Sie sind auf Seite 1von 7

RESUME BAB V TENTANG AKSIOLOGI

Mata Kuliah: Filsafat Ilmi

Dosen Pengampu :
Dr. M.SYUKRI ALBANI, MA

Disusun Oleh :
RIZKY WAHYUDI (0201172081)
LATIF KAN (0201172107)
ADE IRMA SURYANI (0201172109)
CUCU DIANPERMATA SARI (0201172094)
ATHIF PASYA (

JURUSAN AL AHWAL AL SYAKHSIYYAH III C


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
SUMATERA UTARA
2018/2019
AKSIOLOGI
A. Pengertian Aksiologi
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani Kuno, terdiri dari kata aksios yang berarti nilai dan
kata logos yang berarti teori. Jadi aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari
tentang nilai dan juga dipahami sebagai teori nilai.
Dari segi bahasa, kata “nilai” semakna dengan kata axios dalam bahasa Yunani, dan
value dalam bahasa Inggris. Dalam buku Enciclopedy Of Philosophy, istilah “nilai” atau
value dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu:
1. Kata “nilai” digunakan sebagai kata benda abstrak. Seperti: baik, menarik, dan
baguus. Yang dalam pengertian yang lebih luas mencakup segala bentuk kewajiban,
kebenaran dan kesucian. Sebagai kata benda asli yang berbeda dengan fakta.
2. Kata “nilai” digunakan sebagai kata benda konkret. Misalnya, ketika kita berkata
sebuah “nilai” atau nilai-nilai. Pada bentuk ini, ia sering kali dipakai untuk merujuk
pada sesuatu yang bernilai dan berlawanan dengan apa-apa yang tidak dianggap baik
atau tidak bernilai.
3. Kata “nilai” digunakan sebagai kata kerja. Seperti ungkapan atau ekspresi menilai,
memberi nilai dan menilai. Pada bentuk ini, nilai sinonim dengan kata “evaluasi”
pada saat hal tersebut secara aktif digunakan untuk menilai.
Menurut Wibisono aksiologi adalah nlai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan
moral sebagai dasar normatif penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu, juga
merupakan bagian dari filsafat yang menaruh perhatian tentang baik dan buruk, benar dan
salah, serta tentang cara dantujuan.
Dari definisi diatas, terlihat dengan jelas bahwa permasalahan yang utama adalah
mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk
melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang
dalam filsafat mengacupada permasalahan etika dan estetika.
B. Nilai Dalam Aksiologi
Berbicara mengenai aksiologi maka berbicara nilai dan nilai. Dalam aksiologi ada dua
komponen yang mendasar, yait:
1. Etika
a. Definisi Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat kebiasaan. Dalam
istilah lain dinamakan moral yang berasal dari bahasa Ltin mores, kata jamak dari
mos yang berarti adat kebiasaan.
Etika adalah cabang filsafat aksiologi yang membahas masalah-masalah moral.
Kajian etika lebih fokus pada perilak, norma, dan adat istiadat yang berlaku pada
komunitas tertentu.
b. Objek Etika
Objek etika adalah pernyataan-pernyataan moral yang merupakan perwujudan
dari pandangan-pandangan dan persoalan-persoalan dalam bidang moral.
c. Aliran dalam Etika
Dalam filsafat etika muncul beberapa aliranyang merupakan prestasi atau hasil
akal para kaum filsafat, dan diantara aliran tersebut ada enam yang paling
terkenal, yaitu:
1) Naturalisme
Aliran ini menganggap bahwa kebahagiaan manusia didapatkan dengan
menurutkan panggilan natur (fitrah) dari kejadian manusia itu sendiri.
2) Hedonisme
Menurut aliran hedonisme ini perbuatan yang bai (susila) itu adalah perbuatan
yang menimbulkan hedone (kenikmatan atau kelezatan).
3) Utilitarisme
Aliran ini ialah aliran yang menilai baik dan buruk perbuatan itu ditinjau dari
kecil besarnya manfaatnya bagi manusia.
4) Idealisme
Aliran idealisme dalam hal metafisika berpendirian bahwa wujud yang paling
dalam dari kenyataan ialah yang bersifat kerohanian.
5) Vitalisme
Aliran ini menilai baik buruknya perbuatan manusia memakai ukuran ada
tidaknya daya hidup yang maksimum mengendalikan perbuatan itu.
6) Theologis
Aliran ini berpendapat bahwa ukuran baik dan buruk dalam perbuatan
manusia itu diukur dengan pertanyaan apakah dia sesuai dengan perintah
Tuhan atau tidak.
2. Estetika
a. Definisi Estetika
Secara sederhana estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia
bisa terbentuk dan bagaimana seseorang bisa merasakan estetika sebagai sebuah
filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris yang kadang dianggap sebagai
penilaian terhadap sentimen dan rasa.
b. Prinsip Estetika
Prinsip estetika yang menjadi bahan pertimbangan ditemukan pada antikuitas
Hellenistik secara umum. Pada prinsip ini diberikan sebagai prinsip bahwa
keindahan mengandung ekspresi imajinatif dan sensuous mengenai kesatuan
dalam kemajemukan.
c. Konsep Estetika
Konsep estetika merupakan konsep-konsep yang berasosiasi dengan istilah-istilah
yang mengangkat kelengkapan estetik yang mengacu pada deskripsi dan evaluasi
mengenai pengalaman-pengalaman yang melibatkan objek, satu kejadian artistik
dan estetik.
d. Macam-macam Estetika
1) Keindahan Sebagai Rasa Nikmat yang Di Objektivasikan
Sesungguhnya yang dinamakan warna sebuah objek ialah cara kita
memberikan reaksi terhadap suatu rangsangan.
2) Keindahan Sebagai Objek Tangkapan Akali
- Keindahan menimbulkan kesenangan pada akal
- Akal tercermin dalam keindahan
- Keindahan ialah bentuk
e. Pandangan Para Tokoh Mengenai Estetika
Istilah estetika pertama kali diungkapkan oleh filsuf yang bernama Alexander
Gottlieb Baumgarten (1714-1762), ia berasal dari Jerman. Baumgarten
mengembangkan filsafat estetika yang didefinisikannya sebagai ilmu pengetahuan
tentang keindahan lewat karyanya yang berjudul Aesthetica Acromatica (1750-
1758).
Menurut Plato keindahan dipandang sebagai sesuatu yang maha tinggi dan sangat
berjarak dengan kehidupan manusia.
Menurut Lotz, keindahan itu juga bersifat transendental. Dalam keindahan,
kebenaran dan kebaikan dihayati dalam suatu kesatuan.
Estetika dipandang sebagai sesuatu yang kontekstual, karena dipengaruhi oleh
keadaan, kebudayaan, serta peradaban yang berlaku.

C.ilmu dan moral


The liang Gie(1987) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang
mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris
mengenai dunia ini dalam berbagai seginya.
Sifat ilmiah dalam ilmu dapat di wujudkan ,apabila syarat-syarat terpenuhi yang intinya adalah :
-ilmu itu harus mempunyai objek ,berarti kebenaran yang hendak diungkapkan dan dicapai
adalah persesuain antara pengetahuan dan objeknya
-ilmu itu harus mempunyai metode, berarti untuk mencapai kebenaran yang objektif ilmu tidak
dapat bekerja tanpa metode yang rapi
-ilmu harus sistematik, berarti dalam memberikan pengalaman.objeknya dipadukan secara
harmonis sebagai suatu kesatuan yang teratur.

D.tanggung jawab
Mengenai tanggung jawab sosial ilmuwan berarti berbicara tentang orang yang ahli atau
memiliki banyak pengetahuan mengenai suatu ilmu.dalam arti yang lain,orang yang
berkecimpung dalam ilmu pengetahuan harus bertanggung jawab kepada masyarakat atas
akibat dari ilmu yang ia temukan,ia harus melihat baik buruknya di tengah masyarakat dari ilmu
yang ia miliki atau eksperimen yang ia buat.
D.nuklir dan pilihan moral
Albert Einstein dalam rencana pembuatan bom atom terlebih dahulu meminta rekomendasi
dari presiden Amerika serikat yaitu Franklin .hal ini dilakukannya Einstein karena pada saat itu
Jerman hendak merakit bom.einstein membuat bom atom bukan untuk negaranya maupun
sekutu karena seorang ilmuan secara moral tidak akan membiarkan hasil penemuan nya
dipergunakan untuk menindas bangsa lain meskipun yang mempergunakan nya adalah
negaranya sendiri ,karena seorang ilmuwan berpihak kepada kemanusiaan yang
besar.kemanusiaan ini tidak mengenal batas geografis,sistem politik atau sistem
kemasyarakatan lainnya.jadi kemanusiaan lebih diutamakan dari segalanya.
Dalam aspek lainnya seperti itu dipergunakan mau tidak mau seorang ilmuan terikat secara
moral dalam artian mempunyai preferensi dan memilih pihak.

F.revolusi genetika
Revolusi genetika yang merupakan Babakan baru dalam sejarah keilmuan menusia sebab
sebelumnya manusia tidak pernah dijadikan objek penelaahan.dan hal ini bertentangan dengan
moral karena revolusi genetika tidak memberikan kemudahan teknologi melainkan teknologi
mengubah manusia itu sendiri.
Manusia punya tujuan hidup dalam hal ini ilmu tidak berwenang untuk menentukanbya ,dan
dengan napas yang sama hal ini berarti bahwa ilmu tidak berhak menjamah daerah
kemanusiaan yang akan mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan tujuan hidupnya.
-BERSAL DARI
BAHASA
A. PENGERTIAN YUNANI KUNO
AKSIOLOGI
-PENDAPAT
PARA PAKAR

B. NILAI DALAM -ETIKA


AKSIOLOGI
-ESTETIKA

AKSIOLOGI -PENGERTIAN
C. ILMU DAN
- -SYARAT-SYARAT
MORAL
-PENERAPAN

-BERTANGGUNG
D. TANGGUNG
JAWAB ATAS
JAWAB SOSIAL
ILMU TERHADAP
ILMUAN
MASYARAKAT

-PENEMUAN
E. NUKLIR DAN
YANG
PILIHAN MORAL
BERMORAL

-KEHIDUPAN
F. REVOLUSI
AKAN TERUS
GENETIKA
BERKEMBANG

Das könnte Ihnen auch gefallen