Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Atap rumah bukanlah sekedar sarana untuk bernaung. Bentuk atap rumah
sangat mempengaruhi sirkulasi udara dan kenyamanan siapa saja yang berada
di bawahnya. Meski bentuk atap rumah dapat menambah nilai keindahan
rumah kita, namun bentuk atap yang kita pilih sebaiknya menyesuaikan kondisi
di sekitar rumah itu didirikan.
Atap gergaji biasanya digunakan di pabrik atau lokasi industri, karena bentuk
atapnya yang curam dapat melindungi pekerja dan mesin-mesin pabrik dari
sinar matahari langsung. Dewasa ini atap gergaji digunakan untuk hunian,
terutama pada rumah gaya industrial.
4. Atap perisai
Atap perisai juga disebut atap limas. Atap ini terbentuk dari empat bidang, yaitu
dua bidang trapesium dan dua bidang segitiga, yang semuanya bertemu di
puncak atau bubungan. Model atap ini juga lumrah digunakan di Indonesia
5. Kombinasi atap pelana dan atap perisai
Atap rumah yang merupakan kombinasi atap pelana dan atap perisai adalah
penyempurnaan dari kedua bentuk atap di atas. Lazim digunakan di rumah
berukuran sedang hingga besar. Atap perisai digunakan pada bagian rumah
yang memanjang ke samping, sedangkan atap pelana digunakan untuk bagian
depan rumah. Bisa juga sebaliknya.
6. Atap tenda
Atap tenda biasanya terdapat pada bangunan yang berbentuk persegi, di mana
ukuran panjang sama dengan lebarnya. Empat bidang atap yang berbentuk
segitiga juga memiliki ukuran dan kemiringan yang sama.
REQUEST FREE CONSULTATION
7. Atap sandar
Model atap ini merupakan pengembangan dari atap pelana yang hanya
menggunakan satu bidang atap tanpa bubungan. Awalnya digunakan pada
bangunan tambahan di sebuah rumah. Lambat laun atap sandar juga
digunakan pada bangunan utama dan menciptakan kesan futuristik, terutama
pada rumah gaya modern.
8. Atap pelana ganda
Desain atap pelana ganda memadukan dua atap pelana pada satu bangunan.
Jika dilihat dari depan atap ini akan membentuk huruf M.
9. Atap kubah
Atap jenis ini berbentuk seperti separuh bagian bola dan bisa kita lihat pada
tempat ibadah seperti masjid dan gereja. Pada perkembangannya, atap kubah
juga digunakan pada gedung konser orkestra, museum, gedung pertemuan,
atau gedung yang biasa digunakan untuk aktivitas kesenian lainnya.
10. Atap gambrel
Atap gambrel juga biasa disebut Dutch roof (atap Belanda) di Inggris dan
Amerika Utara. Atap ini terdiri dari dua bidang dan masing-masing terdiri dari
dua kemiringan pada tiap sisinya, yaitu landai di bagian atas dan curam di
bagian bawah. Desain atap ini jarang digunakan di Indonesia, namun masih
bisa kita lihat pada beberapa rumah peninggalan jaman kolonial.
Atap mansard biasa disebut French roof atau atap Prancis, karena atap jenis
ini banyak digunakan di negara itu di awal Abad Pertengahan. Atap ini
merupakan paduan dari atap gambrel dan atap perisai, di mana terdapat empat
bidang curam yang bertemu di bagian puncak berbentuk atap perisai. Rumah
beratap mansard tidak hanya cantik, namun juga fungsional. Bagian atap yang
curam akan membentuk ruang kosong di bagian atas rumah dan bisa
dimanfaatkan sebagai loteng atau kamar tidur.
13. Atap bonnet (atap joglo)
Bentuk atap bonnet merupakan kebalikan dari atap mansard. Atap bonnet
curam di bagian puncak dan melandai di bagian tepinya. Dilihat sekilas, atap
ini berbentuk limas bersusun. Atap ini banyak digunakan di rumah tradisional
Jawa, sehingga disebut juga dengan atap joglo.
14. Atap kupu-kupu
Atap kupu-kupu adalah kebalikan dari atap pelana, dengan dua bagian yang
lebih tinggi di bagian tepi dan menukik curam di puncaknya. Bentuk atap ini
mengundang perhatian, dan fungsional karena dapat mengumpulkan air hujan
di bagian puncak/ tengahnya. Air yang terkumpul di sini kemudian ditampung
dan bisa dimanfaatkan untuk mengisi kolam ikan atau untuk mencuci.