Sie sind auf Seite 1von 5

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS 1 MENINGITIS

A. PENGKAJIAN
1. DATA PASIEN
Nama : Tn.J
Umur : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
2. Keluhan Utama
Kurang enak badan dan sakit kepala , muntah, kaku kuduk, dan nyeri
punggung
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn.J mengalami kaku kuduk dan saat di lakukan fleksi pasif pada leher,
pinggul serta lutut Tn.J juga mengalami fleksi secara involunter.
4. Pemeriksaan fisik (Head to Toe)

 Kepala :

Inspeksi : bentuk kepala oval, rambut kusam, sedikit pembengkakan


pada bagian kepala.
Palpasi : nyeri tekan pada bagian kepala.

 Mata :
Inspeksi : ketika dilakukan pemeriksaan reaksi pupil menggunakan
senter klien memejamkan matanya dengan kuat, konjungtiva pucat,
warna sklera putih, terdapat lingkaran hitam disekitar mata.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada bagian mata.

 Hidung
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, warna hidung sama dengan warna
kulit sekitar wajah.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
 Mulut :
Inspeksi : mukosa bibir kering dan pucat, terdapat warna keputih-
putihan pada lidah, gusi warna merah muda, gigi kurang bersih.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan di sekitar mulut.

 Telinga :
Inspeksi : warna kulit sama dengan warna kulit disekitar, simetris
telinga kiri dengan yang kanan.
Palpasi : nyeri tekan disekitar telinga.

 Leher :
Inspeksi : warna kulit sama dengan warna kulit disekitar , tidak ada
pembesaran vena jugularis.
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, terdapat nyeri tekan
pada punggung leher.

 Ekstremitas atas :
Inspeksi : terdapat ruam petechie.
Palpasi : nyeri tekan pada kulit.

 Dada :
Inspeksi : warna kulit sama dengan warna kulit disekitar, tidak ada
pembengkakan.
Palpasi : nyeri tekan pada dada.
Perkusi : pekak.
Auskultasi : bunyi pernafasan rales (crekles).

 Abdomen :
Inspeksi : warna kulit sama dengan warna kulit disekitar, bentuk
abdomen cekung.
Auskultasi : bunyi peristaltik usus 37x/menit
Palpasi : nyeri tekan di abdomen kiri atas
Perkusi : bunyi timpani

 Ektremitas bawah
Inspeksi : ektremitas bawah simetris kiri dan kanan dan terdapat
pembengkakan pada bagian lutut dan pergelangan kaki, babinski
positif
Palpasi : nyeri tekan pada bagian lutut dan pergelangan kaki
5. Pemeriksaan Penunjang :

 Analisis CSS dari pungsi lumbal


a. Meningitis bakterial : tekanan meningkat, cairan keruh/berkabut,
jumlah sel darah putih meningkat ; glukosa menurun, kultur positif
terhadap beberapa jenis bakteri
 Glukosa serum meningkat
 LDH serum meningkat
 Sel darah putih sedikit meningkat dengan peningkatan neotofil
 Elektrolit darah abnormal
 ESR/LED meningkat
 Kultur darah/hidung/tenggorokan?urine : dapat mengindikasikan
daerah “pusat” infeksi atau mengindikasikan tipe penyebab infeksi
 MR/CT Scan ; dapat membantu melokalisasi lesi, melihat ukuran/letak
ventrikel; hematoma daerah serebral,homoragik atau tumor
 Ronsen dada, kepala, dan sinus : mungkin ada indikasi infeksi atau
sumber infeksi intracranial
6. Analisa data
a. Data subjektif
 Klien mengatakan kurang enak badan
 Klien mengatakan muntah
 Klien mengatakan kaku kuduk
 Keluarga klien mengatakan klien merasakan nyeri pada bagian
punggung dan leher
 Klien mengatakan pilek dan hidung tersumbat
b. Data Objektif
 TTV :
 TD : 102/60
 N : 96
 P : 24
 S : 38,3 ֯C
 Tn.J mengalami kaku kuduk saat dilakukan fleksi pasif pada
leher, pinggul serta lutut Tn.J juga mengalami fleksi secara
involunter
 Klien potophobia, saat dilakukan pemeriksaan pupil klien
menutup matanya dengan kuat, klien murah marah dan ingin
dibiarkan sendiri
 Tekanan cairan serebrospinal (CSS) : 240 mm
 H2O dan cairan serebro spinal tampak keruh
 Kadar protein : 70mg/100Ml,
 Leukosit CCS : 35000/mm³
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuro muscular,
penurunan kekuatan
2. Nyeri akut berhubungan denga proses inflamasi
3. Risiko tinggi terhadap perubahan serebral dan perfusi jaringan
berhubungan dengan edema serebral
C. INTERVENSI
1. Kerusakan Mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuro
muscular,penurunan kekuatan
 Kaji derajat imobilisasi pasien
 Bantu latihan rentan gerak
 Periksa daerah yang mengalami sakit
 Berikan program latihan dan penggunaan alat imobilisasai
2. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi
 Ajarkan teknik relaksasi
 Berikan obat anti inflamasi
3. Risiko tinggi terhadap perubahan serebral dan perfusi jaringan
berhubungan dengan edema serebral
 Tirah baring dengan posisi kepala datar
 Pantau status neurologis
 Pantau TTV dan frekuensi jantung, pernapasan dan suhu.

Das könnte Ihnen auch gefallen