Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ASKEP HIPERTENSI
askep
Classic
Beranda
1.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M DENGAN
GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULAR
HIPERTENSI DI RUANG MENGKUDU
RSU Dr. RM. DJOELHAM
KOTA BINJAI
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
1. Deni ariansyah
2. Chairul saleh
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis mengucapkan kehadirat Allah SWT atas segalanya berkat limpahan
rahmatnya yang mana telah memberikan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul “Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Kardiovascular
Hipertensi di Ruang Mengkudu RSUD Dr.RM Djoelham Binjai”.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan baik dari segi
penulisan, isi dan juga penggunaan tata bahasa yang baik dalam penulisan laporan ilmiah ini.
Penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bantuan moril maupun
materil, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
Akhir dengan rendah hati dan hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri. Semoga
laporan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya,
semoga Allah SWT memberi berkahnya bagi kita semua. Amiin
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I :................................................................................................................ PENDAHUL
UAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Ruang Lingkup Masalah
1.3.
Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan
Umum
1.3.2. Tujuan
Khusus
1.4.
Metode Penulisan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit jantung hipertensi ditegakan bila dapat dideteksi hipertrofi ventrikel kiri sebagai
akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembuluh ferifer dan beban aktif ventrikel
kiri. Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan lamanya peningkatan
diastolik. Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas.
(Mansjoer, 2001 : h 441)
Hipertensi biasanya dimulai “diam-diam” umumnya setelah usia 30 tahun atau 40 tahun.
Dalam kasus-kasus pencegahan, penyakit ini bisa dimulai lebih awal. Pada tahap awal,
tekanannya mungkin naik secara berkala, misalnya pada situasi stress biasanya, ketika
mengendarai mobil jarak jauh, dan kembali ke normal lebih lama dari biasanya. Atau tekanannya
mungkin hanya naik saat bekerja, tidak pada istirahat atau berlibur. Pada kasus-kasus seperti ini
kita membicarakan “hipertensi labil”. Atau jika angkanya terletak diatas kesasaran normal, kita
menyebutnya “hipertensi perbatasan” namun, jika angkanya diatas normal secara konsisten,
penyakitnya telah berkembang ketahap “stabil” hipertensi kronis bisa memiliki berbagai bentuk.
Contohnya sangat banyak, bahkan setiap rumah sakit mengetahui orang-orang muda dengan
tekanan darah yang sangat tinggi, dari 200/120 samapi 250-140.
(Hans p. wolf. 2006 : h 63)
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik) angka yang lebih rendah diperoleh pada saat
jantung berelaksasi (diastolik) tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg di defenisikan sebagai
“normal” pada tekanan darah tinggi bisanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau keatas, diukur kedua lengan
iga dalam jangka beberapa minggu.
(weblog, Wikipedia-indonesia/)
Dalam penulisan kasus ini penulisa akan mengambil kasus yaitu “Asuhan Keperawatan
pada Tn.M dengan Gangguan Sistem Kardiovascular Hipertensi di Ruang Mengkudu” di RSUD
DR.RM Djoelham Kota Binjai.
Untuk menerapkan dan mengetahui gambaran Asuan Keperawatan pada Tn.M dengan
Gangguan Sistem Kardiovasculer Hipertensi di ruang Mengkudu RSUD Dr. RM Djoelham kota
binjai.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Hipertensi
2.1.1 Definisi
Darah tinggi atau hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang berada
pada tingkatan diatas normal. Konsekwensi dan keadaan ini adalah timbulnya penyakit yang
menggangu tubuh penderita. Dalam penyakit hipertensi merupakan masalah kesehatan dan
memerlukan penanggulangan dengan baik. (Sudjaswandi : 2002. h 17)
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan
tekanan darah secara kronis (dalam jangka lama) penderita yang mempunyai sekurang-
kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan
mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah tinggi adalah salah satu resiko untuk stroke,
serangan jantung, gagal jantung, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis. (weblog,
wikipedia indonesia)
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan saluran limfe.
Jantung merupakan organ penting yang memompa darah dan memelihara peredaran melalui
saluran tubuh.
Arteri membawa darah dari jantung
Vena membawa dara ke jantung
Kapiler menggabungkan arteri dan vena, terentang diantaranya dan merupakan jalan lalu
lintas antara makanan dan bahan buangan. Disini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan ekstra
seluler atau intershil. Saluran limfe mengumpulkan, menggiring dan menyalurkan kembali ke
dalam limfenya yang dikeluarkan melalui dinaing kapiler halus untuk membersihkan jaringan.
Saluran limfe ini juga dapat dianggap menjadi bagian sistem peredaran.
Denyut arteri adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompa keluar
jantung. Denyut ini mudah diraba ditempat arteri temporalis diatas tulang temporal atau arteri
dorsalis pedis di belokan mata kaki. Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda-
beda, dipengaruhi penghidupan, pekerjaan, makanan, umur dan emosi. Irama dan denyut sesuai
dengan siklus jantung jumlah denyut jantung 70 berarti siklus jantung 70 kali per menit.
Tekanan Darah
Tekanan darah sangat penting dalam sirkulasi darah dan selalu diperlukan untuk daya
dorong yang mengalirkan darah didalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena sehingga darah
didalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena sehingga terbentuk aliran darah yang menetap.
Jantung bekerja sebagai pemompa darah dapat memindahkan darah dari pembuluh vena ke
pembuluh arteri. Pada sirkulasi tertutup aktivitas pompa jantug berlangsung dengan cara
mengadakan kontraksi dan relaksasi sehingga menimbulkan perubahan tekanan darah dan
sirkulasi darah. Pada tekanan darah didalam arteri kenaikan arteri pada puncaknya sekitar 120
mmHg tekanan ini disebut tekanan stroke. Kenaikan ini menyebabkan aorta mengalami distensi
sehingga tekanan didalamnya turun sedikit. Pada saat diastole ventrikel, tekanan aorta cenderung
menurun sampai dengan 80 mmHg. Tekanan ini dalam pemeriksaan disebut dengan tekanan
diastole.
Kecepatan Tekanan
Kecepatan aliran darah bergantung pada ukuran palung dari pembuluh darah. Darah
dalam aorta bergerak cepat, dalam arteri kecepatan berkurang dan sangat lambat pada kapiler,
dalam arteri kecepatan berkurang dan sangat lambat pada kapiler. Faktor lain yang membantu
aliran darah kejantung maupun gerakan otot kerangka mengeluarkan tekanan diatas vena,
gerakkan yang dihasilkan pernafasan dengan naik turunnya diafragma yang bekerja sebagai
pemopa, isapan yang dikeluarkan oleh atrium yang kosong sewaktu diastole menarik darah dari
vena dan tekanan darah arterial mendorong darah maju. Perubahan tekanan nadi pengaruhi oleh
faktor yang mempengaruhi tekanan darah, misalnya pengaruh usia dan penyakit arteriosklerosis.
Pada keadaan arteriosklorosis, olasitias pembuluh darah kurang bahkan menghilang sama sekali,
sehingga tekanan nadi meningkat.
Kecepatan aliran darah dibagian tengah dan pada bagian tepi (ferifer) yang dekat dengan
permukaan bagian dalam dinding arteri adalah sama, aliran bersifat sejajar yang konsentris
dengan arah yang sama jika dijumpai suatu aliran darah dalam arteri yang mengarah kesegala
jurusan sehingga memberikan gambaran aliran yang yang tidak lancer. Keadaan dapat terjadi
pada darah yang mengatur melalui bagian pembuluh darah yang mengalami sumbatan atau
vasokonstriksi. (Drs_H.Syaifuddin. 2006 : h 130)
2.1.3 Etiologi
Penyebab hipertensi lainnya adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kalenjar adrenal
yang menghasilkan hormone edinefrin (adrenalim) atau noredinefrin (noradrenalin) kegemukan
(obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas), stress, alkohol, atau garam dalam makanan bisa
memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang yang memiliki kenaikan yang diturunkan stress
cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu. Jika stress berlalu,
maka tekanan darah biasanya akan kembali normal. (Weblog, Wikipedia indonesia)
2.1.4 Patofisiologi
Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang terjadi adalah difusi (konsentik). Pada
masa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri. Pada stadium selanjutnya, karena penyakit
berlanjut terus, hipertrofi menjadi tak teratur dan akhirnya akibat terbatasnya aliran darah
koroner menjadi eksentrik, berkurangnya rasio antara masa dan volume jantung akibat
peningkatan volume diastolik akhir adalah khas pada jantung dengan hipertrofi eksentrik. Hal ini
diperlihatkan sebagai penurunan secara menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksieleksi)
penigkatan tegangan dinding ventrikel pada saat sistolik peningkatan konsumsi oksigen ke otot
jantung serta penurunan efek-efek mekanik pompa jantung. Diperburuk lagi bila disertai dengAn
penyakit dalam jantung koroner.
Walaupun tekanan perkusi koroner meningkat, tahanan pembumluh darah koroner juga
meningkat sehingga cadangan aliran darah koroner berkurang. Perubahan hemodinamik sirkulasi
koroner pada hipertensi berhubungan erat dengan derajat hipertrofi otot jantung.
Ada 2 faktor utama penyebab penurunan cadangan aliran darah koroner yaitu :
1. Penebalan arteriol koroner, yaitu bagian dari hipertrofi otot polar dalam resitensi seluruh badan.
Kemudian terjadi valensi garam dan air mengakibatkan berkurangnya compliance pembuluh ini
dan meningkatnya tahanan perifer.
2. Peningkatan hipertrofi mengakibatkan berkurangnya kepadatan kapiler per unit otot jantung bila
timbul hipertrofi menjadi faktor utama pada stadium lanjut dan gambaran hemodinamik ini
Jadi faktor koroner pada hipertensi berkembang menjadi akibat penyakit meskipun
tampak sebagai penyebab patologis yang utama dari gangguan aktivitas mekanik ventrikel kiri.
(Arif Manjoer. 2001 : h 441)
2.1.5 Tanda dan Gejala
Pemeriksaan yang paling sederhana adalah palpasi hipertensi karateristik lama, untuk
bertambah bila terjadi dibatasi ventrikel kiri iktusikordis bergerak kiri bawah, pada kultasi Pasien
dengan hipertensi konsentri dapat ditemukan 5 bila sudah terjadi jantung didapatkan tanda-tanda
rusiensi mitra velature. (Arif Mansjoer. 2001 : h 442)
Pada stadium ini hipertensi, tampak tanda-tanda rangsangan sipatis yang diakibatkan
peningkatan aktivitas system neohormonal disertai hipertomia pada stadium, selanjutnya
mekanisme kopensasi pada otot jantung berupa hiperpeuti. (Arir Mansjoer. 2001 : h 442)
Gambaran klinis seperti sakit kepala adalah serta gejala gangguan fungsi distolik dan
peningkatan tekanan pengsien ventrikel walaupun fungsi distolik masih normal, bila berkembang
terus terjadi hipertensi eksentri dan akhirnya menjadi dilarasi ventrikel kemudian gejal banyak
datang. Stadium ini kadang kala disertai dengan sirkulasi ada cadangan aliran darah ovoner dan
makin membentuk kelaianan fungsi mekanik/pompa jantung yang selektif. (Mansjor, 2001 : h
442)
2.1.6 Komplikasi
Organ-organ tubuh sering terserang akibat hipertensi antara lain masa berupa pendarahan
vetria, bahkan gangguan pada penglihatan sampai kebutahan, gagal jantung, pecahnya darah
otak. (Arif Mansjoer, 2001)
2.1.7 Penatalaksanaan
2.1.8 Pencegahan
1. Berhenti merokok secara total dan tidak mengkonsumsi alkohol
2. Melakukan antisipasi fisik secara teratur atau berolaraga secara teratur dapat mengurangi
ketegangan pikiran (strees) membantu menurunkan berat badan, dapat membakar lemak yang
berlebihan.
3. Diet rendah garam atau makanan, kegemukan (kelebihan berat badan harus segera di kurangi)
4. Latihan ohlaraga yang dapat seperti senam aerobic, jalan cepat, dan bersepeda paling sedikit 7
kali dalam seminggu.
5. Memperbanyak minum air putih, minum 8- 10 gelas/ hari.
6. Memeriksakan tekanan darah secara normal / berkala terutama bagi seseorabg yang memiliki
riwayat penderita hipertensi.
7. Menjalani gaya hidup yang wajar mempelejari cara yang tepat untuk mengendalikan stress.
(Bambang Sadewo, 2004)
2.1.9 Pengobatan
Jenis-jenis pengobatan
Tindakan pengobatan supparat, sesuai anjuran dari natural cammitoe dictation evalution
treatmori of high blood preasure
a. Tumpukan berat badan obesitas
b. Konsumsi garam dapur
c. Kurangi alkohol
d. Menghentikan merokok
e. Olaraga teratur
f. Diet rendah lemak penuh
g. Pemberian kalium dalam bentuk makanan sayur dan buah
Dilain pihak gaya hidup yang baik untuk menghindari terjangkitnya penyakit hipertensi dan
berbagai penyakit digeneratif lainnya.
Mengkurangi konsumsi garam
Melakukan olaraga secara teratur dan dinamik
Membiasakan bersikap dinamik seperti memilih menggunakan tangga dari pada limfa
Menghentikan kebiasaan merokok
Menjaga kestabilan BB
Menjauhkan dan menghindari stress dengan pendalaman angka sebagai salah satu upayahnya.
Asuhan keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktek
keperawatan. Hal ini biasanya disebut sebagai suatu pendekatan problem solving yang
memerlukan ilmu teknik dan keterampilan interversional dan ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan klien.
(Iyert el, al, 1996)
2.2.1 Pengkajian
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi ateros klerosis, penyakit jantung koroner / katup dan penyakit
screbiovakuolar, episode palpitasi, perpirasi.
Tanda : - Kenaikan TD (pengukuran serial dan kenaikan TD diperlukan untuk menaikkan diagnosis
- Hipotensi postural (mungkin berhubungan dengan regimen otak)
- Nada denyutan jelas dari karotis, juguralis, radialis
- Denyut apical : Pm, kemungkinan bergeser dan sangat kuat
- Frekuensi/irama : Tarikardia berbagai distrimia
- Bunyi, jantung terdengar S2 pada dasar S3 (CHF dini) S4 (pengerasan vertikel kiri / hipertrofi
vertical kiri).
3. Integritas ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi eufuria atau jarah kronis (dapat
mengidentifikasi kerusakan serebral ) faktor-faktor inulhfel, hubungan keuangan yang berkaitan
dengan pekerjaan.
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontiniu perhatian, tangisan yang meledak, gerak
tangan empeti otot muka tegang (khususnya sekitar mata) gerakkan fisik cepat, pernafasan
mengelam peningkatan pola bicara.
4. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal sakit ini atau yang lalu
5. Makanan/Cairan
Gejala : Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam, tinggi lemak, tinggi
kolestrol, mual, muntah, perubahan berat badan (meningkatkan/menurun) riwayat pengguna
diuretik.
Tanda : - Berat badan normal atau obesitas
- Adanya edema (mungkin umum atau tertentu)
- Kongestiva
- Glikosuria (hampir 10% hipertensi adalah diabetik).
6. Neurosensori
Gejala : - Keluhan pening/pusing
- Berdenyut, sakit kepala suboksipital (terjadi saat bangun dan menghilang secara spontan setelah
beberapa jam)
- Episode kebas dan kelemahan pada satu sisi tubuh
- Gangguan penglihatan
- Episode epistaksis
Tanda : - Status mental perubahan keterjagaan orientasi, pola isi bicara, efek, proses fikir atau memori.
7. Nyeri/Ketidak nyamanan
Gejala : - Angma (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung)
- Nyeri hilang timbul pada tungkai/klaudikasi
- Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya
- Nyeri abdomen / massa
8. Pernapasan
Gejala : - Dispenea yang berkaitan dengan aktivitas kerja
- Riwayat merokok, batuk dengan / tanpa seputum
Tanda : - Distres respirasi
- Bunyi nafas tambahan
- Sianosis
9. Keamanan
Gejala : - Gangguan koordinas / cara berjalan
- Hipotesia pastural
Tanda : - Frekuensi jantung meningkat
- Perubahan trauma jantung (takipnea)
10. Pembelajaran/Penyebab
Gejala : Faktor resiko keluarga : hipertensi, aterosporosis, penyakit jantung, DM
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
2.2.3 Perencanaan
Diagnosa keperawatan I
Pantau TD
Catat keberadaan
Aukultasi tonus jantung dan bunyi nafas
Berikan lingkungan yang tenang, nyaman, kurang aktivitas/keributan lingkungan
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
Rasionalisasi
Perbandingan dari tekanan memberi gambaran yang lebih lengkap tentang keterlibatan/bidang
masalah kaskuler
Mencerminkan efek dari kosakontraksi (peningkatan SVR 0 dan kongesti vena)
Dapat mengidentifikasi kongesti paru sekunder terhadap terjadinya atau gagal jantung kronik
Adanya pucat, dingin, kulit, lembab dan masa pengisian kapiler lambat mungkin keterkaitan
dengan kosokentreksi atau mencerminkan kekomposisi/penurunan curah jantung
Dapat mengidentifikasi gagal jantung, kerusakan ginjal atau vaskuler
Membantu untuk menurunkan rangsang simpatis meningkatkan relaksasi
Menurunkan stress dan ketegangan yang mempengaruhi TP dan perjalanan penyakit hipertensi
Dapat menurunkan rangsangan yang menimbulkan stress, membuat efek tenang sehingga tak
menurunkan TD
Karena efek samping obat tersebut maka penting untuk menggunakan obat dalam jumlah
penting sedikit dan dosis paling rendah.
Diagnosa Keperawatan II
Nyeri (akut), sakit kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler selebral d/d melaporkan
tentang nyeri berdenyut yang terletak pada regium suboksipital. Terjadi pada saat bangun dan
hilang secara spontan setelah beberapa waktu.
Intervensi :
Rasionalisasi :
Intervensi :
Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan batasi masukan lemak, garam dan gula
sesuai indikasi
Tetapkan keinginan pasien menurunkan berat badan
Kaji ulang masukan kalori harian dan pilihan diet
Rasionalisasi :
Diagnosa IV
Nutrisi perubahan lebih dari kebutuhan tubuh b/d masukan berlebihan dengan kebutuhan
merabolik d/d berat badan 10%-20% lebih dari ideal untuk tinggi dan bentuk tubuh.
Intervensi :
Rasionalisasi :
Kegemukan adalah resiko tambahan pada tekanan darah tinggi karena disproporsi antara
kapasitas aorta dan peningkatan curah jantung berkaitan dengan peningkatan masa tubuh
Kesalahan kebiasaan makanan menunjang terjadinya ateroskelrosis dan kegemukan yang
merupakan preposisi untuk hipertensi dan komlikasinya
Motivasi untuk penurunan berat badan adalah internal, individu harus berkeinginan untuk
menurunkan berat badan, bila tidak maka program sama sekali tidak berhasil
Mengindikasikan kekuatan/kelemahan dalam menentukan kebutuhan individu untuk
penyesuaian / penyuluhan
Penurunan masukan kalori seseorang sebanyak 50 kalori per hari secara teori dapat menurunkan
BB 0,5 kg/hari
Membantu untuk memfokuskan perhatian pada faktor mana pasien telah/dapat mengontrol
perubahan
Penting untuk mencegah perkembangan heterogenesis
Memberikan konseling dan bantuan dengan memenuhi kebutuhan diet individual.
Diagnosa V
Intervensi :
Rasionalisasi :
Mekanisme adaptif perlu untuk mengubah pola hidup seseorang mengatasi hipertensi klanik
menginterasikan tetapi yang diharuskan ke dalam kehidupan sehari-hari
Manifestasi mekanisme koping maladaftif mungkin merupakan indicator yang ditekan dan
diketahui telah menjadi penentu utama TD distolik
Fokus perhatian pasien pada realitas situasi yang ada relative terhadap pandangan pasien tentang
apa yang diinginkan
Perubahan yang perlu harus diprioritaskan secara realistik untuk menghindari rasa yang tidak
menentu dan tidak berdaya.
Diagnosa keperawatan IV
Intervensi :
Bila pasien tidak menerima realities bahwa membutuhkan pengobatan kontinyu, maka
perubahan perilaku tidak akan dipertahanakan
Pemahaman bahwa TD tinggi dapat terjadi tanpa gejala adalah ini untuk memungkinkan pasien
melanjutkan pengobatan meskipun ketidak merasa sehat
Faktor-faktor ini telah menunjukkan hubungan dalam menunjang hipertensi dan penyakit
kardiovaskular
Nikotin meningkatakan pelepasan katekolomamin, mengakibatkan peningkatan frekwensi
jantung, TD fasokontriksi, mengurangi oksigenasi jaringan dan meningkatkan beban kerja
miokardium.
(Doengoes et al, 2001 : 41-49)
2.2.4 Implementasi
Diagnosa keperawatan I :
Memantau TD
Mencatat keberadaan
Aukultasi tonus jantung dan bunyi nafas
Memberikan lingkungan yang tenang, nyaman, kurang aktivitas / keributan lingkungan
Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
Diagnosa keperawatan II :
Membicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan batasi masukan lemak, garam dan
gula sesuai indikasi
Menetapkan keinginan pasien menurunkan berat badan
Mengkaji ulang masukkan kalori harian dan pilihan diet
Diagnosa keperawatan IV
Diagnosa keperawatan V
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah tahap terakhir proses keperawatan dengan cara menilai sejauh mana
tujuan diri rencana keperawatan tercapai atau tidak. (Aziz Alimul. 2009 : hi 12)
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan.
Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien
terhadap tindakan keperawatan yang diberikan sehingga perawat dapat mengambil keputusan:
1. Mengakhiri tindakan keperawatan (klien telah mencapai tujuan yang ditetapkan)
2. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien memerlukan waktu yang lebih lama untuk
mencapai tujuan)
(lyer, at al, 1996)
Diagnosa II
Diagnosa III
Diagnosa IV
Diagnosa V
Diagnosa VI
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
a. Identitas Pengkajian
Nama : Tn.M
Umur : 60 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiun
No.Register : 06-46-47
Golongan Darah : O
Tanggal Operasi : -
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn.D
Pekerjaan : PNS
Umur : 25 Tahun
Pasien dirawat dirumah sakit umum Dr.Rm Djoelham di ruangn mengkudu dengan
keluhan kepala pusing, nyeri pada ulu hati, leher dan tengkuk terasa tegang, pasien mengatakan
sulit beraktivitas.
Pasien pernah dirawat dirumah sakit selama 4 hari pada tahun 1987 dengan kasus yang
sama, pasien dirawat dan diberi obat untuk proses penyembuhan
Riwayat kesehatan dari keluarga bahwa penyakit hipertensi yang diderita pasien adalah
faktor keturunan dari ibu karena sebelum pasien menderita hipertensi ibu pasien juga pernah
menderita hipertensi, ibu pasien meninggal dengan riwayat penyakit hipertensi.
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Penderita / pasien
Dari keterangan genogram diatas orangtua pasien keduanya sudah meninggal, orang tua
laki-laki pasien meninggal karena terserang penyakit kanker hati, sedangkan ibu pasien
meninggal karena penyakit hipertensi, dari hasil perkawinan ke-2 orangtua pasien terdapat 10
jumlah saudara pasien, dari kesepuluh jumlah saudara kandung pasien tersebut dirinci sebagai
beriku : anak pertama perempuan, dan anak kedua perempuan, kedua anak perempuan tersebut
meninggal karena menderita penyakit kanker rahim. Kemudian anak ketiga laki-laki adalah
pasien yang menderita penyakit hipertensi yang dirawat dirumah sakit umum Dr.RM.Djoelham.
Anak keempat perempuan, anak kelima adalah laki-laki dan meninggal karena penyakit stroke,
anak keenam laki-laki, anak ketujuh laki-laki, anak kedelapan laki-laki, anak kesembilan laki-
laki dan anak kesepuluh perempuan. Anak kesepuluh ini meninggal karena menderita penyakit
stroke.
Pasien menikah dan mempunyai tiga orang anak, yang pertama laki-laki yang sudah
menikah, anak kedua perempuan dan anak ketiga perempuan, mereka tinggal dalam satu rumah
terkecuali anak pertama yang sudah berumah tangga. Sementara riwayat sang istri pasien, kedua
orang tuanya itu sudah meninggal dan orang tua laki-laki dari istri meninggal dikarenakan
menderita penyakit kanker hati. Jumlah saudara istri pasien ada delapan, belum ada yang
meninggal dari delapan saudara pasien tersebut.
TD : 170/100 mmHg
Pols : 90 x/i
RR : 22 x/i
Temp : 350c
2. Eliminasi
BAB : Sebelum masuk Rumah Sakit BAB 2 x 1 hari dengan konsistensi lembek
Sesudah masuk Rumah Sakit BAB 1 x 1 hari dengan konsistensi lembek
BAK : Sebelum masuk Rumah Sakit BAK 5-6 x sehari
Sesudah masuk Rumah Sakit BAK 4-5 x sehari
3. Pola Istirahat
Sebelum masuk Rumah Sakit pasien tidur malam + 8 jam dan tidur siang + 1-2 jam,
Sesudah masuk Rumah Sakit tidur malam hanya + 2 jam pada siang hari pasientidak bisa tidur
karena suasana yang tidak tenang, kurang nyaman, sehingga klien tampak kusam dan pucat.
4. Pola Aktivitas
Pada aktivitas sebagai kepala rumah tangga yang tiap waktu sedikit dirumah dan jumlah jam
kerja yang tiada henti, istirahat yang hanya sebentar adanya hospitalisasi suasana dirumah sakit
tidak terlaksana optimal karena badrest
5. Personal Hygine
Sebelum masuk Rumah Sakit pasien mandi 3 x sehari, cuci rambut 2 hari sekali kulit kepala
bersih, sikat gigi 2 x sehari.
6. Therapy
Infus RL : 20 gtt/i
Furosemide : 1 amp/12 jam
Amlodepine : 2 x 10 mg
Dulculax syrp :3x1
Cotrimoxazole : 3x4 80 mg
B.Laxadine : 3x1
Ludios : 2x1
Sohobion : 2x1
Adapun data penunjang dapat dilihat dari hasil laboratoriun sebagai berikut :
DS:
2 Pasien mengatakan tidak selera Perubahan jenis Gangguan pola nutrisi
makan diet
DO: pasien tampak lemah, Makanan yang
di sajikan habis 1/3 porsi
3 DS: Pasien mengatakan susah tidur Efek Hospitalisasi Gangguan istirahat
DO: pasien tampak pucat, mata cekung, tidur
tidur malam + 2 jam pasien susah
tidur siang
Ds
4 : pasien mengatakan kedua kakinya kelemahan fisik Gangguan pola
susah digerakkan aktivitas
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan tekanan darah d/d pasien tampak meringis kesakitan, kondisi
badan lemah.
TD : 170/100 mmHg
Pols : 90 x/i
RR : 22 x/i
Temp : 370C
2. Gangguan pola nutrisi b/d perubahan jenis diet d/d Makanan yang di sajikan habis 1/3 porsi
3. Gangguan istirahat tidur b/d efek hospitalisasi d/d pasien tampak pucat, mata cekung, tidur malam + 2 jam,
pasien susah tidur siang
4. Gangguan pola aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik di tandai dengan aktivitas
pasien dibantu oleh keluarga dan perawat.
3.1.11 Diagnosa Keperawatan
Nama : Tn.M
Umur : 60 Tahun
Ruang : Mengkudu
No.Reg : 06-46-47
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO DATA TUJUAN
KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONALISASI
DS:
1 Pasien mengatakan Gangguan rasa nyaman Nyeri dan Atur posisi Dengan mengatur
kepala pusing, nyeri b/d pusing semifowler pasien posisi semi fowler
dan leher terasa peningkatan hilang Berikan istirahat pasien diharapkan
tegang. tekanan darah yang cukup pasien merasa nyaman
d/d pasien tampak
Anjurkan pasien Dengan memberikan
DO: : Px tampak meringis meringis kesakitan, untuk menghindari istirahat yang cukup
kesakitan, kondisi kondisi badan makanan yang diharapkan rasa nyeri
badan lemah lemah. mengandung pasien berkurang
TD : 170/100 TD : 170/100 garam Dengan menghindari
mmHg mmHg Kolaborasi dengan makanan yang
Pols : 90 x/i Pols : 90 x/i dokter dalam mengndung garam
RR : 22 x/i RR : 22 x/i pemberian obat diharapkan dapat
0
Temp : 37 C Temp : 370C menghindari
peningkatan tekanan
darah
Dengan berkolaborasi
dengan dokter
diharapkan pasien
mendapat penanganan
lebih lanjut.
DS:
2 Pasien mengatakan Gangguan pola Kebutuhan Beri makan pasien Dengan memberikan
tidak selera makan nutrisi b/d nutrisi sedikit tapi sering makan makan pasien
perubahan jenis terpenuhi Beri makanan sedikit tapi sering
DO: pasien tampak diet d/d Makanan dalam keadaan diharapkan pasien
lemah, yang di sajikan hangat mudah mencerna
Makanan yang di sajikan habis 1/3 porsi Beri makanan makanan yang
habis 1/3 porsi yang berpariasi dimakannya
Beri penjelasan Dengan memberikan
tentang manfaat makanan dalam
makanan keadaan hangat
diharapkan dapat
menambah nafsu
makan pasien
Dengan memberikan
makanan yang
berpariasi diharapkan
pasien tidak bosan
dengan makanan yang
disediakan
Dengan memberikan
penjelasan
makanan pada pasien,
agar pasien mengetahui
manfaat makanan
Ds
4 : pasien mengatakan Gangguan pola aktivitas Bantu aktivitas- Dengan
kedua kakinya susah aktivitas b/d pasien pasien membantu pasien
digerakkan terpenuhi Beri posisi yang untuk berativitas -
kelemahan fisik d/d
Do : aktivitas paiens di nyaman semi Agar kedua kaki -
bantu oleh keluarga pasien tampak pasien tidak terasa
fowler
susah melakukan
dan perawat Dekatkan barang- kaku
aktivitas, semua barang dibutuhkan - Dengan memberikan -
aktivitas dibantu pasien posisi semifowler di
oleh keluarga dan harapkan dapat
perawat mengurangi rasa nyeri
pada pasien
Pasien dapat
menjangkau barang-
barang yang diperlukan
pasien
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan, yang penulis temukan dalam
praktek tentang kasus implementasi antara tinjauan teoritis dengan tinjauan kasus di Rumah
Sakit Umum DR.RM.Djoelham Kota Binjai. Pada pembahasan ini penulis akan menguraikan
mulai dari tahap pengkajian sampai dengan evaluasi.
4.1 Pengkajian
Berdasarkan hasil pengumpulan data pada tahap pengkajian, maka ditemukan 3 diagnosa
keperawatan pada tinjauan kasus, sedangkan pada tinjauan teoritis ditemukan 6 diagnosa
keperawatan
1. Curah jantung, penurunan resiko tinggi terhadap b/d peningkatan after lood vasoontriksi,
iskemia miokardia, hipertrapi d/d tidak dapat diterapkan adanya tanda dan gejala yang
menetapkan diagnosa
2. Nyeri (akut) sakit kepala b/d peningkatan tekanan paskuler serebral d/d melaporkan tentang
nyeri berdenyut yang teletak region selebral terjadi pada saat bangun tidur dan tulangn secara
spontan
3. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik d/d laporan verbal tentang keletian dan kelemahan
4. Nutrisi perubahan lebih dari kebutuhan tubuh d/d masukan berlebihan dengan kebutuhan
matabolik d/d berat badan 10-20% lebih dari ideal untuk tinggi dan bentuk tubuh
5. Koping individual, infektif b/d krisis situasional imaturrasional, perubahan hidup beragam d/d
menyatakan ketidak mampuan untuk mengatasi atau meminta bantuan
6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi rencana pengobatan b/d kurang pengetahuan/daya ingat
d/d menyatakan masalah meminta informasi.
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan tekanan darah d/d pasien tampak meringis kesakitan, kondisi
badan lemas.
TD : 170/100 mmHg
Pols : 90 x/i
RR : 22 x/i
Temp : 370C
2. Gangguan pola nutrisi b/d perubahan jenis diet d/d Makanan yang di sajikan habis 1/3 porsi
3. Gangguan istirahat tidur b/d efek hospitalisasi d/d pasien tampak pucat, mata cekung, tidur malam + 2
jam pasien susah tidur siang
4. Gangguan pola aktivitas b/d kelemahan fisik d/d aktivitas pasien dibantu oleh keluarga dan
perawat.
Adapun berbandingan antara diagnosa keperawatan menurut tinjauan teoritis yang tidak
terdapat pada tinjauan kasus
1. Curah jantung, penurunan resiko tinggi terhadap b/d peningkatan arteroid vasa kontriksi, iskemia
intruksi d/d tidak dapat diterapkan adanya tanda dan gejala yang menetapkan diagnosis aktual.
Ini tidak dijumpai pada tinjauan kasus karena px tidak ada penurunan resiko tinggi terhadap
curah jantung
2. Mekanisme koping b/d krisis situasional d/d ketidak nyamanan untuk mengatasi atau meminta
bantuan. Ini tidak dijumpai pada tinjauan kasus karena px mempunyai mekanisme koping yang
baik
3. Kurangnya pengetahuan mengenai rencana pengobatan b/d kognitif. Ini tidak baik dijumpai pada
tinjauan karena px memahami prosedur pengobatan yang diberikan oleh tim medis.
Sedangkan diagnosa keperawatan pada tinjauan kasus yang tidak ditemukan pada
tinjauan teoritis
1. Gangguan istirahat tidur b/d efek hospitalisasi d/d pasien tampak pucat, mata cekung, tidur malam + 4
jam susah tidur siang
4.3 Perencanaan
Merupakan lanjutan dari diagnose keperawatan dalam rangka mengatasi permasalahan
yang timbul, penulis menyusun satu perencanaan tindakan keperawatan agar asuhan keperawatan
yang diberikan dapat dilakasanakan lebih rasional dan benar-benar berkualitas sehingga
kebutuhan px dapat terpenuhi dengan optimal.
4.4 Pelaksanaan
Pada dasarnya dalam tahap pelaksanaan penulis tetap mengacu pada perencanaan yang
disusun sebelumnya dimana semua rencana tindakan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa
adanya kesulitan atau hambatan yang berarti. Hal ini dapat terlaksana dengan baik berkat adanya
kerja sama yang baik antara penulis dengan px, keluarga px dan tim medis juga tersedianya
fasilitas yang memadai.
4.5 Evaluasi
Merupakan proses pencapaian tujuan yang baik antara penulis dengan keluarga px, dokter
dan perawat ruangan, sehinigga hasil yang ditetapkan dapat diamati dengan jelas, disamping itu
px memberikan respon yang positif terhadap tindakan keperawatan yang diberikan oleh perawat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan tentang proses keperawatan pada pasien hipertensi yang
dirawat di Rumah Sakit Umum DR.RM. Djoelham Kota Binjai. Selanjutnya penulis akan
menguraikan kesimpulan dan saran untuk menguraikan mutu asuahan keperawatan pada klien
dengan hiperetensi.
Kesimpulan
- Penyakit hipertensi adalah tekanan darah sistolik < 140 mmHg dan tekanan distolik > 90 mmHg
- Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak di jumpai pada orang yang lanjut
usia
- Pada penerapan asuhan keperawatan pada kenyataannya hampir seluruhnya ada pada tinjauan
kasus
- Pada tahap evaluasi dan diagnosa keperawatan tertentu memerlukan tindakan keperawatan
dalam proses penyembuhan.
5.2 Saran
- Pendekatan yang baik pada pasien hendaknya dilakukan oleh semua tim kesehatan terutama
perawatan sehari-hari, hubungan yang dekat pasien agar pasien merasa diperhatikan
- Didalam proses keperawatan perlu adanya motivasi atau bimbingan dan perawat, berharap px
agar keperawatan berjalan efektif dengan menggunakan tujuan pelaksanaan dari tindakan yang
dibuat seperti hasil dari tujuan yang diberikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti
- Catatan perawatan di dokumentasikan dengan menggunakan implementasi dan tindakan tersebut
- Perlu adanya peningkatan kerjasama yang baik antara perawat dan keluarga pasien, tim medis
dalam proses keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
0
Add a comment
Loading
Send feedback
Diposting oleh ariansyah dheny di 01.40
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
62 komentar:
1.
makasih banyak infonya salam kenal ya dari blog info lompat jauh
Balas
2.
3.
4.
Materi askepnya lengkap banget.. makasih gan atas informasinya dan saya ijin kopi ya...
Maju terus keperawatan indonesia..
Mampir ke blog saya ya..
Blog Kanker
Pregnancy information
Blog tutorial
Balas
5.
http://tokoonlineobat.com/obat-penyakit-kanker-hati-alami/
Balas
6.
7.
Terima kasih untuk berbagi informasi, saya sangat senang dengan isi artikel Anda sangat
berguna dan saya menunggu artikel berikutnya untuk memperbarui informasi lagi.Obat
Darah Tinggi
Balas
8.
Unknown15 April 2016 10.07
9.
10.
11.
12.
Great post i must say and thanks for the information. Education is definitely a sticky
subject. However, is still among the leading topics of our time.
Sinusitis | Sinusitis | Sinusitis | Sinusitis | Sinusitis | Sinusitis | Sinusitis | Sinusitis | Sinusiti
s | Hernia | Hernia | Hernia | Hernia | Penyebab Hidrokel | Kenali Hidrokel | Atasi
Hidrokel | Sembuhkan Hidrokel | Demam Berdarah | Demam Berdarah | Demam
Berdarah | Demam Berdarah
Balas
13.
Very good idea you've shared here, from here I can be a very valuable new experience.
all things that are here will I make the source of reference, thank you friends.
14.
15.
Nice to be visiting your blog again, i was just browsing along and came upon your blog.
just wanted to say good blog and this article really helped me.
16.
Balas
17.
18.
Sangat Berguna dan sangat luar biasa. Verry Nice and good Article
Hernia secara baik dan Ayo Berqurban yuk ah capcus Fitnah Wanita awas hati-
hati Hernia sembuh total Hernia awas pula dengan Hernia pakai lah segera Obat
Ampuh ini dia Hernia langsung hebat cepat Hernia benar tak kang Deni Wahab
Semoga Bermanfaat
Balas
19.
Good, and its verry inportant and good article and the best Author
10 Kisah Cinta The nice Harta Haram.? The Reason Obat Hidrokel The Guest Hidrokel
Alternatif The Best, Bread Buah Zakar Sebelah
Thank you, and good forever
Balas
20.
21.
Best and Verry good Site. Best Article and Nice Author.
Pengobatan Hipertensi Anak Secara Cepat good Obat Darah Tinggi Sampai Sembuh
Total
Succes for Adm.
Balas
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
sangat membantu saya artikel nya, hal ini akan saya kombisansikan dengan Askep
Gastritis yang sudah jadi tugas saya dalam beberapa hari ini.
Balas
29.
30.
31.
Saat ini dunia pengobatan tradisional modern telah dikejutkan dengan teripang emas
yakni bahan alami yang mampu mengobati beragam penyakit, salah satunya adalah
mampu dijadikan obat jantung bengkak,obat tbc paru sehingga tbc paru bisa sembuh
tanpa efek samping. Selain itu bagi anda yang saat ini sedang mencari cara mengobati
hepatitis b yang aman maka konsumsi teripang emas bisa menjadi solusinya. Teripang
emas juga sangat baik dan tepat dijadikan sebagai pengobatan jantung lemah dan
berbagai gangguan jantung lainnya.
Balas
32.
Salah satu terapi tumor otak yang bisa anda lakukan adalah dengan konsumsi jelly gamat
qnc yakni obat alami yang dibuat dari teripang emas, selain itu jelly gamat juga bisa untuk
mengobati Tumor Payudara yang biasa ditandai dengan munculnya benjolan di payudara.
Dan andapun yang menderita kelenjar getah bening, liver bengkak anda bisa
mengkonsumsinya. Tanpa terkecuali anda yang memiliki keluhan tbc hingga gangguan
pencernaan dan kista anda pun bisa mengkonsumsinya sungguh hebat bukan.
Balas
33.
Thank you for the information gan, may be useful for all of us.
Greetings from us:
Links We wish Beneficial For Information About Health.
34.
35.
Before we say many thanks for having given a very useful information .
Akibat Cedera Tulang Belakang
Obat Mata Eye Care Softgel
Cara Mengobati Fistula Ani Secara Alami Tanpa Operasi
Cara Ampuh Menyembuhkan Sakit Perut Secara Alami
Cara Ampuh Menyembuhkan Sakit Perut Secara Alami
Balas
36.
37.
This is an extraordinary page pleased to visit your page, I found your site on google
Cara Mengobati Ginjal Bocor
Cara Mengobati Ginjal Bengkak
Cara Mengobati Nyeri Sendi
Cara Mengobati Tbc Paru
Cara Mengobati Hepatitis B
Balas
38.
39.
Salah satu terapi pengotan tumor otak tanpa operasi yang bisa anda lakukan adalah
dengan konsumsi jelly gamat yakni obat alami yang dibuat dari teripang emas, selain itu
jelly gamat juga bisa dijadikan obat tumor payudara serta obat benjolan di payudara. Dan
andapun yang menderita kelenjar getah bening di leher bengkak, liver anda bisa
mengkonsumsinya. Tanpa terkecuali anda yang memiliki keluhan tbc
paru hingga gangguan lambung dan miom anda pun bisa mengkonsumsinya sungguh
hebat bukan.
Balas
40.
41.
42.
43.
44.
I haven't been to this kind of a post for a very long time, and therefore finding it makes me
realize just how lucky i am. This is a post that many would like to see, and getting the
chance to be among them is just amazing. Thank you very much and keep posting.
Nanny Digital Camera
Balas
45.
46.
The information is interesting and I'm glad to be able to read your article.
Penyebab-&-Obat-Sakit-Perut-Bagian-Bawah-Pada-Pria-dan-Wanita
Cara-Terbaik-Mengobati-Penyakit-Kanker
6-Bahaya-Menggunakan-Celana-Ketat-Yang-Penting-untuk-Anda
We are waiting for the latest information
Balas
47.
48.
49.
Thanks for the information. I'm glad to be able to read your article.
Read also our article:
Kanker-Darah-Penyebab-Gejala-dan-Pengobatannya
Angina-Pektoris-Gejala-Penyebab-serta-Pengobatannya
Cara-Mengatasi-Penyakit-Asam-Lambung
We are waiting for the latest information
Balas
51.
Thanks for the article. I'm glad to be able to read your article.
Read also our article:
Cara-Menyembuhkan-Pembengkakan-Kelenjar-Prostat
Obat-Herbal-Penyakit-Kanker-Kolorektal-Terbaik
Cara-Mengobati-Keratitis-Pada-Mata
Balas
52.
Thankas for the information, do not forget to update and hold yes
May be useful
Agen-Resmi-Jelly-Gamat-QnC-kota-tegal
Agen-Resmi-Jelly-Gamat-QnC-kota-Yogyakarta
Agen-Resmi-Jelly-Gamat-QnC-kabupaten-bantul
Balas
53.
Thanks a lot of information that you serve every day is very meaningful to us.
Pengobatan Alami Untuk Menyembuhkan Penyakit Ginjal
Obat Tradisional Untuk Menyembuhkan Penyakit Katup Jantung
Operasi Batu Empedu Dan Efek Sampingnya
Ahlinya Obat Migren Yang Alami
Apakah Penyakit Chikungunya Menular Atau Tidak
Balas
54.
55.
http://askep2013.blogspot.co.id/2013/04/askep-hipertensi.html
http://askephima.blogspot.co.id/2013/02/makalah-asuhan-keperawatan-asma-
bronkial.html
http://areamahasiswarantau.blogspot.co.id/2012/06/askep-pada-anak-dengan-masalah-
gangguan.html
http://ayoncrayon4.blogspot.co.id/2012/11/bronchitis.html
http://bagsagha.blogspot.co.id/2014/06/askep-hipertensi.html
http://aznhya2a.blogspot.co.id/2012/07/askep-pertusis.html
http://berbagh.blogspot.co.id/2013/05/makalah-asma.html
http://bellesbookshelf.blogspot.co.id/2014/08/bookish-buys-outlander-edition.html
http://berbagi-infokesehatan.blogspot.co.id/2013/06/seksologi-tips-hubungan-seks-di-
mobil.html
http://bijibintanghs.blogspot.co.id/2014/04/askep-asma.html
http://chyrompqrosma.blogspot.co.id/2012/01/askep-osteoartritis.html
Balas
56.
Balas
57.
Nice, Sangat bermanfaat dan sangat luar biasa. Terima Kasih atas informasi dan jangan
lupa kunjungi pula Cara Mengobati Buah Zakar Bengkak
Balas
58.
59.
60.
Wow.. Verry good article, this is the best information for me and all my friends.. thanks,
don't forget visit back
Obat Tradisional Kencing Berdarah Herbal and than
Obat Kencing Darah Herbal Paling Aman dan Ampuh thanks.. :D
Balas
61.
Wow.. Verry good article, this is the best information for me and all my friends.. thanks,
don't forget visit back
Apa Obat Kencing Berdarah di Apotik Resep Dokter.?
Balas
62.
Thank you for the information. This was incredible and I love being able to read and visit
your blog.
Cara Ampuh Mengobati Penyakit Dispareunia Secara Alami Sampai Sembuh Total
Obat Dispareunia Tradisional Terbaik 100% Alami MANJUR
Cara Ampuh Mengobati Dislokasi Bahu Secara Alami Sampai Sembuh Total
Obat Maag Ampuh, Cara Untuk Mengatasi Maag Kambuh Secara Alami
Balas
Posting Lebih BaruBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
MENGENAI SAYA
ariansyah dheny
Lihat profil lengkapku