Sie sind auf Seite 1von 4

ASKEP

A. Pengkajian
Anamnesa
a. Usia : wanita usia < 20 th atau >35 th merupakan faktor predis terjadinya anemia
selama kehamilan.
b. Keluhan utama : cepat lelah, sering pusing, mata berkunang, mual muntah pada hamil
muda, palpitasi,
c. Aktivitas :
 keletihan, kelemahan, malaise umum
 kehilangan produktivitas, semangat turun
 toleransi terhadap latihan rendah
 kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak
d. Sirkulasi :
 riwayat kehilangan darah kronis
 palpitasi
 crt > 2 dtk
e. Integritas ego : cemas gelisah ketakutan
f. Eliminasi : konstipasi, sering kencing
g. Makanan/cairan : nafsu makan menurun, mual muntah
h. Nyeri/keamanan : lokasi nyeri terutama di daerah abdomen dan kepala
i. Pernafasan : nafas pendek pada saat istirahat maupun aktivitas
j. Seksual : dapat terjadi pendarahan pervagina, pendarahan akut sebelumnya,tinggi
fundus tidak sesuai dengan umurnya.
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi : konjungtiva pucat, wajah pucat
b. Perkusi : turgor kulit 3 detik, crt > 2 detik, pembesaran kelenjar limfe, tinggi fundus
uteri, kontraksi uterus
c. Auskultasi : auskultasi DJJ, auskultasi denyut jantung ibu
Pemeriksaan Penunjang
a. Kadar Hb < 10%
b. Kadar Ht menurun (normal 37 - 41%)
c. Peningkatan kadar bilirubin total (pada anemia hemolitik)
d. terilhat retikulositosis pada apusan darah tepi
e. Terdapat pansitopenia

B. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 DS : Intoleransi Aktivitas ketidakseimbangan
 Klien mengatakan sesak nafas saat antara suplai dan
beraktifitas kebutuhan oksigen.
 Klien mengatakan lemah dan lesu
DO :
 TD rendah dibawah 120/80 mmHg
(hipotensi)
2. DS : Ketidakseimbangan ketidakmampuan
 Pasien mengatakan tidak ada nafsu nutrisi kurang dari untuk mencerna
makan, mual muntah kebutuhan makanan.
DO :
 Membran mukosa pucat
 Bising usus berlebih
 Konjungtiva pucat
 Denyut nadi lemah
3. DS : Resiko infeksi pertahanan tubuh
DO : sekunder yang tidak
 Penurunan Hb adekuat (mis:
 Bising usus berlebih penurunan
hemoglobin,
eukopenia,
supresi/penurunan
respon inflamasi).
4. DS : Ketidakefektifan konsentrasi Hb dan
DO : perfusi jaringan darah, suplai oksigen
 Warna kulit kebiruan (cyanosis) perifer berkurang.
 Ekstermitas dingin
 TD menurun
 Nadi lemah, tidak teraba

C. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d ketidakmampuan untuk mencerna
makanan.
3. resiko infeksi b.d pertahanan tubuh sekunder yang tidak adekuat (mis: penurunan
hemoglobin, eukopenia, supresi/penurunan respon inflamasi).
4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d konsentrasi Hb dan darah, suplai oksigen
berkurang.

C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa NOC (Tujuan) NIC(Intervensi)
Intoleransi aktivitas Tujuan/Kriteria hasil: 1. Kaji kemampuan
berhubungan dengan Melaporkan peningkatan pasien untuk melakukan
ketidakseimbangan antara toleransi aktivitas(termasuk untuk melakukan
suplai dan kebutuhan oksigen aktivitas sehari-hari. tugas/AKS normal.
2. Kaji
kehilangan/gangguan
keseimbangan gaya jalan,
kelemahan otot.
3. Awasi tekanan darah,
nadi, pernapasan selama
dan sesudah aktivitas.
4. Berikan lingkungan
tenang
5. Ubah posisi pasien
dengan perlahan dan
pantau terhadap pusing.
6. Anjurkan pasien
untuk menghentikan
aktivitas bila palpitasi.
Ketidakseimbangan nutrisi: Tujuan/Kriteria hasil: 1. Kaji riwayat nutrisi,
kurang dari kebutuhan tubuh Menunjukkan peningkatan termasuk makanan yang
berhubungan dengan berat badan atau berat badan disukai.
ketidakmampuan untuk stabil dengan nilai 2. Observasi dan catat
mencerna makanan. laboratorium normal. masukan makanan pasien.
3. Timbang berat badan
tiap hari.
4. Berikan makan
sedikit dan frekuensi sering
dan/atau makan diantara
waktu makan.
5. Observasi dan catat
kejadian mual/muntah,
flatus dan gejala lain yang
berhubungan.
6. Berikan dan bantu
hygiene mulut yang baik
sebelum dan sesudah
makan, gunakan sikat gigi
halus untuk penyikatan
yang lembut. Berikan
pencuci mulut yang
diencerkan bila mukosa
oral luka.
7. Kolaborasi :
1. Berikan obat sesuai
indikasi, mis.Vitamin dan
suplemen mineral, seperti
sianokobalamin (vitamin
B12), asam folat (Flovite);
asam askorbat (vitamin C),
2. Besi dextran (IM/IV.)
Resiko infeksi berhubungan Tujuan/Kriteria hasil: 1. Tingkatkan cuci
dengan pertahanan tubuh Mngidentifikasi perilaku tangan yang baik oleh
sekunder yang tidak adekuat untuk mencegah/menurunkan oemberi perawatan dan
(mis: penurunan hemoglobin, resiko infeksi. pasien.
eukopenia, 2. Pertahankan teknik
supresi/penurunan respon aseptic ketat pada
inflamasi). prosedur/ perawatan luka.
3. Tingkatkan masukan
cairan adekuat.
4. Pantau suhu, catat
adanya menggigil dan
takikardia dengan atau
tanpa demam
5. Kolaborasi: berikan
antiseptic topical, antibiotic
sistemik.
Ketidakefektifan perfusi Kriteria Hasil: 1. Adanya daerah
jaringan perifer berhubungan Mendemonstrasikan status tertentu yang hanya peka
dengan konsentrasi Hb dan sirkulasi yang ditandai terhadap
darah, suplai oksigen dengan: panas/dingin/tajam/tumpul.
berkurang. Tekanan systole dan diastole 2. Monitor adanya
dalam rentang yang paretase
diharapkan. 3. Instruksikan keluarga
Tidak ada ortostatik untuk mengobservasi kulit
hipertensi jika ada isi atau laserasi
4. Gunakan sarung
tangan untuk proteksi
5. Batasi gerakan pada
kepala, leher dan
punggung
6. Kolaborasi
pemberian analgetik

Daftar pustaka

Huda Nurafif, Amin. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Edisi Revisi. Jogjakarta: Mediaction

Bothamley, judy dan Maureen boyle. 2011. Patofisiologi Dalam Kebidanan. Jakarta: EGC

M, Judith wilkinson dan Nancy R. Ahern. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 9.
Jakarta: EGC

Das könnte Ihnen auch gefallen