan pesanan untuk
beberapa situasi tidak mampu memberikan
kepentingan ekspor. Penelitian ini menyelidiki
evaluasi akan kebutuhan yang signifikan.
mengenai kualitas desain produk mebel rotan
Gallagher (2004), dalam penelitiannya mengenai
yang diberikan perusahaan mebel rotan kepada
desain kursi pijat (massage chairs) dengan
pelanggannya.
dimensi customer friendlines (kenyamanan
konsumen) dan effectiveness.
Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
5. KERANGKA PEMIKIRAN
6.1. Populasi
Berdasarkan desain kualitas produk yang
ditekankan oleh Sutrisno (2007), Marizar (2007), Menurut Sekaran (2006) populasi adalah
dan Setiawan (2007) serta beberapa penelitian keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal
pendukung terdahulu, dikristalkan menjadi bebe- minat yang ingin peneliti investigasi. Populasi
rapa faktor yang mempengaruhi peningkatan dalam penelitian ini adalah pembeli retailer dan
kualitas desain kursi rotan dalam penelitian ini. wholesaler baik importir maupun eksportir dari
Yaitu, fungsi atau kegunaan (function), keindahan beberapa perusahaan mebel rotan di Kabupaten
(artistics), estetika anyaman, ergonomics dan Sukoharjo. Di mana pembeli bukanlah end user
finishing. tetapi merupakan reseller atau menjual kembali
Dari tinjauan pustaka dan beberapa dasar produk yang dibeli. Para pembeli baik importir,
teori yang ada, maka berikut ini adalah kerangka eksportir, retailer ataupun wholesaler ini diasum-
pemikiran dalam penelitian ini : sikan lebih mengenal karakteristik dan apa yang
Persepsi kualitas disyaratkan oleh konsumen end user. Berdasarkan
produk menurut Karakter produk kursi data yang di dapat dari NAFED terdapat 140
konsumen rotan pembeli dengan tujuan yang tersebar di berbagai
negara Asia, Amerika, Eropa dan Australia.
6.2. Sampel dan Teknik Sampling
Dimensi kualitas desain produk
1. function Sampel adalah sebagian dari populasi,
2. ergonomics sejumlah anggota yang dipilih dari populasi
3. artistics (Sekaran, 2006). Ada beberapa alasan mengapa
4. plait “anyaman” aesthetics Kualitas desain
5. finishing produk menurut peneliti menggunakan sampel untuk diteliti.
manajemen Pertama, dalam praktek peneliti tidak mungkin
melakukan pengumpulan dan pengujian terhadap
setiap elemen populasi. Kedua, pengumpulan dan
pengujian terhadap setiap elemen populasi, akan
Penerapan QFD dengan HOQ
memerlukan banyak waktu, biaya, dan tenaga
yang melaksanakan.
Kualitas desain produk yang Ketiga, penelitian terhadap sebagian elemen
diharapkan populasi, kadang-kadang memberikan hasil yang
lebih dapat dipercaya dan kesalahan dalam
Gambar 1. Kerangka Pemikiran

444 
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL  ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013 
Surakarta, 23 Maret 2013

pengumpulan data relatif lebih kecil, terutama jika mebel rotan dan pihak- pihak berkompeten
elemen-elemen terdiri atas banyak data. Keempat, lainnya seperti Asmindo, Dinas perdagangan dan
pengujian terhadap seluruh elemen populasi, perindustrian, dan LSM seperti GTZ-red.
dalam kasus tertentu tidak mungkin dilakukan
(Sekaran, 2003). Target sampel yang dipilih 6.5 Gambaran Umum Responden
adalah pembeli produk kursi rotan dari Responden dalam penelitian ini adalah
perusahaan mebel rotan di Kabupaten Sukoharjo pembeli baik retailer maupun wholesaler yang
untuk pasar Eropa. dilakukan oleh importir maupun eksportir kursi
Besarnya sampel yang diambil dalam pene- rotan dalam jumlah banyak yang kemudian dijual
litian ini adalah berdasarkan pertimbangan lagi di pasar Eropa. Atau dalam artian responden
Singarimbun (1982) yang menyatakan bahwa di sini bukan pengguna akhir (end user). Karena
besarnya sampel penelitian tidak boleh kurang bila menggunakan konsumen end user akan
dari 10% dari jumlah populasinya. semakin memperjauh daya jangkau peneliti
Dalam penelitian ini penulis menggunakan terhadap respoden.
metode non probability sampling yaitu tidak Peneliti menyebarkan 80 eksemplar kuesio-
semua elemen populasi mempunyai kesempatan ner baik melalui email yang di dapat dari Nafed
untuk dipilih menjadi sampel (Sekaran, 2000), maupun melalui perusahaan- perusahaan mebel
dan pengambilannya dengan teknik purposive rotan di Sukoharjo. Responden di pilih menggu-
sampling. Yaitu pemilihan sampel dengan nakan sistem purposive sampling yaitu pembeli
kriteria- kriteria tertentu sehingga relevan dengan untuk pasar Eropa, dan telah melakukan hubung-
rancangan penelitian. an jual beli selama lebih dari satu tahun. Dari
seluruh kuesioner yang disebarkan, 32 di
6.3 Teknik Pengukuran Variabel
antaranya direspon dan diterima kembali oleh
Penelitian ini mengadopsi instrumen dari
peneliti dalam jangka waktu 3 bulan. Lamanya
peneliti dan pakar desain sebelumnya kemudian
waktu pengembalian karena peneliti tidak bisa
dikembangkan melalui atribut- atribut pendukung
memantau langsung pengisian kuesioner karena
5 dimensi kualitas desain produk. Adapun
melalui email. Sedangkan dari pihak perusahaan
instrumen pengukuran terdiri lima dimensi
mebel rotan di Sukoharjo lebih memilih menung-
kualitas desain produk yang dioperasionalisasi-
gu tamu atau buyer pada saat pemesanan atau
kan, yaitu: fungsi/ kegunaan, ergonomi, keindah-
pembelian langsung di lokasi produksi. Dari 32
an, estetika anyaman dan finishing. Dalam
kuesioner terdapat 9 yang tidak memenuhi syarat.
penelitian ini instrumen yang dipakai adalah
Syarat diterimanya jawaban kuesioner adalah
kuesioner dengan menggunakan skala likert 7
minimal terjawabnya seluruh pertanyaan tertutup
poin. Skala likert ini digunakan untuk menilai
karena untuk pertanyaan terbuka atau uraian
tingkat kepentingan dan tingkat kinerja.
hanya untuk mengetahui persepsi sekilas dari
6.4 Sumber Data responden terhadap produk kursi rotan dari
Sumber data yang digunakan merupakandata Sukoharjo. Jumlah sampel sebanyak 23 tersebut
primer merupakan data yang didapat dari sumber telah layak untuk dianalisis karena menurut
pertama, baik dari individu atau perseorangan, Singarimbun (1982) menyatakan bahwa besarnya
seperti hasil wawancara atau hasil pengisian sampel penelitian tidak boleh kurang dari 10%
kuesioner. Kuesioner yang diberikan berkaitan dari jumlah populasinya. Dalam penelitian ini
dengan fungsi atau kegunaan, keindahan, yang menjadi patokan jumlah populasi pembeli
ergonomi, estetika anyaman dan finishing. mebel rotan adalah berdasarkan data Nafed
Wawancara dilakukan dengan bagian produksi (Badan Pengembangan Ekspor Nasional) yang
atau desain terkait tanggapan manajemen terhadap dalam hal ini populasi berjumlah 140 pembeli
customer requirement. Wawancara dilakukan untuk pasar luar negeri.
dengan pihak- pihak yang berkompeten terkait
kualitas desain kursi rotan. Seperti pengelola 6.6 Metode Pengumpulan Data
perusahaan bagian produksi dan marketing yang Kuesioner ini disampaikan peneliti kepada
terlibat langsung dengan peningkatan desain responden yang merupakan pembeli kursi rotan

445 
PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN       ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN 
EKONOMI NASIONAL 

yang kemudian dijual kembali di pasar Eropa tubuh seseorang hingga merasa nyaman. Sehingga
dikirim melalui email. Untuk memudahkan dalam segala gerak tubuh seperti duduk, berdiskusi,
pengumpulan data maka penyebaran kuesioner rapat, makan, mengetik dapat terakomodasi secara
dibantu oleh perusahaan- perusahaan mebel rotan maksimal. Dalam konsep ergonomi, masalah
di Kabupaten Sukoharjo yang memiliki akses fungsi sangat diutamakan. Setelah fungsi itu
lebih baik. Perusahaan- perusahaan ini membagi- terpenuhi, baru kemudian desain mengikuti fungsi
kan kuesioner tersebut kepada responden itu.
mengingat ada beberapa pengusaha yang tidak Kenyamanan kursi rotan sangat ditentukan
berkenan memberikan data pembeli langsung oleh aspek ergonomi. Kursi yang ergonomis
kepada peneliti. Kuesioner juga diberikan lang- selalu mengikuti bentuk tubuh (anatomi) manusia.
sung pada saat pelanggan mendatangi langsung di Sikap- posisi duduk, budaya duduk seseorang
tempat produksi sehingga lebih memudahkan menjadi landasan dalam menentukan kelenturan
penerimaan kuesioner meskipun dalam jangka bentuk dan ukuran kursi yang antropometris.
waktu yang lebih lama. Tinggi dudukan, tinggi sandaran, derajat kemi-
ringan dudukan, derajat kemiringan sandaran,
6.6. Metode Analisis Data
lebar dan panjang dudukan juga menjadi
Penelitian ini menggunakan metode analisis
pertimbangan utama dalam memilih sebuah kursi.
deskriptif, yaitu analisis yang digunakan untuk
mengurai hasil penelitian yang didukung teori, 7.3. Keindahan
berdasarkan tanggapan responden. Dari tanggapan Karakteristik bahan baku yang menampilkan
responden, wawancara dan hasil pengamatan, serat- serat alamiah, pori- pori yang halus, bentuk
dibuat kesimpulan dengan memberikan gambaran bulat silindris, warna alamiah, kelenturan rotan
apa saja yang diinginkan konsumen dari kursi yang mudah dibentuk dan bahan pendukung
rotan, bagaimana technical requirement dapat seperti eceng gondok, pandan laut dan pelepah
direalisasikan sesuai dengan keinginan konsumen pisang abaca sangat ambil bagian dalam
juga menyesuaikan pada kemampuan perusahaan. menentukan keunikan dan keindahan kursi rotan.
Desain kursi rotan menjai sangat variatif.
7. DEFINISI OPERASIONAL Penggunaan kursi rotan dalam berbagai suasana
menjadi tampak asri dan bernuansa alami.
7.1. Fungsi/ kegunaan
Fungsi kursi rotan yang paling mudah
7.4. Estetika Anyaman
disebutkan adalah sebagai sarana tempat duduk.
Prinsip estetika meliputi komposisi/ susunan,
Seiring dengan perkembangan interior dan
keselarasan, keterpaduan, keseimbangan, proporsi
eksterior rumah, kursi rotan memiliki fungsi
dan skala. Estetika adalah nilai yang menyenang-
lainnya. Hal ini juga diiringi dengan perkem-
kan mata dan pikiran berupa nilai bentuk dan
bangan model dan desain dari kursi rotan sendiri.
ekspresi (Atmadjaja, 2003).
Bermacam warna dan model kursi rotan
Estetika merupakan bagaimana cara produk
semakin sering dipilih sebagai elemen estetis
mampu dilihat, dirasakan, diraba, terdengar atau
ruangan. Rumah dengan lahan yang sempit bisa
dari bau produk itu sendiri. Sedangkan untuk
memanfaatkan kursi rotan sebagai pembatas
produk kursi rotan, estetika bisa dilihat dari model
ruangan untuk meminimalisir batas dinding
anyaman yang membelit permukaan dari
sebagai sekat, sehingga akan terasa lebih lapang.
kerangka kursi rotan itu sendiri.
Untuk spots atau titik ruangan selain di ruang
Anyaman rotan sangat bervariasi. Selain
tamu, juga bisa diletakkan di ruang tidur, ruang
penuh dengan jalinan geometris yang dekoratif ,
makan, ruang keluarga, sudut baca, atau di ruang
juga memiliki nama- nama yang unik seperti liris,
kerja.
jruno kembar, lampitan, mosaik, kelabang dan
kembang. Berkembang dari segi estetika semata,
7.2. Ergonomi
anyaman rotan juga digunakan sebagai alas
Konsep ergonomi pada kursi rotan pada
dudukan, sandaran punggung pada jok dan
dasarnya bagaimana menciptakan produk sedemi-
pengganti jok kursi.
kian rupa sehingga sehingga mampu menopang

446 
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL  ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013 
Surakarta, 23 Maret 2013

7.5. Finishing bagaimana produk akan digunakan. Persyaratan


Penampilan kursi rotan tidak hanya didukung ini akan menempati sebelah kiri House of Quality.
oleh bentuk dan anyamannya. Tetapi juga warna,
8.2.2. Analisis Tingkat Kepentingan
kehalusan rangka dan tingkat kekeringan sehingga
Analisis tingkat kepentingan merupakan
tidak mudah lembab memberikan andil dalam
tindak lanjut dari CR yang bertujuan untuk
hasil akhir produk.
mengetahui tingkat kepentingan pelanggan
Di era tahun 1970-an kursi rotan didominasi
terhadap desain produk yang dihasilkan. Atribut-
warna- warna alami seperti coklat kekuningan
atribut persyaratan konsumen yang telah diolah
atau krem yang sesuai dengan karakter warna
kemudian disusun dalam bentuk kuesioner dengan
natural rotan. Sekarang ini warna yang menjadi
skala likert 7 poin dari sangat tidak penting sekali
tren adalah warna- warna fancy yang cenderung
(STPS = 1) hingga sangat penting sekali (SPS =
kehijau- hijauan, cokelat tua, hitam- putih, abu-
7).
abu, dan warna- warna klasik.
Seluruh atribut- atribut customer requirement
memiliki nilai dari 4 sampai 7 yang berarti cukup
8. PENGUJIAN INSTRUMENT
penting hingga sangat penting sekali. Tabel
PENELITIAN
tingkat kepentingan ini menjawab perumusan
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari
masalah poin satu dan dua mengenai atribut apa
pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.
saja yang dianggap penting oleh konsumen
Pertanyaan tertutup terdiri dari 27 item
beserta urutan peringkatnya. Karena dalam
pertanyaan di dalam 5 dimensi kualitas desain
penelitian ini menggunakan skala 7 likert, maka
produk. Sedangkan untuk pertanyaan terbuka
atribut- atribut yang penting bagi konsumen
hanya sebagai tambahan untuk mengetahui
tergradasi menjadi seberapa penting atribut-
gambaran umum produk kursi rotan di mata pasar
atribut tersebut mulai dari cukup penting (CP)
Eropa.
hingga sangat penting sekali (SPS) atau dari skala
8.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 4 sampai 7 dengan keterangan sebagai berikut :
- atribut yang bernilai 4, berarti cukup penting
Didapatkan hasil bahwa semua item
(CP) adalah kursi rotan sebagai titik pusat
pertanyaan telah memenuhi kriteria validitas pada
perhatian dalam suatu ruangan.
signifikansi korelasi tingkat kepentingan berkisar
- atribut yang bernilai 5, berarti penting (P)
antara 0,385–0,885. Sedangkan signifikansi
yaitu; kursi rotan berfungsi sebagai pembatas
korelasi untuk tingkat kinerja berkisar antara
ruangan, kursi rotan bisa diletakkan dalam
0,456– 0,905. Sehingga dari 27 item pertanyaan
beberapa titik ruangan yang berbeda dan
untuk tingkat kepentingan dan untuk tingkat
kursi rotan memiliki jalinan anyaman yang
kinerja, semua item dinyatakan valid.
sederhana.
Hasil uji reliabilitas untuk tingkat kinerja
- atribut yang bernilai 6, berarti sangat penting
(TKi) di atas juga menunjukkan bahwa dimensi
(SP) yaitu; kursi rotan berfungsi sebagai
ergonomi memiliki nilai yang paling tinggi
tempat duduk, kursi rotan sebagai
(0,8089) dengan status reliabilitas sangat tinggi.
perlengakapan interior dan eksterior ruangan,
Sedangkan dimensi estetika anyaman memiliki
bentuk kursi rotan mampu mengikuti bentuk/
nilai yang paling rendah reliabilitasnya (0,7541)
anatomi badan, kaki menapak ke lantai
di antara dimensi lainnya..
dengan baik saat menduduki kursi rotan,
badan saya tidak merasa pegal setelah
8.2. Analisis House Of Quality
menduduki kursi rotan, kursi rotan memiliki
8.2.1. Voice of Customer desain yang tidak biasa atau unik, bahan
Dalam tahap ini, suara konsumen ditrans- rotan memiliki kelenturan sehingga mudah
formasikan ke dalam CR yang dengan jelas dibentuk, anyaman kursi rotan up to date,
menggambarkan apa yang akan dilakukan kursi rotan memiliki jalinan anyaman yang
konsumen dengan produk tersebut, misalnya kuat dan tidak mudah terurai, kursi rotan
mempunyai tekstur yang halus, kursi rotan

447 
PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN       ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN 
EKONOMI NASIONAL 

mudah perawatannya, dan kursi rotan tahan sehingga mudah dibentuk, anyaman kursi
terhadap kelembaban. rotan up to date, kursi rotan memiliki jalinan
- atribut- atribut yang bernilai 7 berarti sangat anyaman yang kuat dan tidak mudah terurai,
penting sekali (SPS) yaitu; sandaran kursi kursi rotan mempunyai tekstur yang halus,
rotan sesuai dengan punggung, dudukan kursi rotan mudah perawatannya, dan kursi
kursi rotan memiliki pelapis bantalan empuk, rotan tahan terhadap kelembaban.
kursi rotan kuat menyangga badan saat - peringkat ketiga adalah atribut- atribut
diduduki, kursi rotan dikombinasikan dengan dengan nilai 5, yaitu; kursi rotan berfungsi
serat lain seperti serat pelepah pisang, sebagai pembatas ruangan, kursi rotan bisa
pandan laut, enceng gondok dll, kerangka diletakkan dalam beberapa titik ruangan yang
kursi rotan memiliki lengkungan yang berbeda dan kursi rotan memiliki jalinan
menarik, kursi rotan memiliki anyaman yang anyaman yang sederhana.
variatif dan menarik, model anyaman - peringkat keempat adalah atribut dengan
menjadi elemen dekoratif yang khas, nilai 4 atau cukup penting yaitu kursi rotan
anyaman kursi rotan tahan terhadap air, kursi sebagai titik pusat perhatian dalam suatu
rotan memiliki warna yang alami, warna ruangan.
kursi rotan tidak mudah memudar, dan kursi
rotan tahan jamur. Untuk rata- rata tingkat kepentingan kualitas
desain produk menggunakan mean karena tiap
Sedangkan untuk menjawab urutan dimensi kualitas desain produk terdiri atas banyak
kepentingan kebutuhan konsumen pasar Eropa atribut. Sehingga dengan menggunakan mean
akan atribut- atribut kualitas desain produk adalah akan diketahui dimensi kualitas desain produk
sebagai berikut : mana yang dianggap paling penting dengan nilai
- peringkat satu adalah atribut- atribut yang yang lebih akurat. Semakin tinggi nilai mean,
memiliki nilai 7 berarti sangat penting sekali maka dimensi tersebut dianggap semakin penting
yaitu; sandaran kursi rotan sesuai dengan bagi konsumen. Hasil dari tabel di atas
punggung, dudukan kursi rotan memiliki menunjukkan bahwa tingkat kepentingan tertinggi
pelapis bantalan empuk, kursi rotan kuat adalah dimensi finishing dengan nilai mean 6,01.
menyangga badan saat diduduki, kursi rotan Dan yang memiliki nilai terendah adalah dimensi
dikombinasikan dengan serat lain seperti fungsi atau kegunaan dengan nilai mean 5,54.
serat pelepah pisang, pandan laut, enceng Dimensi kualitas desain produk tingkat
gondok dll, kerangka kursi rotan memiliki kepentingan apabila diurutkan dari yang paling
lengkungan yang menarik, kursi rotan penting adalah; (1) Finishing, (2) Ergonomi, (3)
memiliki anyaman yang variatif dan menarik, Estetika anyaman, (4) Keindahan, (5) Fungsi atau
model anyaman menjadi elemen dekoratif kegunaan.
yang khas, anyaman kursi rotan tahan
8.2.3. Analisis Tingkat Kinerja
terhadap air, kursi rotan memiliki warna
yang alami, warna kursi rotan tidak mudah Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
memudar, dan kursi rotan tahan jamur. sejauh mana responden merasakan kebutuhannya
- peringkat dua adalah atribut- atribut dengan dalam hal kualitas desain produk telah dipenuhi
nilai 6 yang berarti sangat penting, yaitu; oleh pihak produsen. Sehingga dapat diketahui
kursi rotan berfungsi sebagai tempat duduk, performance perusahaan- perusahaan mebel rotan
kursi rotan sebagai perlengakapan interior saat ini. Nilai skala preferensi konsumen
dan eksterior ruangan, bentuk kursi rotan diperoleh dari rata-rata persepsi konsumen
mampu mengikuti bentuk/ anatomi badan, tentang kualitas dan desain produk kursi rotan
kaki menapak ke lantai dengan baik saat yang dihasilkan oleh produsen. Serta memberikan
menduduki kursi rotan, badan saya tidak urutan prioritas dari dimensi kualitas produk yang
merasa pegal setelah menduduki kursi rotan, diberikan.
kursi rotan memiliki desain yang tidak biasa Hasil analisis tingkat kinerja menunjukkan
atau unik, bahan rotan memiliki kelenturan bahwa dimensi estetika anyaman dan dimensi

448 
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL  ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013 
Surakarta, 23 Maret 2013

fungsi atau kegunaan merupakan dimensi yang tahankan dan meningkatkan atribut TR yang
kinerjanya dinilai tertinggi oleh responden (6,50). telah memiliki nilai TP 1.
Sedangkan dimensi ergonomi dinilai memiliki
8.2.5. Analisis Sales Point
kinerja paling rendah oleh responden sebesar
5,75. Pada analisis sales point diketahui bahwa
terdapat 12 atribut yang bernilai 1,2 yang berarti
8.2.4. Analisis Tingkat Perbaikan
bahwa perubahan yang terjadi terhadap atribut
Pada bagian ini dilakukan evaluasi terhadap yang bersangkutan memberikan pengaruh yang
atribut-atribut tersebut untuk mengetahui atribut kecil. Sedangkan 15 atribut yang bernilai 1,5
mana yang belum memenuhi syarat mutu terbaik, berarti perubahan yang terjadi pada atribut yang
serta beberapa tingkat perbaikan yang perlu bersangkutan memberikan pengaruh yang besar
dilakukan untuk mengejar target mutu terbaik. terhadap penjualan dan akan ditekankan untuk
Hasil penghitungan tingkat perbaikan didapatkan program pemasaran.
dengan membagi nilai performance yang diharap-
8.2.6. Analisis Customer Requirement Score
kan dengan nilai performance yang sesungguh-
(CRS)
nya. Misalnya pada atribut kedua (kursi rotan
sebagai perlengkapan interior dan eksterior Hasil normalisasi CRS diketahui terdapat 6
ruangan) memiliki nilai PD 7 dan nilai PS 6. nilai persentase yaitu 2,08%, 2,6%, 3,12%,
Sehingga untuk penghitungan untuk mencari TP 3,64%, 3,9% dan 4,55%. Semakin besar nilai
adalah 7/6 = 1,17. persentase CRS berarti semakin penting atribut-
Didapatkan hasil bahwa terdapat 4 tingkat atribut tersebut dalam perancangan produk.
perbaikan yaitu 1; 1,17; 1,4 dan 1,75. Atribut-atribut yang mendapat nilai tertinggi
- Nilai TP 1 berarti antara performance yang (4,55%) adalah sandaran sesuai dengan pung-
sesungguhnya sudah sama dengan perform- gung, kuat menyangga badan saat diduduki,
ance yang diinginkan, telah dimiliki oleh 4 kombinasikan dengan serat lain, anyaman yang
atribut. Di antaranya adalah; kursi rotan variatif dan menarik, anyaman tahan terhadap air,
berfungsi sebagai tempat duduk, kursi rotan warna yang alami dan tahan jamur.
sebagai titik pusat perhatian dalam suatu 8.2.7. Analisis Technical Requirement (TR)
ruangan, dan kursi rotan kuat menyangga
badan saat diduduki. Tujuan dari HOQ adalah untuk mendesain
- Nilai TP 1,17 dimiliki oleh 15 atribut. Di atau memperbaiki desain yang sudah ada dengan
antaranya adalah; kursi rotan sebagai per- cara memenuhi harapan konsumen. Setelah
lengkapan interior dan eksterior ruangan, atribut-atribut yang diharapkan oleh konsumen
kursi rotan bisa diletakkan dalam beberapa diperoleh, maka manajemen harus menerjemah-
titik ruangan yang berbeda, bentuk kursi kan dalam tehnical requirement. Technical
rotan mampu mengikuti bentuk/ anatomi Requirement adalah suatu fasilitas atau upaya
badan, dan sandaran kursi rotan sesuai tertentu untuk memenuhi persyaratan pelanggan
dengan punggung. yang spesifikasi kinerja ditentukan oleh mana-
- Nilai TP 1,4 terdapat pada 5 atribut, di jemen.
antaranya adalah dudukan kursi rotan 8.2.8. Analisis Hubungan antara CR dan TR
memiliki pelapis bantalan empuk dan kursi
rotan memiliki desain yang tidak biasa atau Bagian tengah dari HOQ merupakan keter-
unik. Dan terdapat 1 atribut dengan TP 1,75. kaitan atau hubungan antara customer require-
yaitu kursi rotan berfungsi sebagai pembatas ment dengan technical requirement. Penetapan
ruangan. Semakin tinggi nilai tingkat hubungan di antara keduanya terdapat dalam
perbaikan, maka atribut tersebut perlu bagian tengah HOQ. Untuk menetapkan hubung-
mendapatkan perhatian lebih dari pihak an ini digunakan L-Shaped Matrix. Hubungan
manajemen untuk mencapai kualitas desain yang terjadi sangat mungkin lebih dari satu karena
produk yang lebih baik. Dan tetap memper- setiap customer requirement mungkin punya

449 
PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN       ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN 
EKONOMI NASIONAL 

hubungan lebih dari satu technical requirement measure dan degree of technical difficulty
begitu juga sebaliknya. menempati sisi bawah dari House of Quality (lihat
lampiran matrix house of quality).
8.2.9. Analisis Penentuan Ukuran Standar TR
Tabel 18 menunjukkan atribut- atribut apa
Setelah menetapkan hubungan antara saja yang perlu dilakukan perusahaan sebagai
customer requirement dengan technical require- tanggapan untuk meningkatkan kualitas desain
ment, langkah selanjutnya adalah menetapkan produk kursi rotan. Semakin tinggi nilai
ukuran-ukuran bagi technical requirement. Hasil persentase TRS menunjukkan bahwa atribut
penetapan ini akan menempati bagian bawah dari tersebut perlu mendapatkan perhatian lebih dalam
HOQ. Tahap analisis ini bertujuan untuk proses produksi. Berikut 10 persentase tertinggi
menetapkan ukuran bagi masing- masing TR. dari atribut-atribut yang paling perlu
Penetapan ini berdasarkan hasil wawancara dipertimbangkan pengusaha sebagai technical
dengan pihak perusahaan- perusahaan mebel rotan requirement untuk meningkatkan kualitas desain
dan pengamatan penulis secara langsung terkait produk kursi rotan untuk pasar Eropa:
dengan keadaan yang sesungguhnya dan 1. kontrol produksi (6,54%)
didukung oleh referensi. Hasil perolehan atribut- 2. fokus konstruksi kursi berbentuk lengkungan
atribut sebagai technical measure dari TR (6,16%)
perusahaan akan ditempatkan pada bagian bawah 3. standar ukuran tingkat kemiringan sandaran
HOQ, hasil keseluruhan dilihat pada tabel 16. (5,53%)
8.2.10. Analisis Tingkat Kesulitan (Degree of 4. penggunaan obat pengawet dan anti jamur
Difficulty) (5,24%)
5. penjemuran sebelum packaging (5,13%)
Pada tabel 15 dapat dilihat bahwa terdapat 3 6. menjaga kualitas konstruksi kursi (4,58%)
tingkatan kesulitan dalam menerapkan technical 7. memastikan produk benar- benar kering
requirement. Yaitu, nilai 0 pada 27 item TR, nilai (4,51%)
1 pada 10 item TR, dan nilai 2 pada satu item TR 8. membuat anyaman sederhana namun banyak
yaitu outsourcing desainer freelance. macamnya (3,42%)
8.2.11. Analisis Total Requirement Score (TRS) 9. penambahan bantalan bagian punggung
(3,03%)
Technical Requirement Score diperoleh 10. konstruksi yang kuat kombinasi rotan dan
dengan cara mengalikan persentase customer kayu mahoni (3,03%)
requirement score dengan tingkat hubungan
customer requirement dan technical requirement. 8.2.12. Analisis Sinergi atau Konflik dalam TR
TRS kemudian dijumlahkan perkolom dan Ini merupakan tahap analisis QFD yang
hasilnya dinormalisasikan dalam bentuk terakhir yang akan menempati bagain paling atas
persentase, sehingga dapat diketahui technical (atap) HOQ. Tahap akhir dari proses QFD adalah
requirement yang paling penting dan perlu menentukan adanya sinergi atau konflik diantara
perhatian lebih, untuk kemudian ditindak lanjuti penjelasan teknis. Analisa ini bertujuan untuk
ke tahap selanjutnya. Misalnya pada TR no 9 mengetahui hubunngan atribut-atribut dalam
yaitu control produksi mempunyai hubungan technical requirement. Hubungan dikatakan
dengan beberapa CR dengan skor 9, 3, 9, 3, 3, 3 merupakan sinergi apabila satu atribut dengan
dengan persentase CRS masing- masing yaitu; atribut yang lain memepunyai hubungan saling
3,12; 3,9; 3,9; 3,9; 3,9; dan 4,55. masing- masing mendukung. Hubungan dikatakan konflik apabila
hubungan dikalikan dengan CRS masing- masing atribut satu dengan atribut lain mempunyai
(9 x 3,12) + (3 x 3,9) + (9 x 3,9) + (3 x 3,9) + (3 x hubungan mengalami pertentangan dalam
3,9) + (3 x 4,55) = 111,93. Hasil TRS tersebut pelaksanaannya.
dinormalisasi dengan cara membagi nilai TRS Dari analisa sinergi atau konflik TR
dengan TRS keseluruhan yang bernilai 1.711,32 didapatkan beberapa hubungan dengan hasil
yaitu 111,93/ 1.711,32 x 100% = 6,54. Technical sebgai berikut :
requirement score bersama dengan technical

450 
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL  ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013 
Surakarta, 23 Maret 2013

a. pada nilai +9 yakni strong positive, berarti rotan yang mudah dibentuk dan memiliki
hubungan positif sempurna adalah : lengkungan yang menarik meskipun
- menjaga kualitas konstruksi kursi dengan dalam tingkat penerapan yang berbeda.
kontrol produksi. Hubungan ini Sehingga atribut bentuk dan ukuran
didapatkan dari kedua atribut TR ini sesuai pesanan dengan penggunaan alat
sama- sama menjawab kebutuhan kursi pemanas memiliki hubungan positif
rotan sebagai tempat duduk. Selain itu sempurna (+9).
kualitas konstruksi kursi sangat berkaitan - bahan baku kualitas bagus dengan
erat dengan kontrol produksi. Sehingga penggunaan paku tembak. Kedua atribut
kedua TR ini dianggap saling memberi ini saling bersinergi dalam upaya
hubungan positif yang kuat (+9). membuat jalinan anyaman yang kuat dan
- menjaga kualitas konstruksi kursi dengan tidak mudah terurai. Sehingga baik bahan
kombinasi rotan dan kayu mahoni. Kedua baku kualitas bagus dengan penggunaan
atribut ini sama- sama telah menjawab paku tembak memiliki nilai 9.
CR kebutuhan kursi rotan yang kuat b. pada nilai +3 yakni positive, berarti hubung-
menyangga badan saat diduduki. Selain an yang mendukung diantaranya adalah :
itu untuk mendukung konstruksi kursi - menjaga kualitas konstruksi kursi dengan
dengan bahan baku rotan atau mahoni. peningkatan kemampuan bagian produk-
Sehingga keduanya memiliki hubungan si/ desainer tentang konstruksi kursi.
strong positive (+9). Kedua atribut ini sama-sama mempenga-
- eksplorasi permainan warna cat mebel ruhi kursi rotan sebagai tempat duduk dan
dengan teknik pengecatan kursi. Atribut- kaki menapak lantai dengan baik saat
atribut ini sama-sama menjawab duduk meski dalam penerapan tidak sama
kebutuhan untuk menjadikan kursi rotan tingkatannya. Dari pihak manajemen
sebagai titik pusat perhatian dalam sendiri mengakui sulit untuk meningkat-
ruangan. Selain itu cat mebel yang ada kan kemampuan bagian produksi secara
harus didukung dengan teknik pengecatan formal dan maksimal karena rutinitas
yang sesuai. Sehingga memiliki nilai 9 dalam menyelesaikan pesanan. Sehingga
yang berarti sinergi mendekati sempurna. kedua atribut ini bernilai 3.
- standar ukuran tingkat kemiringan - perlengkapan cushion atau jok kursi
sandaran dengan penambahan bantalan dengan penambahan bantalan bagian
bagian punggung bernilai 9. hal ini punggung. Atribut- atribut ini saling
disebabkan keduanya secara teknis saling bersinergi khususnya dalam memenuhi
melengkapi. Dengan sandaran yang kebutuhan sandaran kursi rotan sesuai
sesuai dan bantalan pada punggung akan dengan punggung meskipun pada
lebih membuat nyaman penggunanya. tingkatan pemenuhan yang berbeda.
- desain dari buyer atau desainer dengan Sehingga kedua atribut ini memiliki
mengikuti trend mode. Sangat jelas sinergi positif atau bernilai 3.
bahwa dengan desain gambar dari - mengikuti tren mode dengan eksplorasi
pembeli secara otomatis memudahkan anyaman. Keduanya sama- sama
perusahaan mengikuti tren pasar yang memenuhi dan mendukung terciptanya
ada. Karena kebutuhan dan nilai- nilai anyaman yang up to date, variatif dan
yang menyertainya senantiasa terus menarik. Namun untuk eksplorasi
bergeser. Keduanya juga mendukung anyaman terbatas pada model- model
pemenuhan kebutuhan buyer yang up to yang sederhana. Sehingga memiliki
date. Sehingga sinergi ini bernilai 9. hubungan sinergi bernilai 3.
- bentuk dan ukuran sesuai pesanan dengan - eksplorasi anyaman dengan tenaga
penggunaan alat pemanas. Kedua TR ini penganyam yang berpengalaman. Atribut
sama- sama memberikan pengaruh bagi ini juga mendukung hadirnya anyaman
CR desain yang tidak biasa atau unik, yang up to date pada kursi rotan. Namun

451 
PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN       ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN 
EKONOMI NASIONAL 

tenaga penganyam yang berpengalaman kursi rotan memiliki jalinan anyaman


tetap harus berpedoman pada keinginan yang kuat dan tidak mudah terurai, kursi
buyer satu dengan yang lain selalu rotan mempunyai tekstur yang halus,
berbeda. Sehingga memiliki nilai sinergi kursi rotan mudah perawatannya, dan
3. kursi rotan tahan terhadap kelembaban.
Analisa ini menempati sisi paling atas dari House c. Peringkat ketiga adalah atribut- atribut
of Quality (atap dari house of Quality) untuk dengan nilai 5 yang berarti penting (P),
selengkapnya bisa dilihat pada gambar 17. yaitu; kursi rotan berfungsi sebagai
pembatas ruangan, kursi rotan bisa
9. KESIMPULAN diletakkan dalam beberapa titik ruangan
1. Dari hasil analisis dimensi kualitas desain yang berbeda dan kursi rotan memiliki
produk kursi rotan tingkat kepentingan, jalinan anyaman yang sederhana.
diketahui bahwa atribut- atribut yang penting d. Peringkat keempat adalah atribut dengan
bagi konsumen tergradasi menjadi seberapa nilai 4 atau cukup penting (CP) yaitu
penting atribut- atribut tersebut mulai dari kursi rotan sebagai titik pusat perhatian
cukup penting (CP) hingga sangat penting dalam suatu ruangan.
sekali (SPS) atau dari skala 4 sampai 7 Hasil rata- rata dimensi kualitas desain
dengan keterangan sebagai berikut : produk tingkat kepentingan (Tke) diketahui
a. Peringkat satu adalah atribut- atribut yang bahwa dimensi finishing mempunyai nilai
memiliki nilai 7 berarti sangat penting mean yang paling tinggi yang berarti dimensi
sekali (SPS) yaitu; sandaran kursi rotan ini dianggap yang paling penting oleh
sesuai dengan punggung, dudukan kursi konsumen. Disusul dengan dimensi
rotan memiliki pelapis bantalan empuk, ergonomi, estetika anyaman, keindahan, dan
kursi rotan kuat menyangga badan saat fungsi atau kegunaan.
diduduki, kursi rotan dikombinasikan 2. Dari hasil analisa dimensi kualitas desain
dengan serat lain seperti serat pelepah produk kursi rotan tingkat kinerja,
pisang, pandan laut, enceng gondok dll, didapatkan hasil bahwa :
kerangka kursi rotan memiliki lengkungan a. Terdapat 6 atribut dengan nilai 7 yang
yang menarik, kursi rotan memiliki berarti konsumen sangat setuju sekali
anyaman yang variatif dan menarik, (SSS) akan kinerja perusahaan, 15 atribut
model anyaman menjadi elemen dekoratif dengan nilai 6 yang berarti konsumen
yang khas, anyaman kursi rotan tahan setuju sekali (SS) akan kinerja
terhadap air, kursi rotan memiliki warna perusahaan, 5 atribut dengan nilai 5 yang
yang alami, warna kursi rotan tidak berarti konsumen setuju (S) dengan
mudah memudar, dan kursi rotan tahan kinerja perusahaan dan 1 atribut dengan
jamur. nilai 4 yang berarti konsumen cukup
b. Peringkat dua adalah atribut-atribut setuju (CS) dengan kinerja perusahaan
dengan nilai 6 yang berarti sangat dalam hal kualitas desain produk kursi
penting, (SP) yaitu; kursi rotan berfungsi rotan.
sebagai tempat duduk, kursi rotan sebagai b. Hasil rata-rata dimensi kualitas desain
perlengakapan interior dan eksterior produk tingkat kinerja bahwa dimensi
ruangan, bentuk kursi rotan mampu fungsi atau kegunaan dan estetika
mengikuti bentuk/ anatomi badan, kaki anyaman memiliki nilai mean tertinggi
menapak ke lantai dengan baik saat (6,50) dan untuk kinerja terendah adalah
menduduki kursi rotan, badan saya tidak dimensi ergonomi dengan nilai mean
merasa pegal setelah menduduki kursi terendah (5,75).
rotan, kursi rotan memiliki desain yang 3. Hasil dari analisa customer requirement
tidak biasa atau unik, bahan rotan scores (CRS) terdapat 6 nilai persentase
memiliki kelenturan sehingga mudah yaitu; 2,08%, 2,6%, 3,12 %, 3,64%, 3,9%,
dibentuk, anyaman kursi rotan up to date, 4,55%. Terdapat 6 atribut dengan persentase

452 
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL  ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013 
Surakarta, 23 Maret 2013

tertinggi (4,55%) dalam perancangan produk hubungan strong positive (skor +9) pada 7
yaitu; sandaran kursi sesuai dengan hubungan, positive (skor +3) pada 7
punggung, kuat menyangga badan saat hubungan.
diduduki, kombinasi bahan rotan dengan
bahan lain, anyaman yang variatif dan 10. SARAN
menarik, anyaman tahan air dan tahan jamur. Dari hasil analisis data dan kesimpulan
4. Hubungan CR dengan TR yang memenuhi- sebelumnya, penulis memberikan beberapa saran
nya masih ada yang belum menjawab secara kepada perusahaan- perusahaan di sentra industri
maksimal. Hal ini ditunjukkan masih ada mebel rotan di Kabupaten Sukoharjo sebagai
beberapa hubungan dengan nilai 3 dan 1 berikut :
yang berarti TR masih sebatas mendukung - Perusahaan perlu untuk tetap
dan mempengaruhi CR sehingga belum mempertahankan kinerja dari dimensi
sepenuhnya menjawab CR. Terdapat 35 finishing. Dimensi finishing meliputi warna,
hubungan TR yang sudah memenuhi CR. tekstur rangka dan anyaman, tingkat
Sedangkan 45 hubungan TR yang kekeringan produk, kemudahan perawatan
mendukung CR, dan 4 hubungan TR yang terkait dengan kelembaban dan tahan jamur.
mempengaruhi CR. Selengkapnya dilihat - Untuk pewarnaan kursi rotan memerlukan
pada lampiran gambar 17. teknik pengecatan khusus dengan bantuan
5. Hasil dari analisis technical requirement alat air brushing untuk memberikan efek-
score (TRS) didapatkan persentase tertinggi efek warna yang diinginkan. Selain itu
dimiliki oleh atribut TR kontrol produksi dengan penyemprotan warna dengan kadar
sebesar 6,54%. Hal ini menunjukkan bahwa campuran yang tepat akan menghasilkan
atribut kontrol produksi memegang peranan warna yang bergradasi sehingga akan
paling penting dalam menghasilkan kualitas menimbulkan efek eye catching dalam suatu
desain produk kursi rotan. ruangan. Sehingga akan sangat memerlukan
Sedangkan atribut-atribut lain yang pegawai yang sudah terlatih untuk
perlu mendapatkan perhatian lebih dari melakukannya.
perusahaan mebel rotan untuk meningkatkan - Tekstur rangka dan anyaman yang halus
kualitas desain produk lebih terfokus pada 10 memerlukan tenaga yang ahli baik dari
besar atribut dengan nilai tertinggi. Yaitu; pembuat rangka, penganyam juga tenaga
fokus konstruksi kursi berbentuk lengkung- pengamplas. Untuk mendapatkan hasil yang
an, standar ukuran tingkat kemiringan bagus juga didukung oleh kualitas bahan
sandaran, penggunaan obat pengawet dan baku maupun kombinasi. Kualitas bahan bisa
anti jamur, penjemuran sebelum packaging,, dilihat dari tingkat kelenturan, usia rotan, dan
menjaga kualitas konstruksi kursi, memasti- tingkat kekeringan bahan berserat alami dari
kan produk benar-benar kering, membuat supplier.
anyaman sederhana namun banyak macam- - Untuk kemudahan perawatan, minimal
nya, penambahan bantalan bagian punggung, dengan memastikan penggunaan produk
dan konstruksi yang kuat kombinasi rotan kursi rotan akan ditempatkan di dalam atau
dan kayu mahoni. di luar ruangan. Untuk rotan asli dan
Sedangkan TR terendah kurang dari 1% kombinasi berbahan serat alami cenderung
terdapat pada atribut peningkatan kemampu- untuk indoor. Sedangkan untuk yang
an bagian produksi atau desainer tentang berbahan sintetis lebih leluasa di luar
konstruksi kursi (0,55), outsourcing desainer ruangan. Perawatan kursi rotan dipengaruhi
freelance (0,49), standarisasi desain setiap oleh cuaca dan iklim. Untuk pasar Eropa
produk (0,64), pembakaran serabut yang yang memiliki suhu dingin akan rentan
menempel (0,68) dan pemberitahuan cara terhadap kelembaban dan timbul jamur pada
perawatan kursi (0,64) serat- serat kursi rotan. Dari pihak produsen
6. Hasil dari analisa sinergi atau konflik antar sendiri perlu memberikan perlakuan khusus
TR terdapat tiga jenis hubungan. Yaitu bagi kursi rotan dengan penggunaan obat anti

453 
PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN       ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN 
EKONOMI NASIONAL 

jamur dan pembakaran serabut yang masih dan eksterior ruangan, pembatas ruangan,
tertinggal dan memastikan produk dijemur focus point (pusat perhatian) dan kemampuan
dengan batas minimal sesuai prosedur untuk diletakkan dalam beberapa ruangan
(minimal 3 hari). yang berbeda.
- Bagi konsumen perlu diberitahukan cara- - Untuk memenuhi fungsi atau kegunaan kursi
cara perawatan seperti hindarkan dari rotan ini dengan didukung hal-hal teknis
tumpahan air dan setiap hari atau per minggu seperti menjaga kualitas konstruksi, flek-
perlu dibersihkan seka- seka anyamannya. sibilitas melalui lengkungan kerangka,
Meskipun pasar Eropa cenderung melakukan pengadaan kursi rotan yang bervariasi bentuk
pergantian perabotan rumah tangga hampir dan modelnya, permainan warna cat
setiap pergantian musim (tidak harus didukung teknik pengecatan air brushing,
menunggu rusak), namun pemberitahuan memiliki referensi ukuran negara tujuan dan
cara- cara perawatan mudah tetap perlu menerima pesanan dengan tepat. Sehingga
dilakukan. bisa dihasilkan produk yang benar- benar
- Perusahaan perlu melakukan upaya- upaya sesuai pesanan dan kebutuhan konsumen.
perbaikan kinerja dengan berusaha lebih - Dimensi estetika anyaman meliputi anyaman
untuk memenuhi persyaratan konsumen, yang variatif, sederhana namun menarik,
khususnya dimensi ergonomi. Diantaranya anyaman yang memiliki ciri dekorasi yang
adalah atribut bentuk kursi mengikuti khas, tahan terhadap air, memiliki jalinan
anatomi badan terkait dengan sandaran, yang kuat dan tidak mudah terurai. Atribut-
dudukan, dan kekuatan kursi untuk atribut ini dapat dipenuhi dengan tenaga
menyangga badan sehingga selain kuris itu penganyam yang berpengalaman, diadakan
aman untuk diduduki juga memberikan rasa training menganyam, eksplorasi anyaman
nyaman bagi tubuh pemakainya. Hal ini bisa disesuaikan dengan rangka kursi, dan
dilakukan dengan mengumpulkan referensi kualitas bahan anyaman baik dari rotan
atau prototype dari hasil produksi sebelum- maupun serat lain.
nya. - Perusahaan sebaiknya memberikan perhatian
- Bagian produksi memegang peranan penting terhadap technical requirement yang belum
bekerja sama dengan bagian ordering untuk bisa memenuhi customer requirement.
memastikan pesanan yang ada baik ukuran, Khususnya pada hubungan yang bernilai 1
model, dan karakteristik calon pembeli. Perlu yang berarti TR hanya bersifat mempenga-
juga dibentuk tim desain produk yang ruhi CR sebagai berikut: Alat pemanas
memiliki pemahaman tentang antropometri berupa oven maupun las aluminium pelentur
atau ergonomi. Yaitu pemahaman bahwa lebih bersifat sebagai tools, sedangkan dalam
suatu produk diciptakan dengan mempertim- membuat kursi rotan yang unik cenderung
bangkan bentuk dan kondisi tubuh. Seperti bersifat konsep atau desain gambar. Oleh
tingkat kemiringan sandaran baik untuk karena itu pihak manajemen perlu lebih
punggung maupun bahu, dudukan yang menekankan keahlian bagian pembuat rangka
dilengkapi cushion atau bantalan dan jarak untuk lebih bersifat fleksibel.
dudukan hingga pijakan kaki. Tidak harus - Pembuat kerangka lebih bersifat sebagai
lulusan desain namun bisa juga terdiri dari pelaksana atau eksekutor dari bagian
karyawan yang telah lama bekerja dan tahu produksi atau bagian ordering sehingga
seluk beluk baik konsep maupun teknis. kurang memahami kebutuhan akan
- Pihak menajemen diharapkan tetap memper- kenyamanan tempat duduk. Oleh karena itu
tahankan dan meningkatkan dimensi fungsi pihak manajemen perlu untuk mensinergikan
atau kegunaan dan estetika anyaman. antara bagian produksi khususnya pembuat
Terdapat beberapa hal yang perlu diperha- kerangka dengan pihak pemesanan. Untuk
tikan dalam dimensi fungsi atau kegunaan. pembuatan produk yang berbeda dari
Yaitu dengan tidak melupakan fungsi dasar produk- produk yang pernah dibuat, perlu
sebagai tempat duduk, perlengkapan interior dibuat prototype yang kemudian dilakukan

454 
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL  ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013 
Surakarta, 23 Maret 2013

pengontrolan kualitas melalui uji coba duduk - Kontrol produksi di perusahaan mebel rotan
oleh bagian kontrol produksi maupun oleh lebih banyak dilakukan langsung oleh owner.
buyer secara langsung. Sebaiknya perusahaan mulai melakukan
- Hal ini lebih disebabkan kebijakan perusa- pendelegasian kepada kepala bagian produksi
haan dalam menggunakan jasa desainer baik atau supervisor untuk melakukan kontrol
internal maupun dari luar masih dilihat produksi karena tugas ini menentukan
sebagai hal yang baru dan akan memakan kualitas desain produk keseluruhan.
biaya yang besar. Di sisi lain, dari pihak Contohnya mendelegasikan tugas kontrol
intern perusahaan-perusahaan di sentra mebel produksi kepada pembuat kerangka dan
rotan Sukoharjo sendiri juga masih ada yang penganyam yang sudah senior dan
belum mempunyai bagian khusus desain berpengalaman untuk melakukan
karena selama ini produksi yang dilakukan pengontrolan. Inti dari pendelegasian ini ada-
berdasarkan pesanan dan gambar desain lah menempatkan orang yang ahli sesuai
produk tergantung dari buyer. bidangnya untuk memajukan kualitas produk
- Oleh karena itu perusahaan perlu membentuk dan meringankan tugas dari owner sendiri.
tim desain produk sendiri. Tidak harus terdiri
dari desainer profesional dahulu, namun DAFTAR PUSTAKA
lebih mendelegasikan kepada pihak- pihak
yang memang telah mengenal karakteristik _____. 2004, Road Show TTI ke Uni Eropa 2004
kursi rotan, baik pembuat kerangka, kepala (2) CATAS, Camara, dan Selera Feria
produksi dan bagian pemesanan. Karena Valencia. Harian Suara Merdeka. 16 Juni
pihak- pihak inilah yang dinilai paling 2004.
banyak berhadapan dengan buyer. ______. 2005. Griya: Konsep Menjelang Idul
- Untuk memperbanyak referensi anyaman Fitri, Simpel dan Minimalis. Sriwijaya Post.
agar up to date bisa dilakukan dengan Minggu, 30 Oktober 2005.
browsing internet atau mendatangi pameran _____. 2006. Tak Perlu Cemaskan Ekspansi Cina,
mebel kursi rotan yang diadakan setahun Peluang Pasar Masih Terbuka . Kedaulatan
sekali baik lokal maupun nasional. Sehingga Rakyat. 18 Agustus 2006.
pada proses berikutnya produsen kursi rotan _____2007. Program Pengembangan Desain
tidak hanya bagus dalam pemenuhan pesanan Produk (Design Management) bagi Industri
namun juga mampu menghasilkan produk Mebel Ekspor di Wilayah Solo. GTZ- red,
kursi rotan yang berkualitas, memiliki variasi Asmindo Surakarta.
yang menarik dan mempunyai nilai nilai Ariyanto, Hari Nugroho. 2004. Susah Melompat
lebih di pasar Eropa. Terlalu Jauh. 28 Juni 2004.
- Perusahaan sebaiknya memberikan perhatian www.majalahtrust.com. Didownload 05
lebih pada bagian kontrol produksi. Khusus- Februari 2008.
nya bagi perusahaan yang masih home Atmadjaja, Jolanda S. (2003). Estetika Bentuk
industry dan seluruh proses produksinya sebagai Pendekatan Semiotika pada
masih handmade, kontrol produksi yang Penelitian Arsitektur. Jurnal Desain &
dilakukan mencakup pengawasan tenaga Konstruksi, Vol. 2, No. 2, Desember 2003.
kerja, pengecekan kualitas produk hingga Bovea, M.D & Wang, B. 2002. integration of
finishing keseluruhan. Customer, Cost and Environmental
- Atribut kontrol produksi dinilai mampu Requirements in Product Design: An
memenuhi kebutuhan dasar kursi rotan Application of Green QFD. International
sebagai tempat duduk dan memastikan Journal of Product Research, 2002.
anyaman kursi rotan kuat serta tidak mudah didownload 20 Januari 2008.
terurai. Kontrol produksi juga mendukung Chase, Richard B. Jacobs, F Robert & Aquilano
kebutuhan kursi yang ergonomis, tekstur Nicholas J. 2004. Competitive Advantage.
rangka dan anyaman yang halus, dan tahan The McGraw- Hill Company, Inc. 2004.
akan kelembaban dan jamur.

455 
PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN       ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN 
EKONOMI NASIONAL 

Creech, Bill.1996. Lima Pilar Total Quality Olson, Timothy G. 2005. Successful Strategic to
Management. Dialihbahasakan dan Improve Your Requirements. NDIA 2005
diterbitkan Binarupa Aksara, Jakarta. 1996. Systems Engineering Conference. Oct 27,
Cohen, Lou. 1995. how to Make QFD Work for 2005. didownload pada 10 Februari 2008.
You. Addison-Wesley Publishing Parkin, N., Linsley, MJ., Chan, JFL., &
Company, Inc. Stewardson, DJ. 2002. The Introduction of
Darsono, Robbie. 2007. Penawaran Kerja Kepada QFD in a UK Original Equipment
Produsen dan Desainer Mebel Rotan. Temu Manufacturer. Managerial Auditing Journal.
Usaha: Meningkatkan Daya Saing Industri 17/1/2. 2002. 43- 54. www.emeraldinsight
Mebel Rotan Melalui Penciptaan Nilai .com/0268-6902.htm. didownload pada 20
Tambah dan Desain. Novotel Solo, 14 September 2007.
Februari 2007. Reichert, Cristoph. 2005. Some Observation on
Franceschini, Fiorenzo & Rosetto, Sergio. 2001. The Rattan Furniture Sector in Sukoharjo-
QFD: An Interactive Algorithm for The Solo. Makalah dalam Seminar Rountable
Prioritization of Product’s Technical Design Peningkatan Mebel Rotan. 15 September
Characteristics. Integrated Manufacturing 2005. Asmindo- GTZ, Solo.
Systems. 13/1. 2002. 69- 75. Render, Barry & Heizer, Jay 2004. “Prinsip-
Gonzales, Marvin E. et al, 2004. “ Customer prinsip Manajemen Operasi”, edisi ketujuh.
Satisfaction Using QFD”, Managing Jakarta : Salemba Empat.
Service Quality. Volume 14. No 4. 2004. Riyanto, Beni. 2006. “ Analisis Kualitas Layanan
317-330. www.Emeraldsight.com/ Dengan Menggunakan QFD pada Rumah
researchregister. Sakit”. Skripsi FE UNS. Tidak dipubli-
Hamzirwan. 2007. Jurus Baru Kuasai Pasar kasikan.
Global Industri Mebel. Harian Kompas. 1 Rohani, Jafri Mohd & Tamat, Suhaimi. 2001.
Maret 2007. Peningkatan Kualiti Reka Bentuk Kerusi
Handoko, T. Hani, 1994. “Manajemen Produksi Sekolah Rendah dengan Mengintegrasikan
dan Operasi”, jilid 1. Jogjakarta : BPFE. Kaedah QFD dan Kejuruteraan Nilai. Jurnal
Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Teknologi, 35 (A) Dis. 2001: 35- 46.
Salah kaprah dan pengalaman- Universiti Teknologi Malaysia. Didownload
pengalaman. Yogyakarta: BPFE. 15 Februari 2008.
Jono, 2006. Implementasi Metode Quality Salafudin, Irfan. 2007. Sentra Kerajinan Mebel
Function Deployment (Qfd) Guna Rotan di Desa Trangsan (1). Selasa, 05
Meningkatkan Kualitas Kain Batik Tulis. November 2007. www.suaramerdeka.com.
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 5, No. 1, Didownload 02 Februari 2008.
Agst 2006, hal. 33 – 38. Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS
Marizar, Eddy S. 2007. Serial Rumah Furnitur : Statistik Parametrik. PT Elex Media
Rotan dan Material Unik. PT Prima Komputindo, Jakarta. Cetakan Kedua, April
Infosarana Media. Cetakan I, April 2007. 2001.
Minard, Jaime. 2003. The Importance of Sekaran, Uma. 2006. “Metodologi Penelitian
Attributes in The Furniture Decision – untuk Bisnis “, edisi empat. Jakarta :
Making Process, Home Economics Salemba Empat.
Research Journal, 23 (4). Setiawan, Ahmad Ikhwan. 2006. Gonjang-
Muyassaroh, Anita. 2005. “ Analisis TQS dengan ganjing Ekspor Furniture Solo, Artikel
Penerapan QFD “. Skripsi FE UNS. Tidak Kolom Gagasan, Harian Solopos. Surakarta,
dipublikasikan. Sabtu 3 September 2006.
Nafed. 2006. Daftar Importir Furniture Mebel. Setiawan, Ahmad Ikhwan. 2007. Mendongkrak
Badan Pengembangan Ekspor Nasional. Mebel Rotan Solo, Artikel di Kolom
www.nafed.go.id. Didownload 10 Januari Wacana Lokal, Harian Suara Merdeka.
2008. Surakarta, Rabu 6 Juni 2007

456 
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL  ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 
DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013 
Surakarta, 23 Maret 2013

Setiawan, Ahmad Ikhwan, 2007. Peningkatan


Kualitas Desain Kursi Rotan Berorientasi BIOGRAFI PENULIS
Ekspor pada Sentra Industri Mebel Rotan di Penulis saat merupakan staf pengajar di program
Wilayah Surakarta. Laporan Hibah manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Penelitian PHK A3 JM FE UNS, 2007. Indonesia. Mengambil pendidikan strata satu dan
Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian dua (pasca Sarjana) di jurusan Manajemen FE
Survey. LP3ES. UNS (lulus tahun 2008) dan Magister Manajemen
Sutrisno, Budiono. 2007. Peranan Designer dalam UNS (lulus tahun 2011). Untuk dapat
Industri sebagai Ujung Tombak Keberha- menghubunginya melalui email:
silan suatu Produk Menghadapi Persaingan yayazsrm@gmail.com atau di
Pasar Dunia. GTZ-red dan Asmindo Komda andri_suratman@uii.ac.id.
Surakarta. Surakarta, 14 Februari 2007.

457 

Das könnte Ihnen auch gefallen