Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
2. STANDAR KOMPETENSI
15. Menerapkan prinsip kerja peralatan optik
3. KOMPETENSI DASAR
15.1 Memahami ciri–ciri cermin dan lensa
5. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik memahami tentang cermin berdasarkan hukum pemantulan Sinellius.
2. Peserta didik memahami tentang lensa berdasarkan hukum pembiasan Sinellius.
3. Peserta didik mampu menggambarkan pembentukan bayangan pada cermin dan
lensa.
6. MATERI AJAR
OPTIK
Cahaya merupakan jenis gelombang elektromagnetik yang dapat merambat tanpa
memerlukan medium. Beberapa sifat cahaya adalah merambat lurus, mengalami pemantulan
dan pembiasan.
PEMANTULAN CAHAYA
Pemantulan cahaya berkaitan dengan hukum Sinellius tentang pemantulan cahaya yaitu:
a. Sinar datang, garis normal, sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Pemantulan cahaya terjadi pada cermin. Cermin terdiri dari cermin datar dan lengkung
(cembung dan cekung).
Persamaan umum cermin lengkung adalah:
1 1 1 Keterangan:
f s s' s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f 1 R
2 f = jarak focus
h' s ' R = pusat kelengkungan
M M = perbesaran bayangan
h s
h = Tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
RPP Fisika. Kelas XII-MM 1
Oleh Komang Budi Asthika, S.Pd
H’
PEMBIASAN CAHAYA
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan arah cahaya apabila cahaya melintasi
medium yang berbeda kerapatan optisnya.
Pembiasan cahaya berkaitan dengan hukum Sinellius tentang pembiasan cahaya yaitu:
a) Sinar datang, garis normal, sinar bias terletak pada satu bidang datar
b) Jika sinar datang dari medium kurang rapat (renggang) ke medium lebih rapat, maka
sinar dibelokkan mendekati garis normal. Jika sinar datang dari medium lebih rapat ke
medium kurang rapat maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal.
i i
renggang rapat
rapat renggang r
r
Sinar bias
Sinar bias
Pembiasan (pembelokkan) cahaya tergantung pada indeks bias medium itu sendiri. Indeks
bias relatif adalah perbandingan antara indeks bias medium 2 terhadap indeks bias medium 1.
Hubungan indeks bias relatif (n) dengan, r, i, v, λ adalah
n2 Sin i v1 1
n21
n1 Sin r v2 2
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung. Lensa terdiri dari lensa
cembung dan cekung.
Lensa cembung/positif/konveks/konvergen (mengumpulkan). Sinar-sinar istimewa pada lensa
cembung adalah:
(1)
(3)
(2)
f2 O f1
(1) Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui fokus aktif f 1.
(2) Sinar datang melalui titik fokus pasif (f 2) dibiaskan sejajar sumbu utama, dan
(3) Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa pembiasan.
Lensa cekung/negatif/konkaf/divergen (menyebarkan). Sinar-sinar istimewa pada lensa
cekung adalah:
(3)
(1)
f1 O f2
(2)
(1) Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah berasal dari titik
fokus aktif (f1).
(2) Sinar datang seakan-akan menuju ke titik fokus pasif (f 2) dibiaskan sejajar sumbu
utama, dan
(3) Sinar datang melalui pusat optik O diteruskan tanpa dibiaskan.
7. ALOKASI WAKTU
1 kali pertemuan (3 x 45 menit)
8. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi
Tanya jawab
Strategi pembelajaran
Tatap Muka Tugas Terstruktur Tugas Mandiri
Melakukan tanya jawab untuk mengingat Menggambarkan Mengerjakan
kembali materi tentang konsep cermin dan pembentukan soal-soal pada
lensa. bayangan pada modul Fisika
Melakukan diskusi kelas mengenai hukum cermin cekung dan
Sinellius tentang pemantulan. cembung.
Melakukan diskusi kelas dalam Menggambarkan
mengidentifikasi sifat cermin datar, cekung, pembentukan
dan cembung. bayangan pada lensa
Melakukan diskusi kelas dalam cekung dan
menggambarkan pembentukan bayangan cembung.
dari cermin cekung dan cembung.
Melakukan diskusi kelas mengenai hukum
Sinellius tentang pembiasan.
Melakukan diskusi kelas dalam
mengidentifikasi sifat bayangan pada lensa
cekung dan cembung.
Melakukan diskusi kelas dalam
menggambarkan pembentukan bayangan
dari lensa cekung dan cembung.
9. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (15 menit)
Adapun kegiatan pada tahap ini adalah
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam pembuka “Om Swastyastu”.
2. Guru mengabsensi kehadiran dan menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
3. Guru mengajukan beberapa pertanyaan berupa permasalahan untuk
mengungkap pengetahuan awal dan memotivasi peserta didik.
- Mengapa batang yang dicelupkan ke dalam air terlihat seperti patah?
- Mengapa benda yang berada di dasar air terlihat dangkal?
- Mengapa kaca spion menggunakan cermin cembung?
4. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengungkapkan pemahamannya.
b. Elaborasi
30
1. Guru bersama peserta didik membahas pokok bahasan memahami ciri-
ciri cermin dan lensa melalui diskusi kelas dengan menyajikannya di
depan kelas.
2. Peserta didik membahas pokok bahasan memahami ciri-ciri cermin dan
lensa melalui diskusi kelas dengan menyajikannya di depan kelas.
3. Peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajarnya.
4. Guru memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajarnya.
c. Konfirmasi
1 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan terhadap 25
keberhasilan peserta didik.
2 Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber.
3 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
5. Peserta didik memotivasi dirinya untuk berpartisipasi lebih aktif dalam
pembelajaran.
6. Guru memberikan tugas mandiri berupa menuliskan beberapa contoh
penerapan dalam teknologi yang berkaitan dengan pemanfaatan tekanan
hidrostatik dan mengerjakan soal-soal pada modul Fisika
7. Peserta didik mengerjakan soal-soal yang ada di modul fisika
Mengesahkan
Kepala SMK Negeri 1 Sawan
2. STANDAR KOMPETENSI
15. Menerapkan prinsip kerja peralatan optik
3. KOMPETENSI DASAR
15.2 Menggunakan hukum pemantulan dan pembiasan cahaya
5. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menghitung jarak dan tinggi bayangan hasil pemantulan pada
cermin cekung.
2. Peserta didik mampu menghitung jarak dan tinggi bayangan hasil pemantulan pada
lensa cembung.
6. MATERI AJAR
OPTIK
Cahaya merupakan jenis gelombang elektromagnetik yang dapat merambat tanpa
memerlukan medium. Beberapa sifat cahaya adalah merambat lurus, mengalami pemantulan
dan pembiasan.
PEMANTULAN CAHAYA
Pemantulan cahaya berkaitan dengan hukum Sinellius tentang pemantulan cahaya yaitu:
c. Sinar datang, garis normal, sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
d. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Pemantulan cahaya terjadi pada cermin. Cermin terdiri dari cermin datar dan lengkung
(cembung dan cekung).
Persamaan umum cermin lengkung adalah:
1 1 1 Keterangan:
f s s' s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f 1 R
2 f = jarak focus
h' s ' R = pusat kelengkungan
M M = perbesaran bayangan
h s
h = Tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
PEMBIASAN CAHAYA H’
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan arah cahaya apabila cahaya melintasi
medium yang berbeda kerapatan optisnya.
Pembiasan cahaya berkaitan dengan hukum Sinellius tentang pembiasan cahaya yaitu:
a) Sinar datang, garis normal, sinar bias terletak pada satu bidang datar
i i
renggang rapat
rapat renggang r
r
Sinar bias
Sinar bias
Pembiasan (pembelokkan) cahaya tergantung pada indeks bias medium itu sendiri. Indeks
bias relatif adalah perbandingan antara indeks bias medium 2 terhadap indeks bias medium 1.
Hubungan indeks bias relatif (n) dengan, r, i, v, λ adalah
n2 Sin i v1 1
n21
n1 Sin r v2 2
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung. Lensa terdiri dari lensa
cembung dan cekung.
Lensa cembung/positif/konveks/konvergen (mengumpulkan). Sinar-sinar istimewa pada lensa
cembung adalah:
(1)
(3)
(2)
f2 O f1
(1) Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui fokus aktif f 1.
(2) Sinar datang melalui titik fokus pasif (f 2) dibiaskan sejajar sumbu utama, dan
(3) Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa pembiasan.
(3)
(1)
f1 O f2
(2)
(1) Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah berasal dari titik
fokus aktif (f1).
(2) Sinar datang seakan-akan menuju ke titik fokus pasif (f 2) dibiaskan sejajar sumbu
utama, dan
(3) Sinar datang melalui pusat optik O diteruskan tanpa dibiaskan.
7. ALOKASI WAKTU
2 kali pertemuan (6 x 45 menit)
8. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi
Tanya jawab
Strategi pembelajaran
Tatap Muka Tugas Terstruktur Tugas Mandiri
Melakukan diskusi kelas dalam menentukan Menuliskan sifat-sifat Mengerjakan
jarak dan tinggi bayangan hasil pemantulan bayangan dari soal-soal pada
pada cermin cekung. cermin cekung dan modul Fisika.
Melakukan diskusi kelas dalam menentukan lensa cembung.
jarak dan tinggi bayangan hasil pembiasan
pada lensa cembung.
9. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
A. Pendahuluan (15 menit)
Adapun kegiatan pada tahap ini adalah
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam pembuka “Om Swastyastu”.
2. Guru mengabsensi kehadiran dan menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
3. Guru mengajukan beberapa pertanyaan berupa permasalahan untuk
mengungkap pengetahuan awal dan memotivasi peserta didik.
- Bagaimanakah persamaan yang berlaku pada cermin lengkung?
- Bagaimanakah sifat bayangan yang dihasilkan pada cermin cembung?
4. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengungkapkan pemahamannya.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
oleh peserta didik.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
pembelajaran.
b. Elaborasi 30
1. Guru bersama peserta didik membahas pokok bahasan menghitung jarak
dan tinggi bayangan hasil pemantulan pada cermin cekung melalui diskusi
kelas dengan menyajikannya di depan kelas.
2. Peserta didik membahas pokok bahasan menghitung jarak dan tinggi
bayangan hasil pemantulan pada cermin cekung melalui diskusi kelas
dengan menyajikannya di depan kelas.
3. Peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajarnya.
4. Guru memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajarnya.
c. Konfirmasi 25
1 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan terhadap
keberhasilan peserta didik.
2 Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber.
3 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
5. Peserta didik memotivasi dirinya untuk berpartisipasi lebih aktif dalam
pembelajaran.
6. Guru memberikan tugas mandiri berupa menuliskan beberapa contoh
penerapan dalam teknologi yang berkaitan dengan pemanfaatan tekanan
hidrostatik dan mengerjakan soal-soal pada modul Fisika
7. Peserta didik mengerjakan soal-soal yang ada di modul fisika
Pertemuan 2
A. Pendahuluan (15 menit)
Adapun kegiatan pada tahap ini adalah
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam pembuka “Om Swastyastu”.
2. Guru mengabsensi kehadiran dan menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
3. Guru mengajukan beberapa pertanyaan berupa permasalahan untuk
mengungkap pengetahuan awal dan memotivasi peserta didik.
- Bagaimanakah persamaan yang berlaku pada lensa?
4. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengungkapkan pemahamannya.
RPP Fisika. Kelas XII-MM 9
Oleh Komang Budi Asthika, S.Pd
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
oleh peserta didik.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
pembelajaran.
b. Elaborasi 30
1. Guru bersama peserta didik membahas pokok bahasan menghitung jarak
dan tinggi bayangan hasil pembiasan pada lensa cembung melalui diskusi
kelas dengan menyajikannya di depan kelas.
2. Peserta didik membahas pokok bahasan menghitung jarak dan tinggi
bayangan hasil pembiasan pada lensa cembung melalui diskusi kelas
dengan menyajikannya di depan kelas.
3. Peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajarnya.
4. Guru memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajarnya.
c. Konfirmasi 25
1 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan terhadap
keberhasilan peserta didik.
2 Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber.
3 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
5. Peserta didik memotivasi dirinya untuk berpartisipasi lebih aktif dalam
pembelajaran.
6. Guru memberikan tugas mandiri berupa menuliskan beberapa contoh
penerapan dalam teknologi yang berkaitan dengan pemanfaatan tekanan
hidrostatik dan mengerjakan soal-soal pada modul Fisika
7. Peserta didik mengerjakan soal-soal yang ada di modul fisika
2. Bentuk
Lembar pengamatan
a. Kehadiran siswa di kelas.
b. Kerajinan dalam mengerjakan tugas.
c. Kerajinan dalam menjawab pertanyaan guru.
d. Aktif dalam diskusi kelompok dan klasikal.
Pekerjaan rumah (PR)
Uraian & pilihan ganda
Jenis
No Soal
Soal
1 Uraian Sebuah benda terletak pada jarak 5 cm di depan sebuah cermin cekung yang berjari-jari 20
cm. tentukan:
a. letak bayangan
b. perbesaran bayangan
c. sifat bayangan
2 Uraian Sebuah benda diletakkan 20 cm di depan lensa cembung yang jarak fokusnya 10 cm.
Tentukan:
a. gambar pembentukan bayangan, kemudian ukur jarak bayangan
b. jarak bayangan dengan menggunakan persamaan, kemudian bandingkan hasilnya
dengan hasil pengukuran
c. perbesaran bayangan
c. sifat bayangan
Mengesahkan
Kepala SMK Negeri 1 Sawan
2. STANDAR KOMPETENSI
15. Menerapkan prinsip kerja peralatan optik
3. KOMPETENSI DASAR
15.3 Mengenal penggunaan alat–alat optik dalam kehidupan sehari–hari dan teknologi
5. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menghitung jarak dan tinggi bayangan hasil pemantulan pada
cermin cekung.
2. Peserta didik mampu menghitung jarak dan tinggi bayangan hasil pemantulan pada
lensa cembung.
6. MATERI AJAR
OPTIK
ALAT-ALAT OPTIK
1. Mata
Mata merupakan alat optik yang tersusun dari bagian-bagian yang sangat sempurna.
Bagian-bagian mata adalah lensa, kornea, pupil, iris, aqueous humor, vitreous humor,
retina dan otot siliar. Masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda.
Agar mata melihat dengan jelas, maka bayangan lensa harus jatuh tepat pada retina.
Agar terlihat dengan jelas, obyek harus terletak pada daerah penglihatan mata yaitu di
antara titik dekat mata dan titik jauh mata.
Titik dekat (pp) merupakan jarak terdekat mata yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata
mata berakomodasi maksimum, mata normal pp = ± 25 cm.
Titik jauh (pr) merupakan jarak terjauh yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata tidak
berakomodasi, mata normal pp = ∞ (tak hingga).
Jenis cacat mata di antaranya rabun jauh (miopi),rabun dekat (hipermetropi), mata tua
(presbiopi), dan mata asigmat.
Miopi adalah cacat mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang
letaknya jauh. Hal ini disebabkan bayangan benda jatuh di depan retina. Lensa yang
1
digunakan adalah lensa cekung dengan kekuatan lensa: P dioptri
pr
A’
d
s nsob
M ok M M ob M ok d s' ob f ok
f ok
A s’ob sok
A’
sob d
A’’ s’ok = -sn
5. Teropong bias
Teropong digunakan untuk melihat benda-benda yang terlihat jauh. Pada teropong bias,
susunan lensanya mirip dengan mikroskop yaitu terdiri dari 2 lensa cembung (obyektif
dan okuler). Pada teropong fob > fok.
Prinsip kerjanya yaitu sinar datang dari benda yang jauh dan membentuk bayangan
obyektif pada titik fokus obyektif. Kemudian bayangan ini berfungsi sebagai benda bagi
lensa okuler. Lensa okuler diatur sedemikian rupa sehingga bayangan berada di antara
lensa okuler dan titik fokusnya, agar terbentuk bayangan maya, terbalik dan diperbesar.
Mata tidak berakomodasi.
Lensa obyektif Lensa okuler
(+) (+)
d = fob + fok
fob = fok
fob fok
Pada saat mata tidak berakomodasi, bayangan oleh lensa okuler berada pada jarak tak
hingga dan bayangan oleh lensa obyektif berada pada titik fokus lensa obyektif. Bayangan
oleh lensa obyektif ini dianggap benda oleh lensa okuler. Persamaannya adalah sebagai
berikut.
f ob
d f ob f ok M
f ok
Mata berakomodasi maksimum.
sok
s’ok = - sn
Agar keadaan mata dalam kondisi berakomodasi maksimum, maka bayangan benda pada
lensa okuler harus terletak pada titik dekat mata (s’ ok = - sn). Persamaannya adalah
debagai berikut.
f ob
d f ob sok M
sok
7. ALOKASI WAKTU
2 kali pertemuan (6 x 45 menit)
8. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi
9. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
A. Pendahuluan (15 menit)
Adapun kegiatan pada tahap ini adalah
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam pembuka “Om Swastyastu”.
2. Guru mengabsensi kehadiran dan menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
3. Guru mengajukan beberapa pertanyaan berupa permasalahan untuk
mengungkap pengetahuan awal dan memotivasi peserta didik.
- Pernahkan kalian memperhatikan orang tua kalian yang memakai kaca mata.
Bagaimanakah penglihatan orang tua kalian ketika tidak memakai kacamata?
Lensa apakah yang dipakai?
- Lensa apakah yang dipakai pada lup? Mengapa lup juga dapat membakar
kertas?
4. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengungkapkan pemahamannya.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
oleh peserta didik.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
pembelajaran.
b. Elaborasi 30
1. Guru bersama peserta didik membahas pokok bahasan alat optik mata
dan lup melalui diskusi kelas dengan menyajikannya di depan kelas.
2. Peserta didik membahas pokok bahasan alat optik mata dan lup melalui
diskusi kelas dengan menyajikannya di depan kelas.
3. Peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajarnya.
4. Guru memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajarnya.
c. Konfirmasi 25
1 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan terhadap
keberhasilan peserta didik.
2 Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber.
3 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
5. Peserta didik memotivasi dirinya untuk berpartisipasi lebih aktif dalam
pembelajaran.
6. Guru memberikan tugas mandiri berupa menuliskan beberapa contoh
penerapan dalam teknologi yang berkaitan dengan pemanfaatan tekanan
hidrostatik dan mengerjakan soal-soal pada modul Fisika
7. Peserta didik mengerjakan soal-soal yang ada di modul fisika
Pertemuan 2
A. Pendahuluan (15 menit)
Adapun kegiatan pada tahap ini adalah
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam pembuka “Om Swastyastu”.
2. Guru mengabsensi kehadiran dan menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
3. Guru mengajukan beberapa pertanyaan berupa permasalahan untuk
mengungkap pengetahuan awal dan memotivasi peserta didik.
- Pernahkah kalian memakai mikroskop? Apa fungsi mikroskop tersebut?
4. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengungkapkan pemahamannya.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
oleh peserta didik.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
pembelajaran.
b. Elaborasi
30
1. Guru bersama peserta didik membahas pokok bahasan alat optik
mikroskop dan teropong melalui diskusi kelas dengan menyajikannya di
depan kelas.
2. Peserta didik membahas pokok bahasan alat optik mikroskop dan
teropong melalui diskusi kelas dengan menyajikannya di depan kelas.
3. Peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajarnya.
4. Guru memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajarnya.
c. Konfirmasi 25
1 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan terhadap
keberhasilan peserta didik.
2 Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber.
3 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
5. Peserta didik memotivasi dirinya untuk berpartisipasi lebih aktif dalam
pembelajaran.
6. Guru memberikan tugas mandiri berupa menuliskan beberapa contoh
penerapan dalam teknologi yang berkaitan dengan pemanfaatan tekanan
hidrostatik dan mengerjakan soal-soal pada modul Fisika
7. Peserta didik mengerjakan soal-soal yang ada di modul fisika
Jenis
No Soal
Soal
1 Uraian Sebutkan dan jelaskan penggunaan cermin dalam kehidupan sehari-hari!
2 Uraian Jelaskan fungsi dari bagian mata seperti a) lensa, b) retina, c) otot siliaris!
3 Uraian Seseorang penderita rabun jauh (tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang
terletak jauh) mempunyai titik jauh PR = 100 cm. Agar orang tersebut dapat melihat
dengan jelas. Tentukan;
a. jenis lensa kacamata yang digunakan
b. kekuatan lensa yang digunakan.
4 Uraian Sebuah lup dengan jarak fokus 10 cm digunakan untuk mengamati benda-benda kecil.
Ternyata bayangan benda yang dihasilkan lup tepat di titik dekat mata (25 cm di depan
mata). Tentukan perbesaran angular lup!
5 Uraian Sebuah mikroskop memiliki lensa obyektif dan okuler dengan jarak fokus 2 cm dan 1 cm.
Sebuah obyek diletakkan 3 cm di bawah lensa obyektif. Tentukan perbesaran mikroskop
jika mata tidak berakomodasi! (sn = 25 cm)
Mengesahkan
Kepala SMK Negeri 1 Sawan