Sie sind auf Seite 1von 51

DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT

BUDI MULYA

LAPORAN AKHIR

PEMRAKARSA
Assayid M. Haqqi A. (110342422030)
Olivia Yunita (140342600097)

APRIL 2017
2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Program pembangunan pada periode pembangunan jangka panjang adalah pembangunan


berwawasan lingkungan sebagai upaya sadar dan berencana mengelola sumber daya secara
bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Dalam
setiap pembangunan akan ada berbagai usaha atau kegiatan yang pada dasarnya akan
menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup, oleh karena itu perlu dijaga keserasian antar
usaha/kegiatan tersebut dengan menganalisa dari sejak awal perencanaannya. Dengan demikian
langkah pengendalian dampak negatif dapat dipersiapkan sedini mungkin.

Rumah sakit sebagai salah satu hasil pembangunan dan upaya penunjang pembangunan
dalam bidang kesehatan merupakan sarana pelayanan umum, tempat berkumpulnya orang sakit
maupun orang sehat yang memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan, gangguan
kesehatan dan dapat menjadi tempat penularan penyakit. Untuk itu telah dilakukan berbagai
upaya penanggulangan dampak lingkungan Rumah Sakit yang dimulai dari analisa dampak
lingkungan (AMDAL). Kenyataan, upaya tersebut tidak dapat dilaksanakan karena berbagai
kendala khususnya biaya.

Untuk meningkatkan pelayanan publik di Kota Malang terutama di bidang kesehatan, maka
pemerintah setempat akan mendirikan sebuah rumah sakit sehingga pelayanan publik dibidang
kesehatan yang selama ini banyak dikeluhkan oleh sebagian masyarakat Kota Malang dapat
ditingkatkan. Pemilihan lokasi didaerah Kota Malang didasarkan pada ketersediaan lahan yang
masih luas dan bisa dikatakan penduduknya tidak terlalu padat,

Pendirian Rumah Sakit ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat


terutama dibidang kesehatan, sejauh ini masyarakat Kota Malang sering mengeluhkan fasilitas
serta sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit, keterbatasan inilah yang menjadi salah satu
faktor banyaknya masyarakat yang berobat ke kota lain seperti Surabaya. Selain meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dibidang kesehatan, dengan adanya Rumah Sakit baru ini diharapkan
3

taraf ekonomi serta kesempatan kerja bagi masyarakat khususnya putra daerah dapat
ditingkatkan.

Adanya Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang Analisis Dampak Lingkungan,
merupakan suatu terobosan baru yang memungkinkan setiap Rumah Sakit yang terkena wajib
AMDAL (Rumah Sakit dengan kapasitas lebih dari 400 tempat tidur) dapat melaksanakan
dengan baik. Sedangkan bagi yang tidak wajib AMDAL dapat melaksanakan sesuai dengan
situasi dan kondisi Rumah Sakit tetapi masih memenuhi persyaratan sanitasi lingkungan yang
baik.

1.2.Permasalahan
Beberapa permasalahan yang sedang terjadi pada saat akan didirikan proyek adalah lahan
seluas 10 ha dengan aliran sungai yang lebar tersebut berada dekat dengan pemukiman warga,
sehingga ratusan warga dari daerah Joya Agung menggelar sebuah aksi untuk memprotes adanya
beberapa permasalahan yang timbul. Para warga memprotes masalah polusi udara yang berasal
dari kendaraan truck yang mengangkut pasir dari tempat kegiatan dari Rumah Sakit Budi Mulya,
aksi protes secara damai dari masyarakat tersebut dilakukan dengan berjalan kaki sambil
mengenakan masker. Hal tersebut merupakan bentuk protes terhadap kualitas udara yang buruk
di lingkungannya.
Warga mengungkapkan setiap hari puluhan truck berlalu-lalang melewati daerah
pemukimannya, sehingga menyebabkan kualitas udara di lingkungan sering mengganggu
aktivitas warga, karena asap-asap kendaraan pengangkut tersebut masuk kedalam rumah dan
menyebabkan saluran pernafasan terganggu, sejumlah orang dewasa dan anak-anak mengeluh
sesak nafas dan sakit mata akibat asap-asap dan debu yang menyebabkan mereka harus dibawa
ke Rumah Sakit. Selain itu kendaraan pengangkut pasir yang melewati jalan pemukiman
penduduk adalah kendaraan besar dan berat yang suaranya juga keras. Hal ini menimbulkan
polusi suara yaitu kebisingan. Ditambah lagi mereka datang setiap hari. Ketika siang hari warga
ingin beristirahat sejenak dari aktivitas bertani menjadi terganggu dengan suara kendaraan yang
hilir mudik tanpa jeda. Permasalahan lainnya adalah rusaknya jalan yang disebabkan oleh
kendaraan pengangkut pasir yang setiap hari melewati jalan yang umumnya adalah jalan sempit
dekat pemukiman warga. Bahan pembuatan jalannya juga tidak sekokoh dengan jalan utama
4

(jalan raya). Sedangkan kendaraan pengangkut pasir umumnya adalah kendaraan berat, yang
akan semakin berat ketika berisi muatan yaitu pasir.
Menurut warga beberapa pencemaran tersebut tidak perlu terjadi jika Rumah Sakit Budi
Mulya memperhatikan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL-nya). Sebab perusahaan besar
seperti rumah sakit wajib AMDAL. Sehingga dari adanya AMDAL tersebut akan dilakukan
Rona Lingkungan sehingga dapat meminimalir adanya dampak permasalahan.
1.3.Tujuan Studi
Tujuan pembangunan Rumah Sakit di Kota Malang ini adalah
1. Menyajikan informasi lingkungan sebelum adanya kegiatan rumah sakit
2. Menguraikan kegiatan yang akan dilakukan rumah sakit
3. Memenuhi kebutuhan masyarakat dibidang kesehatan, terutama masyarakat Kota
Malang
4. Meningkatkan pelayanan publik dibidang kesehatan.
5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.
1.4.Metodologi
A. Lingkup Wilayah Studi
1. Batas Proyek
Batas wilayah pembangunan proyek adalah ruang dimana kegiatan
pembangunan Rumah Sakit Budi Mulya dan operasionalnya akan dilangsungkan.
Rumah Sakit Budi Mulya yang akan dibangun membutuhkan lahan seluas ± 200.000
m2 .
2. Batas Administratif
Batas wilayah pembangunan proyek adalah ruang dimana kegiatan pembangunan
rumah sakit dan operasionalnya akan dilangsungkan. Rencana lokasi kegiatan
pembangunan proyek ini secara administratif terletak di Jalan Raya Joyo Agung
Kecmatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Batas-batas administratif
Kecamatan Lowokwaru adalah sebagai beirkut:
a) Sebelah Utara berbatasan dengan desa Karang Bajo
b) Sebalah Selatan berbatasan dengan desa Sukadana
c) Sebelah Barat berbatasan dengan desa Mumbul Sari
5

d) Sebelah Timur berbatasan dengan desa Desa Senaru


3. Batas Sosial
Penetuan batas sosial pada kegiatan AMDAL ini dengan memperhatikan
intensitas, luas persebaran dampak dan antisipasi sosial akibat kegiatan pembangunan
Rumah Sakit Budi Mulya yang diperkirakan akan timbu terhadap komponen sosial
dengan mempertimbangkan kebredaaan masyarakat yang berada disekitar proyek
pembangunan.
4. Batas Ekologi
Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari kegiatan pembangunan
proyek dan operasionalnya menurut transportasi limbah cair, padat, difusi atau
pergerakan limbah. Termasuk dalam ruang ini adalah ruang sekitar rencaha usaha
atau kegiatan yang secara ekologis terkena dampakdari proyek pembagunan Rumah
Sakit Budi Mulya.
5. Batas Teknis
Penentuan batas teknis pada kegiatan AMDAL yaitu kondisi jalan yang memadai
untuk transportasi kegiatan proyek meliputi jalan yang lebar dan beraspal. Selain itu
luas area parkir juga dipertimbangkan dalam batas teknis.
6

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1. Deskripsi Proyek

Proyek pembangunan rumah sakit akan dilaksanakan pada suatu lahan kosong yang berada
di tengah kota Malang. Pembangunan proyek tersebut membutuhkan lahan sekitar ± 200.000 m2
untuk mencangkup seluruh bangunan yang dibutuhkan dalam sebuah rumah sakit. Kegiatan
pembangunan proyek Rumah Sakit Budi Mulya akan dimulai dengan pembuatan perijinan
pendirian bangunan sampai bangunan berdiri.
Gedung utama = 10 ha
Kantor = 5000 m2
Lahan Parkir = 5 ha
Taman penghijauan = 45.000 m2
1.3.1. Tahap Operasional

a. Pembangunan Bangunan Rumah Sakit

Pembangunan atau konstruksi bangunan utama rumah sakit dimulai setelah semua
persiapan selesai, proses konstruksi dimulai dari pembangunan pondasi bangunan utama,
yang kemudian akan diteruskan dengan pembangunan tahap selanjutnya sesuai yang telah
direncanakan tim dari pemrakarsa. Tata ruang dari bangunan utama telah disesuaikan
dengan kebutuhan serta pengelompokan berdasarkan fungsi dari masing-masing ruangan.

Jika ditinjau dari segi lokasinya, bangunan utama terletak ditengah-tengah area,
sehingga memungkinkan akses keluar masuk rumah sakit cukup banyak. Pada proses
konstruksi masing-masing pekerja memegang peranan masing-masing seperti pemsangan
mesin-mesin, aliran listrik (sumber tenaga listrik), sumber air, dll. Pembangunan sarana
pengolahan IPAL juga dimasukkan kedalam proses konstruksi bangunan utama, area
pengolahan IPAL terletak cukup jauh dari sumber air (sungai/danau) yaitu sekitar 2 km.
Selain pembangunan sarana IPAL dilakukan juga konstruksi lahan parkir dan taman
disekitar bangunan utama.

Pembangunan Rumah Sakit Budi Mulya dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti.
7

1. Fasilitas Pokok, terdiri dari


a. Instalasi Rawat Darurat
b. Instalasi Rawat Jalan
c. Instalasi Rawat Inap
d. Instalasi Bersalin
e. Instalasi Radiologi
f. Instalasi Laboratorium
g. Instalasi Intensif Care Unit
h. Instalasi Bedah Sentral
i. Instalasi Pemulasaran Jenasah
j. Instalasi Rehab Medic
2. Fasilitas Pendukung, terdiri dari :
a. Instalasi Farmasi
b. Instalasi Gizi
c. Instalasi Sterilisasi
d. Instalasi Hemodialisis
3. Fasilitas Penunjang, terdiri dari :
a. Instalasi Pemeliharaan Sarana (mesin-mesin, peralatan, dan lain-lain)
b. Instalasi Pengolahan Limbah dan Pemusnahan Sampah
c. Instalasi Air Bersih dan Air Limbah
d. Instalasi Listrik, Telepon / Fax, AC, Internet, dan lain-lain.
e. Instalasi Pemadam Kebakaran
f. Security Service
g. Lift service
h. Tangga Darurat
i. Ramp Pasien
4. Fasilitas Umum, terdiri dari :
a. Sarana Perparkiran
b. Cafetaria
c. Pelayanan ATM
8

d. Taman
Selain itu rumah sakit ini dilengkapi dengan layanan umum, antara lain layanan
Mobil Ambulance, layanan Medical Chek Up, layanan Visum and Repertum, layanan KB
Rumah Sakit dan layanan MOW (Medical Operatif Wanita).
Dalam usaha mendukung kegiatan utama, yaitu pelayanan jasa kesehatan dan
penyediaan jasa yang berhubungan dengan kesehatan pasien, maka Rumah Sakit Budi
Mulya memiliki kapasitas 233 tempat tidur serta berbagai fasilitas pendukung seperti
terlihat pada tabel berikut.
Tabel 2.4. Sarana dan Prasarana Pendukung Rumah Sakit Budi Mulya

No. Fasilitas Rumah Sakit Budi Mulya Keterangan


1 IGD, Ruang Bersalin, Ruang Operasi, Ruang Sterilisasi,
Hemodialisis, Klinik Rawat Jalan, Medical Record, ICU, Rehab
Medic, Laboratorium, Farmasi / Apotek, Ruang Dokter, Pusat
Lantai Satu
ATM, Gudang, Dapur Umum, Ruang Pemulasaran Jenasah,
IPAL, Incenerator, Rumah Pompa, Rumah Genset, Pos Satpam,
Parkiran Kendaraan.
2 Kantor, Cafetaria, Klinik, Ruang Sterilisasi, ICU, Radiologi,
Ruang Dokter, Ruang Perawat, Ruang Rawat Inap, Ruang Cuci Lantai Dua
dan strika.
3 Gudang, Pantry, Ruang Perawat, Ruang Dokter, Ruang Isolasi,
Lantai Tiga
Ruang Rawat Inap.
4 Ruang Mesin Lift, Ruang ME, Ruang Kompresor AC, Ruang
Atap
Tandon Air.

Tabel 2.5. Deskripsi layanan dan kapasitas fasilitas utama


Kapasitas
Jenis Pelayanan Jumlah Ruang
(orang)
Instalasi Rawat Darurat 1 20

Instalasi Rawat Jalan 15 30

Instalasi Rawat Inap (jumlah tempat tidur) 233 233

Instalasi Bersalin 1 15

Instalasi Radiologi (USG, MRI, Rontgen, Foto, CT Scan) 1 10

Instalasi Laboratorium 1 10

Instalasi Intensif Care Unit 1 12


9

Instalasi Bedah Sentral 1 1

Instalasi Pemulasaran Jenasah 1 5

Instalasi Rehab Medic 1 20

Tabel 2.6. Deskripsi layanan dan kapasitas fasilitas pendukung

Jenis Pelayanan Jumlah Ruang Kapasitas (orang)

Instalasi Farmasi 1 5

Instalasi Gizi 1 10

Instalasi Sterilisasi 1 10

Instalasi Hemodialisis 1 5

Aula kecil/Meeting Room 1 30

Restaurant/Cafeteria 1 50

Tabel 2.7. Deskripsi layanan dan kapasitas fasilitas penunjang


Jumlah Ruang
Jenis Pelayanan Kapasitas
/ Unit
Instalasi Pemeliharaan Sarana :
a. Genset 1 1400 KVA
b. Pompa Air 1 1 liter / detik
c. Bak Penampung Air Bersih 1 125 m3
d. Tandon Air 1 46 m3
Instalasi Pengolahan Limbah dan Pemusnahan Sampah :
a. IPAL 1 100 m3 / hari
b. Incenerator 1 80 kg / jam
Instalasi Listrik, Telepon / Fax, AC, Internet, dll :
a. Listrik 1 1500 KVA
b. Telepon / Fax 1 5 line
c. AC 1 2.152.000 BTU /Jam
d. Internet 1 wifi
Instalasi Pemadam Kebakaran 1 532 sprinkle
2 Hydrant umum
Security Service 1 20 orang
Lift service :
a. Lift Pasien 4 1 bed
b. Lift Umum 3 10 person
c. Lift Barang 1 400 kg
Tangga Darurat 2 -
Ramp Pasien 1 -
10

2.3.4 Tahap Pasca Operasional

A. Pembersihan Lokasi Sisa Kontruksi

Sebelum Rumah Sakit benar-benar beroperasi, lokasi proyek dibersihkan terlebih dahulu,
pembersihan lokasi terdiri dari pembersihan sisa-sisa material seperti bongkahan batu, pasir-
pasir, kerikil, potongan kayu serta sampah-sampah sisa konstruksi dan pengosongan alat-alat
berat, pembersihan lokasi hanya memakan waktu yang cukup singkat, pembersihan lokasi
berkaitan erat dengan estetika dan kenyamanan orang-orang yang berada didalam dan diluar
area rumah sakit.

B. Pemeliharaan Mesin dan Sarana Pendukung

Pemeliharaan mesin serta sarana pendukung adalah kegiatan melaksanakan perawatan,


pemeriksaan, dan perbaikan terhadap mesin-mesin ataupun sarana penunjang yang digunakan
oleh Rumah Sakit untuk mempertahankan efisiensi dan keandalan kerja dari mesin serta
sarana terkait. Proses-proses pemeriksaan dan pemantauan terdiri dari pengujian kemampuan
mesin secara berkala, pemantauan efisiensi serta aktifitas sarana/mesin terkait. Selain itu,
agar bangunan Rumah Sakit Budi Mulya dan fasilitas penunjangnya tetap terjaga kebersihan,
keindahan dan fungsinya, maka perlu ada pemeliharaan bangunan dan sarana penunjangnya.
Kegiatan ini akan memerlukan tenaga kerja untuk perawatan bangunan, kebersihan
lingkungan maupun prasarana penunjang, misalnya untuk tenaga kebersihan yang
bertanggung jawab untuk menangani masalah sampah, cleaning service dan tenaga
perawatan taman maupun pemeliharaan prasarana penunjang. Dengan adanya kegiatan
perawatan gedung dan fasilitas ini akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar
sebagai tenaga kebersihan, tenaga/operator fasilitas penunjang maupun tenaga untuk renovasi
bangunan. Pengelolaan yang baik terhadap kesempatan kerja tersebut, dengan
memperhatikan aspirasi masyarakat tentu akan berdampak pada persepsi positif masyarakat.

C. Pengelolaan Limbah/B3 (IPAL)

Pengelolaan limbah merupakan tindakan dalam penanganan limbah yang dihasilkan


dalam suatu kegiatan, dalam hal ini limbah dihasilkan dari segala proses yang dilakukan di
11

Rumah Sakit. Penanganan atau engelolaan limbah pada Rumah Sakit secara umum dapat
dilakukan didalam area Rumah Sakit atau dapat dikelola dengan sarana IPAL yang ada di
Rumah Sakit, akan tetapi ada beberapa limbah yang dikelola diluar IPAL, diantaranya adalah
jenis limbah padat berupa sampah ataupun sisa-sisa makanan yang terbuang di sekitar area
Rumah Sakit, dalam hal ini limbah tersebut dikelola oleh sarana non IPAL, bisa dari pihak
kebersihan kota, maupun tenaga kerja yang bekerja di bidang kebersihan Rumah Sakit.
Limbah cair (B3) umumnya dihasilkan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan dirumah
sakit, seperti pembuangan sisa-sisa obat, proses pencucian alat-alat maupun pemeliharaan
mesin dan sarana lain, limbah cair (B3) dapat dikelola pada system IPAL yang telah
dibangun, selain itu limbah juga beasal dari pengunjung Rumah Sakit yang umumnya berupa
limbah padat. Limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan domestic, pengelolaannya
dilakukan dengan pembuatan tong sampah ataupun septi tank yang kemudian akan dibuang
ke tempat pembuangan sampah akhir.

D. Penghijauan

Kegiatan penghijauan memiliki fungsi sebagai upaya meminimalkan dampak yang


terjadi. Daun-daun tanaman penghijauan dapat menyerap polutan yang ada disekitar rumah
sakit. Daun tersebut akan melepaskan oksigen yang membuat udara disekitarnya menjadi
segar. Ketika hujan turun, tanah, dan akar pepohonan akan mengikat air yang jatuh sehingga
menjadi cadangan air. Disamping itu, penataan penghijauan yang baik juga dapat menambah
nilai estetika area disekitar rumah sakit. Penghijauan dilakukan pada area rumah sakit,
terutama area yang berbatasan dengan batas lokasi dengan masyarakat sekitar sebagai green
belt.
12

BAB III

RONA LINGKUNGAN AWAL

Rona lingkungan hidup adalah gambaran keadaan lingkungan di lokasi kegiatan proyek
rumah sakit. Rona lingkungan diperlukan dalam kajian analisis dampak lingkungan karena
dijadikan sebagai pembanding dan perkiraan dampak yang akan datang. Rona lingkungan yang
ditelaah tidak semua komponen lingkungan tetapi hanya terbatas pada indikator yang paling
tepat dan penting dalam kaitannya dengan dampak atau isu pokok. Dampak yang terjadi dengan
adanya kegiatan Pembangunan Rumah Sakit Budi Mulya akan mengakibatkan perubahan
lingkungan awal, terutama pada komponen lingkungan sebagai berikut

3.1. Komponen Geofisik-Kimia


3.1.1. Topografi
Secara admnistratif, lokasi area rumah sakit dengan luas tanah sekitar 10 hektar terletak
di Jalan Raya Joyo Agung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Area proyek ini merupakan
lahan kosong bekas perkebunan warga setempat. Ketinggian area yaitu 440 mdpl. Kondisi jalan
baru menggunakan aspal dan sedikit menanjak sehingga dapat dikatakan bahwa kondisi jalan
bagus. Topografi area tersebut mencapai 440 mdpl.
3.1.2. Klimatologi
Keadaan klimatologi di area rencana proyek pembangunan Rumah Sakit Budi Mulya
mempunyai curah hujan rata-rata tahunan sebesar 2174,8 mm/tahun, curah hujan tertinggi pada
bulan Januari dengan rata-rata sebesar 393,2 mm/bulan dan curah terendah pada bulan Agustus
sebesar 24,2 mm/bulan. Kecepatan angin rata-rata 2,2 km/jam. Lokasi areal mempunyai suhu
sebesar 32oC dengan kelembaban udara rata-rata sebesar 50% (pengukuran dilakukan pada siang
hari). Intensitas cahaya pada lokasi sebesar 780x100 lux.
3.1.3. Kualitas Udara
a. Kadar Debu Udara Ambient
Kadar debu udara menunjukan tingkat yang masih dibawah baku mutu yang
dipersyaratkan (SK Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009) sehingga lokasi sesuai untuk
pembangunan rumah sakit.
b. Tingkat Kebisingan
13

Tingkat kebisingan (noise level) lingkungan yang diukur di lokasi studi menghasilkan
nilai rata‐rata sebesar 50 dBA. Nilai ini relatif jauh di bawah nilai baku mutu tingkat
kebisingan lingkungan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48
Tahun1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan, yaitu sebesar 70 dBA.
3.1.4. Geologi
Pembangunan Rumah Sakit Budi Mulya menyebabkan alih fungsi lahan, yang
sebelumnya komponen tanah diperuntukkan untuk perkampungan dengan sebagian dimanfaatkan
sebagai lahan yang ditanami berbagai tanaman konsumsi berubah fungsi menjadi pembangunan
proyek. Struktur tanah pada area proyek pembangunan Rumah Sakit Budi Mulya pada umumnya
relatif baik akan tetapi yang perlu mendapatkan perhatian adalah jenis tanah disekitar area
termasuk tanah yang kering. Tingkat keasaman tanah sebesar 7, dengan kata lain tanah tersebut
memiliki pH normal dan pada area tersebut memiliki suhu tanah rata-rata sebesar 33 oC.
3.1.5. Hidrologi
Pada area pembangunan Rumah Sakit Budi Mulya menggunakan air yang berasal dari air
sumur bor yang akan berada pada area pembangunan. Drainase dibuat dan dialirkan ke dalam
kolam IPAL.
3.2. Komponen Biologi

3.2.1. Flora
Pada area proyek pembangunan rumah sakit terdapat beberapa flora dan fauna yang
beranekaragam. Berikut merupakan daftar jenis flora dan fauna yang terdapat di area proyek
pembangunan Rumah Sakit Budi Mulya

Tabel 3.1. Daftar Jenis Flora di Lokasi


Jenis Flora Nama Ilmiah Jumlah individu

Tanaman Singkong Manihot utilissima 45

Tanaman Mangga Canarium sp 32

Tanaman Pisang Eugenia sp 55

Tanaman Petai Cina Ficus sp 54

Tanaman Randu Ceiba pentandra 16


14

Tanaman Pepaya Parinarium sp 46

Tanaman Sengon Diospyros sp 43

Tanaman Paitan Tithonia diversifolia 21

Tanaman Putri Malu Mimosa sp. 14

Tanaman Mangga Mangifera sp. 24

Tanaman Nangka Artocarpus sp. 11

Tanaman Turi Sesbania grandiflora 12

Tanaman Jambu Syzygium aqueum 7

Tanaman Tebu Saccharum 4

Tanaman Bambu Bambuseae 16

Alang- alang Imperata cylindrica Raeusch 98

Anggrek Bulan Phalaenopsis amabilis 15

Tanaman Pinus Pinuss markusii 23

3.2.2. Fauna

Tabel 3.2. Daftar Jenis Fauna di Lokasi


Jenis Fauna Nama Ilmiah

Kupu-kupu Rhopalocera sp.

Semut Hymenoptera sp

Belalang Valanga sp.

Jangkrik Gryllus sp.

Kumbang Coccid sp.

Laba-laba Armadeira sp.

Capung Pantala sp.

Burung Merpati Columba vitiensis

Orong-Orong Gryllotalpa sp.


15

Burung Cekakak Sungai Halcyon cyanoventris

Burung Gereja Paser montanus

Burung Tekukur Biasa Steptopelia chinensis

Burung Perenjak Padi Prinia inornata

Musang Paradoxurus sp.


Ular kayu Ptyas koros
3.3. Sosial Ekonomi Budaya

3.3.1. Kesempatan Kerja dan Pendapatan Rumah Tangga

Mengingat lokasi rencana kegiatan berada dalam wilayah Kota Malang, maka mata
pencaharian penduduk disekitar lokasi rencana kegiatan sangat beragam. Banyak peluang
pekerjaan yang variatif tersedia di wilayah tersebut dan akan semakin berkembang di masa
mendatang. Sebagai wilayah perkotaan, sektor industri, perdagangan, dan jasa adalah sektor
yang dominan sebagai mata pencaharian seperti buruh, pedagang, dan angkutan.

Tabel 3.3. Jumlah dan jenis mata pencaharian penduduk di Lokasi Studi, Tahun 2005
No Kelurahan Mata Pencaharian Lain Jumlah
PNS ABRI Swasta Peda- Petani -
gang Lain
1. Merjosari 373 36 1042 1000 605 75 3131
2. Dinoyo 750 130 1204 28 48 445 1615
3. Ketawanggede 1023 13 203 1247 148 293 2927

Jumlah 2146 179 2449 2275 801 813 7673


Sumber: Kec. Lowokwaru, 2014
3.3.2. Sikap dan Persepsi Masyarakat

Rencana pembangunan Rumah Sakit Budi Mulya di Kecamatan Lowokwaru sudah


diketahui secara luas oleh masyarakat setempat, dan pihak pemrakarsa juga telah melakukan
sosialisasi tentang rencana ini baik melalui media cetak maupun secara langsung kepada
masyarakat sekitar lokasi pembangunan rumah sakit. Dari hasil wawancara, sebagian masyarakat
16

tidak keberatan dengan adanya kegiatan pembangunan Rumah Sakit. Masyarakat setempat
menyadari bahwa pembangunan Rumah sakit didaerah mereka merupakan proyek pemerintah
untuk meningkatkan kesejahteraan serta pelayanan publik kepada masyarakat, yang secara tidak
langsung akan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Sebagian masyarakat yang lain
merasa resah dengan pembangunan rumah sakit ini dikarenakan pembangunannya yang dinilai
terlalu berhimpitan dengan perumahan warga serta kekhawatiran akan limbah yang dihasilkan.

3.3.3 Kesehatan Masyarakat

Status derajat kesehatan masyarakat diantaranya dapat tergambar dari pola penyebaran dan
distribusi penyakit, hal tersebut dapat dilihat dari distribusi jenis dan jumlah penyakit pada 10
penyakit terbesar yang direkam medik/dicatat di unit pelayanan kesehatan utama seperti
puskesmas. Tersedianya fasilitas umum dibidang kesehatan juga sangat berpengaruh pada
tingkat kesehatan masyarakat, berikut adalah fasilitas kesehatan yang tersedia di Kecamatan
Lowokwaru Malang:

Tabel 3.4. Jumlah sarana dan prasarana Kesehatan di Kecamatan Lowokwaru

No. Jenis Fasilitas Jumlah (Unit) Persentase (%)


1 RS Umum Pemerintah 0 0
2 RS Umum Swasta 1 5
3 RS Jiwa 0 0
4 RS Bersalin 2 0
5 Puskesmas 3 15
6 Puskesmas Pembantu 7 35
7 BaLai Pengobatan pembantu. 1 5
8 BKIA 2 10
9 Pos kesehatan 0 10
10 Apotek 6 30
Jumlah 20 100
Sumber: BPS Kecamatan Lowokwaru tahun 2016
17

Dari tabel diatas terlihat bahwa minimnya ketersediaan fasilitas umum dibidang kesehatan
di Kecamatan Lowokwaru, hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat kesehatan
masyarakat sekitar, diharapkan dengan adanya pembangunan rumah sakit di Kecamatan
Lowokwaru ini pelayanan publik dapat ditingkatkan terutama dibidang kesehatan.
18
19

BAB VI

MATRIK RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)


RUMAH SAKIT BUDI MULYA

Waktu Pelaksan Instansi


Jenis Tujuan a& Instansi Penerima
Sumber Dampak Tolak Ukur Metode pengelolaan Lokasi dan
Dampak Pengelolaan Pembiaya Pengawas Pelapora
Periode an n

6.1. TAHAP PRA KONSTRUKSI

6.1.1. SOSIAL MASYRAKAT

Persepsi Sosialisasi proyek Intensitas Meminimalkan Menginformasikan rencana Pemukiman Selama Pihak Pemerinta Pemerinta
masyarakat dan Perijinan keluhan dan timbulnya kegiatan secara jelas dan / atau masyarakat kegiatan Manajeme h h
baik yang protes ketidaksepakatan mengkoordinasikan kegiatan yang terkena pra n rumah Kecamata Kecamata
bersifat masyarakat antara pemrakarsa dengan institusi terkait dan dampak di konstruksi sakit n n
positif proyek dengan Kelurahan Joyo Agung. sekitar lahan berlangsun Lowokwa Lowokwa
maupun masyarakat yang pendirian g sampai ru ru
negatif terkena dampak proyek dengan
Dilakukan kesepakatan tentang operasiona
Sikap kemungkinan pemberian ganti rugi l Bapedalda
masyarakat kepada warga sekitar akibat Kota
terhadap kegiatan proyek sesuai dengan polis Malang
rencana asuransi yang ada serta
pembangunan pemberdayaan masyarakat sebagai
proyek pegawai ketika proyek berjalan

6.2. TAHAP KONSTRUKSI

6.2.1. FISIK KIMIA


20

Penurunan  Mobilisasi Peraturan Meminimalkan  Pembuatan pagar pembatas Area sekitar Selama Pelaksana Bapedalda Bapedalda
kualitas peralatan kerja Gubernur terjadinya proyek dengan lingkungan lokasi proyek kegiatan adalah Kota Kota
udara di  Pengadaan Jawa Timur perubahan  Pencucian ban kendaraan setiap pra kontraktor Malang Malang
lingkungan material Nomor 10 kualitas udara di keluar dari lokasi proyek konstruksi yang
sekitar lokasi  Pembukaan Tahun 2009 lingkungan  Pembersihan dan penyiraman berlangsun ditunjuk
pembangu- lahan dan tentang Baku sekitar jalan didepan proyek g sampai Manajeme
nan proyek pembersihan Mutu Udara  Pengaturan arus keluar masuk dengan n Rumah
lahan Ambien dan kendaraan proyek oleh petugas operasiona sakit
 Kegiatan Emisi Sumber proyek l
konstruksi
Tidak  Pengaturan jadwal jam kerja
bangunan proyek
Bergerak di
Jawa Timur

Peningkatan  Mobilisasi  Kep- Meminimalkan  Pengaturan arus keluar masuk Area sekitar Selama Pelaksana Bapedalda Bapedalda
kebisingan peralatan kerja 048/MENL terjadinya kendaraan proyek oleh petugas lokasi proyek kegiatan adalah Kota Kota
dan getaran  Pengadaan H/11/1996 peningkatan proyek pra kontraktor Malang Malang
di material  Kep- kebisingan dan  Pengaturan jadwal jam kerja konstruksi yang
lingkungan  Pembentukan 049/MENL getaran di proyek berlangsun ditunjuk
sekitar lokasi dan H/11/1996 lingkungan  Mengasuransikan bangunan g sampai Manajeme
proyek pematangan disekitar lokasi proyek dengan n Rumah
lahan  Pembuatan pagar pembatas operasiona sakit
 Pembangunan proyek dengan lingkungan l
konstruksi
bangunan
Rumah sakit
21

Gangguan Pembangunan Kelancaran Meminimalkan  Pengaturan lalu lintas keluar Jaringan jalan Selama Pelaksana Dinas Dinas
kelancaran konstruksi Rumah lalu lintas terjadinya masuk kendaraan proyek oleh di area sekitar tahap adalah Perhubun Perhubun
lalu lintas sakit Budi Mulya gangguan petugas proyek lokasi proyek pelaksanaa kontraktor gan Kota gan Kota
kelancaran lalu  Pengaturan jadwal jam kerja n yang Malang Malang
lintas proyek konstruksi ditunjuk
 Pemasangan rambu lalu lintas di berlangsun Manajeme
Mobilisasi
tapak proyek g n Rumah
peralatan dan Satlantas Satlantas
 Pengecoran sebaiknya dilakukan sakit
material pada malam hari Polwiltabe Polwiltabe
s Malang s Malang

Bapedalda
Kota
Malang

Timbunan  Pengadaan Timbulnya Mengelola  Menyerahkan timbulan sampah Di sekitar Selama Pelaksana Dinas Dinas
sampah material limbah timbulan sampah kontruksi kepada pihak ketiga lokasi proyek tahap adalah Kebersiha Kebersiha
konstruksi  Pembersihan padat/sampah yang muncul untuk dimanfaatkan kembali dan area pelaksanaa kontraktor n Kota n Kota
dan sampah lahan pada lokasi akibat kegiatan  Menyediakan tempat sampah sekitar lokasi n yang Malang Malang
yang  Pembangunan proyek konstruksi dan pada lokasi proyek pembangunan konstruksi ditunjuk
diakibatkan konstruksi aktivitas pekerja  Mengelola dengan mewadahi proyek berlangsun Manajeme
aktivitas rumah sakit sampah yang ditimbulkan oleh g n Rumah
pekerja proyek pada tempat Bapedalda Bapedalda
pekerja pada sakit Kota Kota
sampah yang disediakan
pekerjaan Malang Malang
 Mengeluarkan tempat sampah
konstruksi
pada pagi dan sore hari agar bisa
diangkut oleh petugas
pengumpul sampah
22

Gangguan Pembangunan Kenyamanan Meminimalkan  Dilakukan penyiraman di jalur Area Selama Pelaksana Kelurahan Pemerinta
kenyamanan konstruksi Rumah dan estetika terjadinya jalan di depan proyek, lingkungan tahap adalah Joyo h
dan estetika sakit Budi Mulya gangguan pemeliharaan jalan akses masuk pemukiman pelaksanaa kontraktor Agung Kecamata
kenyamanan dan tapak proyek masyarakat di n yang n
estetika  Pembersihan ceceran tanah pada sekitar lokasi konstruksi ditunjuk Lowokwa
Intensitas dan
ruas jalan yang dilalui kendaraan proyek berlangsun Manajeme ru
Mobilisasi frekuensi proyek Pemerinta
peralatan dan aduan/ g n Rumah h
 Pemasangan rambu-rambu lalu sakit
material keluhan, sikap lintas proyek di permukiman Kecamata
masyarakat yang dilalui kendaraan proyek n Bapedalda
tentang  Sebisa mungkin mengusahakan Lowokwa Kota
aktivitas rekruitment tenaga kerja lokal ru Malang
kegiatan  Melakukan pengelolaan dampak
proyek yang mengganggu kenyamanan
dan estetika (kebisingan). Bapedalda
 Pembangunan pagar pembatas di Kota
sekeliling lokasi pembangunan
Malang
proyek

Kerusakan Pemasangan sheet Adanya Mengurangi dan  Mengurangi terjadinya Daerah di Selama Pelaksana Dinas Bapedalda
bangunan di pile kerusakan memperbaiki kerusakan bangunan akibat sekitar lokasi tahap adalah Pekerjaan Kota
sekitar lokasi bangunan di terjadinya getaran yang ditimbulkan pada proyek pelaksanaa kontraktor Umum Malang
proyek sekitar lokasi kerusakan saat konstruksi dengan n yang Kota
akibat proyek bangunan akibat menggunakan hydraulic hammer konstruksi ditunjuk Malang
Kegiatan pada pemasangan sheet pile dan
getaran Pemancangan getaran yang berlangsun Manajeme
ditimbulkan pada pemancangan. g n Rumah
saat konstruksi  Bekerja sama dengan pihak sakit
asuransi untuk memperbaiki
kerusakan bangunan akibat
getaran yang ditimbulkan pada
saat konstruksi
6.2.2. SOSIAL EKONOMI BUDAYA
23

Pertambahan Pembangunan Jumlah tenaga Melibatkan peran  Menginformasikan dan/atau Area Selama Pelaksana Kecamata Kecamata
Penduduk konstruksi Rumah kerja yang serta masyarakat mengkoordinasikan kebutuhan lingkungan tahap adalah n n
sakit Budi Mulya terserap dalam dalam proyek tenaga kerja sesuai dengan pemukiman pelaksanaa kontraktor Lowokwa Lowokwa
proyek kebutuhan proyek. masyarakat di n yang ru ru
 Sebisa mungkin mengusahakan sekitar lokasi konstruksi ditunjuk
rekruitment tenaga kerja lokal proyek berlangsun Manajeme
Meningkatkan
 Mengusahakan kerjasama dalam g n Rumah
dampak positif penyediaan tempat tinggal bagi Dinas Dinas
antara pemrakarsa sakit Tenaga Tenaga
pekerja proyek
proyek dengan Kerja Kerja
masyarakat Kota Kota
Malang Malang

Bapedalda Bapedalda
Kota Kota
Malang Malang
24

Kesempatan Pembangunan Jumlah tenaga Melibatkan peran  Menginformasikan dan / atau Area Selama Pelaksana Kecamata Kecamata
kerja, konstruksi Rumah kerja yang serta masyarakat mengkoordinasikan kebutuhan lingkungan tahap adalah n n
kesempatan sakit Budi Mulya terserap dalam dalam proyek tenaga kerja sesuai dengan pemukiman pelaksanaa kontraktor Lowokwa Lowokwa
berusaha dan proyek kebutuhan proyek. masyarakat di n yang ru ru
pendapatan  Sebisa mumgkin mengusahakan sekitar lokasi konstruksi ditunjuk
masyarakat rekruitment tenaga kerja lokal proyek berlangsun Manajeme
Meningkatkan
 Mengusahakan kerjasama dalam g n Rumah
Pendapatan dampak positif penyediaan tempat tinggal bagi Dinas Dinas
masyarakat antara pemrakarsa sakit Tenaga Tenaga
pekerja proyek
proyek dengan Kerja Kerja
masyarakat Kota Kota
Malang Malang

Bapedalda Bapedalda
Kota Kota
Malang Malang

Terganggu- Pembangunan Adanya Meningkatkan  Sosialisasi kegiatan secara Masyarakat di Selama Manajeme Kecamata Kecamata
nya pola konstruksi Rumah ketidak hubungan positif berkala kepada masyarakat di Kelurahan kegiatan n Rumah n n
hubungan sakit Budi Mulya sepahaman antara pemrakarsa sekitar proyek Joyo Agung, konstruksi sakit Lowokwa Lowokwa
sosial antara sosial antara proyek dengan  Melakukan koordinasi dan Kecamatan berlangsun ru ru
masyarakat masyarakat di masyarakat komunikasi antara pemrakarsa Lowokwaru, g sampai
dengan sekitar lokasi dengan masyarakat Kota Malang dengan Pelaksana
proyek proyek dengan operasiona adalah Dinas
pihak proyek l kontraktor Tenaga
yang Kerja
ditunjuk Kota
Malang

Bapedalda
Kota
Malang
25

Persepsi Pembangunan Intensitas Meningkatakan  Menginformasikan dan / atau Area Selama Manajeme Kecamata Kecamata
masyarakat konstruksi Rumah keluhan dan dampak positif mengkoordinasikan kegiatan lingkungan tahap n Rumah n n
sakit Budi Mulya proyek bagi ke Kelurahan Joyo Agung pemukiman pelaksanaa sakit Lowokwa Lowokwa
Sikap masyarakat  Penanganan apabila terjadi masyarakat di n ru ru
masyarakat sekitar dampak – dampak negatif sekitar tapak konstruksi
terhadap secara bijaksana dan kooperatif proyek berlangsun
aktivitas g
proyek Bapedalda Bapedalda
Kota Kota
Malang Malang

6.2.3. KESEHATAN MASYARKAT

Gangguan Pembangunan Adanya Menjaga kondisi  Mengunakan alat pelindung diri Area Selama Pelaksana Kecamata Kecamata
kesehatan konstruksi Rumah penyakit fisik kesehatan pekerja pekerja (topi, masker, sarung lingkungan tahap adalah n n
masyarakat sakit Budi Mulya masyarakat proyek dan tangan dan sepatu proyek). pemukiman pelaksanaa kontraktor Lowokwa Lowokwa
dan pekerja dan pekerja masyarakat  Minimalisasi dampak terjadinya masyarakat di n yang ru ru
proyek proyek yang pencemaran udara, kebisingan, sekitar lokasi konstruksi ditunjuk
dapat air dan lingkungan disekitar proyek berlangsun Manajeme
dibuktikan proyek g n Rumah Dinas Dinas
secara sakit Kesehatan Kesehatan
konklusif Kota Kota
diakibatkan Malang Malang
oleh kegiatan
pembangunan.
Bapedalda Bapedalda
Kota Kota
Malang Malang

3.2.4. BIOLOGI
26

Perubahan Kegiatan Adanya Menjaga Mendukung dan memberikan Area Selama Pelaksana Bapedalda Bapedalda
Kuantitas pembangunan spesies flora kelestarian bantuan pada kegiatan penghijauan lingkungan tahap adalah Kota Kota
Flora Darat Rumah sakit Budi yang hilang spesies flora yang di sekitar proyek pemukiman pelaksanaa kontraktor Malang Malang
Mulya berada di sekitar masyarakat di n yang
proyek sekitar lokasi konstruksi ditunjuk
proyek berlangsun Manajeme Kecamata Kecamata
Pengosongan g n Rumah n n
Lahan sakit Lowokwa Lowokwa
ru ru

Perubahan Kegiatan Perbandingan Menjaga Pemnfaatan satwa liar yang benilai Area Selama Pelaksana Bapedalda Bapedalda
Kwantitas pembangunan jumlah Fauna kelestarian ekonomis umtuk di tangkarkan dan lingkungan tahap adalah Kota Kota
Fauna Darat Rumah sakit Budi yang berada di spesies fauna perbaikan lingkungan hidup pemukiman pelaksanaa kontraktor Malang Malang
Mulya sekitar tapak yang berada di mereka. masyarakat di n yang
proyek sekitar proyek sekitar tapak konstruksi ditunjuk
sebelum dan proyek berlangsun Manajeme Kecamata Kecamata
Pengosongan ketika proyek g n Rumah n n
Lahan berjalan sakit Lowokwa Lowokwa
ru ru

6.3. TAHAP OPERASIONAL & PEMELIHARAAN

6.3.1. FISIK KIMIA


27

Penurunan Operasional dan Keluhan Meminimalkan  Peletakan dan pemasangan Area Selama Manajeme Bapedalda Bapedalda
kualitas Pemeliharaan masyarakat penurunan media peredam suara untuk lingkungan kegiatan n Rumah Kota Kota
udara dan Rumah sakit Budi terhadap kualitas udara dan sumber penghasil suara mesin/ pemukiman operasiona sakit Budi Malang Malang
kebisingan Mulya kebisingan kebisingan genzet atau pembuatan ruangan masyarakat di l dan Mulya
khusus sekitar tapak pemelihara
 Penanaman tanaman peredam proyek an Rumah
suara di dalam lingkungan Kecamata Kecamata
Peraturan sakit Budi n n
Rumah sakit Budi Mulya Mulya
Gubernur Lowokwa Lowokwa
Jawa Timur ru ru
Nomor 10
Tahun 2009
tentang Baku
Mutu Udara
Ambien dan
Emisi Sumber
Tidak
Bergerak di
Jawa Timur

Penurunan Operasional dan Peraturan Meminimalkan  Pembuatan dan pengoperasian IPAL Rumah Selama Manajeme Kecamata Kecamata
kuantitas air Pemeliharaan Menteri penurunan IPAL sakit Budi kegiatan n Rumah n n
permukaan Rumah sakit Budi Kesehatan RI kualitas air  Recycle air dari proses IPAL Mulya dan operasiona sakit Budi Lowokwa Lowokwa
atau air Mulya No.416/MEN  Reuse air kolam renang sumur l dan Mulya ru ru
tanah KES/PER/IX/ penduduk pemelihara
1990 Meminimalkan dekat Rumah an Rumah
terjadinya sakit. sakit Budi Bapedalda Bapedalda
limpasan air dari Mulya Kota Kota
Peraturan saluran drainase / Malang Malang
Pemerintah banjir
No.82 Tahun
2001
28

Penurunan Operasional dan Terjadinya Meminimalkan  Pembersihan saluran drainase/ Lingkungan Selama Manajeme DPU Kota DPU Kota
kuantitas air Pemeliharaan banjir terjadinya gorong-gorong Rumah sakit disekitar kegiatan n Rumah Malang Malang
permukaan Rumah sakit Budi limpasan air dari Budi Mulya rumah sakit operasiona sakit Budi
atau air Mulya saluran drainase /  Pembuatan sumur resapan air l dan Mulya
tanah banjir hujan pemelihara Bapedalda Bapedalda
an Rumah Kota Kota
sakit Budi Malang Malang
Mulya

Timbunan Operasional dan Volume Menjaga  Penempatan tempat sampah Lingkungan Selama Manajeme Dinas Dinas
limbah padat Pemeliharaan sampah kebersihan tertutup pada lokasi-lokasi disekitar kegiatan n Rumah Kebersiha Kebersiha
Rumah sakit Budi timbulan sampah tertentu rumah sakit operasiona sakit Budi n Kota n Kota
Mulya agar tidak  Penyediaan tempat pembuangan l dan Mulya Malang Malang
mengganggu sementara pemelihara
estetika dan  Pemisahan sampah basah dan an Rumah
kenyamanan sampah kering sakit Budi Bapedalda Bapedalda
lingkungan  Disediakan petugas kebersihan Mulya
untuk menangani sampah. Kota Kota
 Pengambilan sampah dari tempat Malang Malang
pembuangan sementara secara
kontinyu


29

Gangguan Operasional dan Tingkat  Meningkatnya  Pemberlakuan manajemen parkir Lingkungan Selama Manajeme Dinas Dinas
lalu lintas Pemeliharaan kepadatan kapasitas dan sirkulasi lalu lintas disekitar kegiatan n Rumah Perhubun Perhubun
Rumah sakit Budi hunian ruang pelayanan kendaraan parkir rumah sakit operasiona sakit Budi gan Kota gan Kota
Mulya parkir dan tempat parkir  Mempekerjakan petugas l dan Mulya Malang Malang
pergantian  Meningkatnya (Security) pengatur lalu lintas di pemelihara
parkir di kelancaran pintu masuk dan keluar Rumah an Rumah
Rumah sakit sirkulasi arus sakit Budi Mulya sakit Budi
lalu lintas  Pengaturan akses masuk dan Bapedalda Bapedalda
Budi Mulya Mulya Kota Kota
kendaraan keluar Rumah sakit Budi Mulya
parkir di Area dan peningkatan kinerja Malang Malang
operasional pelayanan parkir
Penambahan Rumah sakit  Pemasangan rambu lalu lintas di
volume Budi Mulya sekitar rumah sakit.
kendaraan  Meningkatnya
kenyamanan
dan
keamanan
pengunjung
Rumah sakit
Budi Mulya

Gangguan Operasional dan Intensitas dan Menjaga tingkat  Melakukan pengelolaan dampak Lingkungan Selama Manajeme Kecamata Bapedalda
kenyamanan Pemeliharaan frekuensi kenyamanan pada kegaitan yang berdampak disekitar kegiatan n Rumah n Kota
dan estetika Rumah sakit Budi aduan / hidup masyarakat pada kenyamanan dan estetika rumah sakit operasiona sakit Budi Lowokwa Malang
Mulya keluhan, sikap dan estetika (kualitas udara dan air, l dan Mulya ru
masyarakat kebisingan, kuantitas air, pemelihara
tentang timbulan sampah dan gangguan an Rumah
aktivitas lalu lintas) sakit Budi Bapedalda
kegiatan Mulya Kota
proyek Malang

6.3.2. SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN KESEHATAN MASYARKAT


30

Pertambahan Operasional dan Penyerapan Meningkatkan  Menginformasikan dan / atau Lingkungan Selama Manajeme Kecamata Kecamata
penduduk Pemeliharaan tenaga kerja persepsi positif mengkoordinasikan kebutuhan disekitar kegiatan n Rumah n n
Rumah sakit Budi masyarakat tenaga kerja sesuai dengan rumah sakit operasiona sakit Budi Lowokwa Lowokwa
Mulya terhadap kebutuhan Rumah sakit Budi l dan Mulya ru ru
operasional dan Mulya pemelihara
pemeliharaan  Sebisa mungkin mengutamakan an Rumah
Rumah sakit Budi rekruitment tenaga kerja lokal sakit Budi
Rumah sakit Budi Mulya Dinas Dinas
Mulya Mulya Tenaga Tenaga
 Pengupahan sesuai dengan
standar berlaku bagi Rumah sakit Kerja Kerja
Budi Mulya Kota Kota
 Kerjasama dalam penyediaan Malang Malang
tempat tinggal bagi pekerja
Rumah sakit Budi Mulya
Bapedalda Bapedalda
Kota Kota
Malang Malang
31

Kesempatan Operasional dan Penyerapan Meningkatkan  Menginformasikan dan / atau Lingkungan Selama Manajeme Kecamata Kecamata
kerja, Pemeliharaan tenaga kerja dampak positif mengkoordinasikan kebutuhan disekitar kegiatan n Rumah n n
kesempatan Rumah sakit Budi Rumah sakit antara pemrakarsa tenaga kerja sesuai dengan rumah sakit operasiona sakit Budi Lowokwa Lowokwa
berusaha dan Mulya Budi Mulya Rumah sakit Budi kebutuhan Rumah sakit Budi l dan Mulya ru ru
pendapatan Mulya dengan Mulya pemelihara
masyarakat masyarakat  Sebisa mungkin mengutamakan an Rumah
rekruitment tenaga kerja lokal sakit Budi
Rumah sakit Budi Mulya Dinas Dinas
Mulya Tenaga Tenaga
 Pengupahan sesuai dengan
standar berlaku bagi Rumah sakit Kerja Kerja
Budi Mulya Kota Kota
 Kerjasama dalam penyediaan Malang Malang
tempat tinggal bagi pekerja
Rumah sakit Budi Mulya
Bapedalda Bapedalda
Kota Kota
Malang Malang
32

Terganggun Operasional dan Adanya Meningkatkan  Sosialisasi kegiatan secara Lingkungan Selama Manajeme Kecamata Kecamata
ya pola Pemeliharaan ketidak hubungan positif berkala kepada masyarakat di disekitar kegiatan n Rumah n n
hubungan Rumah sakit Budi sepahaman antara pemrakarsa sekitar proyek rumah sakit konstruksi sakit Budi Lowokwa Lowokwa
sosial antara Mulya sosial antara proyek dengan  Melakukan koordinasi dan berlangsun Mulya ru ru
masyarakat masyarakat di masyarakat komunikasi antara pemrakarsa g sampai
dengan sekitar lokasi dengan masyarakat dengan
proyek proyek dengan operasiona Pelaksana Kelurahan Dinas
pihak proyek l adalah Joyo Tenaga
kontraktor Agung Kerja
yang Kota
ditunjuk Malang

Bapedalda
Kota
Malang

Persepsi Operasional dan Intensitas Meningkatakan  Menginformasikan dan / atau Lingkungan Selama Manajeme Kecamata Kecamata
masyarakat Pemeliharaan keluhan dan dampak positif mengkoordinasikan kegiatan ke disekitar kegiatan n Rumah n n
positif Rumah sakit Budi protes operasional dan Kelurahan Setempat rumah sakit operasiona sakit Budi Lowokwa Lowokwa
maupun Mulya masyarakat pemeliharaan  Penanganan apabila terjadi l dan Mulya ru ru
negatif Rumah sakit Budi dampak – dampak negatif secara pemelihara
masyarakat Sikap Mulya bagi bijaksana dan kooperatif an Rumah
masyarakat masyarakat sakit Budi
terhadap Bapedalda Bapedalda
sekitar Mulya Kota Kota
aktivitas
operasional Malang Malang
dan
pemeliharaan
Rumah sakit
Budi Mulya
33

6.3.3. KESEHATAN MASYARAKAT

Gangguan Operasional dan Angka Menjaga kondisi  Menggunakan alat pelindung diri Lingkungan di Selama Manajeme Kecamata Kecamata
kesehatan Pemeliharaan kesakitan kesehatan pekerja (topi, masker, sarung dalam area kegiatan n Rumah n n
masyarakat Rumah sakit Budi karyawan karyawan Rumah tangan dan sepatu). Rumah sakit operasiona sakit Budi Lowokwa Lowokwa
dan Mulya Rumah sakit sakit Budi Mulya  Kerjasama dengan asuransi Budi Mulya l dan Mulya ru ru
karyawan Budi Mulya dan masyarakat tenaga kerja bagi pemeliharaan dan pemelihara
Rumah sakit yang dapat kesehatan karyawan Rumah sakit lingkungan an Rumah
Budi Mulya dibuktikan Budi Mulya pemukiman di sakit Budi
 Minimalisasi dampak terjadinya Dinas Dinas
secara sekitar lokasi Mulya Kesehatan Kesehatan
pencemaran udara, kebisingan,
konklusif Rumah sakit Kota Kota
air dan lingkungan disekitar
diakibatkan Malang Malang
Rumah sakit Budi Mulya
oleh kegiatan
operasional
rumah sakit.
Bapedalda Bapedalda
Kota Kota
Malang Malang

6.3.4. BIOLOGI

Perubahan Operasional dan Adanya Menjaga  Mendukung dan membantu Area Selama Manajeme Bapedalda Bapedalda
Kuantitas Pemeliharaan spesies flora kelestarian kegiatan penghijauan di lingkungan kegiatan n Rumah Kota Kota
Flora Darat Rumah sakit Budi yang hilang spesies flora yang lingkungan sekitar lokasi Rumah pemukiman operasiona sakit Malang Malang
Mulya berada di sekitar sakit Budi Mulya masyarakat di l dan
proyek  Pembuatan taman (penghijauan) sekitar lokasi pemelihara
di dalam area Rumah sakit proyek an Rumah
Exoporia Kecamata Kecamata
sakit Budi n n
Mulya Lowokwa Lowokwa
ru ru
34

Perubahan Operasional dan Perbandingan Menjaga Mendukung kegiatan penghijauan Area Selama Manajeme Bapedalda Bapedalda
Kuantitas Pemeliharaan jumlah Fauna kelestarian di lingkungan sekitar Rumah sakit lingkungan kegiatan n Rumah Kota Kota
Fauna Darat Rumah sakit Budi yang berada di spesies fauna Budi Mulya sebagai habitat yang pemukiman operasiona sakit Malang Malang
Mulya sekitar lokasi yang berada di baru bagi fauna darat masyarakat di l dan
proyek sekitar proyek sekitar lokasi pemelihara
sebelum dan proyek an Rumah Kecamata Kecamata
ketika proyek sakit Budi n n
berjalan Mulya Lowokwa Lowokwa
ru ru

Perubahan Kegiatan Perbandingan Meningkatkan Analisa Kelimpahan Fitoplankton, Area Selama Manajeme Bapedalda Bapedalda
Kuantitas Buangan Limbah jumlah Fora serta men jaga dan analisa baku mutu limbah cair lingkungan kegiatan n Rumah Kota Kota
Flora Air Rumah sakit Budi yang berada di keberadaan flora sebelum dibuang ke lingkungan pemukiman operasiona sakit Malang Malang
Mulya sekitar tapak yang terancam masyarakat di l dan
proyek punah di lokasi sekitar tapak pemelihara
sebelum dan sekitar proyek proyek an Rumah Kecamata Kecamata
ketika proyek sakit Budi n n
berjalan Mulya Lowokwa Lowokwa
ru ru

Perubahan Kegiatan Perbandingan Meningkatkan Analisa Kelimpahan Zooplankton, Area Selama Manajeme Bapedalda Bapedalda
Kuantitas Buangan Limbah jumlah Fauna serta men jaga dan analisa baku mutu limbah cair lingkungan kegiatan n Rumah Kota Kota
Fauna Air Rumah sakit Budi yang berada di keberadaan fauna yang dibuang ke lingkunmgan pemukiman operasiona sakit Malang Malang
Mulya sekitar tapak yang terancam masyarakat di l dan
proyek punah di lokasi sekitar tapak pemelihara
sebelum dan sekitar proyek proyek an Rumah Kecamata Kecamata
ketika proyek sakit Budi n n
berjalan Mulya Lowokwa Lowokwa
ru ru
35

BAB VII

MATRIK RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)


RUMAH SAKIT BUDI MULYA

Pembiaya
Waktu Institusi
Jenis Tujuan Lokasi an & Institusi
Sumber Dampak Parameter Metode pemantauan dan penerima
Dampak Pemantauan Pemantauan Pelaksan pengawas
periode pelaporan
a
7.1. TAHAP PRA KONSTRUKSI
7.1.1. SOSIAL MASYRAKAT
Persepsi Sosialisasi proyek Intensitas Meminimalkan Sosialisasi proyek, Pemukiman Satu Pihak Kecamatan Kecamatan
masyarakat keluhan dan timbulnya pembagian kuesioner, masyarakat terkena kali Manajeme Lowokwaru Lowokwaru
baik yang Perencanaan, protes ketidaksepakatan wawancara dengan dampak di wilayah selama n Rumah
bersifat Survei dan masyarakat antara pemrakarsa masyarakat di sekitar proyek kegiatan Sakit Pemerintah
positif Perijinan proyek dengan proyek pra Setempat
maupun Sikap masyarakat yang konstru
negatif masyarakat terkena dampak. ksi Bapedalda
terhadap berlangs Kota
rencana ung Malang
pembangunan
proyek
7.2. TAHAP KONSTRUKSI
7.2.1. GEOFISIK KIMIA
36

Penurunan Mobilisasi Peraturan Meminimalkan Pengambilan sampel dan Area sekitar lokasi Satu Pihak Bapedalda Bapedalda
kualitas udara peralatan kerja Gubernur terjadinya analisa laboratorium proyek kali Manajeme Kota Kota
di lingkungan Jawa Timur perubahan kualitas udara selama n Rumah Malang Malang
sekitar tapak Pengadaan Nomor 10 kualitas udara di kegiata Sakit
proyek material Tahun 2009 lingkungan sekitar n pra Pelaksana
konstr adalah
Kegiatan uksi kontraktor
konstruksi berlan yang
bangunan gsung ditunjuk
sampai
dengan
operasi
onal

Peningkatan Mobilisasi Kep- Meminimalkan Pengambilan sample, Area sekitar tapak Satu Pihak Bapedalda Bapedalda
kebisingan peralatan kerja 048/MENLH/ terjadinya pengukuran dan analisa proyek kali Manajeme Kota Kota
dan getaran Pengadaan 11/1996 peningkatan hasil selama n Rumah Malang Malang
di lingkungan material kebisingan dan kegiata Sakit
sekitar tapak getaran di n pra Pelaksana
proyek Kegiatan lingkungan konstr adalah
pembangunan uksi kontraktor
Rumah Sakit Budi berlan yang
Mulya gsung ditunjuk
sampai
dengan
operasi
onal
37

Terjadinya Kegiatan Frekuensi Meminimalkan Pengamatan visual dan Area sekitar tapak Satu Pihak Dinas Dinas
peningaktan pembangunan banjir yang terjadinya banjir evaluasi data proyek kali Manajeme Pekerjaan Pekerjaan
kuantitas air Rumah Sakit Budi terjadi di lingkungan selama n Rumah Umum Kota Umum Kota
larian di Mulya sekitar proyek tahap Sakit Malang Malang
lingkungan pelaks Pelaksana
sekitar tapak anaan adalah Bapedalda
proyek konstr kontraktor Kota
uksi yang Malang
berlan ditunjuk
gsung

Penurunan Kegiatan Peraturan Meminimalkan Pengambilan sample dan Area sekitar tapak Satu Pihak Bapedalda Bapedalda
kualitas air pembangunan Menteri terjadinya analisa kualitas air bersih, proyek kali Manajeme Kota Kota
bersih, air Rumah Sakit Budi Kesehatan RI penurunan air permukaan selama n Rumah Malang Malang
permukaan di Mulya No.416/Menk kualitas air bersih, tahap Sakit
lingkungan es/Per/IX/199 air permukaan di pelaks Pelaksana
sekitar tapak 0 lingkungan sekitar anaan adalah
proyek tapak proyek konstr kontraktor
Peraturan uksi yang
Pemerintah berlan ditunjuk
No.82 Tahun gsung
2001
Timbunan Pengadaan Timbulnya Memantau Pengamatan visual dan Area sekitar tapak Selama Pihak Bapedalda Bapedalda
sampah material limbah pengelolaan evaluasi data proyek tahap Manajeme Kota Kota
konstruksi padat/sampah timbulan sampah pelaks n Rumah Malang Malang
dan sampah Pematangan lahan pada lokasi yang muncul anaan Sakit
yang proyek akibat kegiatan konstr Pelaksana
diakibatkan Pembangunan konstruksi dan uksi adalah
aktivitas konstruksi rumah aktivitas pekerja berlan kontraktor
pekerja pada sakit gsung yang
pekerjaan ditunjuk
konstruksi
38

Gangguan Kegiatan Kelancaran Meminimalkan Pengamatan visual dan Jaringan jalan di area Satu Pihak Dinas Dinas
kelancaran pembangunan lalu lintas terjadinya evaluasi data sekitar tapak proyek kali Manajeme Perhubunga Perhubunga
lalu lintas Rumah Sakit Budi gangguan selama n Rumah n Kota n Kota
Mulya kelancaran lalu tahap Sakit Malang Malang
lintas pelaks Pelaksana
Mobilisasi anaan adalah Satlantas Satlantas
peralatan dan konstr kontraktor Polwiltabes Polwiltabes
material uksi yang Malang Malang
berlan ditunjuk
gsung Bapedalda
Kota
Malang
Gangguan Kegiatan Kenyamanan Meminimalkan Pengamatan visual dan Area lingkungan Satu Pihak Kecamatan Bapedalda
kenyamanan pembangunan dan estetika terjadinya evaluasi data pemukiman kali Manajeme Lowokwaru Kota
dan estetika Rumah Sakit Budi gangguan masyarakat di sekitar selama n Rumah Malang
Mulya kenyamanan dan tapak proyek tahap Sakit Bapedalda
estetika pelaks Pelaksana Kota
Mobilisasi anaan adalah Malang
peralatan dan konstr kontraktor
material uksi yang
berlan ditunjuk
gsung

7.2.2. SOSIAL EKONOMI BUDAYA


Pertambahan Kegiatan Jumlah tenaga Melibatkan peran Pengamatan visual dan Area Satu kali Pihak Kecamatan Dinas
Penduduk pembangunan kerja yang serta masyarakat evaluasi data lingkungan selama tahap Manajeme Lowokwaru Tenaga
Rumah Sakit Budi terserap dalam dalam proyek pemukiman pelaksanaan n Rumah Kerja Kota
Mulya proyek masyarakat di konstruksi Sakit Dinas Malang
Meningkatkan sekitar tapak berlangsung Pelaksana Tenaga
dampak positif proyek adalah Kerja Kota Bapedalda
antara pemrakarsa kontraktor Malang Kota
proyek dengan yang Malang
masyarakat ditunjuk Bapedalda
Kota
Malang
39

Kesempatan Kegiatan Jumlah tenaga Melibatkan peran Pengamatan visual dan Area Satu kali Pihak Kecamatan Dinas
kerja, pembangunan kerja yang serta masyarakat evaluasi data lingkungan selama tahap Manajeme Lowokwaru Tenaga
kesempatan Rumah Sakit Budi terserap dalam dalam proyek pemukiman pelaksanaan n Rumah Kerja Kota
berusaha dan Mulya proyek masyarakat di konstruksi Sakit Dinas Malang
pendapatan Meningkatkan sekitar tapak berlangsung Pelaksana Tenaga
masyarakat Pendapatan dampak positif proyek adalah Kerja Kota Bapedalda
masyarakat antara pemrakarsa kontraktor Malang Kota
proyek dengan yang Malang
masyarakat ditunjuk Bapedalda
Kota
Malang

Tergangguny Kegiatan Adanya Memantau Pengamatan visual dan Masyarakat di Satu kali Pihak Kecamatan Dinas
a pola pembangunan ketidak hubungan sosial evaluasi data Kecamatan selama tahap Manajeme Lowokwaru Kesehatan
hubungan Rumah Sakit Budi sepahaman antara pemrakarsa Lowokwaru pelaksanaan n Rumah Kota
sosial antara Mulya sosial antara proyek dengan Kota Malang konstruksi Sakit Dinas Malang
masyarakat masyarakat di masyarakat berlangsung Pelaksana Kesehatan
dengan sekitar lokasi adalah Kota Bapedalda
proyek proyek dengan kontraktor Malang Kota
pihak proyek yang Malang
ditunjuk Bapedalda
Kota
Malang

Persepsi Kegiatan Intensitas Meningkatakan Pengamatan visual dan Area Satu kali Pihak Kecamatan Bapedalda
masyarakat pembangunan keluhan dampak positif evaluasi data lingkungan selama tahap Manajeme Lowokwaru Kota
Rumah Sakit Budi masyarakat proyek bagi pemukiman pelaksanaan n Rumah Malang
Mulya masyarakat masyarakat di konstruksi Sakit Bapedalda
Sikap sekitar sekitar tapak berlangsung Pelaksana Kota
masyarakat proyek adalah Malang
terhadap kontraktor
aktivitas yang
proyek ditunjuk

7.2.3. KESEHATAN MASYARKAT


40

Gangguan Kegiatan Adanya Menjaga kondisi Pengamatan visual dan Masyarakat di Satu kali Pihak Kecamatan Dinas
kesehatan pembangunan kesakitan kesehatan pekerja evaluasi data Kecamatan selama tahap Manajeme Lowokwaru Kesehatan
masyarakat Rumah Sakit Budi masyarakat proyek dan Lowokwaru pelaksanaan n Rumah Kota
dan pekerja Mulya dan pekerja masyarakat Kota Malang konstruksi Sakit Dinas Malang
proyek proyek berlangsung Pelaksana Kesehatan
sampai dengan adalah Kota Bapedalda
operasional kontraktor Malang Kota
yang Malang
ditunjuk Bapedalda
Kota
Malang

7.2.4. BIOLOGI
Perubahan Kegiatan Perbandingan Meningkatkan Pengamatan visual dan Wilayah Satu kali pada Pihak Kecamatan Bapedalda
Kuantitas pembangunan jumlah Fora serta men jaga evaluasi data sekitar proyek tahap Manajeme Lowokwaru Kota
Flora Darat Rumah Sakit Budi yang berada di keberadaan flora pembangunan n Rumah Malang
Mulya sekitar tapak yang terancam Sakit Bapedalda
proyek punah di lokasi Pelaksana Kota
Pengosongan sebelum dan sekitar proyek adalah Malang
Lahan ketika proyek kontraktor
berjalan yang
ditunjuk

Perubahan Mobilisasi bahan Perbandingan Meningkatkan Pengamatan visual dan Wilayah Satu kali pada Pihak Kecamatan Bapedalda
Kuantitas jumlah Fauna serta men jaga evaluasi data sekitar proyek tahap Manajeme Lowokwaru Kota
Fauna Darat Pengosongan yang berada di keberadaan fauna pembangunan n Rumah Malang
lahan sekitar tapak yang terancam Sakit Bapedalda
proyek punah di lokasi Pelaksana Kota
Kegiatan sebelum dan sekitar proyek adalah Malang
pembangunan ketika proyek kontraktor
Rumah Sakit Budi berjalan yang
Mulya ditunjuk

7.3. TAHAP OPERASIONAL & PEMELIHARAAN


7.3.1. FISIK KIMIA
41

Penurunan Operasional dan SK Gub, Meminimalkan Pengambilan sample dan Area Setiap 6 bulan Pihak Kecamatan Bapedalda
kualitas udara Pemeliharaan Jateng penurunan analisa kualitas udara lingkungan sekali selama Manajeme Lowokwaru Kota
Rumah Sakit Budi No 8 Tahun kualitas udara dan pemukiman kegiatan n Rumah Malang
Mulya 2001 kebisingan masyarakat di operasional Sakit Bapedalda
sekitar dan dan Kota
didalam rumah pemeliharaan Malang
sakit Rumah Sakit
Budi Mulya

Peningkatan Operasional dan Kep- Meminimalkan Pengambilan sample, Area Setiap 6 bulan Pihak Kecamatan Bapedalda
kebisingan Pemeliharaan 048/MENLH/ penurunan pengukuran dan analisa lingkungan sekali selama Manajeme Lowokwaru Kota
Rumah Sakit Budi 11/1996 kualitas udara dan kebisingan pemukiman kegiatan n Rumah Malang
Mulya kebisingan masyarakat di operasional Sakit Bapedalda
sekitar dan dan Kota
didalam rumah pemeliharaan Malang
sakit Rumah Sakit
Budi Mulya
Penurunan Operasional dan Peraturan Meminimalkan Pengambilan sample dan Area Air bersih Pihak Bapedalda Bapedalda
kualitas air Pemeliharaan Menteri penurunan analisa laboratorium lingkungan setiap 3 bulan Manajeme Kota Kota
Rumah Sakit Budi Kesehatan RI kualitas air kualitas udara pemukiman sekali n Rumah Malang Malang
Mulya No.416/Per/M masyarakat di Sakit
enkes/IX/1990 sekitar dan Air limbah
didalam rumah setiap 1 bulan
Perda Prop sakit sekali
Jateng No.10
Tahun 2004 Air permukaan
setiap 6 bulan
Peraturan sekali selama
Pemerintah kegiatan
No.82 Tahun operasional
2001 dan
pemeliharaan
Rumah Sakit
Budi Mulya
42

Penurunan Operasional dan Terjadinya Meminimalkan Pengamatan visual dan Area Setiap waktu Pihak DPU Kota DPU Kota
kuantitas air Pemeliharaan banjir terjadinya evaluasi data lingkungan selama Manajeme Malang Malang
permukaan Rumah Sakit Budi limpasan air dari pemukiman kegiatan n Rumah
atau air tanah Mulya saluran drainase / masyarakat di operasional Sakit Bapedalda Bapedalda
banjir sekitar dan dan Kota Kota
didalam rumah pemeliharaan Malang Malang
sakit Rumah Sakit
Budi Mulya

Timbulan Operasional dan Perda Menjaga Pengamatan visual dan Area Setiap hari Pihak Dinas Dinas
limbah padat Pemeliharaan Kotamadya kebersihan evaluasi data lingkungan selama Manajeme Kebersihan Kebersihan
Rumah Sakit Budi Dati II Malang timbulan sampah pemukiman kegiatan n Rumah Kota Kota
Mulya No. 6 Tahun agar tidak masyarakat di operasional Sakit Malang Malang
1993 mengganggu sekitar dan dan
estetika dan didalam rumah pemeliharaan Kecamatan Bapedalda
kenyamanan sakit Rumah Sakit Malang Kota
lingkungan Budi Mulya Tengah Malang

Gangguan Operasional dan Tingkat Menjaga Pengamatan visual dan Area Setiap 1 tahun Pihak Dinas Dinas
lalu lintas Pemeliharaan kepadatan ketertiban lalu evaluasi data lingkungan sekali selama Manajeme Perhubunga Perhubunga
Rumah Sakit Budi hunian ruang lintas pemukiman kegiatan n Rumah n Kota n Kota
Mulya parkir dan masyarakat di operasional Sakit Malang Malang
pergantian sekitar dan dan
parkir di didalam rumah pemeliharaan Bapedalda Bapedalda
Rumah Sakit sakit Rumah Sakit Kota Kota
Budi Mulya Budi Mulya Malang Malang
Penambahan
volume
kendaraan di
sekitar rumah
sakit
43

Gangguan Operasional dan Kenyamanan Meminimalkan Pengamatan visual dan Area Satu kali Pihak Kecamatan Bapedalda
kenyamanan Pemeliharaan dan estetika terjadinya evaluasi data lingkungan selama tahap Manajeme Lowokwaru Kota
dan estetika Rumah Sakit Budi gangguan pemukiman pelaksanaan n Rumah Malang
Mulya kenyamanan dan masyarakat di konstruksi Sakit Bapedalda
estetika sekitar dan berlangsung Pelaksana Kota
didalam rumah adalah Malang
sakit kontraktor
yang
ditunjuk

7.3.2. SOSIAL EKONOMI BUDAYA


Pertambahan Operasional dan Penyerapan Meningkatkan Pengamatan visual dan Masyarakat di Setiap 1 tahun Pihak Kecamatan Dinas
penduduk Pemeliharaan tenaga kerja persepsi positif evaluasi data Kecamatan sekali selama Manajeme Lowokwaru Tenaga
Rumah Sakit Budi masyarakat Lowokwaru kegiatan n Rumah Kerja Kota
Mulya terhadap Kota Malang operasional Sakit Dinas Malang
operasional dan dan Tenaga
pemeliharaan pemeliharaan Kerja Kota Bapedalda
Rumah Sakit Budi Rumah Sakit Malang Kota
Mulya Budi Mulya Malang
Bapedalda
Kota
Malang

Kesempatan Operasional dan Prosentase Meningkatkan Pengamatan visual, Masyarakat di Setiap 1 tahun Pihak Kecamatan Dinas
kerja, Pemeliharaan penyerapan dampak positif kuesioner dalam Kecamatan sekali selama Manajeme Lowokwaru Tenaga
kesempatan Rumah Sakit Budi tenaga kerja antara pemrakarsa masyarakat dan evaluasi Lowokwaru kegiatan n Rumah Kerja Kota
berusaha dan Mulya Rumah Sakit Rumah Sakit Budi data Kota Malang operasional Sakit Dinas Malang
pendapatan Budi Mulya Mulya dengan dan Tenaga
masyarakat masyarakat pemeliharaan Kerja Kota Bapedalda
Rumah Sakit Malang Kota
Budi Mulya Malang
Bapedalda
Kota
Malang
44

Tergangguny Operasional dan Adanya Meningkatakan Pengamatan visual dan Masyarakat di Setiap 1 tahun Pihak Kecamatan Bapedalda
a pola Pemeliharaan ketidak dampak positif kuesioner dalam Kecamatan sekali selama Manajeme Lowokwaru Kota
hubungan Rumah Sakit Budi sepahaman operasional dan masyarakat dan evaluasi Lowokwaru kegiatan n Rumah Malang
sosial antara Mulya sosial antara pemeliharaan data Kota Malang operasional Sakit Bapedalda
masyarakat masyarakat di Rumah Sakit Budi dan Kota
dengan sekitar lokasi Mulya bagi pemeliharaan Malang
proyek proyek dengan masyarakat Rumah Sakit
pihak proyek sekitar Budi Mulya

Persepsi Operasional dan


Intensitas Meningkatakan Pengamatan visual dan Masyarakat di Setiap 1 tahun Pihak Kecamatan Bapedalda
masyarakat Pemeliharaan keluhan dan dampak positif kuesioner dalam Kecamatan sekali selama Manajeme Lowokwaru Kota
positip Rumah Sakit Budi
protes operasional dan masyarakat dan evaluasi Lowokwaru kegiatan n Rumah Malang
maupun Mulya masyarakat pemeliharaan data Kota Malang operasional Sakit Bapedalda
negatip Sikap Rumah Sakit Budi dan Kota
masyarakat masyarakat Mulya bagi pemeliharaan Malang
terhadap masyarakat Rumah Sakit
aktivitas sekitar Budi Mulya
operasional
dan
pemeliharaan
Rumah Sakit
Budi Mulya
7.3.3. KESEHATAN MASYARKAT
Gangguan Operasional & Angka Menjaga kondisi Pengamatan visual dan Masyarakat di Setiap 6 bulan Pihak Kecamatan Dinas
kesehatan pemeliharaan kesakitan kesehatan evaluasi data Kecamatan sekali selama Manajeme Lowokwaru Kesehatan
masyarakat Rumah Sakit Budi karyawan karyawan Rumah Lowokwaru kegiatan n Rumah Kota
dan karyawan Mulya Rumah Sakit Sakit Budi Mulya Kota Malang operasional Sakit Dinas Malang
Rumah Sakit Budi Mulya dan masyarakat dan Kesehatan
Budi Mulya dapat pemeliharaan Kota Bapedalda
dibuktikan Rumah Sakit Malang Kota
secara Budi Mulya Malang
konklusif Bapedalda
diakibatkan Kota
oleh kegiatan Malang
operasional
rumah sakit.
45

Sanitasi Operasional dan Angka Menjaga kondisi Pengamatan visual dan Masyarakat di Setiap 6 bulan Pihak Kecamatan Dinas
Lingkungan Pemeliharaan kesakitan kesehatan evaluasi data Kecamatan sekali selama Manajeme Lowokwaru Kesehatan
Rumah Sakit Budi karyawan karyawan Rumah Lowokwaru kegiatan n Rumah Kota
Mulya Rumah Sakit Sakit Budi Mulya Kota Malang operasional Sakit Dinas Malang
Budi Mulya dan masyarakat dan Kesehatan
dapat pemeliharaan Kota Bapedalda
dibuktikan Rumah Sakit Malang Kota
secara Budi Mulya Malang
konklusif Bapedalda
diakibatkan Kota
oleh kegiatan Malang
operasional
rumah sakit
7.3.4. BIOLOGI
Perubahan Perubahan Lahan Perbandingan Meningkatkan Pengamatan visual dan Wilayah Setiap 6 bulan Pihak Kecamatan Bapedalda
Kuantitas di sekitar rumah jumlah Fora serta men jaga evaluasi data sekitar proyek sekali selama Manajeme Lowokwaru Kota
Flora Darat sakit pasca yang berada di keberadaan flora kegiatan n Rumah Malang
operasional rumah sekitar tapak yang terancam operasional Sakit Bapedalda
sakit proyek punah di lokasi dan Kota
sebelum dan sekitar proyek pemeliharaan Malang
ketika proyek Rumah Sakit
berjalan Budi Mulya

Perubahan Perubahan Lahan Perbandingan Meningkatkan Pengamatan visual dan Wilayah Setiap 6 bulan Pihak Kecamatan Bapedalda
Kuantitas di sekitar rumah jumlah Fauna serta men jaga evaluasi data sekitar proyek sekali selama Manajeme Lowokwaru Kota
Fauna Darat sakit, pasca yang berada di keberadaan fauna kegiatan n Rumah Malang
operasional rumah sekitar tapak yang terancam operasional Sakit Bapedalda
sakit proyek punah di lokasi dan Kota
sebelum dan sekitar proyek pemeliharaan Malang
ketika proyek Rumah Sakit
berjalan Budi Mulya
46

Perubahan Kegiatan Buangan Perbandingan Meningkatkan Pengamatan visual dan Wilayah Setiap 6 bulan Pihak Kecamatan Bapedalda
Kuantitas Limbah Rumah jumlah Fora serta men jaga evaluasi data sekitar proyek sekali selama Manajeme Lowokwaru Kota
Flora Air Sakit Budi Mulya yang berada di keberadaan flora kegiatan n Rumah Malang
sekitar tapak yang terancam operasional Sakit Bapedalda
proyek punah di lokasi dan Kota
sebelum dan sekitar proyek pemeliharaan Malang
ketika proyek Rumah Sakit
berjalan Budi Mulya

Perubahan Kegiatan Buangan Perbandingan Meningkatkan Pengamatan visual dan Wilayah Setiap 6 bulan Pihak Kecamatan Bapedalda
Kuantitas Limbah Rumah jumlah Fauna serta men jaga evaluasi data sekitar proyek sekali selama Manajeme Lowokwaru Kota
Fauna Air Sakit Budi Mulya yang berada di keberadaan fauna kegiatan n Rumah Malang
sekitar tapak yang terancam operasional Sakit Bapedalda
proyek punah di lokasi dan Kota
sebelum dan sekitar proyek pemeliharaan Malang
ketika proyek Rumah Sakit
berjalan Budi Mulya
47

Daftar Pustaka
Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang Analisis Dampak Lingkungan. Pemerintah RI
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan. DPR RI
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan. DPR RI

Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. DPR RI

Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya. DPR RI

Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman. DPR RI

Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang. DPR RI

Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. DPR RI

Undang-Undang No. 7 Tahun 2001 Tentang Pengairan. DPR RI

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. DPR RI

Undang-Undang No. 35 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. DPR
RI

Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. DPR RI

Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 Tentang Pembebasan Lahan. DPR RI

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau


Perusakan Laut. Pemerintah RI

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup Peraturan. Pemerintah RI

Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air. Pemerintah RI

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah. Pemerintah RI

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 tahun 2010 Tentang Sertifikasi
kompetensi penyusun dokumen analisis mengenai Dampak lingkungan hidup dan
persyaratan lembaga pelatihan Kompetensi penyusun dokumen analisis mengenai dampak
Lingkungan hidup. Kementrian Lingkungan Hidup RI
48

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06


tahun 2006 tentang Pedoman Umum Standardisasi Kompetensi Personil dan Lembaga
Jasa Lingkungan.Kementrian Lingkungan Hidup

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 Tentan Pedoman
penyusunan analisis mengenai Dampak lingkungan hidup. Kementrian Lingkungan Hidup
RI

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Dokumen
Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha
Dan/Atau Kegiatan Tetapi Belum memiliki dokumen lingkungan hidup.Kementrian
Lingkungan Hidup RI

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Tahun 2007 Tentang Dokumen
Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang
Tidak Memillki Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup.Kementrian Lingfkungan Hidup
RI

Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 23/1990 Tentang Badan Pengendalian Dammpak
Lingkungan (BAPEDAL). Presiden RI

Keputusan Presidn Republik Indonesia No. 34 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Pemerintah di
Bidang Pertanian. Presiden RI
49

LAMPIRAN
Foto area yang akan dibangun proyek (Sumber: Dokumen Pribadi)
50

Foto pengukuran faktor abiotik (Sumber: Dokumen Pribadi)


51

Das könnte Ihnen auch gefallen