Sie sind auf Seite 1von 59

PEMBUATAN PEMANCAR FREQUENCY

MODULATION (FM) DENGAN


FREKUENSI 80 MHz

TUGAS AKHIR

LORA SUKMA DEWI

BP. 1301051013

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2016
PEMBUATAN PEMANCAR FREQUENCY
MODULATION (FM) DENGAN
FREKUENSI 80 MHz

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana muda


Ahli Madya dari Politeknik Negeri Padang

LORA SUKMA DEWI

BP. 1301051013

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas akhir yang berjudul Pembuatan Pemancar Frequency Modulation


(FM) dengan Frekuensi 80 MHz ini telah disidangkan atau
dipertanggungjawabkan di depan tim penguji sebagai berikut, pada hari Selasa 03
october 2016 di Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik
Elektro Politeknik Negeri Padang.

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Ketua
Uzma Septima ST.,M.Eng
.......................
Nip. 19680924 199303 1 004

2 Silfia Rifka, SST.,MT Sekretaris


.......................
Nip. 19770709 200312 2 002

3 Sri Yusnita, ST.,MT Anggota


.......................
Nip. 19740612 200312 2 001

4 Hadria Octavia ,SST.,M.Kom Anggota


Nip. 19671005 199403 1 005 .......................

Mengetahui:

Ketua Jurusan Teknik Elektro Ketua Program Studi


D3 Teknik Telekomunikasi

H.Afrizal Yuhanef, ST., M.Kom Firdaus N, ST., MT


NIP. 19640429 199003 1 001 NIP. 19781224 200501 1 003
PEMBUATAN PEMANCAR FREQUENCY
MODULATION (FM) DENGAN
FREKUENSI 80 MHz

Oleh

LORA SUKMA DEWI


BP. 1301051013

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

HADRIAOCTAVIA,SST.,M.KOM H.NASRUL NAWI ,ST.,M.KOM


NIP. 19671005 199403 1 005 NIP.19651130 199003 1 000
HALAMAN PERSEMBAHAN

Thanks To...

Puji Syukur Kepada Allah SWT


Puji syukur aku panjatkan kepada-Mu atas nikmat dan karunia
Engkau aku bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Alhamdulillah untuk puji ku atas kuasa Engkau ya Allah..
Tiada nikmat yang indah selain nikmat yang Engkau berikan..
Terima Kasih Tuhanku..

Kedua Orangtuaku dan keluarga yang sangat saya cintai


Terima kasih maa.. paa.. kalian sangat berjasa bagi anakmu ini..
terima kasih selalu memberi semangat dan masukkan yang
begitu bermanfaat dari awal hingga anakmu mendengarkan kata
“selamat anda lulus”
jasa-jasa kalian tak akan pernah tergantikan..
terima kasih juga untuk adik-adikku yang selalu menghibur
dan menolong hingga kakakmu ini bisa menyelesaikan
Tugas Akhir ini.. Terima kasih untuk semuanya..

Para Pembimbing yang terhormat


Terima kasih banyak pak hadria octavia dan pak
nasrul nawi atas masukkan dan bimbingan
yang sangat bermanfaat, rela meluangkan waktu mengajar
untuk memprioritaskan mahasiswa bimbingannya..
terima kasih banyak pak.. semoga bapak selalu dalam lindungan
Allah SWT serta lancar dalam urusan apapun..
Para sahabat-sahabat terbaik
Terima kasih aku ucapkan kepada para sahabat-sahabat terbaik
yang aku miliki ..
yang selalu memberi masukkan, motivasi, serta menolong
untuk bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini..
Terimakasih banyak broo...

Teman-teman C Reguler yang saya cintai


Terima kasih teman-teman C Reg.. walaupun kita tidak tamat
bersama-sama untuk wisuda yang pertama ini.. aku selalu
doaakan yang terbaik buat kalian.. cepat sidang dan wisudanya..
terimakasih atas bantuan dan support dari kalian..
semoga kalian selalu dalam lindungan-Nya..
semoga kita selalu bersama-sama hingga masa yang akan
datang... dan tak pernah terpisahkan..
fighting !! dan Love u all...
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat

diselesaikan. Selanjutnya salawat beserta salam kepada Rasulullah Muhammad

SAW.

Dalam menyelesaikan tugas akhir dan penulisan laporan ini, penulis telah

banyak mendapat bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

banyak terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dorongan dalam bentuk apapun

kepada penulis.

2. Bapak Aidil Zamri, ST., MT selaku Direktur Politeknik Negeri Padang.

3. Bapak Afrizal Yuhanef, ST.,M.Kom selaku ketua Jurusan Teknik Elektro

Politeknik Negeri Padang.

4. Bapak Firdaus Nursal, ST.,MT selaku ketua Program Studi D3 Teknik

Telekomunikasi Politeknik Negeri Padang.

5. Bapak Hadria Octavia,SST.,M.KOM selaku pembimbing I yang telah

memberikan saran dan masukan serta arahan dalam menyelesaikan tugas

akhir dan laporan ini.

6. Bapak H.Nasrul Nawi,ST.,M.KOM selaku pembimbing II yang telah

memberikan saran dan masukan serta arahan dalam menyelesaikan tugas

akhir dan laporan ini.

iv
7. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2013 terutama kelas C reguler yang

selalu memberi support dalam pembuatan tugas akhir ini.

8. Para senior dan junior yang telah membantu dan memberi support dalam

pembuatan tugas akhir ini. Semoga kebaikan yang mereka berikan dibalas

oleh Allah SWT.

Berbagai usaha telah dilakukan agar laporan ini dapat diselesaikan sebaik

mungkin, namun disadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, oleh karena

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

terutama bagi penulis sendiri.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Padang, 28 September 2016

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan ......................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah ........................................................................ 3
1.5 Manfaat ....................................................................................... 3
1.6 Metode Penulisan ....................................................................... 3
1.7 Sistematika Penulisan ................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Dasar FM ................................................................. 6
2.2 Tahapan Proses Membuat Radio ................................................ 7
2.2.1 Membuat Rangkaian ......................................................... 7
2.2.2 Pembuatan Pcb .................................................................. 8
2.3 Pemancar Radio FM ................................................................... 9
2.4 Bagian-bagian Radio FM ............................................................. 10
2.4.1 Sinyal Input (TX) .............................................................. 10
2.4.2 Oscilator ............................................................................ 10
2.4.3 Penguat Daya .................................................................... 11
2.4.4 Antenna ............................................................................. 12
2.4.5 Modulator .......................................................................... 13
2.5 Komponen-komponen Elektronika ............................................ 15
BAB III. Dasar Teori
3.1 Pendahuluan ............................................................................... 18

vi
3.2 Blok Diagram Pemancar FM ...................................................... 18
3.3 Sistem Kerja Alat ........................................................................ 20
2.3.1 Perancangan Perangkat Keras ........................................... 20
2.3.2 Pembuatan Inductor .......................................................... 20
3.4 Pembuatan Alat Rangkaian Pemancar ........................................ 21
3.4.1 Pembuatan Skematik ......................................................... 22
3.4.2 Perancangan Pada Pcb ...................................................... 22
3.4.3 Pembuatan Alat ................................................................. 25
3.4.4 Pembutan Box ................................................................... 25
BAB IV. Pengukuran dan Analisa
4.1 Pengukuran ................................................................................ 27
4.1.1 Langkah-langkah Pengukuran .......................................... 28
4.1.2 Blok Diagram Pengukuran ............................................... 29
4.2 Data Pengukuran dan Analisa .................................................... 30
4.3 Titik Pengukuran Sinyal ............................................................ 31
4.3.1 Pengukuran TP1 Input ...................................................... 32
4.3.2 Pengukuran TP2 VCO ...................................................... 32
4.3.3 Pengukuran TP3 OSI ........................................................ 33
4.3.4 Pengukuran TP4 Buffer .................................................... 34
4.3.5 Pengukuran TP5 Sinyal FM .............................................. 34
4.3.6 Pengukuran Sinyal Output Rf ........................................... 35
4.4.7 Pengukuran Sinyal Output FM ...................................... 36
4.4 Hasil Pengujian Jarak Terhadap Suara ....................................... 37
4.5 Hasil Pengujian Jarak Terhadap Suara (hasil tabel).................... 38
BAB V. Penutup
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 39
5.2 Saran .......................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skematik Pemancar FM ........................................................... 8


Gambar 2. Pemancar FM Mono .................................................................. 9
Gambar 3. Antena Radio ............................................................................. 13
Gambar 4. Spectrum Freguency .................................................................. 14
Gambar 5. Dioda Varactor .......................................................................... 17
Gambar 6. Blok diagram pemancar secara umum...................................... 19
Gambar 7. Skematik Pemancar FM ............................................................ 22
Gambar 8. Layout ........................................................................................ 24
Gambar 9. Kotak Box Pemancar ................................................................ 26
Gambar 10. Blok Diagram Pengukuran Pada Pemancar FM ...................... 29
Gambar 11. Function Generator .................................................................. 31
Gambar 12. Sinyal Input ............................................................................. 32
Gambar 13. Sinyal Output VCO ................................................................. 33
Gambar 14. Gelombang Pembawa ............................................................. 33
Gambar 15. Sinyal Penguat ( buffer ) .......................................................... 34
Gambar 16. Output FM ............................................................................... 35
Gambar 17. Sinyal Output Rf Pemancar ..................................................... 35
Gambar 18. Sinyal FM Pemancar ............................................................... 36

x
ABSTRAK
PEMBUATAN PEMANCAR FM (FREQUENCY MODULATION) DENGAN
FREKUENSI 80.0 Mhz

Lora Sukma Dewi

Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang tidak pernah lepas dilakukan


oleh manusia, tanpa adanya komunikasi manusia tidak akan pernah bisa
menyampaikan suatu informasi kepada orang lain. Komunikasi dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara seperti komunikasi langsung maupun tidak
langsung. Komunikasi secara tidak langsung pada dasarnya adalah pertukaran
informasi antara dua tempat yang berjauhan. Informasi yang dimaksud disini
adalah sinyal suara, percakapan atau musik. Komunikasi tidak langsung ini bisa
dilakukan melaui teknik frekuency modulation (FM) dengan cara memodulasi
sinyal suara dengan frekuensi yang lebih tinggi yaitu 80 Mhz.

Radio merupakan sarana informasi dalam sistem komunikasi tanpa kabel


terutama penggunaan siaran dalam teknologi jaringan. Teknologi ini memiliki
kinerja sinyal yang sangat tergantung pada banyak faktor. Salah satunya adalah
kebutuhan akan antena. Kebutuhan terhadap antena akan semakin penting ketika
jarak pancar berada diluar jangkauan yang lebih jauh. Pada proyek akhir ini
diuraikan tentang perancangan radio FM mono yang dapat berkomunikasi
dengan penerima dengan frequency 80.0 Mhz dengan cara memberi tegangan
pada pemancar kemudian melakukan titik pengukuran ICMC 14511P2.

Kata kunci: Radio Fm Mono, IC MC 14511P2,frekuensi 80 Mhz

v
ABSTRAK

FM'S EMITTING MAKINGS( FREQUENCY MODULATION ) WITH


FREQUENCY 80.0 Mhz

Lora Sukma Dewi

Communication constitutes an activity that never takes down to be done by


man, without marks sense man communication will never can pass on an
information to others. Communication can be done by various kind makes the
point as communication direct and also indirect. Communication at second hand
basically is information interchange among two place those are far from.
Intended information in here is signal voice, gab or music. This indirect
communication can do to frequency modulation's tech (FM) by modulation voice
signal with superordinate frequency which is 80 Mhz.

Radio constitutes information medium in communication system without


cable especially broadcast purpose in technological network. This technology
have signal performance that really clings to a lot of factor. One of it is the need
will antenna. Requirement to antenna will get essential while distance shines to
lie extrasensory farther one. On this final project untied about FM's radio scheme
mono who can get communication with receiver with frequency 80.0 Mhz by gives
tensions on emitting then does ICMC'S measurement dot 14511P2.

Key word: Fm's radio Mono, IC MC 14511P2 ,frequency 80 Mhz


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan komunikasi pada beberapa tahun belakangan yang kian pesat

membutuhkan perkembangan perangkat fisik yang mampu menjadi jembatan

komunikasi antara satu perangkat komunikasi dengan yang lainnya.

Perkembangan teknologi komunikasi saat ini semakin cepat dan maju. Hal ini

dapat dilihat dalam dunia kerja, pendidikan dan lain-lain. Salah satu teknologi

yang di kembangkan saat ini adalah radio mono. Radio fm ini dapat memudahkan

hasil audio yang lebih jernih lagi pada bagian penerima.

Pesawat radio adalah salah dari banyak jenis media untuk menyampaikan

informasi dimana informasi tersebut dipancarkan oleh transmitter dan diubah

kedalam bentuk sinyal sinyal listrik, kemudian akan ditangkap oleh penerima dan

diubah kembali kedalam bentuk sinyal informasi. Proses tersebut dinamakan

prosedur umum dari pesawat radio.

Frekuensi Modulation (FM) merupakan metode memodifikasi frekuensi

sinyal pembawa dalam rangka bahwa penerima dapat memperoleh informasi yang

dikirimkan yang diinginkan Pra-amplifier meningkatkan tingkat sinyal audio dari

beberapa mili-volt ke tahap cukup tinggi untuk memberi makan ke

modulator. Biasanya low pass filter tinggi jaringan ditambahkan antara pra-

amplifier dan panggung modulator. Tinggi lulus ini Filter bertindak sebagai

jaringan pra-penekanan untuk meningkatkan sinyal untuk tingkat kebisingan dari

FM transmisi pada frekuensi yang lebih tinggi. Jaringan pra-penekanan adalah

1
2

opsional. Namun, penerima akan menderita distorsi pada frekuensi yang lebih

tinggi audio sinyal jika tahap ini diabaikan. Dengan sinyal pembawa yang

dihasilkan dari osilator, modulator memodulasi pembawa dengan sinyal input dari

tahap pra-amplifier. jarak pancar dari transmitter ke penerima akan diberi jarak 2

meter.

Penerima adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menerima sinyal

informasi dari bagian pemancar. Agar terjadi komunikasi antar pemancar dan

penerima maka frekuensi dari penerima harus disesuaikan dengan frekuensi pada

pemancar. Maka dari itu penulis mencoba untuk membuat rangkaian pemancar

FM mono.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem kerja radio fm mono dengan frekuensi yang telah

ditetapkan, dan yang dibuat sesederhana mungkin, murah serta dapat

berkerja dengan baik?

2. Bagaimana membuat rangkaian pemancar FM mono dengan frekuensi

80 Mhz?

3. Bagaimana mengamati serta menganalisa proses demo alat ?

1.3 Batasan Masalah

Pada penulisan tugas akhir ini agar tidak terjadi kesalahan persepsi dan tidak

meluasnya pokok bahasan, maka penulis memberikan batasan-batasan masalah

sebagai berikut :
3

1. Yang menjadi sasaran utama adalah proses rangkaian sebagai pengirim

dan penerima yang dapat di uji sensitivitasnya.

2. Ukuran dibuat seminimal mungkin serta mudah di kerjakan dan tidak

memakan banyak waktu dalam pengerjaannya.

3. Menggunakan komponen komponen sederhana serta yang mudah didapat.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Membuat suatu pemancar FM Mono frekuensi 80 Mhz.

2. Pengujian berapa jangkauan yang dapat dipancarkan Radio FM Mono.

3. Mengetahui Frequency berapa yang akan digunakan pada FM ini.

1.5 Manfaat

1. Sebagai sarana penyampai informasi. Informasi bisa disebarkan lewat

radio dan bisa menjangkau pendengar yang banyak. Penyebaran

informasi lewat radio merupakan salah satu sarana yang efektif.

2. Sebagai sarana ilmu. Pemanfaatan ilmu digunakan untuk men-


sialisasikan kreatifitas anak-anak bangsa dalam membuat suatu
rancangan seperti radio FM Mono.

1.6 Metode Penulisan

Metode penulisan yang diinginkan pada tugas akhir ini adalah :

1. Studi Literatur.

Yaitu dengan mempelajari buku-buku referensi, artikel dari media cetak

dan internet, serta bahan kuliah yang dipelajari berkaitan dengan topik

tugas akhir ini.


4

2. membuat rangkaian pemancar fm mono. Merupakan serangkaian proses

pembuatan mulai dari pemilihan komponen hingga penyelesaian nya.

3. Pengujian alat

Berapa langkah-langkah yang dilakukan untuk memastikan apakah

rangkaian pada alat tersebut telah bekerja sesuai hasil perancangan.

4. Penulisan laporan tugas akhir.

Pada tahap ini dilakukan penulisan tugas akhir tentang hasil penelitian.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami tugas akhir ini, maka penulis

menguraikan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini menjelaskan tahap awal dari penulisan berupa

latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode

pembuatan tugas akhir dan sistematika penulisan.

BAB I : LANDASAN TEORI

Menjelaskan tentang teori- teori pendukung yang berhubungan dengan

Perancangan transmitter dan receiver fm mono ini.

BAB III : PERANCANGAN ALAT RADIO FM

Menjelasan cara pembuatan, desain (komponen-komponen)

rangkaian pemancar yang digunakan dalam perakitan alat.


5

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian dan pengoperasian alat

BAB V : PENUTUP

Merupakan bagian akhir dari penulisan laporan yang berisi

kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Dasar FM

Radio adalah sebuah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara

ditransmisikan secara serempak melalui gelombang radio di udara. teknik radio

sangat berkembang secara cepat pada sistem modulasi frekuensi (FM) yang

digunakan pada saat ini. tapi sistim ini banyak mengalami gangguan (S/N) alam

dan buatan manusia. Komponen-komponen ini akan bertambah sebanding dengan

lebar bandwith yang dipergunakan. Apabila lebar band frekuensi diusahakan

sesempit mungkin dan dipergunakan sistem modulasi frekuensi (FM). Komponen

gerisik dapat dihilangkan menggunakan amplitudo limiter pada pihak penerima.

[3]

Pemancar radio FM juga berfungsi mentransmisikan sinyal informasi sinyal

transmisi yang dikirimkan tersebut harus dirubah terlebih dahulu kedalam bentuk

sinyal modulasi frekuensi tinggi (Rf modulasi). Proses pengiriman sinyal ini akan

dilakukan oleh perangkat-perangkat pada pemancar. Sinyal FM ini akan

dibangkitkan oleh modulator.

Komunikasi radio ini dimaksudkan untuk mencapai jarak jauh, disaat saluran

( fisik ) tidak berdaya melakukan nya. namun ini dapat mencapai jarak pendek

sebagai pelengkap komunikasi kabel.[6]

Gelombang elektromagnetic dipancarkan pada ruangan yang sama.untuk

mencegah gangguan .

6
7

Saluran transmisi

Transmisi data adalah proses pengiriman ( penularan / penyebaran ) data dari

pengirim (Tx) ke penerima (Rx). Transmisi data terjadi antara pemancar dan

penerima melalui beberapa media transmisi. Gunanya untuk menghantarkan daya,

saluran transmisi yang ideal tidak akan mengurangi daya yang dihantarkan juga

tidak meradiasikan daya yang menjadi tugas antenna. Tapi pada kenyataan nya

saluran transmisi juga menguranggi daya yang disalurkan.

2.2 Tahapan Proses Membuat Radio

untuk mengetahui dari awal secara umum dalam pembuatan radio :

2.2.1 Membuat Rangkaian

a. Membuat skematik rangkaian.

b. Menghubungkan komponen-komponen sesuai rangkaian FM.

c. Membuat layout berdasarkan rangkaian dengan jalur sependek-

pendeknya dengan menggunakan eagle 6.1.0

d. Mengecek kebenaran jalur.

e. Jalur yang sudah siap dipindahkan ke PCB dengan cara menyablon nya.

Setelah dibuat dengan menggunakan eagle maka hasil layout pemancra FM yang

didapat kan untuk pemancar adalah seperti terlihat pada gambar :


1 2 3 4 5

VCC
100n 100uF
1k8 7810

33k
100uF 100uF 10uF 33k 68
100 68
5V
1n 47k
1uF
5k6 470 33k 7805

1n
MPX IN
10k 470 100uF
1n
5k6 1n
2u2 BB105 22pF
5k6 C2026 C2026

BB105 1k
2k2 22p 22p C2026 C2026
10p RFC
C
100nH RF out
1n C2026 470p 100nH
10k 1k5 47k 220
15k 33p

5k6 470 1k 470 47p 68pF 47p

1n 47k
100p
100uF
33k
100
1k 220
1n

Lock

5V 470
B
10p
33p
100n 3.2MHz
1 9 1 28
IN LOCK
LB3500

2 8 2 27
GND OSC2
3 7 3 26 60p
VCC OSC1
4 6 4 25
VOUT N12
914 5 5 24
GND N11
MC 14151P2

10n 6 23
GND GND
10n 7 22
GND
8 21
9 20
N10
1k 2k 10 19
N9
914 11 18
N1 N8
12 17
N2 N7
100uF 13 16 selector
N3 N6
14 15
N4 N5
100n
220uF

A
Gambar 1. Skematik Pemancar FM [1]
Title
Phase Loop L
2.2.2 Pembuatan PCB Size
B
Number

Date: 21-Sep-2016
File: F:\RANGKA~1\14
1 Pembuatan PCB dilakukan berdasarkan layout yang telah ada. Langkah
2 3 4 5

langkah pembuatan PCB adalah :

a. membersihkan PCB dari lemak dan debu.

b. jalur PCB yang telah dirancang, diprint dengan menggunakan plastik

kemundian dipindahkan k papan PCB dengan cara disetrika dan diperjelas

dengan menggunakan spidol jika terdapat jalur yang tidak tterhubung.


9

2.3 Pemancar Radio FM

Pemancar radio dapat beroperasi terus-menerus pada sebuah kanal frekuensi

dengan ban frekuensi yang ditentukan (80.0-80.4 Mhz). Pemancar dilengkapi

cadangan sebuah saklar (standby transmitter) sebuah saklar otomatis yang selalu

siap pakai. Hal dimaksudkan apabila pemancar mengalami gangguan, maka saat

dapat digantikan oleh cadangan tanpa terputusnya pelayanan. Disini juga

menggunakan antena sebagai perantaranya TX dan RX. Ketidakstabilansebuah

osilator akan meningkat menurut kenaikan daya dan frekuensi nya. pemancar ini

menghasilkan sederetan gelombang Rf teredam ( sederetan siklus yang mengecil

) dan dapat diradiasikan kedalam ruang oleh antenna.[5]

Gambar 2. pemancar FM Mono


10

2.4 Bagian-bagian Radio FM

Ada beberapa karakter penting radio yang perlu dipertimbangkan dalam

memilih sinyal audio untuk hasil pengaplikasian yang di pancarkan (termasuk

untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), pembagian ini umumnya sama

pada sebuah radio dan antena, baik ketika antena tersebut menjadi pemancar atau

menjadi penerima untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang tertentu.[6]

2.4.1 Sinyal input (TX)

Pada pembuatan alat ini input ya merupakan suara dengan meninggikan

frekuensi dasar.rentang frekuensi yang diperlukan untuk pembicara tergantung

banyak nya amplitudo-amplitudo relatifnya. Untuk menentukan rentang frekuensi

yang diperlukan untuk transmisi (penyampaian) pembicara yang memuaskan

dengan distribusi frekuensi. Energi total yang dipancarkan ke pendengar akan

ditekan oleh frekuensi-frekuensi tinggi. Dapat disimpulkan dalam suara-suara

pembicara terkandung dalam frekuensi-frekuensi rendah.maka untuk pemancaar

radio transmisi pembicara dapat memerlukan 80-8000 Hz untuk dapat menangkap

keaslian suara pembicara. Sumber sinyal memegang peranan penting karna dari

mana sinyal suara berasal. Sumber input yang tidak baik akan mengakibatkan

penurunan kualitas pada keseluruhan sistem. Pemancar mendapat masukan

tegangan dari power supply dengan besar tegangan.[6]

2.4.2 Osilator

Osilator berfungsi sebagai pembangkit frekuensi tinggi yang akan

digunakan sebagai sinyal pembawa dan suatu rangkaian yang menghasilkan sinyal

keluaran yang amplitudonya berubah-ubah terhadap waktu. Perbedaan antara


11

penguat dengan osilator adalah penguat memiliki sinyal keluaran sedangkan

osilator tidak ada sinyal masukan. Ada 3 jenis osilator yaitu osilator RC, osilator

LC dan osilator relaksasi. Sinyal yang dihasilkan osilator RC dan LC yaitu sinyal

sinusoidal. Sedangkan osilator relaksasi berbentuk gergaji, kotak, segitiga, pulsa

dll. Osilator dengan frekuensi yang bisa diubah disebut VFO (variabel frekuensi

osilator). VFO mempunyai kelebihan pada deviasi frekuensi yang lebar

.kestabilan frekuensi dari osilator kristal dapat digabungkan dengan deviasi

frekuensi VFO yang lebar dengan menerapkan osilator terkontrol PLL. Akan

didapatkan frekuensi referenci yang sangat stabil. Pada input audio yang

dipancarkan oleh transmitter yang telah dimodulasi kemudian diterima oleh

antena sebgai perantara, pada proses ini sinyal suara tersebut akan diterima pada

penerima yang akan di kontrol menggunakan tunner apabila frekuensi-frekuensi

yang dipancarkan besar atu sebaliknya.[3]

2.4.3 Penguat Daya

Sinyal yang didapat dari rangkaian osilator masih relatif lemah. Untuk

mendapatkan daya yang lebih besar dibutuhkan penguat daya frekuensi radio.

Parameterparameter yang perlu diperhatikan pada penguat daya frekuensi radio

adalah :

Bandwidth dan faktor kualitas

Tiap kanal dari pemancar FM Mono membutuhkan bandwidth 75kHz.

Sedangkan bandwidth frekuensi kerja radio FM adalah 20MHz. Frekuensi kerja

dari rangkaian (f) dibandingkan dengan bandwidthnya (Bw) dapat dinyatakan

dengan faktor kualitas (Q).


12

𝑓
Q= ...........................................................................(1)
𝐵𝑤

Q = Facktor Kualitas

F = Frekuensi Kerja (Hz)

Bw = Bandwith (Hz)

Rangkaian penguat dengan faktor kualitas yang sangat tinggi sulit sekali dibuat

dan rangkaian cenderung berosilasi. Contoh dari penguat dengan faktor kualitas

tinggi dan memang didesain agar berosilasi adalah osilator. Biasanya penentuan

faktor kualitas penguat didapatkan dari frekuensi tengah dari frekuensi kerja

dibandingkan dengan bandwidth. Sebagai contoh diinginkan penguat yang bekerja

pada frekuensi 88MHz sampai 108MHz. Berarti frekuensi tengahnya adalah

100MHz. Sedangkan bandwidthnya adalah 20MHz. Dengan demikian dibutuhkan

penguat dengan faktor kualitas :

100 𝑀ℎ𝑧
Q= =5
20 𝑀ℎ𝑧

Dengan faktor kualitas penguat yang rendah akan menghasilkan keluaran daya

yang lebih kecil.[3]

2.4.4 Antenna

Antena berfungsi berfungsi sebagai pengubah sinyal listrik menjadi

gelombang elektromagnetik untuk dipancarkan ke udara bebas. Selain itu antena

berfungsi sebagai alat yang dapat meradiasikan gelombang radio dan berfungsi

mengarahkan arah pancaran sesuai tujuan. Antena yang digunakan pada tugas

akhir ini antena telescopic. Gain dari antena adalah besarnya perbandingan

intensitas daya yang dipancarkan antena dengan total daya yang diterima. Antenna

yang digunakan bisa pakai kawat tembaga atau pipa aluminium.


13

Gambar 3. Antenna Radio [3]

2.4.5 Modulator

Modulator berfungsi sebagai sarana untuk menumpangkan sinyal informasi

kesinyal pembawa dalam bentuk modulasi. Dimana sinyal informasi akan

mengubah-ubah frekuensi atau amplitudo dari sinyal pembawa. Memodulasi

berarti mengatur, atau menyetel, dan dalam telekomunikasi tepatnya berarti

mengatur parameter dari suatu pembawa (carrier) frekuensi tinggi dengan

pertolongan informasi yang berfrekuensi lebih rendah .keperluan akan modulasi


14

mula-mula timbul dalam transmisi radio dari sinyal-sinyal frekuensi rendah

(misalnya frekuensi audio). Didapatkan bahwa untuk radiasi yang efisien,

dimensi-dimensi antena harus sama orde besarnya dengan panjang-

gelombang(wave length) dari sinyal yang sedang dipancarkan. Frekuensi dan

panjang gelombang dari sebuah gelombang elektromagnetis dihubungkan dengan

kecepatan fasa. Cara kerja sistim modulator yaitu tegangan bias dari sinyal

pemodulasi (informasi )akan berpengaruh pada nilai induktansi dari transistor

ataupun nilai kapasitansi dari dioda varactor. Perubahan nilai ini berpengaruh

reaktansi osilator sehingga dihasilkan pada perubahan frekuensi ataupun fasa

dari keluaran osilator sesuai dengan sinyal modulasi frekuensi yang diinginkan.

Ada 2 cara untuk menghasilkan sinyal FM yaitu modulasi langsung dan tidak

langsung.

Gambar 4. Spektrum Frekuensi


15

Sumber pembawa adalah sebuah osilator yang dikemudikan dengan kristal pada

frekuensi pembawa atau kelipatan di bawahnya. Osilator ini diikuti oleh sebuah

penguat buffer yang ditala, tapi pada alat yang dibuat ini tidak membutuhkan

pengguat buffer karna cangkupan pemancar tidak broadcast, dengan frekuensi

yang ditentukan sendiri. Dapat disimpulkan sinyal modulasi yang akan

dipancarkan terdiri dari suatu jalur frekuensi-frekuensi seperti pada pembicaraan

atau musik sebagai input nya.[6]

2.5 Komponen elektonika

Komponen elektronika merupakan suatu benda yang mempunya guna

masing-masing untuk mendukung pembuatan pada suatu alat.komponen

elektronika ini terdiri dari 1 atau lebih bahan elektronika. Gunanya untuk

mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, memperkuat sinyal arus.[6]

1. Resistor

Komponen elektronika yang sering disebut dengan resistor Variabel yang

digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian.[2]

2. Kapasitor

Kompinen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik atau

kemampuanya menampung muatan elektron sebagai perata arus pada rectifier dan

juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai

untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F) .[2]

3. Transistor

Transistor berasal dari berasal transfer resistor. Penamaan ini berdasarkan

pada prinsip kerjanya yakni menstransfer atau memindahkan arus. Sebagai

Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), stabilitasi tegangan,


16

modulasi sinyal, penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal

(kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan

strukturnya, transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN.[2]

4. Induktor

Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif

(kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet

yangditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Sebagai Pengatur Frekuensi,

Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung).[2]

5. IC regulator

Berfungsi filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. Jenis IC regulator ini

yakni regulator tegangan tetap ( 3 kaki )

6. Prescaler LB3500

Prescaler LB3500 merupakan sample frekuensi. Berfungsi sebagai pembagi

step frekuensi. Sehingga didapat frekuensi refensi. LB3500 menggunakan

pembagi 8.

7. IC MC 14511P2

IC ini lebih praktis karna didalamnya sudah ada detector phasa, osilator

referensi, dan programmable.

8. Dioda Varactor

Berfungsi sebagai pembangkit frekuensi osilator pada rangkaian. Jenis dioda

ini yaitu dioda varaktor tetap ( 3 kaki). Dan untuk menghantarkan arus listrik ke

satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.


17

Gambar 5. Dioda Varactor [2]


BAB III

PEMBUATAN PEMANCAR FREQUENCY


MODULATION (FM) DENGAN
FREKUENSI 80 MHz

3.1 Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas tentang pembuatan pemancar FM 80 Mhz pada

bagian pemancar nya dalam mendesain suatu alat proses perancangan memegang

peranan penting. Tahap-tahap dalam proses perancangan dan pembuatan adalah :

a. Langkah-langkah perancangan .

b. Perancangan alat.

c. Mendesain alat.

Untuk pemancar FM penguat transistor yang dibiasa digunakan adalah penguat

kelas Pada penguat kelas C, transistor tidak dibias sama sekali sehingga transistor

akan menghantar hanya pada saat ada separuh gelombang positif pada basisnya

(transistor NPN). Walaupun demikian keluaran penguat kelas C masih dapat

menghasilkan gelombang sinus yang utuh karena adanya induktor pada kolektor

akan menghasilkan setengah gelombang.[6]

3.2 Blok Diagram Pemancar FM ( FREQUENCY MODULATION )

Pada pembahasan ini, bahwa blok diagram memiliki peranan penting dalam

proses pembuatan alat, karna dengan ada nya blok diagram kita dapat mengetahui

langkah-langakah yang dikerjakan terlebih dahulu.

18
19

Gambar 6. Blok Diagram Pemancar secara umum [3]

Secara umum pembagian blok diagram yaitu :

A. Osilator

Berfungsi sebagai pembangkit frquency tinggi yang akan digunakan sebagai

sinyal pembawa ( carrier ).

B. Modulator ( Audio )

Sebagai sarana untuk menumpangkan sinyal informasi ( input ) dalam bentuk

modulasi.sinyal informasi yang akan mengubah-ubah frequency dan amplitude

sinyal pembawa.

C. Penguat Daya

Menguatkan sinyal yang dibangkitkan oleh osilator.

D. Antenna

Sebagai pengubah sinyal listrik menjadi elektromagnetik untuk dipancarkan

ke udara bebas menggunakan kabel coax.


20

3.3 Sistem Kerja Alat

Sistem secara keseluruhan terdiri dari sumber suara dan pemancar.

Pemancar berfungsi mentransmisikan sinyal suara ke receiver dengan frekuensi

yang sudah ditentukan. Sumber suara merupakan penghasil sinyal suara yang

berasal pemutaran file MP3 oleh VCD. Pemutaran file MP3 akan diputar sesuai

dengan jadwal yang sudah dibuat dengan memodifikasi VCD dengan

mikrokontroller dan RTC. Sehingga pendengar bisa mendengarkan siaran sesuai

dengan jadwal yang ditentukan.[6]

Alat ini berkerja dengan menggunakan frequency modulation (FM),

dengan memakai frequency 80 Mhz. Maka pemancar yang berada pada kotak

pemancar juga dihidupkan. Pada saat itu juga penerima fm dihidupkan.

3.3.1 Perancangan Perangkat Keras

Pada sistem ini terdapat beberapa perangkat keras yang mendukung

diantaranya rangkaian osilator, rangkaian penguat daya, dan rangkaian pengontrol

MP3 /VCD. Perancangan perangkat keras yang dibuat adalah rangkain yang

bekerja pada frekuensi tinggi sehingga penggunaan induktor sangat diperlukan.

pada input audio digunakan plug.[3]

3.3.2 pembuatan Inductor

Induktor yang akan dibuat adalah induktor berbentuk selenoida dengan

menggunakan inti udaradengan perhitungan sebagai berikut:


21

𝑙 = 𝜋𝑟 2

L : induktansi dalam H (Henry)

μ : permeability inti (core)

μo : permeability udara vakum = 4π x 10-7

N : jumlah lilitan induktor

A : luas penampang induktor (m2)

l : panjang induktor (m)

Inilah rumus untuk menghitung nilai induktansi dari sebuah induktor.

Tentu saja rumus ini bisa dibolak-balik untuk menghitung jumlah lilitan induktor

jika nilai induktansinya sudah ditentukan.[3]

3.4 Pembuatan Alat Rangkaian Pemancar

Pembuatan alat yang dimaksud disini adalah suatu langkah atau cara

bagaimana membuat alat sampai selesai dan dapat berfungsi sesuai yang

diinginkan dimulai dari pembuatan skematiknya, pemilihan komponen

,pembuatan layout di PCB sampai perakitan alat.adapun perancangan dan

pembuatan alat yang dilakukan adalah sebagai berikut.[6]


22

3.4.1 Pembuatan Skematik

Pada langkah ini kita menentukan skematik atau gambar rangkaian yang

digunakan. Skematik atau gambar yang digunakan untuk bagian pemancar radio
1 2 3 4 5

fm ini terfokus pada frequency modulasi. adapun gambar skematik rangkaian nya

adalah seperti berikut:


D

VCC
100n 100uF
1k8 7810

33k
100uF 100uF 10uF 33k 68
100 68
5V
1n 47k
1uF
5k6 470 33k 7805

1n
MPX IN
10k 470 100uF
1n
5k6 1n
2u2 BB105 22pF
5k6 C2026 C2026

BB105 1k
2k2 22p 22p C2026 C2026
10p RFC
C
100nH RF out
1n C2026 470p 100nH
10k 1k5 47k 220
15k 33p

5k6 470 1k 470 47p 68pF 47p

1n 47k
100p
100uF
33k
100
1k 220
1n

Lock

5V 470
B
10p
33p
100n 3.2MHz
1 9 1 28
IN LOCK
LB3500

2 8 2 27
GND OSC2
3 7 3 26 60p
VCC OSC1
4 6 4 25
VOUT N12
914 5 5 24
GND N11
MC 14151P2

10n 6 23
GND GND
10n 7 22
GND
8 21
9 20
N10
1k 2k 10 19
N9
914 11 18
N1 N8
12 17
N2 N7
100uF 13 16 selector
N3 N6
14 15
N4 N5
100n
220uF

Title
Gambar 7. Skematik Pemancar FM Phase Loop Lo
Size Number
B
Date: 21-Sep-2016
3.4.2 Perancangan pada PCB
1 2 3 4 5
File: F:\RANGKA~1\1415

Untuk perakitan alat, hal-hal yang harus diperhatikan adalah komponen

yang digunakan. menyusunnya komponen untuk memperoleh komponen sebaik-


23

sebaiknya untuk memperoleh jalur pengawatan yang sependek-pendeknya dan

mudah melakukan perbaikan mudah untuk mengganti komponen. Dalam

pembelian papan PCB digunakan papan yang bagus agar sewaktu pengoboran

tidak rusak. serta waktu meletakkan komponen sesuai dengan jalur yang telah

dibuat.[6]

Proses pembuatan PCB sebagai berikut :

A. Pembuatan layout

Pada tahapan ini diharuskan untu memperhatikan tata letak komponen yang

dirancang agar dapat di pasang secara teratur dan benar. Langkah-langkah

pembuatan layoutnya adalah :

a. Mengamati bentuk gambar rangkaian.

b. Mencari informasi mengenai besaran fisik dari komponen yang digunakan.

c. Membuat layout berdasarkan gambar rangkaian dengan jalur rangkaian yang

mudah dimengerti menggunakan EAGLE .6.1.0

d. Mengecek kebenaran jalur sesuai dengan komponen.

e. Setelah Jalur yang siap dibuat selesai, siap dipindahkan ke PCB dengan cara

menyetrika, kemudian melarutkan.


24

Gambar 8. Layout

B. Pembuatan pada PCB

PCB yang digunakan yaitu Pcb fiber, karna lebih bagus. ukuran pcb ini

berdasarkan layout yang telah ada.

Langkah-langkah nya sebagai berikut:

a. Mengukur Papan PCB yang digunakan sesuai dengan besar layout rangkaian

nya.

b. Membersihkan PCB dari lemak dan debu.

c. Print jalur layout menggunakan plastik bening, kemudian pindahkan ke PCB

dengan cara disetrika dan diperjelas menggunakan spidol jika ada jalur yang

tidak terhubung.

d. Menyiapkan larutan asam sebagai pelarut, larut selama beberapa menit

kemudian di lap dengan alkohol supaya jalur tembaganya terbentuk.


25

e. Mencuci papan pcb dan keringkan.

f. PCB sudah siap di bor sesuai dengan mata bor sesuai dengan kaki komponen.

3.4.3 Pembuatan Alat

Setelah selesai pembuatan PCB, langkah selanjutnya yaitu merakit(

memasangkan komponen-komponen yang digunakan).

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Mengamplas papan PCB hingga bersih. Agar mempermudah penyolderan.

b. Memperhatikan layout untuk meletakkan komponen-komponen sesuai jalur

rangkaian.

c. Memasangkan komponen-komponen pemancar. Dimulai dengan komponen-

komponen pasif.

d. Setelah selesai, periksa kembali apakah komponen yang dipasang sesuai

dengan letaknya .

e. Selanjutnya melakukan pengukuran.

Pengujian alat bertujuan untuk melihat apakah alat yang dibuat hidup serta

berjalan sesuai dengan keinginan. Juga untuk melihat apakah ada tidaknya

kesalahan yang tidak sengaja pada proses pembuatan dan perakitan alat. alat yang

dirancang harus sesuai dengan yang diinginkan.

3.4.4. Pembuatan Box

Dalam pembuatan box perlu diperhatikan, berat komponen, ukuran

komponen, ukuran papan PCB. Box akan yang dibuat tidaklah terlalu rumit tetapi

sesuai dengan dengan tempat rangkaian dan mempunyai tampilan yang baik.

Langkah-langkah pembuatan Box adalah :


26

a. Memilih bahan yang sesuai sesuai dengan keinginan.

b. Melakukan pengukuran sesuai dengan besar bentuk rangkaian nya yang

dipakai.

c. Perakitan

Setelah bahan dipotong sesuai dengan ukuran yang telah dibuat, gunakan lem

sebagai perekat utamanya.

d. Melubangi bagian-bagian yang telah ditandai sesuai potongan-potongan garis

nya sesuai plat dasarnya. Untuk pembuatan lubang digunakan alat bor.

e. Finishing

Masukan PCB kedalam pada box serta atur sesuai dengan tata letak yang

dibuat .

Ukuran box yang dibuat adalah untuk box pemancar 16,5 cm ×10 cm×13 cm.

Ukuran sisi atas dan bawah box sama besar.

Gambar 9. Box Pemancar FM


BAB IV

PENGUKURAN DAN ANALISA

4.1 Pengukuran

pengujian dan pengukuran merupakan tahap yang penting dalam pengerjaan

tugas akhir ini. Pengujian dan pengukuran bertujuan untuk mengetahui besaran–

besaran pada masukan dan keluaran dari setiap block rangkaiaan, sehingga dapat

dilakukan pengukuran dari beberapa titik pada kaki komponen serta

menganalisanya. Sebulum melakukan pengukuran, dipersiapkan alat-alat

pengukuran[6] sbb:

1. Osiloscope

Digunakan untuk melihat tanpilan gelombang dari jumlah pengukuran

yang akan dicari.

2. Kabel penghubung

Kabel penghubung ini digunakan untuk menghubungkan rangkaian

dengan alat ukur. Kabel yang digunakan berjenis bnc to banana yang

terhubung keosiloskop

3. Power supply

Power supply digunakan untuk memberikan tegangan pada rangkaian.

Ketika memberikan tegangan harus diketahui kutub positif dan negatif

agar tidak terjadi arus yg konslet.

4. RF generator

RF generator digunakan membangkitakan sinyal asli sebagai input.

27
28

4.1.1 Langkah –langkah Pengukuran

untuk mengetahui alat tersebut berkerja dengan lancar atau tidak, maka

dilakukan pengetasan terlebih dahulu pada alat yang sudah dibuat sebelum

melakukang pengukuran pada rangkaian. Jika alat sudah hidup dan bekerja baik

maka tahap selanjutnya adalah melakukan pengukuran pada rnagkaian. Dalan hal

ini, terlebih dahulu menentukan titik-titik pengukuran agar mempermudah dalam

pengambilan data. Langkah-langkah pengukuran nya adalah [6] :

1. Siapkan semua alat yang dufunakan untuk pengukuran dan pastikan semua

alat dalam keadaan baik.

2. Hidupkan osiloskop dan function generator.

3. Lakukan kalibrasi terlebih dahulu pada osiloskop dan multimeter.

4. Pasangkabel BNC to Banana pada function generator sebagai frekuensi

input dihubungkan ke rangkaian FM

5. Pasang kabel BNC to Banana pada osiloskop sebagai keluaran dari setiap

titik pengukuran pada rangkaian penerima FM

6. Ukur rangkaian penerima sesuai dengan titik-titik pengukuran yang telah

ditentukan.

7. Perhatikan dengan teliti keluaran pada osiloskop, foto dan catat hasilnya.

8. Jika pengukuran telah selesai, sebelum mematikan peralatan kalibrasi

ulang osiloskop untuk memastikan bahwa osiloskop dalam keadaan baik.


29

4.1.2 Blok Diagaram Pengukuran

Sebelum melakukan pengukuran terlebih dahulu menentukan titik-titik

pengukuran pada rangkaian pemancar fm dengan memperhatikan pada datasheet

di komponen-komponen pada rangkaian agar mempermudah proses pengambilan

data dari tiap blok rangkaian untuk mencari nilai nilai pengukuran dari alat yang

telah dibuat. Adapun titik pengukuran pada rangkaian pada rangkaian tersebut

antara lain:

1. Titik pengukuran ke-1 (TP1) merupakan titik pengukuran input sinyal

informasi dari audio plug yang terhubung ke laptop.

2. Titik pengukuran ke-2 (TP2) merupakan titik pengukuran untuk VCO

yang merupakan sinyal informasi pembawa.

3. Titik pengukuran ke3 (TP3) merupakan titik pengukurab buffer.

4. Titik pengukuran ke-4 (TP4) merupakan sinyal yang termodulasi ke

antena.

Gambar 10.Blok Diagram Pemancar FM dengan sistem PLL [6]


30

Pada proses pengujian perangkat ini maka disisi penerima telah distel frekuensi

kerja sebesar 80 MHz Seterusnya pada pemancar diinputkan frekuensi dari power

supply 12 Volt berfungsi sebagai tegangan masuk pada perangkat pemancar FM

frekuensi 80 Mhz sehingga akan berubah menjadi sinyal pemancar. Sinyal yang

akan berubah-ubah sesuai perubahan frekuensi informasi yang menandakan

bahwa informasi telah sampai pada penerima dengan baik, hal tersebut

menandakan sebuah titik telah match antara penerima dengan pemancarnya.

Untuk mengetahui apakah frekuensi yang diterima pada penerima benar 80

MHz maka penulis mencobakan pada perangkat radio mono dengan menyeting

frekuensi sebesar yang diinginkan ternyata hasil yang didapatkan match. Hal ini

penulis lakukan karna pada perangkat pemancar FM memiliki kekurangan dimana

perangkat menggunakan hutsink yang memiliki hasil keluaran dimana komponen-

komponen yang mudah sekali terjadi panah bahkan jebol yang telah frekuensi dari

ascillator pada pemacar dimana semua proses tersebut terjadi dalam keseluruhan

rangkaian. Sehingga untuk pengukuran gelombang FM itu sendiri tidak bisa

dilakukan tanpa mengetahui struktur blok diagram tersebut.

Pada pengujian kepekaan perangkat FM pemancar dalam proses

pemancar data dengan baik mampu berkomunikasi pada jarak 8 meter pada

tanpa penghalang dan 7 dengan penghalang dinding tembok. Disesuaikan

dengan jarak yang ditentukan pada data.

4.2 Data Pengukuran dan Analisa

Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan menggunakan alat dapat

dilihat apakah alat tersebut sudah berkerja sesuai dengan keinginan maka

dilakukan pengukuran menggunakan osiloskop digital dimana osiloskop ini


31

mempunyai kemampuan khusus antara lain keluaran dari sirkuit yang diukur

dapat disimpan pada sebuah memory card. Itupun dapat diketahui nilai vpp serta

frekuensi yang terlihat pada layar.[6]

Data pengukuran pada tiap-tiap titik pegukuran dengan memasukan informasi

yang berasal dari function generator dan terlihat pada osiloskop masukkan

informasi sebesar 1 Khz. Frekuensi informasi dari function generator di seting

menggunakan gelombang sinus dan diukur dengan menggunakan osiloskop untuk

membuktikan pengukuran frekuensi terbaca sebesar 79.9 Mhz tersebut terlebih

dahulu lakukan kalibrasi pada osiloskop seperti pada gambar.

Gambar 11. Function Generator

4.3 Titik Pengukuran Sinyal

Setelah dilakukan pengukuran pada setiap titik pengukuran pada rangkaian

PEMANCAR 80 Mhz dengan memasukkan frekuensi input sebesar 1 KHz

dihasilkan data pengukuran sebagai berikut ini :


32

4.3.1 Pengukuran TP1 Input

Sinyal input yang dihasilkan dalam pengujian perangkat ini adalah sinyal

input yang diberikan berupa sinyal audio ( sinyal berubah-ubah ) yang berasal dari

laptop dan dari function Generator( lebih bersih /tetap ). Bentuk sinyal modulasi

yang telah diukur ditunjukkan dalam gambar berikut [6]:

Gambar 12. Sinyal Input Audio

Pengukuran sinyal input bertujuan untuk megetahui fungsi dari modul input yang

digunakan. Dan berdasarkan hasil pengukuran modul input yang terpasang sudah

berfungsi dengan baik karena sinyal input yang diberikan dapat diproses ke tahap

berikutnya. Frequency yangdiberi sebesar 1 Khz.

4.3.2 Pengukuran TP2 VCO ( voltage controlled ocilator)

Sinyal keluaran dari sistem PLL diukur pada keluaran blok VCO. Sinyal

output VCO terlihat seperti berbentuk sinyal sinus . pengukuran sinyal output

VCO ini beradapada kaki lilitan ( induktor ).[6]


33

Gambar 13. Sinyal Output VCO

4.3.3 Pengukuran TP3 OSI

Merupakan gelombang pembawa( carrier ). Pada saat dilakukan

pengujian rangkaian osilator menghasilkan gelombang carrier yang mampu

membawa sinyal input yang diberikan. Hasil pengukuran yang dilakukan dengan

osiloskop digital terhadap gelombang carrier.[6]


34

Gambar 14. Sinyal Pembawa

4.3.4 Pengukuran TP4 Buffer

Gambar 15 . Sinyal Penguat ( buffer )

4.3.5 Pengukuran TP5 Sinyal FM

Titik akhir pengukuran sinyal yang dipancarkan ini sudah diatur pada

frekuensi kerja tertentu agar dapat diterima oleh radio penerima. Pengaturan

frekuensi kerja dilakukan pada Kristal 3.2 Mhz dan IC MS 14511P2. Pengukuran

terhadap sinyal FM ini dilakukan di antena pemancar.[6]


35

Gambar 16. Output FM

4.3.6 Pengukuran Sinyal Output RF (Radio Frequency)

Sinyal pemancar yang telah melakukan proses modulasi sehingga sinyal

output yang dipancarkan akan sama hendaknya dengan R dan L pada penerima (

sinyal dari pemancar ) sinyalnya berbentuk sinyal modulasi FM ( frequency

modulation ).

Gambar 17. Sinyal Output RF Pemancar


36

Data hasil pengukuran :

Vrms : 78.7 Mv

Vpp : 312 Mv

Frekuensi : 40.87 Khz

4.3.7 Pengukuran Sinyal Output FM

Sinyal yang dipancarkan tersebut sudah diatur pada frekuensi kerja

tertentu agar dapat diterima oleh radio penerima. Sesuai dengan hasil gambar

sinyal sinyal pancaran FM 80 Mhz.

Gambar 18. Sinyal FM Pemancar

Dengan data pengukuranya sebagai berikut :

Vrms : 30.7 Mv

Vpp : 100 Mv
37

Frekuensi : 28.26 Khz

Analisa dari datasheet Pada IC MC 14511p2 digunakan kristal 6.4 Mhz

pada skema kaki 5 dan 7 tehubung keground. Dalam pengujian yang dilakukan

pasokan catu daya disuplai dari power suplay adjustable dengan set tegangan

pada 12 Volt DC. Semua rangkaian pemancar bekerja dengan baik ketika diberi

pasokan catu daya 12 Volt DC. Input yang dipancarkan oleh pemancar

menggunakan function generator agar didapatkan hasil pengukuran yang stabil.

Output dari pemancar FM adalah sinyal termodulasi, sehingga pada penerima FM

harus didapatkan juga sinyal termodulasi yang sama dengan frekuensi yang sama.

4.4 Pengujian Jarak terhadap Suara

Langkah – langkah dalam pengujian ini adalah :

1. Pastikan pemancar dan penerima yang digunakan dalam keadaan menyala.

2. Mengatur frekuensi yang akan digunakan baik di pemancar maupun

dipenerima FM.

3. Mengatur posisi antara penerima dengan pemancar pada gedung G lantai 1,

lantai 2, dan lantai 3.

4. Memasukkan input suara pada microfon yang ada pada pemancar untuk

disampaikan kepada penerima yang akan dikeluarkan melalui speaker.

5. Mendengarkan suara keluaran dari speaker.

6. Mengulangi langkah 4 sampai dengan 5 pada lantai gedung G yang berbeda.


38

4.5 Hasil Pengujian Jarak terhadap Suara

Tabel 2. Hasil Pengujian Jarak Pancar

Jarak Kondisi Analisa


Lantai 3 Sangat Baik Sinyal informasi yang
dipancarkan oleh
antena pemancar, dapat
didengar dengan jelas
dan bersih walaupun
ada sedikit noise yang
terdengar.
Lantai 2 Cukup Baik Sinyal yang diterima
oleh penerima FM
cukup baik
Lantai 1 Kurang Baik Sinyal informasi yang
ditangkap tidak
terdengar jelas karena
jarak antara pemancar
dan penerima sudah
terlalu jauh sehingga
banyak noise yang
terdetekksi.

Analisa Dari data yang didapatkan pada tabel pengukuran jarak antara

pemancar dan penerima FM, didapatkan hasil bahwa pada saat pemancar dan

penerima FM berada pada lantai gedung G yang sama maka, suara yang diterima

oleh penerima sangat jelas. Namun ketika lantai gedung G yang digunakan

semakin jauh, maka suara yang diterima oleh penerima semakin jelek dan bahkan

bisa hilang, sehingga yang terdengar hanya noise saja. Pengujian pada lantai 3

dengan jarak 45 meter suara yg didengar jelas. Kejernihan suara tergantung pada

posisi antena yang diatur pada pemancar.


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian radio FM sebagai komunikasi komunitas

pada cangkupan politeknik negeri padang didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem radio FM dapat digunakan pada frekuensi 80 Mhz .karna

frekuensi ini adalah frekuensi khusus yang tidak dapat diterima oleh

penerima dengan frekuensi yang berbeda.

2. Jangkauan siaran dari pemancar akan dapat lebih jauh lagi apabila

daya pada pemancar ditingkatkan lagi.

3. Antena yang digunakan adalah antenna omni directional.

4. Pada PLL IC yang yangdigunakan pada keluaran VCO yaitu IC MC

14511P2 dengan pembagi dari prescaler LB3500 .

5. Jarak pancar pemancar FM sekitar radius 45 meter.

39
40

5.2 Saran

Seteleah melakukan pengujian radio FM dengan frekuensi 80.0 Mhz ini,

penulis memberikan beberapa saran diantaranya:

1. Agar pemancar lebih bagus dalam pemancaran nya gunakan antenna

dengan kabel nya lebih panjang.

2. Dalam pemasangan komponen-komponen lebih diperhatikan agar

mudah meletakkan titik pengukuran nya.

3. Jangkauan jarak pancaran nya kalau dapat lebih jauh lagi antar

kampus di kota padang.

4. Kelemahan dari alat ini yaitu setting frequency masih memakai

dipswitch dan belum menggunakan tampilan LCD untuk Frekuensi.


DAFTAR PUSTAKA

[1] http://www.pens.ac.id/post/20120813144935.html

[2] http://teknikelektronika.com/jenis-jenis-komponen-elektronika-beserta-
fungsi-dan simbolnya/

[3] Roody,Dennis dan John Coolend, 1993, Komunikasi Elektronika Jilid 1.


Jakarta : Erlangga.

[4] Saydam,Gouzali, 1993, Sistem Telekomunikasi.Jakarta : Djambatan.

[5] Shrader,Robert.1997, Komunikasi Elektronika Jilid 1 edisi ke 5.Jakarta :

Erlanggga.

41
LAMPIRAN 1 Layout Shield Pemancar

Skala 1:1
A4 LAYOUT SHIELD PEMANCAR Digambar Lora sukma dewi
Diperiksa
POLITEKNIK NEGERI PADANG NO: 1
LAMPIRAN 2 Tata Letak Komponen Shield Pemancar

Skala 1:1
A4 TATA LETAK KOMPONEN SHIELD PEMANCAR Digambar Lora sukma dewi
Diperiksa
POLITEKNIK NEGERI PADANG NO: 2
Skala 1:1
A4 PERANCANGAN KOTAK
Digambar Lora sukma dewi
Diperiksa
POLITEKNIK NEGERI PADANG NO: 3
LAMPIRAN 3 Perancangan Kotak

62
61
60

Das könnte Ihnen auch gefallen