Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Asi Eksklusif ” tepat pada waktunya. Dan tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini :
Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan isi makalah ini
sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ASI eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi selama 6 bulan pertama dari
kelahirannya, tanpa memberikan makanan tambahan lain baik berupa makanan padat
seperti bubur, rebusan kentang yang dicairkan dengan berbagai sayuran, serta buahbuahan
seperti pisang dan pepaya, maupun makanan yang bersifat cair seperti madu, perasan air
jeruk, air teh, air susu maupun air mineral saja.
Sebagaimana yang di jelaskan oleh Purwanti (2012: 3) bahwa ASI eksklusif adalah
pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal
dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan.
Hal yang sama juga dinyatakan oleh Depkes RI (2004), ASI eksklusif adalah pemberian
ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan. Depkes
mengatakan air putihpun di harapkan tidak diberikan dalam tahap ASI ekslusif ini.
ASI eksklusif merupakan salah satu usaha dunia untuk mempersiapkan cikal bakal
penerus yang sehat sejak usia dini. WHO (Word Health Organization) dan UNICEF
menyarankan kepada setiap ibu yang melahirkan untuk dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayi yang dilahirkannya. Pemberian ASI eksklusif kepada setiap bayi dipandang
dapat mencegah terjadinya infeksi dan diare pada anak serta menghemat pengeluaran pada
keluarga miskin (WHO, 2003). WHO (2009) menyatakan sekitar 15% dari total kasus
kematian anak di bawah usia lima tahun di negara berkembang disebabkan oleh pemberian
ASI tidak eksklusif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ASI Eksklusif ?
2. Apa saja pengelompokan ASI ?
3. Apa saja manfaat ASI Eksklusif ?
4. Bagaimana fisiologi pengeluaran ASI ?
5. Apa saja komposisi ASI ?
6. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketidakberhasilan ASI Eksklusif ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari ASI Eksklusif
2. Mengetahui pengelompokan ASI Eksklusif
3. Mengetahui manfaat dari ASI Eksklusif
4. Mengetahui Fisiologi pengeluaran ASI Eksklusif
5. Mengetahui komposisi dari ASI Eksklusif
6. Mengetahui factor-faktor ketidakberhasilan dari ASI Eksklusif
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti
susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat, seperti
pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin dan mineral dan obat
(Roesli, 2000).
Selain itu, pemberian ASI eksklusif juga berhubungan dengan tindakan memberikan ASI
kepada bayi hingga berusia 6 bulan tanpa makanan dan minuman lain, kecuali sirup obat.
Setelah usia bayi 6 bulan, barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI, sedangkan
ASI dapat diberikan sampai 2 tahun atau lebih (Prasetyono, 2005).
1. ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum adalah cairan yang pertama disekresi oleh
kelenjar payudara dari hari ke-1 sampai hari ke-4. Kolostrum sangat baik untuk mengeluarkan
“meconium” yaitu air ketuban dan cairan lain yang tertelan masuk perut bayi saat proses
persalinan. Jumlah (volume) kolostrum berkisar 150-300 cc per hari.
2. ASI Stadium II adalah ASI peralihan yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi
ASI yang matang. ASI ini diproduksi pada hari ke-4 sampai hari ke-10.
3. ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke-10 sampai seterusnya.
4. Karnitin
Karnitin dalam ASI sangat tiggi dan memiliki fungsi membantu proses pembentukan
energi yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh ( Hendarto dan
Pringgadini, 2008 ).
5. Vitamin K
Vitamin K dalam ASI jumlahnya sangat sedikit sehingga perlu tambahan vitamin K yang
biasanya dalam bentuk suntikan. Vitamin K ini berfungsi sebagai faktor pembekuan darah
( Walker, 2006 ).
6. Vitamin D
ASI hanya sedikit mengandung vitamin D. Sehingga dengan pemberian ASI eksklusif dan
ditambah dengan membeiarkan bayi terpapar pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi
menderita penyakit tulang karena kekurangan vitamin D ( Walker, 2006 ).
7. Vitamin E
Salah satu keuntungan ASI adalah kandungan vitamin Enya cukup tinggi terutama pada
kolostrum dan ASI transisi awal. Fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding
sel darah merah ( Hendarto dan Pringgadini, 2008 ).
8. Vitamin A
ASI mengandung vitamin A dan betakaroten yang cukup tinggi. Selain berfungsi untuk
kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk mendukung pembelahan sel, kekebalan
tubuh, dan pertumbuhan. Inilah yang menerangkan mengapa bayi yang mendapat ASI
mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang baik ( Hendarto dan Pringgadini,
2008 ).
9. Vitamin yang larut dalam air
Hampir semua vitamin larut air terdapat dalam ASI. Seperti vitamin B, vitamin C dan asam
folat. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi vitamin B6 dan B12 serta
asam folat rendah terutama pada ibu yang kurang gizi. Sehingga perlu tambahan vitamin
ini pada ibu yang menyusui ( Walker, 2006 ). 10. Mineral Mineral dalam ASI memiliki
kualitas yang lebih baik dan lebih mudah diserap dibandingkan mineral yang terdapat
dalam susu sapi. Mineral utama yang terdapat dalam susu sapi adalah kalsium yang
berfungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf, dan
pembekuan darah. Walaupun kadar kalsium pada ASI lebih rendah daripada susu sapi
tetapi penyerapannya lebih besar. Bayi yang mendapat ASI eksklusif beresiko sangat kecil
untuk kekurangan zat besi, walaupun kadar zat besi dalam ASI rendah. Hal ini dikarenakan
Zat besi yang terdapat dalam ASI lebih mudah diserap daripada yang terdapat dalam susu
sapi. Mineral yang cukup tinggi terdapat dalam ASI dibandingkan susu sapi dan susu
formula adalah selenium, yang sangat berfungsi pada saat pertumbuhan anak cepat (
Hendarto dan Pringgadini, 2008 ).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=6054
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/26924/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllo
wed=y
http://seputarsehat.com/contoh-makalah-asi-eksklusif/