Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dankonsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah
“ekonomi” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga,
rumah tangga” dan νόμος (nomos) yang berarti “peraturan, aturan, hukum”. Secara garis
besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.”
Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan
konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Beberapa faktor yang memengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda
dengan jumlah kebutuhan orang lain:
Faktor ekonomi
Faktor lingkungan sosial dan budaya
Faktor Fisik
Faktor Pendidikan
Faktor Moral
Ilmu ekonomi sering dibedakan menjadi mikro dan makro ekonomi. Mikro ekonomi
adalah bagian dari ilmu ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan-kegiatan ekonomi dari
unit-unit individual, sebagai bagian kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi, seperti
kehiduan suatu perusahaan, harga dan upah, pembagian pendapatan total di antara berbagai
industri. Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari masalah
ekonomi secara keseluruhan ( totalitet / aggregatif ). Maksud digunakannya istilah aggregatif
adalah untuk menekankan bahwa yang menjadi yang menjadi pusat perhatiannya adalah
variabel-variabel total, seperti : pendapatan total (nasional/masyarakat/seluruh), tabungan
masyarakat, investasi total, konsumsi nasional atau pembelanjaan masyarakat, produksi
nasional, investasi total, dan bukannya penganalisaan yang terperinci atas komponen-
komponen yang bersifat total itu. Alat utama ekonomi makro adalah pendapatan nasional dan
analisa pendapatan nasional. Analisa pendapatan nasional berguna untuk mengukur secara
statistik tentang besarnya pendapatan nasional, konsumsi nasional, tabungan dan investasi
nasional. Makalah ini akan membahas mengenai kebijakan-kebijakan makro ekomoni yang
ada di Indonesia dan masalah ekonomi yang terjadi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari masalah ekonomi
secara keseluruhan ( totalitet / aggregatif ). Alat utama ekonomi makro adalah pendapatan
nasional dan analisa pendapatan nasional. Analisa pendapatan nasional berguna untuk
tabungan dan investasi nasional. Disamping itu berguna untuk menunjukkan dan menentukan
masyarakat atau negara, sehingga yang dipersoalkan adalah tentang perekonomian secara
pendapatan nasional dan sebagainya. Hubungan kausal yang dipelajari dalam ekonomi
makro, pada intinya adalah hubungan antar variabel-variabel ekonomi agregatif (secara
konsumsi rumah tangga, saving (tabungan), investasi nasional, tingkat bunga, jumlah uang
yang beredar, neraca pembayaran, stok kapital nasional, utang pemerintah dan sebagainya.
Dengan mengetahui hubungan antara variabel-variabel tersebut, baik yang bersifat hubungan
kausal (sebab akibat), misalnya hubungan antara jumlah uang yang beredar dengan laju
2
konsumsi dan tabungan, dan sebagainya. Secara matematis hubungan fungsional tersebut
Oleh karena itu, dengan mempelajari ekonomi makro diharapkan kita menjadi lebih
berikut:
b. Pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan
Di lihat dari sejarah pertumbuhannya, ekonomi mikro tumbuh dan berkembang lebih
dulu daripada ekonomi makro . Sejak munculnya Adam Smith, dalam bukunya yang berjudul
” An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nation ” , yang lebih populer
dengan sebutan The Wealth of Nation, telah berhasil meletakkan dasar-dasar ilmiah bagi
Smith kemudian oleh Karl Mark dijuluki sebagai aliran klasik karena dalam cara
klasik itulah yang mendasari bagi perkembangan ilmu ekonomi mikro. Ahli-ahli ekonomi
klasik lainnya yang mempelopori tumbuhnya ekonomi mikro, yaitu ; Alfred Marshall, dalam
3
bukunya ” Principles of economics ”, Thomas Robert Malthus, dalam bukunya yang lebih
dikenal dengan ” Essay on The Principles of Population ”. Jean Babtiste Say, yang terkenal
dengan hukumnya dan dijadikan dasar pemikiran bagi kaum klasik. Say’s law atau hukum
Say yang berbunyi ” Supply always creats it’s own demand ”, Tokoh berikutnya adalah
David Ricardo, buku karangannya yang terkenal berjudul ” The Principle of Political
Economy and Taxation. Sedangkan John Stuart Mill, terkenal dengan teorinya yang
ditentukan oleh hokum permintaan yang timbale balik. Kemudian tokoh-tokoh lainnya seperti
Apa yang telah dikembangkan oleh Adam Smith tentang pemikirannya masalah
Ketika terjadi depresi besar tahun 1930-an yang melanda dunia melahirkan ekonom baru
yaitu John Maynard Keynes yang sekaligus merupakan babak baru pemikiran ekonomi yang
bersifat makro. Keynes menjadi populer sejak menerbitkan bukunya yang berjudul ” General
Theory of Employment, Interest and Money” ( 1936) , Jika aliran kalsik mendasarkan pada
adanya campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Di dalam pembahasan teori
ekonomi pendapat klasik yang berpangkal pada hukum Say, ternyata dengan adanya depresi
besar, terjadinya over produksi, pengangguran yang hebat, dan laju inflasi yang tinggi
membuktikan bahwa pandangan klasik dapat disebut sebagai teori yang gagal.
Keynes berpendapat bahwa teori klasik adalah suatu teori ekonomi yang special
untuk proses ekonomi full employment bukannya teori ekonomi umum (general) yang
berlaku pada setiap tingkat employment . Proses ekonomi tidak selamanya berjalan pada
4
tingkat full employment, sehingga tidak akan terjadi over produksi, tidak ada pengangguran
dan keadaan perekonomian senantiasa menuju kearah titik keseimbangan. Padahal proses
ekonomi sering pula terjadi pada tingkat under employment sehingga bisa saja terjadi
penyakit ekonomi, yaitu pertumbuhan yang sangat lamban, terjadi pengangguran, inflasi,
stagflasi.
Menurut Keynes bahwa depresi dan pengangguran yang hebat dapat diatasi dengan jalan
permintaan efektif masyarakat . Untuk itu maka perlu adanya campur tangan pemerintah
dalam kegiatan ekonomi masyarakat seperti mengadakan pekerjaan umum ( public work)
untuk masyarakat. Dengan jalan itu maka konsumsi dan pendaatan masyarakat serta daya beli
akan bertambah dan over produksi dapat diserap oleh masyarakat. Dalam perkembangannya,
pendukung teori Keynes menyatakan bahwa campur tangan pemerintah diperlukan melalui
kebijakan fiskal dan moneter untuk meningkatkan permintaan efektif masyarakat. Campur
tangan seperti ini pada klasik/tradisional tidak terjadi karena kegiatan pemerintah hanya
dibatasi pada pertahanan dan keamanan, ketertiban (hukum dan peradilan), penyediaan
Dengan teorinya yang baru maka Keynes telah meruntuhkan teori ekonomi klasik dan
pokok:
5
a.Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi. Masalah ini berkaitan dengan bagaimana
“menyetir” perekonomian nasional dan bulan ke bulan, dan triwulan ke triwulan atau dan
tahun ke tahun, agar terhindar dan tiga “penyakit makro” utama yaitu:
1) inflasi,
2) pengangguran dan
b.Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan. Masalah ini adalah mengenai
bagaimana kita “menyetir” perekonomian kita agar ada keserasian antara pertumbuhan
penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Pada
asasnya masalahnya juga berkisar pada bagaimana menghindari ketiga penyakit makro di
atas, hanya perpektif waktunya adalah lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan
Dalam analisa jangka pendek faktor-faktor berikut ini kita anggap tidak berubah atau tidak
(a) Kapasitas total dan perekonomian kita. Kegiatan investasi dalam jangka pendek, masih
mungkin dilakukan, tetapi ha nya dalam arti khusus, yaitu sebagai pengeluaran
investasi berupa penambahan stok barang jadi, setengah jadi atau pun barang mentah di
sebagainya). Tetapi yang perlu diingat, “jangka pendek” yang kita maksud di sini
6
beleum bias menambah kapasitas produksi dalam periodesasi tersebut. (Yaitu mesin-
(b) Jumlah penduduk dan jurnlah angkatan kerja. Dalam suatu triwulan misalnya, jumlah-
Selanjutnya dari segi teori, apabila kita ingin “menyetir” perekonomia kita dalam
Jadi seandainya kita menginginkan kenaikan produksi dalam jangka pndek, kita bisa
7
Kehijaksanaan-kebijaksanaan semacam mi bisa menaikkan arus produksi barang/jasa
Meskipun demikian perlu kita catat di sini bahwa dalam praktek yang berkaitan antara
masalah jangka pendek dan masalah jangka panjang, adalah sangat erat, terutama bagi
negara-negara sedang berkembang. Dengan lain kata, kita seringkali tidak bisa mengkotakkan
secara jelas mana yang jangka pendek dan mana yang jangka panjang.
kita Iaksanakan secara setepat-tepatnyapun, tidak bisa menghilangkan secara tuntas penyakit
makro, seperti inflasi dan pengangguran yang diderita oleh masyarakat dalam jangka pendek.
pengangguran tersebut berakar pada sebab-sebab “sturuktural,” yaitu pada faktor-faktor yang
hanya bisa berubah atau diubah dalam jangka panjang dan biasanya melalui pembangunan
Setelah kita mengetahui duduk persoalan mengenai masalah -masalah pokok apa yang
dikaji dalam ekonomi makro, maka pertanyaan selanjutnya adalah mengetahui bagaimana
diinginkan.Terdapat dua aspek utama dan kerangka analisa ini. Yang pertama adalah aspek
mengenai “apa” yang disebut kegiatan ekonomi makro dan “di mana” kegiatan tersebut
8
a.Empat pasar Makro
Dalam analisa ekonomi makro kita melihat kegiatan ekonomi nasional secara lebih
menyeluruh dibanding dengan apa yang kita pelajari dalam ekonomi Mikro. Kita tidak lagi
melihat pasar beras, pasan blue jeans, pasar rokok kretek, pasar Honda secana sendiri-sendiri.
mi sesuai dengan pengertian mengenai “pengendalian umum” di alas. Di sini kita melihat
pasar-pasar tersebut dan pasar-pasar barang/jasa lainnya sebagai satu pasar besar, yang kita
ben nama “pasar barang”. Tetapi dalam ekonomi makro kita tidak hanya mempelajani satu
pasar ini saja. Perekonomian nasional kita lihat sebagai suatu sistem yang terdiri dan empat
Di pasar luar negeri permintaan akan barang ekspor kita he. sama dengan penawaran akan
barang tersebut menentukan harga rata-rata ekspor kita dan kuantitas atau volume ekspor,
Harga – harga dikalikan volume ekspor memberikan penerimaan devisa ekspor. Di pasar
yang sama permintaan masyarakat kita akan barang-barang impor dan menentukan harga
rata-rata impor dan ‘ volume impor. Juga di sini, harga rata-rata dikalikan volume import
memberikan pengeluaran devisa kita untuk impor barang-barang/jasa tersebut. Untuk pasar
luar negeri, seringkali menggabungkan pasar eksport dan pasar impor dan mengamai apa
(a) Neraca Perdagangan, yaitu penerimaan devisa ekspor dikurangi pengeluaran devisa untuk
import atau Neraca Pembayaran apabila kila ingin pula mengetahui tentang aliran keluar-
masuknya modal
9
(b) Dasar Penukaran Luar Negeri(terms of trade), yaitu harga rata-rata ekspor kita dibagi
(c) Cadangan Devisa, yaitu persediaan devisa yang kita pun pada awal tahun plus saldo
neraca pembayaran.
Dalam teori ekonomi makro mempelajari faktor-faktor apa yang mempengaruhi P dan
perpotongan) antara kurva permintaan dan kurva penawaran, maka ini berarti bahwa teori
ekonomi makro pada pokoknya mempelajari faktor-faktor apa yang mempengaruhi posisi
kurva permintaan dan penawaran, maka kita selanjutnya bisa menanyakan faktor-faktor mana
di antara semua factor-faktor tersebut yang bisa dipengaruhi oleh pemerintah melalui
mempengaruhi P dan Q di masing-masing pasar. Inilah tujuan akhir dan mempelajari teori
makro, yaitu untuk digunakan sebagai petunjuk bagi pemilihan atau perumusan
kebijaksanaan.
10
(e) Negara-negara Lain.
Kegiatan dan kelima kelompok pelaku ini serta kaitannya dengan keempat pasar di atas
dimana :
> Permintaan :
1. Pengeluaran konsumsi oleh Rumah Tangga
> Penawaran
1. Hasil produksi dalam negeri
2. Impor dan luar negeri
3. Tenaga kerja yang disediakan oleh Rumah Tangga
4. Suplai uang kartal
5. Tabungan Rumah Tangga
6. Suplai uang giral
7. Suplai dana luar negeri.
(a) Menerima penghasilan dan para produsen dan “penjualan” teraga kerja mereka (upah)
deviden, dan dan menyewakan tanah hak milik mereka.
(b) Menerima penghasilan dari lembaga keuangan berupa bunga atas simpanan-simpanan
mereka;
(c) Membelanjakan penghasilan tersebut di pasar barang (sebagai konsumen);
11
(d) Menyisihkan sisa dan penghasilan tersebut untuk ditabung pada lembaga-lembaga
keuangan;
(e) Membayar pajak kepada pemerintah;
(f) Masuk dalam pasar uang sebagai “peminta” (demanders) karena kebutuhan mereka akan
uang tunai untuk misalnya transaksi sehari-hari.
12
(e) Masuk ke dalam pasar uang dalam negeri sebagai penyalur uang (devisa) dan luar negeri
(sebagai supplier dana) dan sebagai peminta kredit dan uang kartal rupiah untuk
kebutuhan cabang-cabang perusahaan mereka di Indonesia (demander akan dana).
(Singkatnya, sebagai penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar
negeri).
Indonesia turun drastis pada tahun 1998 tetapi tumbuh kembali secara perlahan mulai tahun
1999. Namun sejak saat itu hingga kini (2006) ekonomi kita bergerak lambat dengan
pertumbuhan yang rendah. Timbul keingintahuan mengapa ekonomi kita bergerak lambat dan
apakah ini tanda-tanda bahwa perekonomian kita telah terperangkap pada pertumbuhan
rendah. Apabila benar perekonomian kita telah terperangkap pada pertumbuhan rendah,
apakah masih ada kemungkinan untuk bisa keluar dari perangkap tersebut dan apa langkah-
langkah yang dapat ditempuh agar secara bertahap dapat keluar dari perangkap tersebut.
kegiatan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat bangsa dan negara untuk
melaksanakan tugas sebagaimana yang diamanatkan dalam undang undang dasar 1945, yaitu
“ melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia memajukan kesejahteraan
prospek pembangunan telah di lakukan dari orde lama, orde baru hingga ord reformasi untuk
terus mendorong kesejahteraan dan kemajuan bangsa kearah yang lebih baik. Pembangunan
nasional juga harus dimulai dari, oleh, dan untuk rakyat, dilakasanakan di berbagai aspek
kehidupan bangsa yang meliputi politik, ekonomi dan sosial budaya dan aspek pertahanan.
13
SEJARAH EKONOMI INDONESIA SEJAK ORDE LAMA
HINGGA REFORMASI
Seperti yang telah kita ketahui, negara Indonesia telah beberapa kali mengalami
perubahan masa pemerintahan, Mulai dari pemerintahan orde lama, pemerintahan orde baru,
indonesia bersatu.
walaupun sempat mengalami pertumbuhan dengan laju rata rata hampir 7% pertahun selama
dekade 1950an. Dan setelah itu turun drastis menjadi rata rata hanya 1,9% pertahun atu
bahkan nyaris mengalami stagflasi selama 1 tahun. Tahun 1965-1966 laju pertumbuhan
Adapun kebijakan kebijakan yang diterapkan pemerintah pada era itu diantaranya :
masyarakat,.
14
B. PEMERINTAHAN ORDE BARU
Tepatnya sejak bulan Maret 1966 Indonesia memasuki pemerintahan Orde baru.
Berbeda dengan pemerintahan orde baru. Berbeda dengan pemerintahan orde lama. Dalam
era orde baru ini perhatian pemerintah lebih di tunjukan pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat lewat pembanguna ekonomi dan sosial di tanah air. Sebelum rencana
stabilitas ekonomi, sosial, dan politik serta rehabilitasi ekonomi dalam negeri. Sasaran dari
kebijakan tersebut terutama adalah untuk menekan kembali tingkat inflasi, mengurangi defisit
keuangan pemerintah, dan menghidupkan kembali kegiatan produksi, termasuk ekspor yang
Repelita 1 ( 1 april 1969- 31 Maret 1974 ) perbedaan repelita pada era orde baru dan
orde lama adalah pada era orde lama rencana pembangunan lima tahunan tersebut di
susun oleh DPR dan perancangan negara/ kabinet, seangkan pada era di susun orde
rencana pembangunan lima tahun, di susun oleh DPR, kabinet, dosen, masyarakat. Pada
menjadi, yang pertama yaitu pertumbuhan ekonomi, yang kedua pemerataan, dan yang
perubahan yaitu menjadi, yang pertama pemerataan pembangunan dan hasilnya yang
kedua pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan yang ketiga adalah stabilitas
Repelita 4 ( 1 April 1969- 31 Maret 1974 ) muncul kebijakan devaluasi rupiah pada
tanggal 12 September 1986 karena banyak produk produk indonesia yang di gudangkan
15
di luar negeri dan aliran kas yang masih berkurang. Selain itu muncul juga kebijakan
Repelita 5 ( 1 April 1969- 31 Maret 1974 ) muncul kebijakan uang ketat untuk
pendidikan dan kesehatan merosot, serta jumlah pnduduk miskin bertambah oleh karena itu
muncul kebijakan jaring pengaman sosial yang menyebabkan suatu prestasi yang
mengagumkan yakni nilai tukar rupiah dari 16.000 menjadi 6.000 rupiah.
Terjadi banyak keanehan dan tdak terdapat kebijakan perekonomian, rating kredit
indonesia mengalami fluktuasi, dari peringkat ke CCC turun menjadi DDD lalu naik kembali
ke CCC, salah satu penyebab utamanya adalah imbas dari krisis moneter pada tahun 1988
Situasi perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini semakin rumit saja (semakin tidak
menentu). Banyak terjadi kasus-kasus yang melibatkan para pejabat, dan para petinggi-
petinggi ekonom kita. Contoh seperti dalam kasus bank century yang melibatkan Budiyono
(wakil presiden Indonesia bersatu jilid II) yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur
Bank Indonesia (BI), dan juga mantan menteri keuangan, Sri mulyani yang ditengah-tengah
16
kasus bank century ini dia mengundurkan diri karena mendapatkan tawaran untuk menjadi
menteri keuangan bank dunia, yang juga ikut bertanggung jawab akan bank century. Masih
banyak lagi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh para ekonom atau para petinggi-petinggi
di negeri kita ini, contoh lain ditemukan nya maklar kasus(Marcus), penyalah gunaan unag
pajak yang pada awalnya ditangkap seorang pegawai pajak yang bernama gayus. Kemudian
kasus anggoro yang menyeret mantan kabareseskrim susno duaji yang kini telah ditetapkan
sebagai tersangka.
Memang sepertinya kasus-kasus seperti itu seolah-olah tiada habisnya di negeri kita. Kita
harus akui bahwa dari dulu sejak zaman orde baru hingga era reformasi p-ancasila seperti saat
ini, memang sudah terjadi KKN, Monopoli dan lain sebagainya. Entah kita tidak pernah tau
kapan ini akan berakhir, selama para petinggi kita hanya mementingkan isi yang ada didalam
perutnya saja dan kenyamanan akan tubuh mereka tanpa memikirkan rakyat dan Negara ini.
Didalam kasus bank century berbagai macam upaya telah dilakukan untuk memecahkan
masalah ini, untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam kasus ini. Seperti telah
dibentuknya panitia khusus, kemudian dari DPR pun ikut berpartisipasi dalam pemecahan
masalah ini, akan tetapi sampai sekarang belum menemukan titik terang dalam kasus century
ini.
17
BAB III
Penelitian yang dilakuakan dalam menyelesaikan makalah ini adalan selama bulan
1. Populasi
Populasi (population) yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 1999 : 115).Dalam penelitian ini
Menurut Setiawan (1989 : 71) populasi tak terbatas diartikan sebagai sumber data yang tidak
dapat ditentukan batas-batasnya, sehingga dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara
kuantitatif. Dalam keadaan seperti ini jumlahnya tidak dapat dihitung sehingga hanya
menggambarkan suatu kelompok obyek secara kualitas dengan karakteristik yang bersifat
umum.
2. Sample
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 1999 : 73). Untuk mendapat informasi dari setiap anggota populasi,
peneliti harus menentukan sampel yang sejenis atau yang bisa mewakili populasi dalam
jumlah tertentu.
18
C. METODE ANALISIS DATA
1. Metode Analisis Kuantitatif
Metode kuantitatif berakar pada paradigma tradisional, positivistik, eksperimental
atau empiricist. Metode ini berkembang dari tradisi pemikiran empiris Comte, Mill, Durkeim,
Newton dan John Locke. “Gaya” penelitian kuantitatif biasanya mengukur fakta objektif
melalui konsep yang diturunkan pada variabel-variabel dan dijabarkan pada indikator-
indikator dengan memperhatikan aspek reliabilitas. Penelitian kuantitatif bersifat bebas nilai
dan konteks, mempunyai banyak “kasus” dan subjek yang diteliti, sehingga dapat
ditampilkan dalam bentuk data statistik yang berarti. Hal penting untuk dicatat di sini adalah,
peneliti “terpisah” dari subjek yang ditelitinya.
2. Metode Analisis Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih
tifditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin yang dimaksud dengan
penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-
cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan
untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi
organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Salah satu alasan menggunakan pendekatan
kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk
menemukan dan memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala
merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan
19
BAB IV
A. KESIMPULAN
Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari masalah ekonomi
secara keseluruhan ( totalitet / aggregatif ). ). Alat utama ekonomi makro adalah pendapatan
nasional dan analisa pendapatan nasional. Analisa pendapatan nasional berguna untuk
tabungan dan investasi nasional. Secara garis besar, permasalahan kebijaksanaan makro
mencakup dua permasalahan pokok yaitu masalah stabilisasi inflasi, pengangguran dan
ketimpangan dalam neraca pembayaran, Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan.
Setelah kita mengetahui duduk persoalan mengenai masalah -masalah pokok apa yang dikaji
dalam ekonomi makro, maka pertanyaan selanjutnya adalah mengetahui bagaimana mengaji
masalah- masalah tersebut sehingga bisa diperoleh jawaban yang diinginkan.Terdapat dua
aspek utama dan kerangka analisa ini. Yang pertama adalah aspek mengenai “apa” yang
disebut kegiatan ekonomi makro dan “di mana” kegiatan tersebut dilakukan. Yang kedua
B. SARAN
Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak-pihak yang
terkait seharusnya menganalisis terlebih dahulu dampak jangka panjang yang akan terjadi di
20
DAFTAR PUSTAKA
http://rieemala.blogspot.in/2013/04/makalah-ekonomi-makro.html
http://putraaldy.blogspot.com/2011/11/pengertian-teori-ekonomi-makro.html
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:mXowYbdfSB0J:retno-pwk.sttnas.ac.id/wp-
content/uploads/2012/09/KONSEP-
DASAR.pdf+&hl=en&pid=bl&srcid=ADGEESguUFJ_btKH37iy11vgZMyUcpucDcUIKXq8IOYdit
W5hAu4zmJUsHEhNdB80hFsVMnav18uSMRc7nR0hFZ874NmZ1RRPl14a6OY3cm-
iTJ5BzQ3wDBB2yyWgWQZZyhvfoakaDbF&sig=AHIEtbSkSuK_2mBZ-WZacBQFZVCSgIdd8A
http://kammilashaffirah.blogspot.com/2010/10/makalah-pengantar-bisnis.html
21