Sie sind auf Seite 1von 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN”A” DENGAN

DIAGNOSE MEDIK KOLESTASIS

A. Pengkajian
1. Pengumpulan data
a. Biodata
1) Identitas anak
a) Nama : An. “ A ”
b) Umur : 1 tahun 4 bulan
c) Jenis kelamin : Laki-laki
d) Agama : Islam
2) Identitas orang tua
a) Nama Ayah : TN “S”
b) Umur : 28 tahun
c) Pendidikan : SMA
d) Pekerjaan : Swasta
e) Pendapatan : Tidak diketahui
f) Agama : Islam
g) Alamat : pare-pare
h) Nama Ibu : Ny “A”
i) Umur : 22 tahun
j) Pendidikan : SMA
k) Pekerjaan : IRT
l) Pendapatan : Tidak diketahui
m) Alamat : pare-pare
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : kuning pada seluruh tubuh
b. Riwayat keluhan utama : kuning pada seluruh tubuh ± 4 hari yang lalu, pasien Nampak sesak,
perut napak kembung, ibu klien mengatakan Selera makan klien kurang, riwayat sering
demam sejak umur 7 bulan
c. Riwayat kehamilan / persalinan
1) Pre natal
a) Keluhan waktu hamil : tidak ada keluha pada waktu hamil
b) Tempat pemeriksaan kehamilan : Di Rsud Andi Maunpoau
c) Berapa kali memeriksakan kehamilan : 8 x
d) Lamanya hamil : 40 minggu (aterm)
e) Pengobatan yang pernah diberikan selama hamil : Sulfa ferosus 1 x 1/hari
2) Natal
a) Tempat persalinan : Rsud Andi Maunpoau
b) Lahir spontan
c) Keadaan bayi setelah lahir langsung menangis
d) Tidak ada trauma pada waktu lahir
3) Post natal
a) Kondisi bayi : sehat
b) Keadaan ibu : baik
d. Riwayat kesehatan keluarga
Genogram 3 generasi

II

III

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Sudah meninggal

: Garis keturunan

: Tinggal serumah

Kesimpulan :
1) Generasi I : ibu dan ayah dari kedua orang tua klien
2) Generasi II : Ibu dan ayah klien.
3) Generasi III : klien yang menderita penyakit kolestasis

e. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan


1) Berat badan lahir : 2,8 kg
2) Panjang badan lahir : 49 cm
3) Lingkar kepala : lupa
4) Lingkar dada : lupa
5) Lingkar lengan : lupa
6) Pertumbuhan gigi :
7) Usia mulai tumbuh gigi : 6 bulan
8) Perkembangan anak
a) Miring : 3 bulan
b) Tengkurap : 4 bulan
c) Duduk : 6 bulan
d) Merangkak : 7 bulan
e) Berjalan dengan berpegang : 10 bulan
f) Berlari / memanjat : 1 tahun
f. Riwayat kesehatan yang lalu
1) Pernah sakit : diare dari umur 7 bulan
2) Klien pernah diopname sebelumnya dan sering kuluar masuk rumah sakit di pare-pare
karena perut kembung, sesak, susah makan, dan kekuningan di seluruh tubuh.
3) Nutrisi
a) 0 – 3 bulan : ASI
b) 3 – 6 bulan : ASI + Susu formula
c) 6 – 12 bulan : ASI + bubur saring + buah
4) Imunisasi dasar
a) BCG : 1 x segera setelah lahir
b) hepatitis B : 4 x umur 3, 4, 5, 6 bulan
c) Polio : 4 x umur 3, 4, 5, 6 bulan
d) DPT : 3 x umur 3, 4, 5 bulan
e) Campak : 1 x umur 9 bulan
5) Reaksi setiap diberikan imunisasi : demam, menggigil
Klien tidak pernah alergi apapun.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : sangat lemah
b. Kesadaran : Composmentis GCS : 15 (E4 V5 M6)
c. Tanda-tanda vital :
T : 90 / 60 mmHg
N : 140 x / menit
S : 37, 8o C
P : 64 x / menit
d. BB sebelum sakit : 10 kg
e. BB setelah sakit : 8,3 kg
f. TB : 78 cm
g. Lingkar kepala : 46 cm
h. Lingkar dada : 48 cm
i. Lingkar lengan atas : 13 cm
j. Lingkar perut : 55 cm
k. Kepala
1) Inspeksi
a) Rambut berwarna agak kekuningan
b) Penyebaran tidak merata
c) Tidak tampak benjolan / massa
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
l. Mata
1) Inspeksi
a) Palpebra tidak tampak oedema
b) Sclera tampak berwarna agak kekuningan
c) Konjungtiva tampak pucat
d) Penutupan kelopak mata menutup secara bersamaan
e) Tidak tampak penonjolan bola mata
f) Tidak tampak adanya sekret
2) Palpasi : Tidak teraba adanya peningkatan intra okuler.
m. Muka
1) Inspeksi
a) Simetris kiri dan kanan
b) Bentuk wajah oval
c) Ekspresi wajah tegang dan meringis
2) Palpasi : tidak ada benjolan

n. Hidung
1) Inspeksi
a) Terpasang canul O2 1 ltr/menit + NGT
b) Keadaan septum tak ada deviasi
c) Posisi hidung simetris kiri / kanan
2) Palpasi : tak teraba massa maupun nyeri tekan
o. Telinga
1) Inspeksi
a) Tampak simetris kiri / kanan
b) Tampak adanya serumen
c) Tak ada tanda-tanda peradangan
2) Palpasi : Nyeri tekan tidak ada
p. Mulut
1) Inspeksi
a) Bibir tampak pucat dan kering
b) Lidah kotor
c) Gigi : 1 2 2 1
2 2
d) Gusi kemerahan
e) Pharinx : tidak dilakukan
f) Larinx : tidak dilakukan
q. Leher
1) Inspeksi
a) Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar thyroid / limfe
b) Tidak tampak adanya peningkatan vena jugularis
2) Palpasi : tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid / limfe
r. Dada
1) Inspeksi
a) Bentuk dada tampak simetris kiri dan kanan
b) Pergerakan dan pengembangn thorax mengikuti pergerakan nafas
c) Jumlah pernafasan 86 x / menit
d) Pernafasan tachipnea
2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa
3) Perkusi : Sonor pada daerah paru, pekak pada daerah jantung
4) Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler, tidak ada bunyi tambahan.
s. Jantung
1) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
2) Palpasi : Teraba ictus cordis pada ICS 6 midclavicularis sinistra
3) Perkusi : Terdengar pekak pada ICS 2 midklavicularis kiri.
4) Auskultasi :
a) Bunyi nafas vesikuler pada semua lapang paru
b) Bunyi jantung I : murni terdengar pada ICS 2, linea sternalis kiri dan kanan
c) Bunyi jantung II : murni terdengan pada ICS 5 midclavicularis kiri.
t. Abdomen
1) Inspeksi
a) Tampak perut membesar
b) Umbilicus menonjol
c) Warna kulit sama dengan sekitarnya terlihat pembesaran vena
d) Gerakan abdomen ikut gerak nafas
2) Palpasi
a) Ada pembesaran pada kuadran kanan atas
b) Teraba hepar 3 cm
3) Perkusi : pekak pada kuadran kanan atas
4) Auskultasi : Peristaltik lemah terdengar 7 x/menit
u. Kulit
1) Inspeksi : Kulit tampak kotor, tidak ada lesi, tidak elastis, warna kulit sama dengan
sekitarnya
v. Punggung
1) Inspeksi : Tampak ada sepsis di daerah vertebra lumbal
2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
w. Genetalia
Inspeksi : Tidak tampak pembesaran serotum
x. Anus :
Inspeksi : Tidak tampak adanya kemerahan.
y. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
a) Inspeksi :
(1) Tidak ada atropi.
(2) Terpasang infus dextrose 5 % pada lengan kiri.
b) Palpasi :
(1) Tonus otot baik
(2) Akral tidak dingin .
2) Ekstremitas bawah
a) Inspeksi :
(1) Tidak nampak atropi pada kaki kiri dan kanan.
(2) Kekuatan otot : 5 (skala 5)
b) Palpasi :
(1) Tonus otot baik.
(2) Tidak ada oedema pretibial
(3) tidak ada Nyeri tekan pada lutut kaki kiri dan kanan.
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Lab.Tgl. 19/ 10/18
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
HEMATOLOGI
WBC 8.48 4.00-10.0 103/UL
RBC 3.13 4.00-6.00 106/UL
HGB 8.6 12.0-16.0 Gr/dl
HCT 30.5 37.0-48.0 %
MCV 97.5 80.0-97.0 fL
MCH 27.2 26.5-33.5 Pg
MCHC 28.2 31.5-35.0 Gr/dl
PLT 93 150-400 103/UL
RDW-SD 105.3+ 37.0-54.0 fL
RDW-CV 30.5+ 10.0-15.0

Kesan: - Anemia
- Trombositopenia
5. Pola kegiatan sehari-hari
Tabel 3.1
No. Aktifitas Sebelum Sakit Selama Sakit
a. Nutrisi
- Pola makan Teratur puasa
- Frekuensi makan 3 x sehari -
- Nafsu makan baik --
- Porsi makan dihabiskan -
- Cara makan sendiri
b. Cairan
- Jenis minum yang disukai air + susu susu
- Frekuensi minum tidak tahu tak tentu

c. Istirahat tidur Tidak tentu


- Tidur siang 21.00 s/d 06.00 Tidak tentu
- Tidur malam Kadang terbangun Tidak tentu (tidur
minta minum hanya sebentar)

d. Personal hygiene
- Mandi 2 x sehari Klien hanya dilap
basah di tempat tidur
- Cuci rambut 2 x sehari Tidak pernah
- Menyikat gigi Jarang Tidak pernah
- Gunting kuku 1 x seminggu 1 x seminggu
-
e. Eliminasi BAB / BAK
- Tempat pembuangan BAB / Di kamar kecil Di tempat tidur
BAK
- BAK : Frekuensi 6 – 7 x sehari 4 – 5 x / hari
: warna kuning jernih kuning jernih
: bau Amoniak Amoniak
- BAB : Frekuensi 1 x sehari 2 x sehari
: Konsistensi Lembek Encer
: Warna Kuning kecoklatan Kuning kemerahan

f. Rekreasi Klien jarang -


berekreasi
g. Aktifitas sehari-hari Kegiatan sehari- - Klien tidak pernah
hari bermain ber- beraktifitas
sama adiknya - Klien hanya ber-
baring di tempat
tidur
- Segala kebutuhan-
nya di bantu oleh
keluarganya.

6. Spritual
a. Support sistem dalam keluarga
b. Orang tua menyatakan dengan banyak berdoa dan beribadah di harapkan anaknya dapat
sembuh
c. Orang tua menyatakan tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya.
7. Kesehatan sosial :
a. Keadaan rumah tenang dan bersih
b. Status rumah milik sendiri
c. Jumlah penghuni rumah 4 orang
8. Pola emosi orang tua
a. Perasaan orang tua saat ini cemas
b. Orang tua menemani anaknya selama 24 jam
c. Orang tua klien berharap anaknya supaya lekas sembuh
d. Orang tua klien mengatakan panas anaknya tidak pernah turun
9. Kegiatan keagamaan
Ibu klien yakin dan percaya akan kebesaran Tuhan YME
10. Perawatan / pengobatan
a. Pengobatan
1) asam folat 1mg/24j/oral
2) vitamin bcompleks 1tab/24j/oral
3) vitamin c 50 mg/12jam/oral
4) prednisone 5mg/ 8j/oral
5) kolestramin 0,8 gram/12j/oral
b. Perawatan
1) Kompres air hangat di dahi
2) O2 1 ltr / meni
KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


Ibu klien mengatakan anaknya sesak - Terpasang 02 binasal kanul 1 liter
- klien sering batuk berlendir
Ibu klien mengatakan anaknya susah makan - Heart rate : 86 x/menit
Ibu klien mengatakan anaknya sedang - Terpasang slang NGT
puasa/jam (untuk persiapan bilas lambung) - Klien hanya minim susu 300 ml/hari
a. BB sebelum sakit : 10 kg
Ibu klien mengatakan anaknya sering terbangun b. BB setelah sakit : 8,3 kg
dan menangis sambil memegang perut c. Lingkar perut : 55 cm
- Ekspresi wajah klien tampak meringis dan
rewel
- Klien memegang perut yang kesakitan
- Area abdomen klien tampak kembung

ANALISA DATA

DATA MASALAH
DS:
Ibu klien mengatakan anaknya sesak
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
DO: b/d mukus yang berlebihan
- Terpasang 02 binasal kanul 1 liter
- klien sering batuk berlendir
- Heart rate : 86 x/menit
DS:
Ibu klien mengatakan anaknya susah makan
Ibu klien mengatakan anaknya sedang Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
puasa/ jam (untuk persiapan bilas lambung) kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak
DO:
mampuan untuk memasukkan dan program
- Terpasang slang NGT
- Klien hanya minim susu 300 ml/hari puasa karena faktor biologis
d. BB sebelum sakit : 10 kg
e. BB setelah sakit : 8,3 kg
f. Lingkar perut : 55 cm

DS:
Ibu klien mengatakan anaknya sering
terbangun dan menangis sambil memegang
perut
DO: nyeri akut berhubungan dengan agen cidera
- Ekspresi wajah klien tampak meringis biologi
dan rewel
- Klien memegang perut yang kesakitan
- Area abdomen klien tampak kembung
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa NOC (TUJUAN) NIC (INTERVENSI)


Keperawatan
Ketidakefektifan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 3140. Manajemen Jalan Nafas
bersihan jalan nafas b/d 24 jam, jalan nafas pasien menunjukkan kriteria  Monitor status pernafasan dan
mukus yang berlebihan hasil : O2 pasien
Status Pernafasan :  Posisikan pasien untuk
a. Frekuensi pernafasan dalam batas normal memaksimalkan ventilasi
b. Suara auskultasi nafas dalam batas normal  Auskultasi suara nafas
c. Akumulasi sputum tidak ada  Anjurkan pasien minum air
d. Batuk tidak ada hangat
 Lakukan fisioterapi dada
 Ajarkan pasien batuk efektif
 Lakukan nebulizer bila perlu
 Kolaborasi pemeriksaan foto
thotax

Ketidakseimbangan Setalah dilakukan tindakan keperawawatan 1. kaji adanya alergi makanan


nutrisi kurang dari selama 3x24 jam nutrisi kurang teratasi dengan 2. monitor adanya penurunan
kebutuhan tubuh indicator: berat adan
berhubungan dengan  albumin serum 3. jadwalkan pengobatan dan
ketidak mampuan  pre albumin serum tindakan selama jam makan
untuk memasukkan dan  hematocrit 4. monitor mual dan muntah
program puasa karena  hemoglobin 5. monitor pucat, kemerahan,
faktor biologis  total iron binding capacity dan kekeringan jaringan
 jumlah limfosit konjungtiva
6. monitor intake nutrisi
7. kolaborasi dengan dokter
tentang kubutuhan suplemen
makanan seperti NGT
8. anjurkan banyak minum
9. pertahankan terapi iv line
Domain 12 kenyaman Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama  1400. Manajemen Nyeri
kelas 1 kenyamanan 5x8 jam, pasien akan : halaman 198
fisik 00132 Nyeri Akut  2102. Tingkat Nyeri halaman 577
 1605. Kontrol Nyeri halaman 247 Aktivitas Keperawatan:
 2109. Tingkat Ketidaknyamanan halaman 1. Lakukan pengkajian nyeri
576 secara komprehensif termasuk
 2101. Nyeri: Efek yang Mengganggu lokasi, karakterisitik, durasi,
halaman 321, yang dibuktikan dengan frekuensi, kualitas dan faktor
indicator sebagai berikut: (5 = tidak ada) presipitasi.
2. Anjurkan posisi yang
Kriteria Hasil: senyaman mungkin
 Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, 3. Ajarkan teknik non
frekuensi, dan tanda nyeri) farmakologis : tekni relaksasi
 Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab napas dalam.
nyeri, mampu menggunakan teknik  2210. Pemberian Analgesik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, halaman 247
mencari bantuan)
 Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan manajemen nyeri.
 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI I

No Hari/Tgl Jam Implementasi Evaluasi


1 22/10/2018 08:00  Memonitor pola nafas dan O2 pasien. Pukul : 13:30
H: klien masih sesak dengan
pernafasan dangkal S: - ibu klien mengatakan anaknya
08:05  Memposisikan pasien untuk masih sesak
memaksimalkan ventilasi - Ibu klien mengatakan anaknya
H: HR : 60 x menit sering batuk berdahak
08:10  Mengauskultasi suara nafas O: - klien terlihat batuk berdahak
H: terdengar goorgling pada daerah - HR: 54xmenit
sternum atas - terdengar bunyi goorgling pada
09:00  Menganjurkan ibu pasien memberi daerah sternum atas
minum susu hangat A: setelah dilakukan asuhan keperatan
H: Klien batuk dengan mudah dan selama 30 menit Ketidakefektifan
09:30 mudah mengeluarkan dahak bersihan jalan nafas belum teratasi
 mengajarkan ibu klien melakukan P: Lanjutkan Intervensi
fisioterapi dada 1. monitor pola nafas dan O2
H: Dahak klien keluar dengan mudah pasien
09:35  Mengajarkan ibu klien tentang cara 2. posisikan pasien untuk
memposisikan anak bila batuk memaksimalkan ventilasi
H: Dahak keluar dengan mudah jika 3. auskultasi suara nafas
klien diposisikan miring saat anjurkan ibu klien memberi
batuk minum sus hangat
10:00  memberikan 02 melalui kanula 1 liter 4. ajarkan ibu klien melakukan
H: HR: 54x/menit fisioterapi dada
5. ajarkan ibu klien tentang cara
memposisikan pasien bila batuk
6. berikan 02 melalui kanula 1 liter

22/10/2018 10:03 1. mengkaji adanya alergi makanan S: Ibu klien mengatakan anaknya hanya
H: ibu klien mengatakan tidak ada bisa menghabiskan 300 ml susu
alergi makanan pada anaknya sekali minum
10:10 2. memonitor adanya penurunan berat O:- klien masih terlihat lemas
adan - konjungtiva anemis
H: berat badan klien sebelum masuk - kulit tidak elastis
rumah sakit BB sebelum sakit10 kg, - BB 8,3 kg
BB setelah sakit:8,3kg A: setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 30 menit
10:15 3. menjadwalkan pengobatan dan masalah ketidak seimbangan nutrisi
tindakan selama jam makan/minum kurang dari kenutuhan tubuh belum
H: tidak ada rencana tindakan pada teratasi
pasien selama jam makan P: Lanjutkan Intervensi
10:17 4. monitor mual dan muntah 1. kaji adanya alergi makanan
H: hanya menghabiskan 300 cc susu 2. monitor adanya penurunan berat
10:20 5. monitor pucat, kemerahan, dan badan
kekeringan jaringan konjungtiva 3. jadwalkan pegobatan dan tindakan
H: klien kukurangan zat besi selama jam makan
10:25 6. monitor intake nutrisi 4. memonitor mual dan muntah
H: ibu klien mengatakan anaknya 5. monitor pucat, kemerahan, dan
hanya menghabiskan 300 ml susu kekringan jaringan konjungtiva
formula 6. monitor intake nutrisi
7. kolaborasi dengan dokter pemasangan 7. kolaborasi dengan dokter
NGT pemasangan NGT
H: telah terpasang NGT sebelumnya 8. berikan terapi iv line KN3B
10:30 8. Memberikan terapi iv line
KN3B
H: klien masih belum menunjukan
tanda gizi membaik
22/10/2018 S: ibu klien mengatakan anaknya sudah
11:00 1. Melakukan pengkajian nyeri dengan tidak rewel lagi dan tidak memegang
menggunakan scala wajah area perut ketika menangis
H: ekspresi klien menunjukan (nyeri O: klien terlihat ceria
skala ringan) klien mulai aktif bermain
11:03 2. menganjurkan ibu klien untuk A: setalah dilakukan tindakan
mengatur posisi semi fowler 30o keperawatan selama 30 menit masalah
H: klien tampak rileks dengan posisi nyeri akut teratasi
semi fowler P: pertahankan intervensi
11:30 3. Mengajarkan teknik non farmakologis - lakukan pengkajian nyeri
: kompres hangat menggunakan skala wajah
H: wajah klien nampak sudah mulai - atur posisi semi fowler 30o
ceria dan sudah bermain di tempat - ajarkan tehnik nonfarmakologis :
tidur kompres hangat

IMPLEMENTASI HARI II

No Hari/Tgl Jam Implementasi Evaluasi


1 23/10/2018 08:03  Memonitor pola nafas dan O2 pasien. Pukul : 13:30
H: klien masih sesak dengan
pernafasan dangkal S: - ibu klien mengatakan anaknya
08:05  Memposisikan pasien untuk masih sesak
memaksimalkan ventilasi - Ibu klien mengatakan anaknya
H: HR : 60 x menit sering batuk berdahak
08:08  Mengauskultasi suara nafas O: - klien terlihat batuk berdahak
H: terdengar goorgling pada daerah - HR: 54xmenit
sternum atas - terdengar bunyi goorgling pada
09:00  Menganjurkan ibu pasien memberi daerah sternum atas
minum susu hangat A: setelah dilakukan asuhan keperatan
H: Klien batuk dengan mudah dan selama 30 menit Ketidakefektifan
09:15 mudah mengeluarkan dahak bersihan jalan nafas belum teratasi
 mengajarkan ibu klien melakukan P: Lanjutkan Intervensi
fisioterapi dada 7. monitor pola nafas dan O2
H: Dahak klien keluar dengan mudah pasien
09:17  Mengajarkan ibu klien tentang cara 8. posisikan pasien untuk
memposisikan anak bila batuk memaksimalkan ventilasi
H: Dahak keluar dengan mudah jika 9. auskultasi suara nafas
klien diposisikan miring saat anjurkan ibu klien memberi
batuk minum sus hangat
09:30  memberikan 02 melalui kanula 1 liter 10. ajarkan ibu klien melakukan
H: HR: 54x/menit fisioterapi dada
11. ajarkan ibu klien tentang cara
memposisikan pasien bila batuk
12. berikan 02 melalui kanula 1 liter

23/10/2018 09:32 1. mengkaji adanya alergi makanan S: Ibu klien mengatakan anaknya hanya
H: ibu klien mengatakan tidak ada bisa menghabiskan 300 ml susu
alergi makanan pada anaknya sekali minum
09:35 2. memonitor adanya penurunan berat O:- klien masih terlihat lemas
adan - konjungtiva anemis
H: berat badan klien sebelum masuk - kulit tidak elastis
rumah sakit BB sebelum sakit10 kg, - BB 8,3 kg
BB setelah sakit:8,3kg A: setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 30 menit
09:40 3. menjadwalkan pengobatan dan masalah ketidak seimbangan nutrisi
tindakan selama jam makan/minum kurang dari kenutuhan tubuh belum
H: tidak ada rencana tindakan pada teratasi
pasien selama jam makan P: Lanjutkan Intervensi
09:43 4. monitor mual dan muntah 9. kaji adanya alergi makanan
H: hanya menghabiskan 300 cc susu 10. monitor adanya penurunan berat
09:50 5. monitor pucat, kemerahan, dan badan
kekeringan jaringan konjungtiva 11. jadwalkan pegobatan dan tindakan
H: klien kukurangan zat besi selama jam makan
10:00 6. monitor intake nutrisi 12. memonitor mual dan muntah
H: ibu klien mengatakan anaknya 13. monitor pucat, kemerahan, dan
hanya menghabiskan 300 ml susu kekringan jaringan konjungtiva
formula 14. monitor intake nutrisi
7. kolaborasi dengan dokter pemasangan 15. kolaborasi dengan dokter
NGT pemasangan NGT
H: telah terpasang NGT sebelumnya 16. berikan terapi iv line KN3B
10:20 8. Memberikan terapi iv line
KN3B
H: klien masih belum menunjukan
tanda gizi membaik

IMPLEMENTASI HARI KE III

No Hari/Tgl Jam Implementasi Evaluasi


1 24/10/2018 22:00  Memonitor pola nafas dan O2 pasien. Pukul : 13:30
H: klien masih sesak dengan
pernafasan dangkal S: - ibu klien mengatakan anaknya
22:04  Memposisikan pasien untuk masih sesak
memaksimalkan ventilasi - Ibu klien mengatakan anaknya
H: HR : 60 x menit sering batuk berdahak
22:08  Mengauskultasi suara nafas O: - klien terlihat batuk berdahak
H: terdengar goorgling pada daerah - HR: 54xmenit
sternum atas - terdengar bunyi goorgling pada
22:10  Menganjurkan ibu pasien memberi daerah sternum atas
minum susu hangat A: setelah dilakukan asuhan keperatan
H: Klien batuk dengan mudah dan selama 30 menit Ketidakefektifan
22:13 mudah mengeluarkan dahak bersihan jalan nafas belum teratasi
 mengajarkan ibu klien melakukan P: Lanjutkan Intervensi
fisioterapi dada 13. monitor pola nafas dan O2
H: Dahak klien keluar dengan mudah pasien
22:17  Mengajarkan ibu klien tentang cara 14. posisikan pasien untuk
memposisikan anak bila batuk memaksimalkan ventilasi
H: Dahak keluar dengan mudah jika 15. auskultasi suara nafas
klien diposisikan miring saat anjurkan ibu klien memberi
batuk minum sus hangat
 memberikan 02 melalui kanula 1 liter 16. ajarkan ibu klien melakukan
H: HR: 54x/menit fisioterapi dada
17. ajarkan ibu klien tentang cara
memposisikan pasien bila batuk
18. berikan 02 melalui kanula 1 liter

23/10/2018 05:00 1. mengkaji adanya alergi makanan S: Ibu klien mengatakan anaknya hanya
H: ibu klien mengatakan tidak ada bisa menghabiskan 300 ml susu
alergi makanan pada anaknya sekali minum
05:35 2. memonitor adanya penurunan berat O:- klien masih terlihat lemas
adan - konjungtiva anemis
H: berat badan klien sebelum masuk - kulit tidak elastis
rumah sakit BB sebelum sakit10 kg, - BB 8,3 kg
BB setelah sakit:8,3kg A: setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 30 menit
05:40 3. menjadwalkan pengobatan dan masalah ketidak seimbangan nutrisi
tindakan selama jam makan/minum kurang dari kenutuhan tubuh belum
H: tidak ada rencana tindakan pada teratasi
pasien selama jam makan P: Lanjutkan Intervensi
05:43 4. monitor mual dan muntah 17. kaji adanya alergi makanan
H: hanya menghabiskan 300 cc susu 18. monitor adanya penurunan berat
05:50 5. monitor pucat, kemerahan, dan badan
kekeringan jaringan konjungtiva 19. jadwalkan pegobatan dan tindakan
H: klien kukurangan zat besi selama jam makan
06:00 6. monitor intake nutrisi 20. memonitor mual dan muntah
H: ibu klien mengatakan anaknya 21. monitor pucat, kemerahan, dan
hanya menghabiskan 300 ml susu kekringan jaringan konjungtiva
formula 22. monitor intake nutrisi
7. kolaborasi dengan dokter pemasangan 23. kolaborasi dengan dokter
NGT pemasangan NGT
H: telah terpasang NGT sebelumnya 24. berikan terapi iv line KN3B
06:02 8. Memberikan terapi iv line
KN3B
H: klien masih belum menunjukan
tanda gizi membaik

Das könnte Ihnen auch gefallen