Sie sind auf Seite 1von 24

HARGA Rp 3.

000,- 1
Tabloid Berita Investigasi Hukum & Politik LUAR ACEH Rp. 3.500,-
NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003
LUAR

Bijak TTanpa
anpa Memihak

Dewi Muthia
JERITAN HATI... 24

KRIMINALITAS... 14-15

Awas! Narkoba Merambah Serambi Mekah


NO. 02 THN - I 29 APRIL - 09 MEI 2003 - TERBIT 24 HALAMAN

MODUS
2 NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003 REDAKSI MODUS

Pembaca Budiman
Bukan Idealisme Buta nior itu memang memiliki kedekatan
emosional dengan Pemred kami. Selain
Alhamdulillah, edisi perdana Tabloid Berita Investigasi sama-sama berasal dari Aceh. Keduanya
Hukum & Politik, MODUS, terbit sudah. Laiknya sebuah pun masih berasal dari satu kawah
candradimuka: Majalah Mingguan FORUM
karya jurnalistik. Kami pun sadar, berbagai kelemahan Keadilan Jakarta. Walau Khalil dan Nurlis,
dan kekurangan masih saja terdapat di dalamnya. Bagi akhirnya memilih berkarya di rumah lain.
Dari visi hukum. Kami pun selalu menda-
kami, kenyataan itu bukanlah sesuatu kenaifan yang perlu tangi Maiyasak Djohan, seorang pengacara
kami hindari, apalagi lupakan. Sebaliknya, tekad belajar berdarah Aceh, asal Medan, Sumatera Utara.
Dari pengacara yang sedang naik daun ini,
dan terus belajar dari kesalahan adalah prinsip yang kami banyak mendapat visi penulisan hukum
tetap kami pegang teguh. yang ringan, ringkas serta enak dibaca.
Bukan hanya itu. Di Banda Aceh, dua sosok

t
wartawan senior, Hasyim KS (veteran Hr
entu saja, semua itu ada konsek- ditengah-tengah cercaan dan pandangan yang Serambi Indonesia) dan MS Ramadhan (Hr
wensinya. Setidaknya, kami harus tak enak terhadap insan pers lokal. MODUS Waspada-Medan), selalu saja kami “curi”
siap menerima berbagai masukan lahir justeru dengan pandangan-pandangan idenya. Termasuk sederet nama lain yang tak
dan kritikan setajam apapun dari pem- tajam dan kritis terhadap masalah kepemim- mungkin kami sebutkan satu persatu.
baca kami yang setia. Apakah itu bersifat pinan daerah, hukum serta politik lainnya. Mengapa hal itu kami lakukan? Sekali
positif, negatif atau bahkan memojokkan dan Sebenarnya, tidak hanya Farhan dan lagi pembaca. Kami sadar, sebagai sebuah
terlalu mengada-ada. Waisul yang kami minta pendapatnya. usaha penerbitan pers. Kami tidak hanya
Senin pekan lalu misalnya, sejumlah Langkah serupa juga kami lakukan terhadap dituntut untuk takliq pada idealisme buta dan

MODUS pembaca mengirim surat elektronik banyak tokoh politik, pengusaha, wartawan mengejar profit semata. Sebaliknya, kami
(e-mail) ke dapur redaksi serta short memiliki tanggungjawab moral
massage service (SMS) ke hand- untuk selalu memberikan yang
phone pimpinan redaksi kami. Mere- terbaik kepada Anda. Filosofi
Penerbit ka bertanya. Apakah benar MODUS kami, rakyat atau publik berhak
Yayasan Insan Pengabdi milik Dr Ahmad Farhan Hamid, Ketua mendapat informasi yang benar.
Akte Notaris Fraksi Reformasi DPR-RI dan Waisul Sebab, kami pun sadar bahwa
No. 90. 24 Pebruari 2003 Qarani, Anggota DPRD NAD yang untuk mendapat tabloid ini, Anda
juga berasal Partai Amanat Nasio- mengeluarkan rupiah dalam
Pendiri nal? Kalau benar, mereka mengaku saku celana.
Muhammad Saleh sangat kecewa. Sebab, ditengah kian Karena itulah pembaca yang
Penanggung jawab/ maraknya praktik perilaku “menyim- budiman. Visi kami BIJAK TAN-
Pemimpin Redaksi pang” dari para elit politik dan pejabat PA MEMIHAK, bukan sekedar
Muhammad Saleh birokrasi di daerah ini. MODUS jus- jargon. Ibarat air, kami akan me-
Redaktur Pelaksana ngalir apa adanya. Bagi yang
teru lahir sebagai media partisan.
Hamdan Budiman
Awalnya, pernyataan tersebut tidak mau kecipratan dan basah,
Redaktur Ahli
sempat membuat kami kaget. Betapa tentu saja jangan bermain air. Itu
Tuanku Mirza Keumala
Reporter tidak, sejak pengagasan hingga kela- semua, bukan berarti kami me-
Cut Asma Al Husein hirannya, kami tidak memiliki hu- nutup seluruh kran dengan ba-
Iskandar Norman bungan khusus dengan kedua tokoh nyak pihak. Apalah artinya kami
Adi Warsidi tadi. Kalau pun ada, hanya semacam Tak kenal menyerah tanpa Anda semua. Adalah keliru
Fakhrurrazi sharing ide dan gagasan. Itu pun besar kalau ada pihak-pihak
Pujo Basuki semata-mata hanya sebagai wacana untuk senior serta tokoh LSM, baik yang ada di tertentu, baik perorangan maupun kelompok
mencari format yang tepat sebelum kami Aceh maupun Jakarta. Dari sisi jurnalistik yang mencoba-coba mengklaim dan menja-
Biro Jakarta melangkah. misalnya, kami tak bosan-bosan melakukan dikan kami sebagai KUDA TROYA. Jika Anda
M. Ridwan Pangkapi Begitupun, rasa kaget itu seketika pupus, konsultasi dengan Munawar Khalil, Pimpinan benar, kami adalah kawan setia, tapi jika
tat kala kami sadar. Bahwa, pertanyaan tadi Redaksi Majalah F-1 yang sangat populer itu Anda salah, apalagi menindas rakyat kecil,
Biro Medan
merupakan refleksi dari kecintaan publik dan serta Nurlis Effendi, wartawan Harian Tempo, kami lah yang akan berada pada Garda ter-
HM Ashraf
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 162 pembaca terhadap tabloid ini. Maklumlah, asal Aceh. Maklumlah, kedua wartawan se- depan menentangnya.***
Telp. 061 4559020 Medan

Artistik dan Lay Out


Hamdan eL Manggeng Pembaca MODUS
Kedepankan Cover Both Sides
Pemasaran/Sirkulasi
Teby Maulana Syafrizal
Munir Fauzi

T
Iklan wartawan yang memuja-muja amplop,
umbuh bak jamur di musim hujan. ketika beberapa pekan ini selalu mendapati
Nila Hariana sehingga melahirkan amplopisme wartawan.
Begitu ungkapan yang pas untuk berita konflik kembali memecahkan
mengomentari lahirnya beberapa Karena itu, kehadiran Tabloid Berita kedamaian. Bocah yang ditembak di
Administrasi
media di Aceh. Pasca kejatuhan rezim Investigasi Hukum dan Politik MODUS, bisa Lhokseumawe, TNI yang ditembak di Lhok
Al Misbah
Irawan Soeharto, lokomotif Orde Baru, media sea- menjadi sebuah lokomotif media yang me- Guci, Aceh Barat, hingga kematian 9 GAM di
Rangga Lesmana kan menuai kebebasan. Kalau dulu dike- nentang sensasional, bombastis, bias gen- Sigli, Pidie adalah sederet kasus baru yang
kang dengan proses perizinan dan adminis- der, rasial. Diharapkan MODUS bisa menjadi mencuat. Konflik kembali menggelora.
Konsultan Usaha trative yang berbelit-belit, kini seorang pe- sebuah media dengan idealisme tinggi yang Ironis memang. Perdamaian yang tengah
Ikbal Idris Aly ngusahan dengan mudahnya bisa men- mengedepankan unsur cover both sides dibangun ini rupanya telah main target-target-
Ilham Sahim dirikan media. Tidak perlu lagi Surat Izin Usa- dalam setiap laporannya. an. Pihak Indonesia sangat giat mengkampa-
ha Penerbitan Pers (SIUPP), yang di masa Lembaga Penelitian dan Pengembangan nyekan penerimaan otonomi khusus bagi
Bank Account; Orba, merupakan senjata bagi kekuasaan Media AlQALAM (AlQALAM Institute) mengu- Aceh. Sementara GAM tak kalah aktifnya
2281327293, BCA-Mayestik, untuk mengontrol media dan arus informasi. capkan selamat atas terbitnya MODUS, se- menggelorakan merdeka. Sebenarnya, sung-
Jakarta Selatan Tapi, itu kini tidak lagi menjadi aral. moga menjadi media yang tetap independen: guh sangat disayangkan, penerapan standar
Kebebasan mendirikan media itu, Bijak Tanpa Memihak. Semoga! ganda penyelesaian kasus Aceh. Di satu sisi
Alamat Redaksi setidaknya membawa seberkah harapan Banda Aceh, 20 April 2003 pemerintah berusaha menempuh jalur dialog,
Jln. Sri Ratusafiatuddin No 47 A untuk menegakkan demokrasi. Memberi Manajemen AlQALAM Institute Sofa sementara di sisi lain, dengan aktifnya pe-
Peunanyong - Banda Aceh segenggam amunisi untuk menyampai- Marwati, S.Sos.I (Sekretaris Eksekutif) merintah mempersiapkan operasi tempur
kan kebenaran publik. Sehingga, media Kompleks Nyak Dien Lr. Buntu No. 02 A untuk mengantisipasi situasi terakhir di Aceh.
Telepon yang katanya salah satu pilar demokrasi Beurawe, Banda Sehingga secara pemahaman awam, saya
0651-25940 bisa benar-benar menjadi penegak dan Aceh.<lppm.alqalam@eudoramail.com> tidak mengerti dengan apa yang dilakukan pe-
Fax penjaga demokratisasi. merintah. Pemerintah, telah menetapkan target-
0651-25940 Dalam era kebebasan pers dan kebe- target yang mesti dicapai dalam perundingan.
e-mail
modus_aceh@yahoo.com
basan menyampaikan pendapat ini, kita
seakan menemui iklim dimana kita cen- GAM-RI Target itu adalah pemaksaan penerimaan UU
NAD oleh GAM. Kontan GAM menolak. Se-

Berdamailah
derung kecolongan. Komunitas media, benarnya, dalam berdialog ini, janganlah terlebih
Redaksi menerima sumbangan tulisan seakan berusaha menenggak kebebasan dulu mengedepankan target-target. Lebih baik
yang sesuai dengan misi tabloid ini.
ini sebebas-bebasnya, tanpa memperha- dalam dialog ini dibicarakan bagaimana meka-
Tulisan diketik dua spasi, maksimal
tikan etika. Iklim ini juga melahirkan war- GENEVA, 9 Desember 2002. Secercah harap- nisme untuk menyelesaikan masalah, menghen-
lima halaman kuarto. Redaksi berhak
tawan-wartawan pemula. Kondisi ini an menggelayut dari negeri orang. Penandatangan tikan rasa permusuhan, dan meminimalisir
merubah isi tulisan tanpa menghi-
langkan makna,arti dan substansi
membuat komunitas media dipertaruhkan Perjanjian Penghentian Permusuhan, menjadi titik jatuhnya korban di kalangan sipil. Tidak lebih.
dari tulisan tersebut. reputasinya. Maraknya pemberitaan yang awal penyelesaian konflik menahun. Semua orang Jadi, saya menyarankan kepada peme-
tidak cover both sides, bombastis, sensa- mendambakan Aceh aman dan damai. Syujud syu- rintah RI dan GAM untuk kembali ke meja pe-
Percetakan sional, cabul, bias gender, pengaburan kur digelar di berbagai tempat. Tak hanya mesjid rundingan. Tidak ada alasan untuk menghen-
Syauki Ashraf Medan makna melalui permainan bahasa yang yang menjadi acuan menggelar hajatan itu. La- tikan damai ini. jangan menelikung ditengah
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 162 mempunyai makna ganda, stereotype, pangan-lapangan juga dijadikan tempat peman- jalan. Bahaya!
(isi diluar tanggung jawab percetakan) bias rasial, dan bahkan memancing kon- jatan do’a. Fenomenal! An Nissa
flik. Dikalangan internal, juga melahirkan Namun, sungguh sangat meresahkan hati saya Lampeneurut

MODUS
MODUS UTAMA NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003
3

Puteh, Alexander dan Aceh DI SUATU siang yang terik, dua Karena itu, tidaklah mengherankan bila ada
yang menyebut bahwa pemerintahan di
prajurit menghadap Alexander bawah Abdullah Puteh sebagai “pemerintah-
an aji mumpung”.
The Great atau lebih dikenal Pengamat Politik dan Sosial Aceh, Dr
sebagai Iskandar Zulkarnain. Humam Hamid dan penulis muda Aceh, Isla-
Muhammad
muddin misalnya mengatakan. Kelemahan
Raja Macedonia ini sedang semua kebijakan yang dijalankan Puteh, tak Saleh

memimpin perjalanan melintasi lepas dari besarnya peranan yang dimain-


kan oleh orang-orang di sekitar Puteh sen-
Pemred Modus

belantara gurun pasir yang diri. Malah para elit dan orang-orang yang
ada di lingkar kekuasaan itu, baik di pusat
panas dan kering. Sudah dua maupun di daerah. Semuanya terkesan
minggu, mereka berjalan. Haus cenderung memanfaatkan “kecerobohan”
Puteh demi kepentingan pribadi.
yang menyergap, membuat Dalam banyak kesempatan, berbagai
berpengaruh terhadap kelangsungan
mereka nyaris mati kelelahan. pendapat dan pernyataan Puteh mengenai
permasalahan yang terjadi di NAD, memang kepemimpinannya sebagai Gubernur NAD.
Terutama, jika operasi militer atau apapun
langkah yang akan diambil pemerintah pusat

K
untuk “menyelamatkan” Aceh dari kehancuran.
epada Alexander, tiba-tiba dua pra- Kritik cukup pedas juga dilontarkan M
jurit memberi semangkuk air yang Nasir Djamil, anggota DPRD NAD. Dalam
diambil dari kolam kerontang, yang pandangan Nasir, kemiskinan di mana-mana
airnya tak akan cukup untuk dibagi- bertambah, terutama semenjak Aceh di
kan ke seluruh pasukan. Tapi apa bawah pemerintahan Puteh. Di satu sisi
reaksi Alexander? Ia menolak dan rakyat disuruh mengencangkan ikat ping-
membuang air itu sehingga merembes cepat gang, tapi di lain pihak keluarga Puteh (Mar-
di atas pasir gurun. Lalu Sang Kaisar pun linda-Red), kerabat dekat, para pejabat serta
memekik. “Tak ada gunanya bagi seseorang politikus, justru merayakan hari ulang tahun-
untuk minum di saat banyak orang sedang nya di Jakarta, yang boleh disebut lumayan
kehausan!” glamor. Tentu, ini sangat bertentangan de-
Seandainya Gubernur Abdullah Puteh ngan perasaan, hati nurani. Ini sangat-sa-
mengerti keteladanan Alexander selama ngat membahayakan. Bagaimana kalau
masa kekuasaannya, sekitar 356-323 seorang pemimpin atau keluarganya tidak
sebelum Masehi itu. Boleh jadi, dia akan menjadi teladan, tentu tidak akan menjadi
memerintahkan seluruh kepala dinas serta panutan bagi rakyat.
kerabat dekatnya untuk menghentikan gaya Jadi apa sebenarnya yang mau diharap-
hidup mewah dan foya-foya dengan uang kan lagi dari rakyat? Para pengusaha dan
rakyat. Maklum, ditengah kondisi keamanan orang-orang kaya, yang ada di sekitar Puteh,
daerah yang tidak semakin menentu. Rakyat sebenarnya tidak sangat menderita dengan
masih butuh makan dan biaya hidup yang adanya kenaikan harga BBM atau listrik.
tidak sedikit. Namun apa lacur, para pejabat Justeru, yang sangat menderita adalah rak-
dan kerabat dekatnya, justeru masih saja yat jelata.
bergaya hidup happy. Tentu saja, apa pun, suara kritik yang ter-
Abdullah Puteh, memang belum mampu lontar untuk Puteh sudah sepatutnya didengar.
mengatasi semua itu. Malah, sebuah Adalah tak bijaksana, kalau suara-suara itu
pandangan kontradiksi pun terjadi. Tat kala masuk telinga kanan dan loncat di telinga kiri.
dengan kalemnya, ia mengajak seluruh “Kesalahan” yang mungkin pernah dilakukan
pejabat dan rakyat mengencangkan ikat Syamsuddin Mahmud dulu, sebaiknya tak
pinggang. Diam-diam para kepala dinas, perlu ada lagi di era Puteh. Sebab, bukan mus-
keluarganya serta kerabat dekatnya, masih tahil pula, Puteh akan bernasib sama dengan
saja emoh dengan ajakan itu. penduhulunya, Syamsuddin Mahmud. Resiko
Bisa saja, mantan Ketua Umum DPP yang sudah di depan mata adalah: DICOPOT
KNPI ini mengimbau kepada para pejabat DARI JABATANNYA.
daerah, agar memberikan teladan dengan Mungkinkah? Bisa ya, bisa juga tidak.
mencontohkan pola hidup sederhana. Namun, dari desas-desus yang ada. Pe-
Termasuk menyoroti kinerja mereka yang merintah pusat agaknya kian gerah dengan
sangat amburadul, termasuk lemahnya kepemimpinan Puteh. Bahkan, dalam
upaya penegakan hukum. Namun, rakyat sebuah Workshop yang digelar Lembaga
kebanyakan tetap saja pusing dua belas Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Hotel
keliling memikirkan agar dapurnya bisa Mulia, Jakarta. Para pakar, aktivis LSM serta
ngebul, di tengah harga-harga yang me- unsur TNI, meminta agar suami Marlinda itu
rangkak gila-gilaan. segera dicopot dari jabatannya sebagai
Kontras? Begitulah adanya. Tapi barang- Gubernur NAD.
kali memang demikian pula gaya kepemim- Akankah keputusan tragis itu terjadi?
pinan Abdullah Puteh. Kebijakan paling Tentu saja semuanya terpulang pada
mutakhir misalnya, membeli helikopter, Presiden Megawati Soekarnoputri. Putri
kapal cepat serta melahirkan maskapai pe- Bung Karno itu, memang harus lebih arif
nerbangan Seulawah NAD Air yang kini ko- melihat Aceh masa depan. Pilihannya tentu
lep. Sementara listrik hidup-mati. Pun be- tak banyak dan rumit. Mempertahankan satu
gitu, Puteh agaknya, lebih memilih kebijakan orang, tapi jutaan rakyat luluh-lantak. Atau
yang populer itu dari pada memikirkan ba- mengorbankan satu orang, namun jutaan
gaimana mengatasi tingkat kematian ibu lainnya terselamatkan.
hamil yang tinggi. Ribuan balita kekurangan Kalau menilik Tap MPR-RI No: VI/MPR/
gizi serta tingginya harga gula. di tanganya, tetap saja menuai kritik dan ditanggapi berbeda-beda oleh sejumlah 2002, agaknya keputusan tersebut tak sulit
Bisa jadi, Puteh sengaja memilih kebija- ditentang banyak kalangan. Tudingannya, pengamat dan praktisi. Ada yang mengerti, untuk dilaksanakan. Sebab, pada poit e dari
kan yang sangat kontrovesi itu sebagai obat Puteh kurang peduli terhadap penderitaan ada pula yang ragu-ragu akan upaya nyata keputusan itu telah diamanatkan: Pemerin-
bagi dirinya. Alasannya, mungkin kebijakan rakyat. Bahkan, santer terdengar bahwa yang dilakukan Pemerintah Daerah. Anggota tah Pusat dapat mengambil langkah-langkah
kapal cepat, pembelian heli serta membuka beberapa pejabat di daerah ini sibuk meng- DPRD NAD, Mukhlis Mukhtar misalnya, yang dipandang perlu untuk menjamin
penerbangan Seulawah NAD, tidak lain himpun dana. Duit itu diperkirakan buat ke- menyesalkan pernyataan Puteh, yang selalu efektivitas pemerintahan daerah sehingga
sebagai solusi untuk membebaskan seba- pentingan pribadi atau kelompok menjelang berkutat pada retorika politik bahwa kebija- Undang-Undang Nanggroe Aceh Darussa-
gian daerah di NAD dari keterisoliran. Puteh diberlakukannya operasi militer di daerah ini. kannya selalu berpihak kepada rakyat. lam dapat dilaksanakan secara komprehen-
begitu yakin, hanya dengan kebijakan se- Maklumlah, dengan uang ada ditangan, Mengapa? Sebab, dalam realitasnya hal itu sif dan dirasakan manfaatnya oleh masyara-
perti itulah, Aceh dapat membebaskan diri sewaktu-waktu dapat hengkang dari Aceh nyata-nyata pula sangat bertentangan de- kat. Langkah-langkah yang dipandang perlu
dari kubangan ketertinggalan dalam pem- dengan penuh persiapan. ngan komitmen yang mengedepankan tersebut, tidak lain, tidak bukan, tentu saja
bangunan. Suasana lingkungan dan sekeliling kepentingan wong cilik itu sendiri. menganti kepemimpinan daerah.
Gubernur Abdullah Puteh memang boleh Puteh yang diduga beraroma korupsi, kolusi, Makanya, Mukhlis memprediksikan, Nah, akankan semua itu menjadi ke-
menggalang dukungan atau berdalih apa- nepotisme itu pun, tak jauh berbeda dengan pernyataan dan kebijakan Puteh yang tak mau nyataan? Ibarat film India, ceritanya tentu
pun. Namun yang jelas, pemerintah daerah pemerintahan-permintahan terdahulu. mendengar keluhan masyarakat ini, akan masih panjang dan belum selesai.***

MODUS
4 NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003 MODUS UTAMA

Elegi Puteh dari Hotel Mulia


WORKSHOP LIPI mengenai
Aceh, menghasilkan
sejumlah rekomundasi untuk
disampaikan kepada Presi-
den Megawati Soekarnoputri.
Salah satunya, copot
Abdullah Puteh SOS!

A
da yang luar biasa dari Workshop Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), yang digelar di Ho-
tel Mulia, Jakarta, Rabu pekan lalu. Sejumlah pakar
dan pengamat politik nasional maupun Aceh.
Petinggi lembaga tinggi negara, aktivis LSM serta
purnawirawan TNI, berkumpul membahas tentang
perkembangan muktahir, situasi yang terjadi di
Nanggroe Aceh Darussalam.
Pertemuan yang langsung dipimpin Ketua LIPI
Taufik Abdullah itu, diluar dugaan, menghasilkan
sebuah kesepakatan yang boleh disebut menye-
sakkan dada banyak pihak. Betapa tidak, perte-
muan yang turut dihadiri Wakil Ketua MPR-RI,
Letjen (Purn) Agus Wijoyo, Letjen (Purn) Kiki Syah-
narki, Letjen (Purn) Hasnan Habib, Munir (Kontras),
Mukhtar Probotinggi, Ikrar Nusa Bakti, Kusnanto
Anggoro serta Ketua Komisi I DPR-RI, Ibrahim
Abong, mengusulkan kepada Presiden Megawati
Soekarnoputri, agar Gubernur NAD, Abdullah
Puteh, segera dicopot dari jabatannya.
Hadir juga dalam pertemuan itu sejumlah tokoh
NAD, baik dari Banda Aceh maupun yang ada di
Jakarta. Dari Banda Aceh, ada Dr Humam Hamid,
Mawardi Ismail serta tokoh pluralis dan populis, Tgk
H Imam Suja, Ketua Umum Muhammadiyah, Aceh.
Pertemuan itu, memang bukan semata-mata
membicarakan soal posisi Puteh. Tapi juga masa-
lah situasi dan kondisi keamanan yang terjadi di
NAD. Titik konsentrasi sebenarnya, tertuju ke per-
soalan gagalnya sidang Joint Council antara
pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka.
Tapi, yang namanya workshop ilmiah. Sudah
pasti berkembang ke banyak hal. Apalagi, para
pesertanya bukan sembarangan orang. Selain
FOTO MODUS/HAMDAN eL MANGGENG
memiliki bobot akademis yang patut diperhitungan-
kan. Ketokohannya pun tak diragukan lagi. Tgk H
Imam Suja misalnya. Siapa yang tidak kenal de- Menteri Dalam Negeri, Soerjadi Soedirja, Ketua dosa Puteh—red).
ngan tokoh satu ini. Selain memiliki pandangan yang MUI KH Ali Yafi, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Nah, akankah semua aspirasi itu di dengar
Syafii Ma’arif, cendikiawan muslim, Nurcholis Ma- Mega? Berbagai spekulasi memang bisa saja
djid serta mantan Menteri Luar Negeri, Ali Alatas, terjadi. Sumber MODUS di Sekretariat Negara
diam-diam menemui Presiden Megawati Soekar- menyebutkan. Berbagai aspirasi itu memang
noputri di Istana Negara, Jakarta. Tim lima atau sudah masuk ke meja putri Bung Karno. Sejauh
trend disebut “Pandawa Lima” itu, mengusung se- ini sebut sumber itu, para Menteri Kabinet Gotong
jumlah pokok-pokok pikiran mengenai penyelesai- Royong sudah meng-agendakan masaah tersebut,
an masalah Aceh. Inti dari rekomundasi itu, para untuk selanjutnya dibahas dan diminta keputusan
pandawa lima meminta kepada Mega, agar Puteh dari Presiden.
dicopot dari jabatannya (baca wawancara FORUM Selain rekomundasi LIPI, sejumlah analisis
Keadilan dengan Syafii Ma’arif—red). intelijen yang bersumber dari Badan Intelijen Ne-
Lalu, keinginan serupa juga terus bergulir. Di gara (BIN) serta Badan Intelijen Strategis (BAIS)
NAD, sekitar 40 Lembaga Swadaya Masyarakat mengenai posisi dan kedudukan Puteh, juga sudah
(LSM), juga mengusung isu serupa. Selanjutnya masuk. Kecuali itu, berbagai aspirasi dari LSM Aceh,
para abang becak, pedagang ekonomi lemah serta tokoh Aceh di NAD dan Jakarta. Terakhir, telaah
para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam dari Menteri Koordinator Politik dan Keamanan
Front Perlawanan Demokratik Rakyat Aceh (Menpolkam). “Intinya, secara defacto, tidak ada
(FPDRA), pimpinan Kautsar, yang juga anak Ketua masalah lagi. Begitupun, semua sangat terngan-
DPRD NAD, Muhammad Yus, minta hal serupa. tung dari keputusan Ibu Mega,” kata sumber itu.
Endingnya, sejumlah tokoh mahasiswa asal Aceh Masih menurut sumber tadi, sebelum Mega ke
di Yogyakarta, juga menuntut hal sama. Moskow. Kepala BIN, Hendropriyono, dengan
Ada sejumlah alasan mengapa Puteh minta di tegas telah mengusulkan hal itu kepada Mega.
ganti. Hasil wokshop LIPI misalnya, para pakar itu Disusul kemudian dari Menkopolkam, Susilo
berkesimpulan empat hal mendasar. Pertama, Bambang Yudhoyono (SBY) serta sejumlah men-
Puteh dinilai gagal menjalankan Undang-Undang teri lainnya. Bahkan, sempat tersiar kabar, se-
Otonomi Khusus. Kedua, gagal mengisi masa jumlah bupati di NAD, juga menyuarakan hal yang
damai (CoHA). Ketiga, maraknya praktik KKN dan sama ke Menteri Dalam Negeri, Hari Sabarno.
keempat, kurangnya koordinasi dengan pimpinan Akankah semua tuntutan itu menjadi kenyata-
kritis dan tajam soal Aceh. Gerak langkahnya dalam tingkat satu dan dua. an? Sekali lagi, keputusan tetap ada ditangan
membela rakyat pun telah terbukti dalam banyak Begitu juga dengan tuntutan para wong cilik Mega. Persoalannya kemudian adalah. Akankah
hal. Singkatnya, pertemuan itu bukan “cang panah”. (abang becak dan pedagang kecil—red), aktivis Mega menyelamatkan Puteh, lalu mengorbankan
Soal usulan “pendongkelan” Puteh, memang mahasiswa dan LSM. “Pemerintahan Puteh sama rakyat dan banyak kalangan di Aceh. Atau
bukan cerita baru berhembus di NAD dan Jakarta. sekali tidak berpihak kepada rakyat kecil. Sebalik- mengambil langkah tepat, memberhentikan Puteh,
Jauh sebelumnya, berbagai pihak juga menuntut nya, menyubuh-suburkan KKN,” kata Koordinator demi menyelamatkan daerah ini dari kehancuran?
hal serupa. Sekitar bulan September 2002 lalu Solidaritas Masyarakat Anti Korupsi (SAMAK) Entahlah, kita tunggu saja episode selanjutnya.***
misalnya. Lima tokoh nasional seperti, mantan Aceh, J Kamal Farza kepada MODUS ( baca Apa Shaleh L.Seumawe

MODUS
MODUS UTAMA NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003
5

Syafi’i Ma’arif:

“Sebaiknya Gubernur Diganti Saja”


SOAL usulan pencopotan Abdullah Puteh juga telah dekatan kultural, agama, sejarah dan baha-
sanya. Untuk pendekatan ini, kita usulkan TNI/
Aceh. Ngapain mereka di sini (Jakarta-red)?
Hari ini Aceh butuh pimpinan yang mau dan
disampaikan seorang anggota Tim Lima, Prof Dr Syafii Polri yang dikirim tugas ke sana adalah yang berani berjibaku. Aceh wajib diselamatkan di
Ma’arif, yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah. terlatih dan profesional dan mengerti agama
dan adat istiadat Aceh.
negeri ini. Kami tak rela-rela melihat darah
terus berceceran di sana. Untuk itu harus ada
Pernyataan itu dimuat Majalah Berita Mingguan, Menurut Anda, sejauh mana per- pimpinan yang arif dan bijaksana.***
hatian pemerintah pusat terhadap
Forum Keadilan Jakarta, No.22, edisi 15 September Aceh?
2002 lalu. Sebagai kilas balik, MODUS menurunkan Perhatian sih ada, tapi para
pelaksana di sana tidak becus
kembali wawancara tersebut secara lengkap kepada melaksanakan tugasnya.
para pembaca. Berikut penuturannya. Soal pengucuran dana dari
pusat misalnya, siapa yang
dapat menjamin bisa sam-
ANDA termasuk salah seorang anggota korban yang jatuh bagaimana? Bayangkan, pai kepada rakyat. Ke-

FOTO REPRO GATRA


Tim Lima. Bisa dijelaskan apa maksud dan periode enam bulan terakhir saja sudah 3 ribu napa? Karena aparat dan
tujuan tim ini? lebih rakyat sipil yang tewas pelakunya bisa pejabat di sana kurang
Karena terpanggil berdasarkan hati nurani. jadi TNI, Polri atau GAM. Kenyataan ini amanah. Saya sudah men-
Tidak ada kemasan politik apapun dalam hal menurut kami sudah berada di bawah ambang dapat informasai banyak
ini. Semua yang kami lakukan semata-mata batas toleransi. Tak jauh beda dengan nasib dari sana.
keprihatinan yang paling dalam. Masalah bangsa Palestina. Apakah itu termasuk
Aceh adalah masalah nasional. Kami tidak Kabarnya tim lima juga mengusulkan salah satu alasan sehingga
disponsori oleh siapapun. Kami tidak ikhlas agar Gubernur Abdullah Puteh dicopot? Anda mengusulkan
kalau Aceh lepas dari NKRI. Begitulah adanya. Kami menilai para gubernur diganti?
Memangnya ada kemungkinan Aceh pimpinan pemerintah sipil di sana tidak serius Benar. Mereka tidak
lepas? menyelesaikan masalah. Mudah-mudahan sungguh-sungguh
Bisa ada bisa tidak. Yang jelas, kalau Aceh usulan kami diterima oleh Presiden. Gubernur mengurus Aceh. me-
lepas, mungkin akan berlaku teori domino. bila tidak becus dicopot dan diganti saja. Soal reka lebih banyak berada
Kebetulan kami orang non Aceh yang memiliki siapa penggatinya terserah rakyat Aceh. di Jakarta ketimbang
komitmen bersama terhadap bangsa ini. Saya Apa pergantian pimpinan sipil itu akan ngurusin
orang Minang, Pak Soerjadi Banten dan lain menyelesaikan masalah?
sebagainya. Kami tak punya kepentingan Secara singkat memang tidak tapi kalau
politis dan ekonomis dengan Aceh. kepenting- sungguh-sungguh saya kira bisa. Rakyat Aceh
an kami hanaya satu. Aceh tetap utuh sebagai saat ini butuh pimpinan yang berpihak kepada
bagian dari NKRI. rakyat dan mengerti penderitaan rakyat. Nah,
Bagaimana ceritanya sehingga tim lima itu yang mahal sekarang di sana. Coba ba-
ini terbentuk? yangkan, ngapain gubernur dan bupati ramai-
Saya dikontak oleh beberapa tokoh Aceh. ramai ke Jakarta dengan tujuan tak jelas.
Kami diminta untuk turut peduli kepada Aceh. Bukanankah masalah di Aceh tidak
Lalu kami berkumpul dan memiliki pemikiran sesederhana itu, tak hanya soal kepe-
serta komitmen yang sama. Di sana ada Ali mimpinan saja?
Alatas, Nurcholis Madjid, Soerjadi Soedirja Oh ya, orang Aceh sendiri juga tidak
dan K.H. Ali Yafie. kompak. Ada sebagian dari mereka
Apa saja yang sudah dilakukan? yang menangguk di air keruh. Ada
Kami sudah bertemu Presiden Megawati yang tega mempolitisasi darah,
Soekarnoputri, Menkopolkam, Mendagri dan nyawa dan nasib saudara-sau-
dalam waktu dekat kami akan bertemu Kepala daranya sendiri. Seharusnya,
BIN. Kepada mereka kami sudah serahkan para tokoh Aceh di sana dan
paper tentang tawaran pendekatan penyele- di Jakarta atau dimana pun,
saian masalah Aceh. apa yang kami sampai- satu kata dalam melihat
kan tentu saja apa yang kami tahu dan miliki. persoalan Aceh.
Apa konsepnya? Apa isi pembicaraan tim
Pendekatan kekerasan menurut kami Anda dengan Mega?
tidak akan menyelesaikan masalah. Memang Ada dua pendekatan. Perta-
penegakan hukum itu perlu yang bersalah ma pendekatan empati. Kita
harus dihukum siapapun orangnya. Namun, hayati pendekatan Aceh dari pen-

Dan, Puteh Pun tak Bergeming


Diterpa isu SEBALIKNYA, para pendukungnya di telpon selulernya, jawaban yang diterima pencopotannya, kepada Metro TV dan
RCTI, Puteh menegaskan. “Apapun isu
Banda Aceh, baik dari kalangan tidak aktif.
pencopotan, ternyata pengusaha maupun anggota DPRD, Usaha lain juga dilakukan MODUS. yang berkembang, kita harus mengikuti
tak membuat sedikit terlihat resah. Raut wajah mereka Salah satunya bertandang ke Pendopo aturan main dan mekanisme yang ada.
terkesan “berduka”. Harap-harap cemas, Gubernur. Tapi, lagi-lagi tak memperoleh Saya ini dipilih secara sah oleh DPRD
Gubernur NAD, agaknya itulah bahasa yang tepat. hasil. Sejumlah aparat keamanan di sana NAD. DPRD lah yang berhak atas
Abdullah Puteh, Upaya MODUS untuk melakukan cek & menyebutkan. “Pak Gub baru pulang dan semua itu,” tantangnya.
ricek dan wawancara khusus dengan tak boleh diganggu,” katanya. Memang, Pendapat serupa juga disampaikan
bergeming. Bahkan, Abdullah Puteh, pun gagal. Hingga berita Abdullah Puteh, baru kembali dari Ketua DPRD NAD, Muhammad Yus.
disaat berita itu ini diturunkan, beberapa kerabat dekat Padang, Minggu siang lalu. Menurut Abu Yus, pusat tidak bisa
dihembuskan, Puteh Puteh serta para pendukung yang diminta Kepulangannya itu, tetap saja disambut serta-merta mencopot pimpinan
daerah. Sebab, semua aturan main
bantuannya untuk usaha tersebut, tetap para pendukungnya di Bandara Sultan
malah sedang saja mengalami jalan buntu. Termasuk Iskandar Muda. Saat mendarat, Puteh sudah ada. Apalagi, Aceh berlaku
mengikuti pertemuan jalur resmi melalui Kepala Biro Hubungan tetap menebar senyum khasnya. Undang-Undang Otonomi Khusus.
Masyarakat (Humas) Pemda NAD, Lalu, apa kata Puteh tentang semua Menurut Abu Yus, hanya tiga sebab
Gubernur se- Iskandar Djamil. itu? Dalam berbagai kesempatan, baik seorang pimpinan daerah bisa di copot.
Sumatera di Padang, “Aduh, saya lagi di Jakarta. Tapi, coba kepada Harian Serambi Indonesia Pertama, cacat hukum. Kedua cacat
saya bicarakan dulu dengan ajudan. Nanti maupun wawancara khusus dengan moral dan ketiga cacat mental. “Nah,
Sumatera Barat. saya kontak,” kata Iskandar Djamil. Majalah Berita Mingguan Forum Keadilan, buktikan kalau Pak Puteh terkait
Namun, tunggu punya tunggu, mantan Jakarta. Puteh selalu mengatakan siap masalah itu,” tantang Abu Yus. Ayo,
wartawan itupun tak lagi menghubungi diperiksa dan diaudit, bila dirinya terkait siapa berani?
MODUS. Saat ditelpon ulang melalui KKN. Sementera mengenai isu Shaleh L. Seumawe.

MODUS
6 NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003 MODUS UTAMA

Siapa Menabur Angin, Dia Menuai Badai


Berbagai daftar “dosa” Abdullah Milyar pagu APBD yang tersedia untuk dana
pembangunan, sampai Oktober 2001 hanya
Puteh dihendus aktivis LSM NAD terealisi sebesar 11 persen. Kenyataan ini
memang aneh. Sebab, bagaimana bisa dalam
dan Menkopolkam. KKN dan waktu dua bulan uang itu dihabiskan ? Se-
mentara banyaknya proyek tidak selesai dan
gagalnya mengisi masa damai, ditelantarkan kontraknya dengan alasan lokasi
proyek tidak aman. Belum lagi soal pembelian
merupakan senjata pamungkas. Kapal KM Pulau Weh yang sempat heboh.
Pembelian helikopter, kapal cepat serta
Benarkah?. pendirian maskapai penerbangan Seulawah
NAD Air. Semuanya terindikasi KKN.

L
Akibat dari semua itu, tingkat kemiskinan
epas dari faktor suka atau tidak. Aceh tahun 2002 lalu. Dalam siaran persnya. pun kian meninggi. Itu disebabkan, pengelo-
Kepemimpinan seseorang tentu SAMAK memaparkan sejumlah data hasil laan dan distribusi dana kemanusiaan di Aceh
saja menuai berbagai dampak. Iba- temuan dan investigasi mereka. Soal Laporan pada tahun 2001 yang lebih dari Rp.1,118
rat pisau, bermata dua, ada positif, Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Propinsi trilyun, tidak dilakukan secara transparan
juga negatif. Begitu pula dengan Nanggroe Aceh Darussalam misanya, me- dengan prinsip-prinsip akuntansi yang benar
kepemimpinan Abdullah Puteh. nurut Abdullah Puteh, cukup berhasil,malah dan bisa dipertanggung jawabkan. Celakanya,
Selain berbagai keberhasilan selama tiga diberi nilai 80,99. Namun, menurut SAMAK, Pemprov NAD dibawah Abdullah Puteh hing-
tahun kepemimpinannya. Banyak pihak, yang penilaian itu merupakan suatu kebohongan ga saat ini belum memberikan laporan publik
juga mengkritisi berbagai kelemahan dan publik. Sebab, dalam realitasnya, Pemprov atas penggunaan dana-dana kemanusiaan itu.
kegagalan. Persoalan yang tak pernah habis NAD di bawah pimpinan Abdullah Puteh, tidak Nah, atas berbagai dugaan tadi, Gubernur
dan selesai adalah, maraknya praktik kolusi, sejalan dengan prinsip clean govermance. Abdullah Puteh, dalam penilaian SAMAK,
korupsi dan nepotisme (KKN), disamping ga- Artinya ada dugaan rekayasa keberhasilan- dapat dikatakan gagal meningkatkan kesejah-
gal mengisi masa damai. keberhasilan pembangunan untuk menutupi Tatapan Hampa teraan masyarakat Aceh. Terutama, melalui
Sebenarnya, dua masalah tadi memang kegagalan dan buruknya kinerja pemerintahan program pemberdayaan Ekonomi Rakyat (
telah jauh-jauh hari diberi lampu kuning. Baik dalam menjalankan amanah rakyat. pimpinan Abdullah Puteh, menurut Kamal, PER ). Bahkan, dana itu diduga diseleweng-
oleh kalangan aktivis LSM anti korupsi mau- Kendati Laporan Pertanggungjawaban juga tidak terlihat serius dalam penyelesaian kan sehingga pengganggrannya tidak tepat
pun jajaran Menteri Koordinator Politik dan konflik secara komprehensif. Sebagai kepala sasaran dan tidak tepat waktu. Termasuk pro-
Keamanan. Tak kecuali Deputi Menteri Ke- pemerintahan daerah. Seharusnya penyele- gram Gema Assalam yang kini kian me-
uangan, Urusan Khusus Aceh, Dipo Alam. DUGA
DUGAANAN PRAKTIK KORUPSI saian konflik bukanlah dengan pendekatan ngaungkan ketidakberesan.
Saat mendampinggi dua puluh duta besar DI ACEH TAHUN 2001 keamanan semata, tetapi juga mencakup Sementara di masyarakat terjadi kesen-
negara donor untuk Aceh, tahun lalu, misal- pendekatan-pendekatan lain sebagaimana jangan sosial yang parah, angka penganggur-
nya. Menkopolkam, Susilo Bambang Yudho- telah menjadi kebijakan nasional tentang an meningkat secara signifikan, dengan jumlah
yono, dengan tegas meminta kepada seluruh Bulan/Waktu Jumlah Kasus Aceh. Contohnya, penegakan hukum, pem- pengangguran terbuka mencapai lebih 28
komponen rakyat Aceh, agar kepemimpinan berdayaan ekonomi rakyat melalui pendekat- persen dari total penduduk Aceh. Angka kemis-
daerah, benar-benar dikontrol. Ini terkait Januari 11 an kesejahteraan ekonomi dan pendidikan kinan naik secara tajam, dengan jumlah pendu-
dengan derasnya aliran dana bantuan pusat Februari 25 masyarakat, pendekatan politik, sosial, infor- duk miskin Aceh kini yang mencapai lebih 50
ke Aceh maupun bantuan luar negeri. Maret 28 masi dan komunikasi, serta melaksanakan persen dari total penduduk Aceh 4,2 juta jiwa.
Sebaliknya, jajaran Pemda NAD pun, April 20 upaya pemberdayaan aparatur dan instansi Angka ini merupakan angka teratas dari rata-
diminta untuk tidak main-main dengan dana Mei 44 pemerintah di daerah sampai ke tingkat desa. rata nasional. “Padahal setahun sebelumnya,
bantuan tadi. Itu berarti, praktik KKN yang Juni 31 Termasuk memfungsikan kembali semua jumlah penduduk miskin di Aceh hanya 1.101.
selama ini deras ditiupkan banyak pihak di Aceh Juli 34 pelayanan umum bagi masyarakat. “Gubernur 368 orang, sedangkan tahun 1999 hanya 886.
dan Jakarta, dapat dihilangkan. Menurut SBY, Agustus 26 NAD juga patut diduga telah melakukan 809 orang. Tragisnya, pada tahun 2002 Aceh
langkah tersebut sangat penting, guna memper- September 31 pembiaran tindak kekerasan, pelanggaran berada pada peringkat satu sebagai daerah
cepat proses penyelesaian konflik di daerah ini. Oktober 35 HAM, di Aceh,” papar Kamal. termiskin di Sumatra. Ini memang luar biasa,”
“Terutama mengembalikan kepercayaan rakyat November 46 Pemprov NAD di bawah Puteh, menurut tambah Tuanku Mirza Keumala, salah seorang
terhadap pemerintah,” tegas SBY. Dwsember 43 penilaian SAMAK, juga gagal dalam mewu- pengamat politik Aceh kepada MODUS.
Begitupun, seruan tadi agaknya sebatas judkan empat prioritas program pembangunan Wajah penyelengaraan pendidikan pun tak
pernyataan. Toh, praktik penyelenggaraan Jumlah 374 Aceh. Misalnya, penyelesaian konflik Aceh, banyak berubah. Data di Dinas Pendidikan
pemerintahan menyimpang dari sejumlah elit penyelenggaraan Keistimewaan Aceh NAD menyebutkan. Untuk tahun 2001 lalu
birokrasi di NAD, tetap saja Sumber: SAMAK Aceh (termasuk pelaksana- misalnya, tak kurang 76.755 anak usia sekolah
terjadi. Makanya jangan he- an syariah Islam seca- di provinsi NAD mengalami putus sekolah.
ran, Deputi Menteri Keuang-
an yang khusus menanggani PERINGKAT KEBURUKAN KINERJA ra Kaffah), pemberda-
yaan ekonomi rakyat,
Rincinya, dari SD, MI sebanyak 7.467 orang.
SLTP dan MTs ( 20.099 ) dan SMU serta MA
masalah Aceh, Dipo Alam
pun sempat berang. Dalam
PEMERINTAH DAN DALAM URUSAN KEBIJAKAN dan pembangunan wi-
layah perbatasan dan
( 49.189 ). Selain itu terdapat 62.328 orang
penduduk kelompok usia produktif (10-44
berbagai diskusi di Banda (Variabel Governance dan Kebijakan Pemerintah Menurut Peringkat Nasional) daerah terisolir. “Walau tahun ) yang masih buta huruf. Sementara
Aceh dan Jakarta, mantan Makamah Syariah su- 240.884 anak usia 4-6 tahun belum mempe-
Ketua Dewan Mahasiswa UI Masalah Peringkat dah resmikan. Namun, roleh pendidikan dasar dan pra sekolah. Se-
ini, berkali-kali mengeluarkan realitasnya semua itu dangkan 123.994 orang anak usia 7-12 tahun
pernyataan yang memerah- Perubahan Peraturan dan kebijakan 26 hanya sebagai simbol serta 1.904 orang usia 13-15 tahun yang tidak
kan kuping. “Kebocoran dana Masukan dunia usaha dalam pembuatan peraturan/kebijakan 26 saja,” katanya. pernah sekolah sama sekali. Hasil estimasi
pembangunan di NAD, sudah Tendesi prediktibilitas peraturan dan kebujakan pemprop 25 Khusus untuk KKN, Sensus Nasional (SUSENAS) menunjukkan,
melampui ambang batas. Pelaksanaan peraturan yang konsisten 26 pengawasannya tidak jumlah penduduk Aceh yang masih buta huruf
Pemerintah akan mengambil Korupsi dan suap (Peringkat 1 dalam skala tingkat persetujuan) 26 berjalan. Itu terlihat da- mencapai 267.000 jiwa, atau 6,35 persen dari
langkah tegas untuk hal itu. Pungutan tidak resmi 26 ri meningkatnya praktik jumlah penduduk Aceh yang 4,2 juta jiwa.
Salah satunya dengan me- Favoritisme dari aparat pemerintah 26 dan angka KKN yang Itu belum seberapa. Yang sangat menukik
ngirim tim audit ke NAD. Tapi Indenpendensi aparat pemerintah 26 tinggi. Pemprov NAD justeru hembusan isu seputar peran Marlinda
masalanya, ketika langkah Waktu yang diperlukan dalam urusan birokrasi 26 belum mau dan belum Poernomo, istri Abdullah Puteh. Sang istri
tersebut dilakukan, berbagai terlihat kemauan untuk inipun, dalam banyak kesempatan, juga
Produktivitas aparat pemerintah 7
ancaman pun dihadapi,” kata menciptakan pemerin- mengambil kucuran dana dari berbagai sektor
Kopentensi aparat pemerintah 26
Dipo ketika itu. tahan yang bersih dan yang ada dalam APBD. Caranya, melalui
Buruknya kinerja Pemda Efisiensi dalam pelayanan publik 26 bebas dari KKN. Dari sebuah yayasan yang didirikannya. Namanya,
NAD, juga mendapat respon Besarnya biaya transaksi 26 beberapa indikasi dan Yayasan Peduli Anak Bangsa. Menurut sumber
dari Direktur Internatioal Cri- Gaji aparat pemerintah 26 fakta yang ada terlihat, MODUS di DPRD NAD dan sejumlah instansi
sis Group, Sidney Jhon. Da- Moral/ budaya malu 26 Pemprov NAD bekerja maupun Dinas Tk I. Mantan penyiar TVRI Pusat
lam sebuah diskusi yang Peraturan peprop 26 dalam sistem yang sa- inipun, tak segan-segan mengajukan proposal,
digelar Ikatan Pemuda dan Peraturan peprop yang mendistori harga 26 ngat buruk, dan mem- untuk membiayai yayasan tersebut. “Ya, yang
Mahasiswa Aceh (IMAPA) di Peraturan peprop tentang perdagangan 26 biarkan korupsi me- namanya permintaan dari Ibu Gub, tentu kami
Gedung Dewan Pers, Jakar- Peraturan peprop tentang regulasi tenaga kerja 26 rambah dalam semua tak bisa menolaknya,” kata salah seorang
ta, tahun lalu. Pengamat Po- Peraturan peprop tenaga pajak dan retribusi daerah 24 level masyarakat. kepala dinas kepada MODUS.
litik Indonesia asal Amerika Peraturan peprop tentang lingkungan 26 Tahun 2001 misal- Mungkin, karena sejumlah data dan per-
Serikat ini pun, mensinyalir Peraturan pada AMDAL daerah (perencanaa) 26 nya, ada 374 kasus soalan itulah, pemerintah pusat semakin gerah
maraknya KKN di NAD. “Bah- Aturan pada bidang invetasi 26 tindak pidana korupsi dengan kepemimpinan Puteh sebagai orang
kan posisinya teratas di Asia Kebijakan visi bisnis yang sama pada aparat peprop 26 yang tanpa proses nomor satu di NAD. Makanya, kucuran dana
Tenggara,” kata Sidney dalam hukum. “Ini berarti, Pem- bagi hasil dari sektor minyak dan gas (Migas),
diskusi yang dipandu Saur prov tidak bersungguh- sempat pula tersendat penyalurannya. Sumber
(Sumber: SAMAK/Buku Daya Saing Daerah, Konsep dan Pengukurannya di Indonesia, Februari 2002/Diolah)
Hutabarat, Pimpinan Redaksi sunguh dalam upaya MODUS di Departemen Keuangan mengata-
Harian Media Indonesia. pemberantasan Korupsi, kan, keterlambatan tersebut, tak lain disebab-
Sejalan dengan Sidney, Koordinator Indo- (LPJ) tahun 2002 diterima oleh anggota DPRD Kolusi dan Nepotisme, dalam menjalankan kan keraguan pemerintah pusat terhadap
nesia Corruption Wacth (ICW) Teten Masduki, NAD. Menurut SAMAK, kesepakatan itu tak pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. pengunaan tadi. Intinya, apakah dana tersebut
juga berpendapat sama. “KKN di NAD, mele- lebih hanya sebuah konspirasi yang sarat Ada dugaan kuat, pada tahun anggaran 2001 benar-benar dipergunakan untuk kepentingan
bihi praktik Orde Baru,” kata Teten. Makanya, KKN pula. Itu terkait dan tersangkut dengan telah terjadi penyimpangan pembangunan dan kemakmuran rakyat di NAD.
dalam sebuah wawancara di Tabloid Kontras, sejumlah oknum anggota DPRD. “Mereka tak sebesar Rp. 98,799 Milyar, atau 43,63 %. Pada Akankah semua daftar rapor “merah” itu
Teten dengan lugas menyebutkan, kepemim- bisa menghindari diri posisi sebagai calo tahun anggaran yang sama juga terjadi menjadi sandungan bagi Puteh dalam posi-
pinan Abdullah Puteh, tak jauhbeda dengan proyek-proyek yang dibiayai oleh APBD NAD penyimpangan biaya pegawai sebesar Rp 15, sinya sebagai Gubernur NAD. Sekali lagi, bisa
model kepemimpinan Orde Baru. 2002,” kata Koordinator SAMAK, J Kamal 189 Milyar, serta terjadi penyimpangan biaya tak ya bisa juga tidak. Begitupun, siapa yang me-
Tapi, yang paling menohok adalah laporan Farza kepada MODUS. tersangaka lebih dari Rp 2 Milyar,” kata Kamal. nabur angin, dialah yang menuai badai.***
Solidaritas Masyarakat Anti Korupsi (SAMAK) Bukan hanya itu, Pemprov NAD di bawah Yang lebih irasional adalah, dari Rp 246 Shaleh L. Seumawe dari berbagai sumber

MODUS
MODUS UTAMA NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003
7

Good By ... Abdullah Puteh?


Suami Marlinda itu kini dipersimpangan jalan. Kenapa harus gelisah bung!

A
gaknya, begitulah pertanyaan yang partai gurem lainnya. Sementara, yang sepakat Nasir yang populer karena menolak dana Kenapa? “Logika hukumnya begini. Puteh
kini muncul di banyak kalangan di dengan pendongkelan Puteh, digerakkan bantuan tak jelas Rp 75 juta dari Pemda NAD. itu di SK-kan oleh Presiden. Maka, Presiden
NAD. Bagi kelompok pendukung Pu- secara pribadi-pribadi oleh anggota DPRD NAD Menurut Mukhlis Mukhtar, kini saatnya juga berhak mencabut SK tadi. Kecuali kalau
teh, keputusan itu jelas mustahil ada- yang selama ini berseberangan dengan Abd- Jakarta membuktikan kembali keseriusannya SK-nya dikeluarkan oleh Abu Yus atau dia naik
nya. Sebab, sesuai dengan aturan main yang ullah Puteh. Begitupun, tidak sedikit yang “main” dalam menyelesaikan masalah Aceh. Salah berdasarkan pemilihan langsung. Maka,
ada, posisi dan kekuatan seorang pemimpin dae- cantik. Artinya, melihat berbagai kemungkinan- satunya dengan mencopot Abdullah Puteh. mandat ada pada rakyat. Coba, kalau dari dulu
rah, sepenuhnya ada pada DPRD. Seperti logika kemungkinan yang ada. “Ada upaya dari kawan- Sebab kata Ketua Assosiasi Advokat Indone- dia sepakat dengan pilsung, kan jadi lain
yang dibangun Ketua DPRD NAD, Muhammad kawan untuk membuat mosi tidak percaya sia (AAI) Cabang Banda Aceh ini, kerja Puteh kondisinya,” papar Mukhlis.
Yus, pencopotan seorang kepala daerah, kepada Puteh. Tapi, usaha itu terkesan agak dan “kabinet” nya selama ini, jelas-jelas tidak Kalau begitu, “senjata” pamungkas apa yang
setidaknya harus ada tiga alasan. Cacat hukum, hati-hati. Sementara saya sendiri, melihat dulu berpihak kepada rakyat. “Puteh itu salah satu bisa digunakan untuk mendongkel Puteh?
cacat moral serta cacat pisik. Nah, tiga alasan bagaimana perkembangan terakhir,” kata dari sekian banyak masalah yang melanda “Jakarta memakai Tap MPR-RI No. IV/2002,
tadi tidak melekat pada diri Puteh. Kecuali itu, sumber MODUS di DPRD. Aceh. Nah, kalau Jakarta mau menyelesaikan tentang penerapan otonomi daerah untuk Aceh
Aceh berlaku Undang-Undang Otonomi Khusus. dan Papua. Khusus untuk Aceh dalam point e
Pendapat serupa juga dilontarkan Ketua disebutkan: Pemerintah Pusat dapat mengambil
DPP Partai Golkar, Akbar Tanjung. Sebagai langkah-langkah yang dipandang perlu untuk

Siapa Penganti AP?


induk partai tempat Puteh berlindung. Sudah menjamin efektivitas pemerintahan daerah
pasti Akbar akan berjuang mati-matian mem- sehingga Undang-Undang Nanggroe Aceh
pertahankan anak buahnya itu. “Tentu tidak Darussalam dapat dilaksanakan secara
relevan sebab, negara kita negara demokratis, komprehensif dan dirasakan manfaatnya oleh
dan saudara Puteh dipilih secara demokrasi. masyarakat.,” ujar Mukhlis.
Jadi, pemerintah pusat tidak bisa mengingkari Sumber MODUS di Menkopolkam menye-
mekanisme dengan demokrasi yang ada di KATAKANLAH benar Abdullah Puteh Soedirja (mantan Mendagri). Begitu pun, butkan, dasar utama dari usulan pendongkel-
daerah. Serahkan pada demokrasi yang ada dilanserkan dari kursi Gubernur NAD. Kira- tak tertutup kemungkinan sederet nama an Puteh, memang merujuk pada Tap MPR No.
di daerah,” kata Akbar kepada pers sebelum kira siapa sosok penganti atau karateker lain, yang memang telah dipersiapkan. VI/2002 itu. Selain berbagai laporan intelijen
membuka Rakornas Partai Golkar Bidang pelaksana pembangunan di daerah ini. Lazimnya terjadi, setiap karateker guber- yang diakui dan percaya tingkat kebenarannya.
Pertahanan dan Keamanan di Hotel Century Hasil investigasi dan informasi yang nur, para pamong eselon satu asal Dep- “Pokoknya, semua dasar-dasar hukum untuk
Park, Jakarta, Sabtu pekan lalu. dihimpun MODUS, tersebutlah sejumlah dagri-lah yang berhak memanggu jabatan itu sudah kita siapkan untuk dibawa ke sidang
Di Aceh sendiri, suasana serupa juga nama. Misalnya, Azwar Abubakar (Wagub sementara itu. Tapi, dugaan itu bisa saja kabinet, Senin ini. Termasuk koordinasi dengan
terjadi. Hasil investigasi MODUS, para kader Panglima TNI, Kapolri, Mendagri serta jajaran
NAD), Mayjen TNI Sulaiman AB (Danpus- meleset, sebab NAD kini berstatus siaga
berlambang beringin ini, melakukan berbagai terkait lainnya,” ujar sumber yang dikenal dekat
pom), Mayjen TNI Djali Yusuf (Pangdam I. Atau, jangan-jangan dipangku Mendagri
pertemuan tertutup, baik resmi maupun tidak. dengan Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Pokok bahasan dari pertemuan itu, tetap pada Iskandar Muda). Farhan Hamid (Ketua sendiri. Kenyataan ini sering terjadi, guna
Begitupun, lepas dari berbagai asumsi dan
agenda mengkiritisi situasi dan segala ke- Fraksi Reformasi DPR-RI) serta Soerjadi mengisi kekosongan kepemimpinan.***
spekulasi tadi. Sumber MODUS lainnya di
mungkinan yang akan terjadi. “Seluruh pokok- Jakarta menyebutkan. Gerakan pengusuran
pokok pikiran itu telah kami sampaikan ke Puteh itu, lebih besar dimainkan oleh kalangan
DPP. Selanjutnya dibahas dalam Rakornas di militer. Itu disebabkan, berbagai kebijakan
Jakarta,” kata salah seorang Pengurus DPD Masih menurut sumber yang tak mau masalah Aceh, maka Puteh juga harus disele- Puteh, dinilai tidak sejalan dengan Jakarta atau
Golkar NAD kepada MODUS. ditulis namanya itu. Dalam pekan ini, para saikan kepemimpinannya,” ujar Mukhlis yang TNI. “Dan TNI, al out untuk ini. Tentu saja Ibu
Begitupun, menurut salah seorang pengu- Ketua Fraksi dan Komisi DPRD NAD, juga kabarnya akan bergabung dengan Partai Bin- Mega berpikir dua kali untuk mengingkarinya,”
rus teras Golkar yang dikenal moderat itu. akan dipanggil Menteri Dalam Negeri ke tang Reformasi. kata salah seorang pengamat politik nasional
Apapun keputusan presiden nantinya, itulah Jakarta. Tapi dia tak menjelaskan apa tujuan Mengenai adanya logika sebagian ang- yang kini aktif di CSIS itu.
yang terbaik buat rakyat Aceh. Sebab, sehebat dari pemanggilan itu. “Informasi yang saya gota DPRD NAD, termasuk Abu Yus bahwa Nah, akankah sidang kabinet mengambil
apapun pertahanan mereka, toh presiden terima begitu. Apa materi dari pemanggilan kekuatan sepenuhnya ada pada DPRD NAD. keputusan pahit itu? Tentu tak perlu cepat-
memiliki kewenangan penuh untuk itu. “Tentu itu, nanti saya beritahu lagi. Namun, dari pe- Mukhlis dengan tersenyum menjelaskan. cepat mendahului Allah. Apapun rencana
kami pun tak mau nasib Gubernur Lampung ngalaman saat Pak Syam dulu. Biasanya “Begini, Undang-Undang No 18 itu memang boleh dibuat manusia. Namun, kalau Allah
terjadi di sini,” katanya. itulah sinyal yang diberikan pusat,” ujarnya. mengisyaratkan demikian. Tapi jangan salah SWT tidak berkehendak, pasti semuanya
Bagaimana dengan DPRD? Hingga pekan Berbeda dengan banyak wakil rakyat lain- tafsir, itu menyangkut penyelenggaraan pe- akan gagal. Sebaliknya, jika benar, Good by
lalu, telah lahir dua kubu. Kubu pertama, nya. Nasir Djamil, Mukhlis Mukhtar dan Hasbi merintahan di daerah. Tapi, soal posisi guber- Bung Puteh. Ada saat untuk datang, tentu ada
berusaha mempertahankan Puteh mati-matian. Bustamam, bisa dibilang sosok anggota nur, tetap perpanjangan tangan pemerintah saat pula untuk kembali. Walallahualam.
Motor pengeraknya adalah dari Fraksi Golkar DPRD yang berani terbuka dalam masalah ini. pusat di daerah. Karena itu, kalau dinilai tidak Shaleh L. Seumawe, Hamdan el Manggeng,
dan Fraksi PPP DPRD NAD serta beberapa “Kalau memang keputusan itu memberi mampu membawa aspirasi pusat. Tentu bisa Adi Warsidi, Iskandar Norman, Cut AH,
individu dari PAN maupun wakil rakyat dari manfaat untuk rakyat, kenapa tidak,” kata saja dicopot,” kata Mukhlis. Fahrurazie dan Pujo Basuki.

ra n Tabloid Modus
HIKMAH MEUBEL
ge Menjual segala jenis perabot
Se atka dan menerima Tempahan untuk
p di Agensi Kota Anda
Da
kebutuhan Rumah tangga dan
Kantor.
Datang & hubungi segera:

Banda Aceh Kab.Aceh Jeumpa Show Room, Office &


Azra Agency Aditia Agency Residence
Jln.Twk Daudsyah No 173 Jln.Medan – B.Aceh
Peunayong, Banda Aceh ( Depan Telkom) Bireun Jln. Mohd. Jam No. 1A
Telp. 0651-31505 Phone: (0651) 24045
Banda Aceh
TB.Trimora Kab.Aceh Utara
Jln. TWK Daudsyah No 189-191 Arun Post
Peunayong, Banda Aceh Jln.Suka Ramai No.71
Telp 0651-31923 Lhokseumawe
Telp.0645-46804 HOTEL LADING
Anda ingin Penginapan yang nyaman dan
Sabang
Sabri Agency Abbas HZ Agency aman di tengah kota Banda Aceh ?,
HP.08126906745 Jl. T. Umar, Telp. 0652 - dilengkapi dengan Fasilitas serba lengkap
21226, Sabang

Kab. Pidie Kab.Aceh Barat


Januar Agency TB. Makmur Jaya
Jln.Iskandar Muda Jln. Singgah mata No 25
Sigli, Telp. 0653-23722 Meulaboh
Telp 0655-21421
Kab. Aceh Selatan
TB. Nacara UB waspada
Depan SMUN Labuhan Haji Jln.Gajah Mada no.62
Labuhan Haji, Aceh Selatan Meulaboh Jl. Cut Meutia No. 9, Telp. 0651 21359 – 23006, Banda Aceh

MODUS
8 NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003 MODUS HUKUM

Standar Akuntansi Versus Hukum skandal Bank Duta merupakan skandal yang
lahir akibat tidak diungkapkannya fakta ma-
semakin mahal sebagai ongkos independensi,
agar tak berkolusi dengan kliennya.
modal harus mampu dan dapat menyentuh
dinding tebal kaum profesi pasar, apakah itu
terial dalam laporan keuangannya, sebelum Pasal 69 UUPM dan penjelasannya akuntan maupun konsultan hukum dimana
perusahaan itu go public (menawarkan sa- menyebutkan bahwa laporan keuangan wajib persoalan malapraktik perlu dipertegas dalam
hamnya kepada investor publik). Dari rekam- disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang kerangka hukum yang ancamannya dapat
an sanksi yang telah dijatuhkan oleh Badan berlaku secara umum dengan merujuk standar disamakan dengan ancaman maksimal, yaitu
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) terhadap yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. pidana. Diminta kepada setiap lembaga atau
sejumlah emiten, sebagian besar sumber per- Namun, Bapepam berwenang untuk membuat asosiasi yang menghimpun profesi pasar
soalannya terkait pelanggaran keterbukaan ketentuan lain yang ditujukan untuk lebih modal untuk memformulasikan ketentuan
informasi. meningkatkan kualitas keterbukaan kepada tentang independensi serta benturan kepen-
Untuk negeri kita, skandal finansial men- publik. Bapepam memberikan sejumlah tingan (conflict of interest) serta menjadi obyek
jadi bagian dari pemberantasan praktik ko- pedoman tentang standar akuntansi bagi emi- pengawasan publik serta adanya bukti bahwa
INDRA SAFITRI rupsi, kolusi, dan nepotisme. Serta persoalan ten atau perusahaan publik yang menyangkut lembaga tersebut justru bukan tempat berlin-
rumit yang terkait dengan penegakan hukum pedoman penyusunan comfort letter, surat dung dari kesalahan profesi yang telah dibuat.
Pengamat Hukum Pasar Modal, dari Safitri,
Motik & Partner’s Jakarta dari upaya untuk mengembalikan kepercaya- pernyataan manajemen dalam bidang akuntan- Ketiga, untuk jangka menengah dan pan-
an investor bagi kepentingan pemulihan eko- si dan pedoman penyajian laporan keuangan. jang sarana sistem penyelesaian sengketa
nomi. Rendahnya kepercayaan terhadap Ketika sebagian besar emiten rontok aki- maupun tindak pidana pasar modal harus da-
SKANDAL akuntansi yang kebenaran informasi yang tersaji dalam lapor- bat krisis, timbulnya pertanyaan, apakah ke- pat dikaitkan dengan lembaga peradilan khu-
melanda perusahaan- an keuangan emiten, atau keabsahan dari
jenis informasi yang disampaikan dalam rang-
hancuran mereka memang murni akibat
gejolak finansial, ataukah disebabkan faktor
sus. Misalnya, dengan pengembangkan ruang
lingkup pengadilan niaga yang tidak hanya
perusahaan publik di Wall ka keterbukaan, paralel dengan persoalan di lain yang memang telah disembunyikan baik mengurusi kepailitan, namun juga pasar mo-
Street, sebenarnya tidak seputar nasib investor yang menjadi korban sebelum maupun setelah go public. Terung- dal (saat telah dikembangkan untuk sengketa
dari praktik kotor yang mencuat selama ini. kapnya skandal yang menimpa WorldCom, hak milik intelektual). Bapepam bersama self
terlalu jauh berbeda dengan Lalu, dimanakah peranan hukum pasar Enron, Andersen, Adelphia, Xerox, Tyco, Glo- regullatory orgazation (SRO) dan kelompok
apa terjadi di negeri ini. modal, baik melalui ketentuan yang terdapat bal Crossing dan Merill Lynch memperlihatkan profesi pasar modal saat ini sedang mem-
Bedanya dalam skala saja. dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal (UUPM) maupun Pera-
keterlibatan profesi pasar modal, misalnya a-
kuntan, perusahaan efek, demikian dominan-
persiapkan kelahiran Badan Arbitrasi Pasar
Modal Indonesia (BAPMI) yang dapat menjadi
Soal intensitas, boleh jadi turan BAPEPAM dan ketentuan yang dikeluar- nya. Pelaku kejahatan di Wall Street, sudah salah satu alternatif tempat penyelesaian
kita lebih unggul dari kan oleh bursa efek terhadap pelanggaran tidak mungkin lolos dari kejaran hukum dan sengketa bagi pelaku pasar yang mengguna-
kan klasula arbitrase.
yang menyangkut keterbukaan informasi serta pengadilan. Bagi mereka, proses penegakan
mereka. Sebab, hukum yang kejahatan finansial lainnya? Semua itu dia- hukum sudah tidak ada masalah lagi. Keempat, bursa efek harus mampu inde-
ada seolah-olah tak berkutik manatkan pada Pasal 80 Ayat 1. Yaitu, pe- Berbeda dengan di negeri kita, pelaku dan penden dan janji para direksi barunya untuk
mengutamakan penegakan hukum harusnya
dalam mengawasi ruang luang investor untuk menuntut ganti kerugian
ke pengadilan kepada emiten, penjamin emisi
kroni para pelaku skandal masih dapat tidur
nyenyak atau berganti jenis usaha dengan tetap dalam koridor kepentingan investor dan
gerak mereka. Dan, penegak (underwriter), akuntan publik, konsultan hu- nama yang berbeda. Walaupun undang-un- pasar modal secara keseluruhan. Bukan untuk
hukum kemudian hanya kum dan pihak-pihak lainnya yang turut me-
nandatangani dokumen pernyataan pendaftar-
dang memberikan kewenangan besar bagi
Bapepam dan sebagian kewenangan lainnya
kepentingan lain. Jadikan bursa efek sebagai
satu-satunya tempat bagi pemodal untuk men-
dapat menduga-duga, an yang sarat manipulatif. Sebaliknya, ada di bursa efek, namun lembaga tersebut diba- dapatkan seluruh, semudah-mudahnya, seba-
apakah mereka punya pula sejumlah pasal penyelamat pihak, selain tasi persoalan independensi dan intervensi. nyak-banyaknya dan segratis-gartisnya infor-
direksi atau komisaris emiten. Misalnya akun- Harapan pada lembaga peradilan maupun masi, baik dalam bentuk cetak maupun elek-
wewenang dan kemampuan tan publik tidak dapat dituntut bilamana di da- para penegak hukum lainnya untuk dapat tronik. Kualitas keterbukaan informasi jangan
untuk menyeret pelakunya lam tindakannya tersebut berdasarkan pada menyeret pelaku kejahatan finansial ke meja diukur dari banyaknya dokumen yang disam-
paikan kepada bursa efek, namun bagimana
ke pengadilan. kaidah-kaidah profesinya. Investor pun tidak
dapat mengajukan tuntutan kerugian bilamana
hijau, jangan terlalu besar.
Kalau begitu, solusi apa yang paling me- informasi yang terdapat didalam dokumen

U
pada saat membeli saham tersebut telah me- mungkinkan saat ini agar sistem dan meka- tersebut dapat sampai tepat waktu dan mudah
Upaya mencegah terjadinya kejahatan ngetahui tentang risiko investasi, seperti yang nisme hukum pasar modal yang ada dapat se- dimengerti para pemodal tentang segala pe-
finansial di pasar modal merupakan te- termuat dalam prospektus. cara maksimal mencegah sekaligus membe- ngaruh yang dapat timbul terhadap perkem-
ma yang tak habis-habisnya dijadikan Walaupun ada sebagian investor yang rikan sanksi hukuman bagi pelaku skandal? bangan harga saham.
bahan perhatian otoritas pasar modal mencoba untuk menuntut emiten di pengadil- Pertama, dengan reformasi sistem hukum Kelima, pemerintah dan DPR baik untuk
maupun lembaga internasional seperti Inter- an, misalnya, tuntutan atas Fiskar Agung atau keuangan, pemerintah dan DPR harus sece- kepentingan politik maupun ekonomis, se-
national Organization of Securities Commis- Inti Indorayon. Namun hal tersebut hanya dila- patnya memutuskan keberadaan Bapepam, mestinya dapat lebih hati-hati bilamana meng-
sion (IOSCO). Desain hukum yang mengupas kukan sebagian kecil investor yang sudah de- apakah status independensi akan dibuat ber- ungkapkan segala sesuatu yang terkait
habis soal kualitas keterbukaan informasi mikian geram akibat rentetan kerugian inves- diri sendiri atau menjadi bagian dari Otoritas dengan pasar modal agar tidak menimbulkan
senantiasa dikembangkan. Tujuannya, apa- tasi yang mereka alami di pasar modal. Jasa Keuangan yang akan dibentuk. Bila di- pengaruh. Bukan hanya terhadap kewibawaan
lagi kalau bukan untuk menemukan bagaima- Pasal 68 UUPM menegaskan adanya ke- persiapkan menjadi bagian dari OJK, form- otoritas pasar modal namun juga terhadap
na cara mencegah atau mengidentifikasi se- wajiban dari akuntan publik yang terdaftar di ulasi kewenangan didalam rangka kegiatan perkembangan harga saham. Perlu dibangun
cara dini adanya kondisi yang dapat memb- BAPEPAM untuk selambat-lambatnya dalam pasar modal, khususnya dalam aspek perlin- hotline khusus yang bersifat rahasia dan tepat
ahayakan kepentingan pemegang saham, in- jangka waktu tiga hari, agar melaporkan kepa- dungan investor harus dapat dipastikan dide- waktu bilamana ada hal-hal yang bersifat
vestor atau masyarakat lainnya. da BAPEPAM bila menemukan sesuatu yang sain lebih efektif dari apa yang ada saat ini. strategis dengan otoritas pasar maupun bursa
Setiap skandal menunjukkan kelemahan bersifat pelanggaran dari emiten terhadap Bila ternyata OJK justru menghilangkan fung- dengan tetap menjaga dan mempertimbangkan
perangkat hukum yang ada di sebuah pasar ketentuan hukum pasar modal dan adanya hal- si-fungsi tersebut, celakalah keberadaan in- independensi dan jurisdiksi masing-masing
modal. Kasus Enron misalnya, menunjukan hal yang dapat membahayakan usaha emiten, vestor di pasar modal. lembaga tersebut. Bila tidak, pasar modal ini
bagaimana persoalan independensi akuntan investor dan masyarakat lainnya. Konon Kedua, bercermin dari skandal-skandal tidak lebih dari “pasar burung”, yang kicauan-
publik menjadi kunci utamanya. Di Indonesia, dampak dari pada kasus Enron, biaya akuntan Wall Street, kiblat sistem pengawasan pasar nya ramai dan membingungkan investor.***

Dahulu... kita cari Uang !!!


Mungkin Anda Yang Kami Cari?
Sekarang, cari .... Tabloid Berita Investigasi Hukum & Politik MODUS
Sehat dan Awet Muda !!! Membutuhkan sejumlah koresponden untuk wilayah:
Aceh Besar, Sabang, Pidie, Bireun, Takengon, Lhokseumawe, Langsa,
K. Simpang, Meulaboh, Tapaktuan, Singkil, Simeulu dan Kutacane.
MANDI SAUNA (OUKUP) SETIAP HARI 20 MENIT Bagi Anda yang berminat?
Silahkan kirim surat lamaran dan sertakan alamat jelas, no telpon,
UNTUK MENCEGAH :
biodata diri, pas photo 3x4 = 3 lembar (warna), usia maksimal 28
Kegemukan tahun, pendidikan minimal D-3
Kolesterol ke Redaksi Tabloid MODUS, Jalan Sri Ratu Safiatuddin No 47,
Kel. Peunayong, Banda Aceh. Telp (0651) 25940,
Kencing Manis
e-mail: modus_aceh@yahoo.com.
Asam Urat Paling lambat seminggu setelah pengumuman ini.
Darah Tinggi
Kecanduan Narkoba Hanya yang memenuhi syarat yang akan dipanggil

Karena SAUNA yang rutin, dapat memperlancar


sirkulasi darah, agar terhindar dari STROKE dan JANTUNG ...
Anda ingin berlangganan Koran, Majalah,
Jangan tunggu penyakit datang, sebab ... “Mencegah ... serta mendapatkan Novel-novel
lebih baik dari pada Mengobati..!” yang terlaris (Best Seller) dan
Buku-buku ilmiah yang mungkin
Menyediakan : Bubur Ayam (Kanji Rumbi) & Bandrek Anda perlukan…..?
CAFE Jangan ragu lagi,..!
Hubungi :
Jln. Jen. Sudirman VI Perum PJKA No. 01 Geuce Iniem FONNA AGENCY
(Sebelum Asrama Perwira Ketapang) Banda Aceh Telp. (0651) 46145
Jl. Diponegoro No. 64, Telp. 0651-22704 Banda Aceh

MODUS
MODUS HUKUM NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003
9

Silang Sengketa Tanah TK YKA


KEPEMILIKAN tanah bangunan TK YKA, hingga kini masih Saiful Bahri, SE (ahli waris Tjut Sulaiman)
berbuntut sengketa. Putusan pengadilan dan MA, ternyata tak
menyelesaikan masalah. Kok bisa? “Tanah Sengketa
“Tanah
Kok, Bisa Dibangun?”
SIAPA sebenarnya pemilik sah tanah
sengketa itu?
Kalau Anda tanya ke saya, jawabannya maka
pihak keluarga saya. keluarga Tjut Sulaiman.
Dan, hal itu telah diputuskan oleh Pengadilan
Negeri serta Mahkamah Agung tahun 1997 lalu.
Sekarang statusnya seperti apa?
Ada upaya damai yang di prakarsai pihak BPN
(Badan Pertanahan Nasional) Kota Banda Aceh.
Hasilnya?
Hingga saat ini belum ada titik temu atau kata
sepakat.
Kenapa?
Para pihak masih terkesan tak mengindahkan
putusan pengadilan. Malah berbuat lebih fatal lagi.
Maksudnya?
Begini. Dinding dari belakang tanah tersebut
kan terbuat dari kayu. Nah, ketika banjir besar
beberapa tahun yang lalu, tentu saja papannya
lapuk. Lalu, oleh ahli waris Pak Anwar Boestam,
tanpa seizin dari keluarga saya, serta-merta
membangun dinding beton.
Lho, kok bisa?
Waktu saya tanya, mereka bilang sudah ada
izin dari Pak Wali. Saya tanya ke Pak Wali, ja-
wabannya tidak demikian. Pak Wali mengatakan
tidak memberikan IMB, tapi memberikan izin
secara lisan. Itupun untuk membangun pagar de-
mi kepentingan umum.
Lalu?
Kami mengajukan keberatan karena tanah
tersebut sedang dalam sengketa. Walikota ang-
kat tangan lalu mengalihkan masalah ini kepada
Pak T. Sulaiman (Kepala BPN) untuk mengupa-
yakan damai.
Pihak Anda sendiri, ada mengurus IMB?
Pernah dan pihak BPN sudah mengeluarkan
Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (No. 49 / 2002,
tanggal 6 Februari 2002), yang dapat dipergunakan
untuk IMB. Tapi kemudian Lurah setempat tidak
memberikan Izin untuk IMB, karena untuk pihak
ahli waris Pak Anwar juga tidak diberikan. Katanya,
tidak mungkin kan saya mengeluarkan IMB untuk
salah satu pihak,” kata Pak Lurah itu.
Pembangunan TK. YKA itu sendiri ada IMB?
Tidak, karena tanah tersebut dalam sengketa
dan tidak boleh diberikan IMB.
Dasar apa pihak ahli waris Pak Anwar Boes-
tam menguasai tanah tersebut?
Lalu, atas dasar sewa, tapi sampai sekarang
biaya sewa tersebut tidak pernah dibayarkan.
FOTO MODUS/MURIDA
Bila upaya damai juga tidak tercapai,
Dalam sengketa bagaimana tindakan pihak Anda?
Kami akan mengajukan lagi masalah ini ke

S
aban hari, ratusan warga mengantar dan menjemput tanah dan rumah tersebut bukanlah milik Tjut Sulaiman. Alasan- pengadilan.***
anaknya di Taman Kanak-Kanak Yayasan Kesejahteraan nya, tanah tadi bukan tanah milik warga Belanda, pemilik sah
Anak (YKA), Taman Sari Banda Aceh. Namun, bisa jadi pertama yang dibeli Tjut Sulaiman.
sedikit sekali yang tahu, kalau lembaga pendidikan itu,
hingga kini masih tersangkut sengketa.
Dari sanalah, sengketa itu berawal. Upaya jalan damai pun
mengalami kebuntuan. Ahli waris Tjut Sulaiman akhirnya
Hj. Halimah (Ahli Waris Anwar Boestam)
Adalah keluarga Tjut Sulaiman dengan keluarga H Anwar
Boestamam, yang bersiteru dalam perkara tersebut. Kedua ahli
waris itu, saling klaim atas lahan strategis di jantung kota Banda
mengusung kasus ini ke pengadilan. Setelah menjalani beberapa
kali sidang, Pengadilan Negeri (PN) Banda Aceh, dalam
putusannya No 30/1975, tanggal 7 April 1976, menetapkan.
“Semua Sudah Selesai”
Aceh ini. Padahal, putusan Pengadilan Negeri (PN), Pengadilan Rumah serta tanah yang terletak di Jalan Taman Sari No 18
Tinggi (PT) serta Makamah Agung (MA), telah mengukuhkan ahli (sekarang Jl Tgk Abdullah Ujong Rimba—red), adalah milik sah
waris Tjut Sulaiman sebagai pemilik yang sah. Begitupun, ahli Tjut Sulaiman. Namun, soal pengosongan rumah sengketa itu,
waris H Anwar Boestamam, tetap saja bertahan. Alasannya, tanah tidak dapat diterima majelis. Sebab, itu Urusan Perumahan DIA cenderung tidak mau bicara banyak
tersebut milik peninggalan Belanda. (KUP). Kodya Banda Aceh, berdasarkan PP No. 49/1963. tentang masalah ini. Namun, setelah di desak,
Soal kepemilikan tanah tersebut, ahli waris Tjut Sulaiman, Tentu saja, H Anwar tidak menerima begitu saja putusan itu. akhirnya mau juga menjawab beberapa per-
Saiful Bahri SE, menjelaskan. Tjut Radja dan Tjut Sulaiman, Selanjutnya, mereka pun mengajukan banding ke Pengadilan tanyaan MODUS.
membeli sebuah rumah dari tuan J. Vos Van Merken, warga Tinggi (PT) Aceh. Hasilnya? Lagi-lagi dipatahkan. Begitu
negara Belanda, berdasarkan surat jual-beli, tanggal 15 Novem- selanjutnya hingga peninjuan kembali (PK) ke Makamah Agung Bagaimana status tanah dan tempat ini
ber 1954. Rumah tersebut adalah rumah panggung yang seluruh- (MA). Langkah itupun dimentahkan MA. Artinya, posisi ahli waris sekarang?
nya dibangun dengan kayu, beratap seng, yang terletak di atas Tjut Sulaiman dikuatkan oleh MA. “Yang aneh, sejak tahun 1954 Saya rasa semua sudah jelas dan tidak ada
tanah Hak Eigendom Verponding nomor 366. hingga kini, uang sewa-menyewa tak pernah diserahkan oleh yang perlu dibicarakan lagi.
Pengesahan atas pembelian itupun disahkan oleh Bupati Aceh Pak Anwar,” jelas, Saiful Bahri, SE, anak Tjut Sulaiman kepada Kabarnya bangunan ini tidak memiliki IMB?
Besar, tanggal 15 November 1955, yang terdaftar di bawah nomor MODUS. Saya katakan sudah tidak ada lagi masalah.
30/1954. Saat itu, kota Banda Aceh, berstatus kewedanaan yang Bahkan kata Saiful, berbagai bentuk dan ornamen asli dari Dan IMB itu urusan pemerintah, sudah tidak ada
tunduk pada administrasi Kabupaten Aceh Besar. rumah tersebut, telah dirubah oleh Anwar Boestamam, tanpa masalah lagi.
Tahun 1954, H Anwar Boestamam, mengontrak rumah. memberitahu kepada ahli waris Tjut Sulaiman. “Aneh, semua Tapi dari Informasi yang ada, kasus ini
Begitupun, laiknya sebuah perjanjian sewa-menyewa. H Anwar pekerjaan tersebut tanpa IMB. Kok, bisa ya,” ujar Saiful. sedang dalam upaya damai oleh pihak BPN.
tidak pula melunasi kewajibannya untuk membayar biaya sewa. Nah, akankah kasus ini selesai? Entahlah, yang jelas Benarkah ?
Malah, rumah tersebut dijadikan tempat usaha pendidikan, berbagai upaya telah dilakukan pihak Walikota Banda Aceh, Sudah saya katakan sudah selesai. Tidak ada
dengan mendirikan Yayasan Kesejahteraan Anak (YKA). termasuk pihak Badan Pertahanan Nasional (BPN). Namun, lagi masalah. Dan Kalau menurut Anda begitu,
Merasa ada yang tidak beres, ahli waris Tjut Sulaiman, hasilnya tetap saja buntu. Agaknya, berdamai itu lebih indah tanyakan saja langsung pada pihak BPN, saya
mempertanyakan hal itu kepada H Anwar. Namun, bukan jalan kok Pak Anwar. punya pengacara, itu urusan pengacara saya.
keluar yang didapat. Sebaliknya, H Anwar bergeming, bahwa Shaleh L.Seumawe dan Adi Warsidi Terimah kasih atas perhatian anda dalam
masalah ini, dan saya tekankan sekali lagi kalau
masalah ini sudah selesai.*** MODUS
10 NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003 DEBAT MODUS
SEULAWAH NAD AIR GALERI PENDAPAT

Bubar atau Lanjut? pada orang dan citra daerah. Bagaimana bisa
mengatakan Sulawah NAD itu sebagai citra orang
Cut Nur Asyikin
(Direktur Eksekutif LSM Srikandi).
Saya rasa, Seulawah NAD
Air belum perlu untuk rakyat
Aceh, itu tidak lebih untuk pe-
jabat. Seulawah NAD tidak lebih
untuk kepentingan sebagian or-
ang di PEMDA Aceh seperti Us-
man Budiman dan Abdullah Pu-
Aceh, kalau seulawah NAD citranya jelek dan terus teh. Saya pernah bertanya ke-
merugi, manajemen perusahannya amburadul. Kalau pada Abdullah Puteh, mengapa
ingin meningkatkan martabat, membebaskan orang Seulawah NAD Air diprioritas-
Aceh dari konflik, orang Aceh sejahtera dan aman. Itu kan, tapi beliau diam saja.
yang disebutkan harkat dan martabat. Yang paling penting seka-
Hari ini telah terbukti Pemda gagal dalam rang adalah pemberdayaan eko-
mengelola PT. Seulawah NAD Air, konsekwensinya nomi rakyat. Saat ini, rakyat un-
perusahaan itu tidak layak dilanjutkan, karena kalau tuk makan saja susah.
dipaksakan yang rugi tetap rakyat dan kan daerah. Tapi milyaran rupiah digu-
Makanya saya melihat alangkah arifnya proyek nakan untuk proyek tersebut,
mercusuar itu dihentikan saja. Sampai hari ini belum sebenarnya kan bisa untuk masyarakat, atau beli mesin listrik untuk
jelas berapa utang dan berapa setoran pihak ketiga kepentingan rakyat. Tidak ada alasan listrik mati di sini. Kalau di
terhadap perusahaan tersebut. Manajemennya daerah listrik mati karena sabotase orang tak dikenal, tapi di kota
hancur-hancuran, masak sebuah perseroan terbatas listrik mati akibat Abdullah Puteh, karena dia yang paling ber-
tidak ada pembukuan, sehingga timbul persoalan tanggung jawab.
bagaimana mengaudit perusahaan tanpa pembukuan. Seharusnya dana yang digunakan untuk membeli pesawat
Ini melebihi dari manajemen truk pasir. Kalau dilihat tersebut disalurkan untuk korban konflik, kemudian baru untuk
dari aspek hukum telah terjadi pelanggaran hukum, pembangunan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat
sudah ada elemen-elemen atau unsur-unsur korupsi seperti : irigasi, jalan dan fasilitas umum lainnya. Abdullah Puteh
dalam pengelolaan Seulawah NAD Air. Perusahan terlalu “bandel,” seakan-akan tanpa hati nurani untuk melihat rakyat
dihentikan dulu dan pihak-pihak yang terlibat diproses kecil. Kalau ada bantuan seperti dana PER, seharusnya disalurkan
menurut ketentuan hukum. kepada masyarakat kecil, jangan dipendam, sekarang begaimana
Karena yang meresmikan Presiden Megawati kelanjutan dana PER, tidak tahu kan? Seharusnya PEMDA punya
Soekarnoputri. Seulawah NAD Air memiliki konsekuensi kesadaran yang tinggi terhadap masyarakat.
politik yang besar, disitulah saya lihat persoalan politis Dulu, di masa Pak Syamsuddin Mahmud dana anggaran untuk
Mukhlis Mukhtar, SH dan masalahnya dikait-kaitkan dengan harkat dan Aceh cuma Rp 800 Milyar, sekarang sesudah konflik dananya Rp
(anggota DPRD NAD) martabat rakyat Aceh. Politisnya begini, disatu pihak 7 trilyun. Masyarakat sama saja, tetap miskin, kemana masuknya
gubernur punya kemaun keras untuk memperlihatkan uang tersebut, pasti ke kantong Marlinda atau konco-konco lainnya
SEBENARNYA ada sebuah konspirasi dalam kepada daerah lain, kepada pemerintah pusat bahwa (tulis itu, tegas Cut Nur Asykin—red) saya siap untuk bertanggung-
pembukaan perusahaan penerbangan Seulawah NAD Aceh sudah mampu membangun sebuah perusahaan jawab. Padahal sangat banyak sumbangan untuk rakyat, seperti
Air. Proyek ini tidak pernah mendapatkan izin atau penerbangan. Tapi ternyata ditengah jalan, bukan hanya dana dari Pertamina, PT. Arun dan lain-lain. Tapi rakyat tidak pernah
persetujuan DPRD Nanggroe Aceh Darussalam. Lagi kemauan saja yang diperlukan juga harus adanya merasakan. Jadi untuk apa pesawat kalau rakyat masih morat-
pula, pengucuran dananya tidak pernah melalui sebuah kemampuan keuangan, kemampuan manajerial marit. Saya pikir tutup saja itu.
sidang paripurna DPRD NAD, tetapi melalui jalur dan lain sebagainya yang dibutuhkan oleh sebuah
pintu belakang, tidak melibatkan DPRD secara perusahaan penerbangan. Dan saya melihat keberanian
keseluruhan. Sesuai dengan visi-misi gubernur dan Jainur Rusdi
gubernur tidak didukung oleh faktor-faktor yang lain.
renstra yang sudah ada. Prioritas pembangunan (Mahasiswa Fakultas Teknik).
Disatu sisi, Seulawah bermanfaat bagi rakyat, tapi
antara lain, pemberdayaan ekonomi rakyat dan Seulawah NAD Air hanya
di lain sisi juga menimbulkan mudharat yang begitu
rehabilitasi sosial. Saya lihat prioritas gubernur melambangkan identitas daerah,
besar, yaitu terkurasnya dana APBD Aceh sampai
membangun proyek-proyek mercusuar seperti tidak memberikan suatu kons-
sepuluh milyar dalam waktu yang relatif singkat.
Seulawah NAD Air perlu di pertanyakan. tribusi bagi mahasiswa. Kami
Kalau dihitung-hitung secara ekonomi itu lebih besar
Saya tidak sependapat jika ada sebahagian orang tidak mendapat sesuatu yang
mudharat dari pada manfaat. Fungsi pemerintah
mengatakan Seulawah NAD Air itu sebagai martabat beharga dari kehadiran Seula-
seharusnya bagaimana memperkecil mudharat
orang Aceh. Martabat orang Aceh tidak terletak pada wah NAD. Bagi kami Seulawah
memperbesar manfaat. Kalau memang beban APBD
sebuah perusahaan yang membawa nama dan NAD ada tetapi tidak ada. Sangat
sedemikian berat dan akan menjadi lebih berat,
simbol-simbol daerah. Martabat itukan tergantung menyedihkan, suatu proyek pe-
mengapa harus dipertahankan.
ngadaan alat transportasi yang
maha mewah bagi keadaan rak-
yat Aceh yang kacau-balau.
Jika ingin Seulawah NAD
disetor pada saat penandatanganan akte, tapi
tetap ada dan dapat dinikmati
yang menyetor hanya Pemda.
oleh Rakyat Aceh, sebaiknya
Sebenarnya Seulawah telah terutang sembilan
manajemen dikelola dengan
milyar lebih. Kerugian sembilan milyar, dana
profesional. PEMDA tidak mengabaikan rakyat kecil untuk
APBD 10 milyar, jadi sudah 19 milyar sebenarnya.
mengurus Seulawah NAD. Jika memang PEMDA Aceh mengingin-
Jadi dana dari APBD stop. Tugas tanggung jawab
kan perbaikan ataupun penambahan sarana transportasi, penuhi
APBD itu sudah selesai dengan saham 10 milyar
dulu kebutuhan rakyat. Rakyat tidak mau pesawat, rakyat mau
yang sudah disetor, tapi dua pemegang saham
aman dan bisa makan. Jangan hanya ingin mendapatkan keun-
kan belum nyetor. Tidak boleh ditinggalkan kalau
tungan yang besar, itu pun enggak jelas untuk siapa, untuk masya-
sudah merugi lalu ditinggalkan begitu saja, jadi
rakat atau untuk sebagian pejabat Aceh.
harus ada pertanggung jawaban. Saya tahu
laporan keuangan ada masalah. Masak seorang
komisaris melaporkan uang masuk uang keluar, Ansari (Tukang Becak)
laporan pembukuan dari seorang komisaris itukan Bagi kami Seulawah NAD
tidak benar. Jadi ini ada indikasi penyimpangan tidak berarti apa-apa,
yang luar biasa dan ini harus diusut. dan tidak tahu menahu
Sebenarnya kebutuhan rakyat Aceh banyak. tentang masalah itu,
Penerbangan itu kan perlu dalam pengertian, karena memang tidak
sekarang ini jalur udara sangat padat, karena ada ada kepentingan untuk
konflik lewat darat. Yang lain memang sangat kami. Jangankan
banyak yang dibutuhkan rakyat Aceh, tetapi ini untuk naik, lihat
yang sudah dilaksanakan juga terbukti saja belum dan
Zaini Djalil, SH untuk melewati
dibutuhkan. Kalau hari ini Seulawah NAD tidak
(anggota DPRD NAD)
terbang lagi dengan telah menyedot uang rakyat pintu bandara saja
PENERBANGAn Seulawah NAD Air harus 10 milyar, apakah kita tinggalkan begitu saja tanpa kami tidak bisa. Kami Cuma meng-
diteruskan dengan alasan anggaran dari APBD ada pertanggung jawaban yang jelas. inginkan Pemda memperhatikan nasib
sudah habis sia-sia. Ada tiga pemegang saham Seulawah itu bukan proyek mercusuar bagi rakyat kecil, membantu anak yatim
Banzi Prima, PT. Wawasan Sakti dan PDPA. Aceh, hanya sesuatu yang paling istimewa. Maka ketimbang mengurus pesawat Seulawah
Laporan kita terima yang menyetor saham hanya perlu dilaksanakan dengan benar, tidak seperti NAD. Tapi sia-sia saja semua kritik kami,
PDPA. Yang lain belum menyetor dan ini adalah yang kita lihat sekarang ini penuh tanda tanya. banyak kritik-kritik lain seperti mahasiswa saja
tangung jawab pelaksana untuk menarik dana-dana Malah, membuat persoalan-persoalan baru lagi. tidak didengarkan, konon lagi kami, biarpun kami menangis air
dari pemegang saham. Seulawah itu harus dilan- Saya minta masalah Seulawah NAD Air diproses mata darah Pak Gubernur takkan pernah memperhatikan kami.
jutkan, tapi tidak ditarik lagi anggaran dari APBD. secara hukum. Seulawah harus menjelaskan Dulu, pada saat menjelang hari Meugang Idul Fitri (awal bulan
Pelaksana harus bertangung jawab mengapa kenapa ini bisa sampai rugi dan segala macam. Januari 2003). Kami pernah berdemo dua hari ke kantor DPRD I
sampai merugi. Saya melihat dalam pelaksanaan Kita tidak mengatakan terindikasi KKN, sebelum NAD, dan tidur disitu untuk menuntut sedikit hak kami melalui
Seulawah itu banyak sekali terjadi ketimpangan- ada penjelasan secara kongkrit. Yang berkembang bantuan dana PER. Tapi kami tidak mendapat apa-apa selain
ketimpangan. Ketimpangan pertama di dalam dalam masyarakat memang ada kearah itu, ada pengusiran. Tapi, untuk Seulawah NAD, mereka buang-buang uang.
akte pendirian itu jelas disebutkan bahwa saham penyimpangan-penyimpangan. Pembangunan itu sebenarnya untuk siapa? Rakyat atau pejabat?***

MODUS
MODUS PARIWARA NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003
11

ATAS TERBITNYA
Tabloid Berita Investigasi Hukum & Politik

MODUS Bijak Tanpa Memihak

ATAS TERBITNYA
Tabloid Berita Investigasi Hukum & Politik

MODUS Bijak Tanpa Memihak

MODUS
12 NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003 PROFIL MODUS
Surya Paloh
Calon Presiden Dari Nol Kilometer
SURYA PALOH merupakan salah satu ikon
dalam sejarah pers Indonesia. Ia
memimpin sejumlah penerbitan yang
pernah mengalami masa sulit di era
Orde Baru. Karena dinilai terlalu kritis
dan tajam. Harian Prioritas miliknya,
hanya berusia 13 bulan. Namun, sema-
ngatnnya untuk terus bergelut dalam
dunia pers tidak juga surut. Kini,
Harian Media Indonesia dan Metro TV,
menjadi mercusuar dalam debut politik
dan bisnisnya.

S
enin, 8 April lalu, jarum jam sudah sebagai epos. Bahkan tangan berlumuran
bergerak ke angka 11.00 Wib. Saat darah pun dilihat sebagai bukti kepah-
itu juga, kapal cepat Barona, lepas lawanan.
jangkar dari Pelabuhan Ulee Lhee, Bisa jadi, di usia 50 tahun, Surya ingin me-
Banda Aceh, menuju Pulau Sabang. wujudkan buku riwayat hidup. Walau lazimnya,
Hari itu, Ibukota Serambi Mekkah, setelah mencapai usia 70 tahun. Namun,
memang benar-benar panas. Bisa jadi, itulah Surya, ia ingin membuat ‘kalkulasi’ dan
mentari, sengaja menyinari sang “raja” me- ‘tutup buku’ untuk melihat ‘neraca’ kehidupan
dia, Surya Paloh, menuju wilayah paling ba- sosialnya, dari masa lalu ke masa depan
rat negeri ini. Buku itu ditulis secara enak dan lancar
Itulah pertama kali, pendiri Forum dengan flashback atas sejumlah peristiwa
Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan ABRI penting, sambil bercerita tentang gaya hidup
(FKPPI) ini, mengayungkan kakinya di pulau Paloh sendiri, yang doyan tidur di hotel
yang dulu terkenal sebagai tempat penam- mewah, bersauna di hotel miliknya, sembari
pungan orang sakit jiwa. Surya hadir, terkait terus mengontrol “mainan baru” miliknya:
dengan peresmian peletakan batu pertama Metro TV. Tak ketinggalan, gaya bicara
pembangunan sebuah sekolah. SLTP PWI, Paloh yang keras, kasar, emosional,
ia beri nama. Sekolah yang berdiri di kawas- atau meledak-
an Aneuk Laot, Sabang itu, sepenuhnya ledak.
dibiayai oleh Surya Paloh.
Empat puluh lima menit kemudian.
Sebuah spanduk terpampang di bibir
pantai. “Selamat Datang Bapak H
Surya Paloh, Calon Presiden
RI”. Begitulah, sang tokoh itu
disambut, oleh mayoritas Pe-
ngurus DPP Angkatan Muda
Partai Golkar, baik dari Ja-
karta maupun Nanggroe Aceh
Darussalam.
Ibarat anak hilang. Surya
pulang dengan sebuah keingin-
an: Maju sebagai calon Presiden
RI dalam pemilu 2004 mendatang. Seberani Paloh lahir se-
itukah dia? “Dengan Bismillah, jika rakyat bagai anak polisi di
percaya, saya siap untuk menjadi Presiden,” Banda Aceh, Juli 1951.
kata pria berkumis tebal ini. Dia terbiasa dengan lingkungan yang serba angin yang dianggap musuh. Tapi dia meminta agar ia bisa menerbitkan koran
Sosok Surya Paloh, memang bukan or- keras. Ia merintis bisnis kecil-kecilan dalam bukanlah Don Kisot, karena ia sadar betul lain. Soeharto tak keberatan pada ide itu.
ang asing bagi kalangan pers dan politikus usia yang masih sangat muda di Medan, ketika ia sedang melawan kekuasaan, ia Restu diberikan sambil diembel-embeli
negeri ini. Dia bisa disebut tokoh populis, sebelum menaklukkan Jakarta. Ia juga melakukan berbagai strategi untuk meng- pesan, “Surya adalah kader Golkar yang
sekaligus flamboyan. Betapa tidak, reputasi memiliki latar belakang sebagai usahawan- hadapinya. Kadang kalah, kadang menang. baik, tapi tak becus memimpin anak
bisnis dan politiknya, kerapkali seperti roda cum-politikus (ia sempat menjadi anggota Sejurus dengan itu. Harian PRIORITAS buahnya.”
pedati. Adakalanya di atas, tapi juga di bawah. DPRD tingkat II Medan hingga MPR mewa- menorehkan sejarah sebagai harian perta- Harian Media Indonesia dan Vista
Apa rahasianya? Sebuah buku karangan kili Golkar sebagai utusan daerah sejak ma yang berwarna di Indonesia. Tampilan merupakan contoh siasat yang dia jalankan
Usamah Hisyam bertutur banyak tentang 1971 hingga 1992). segar koran ini membuat banyak pembaca untuk membuatnya tetap eksis dalam dunia
rahasia itu. Membaca buku tersebut, persis Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba merasa terpenuhi kebutuhannya, terutama pers Indonesia. Tak cuma itu, dia juga ter-
membaca sebuah buku roman action yang Surya tertarik dengan dunia persuratkabar- jika membaca editorial di halaman depan, goda untuk membesarkan kerajaan bisnis-
penuh liku-liku dan siasat, pantang menyerah. an. Dan tak jelas pula, di mana Paloh belajar pojok kanan bawah, bertajuk “Selamat Pagi nya di daerah-daerah. Dalam waktu singkat,
Buku yang ditujukan untuk merayakan menulis berita atau magang di suatu pener- Indonesia.” Membaca kolom ini setiap hari pada awal dasawarsa 1990-an, ia memiliki
usia Surya Paloh yang ke 50 tahun pada bitan. Tiba-tiba ia menjadi pemilik Prioritas ibarat menunggu kejutan dari hari ke hari. 13 koran di berbagai kota di Indonesia.
2001 itu, tak kurang mengundang banyak dan memimpin beberapa koran berikutnya. Bahasa yang digunakan dalam tajuk ini pun Namun, ibarat pohon dimusim gugur, me-
pendapat. Ashadi Siregar, dosen komunikasi Sebelum bermain dengan industri pers, jelas, tajam, dan lugas. dia itupun satu-satu patah dahannya. Yang
dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, ia memang dikenal sebagai pengusaha ca- Suatu hari penguasa merasa sangat kini masih bertahan hanya dua koran saja.
misalnya. Melontarkan pertanyaan serius. tering yang sukses (Indocater—red). Na- tersinggung pada pembawaan koran ini. Media Indonesia di Jakarta dan Lampung
“Biografi semacam pledoi sang figur itu, bisa mun, kesuksesan itu tak membuatnya nya- Peringatan demi peringatan pun diberikan Post di Bandar Lampung, Sumatra Selatan.
jadi karena merasa perlu membuat pembe- man. Ia terus bertualang mengejar peluang sampai akhirnya hari “kematian” pun tiba. Satu hal yang perlu dicatat. Surya adalah
laan diri atas perbuatan-perbuatannya di lain. Paloh tahu industri media tak bisa diha- Namun, Paloh tak merasa pembredelan orang yang berani mengajukan tuntutan
mata publik,” kata Ashadi. rapkan mendatangkan keuntungan bisnis sebagai akhir dari dunianya. Ia tak kehilang- pada Mahkamah Agung (MA) atas putusan
Di mata Ashadi, biografi semacam itu dalam waktu singkat. Ia seringkali makan an akal. Dia menghubungi Bambang Trihat- Menteri Penerangan yang mencabut surat
dengan sendirinya bertolak dari asumsi hati. Namun, Paloh malah tertantang dan modjo, anak lelaki Presiden Soeharto, dan izin usaha penerbitan pers (SIUPP). Prioritas
adanya ‘dosa’ yang perlu dicuci .... Mungkin menghadapi kekuasaan secara frontal. Prabowo Subianto (ketika itu berpangkat bertentangan dengan UU Pokok Pers 1982.
dengan rasa kepuasan memandang masa Sosoknya ibarat Don Kisot yang meng- Mayor—red), menantu Soeharto, untuk min- Dengan menggamit sejumlah pengacara
lalu, sehingga riwayat hidup dipandang genggam tongkat, mencoba melawan kincir ta bantuan mengklarifikasi korannya serta terkenal, ia minta Mahkamah Agung agar

MODUS
PROFIL MODUS NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003
13

FOTO-FOTO: HAMDAN eL MANGGEN


Peletakan batu pertama SLTP 5 PWI di Sabang

melaksanakan fungsi judicial review. Sekali membatasi dan mengekang media.


pun tuntutan Paloh ditolak, setidaknya Paloh menganggap pembatasan
Mahkamah Agung membuat aturan tatacara kepemilikan sama dengan membatasi pers
pengajuan judicial review yang selama itu atau informasi, dan itu nilainya sebanding
tak ada mekanismenya. dengan pengekangan yang dilakukan Orde
Memang sulit mendefinisikan sosok Baru. Ujung-ujungnya ia merujuk kongres
seperti Surya Paloh. Ia mencoba membangun World Association of Newspaper di Brasil,
pers yang bebas sekaligus menggunakan tahun 2000, untuk merekomendasikan
relasi-relasi politiknya untuk mengamankan perpaduan media cetak, radio, televisi, dan
posisinya. Terang-terangan ia menyebut internet. Argumentasi serupa diusung pula
dirinya pendiri Forum Komunikasi Putra-Putri oleh Asosiasi Televisi Siaran Indonesia.
Purnawirawan Indonesia, organisasi anak- Bisa jadi, Paloh lupa bahwa beberapa
anak kolong yang juga ikut berebut kekuasaan tahun terakhir ini kerajaan-kerajaan bisnis
dalam kelembagaan formal di tengah situasi media menguat dan justru mengecilkan
politik Orde Baru yang paternalistis. Walau ia jumlah pemilik media di seluruh dunia. Tak
menyatakan memiliki sikap kritis, tak ayal kurang dari Ben Bagdikian ataupun David
kedekatannya dengan sejumlah anggota Halberstam, dua nama besar dalam jurnalis-
birokrasi, membuatnya tetap bertahan dalam me Amerika Serikat pun turut khawatir
industri yang penuh risiko itu. terhadap perkembangan media di Amerika
Kalau saja orang seperti Ojong (tokoh yang kini dimiliki hanya oleh lima grup me-
pers dan media—red) ada dalam suasana dia besar. Sebuah monopoli yang melibas
yang dihadapi Surya Paloh, mungkin Ojong kelompok di luar mereka.
sudah lama mundur sebagai wartawan, atau Paloh dan kawan-kawannya adalah para
tidak lagi mau menulis. Karena bernegosiasi pemilik modal, sedang di luar mereka ada
dengan kekuasaan bukan merupakan masyarakat, kelompok media watch, dan
keahlian Ojong dan ia memang tak suka yang paling penting, para pekerja industri
melakukannya. Namun, itulah yang banyak media. Posisi memang menentukan logika
dilakukan para penerbit media di masa Orde berpikir. Sebaliknya, Surya Paloh adalah
Baru, tak kecuali Surya Paloh. Kekuasaan sosok yang dibesarkan dalam era Orde
birokrasi yang ditopang militer. Baru, ikut berkawan dengan sejumlah or-
Begitupun, sampai pada titik-titik ter- ang di pusat kekuasaan sekaligus bertekad
tentu, Surya Paloh bukan berarti memenggal menjadikan pers bebas dari sandungan,
sebuah komitmen untuk membela kepen- keterpaksaan dan keharusan dalam ber-
tingan penerbit media lain. Sebagai pemilik negosiasi. Maju terus, pantang mundur
salah satu stasiun televisi. Berulang-ulang Bung Surya.***
Surya, mengkritisi Rancangan Undang- Shaleh L.Seumawe dan
Undang (RUU) Penyiaran, yang menurutnya Hamdan eL Manggeng

MODUS
14 NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003 MODUS KRIMINALITAS

Ketika Narkoba
Merambah
Serambi Mekkah SEJAK lima tahun terakhir, peredaran shabu-
shabu, ekstasi dan putau, marak di Aceh. Sekitar
300-an orang diperkirakan sudah terjerat barang
haram itu. Wah, gawat!

M
alam belum begitu larut. Jarum jam berhasil diciduk aparat Kepolisian. Namun, menjadi daerah bebas narkoba. Sebaliknya, ketiga laut. “Tapi mayoritas dari darat. Sebab,
masih bergerak ke angka sepuluh, para pengedar tak juga kapok-kapok. Ke- sudah menjadi lahan empuk bagi para pecan- lebih aman. Shabu, ekstasi dan putau itukan
Selasa malam, pekan lalu. Sebuah nyataan ini, membuat berbagai pihak khawatir. du dan bandar. Walau tak bisa disetarakan lebih kecil dan ringan paketnya, dibandingkan
mobil Kijang, tampak hilir-mudik di Sebab, sejak lima tahun lalu, peredaran dengan kota lain seperti Medan, Jakarta atau dengan ganja,” kata sumber tadi.
kawasan Desa Jeulingke, Banda Aceh. Begitu narkoba di Banda Aceh atau kota lain di NAD, Bandung. Namun, untuk mendapatkan narko- Pertanyaan kemudian, alasan apa sehing-
tiba pada salah satu rumah. Mobil itu berhenti. sudah pada stadium mengkhawatirkan. “Hasil ba seperti shabu-shabu, ekstasi dan putau, ga generasi muda Aceh begitu keranjingan
Lalu, beberapa orang yang ada dalam mobil penyelidikan anak-anak. Narkoba sudah mulai tidaklah sulit. Melalui orang-orang atau oknum dengan narkoba? Ini persoalan. Menurut
keluar dan merengsek masuk ke rumah tadi. merambah ke sekolah-sekolah. Ini tidak bisa tertentu, barang haram itupun dengan mudah psikolog Nurjannnah Nitura, ada beberapa hal
“Jangan bergerak, kami polisi,” teriak salah dibiarkan, karena akan merusak generasi bisa diperoleh. yang menjadi penyebab dari semua itu. Per-
seorang dari mereka. muda,” kata Alfons. Untuk memakainya pun tak perlu terlalu tama, didorong oleh rasa ingin coba. Kedua,
Seketika itu juga, tiga penghuni rumah, Keterangan Alfons, diamini pula oleh repot. Kalau tidak di rumah kos, ya tempat- faktor psikologis atau anak-anak broken home
Surya alias Saleh, Faisal dan Ben, yang se- Ketua Badan Narkotika Daerah (BND) NAD, tempat hiburan seperti di pantai Ulee Lheue. (masalah keluarga), ketiga, lemahnya pema-
dang menyedot bong (alat isap shabu-sha- Azwar Abubakar. Menurut Azwar, kendati Dari investigasi MODUS, sebagaia besar para haman agama, keempat, memang sudah jadi
bu—red), kaget. Ibarat disambar geledek. belum ada hasil yang valid, pihak dapat pemakai menghabiskan waktu di pantai terse- pecandu di luar Aceh, lalu kembali ke sini dan
Ketiganya, lari pontang-panting. Tapi, petugas mencium bahwa penyalahgunaan narkoba, but, terutama pada malam-malam liburan. mempengaruhi kawan-kawannya.
berpakaian preman yang kemudian diketahui kian marak di kota ini. “Ya, dari hasil pembe- Seorang mantan pecandu narkoba di Ban- Untuk mengantisipasi masalah tersebut
aparat Kepolisian dari Unit Serse Narkotika ritaan di media massa serta laporan para or- da Aceh, mengakui hal itu kepada MODUS. kata Nurjannah. Selain hukum harus benar-
Polresta Banda Aceh itu, tidak kehilangan ang tua. Peredaraan dan pemakaian narkoba, Menurutnya, harga barang itupun sangat benar ditegakkan, para orang tua dan ling-
akal. Merasa buruannya kabur, mereka pun memang sudah pada tahap mengkhawatir- bervariatif. Tergantung nilai tukar valuta asing kungan pun harus lebih sensitif dengan kon-
melepaskan beberapa tembakan peringatan. kan,” ujar Azwar. (valas). Untuk blue ice misalnya, per gram atau disi yang ada. “Tanpa adanya pengawasan
Dor,,dor,,dor, saat itu juga, Surya roboh Menurut Azwar yang juga Wagub NAD itu, biasa disebut satu “ji” bisa mencapai Rp dari dua pihak ini, peredaran dan pengunaan
bersimbah darah, setelah salah satu kakinya dia tak menepik kalau peredaraan narkoba di 650.000. Malah pernah mencapai Rp narkoba sulit untuk diberantas,” tegas alumni
ditembusi timah panas. kota ini, melibatkan sebuah sindikat. “Bisa jadi, 1.000.000. Dan kelas di bawahnya berkisar Rp Fakultas Psikologi UGM ini.
Melihat gelagat tidak baik itu, Faisal yang ada oknum aparat keamanan di dalamnya,” 500.000. Sedangkan untuk ekstasi kualitas Semudah itukah? Bisa ya, bisa juga tidak.
berusaha kabur, urung untuk lari dan akhirnya sebut Azwar. Makanya, dalam waktu dekat, BND import jenis pink love, lumba-lumba, halilintar Jika dilihat dari jumlah pecandu dan leluasa-
menyerah. Sementara, Ben, terus tancap gas. akan melakukan koordinasi dengan Panglima (petir) dan segala macam (kualitas nomor-1) nya para bandar menjual barang haram tadi.
“Tapi, kita sudah dapat informasi. Ben Kodam Iskandar Muda dan Kapolda NAD. “Se- bisa mencapai harga Rp 85.000 hingga Rp Bisa jadi kondisi yang ada saat ini lebih parah
menyatakan akan menyerahkan diri. Jika jauh ini memang kita lebih banyak disibukkan 100.000. Itupun kalau pembelian dilakukan lagi. Ibarat gunung es, permukaan terlihat
tidak, kita terus buru dia dan para pengedar oleh hal-hal lain sehingga masalah narkoba, langsung pada bandar, bukan pengecer. “Kalau kecil, namun dibawahnya sudah mewabah
lainnya,” kata Kapolresta Banda Aceh, AKBP terkesan terabaikan begitu saja,” kata Azwar. pengecer harganya bisa lebih,” kata mantan luar biasa. Nah, tunggu apa lagi Pak Polisi.
Drs Alfons Toluhula. Pengakuan serupa juga datang dari para pencandu yang tak mau ditulis namanya itu. Mestikah generasi muda daerah ini hancur
Dari catatan MODUS, penangkapan Surya orang tua yang anaknya terjerat narkoba. Ada beberapa cara barang haram itu bisa luluh-lantak? Entahlah.
Cs bukanlah pertama kali terjadi di kota ini. Teuku Pribadi misalnya, dengan gamblang masuk ke Banda Aceh dan sekitarnya. Per- Shaleh L.Seumawe, Cut Asmaul Husna,
Sebelumnya, beberapa bandar sejenis juga menyebutkan. Banda Aceh, kini tidak lagi tama, melalui jalan darat. Kedua udara dan Adi Warsidi, Iskandar Norman dan Fahrurrazie.

APA faktor utama narkoba begitu menarik Adakah korelasi antara peredaran narkoba denga faktor keamanan ?
dikonsumsi di Aceh ? Enggak juga. Di tempat lain kita lihat yang keamanannya baik, ternyata juga besar.
Orang selalu berpendapat soal keluarga Dan dari tahun ke tahun kebutuhan akan narkotika itu mengalami peningkatan. Suatu
atau broken home dan sebagainya. Tapi hasil penelitian yang dilakukan oleh sebuah institut, menyatakan demikian.
penelitian yang dibuat salah satu LSM di Institut apa dan dimana itu ?
Jakarta, nyatanya justru lebih banyak berasal Saya sudah lupa namanya. Konsumen narkotika di Amerika dan juga sebahagian In-
dari keluarga yang happy, keluarga bahagia donesia, menunjukkan tren dari tahun ke tahun semakin meningkat. Konsumennya tidak
Nurjannah yang tidak broken home. Jadi saya lebih hanya generasi muda, ada juga dari kalangan ibu-ibu rumah tangga dan bapak-bapaknya
Nitura melihat kepada dorongan lingkungan. Dorong- juga banyak. Jadi ada suatu tren perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup yang sejalan
an pear group yang begitu besar. dengan budaya materialisme, jadi orang mendapat contoh semua itu melalui sinetron-
(Psikolog)
Maksudnya? sinetron, melalui pergaulan dan sebagainya. Ditambah dari segi kemudahan materi. Itu
Kecenderungan untuk imitasi. Jadi dia ada kecendrungan mengkonsumsi narkotika akan menambah prestise. Misalnya di Jakarta,
pingin untuk menciptakan kultur tersendiri. dipesta orang-orang kalangan be have itu, disitu ada ritual dalam pesta mengharuskan
Untuk menunjukkan egonya, untuk menunjuk- mereka mengkonsumsi jenis narkoba tertentu, disitu hadir kalangan-kalangan pengusaha
kan identitasnya. Kalau lingkungannya positif, kelas kakap. Seoalah-olah mengkonsumsi narkoba itu akan meningkatkan prestise, sehing-
otomatis dia akan terbentuk mewujudkan suatu kultur yang positif. Tapi sayangnya kadang- ga dia bisa diterima oleh groupnya. Orang kota itu insan-insan kesepian. Di sana yang
kadang lingkungan ini tidak selalu positif. Kadang-kadang tampilan luarnya positif tapi namanya persahabatan, persaudaraan itukan mahal sekali. Untuk mendapatkan itukan
ternyata dalamnya tidak. Sementara dia sudah terlanjur untuk terikat dengan lingkungan harus masuk klub-klub tertentu.
itu, karena dia sudah terikat dengan lingkungan itu, dia akan mengadakan suatu mekanisme Pernahkan Psikodista membuat penelitian tentang itu di Aceh ?
sumelaristi, melakukan sumelaritas dengan lingkungannya. Enggak, tapi yang jelas beberapa klien mengalami kecendrungan ke arah itu ada.
Lalu? Tentunya sebatas kemampuan kita. Beberapa ada yang kita berikan alamat pusat-pusat
Mungkin pertama-tama mencoba sedikit, tapi lama-lama karena efek dari narkoba, rehabilitasi yang baik, yang bisa mereka jangkau, seperti di Jawa Barat dan Jakarta.
semua jenis narkoba itu punya efek adiksi, kemudian ia akan ketagihan. Jadi saya melihat Siapa yang harus bertanggung jawab atas semua itu ?
justru tarikan sosial yang begitu cepat, bukan masalah keluarga. Karena banyak pecandu Saya pikir, keluarga lah. Tapi itu dalam lingkungan mikro. Dalam lingkungan makro
narkoba itu berasal dari keluarga yang baik-baik, harmonis, kemudian agamanya juga yang jelas pemerintah daerah. Kan banyak uang Aceh yang tidak jelas kemana hilangnya,
bagus, tapi ada juga yang terjerumus. alokasikanlah sebahagian untuk membuat suatu pusat rehabilitasi. Untuk orang-orang
Selain lingkungan mungkin juga pengaruh mental ? berduit, itu mungkin enggak masalah mereka bisa mendapatkan tempat-tempat rehabilitasi
Sebenarnya begini, disamping persiapan mental, kita kadang-kadang memberikan bekal yang mahal, tapi untuk masyarakat menengah ke bawah itukan berat, sehingga
agama kepada remaja, sementara bekal yang kita berikan hanya bersifat normatif tidak menyentuh membiarkannya saja. Kita melihat perspektif dua puluh tahun ke depan. Kalau kita biarkan
secara subtansial pada hakikat religi itu sendiri, sehinga remaja menjalankan agama hanya saja generasi muda kecanduan, saya pikir itu tempat di rumah sakit jiwa enggak muat lagi.
sebatas ritual peribadatan. Sementara sentuhan-sentuhan kemaslahatan hati maslahatan ahklak Sejauh mana kaitannya dengan agama?
kurang. Saya tidak mengatakan pendidikan agama kita kurang. Tapi alangkah baiknya kalau Agama sebaiknya jangan hanya dijadikan sebatas slogan. Kalau bisa dakwah bil haq,
ditingkatkan, sehingga menyentuh wilayah-wilayah yang lebih hakiki. Yang penting lagi, seorang jangan cuma bil lisan. Kampanye anti narkoba, tapi realitasnya mana ?.
anak harus dibuat melek mata terhadap dunia yang sedang berlangsung sekarang. Misalnya Inikan sudah dilarang agama, tapi kok bisa ada dan malah trennya semakin tinggi?
anak perempuan, dia harus dibuat melek mata terhadap bagaimana bahayanya perkosaan. Mereka tahu itu. Disinilah pengaruh lingkungan, dari coba-coba menjadi ketergantungan.
Orang tua tidak perlu tabu untuk mengatakan itu, karena orang tua perlu menjaga anak. Mulai Dari realita semakin tingginya komunitas pengkonsumsi narkotika, apakah ini suatu
SD harus ditanamkan itu. Kalau perlu semenjak TK, semenjak anak berusia 5 tahun sudah tanda bahwa pemahaman agama di Aceh gagal?
harus dijelaskan tentang itu. Tentunya dengan bahasa yang dimengerti oleh si anak. Untuk itu saya tidak bisa berkomentar, no comen sajalah.***

MODUS
MODUS KRIMINALITAS NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003
15

“Jaringannya Sudah Masuk ke SMP”


kira tidak hanya milik Wakil Gubernur. Tentu
harus ada kesadaran bersama. Katakanlah soal
anggaran. DPRD seharusnya berpikir soal ini.
“Bisnis Gemuk, Modal Kecil”
Kesannya terlupakan begitu saja. Padahal,
kondisi kian hari, kian parah. Dan saya kira ini
sangat-sangat urgent . AWAL 1990-an, popularitas inex alias ekstasi,
Azwar Kira- kira pihak mana saja yang
bertanggung jawab ?
sebagai pelengkap meriahnya hura-hura pada
Abubakar
Pertama, Pemda NAD. Pada saat konflik kehidupan malam di diskotik, hotel dan karoke
Ketua seperti ini, perhatian tercurah di tempat lain.
Badan Sementara hal-hal seperti ini terlupakan. Dalam demikian tinggi intensitasnya. Konon, Indonesia,
Narkotika
Nasional
rumah tangga, orang tua sibuk, tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya yang terlibat khususnya Jakarta merupakan pasar yang menjanjikan
narkoba. Apa lagi mikir yang lain. Saya katakan
ini luar biasa, sudah rata-rata anak kita ini terlibat
bagi produsen dari negeri Belanda.
Narkoba di Aceh.
Dapat Informasi darimana ?
Saya ada mengenal anak-anak teman yang
kena, dari informasi itu saya betul-betul melacak
Peredaran dan pencandu narkoba kian ratusan, kemudian anak saya yang waktu itu
mengkhawatirkandi Aceh. Pendapat Anda? SMA saya tanya, saya ikut diskusi dan bicara
Perlu saya jelaskan dulu. Saya memang dengan dia dari hati ke hati, dia mengatakan
sudah diangkat sebagai Ketua Badan Narkotika juga teman-temannya banyak yang kena, jadi
Nasional, Perwakilan NAD. Tapi belum dari situ saya yakin bahwa ini betul-betul luar
pelantikan, namun kami sudah beberapa kali biasa, hampir rata-rata kelas yang kena kecuali
mengadakan rapat. anak saya.
Hasilnya? Lalu?
Belum jalan juga. Soal narkoba menang Kemudian saya ikuti anak teman saya yang
kenyataannya begitu. Sudah menjalar pelajar diobati di daerah Bogor. Saya coba ikuti mereka,
SMP dan SMA. Kabarnya, barang haram itu pun itu sudah tahun yang lalu saya ikuti bagaimana
sangat mudah diperoleh di Kota Banda Aceh. proses mereka merehabilitasi korban-korban.
Sayangnya, orang tua sangat sulit mengenal Kabarnya ada juga oknum aparat yang
anak-anaknya yang terlibat. Kalau pun tahu terlibat sebagai pemakai dan pengedar?
sudah terlambat. Bisa jadi. Saya melihat itu juga ada. Bahkan
Tapikan tidak hanya anak-anak, orang saya mendengar dari seorang pimpinan mereka,
dewasa juga ada? malah mereka ingin memberantasnya, saya pikir
Oh ya. Dalam suasana konflik seperti ini , ini positif.
narkotika tidak hanya melibatkan anak-anak, tapi Sejauh ini, bagaimana kerjasama dengan
juga orang dewasa. Untuk membasminya saya aparat keamanan ?
kira tidak cukup dengan satu organisasi saja, Sebenarnya itu tugas anggota POLRI, jaksa,
perlu gabungan, saya kira begitu. badan lainnya. Dan pembentukan Badan ini
Sejauh ini, apa perhatian Pemda NAD (Badan Narkotika—red) segera dilantik, dengan
untuk itu? ada dana APBD sebelum terlambat. Sekarang
Pengurus BND memang sudah dibentuk, sudah mulai satu-satu anak pejabat mulai kena,
tapi belum dilantik. Kemudian kita belum berhasil betapa hebohnya, kenapa kita tidak menguak ini
FOTO MODUS/MURIDA
mendapatkan bantuan dari DPRD, ini dengan nyata, saya pikir kita kerja sama dengan Ganja hasil tangkapan Polisi
menyangkut soal dana. Saya memang sudah ulama, TNI, POLRI, harus kerja sama.

B
datang ke MENSOS, bicara tentang bantuan Menurut Anda, jenis narkoba apa saja
dana. Ternyata, tidak semua orang tahu kalau yang kini beredar di Aceh? agi beberapa oknum yang akrab an tetap dikerjakan di Cileduk, sementara
narkoba sudah menjalar di Aceh. Ini gawat. Hampir semua jenis Narkoba ada di Aceh. dengan judi, narkoba, serta kehi- penggudangan di daerah Tanjung Priok,
Hanya itu? Shabu, esktasi, putau, meskipun tidak begitu dupan malam. Peluang tersebut Jakarta Utara. Sejurus dengan itu, melihat
Tidak juga. Kepedulian soal narkoba saya banyak.*** tentu sangat memancing insting prospek dan keuntungan yang luar biasa
bisnis yang diperkirakan akan menghasil- tadi. Mereka pun mulai memunculkan
kan keuntungan yang berlimpah. Tidak gagasan untuk merekayasa teknologi

“Saya Harus Terima Cobaan Ini”


peduli apakah akibat yang ditimbulkan serta jaringan distribusi. Sialnya, belum
terhadap generasi muda. Disini, hukum lagi niat tersebut berhasil, aparat Kepo-
ekonomi benar-benar menjadi prinsip. De- lisian Polda Metro Jaya telah lebih dulu
dengan kasus ini dan bagaimana rumit jalur ngan modal sekecil-kecilnya akan mempe- mengendusnya. Saat digerebek, pabrik di
peredaran narkoba di Aceh ini. roleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Cileduk, polisi berhasil menangkap bebe-
Kapan pertama kali anak Anda terlibat Soal efek? Itu urusan masing-masing. rapa anak buah Ode. Sementara, Ode,
narkoba? Adalah beberapa warga negara Indo- Hans dan Mr.Yap sendiri, kabur dan
Jelasnya, pada saat ia menyelesaikan nesia, yang kemudian dikenal sebagai menghilang keluar negeri. Tinggallah Ang
pendidikan di SMP dan pada awal masuk SMU.
Menurut pengakuannya ia sudah terlibat dengan ahli peracik, sekaligus pengedar barang Kim Sie, Sofyan dan kawan-kawan, yang
Teuku haram itu. Sebut saja, Ode, Hans, Sofyan kemudian membentuk grup baru.
Pribadi masalah narkoba yang diawali dengan
mengkonsumsi ganja. serta Ang Kiem Soei (AKS), warga negera Nah, perkembangan selanjutnya, Ang
orang tua Kenapa dia makai? Belanda, kelahiran Fak-Fak, Papua. Kim Soe alias Tomy Wijaya bersama
korban Salah satu penyebab memang karena Ceritanya begini, karena permintaan kakak-beradik dari Sofyan (ipar Tomy
narkoba gabung dengan teman-teman. Faktor lingkungan pasar begitu besar. Otomatis memancing Winata—bos Artha Graha), membangun
di luar keluarga yang membuat ia terhanyut.
Faktor pertama ia mencoba-coba dan mencari keinginan sekelompok orang tadi, untuk pabrik baru di Tangerang. Mereka, mela-
jati diri. Seorang pengguna narkoba itu dianggap memproduksi ekstasi. Begitupun, niat kukan ekspansi distribusi inex hingga ke
mempunyai nilai lebih di mata mereka. Inilah yang tersebut terbentur pada persoalan Malaysia , Singapore, Cina dan Eropa.
sering membuat jebakan-jebakan bagi “pemain- ketidakmampuan mereka dalam meracik Malah sampai ke Los Angles, Amerika Se-
pemain” baru untuk mensejajarkan dengan rekan- barang haram tersebut. Singkatnya, Ode, rikat. Konon, produksi Tangerang terkenal
Kabarnya salah seorang anak Anda rekan lain. Kadangkala kalau si anak ia terlambat
Hans, Sofyan serta Ang Keim Soei, berkualitas terbaik sehingga dapat
terkena narkoba? dalam memisahkan diri dari kelompok, biasanya
Ya, anak saya memakai narkoba. Itu ia akan kena. Kita harapkan kalau anak-anak lain melakukan survey ke Belanda. menyaingi produksi dari Belanda.
merupakan musibah keluarga yang tidak bisa yang tergabung dalam suatu komunitas seperti Di negeri kincir angin itulah, mereka Tahun 2002, pabrik di Tangerang
saya hindari. Saya berharap kepada keluarga itu, yang paling penting yang kita lakukan untuk mempelajari bagaimana cara meracik digrebek oleh Mabes Polri bekerja sama
lain yang anaknya terlibat narkoba, betul-betul menyelamatkan dia adalah menghindarinya. Dia dan mengolah ekstasi, termasuk unsur dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).
untuk memberi perhatian dan bertindak cepat harus mencari kelompok bermain lain yang betul- unsur kimiawi apa saja yang ada di Penggerebekan ini sungguh spektakuler,
bagi yang mempunyai indikasi ke arah itu. betul terbebas dari narkoba.
Bagaimana perasaan Anda menghadapi Ketika mengetahui anak Anda terlibat, dalamnya. Untuk memuluskan pekerjaan ditengah gencarnya pernyataann perang
kenyataan itu? bagaimana sikap Anda? tersebut, empat WNI turunan itu, lalu terhadap narkoba secara nasional. Tidak
Saya sendiri sangat merasa hancur. Tapi Pertama, karena menyangkut masalah menarik Yap van Dijk, seorang warga kurang, DEA (BNN-nya Amerika Serikat)
walau bagaimana pun, karena saya selaku emosional dan pandangan masyarakat, secara negara Belanda. menyempatkan diri datang ke Indonesia
pembina pemuda, yang selalu bercuap-cuap tidak langsung saya menutup diri. Tetapi, kalau Setelah semuanya selesai. Ode Cs untuk menulusuri jaringan peredaran
untuk menyatakan bahwa narkoba itu saya melihat ini hikmah bagi keluarga saya, apa kembali ke Indonesia dan mencoba barang haram tadi.
berbahaya, toh dalam keluarga saya itu terjadi. yang saya lakukan (menutup diri –red.) adalah
Saya tidak akan menyalahkan siapapun dalam keliru. Saya harus membuka diri bahwa inilah mendirikan pabrik pengolahan barang Pertanyaannya adalah, berapa besar
hal ini, tapi saya mencoba mengambil hikmah masalah yang sebenarnya. Cukup saya sendiri haram itu di daerah Pademangan, Ja- sebenarnya atau kira-kira keuntungan
bahwa ada hal-hal yang selama ini luput dari yang mengalami hal ini. Dan ini yang terakhir bagi karta Utara. Semua bahan baku dipasok yang diperoleh dari produksi barang ha-
pengamatan saya yang mesti saya benahi ke anggota keluarga yang anaknya terlibat. Jadi dari Belanda ke Jakarta, melalui peru- ram itu selama lebih kurang 4 tahun
depan. Terutama yang menyangkut keluarga saya harus berani mengemukakan bahwa mari sahaan ekspedisi Nugindo milik AGUS, (1998-2002). Secara singkat mari kita
saya. Saya sudah melihat sekali bahwa keadaan kita perangi narkoba ini secara bersama dengan
di Cileduk, Jawa Barat. hitung. Modal per butirnya hanya Rp 300.
sebuah keluarga terhadap seorang anggota tekad untuk membenahi generasi muda kita ke
keluarga yang terlibat itu akan sangat sulit. Apa depan, yang betul-betul terlepas dari narkoba. Begitupun, pada tahap awal, produksi Lalu, dijual ke agen dalam negeri dan luar
yang dialami oleh mereka yang anaknya terlibat Apakah sampai saat ini dia masih barang mematikan itu gagal karena negeri Rp 12.500. Nah, untuk pemasaran
narkoba, saya juga mengalaminya. memakai? pabrik tersebut meledak. Dasar mafia, dalam negeri, menurut BNN, perbulannya
Harapan Anda? Oh, enggak. Dia sudah saya rehabilitasi di kegagalan tadi tidak membuat mereka sekitar 5 juta butir. Sementara masa
Harapan saya apa yang saya anggap bahwa suatu tempat rehabilitasi yang saya anggap putus asa. Setelah gagal dengan bahan produksi 4 tahun atau 48 bulan.
kita sudah bekerja maksimal, toh juga bobol. mampu menghidupkan kembali bahwa
Saya katakan bahwa kultur keluarga sekarang pandangan hidup dia ke depan bahwa hidup ini baku dari Belanda, berbagai keperluan Dengan demikian, perkiraan keun-
ini tidak akan mampu sepenuhnya menantang bermakna. tadi, didatangkan dari Cina. Dan, untuk tungan per bulannya adalah, Rp 20 juta
sistim peredaran narkoba ini kalau tidak dibantu Bagaimana hasilnya? merintis jalan tersebut, berangkatlah Ang dikali Rp 12.200. Itu berarti Rp 244.000
oleh masyarakat banyak. Katakanlah kalau Itu membutuhkan waktu yang panjang untuk Kim Soe, Sofyan dan Mr.Yap van Dijk ke milyar. Sedangkan keuntungan 48 bulan
seorang anak itu terlibat karena broken home. mengembalikan seorang anak ke kondisi yang Baijing, sekitar tahun 1998. Hasilnya, sama dengan. 48 x Rp 244 M = Rp
Saya menilai bahwa kondisi keluarga saya saat normal. Sampai hari ini saya belum bisa merinci semua bahan yang dibutuhkan dengan 11.712.000.000.000. Bayangkan dan ban-
ini, kedekatan antara anggota keluarga itu cukup hasilnya. Tolong do’akanlah apa yang saya
baik, terbuka dan selalu punya waktu untuk lakukan ini betul-betul merubah satu kondisi. mudah diperoleh dan di bawa ke Indone- dingkan jumlah tersebut dengan anggaran
bersama. Toh dengan harmonisasi keluarga Pandangan Anda terhadap aparat sia via Singapura, dengan menggunakan tahunan Polri atau TNI? Alamak, siapa
yang saya anggap sudah mapan itu, dihadapkan penegak hukum? jasa ekspedisi Nugindo, milik Agus. yang tidak tergiur.***
dengan kondisi bahwa anak saya terlibat Saya tidak melihat aparat keamanan itu Hasil investigasi MODUS, pengolah- Shaleh L.Seumawe
narkoba. Saya mohon kepada semua pihak, lamban. Artinya keterbatasan-keterbatasan dari
masih banyak anak-anak lain yang terlibat aparat itu, patut kita pertanyakan.***

MODUS
16 NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003 KISAH HIDUP

“Barang Haram Itu Hampir


PENUTURAN SEORANG
MANTAN PECANDU NARKOBA

Membuatku Hilang Segalanya”


Tapi, seperti alasan-alasan di atas—aku- ilmiah dan alamiah (kedokteran dan olahraga). sedikit yang melecehkannya. Bagiku tak
pun memulainya di Medan akibat segalanya Keempat, membangun kepercayaan diri yang masalah karena hal itu adalah resiko dari
serba mendukung. Luar biasa, tak kubayang- tinggi karena sesungguhnya diri kita adalah keinginanku dan tugasku yang tak bisa
kan apa yang kudapat dari ketakaburanku mukjizat. Kelima, memulai kegiatan baru tan- dijelaskan dan diterima oleh teman yang
membenci shabu, kokain dan ekstasi. Aku pa takabur antipati terhadap narkoba. Kee- sama sekali tidak tahu dunia itu. Dalam
NARKOBA, memang sempat terperangkap jauh dengan dunia itu
pada tahun 1999—tapi aku tak jatuh cinta ke-
nam, ketahuilah bahwa sesungguhnya narko-
ba itu benar-benar serum mematikan yang tak
pikiranku—teman-temanku mungkin lebih
banyak lagi melakukan dosa yang lebih
membuat seseorang lupa padanya setelah enam bulan kemudian me- patut ditumbuhkembangkan dalam diri kita besar dariku—tapi mereka takkan seberani
diri,lupa ingatan atau ninggalkannya.
Pertengahan 2000, aku memulai lagi di
dan diri anak-anak kita kelak.
Mungkin Anda bertanya, Di mana aku
dan berjiwa besar seperti aku.
Aku memahami dan tak pernah mem-
bahkan lupa keluarga. Banda Aceh karena keadaanku dan keingin- memperoleh barang haram itu? Dibeli sama bencinya. Tapi ketika aku bangkit—dan be-
Sekali terjerat Narkoba, tahuanku lebih dalam tentang benda itu. Dan
untuk Anda tahu, keterlibatanku yang kedua
siapa? Siapa bandarnya? Di mana saja aku
melakukan hal itu? Di rumah, tempat teman
nar-benar bangkit sebagai seorang jurnalis
profesional—banyak dari mereka mem-
akan sangat sulit untuk bisa ini adalah bagian dari penelitianku untuk atau tempat lain? Shabu-shabu bukan barang bangun kembali kepercayaannya kepada
melepaskannya. Karena itu, menulis sebuah buku tentang narkoba yang
identik dengan daerah konflik—semisal ketika
baru dan aneh di kota Anda ini. Cuma, shabu
masih tabu bagi orang-orang yang tak pernah
diriku. Habitatku memang penulis, ya aku
pun harus tetap menulis dan menulis.
saat ini juga katakan NO! meletusnya perang di Vietnam dan Kamboja. mengenalnya. Kenalilah barang itu dari te- Hampir semua narkoba aku pernah
terhadap narkoba. Nah, Pernahkah aku mencoba untuk berhenti?
Hanya keinginan untuk berhenti yang mem-
manmu, lingkunganmu, mitra kerjamu, bah-
kan mungkin kekasihmu.
menkonsumsinya. Mulai dari ekstasi,
shabu-shabu, putau hingga kokain. Tapi
seberapa jauh penderitaan buat seseorang benar-benar berhenti dari Barang itu gampang diperoleh dari oknum yang keseringan dan kelihatan agak cocok
yang disebabkan barang pengaruh narkoba. Sebab, ibarat cinta—”as-
mara” shabu-shabu memberi kesan yang
aparat polisi dan oknum tentara yang bebas
tapi terbatas menjualnya. Kapan dan di mana
adalah ekstasi dan shabu-shabu. Aku
katakan cocok karena dua benda itu sem-
haram itu? Seorang mantan amat mendalam dan mengagumkan bagi saja—kecuali putus barang karena ada pat kujadikan doping dalam menyusun
pecandu narkoba di Banda pemula dan pecandu. Tak pikir masa depan,
apalagi sekedar jabatan dan status sosial.
operasi narkoba yang tak pernah serius ke-
cuali ada kepentingan. Menyabu, bisa dilaku-
karya tulis.
Tentang harga pun sangat berfluktua-
Aceh, memaparkanya seca- Dunia ini amat menjanjikan tapi tak pernah kan di mana saja, kecuali di tempat terbuka. si. Malah uniknya—harga shabu-shabu
ra lugas kepada MODUS. memberi akhir yang pasti kecuali kehancuran
dan keputusasaan.
Dan kebanyakan, orang melakukannya di
hotel kelas berbintang.
sangat tergantung dengan nilai tukar
valas. Untuk blue ice, pergram atau biasa
Karena alasan menjaga Shabu-shabu adalah benda yang mampu Tidak takutkah aku ditangkap polisi? Rasa disebut satu “ji” bisa mencapai Rp
privasi, nama dan alamat 650.000,- malah pernah Rp1.000.000,-
dan kelas di bawahnya berkisar Rp
korban, terpaksa kami raha- 500.000,- Sedangkan untuk ekstasi kua-
siakan. Berikut kisahnya. litas import jenis Pink Love, Lumba-lumba,
Halilintar (petir) dan segala macam (kua-
litas nomor-1) bisa mencapai harga Rp

A
85.000,- hingga Rp100.000,- bila dibeli
ku tak ingin menampik dan muna- langsung dari Bandar, bukan pengecer.
fik soal itu. Aku menyadari bahwa Bagaimana perasaan ku setelah me-
boleh saja bersembunyi soal itu nenggak barang haram itu? Bila kualitas
kepada teman dan kerabatku obat itu bagus—secara alami akan
bahkan keluargaku—tapi aku tak bisa memberikan dampak ser-seran. Flay dan
bersembunyi dari penglihatan mata Allah memberi perubahan seketika terhadap
SWT. Sebab—dalam hidupku, aku tetap suhu badan si pemakai semisal terasa
ingin menjadi diriku yang sebenarnya. amat dingin dan ingin menggapai sesuatu
Yang apa adanya, meski retak di sana yang lebih bersifat halusinasi—atau daya
sini. Aku tetap ingin menjadi cermin be- khayal yang berangkat dari keinginan si
ning bagi kehidupanku, teman-temanku, pemakai. Shabu-shabu, juga menawarkan
kerabatku, keluargu, profesiku, bahkan aroma seks yang lebih romatis walau
mitra kerjaku. kadang tak beretika dan berestetika.
Aku ingin istriku, keluargaku, kerabatku Tapi, itulah masa lalu hingga akhirnya
tahu tentang diriku dan kehidupanku yang aku rindu menjadi manusia normal dan
sesungguhnya (maaf tidak termasuk privasi sehat kembali. Insyaallah, segalanya telah
rumahtanggaku. Sebab, kata sebuah ha- menjadi bagian masa laluku. Aku sesekali
dist, Rahasiamu adalah tawananmu). menoleh melihatnya—bukan untuk me-
Aku ingin mendapatkan teman yang milikinya. Ibarat mengendarai sebuah ken-
bukan cuma bisa memberi khiasan dan ka- deraan—bila kita tahu dan menguasai
ta-kata manis. Aku ingin mengemukakan FOTO REPRO FORUM seluk-beluk kenderaan itu, pastilah kita tak
sesuatu yang mungkin akan berharga bagi Katakan Tidak! sekarang juga. mengalami banyak kesulitan ketika kita
temanku, lingkunganku, dan tentunya akan menghentikan kenderaan itu. Sebab,
anak-anak serta istriku kelak. Inilah pe- mensugesti hasrat dan keinginan melebihi itu tetap ada. Cuma, masih faktor lucky lah kita adalah pemegang setir kenderaan
ngakuanku meski hampir seluruhnya me- kemampuan kita. Shabu menjanjikan perilaku- yang selalu menyertaiku karena pergaulanku itu—bukan kenderaan itu yang menyetir ki-
rupakan tesis akhir dari keinginanku untuk perilaku unik yang lahir dari karakteristik amat luas. Selain aku sebagai wartawan—aku ta. Dalam konteks ini—aku banyak mem-
menulis sebuah buku; ‘NARKOBA DAN sesungguhnya tentang perilaku tersembunyi banyak dikenal orang sebagai penyanyi. beli buku-buku tentang narkoba, semua
JEJAK KEHIDUPAN MALAM DI ACEH’. seseorang. Di antaranya; perilaku sensitifitas Selain itu, orang yang nyabu di sekitarku dulu buku itu kubagikan kepada teman dekatku.
Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan yang amat tinggi, temperamental, egosentris, kebanyakan oknum aparat keamanan. Inilah, Satu hal yang perlu dicamkan—jangan
Terarang) adalah surga bagi pengagum pola pembenaran yang abstrak (selalu barangkali, yang membuat benda ini tak per- bilang kepada siapapun bila Anda hendak
kenikmatan sesaat. Tak ada pecandu nar- mencari pembenaran terhadap kekeliruan), nah kering di Banda Aceh. berhenti—karena bila Anda mengatakan
koba yang berani membantah realitas itu— bahkan perilaku penyimpangan seksual. Pasalnya, beking-membeking soal ini kepada orang akan berhenti menyabu—
kecuali si pemakai cuma iseng, kepingin Untuk yang terakhir ini—temanku ada yang cukup menggiurkan dari sisi materi serta sesungguhnya itu adalah awal dari kei-
tahu, gagah-gagahan supaya dicap sebagai menjadi homo karena shabu. kepuasan bisa menikmati shabu secara nginan Anda yang tak terpenuhi. Bukan
cowok atau cewek gaul, untuk kepentingan Tapi—semua itu sangat tergantung ba- murah dan gratis. Begitu pun, kewaspadaan perbuatan Anda untuk benar-benar berhenti.
riset atau apa saja di luar pecandu. gaimana cara kita membawa pesan keinginan harus tetap dijaga, siapa tahu apes berpihak Sebab, berhenti menyabu bukan cuma
Siapa saja akan bisa bersenggama setelah kita memakai shabu. Bagiku—seperti kepada diri kita. cukup dengan perkataan tapi perbuatan
dengan dunia ini—bila lingkungan, kon- kodrat shabu dibuat oleh manusia—selalu Satu hal yang patut dicatat. Istriku adalah yang riil. Lakukan sekarang juga dengan niat
disi, status sosial, kesempatan, materi mengarahkan pembuangan pasca pemakaian idola dan primadonaku. Dia muridku dalam dan pikiranmu yang jernih. Amin.
dan ukhuwah pertemanan terpelihara dengan kegiatan menyanyi, berdisko, kencan segala hal yang menyangkut tentang kehi- Sudah banyak temanku yang berhenti
dengan baik. Pesona narkoba bak pesona (baca; dengan istri) bahkan kutumpahkan dupan keluarga kami. Tapi tak jarang dia men- menggunakan narkoba karena aku
cinta. Dia memberi janji dan harapan bagi dalam menulis (untuk doping agar tahan ber- jadi guruku juga temanku. Dia sangat me- bersinergi dan memberitahukan hampir
seseorang yang terlanjur mengaguminya. gadang, seperti kebanyakan tentara menggu- mahami apa yang aku lakukan sepanjang tak seluruh apa yang kuketahui tentang
Secara jujur, awal dari aku menga- nakannya dalam perang vietnam). mengganggu tugas-tugasku—meski sesekali dampak baik dan buruknya barang itu
gumi barang haram itu tak lain karena Coba beberapa cara untuk menghentikan- tak terelakkan. Yang selalu dia ingatkan; Ingat kepada mereka. Kini—mereka telah hidup
akulah salah seorang yang paling antipati nya. Pertama, berangkat dari keinginan yang anak-anak sudah besar! Sepotong kalimat ini bahagia sebagai manusia normal tanpa
terhadap shabu-shahu, kokain dan putau. kuat seperti kita ingin menikmati benda itu yang membuatku tak melompat terlalu jauh narkoba. Indah, energik dan merdeka dari
Alasannya—ketika aku mengetahui dam- ketika Sakau (Sakit Karena Putau—istilah ini dan menyatu dengan narkoba selain dorong- belenggu penderitaan yang amat berke-
pak benda-benda itu amat membahaya- sebenarnya datang dari pemakai putau). Ke- anku sebagai pembekalan sebuah karya tulis. panjangan. Amin!
kan, akupun coba mengharamkannya. Di dua, kembali kepada religius basic seseorang Teman-temanku banyak yang menjauh Banda Aceh, 25 April 2003, Aku
manapun, di sekitar lingkunganku. dengan menegakkan sholat. Ketiga, terapi baik pengusaha maupun politikus. Malah tak yang pernah terjerat narkoba jahanam.

MODUS
FOKUS MODUS NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003
17

Pendidikan, Antara Proyek dan Anggaran SECARA sederhana anggaran dapat diartikan sebagai rencana pernyataan tentang
OLEH: AKHIRUDDIN
Koordinator Solidaritas Rakyat Anti Korupsi
penerimaan dan pengeluaran untuk waktu tertentu. Melalui anggaran kita dapat
mengetahui apa yang menjadi skala prioritas pembangunan di suatu negara atau daerah
pada masa kini maupun mendatang. Oleh karena itu, anggaran memiliki peran strategis

n amun demikian, dilihat dari fakta dan dalam menentukan atau menetapkan prioritas pembangunan pada suatu negara atau
realitas selama ini di Indonesia—khu- daerah, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
susnya Aceh—pengalokasian dana le-
bih cenderung menguntungkan legisla-
tif dan aparat pemerintah, ketimbang kebutuh-
an masyarakat yang seharusnya terlebih da-
hulu mesti dipenuhi.
Kebijakan atau keputusan yang dibuat
terhadap pengalokasian anggaran sering
tidak sesuai dengan skala prioritas, dan
bahkan acap kali menimbulkan kontradiksi
sehingga menghadirkan keprihatinan dan
ketidakpercayaan publik terhadap efisiensi
dan urgensitas pengalokasian anggaran yang
ditetapkan tersebut. Gejala ini terjadi dise-
babkan oleh proses pengambilan keputusan,
yang dilakukan secara tidak transparan dan
tidak melibatkan partisipasi masyarakat
secara luas. Padahal, transparansi merupa-
kan aspek kunci bagi terwujudnya suatu tatan-
an pemerintahan yang baik dan suksesnya
pelaksanaan pembangunan.
Dikeluarkannya UU No. 18 Tahun 2001 ten-
tang Otonomi Khusus bagi Provinsi Naggroe
Aceh Darussalam, menyebabkan dana dalam
jumlah besar mengalir bagi perbaikan kondisi
sosial, ekonomi, budaya dan politik masyarakat.
Catatan menarik yang selalu mengemuka dan
menarik untuk diulas disini adalah mengenai
pengaturan pengalokasian dana yang diperun-
tukkan bagi pembangunan pendidikan.
Pada APBD Tahun 2002 saja, PEMDA
NAD telah menganggarkan dana sebesar Rp.
700 milyar yang bersumber dari bagi hasil
minyak dan gas ditambah dengan Rp 150 mil-
yar dari bantuan pusat melalui APBN bagi du-
nia pendidikan di Aceh. Dan pada tahun 2003
ini, diperkirakan total dana pendidikan seha-
rusnya mencapai Rp 900 milyar. Kita berha-
rap, kegagalan didalam me-manage dana
pendidikan seperti yang terjadi pada tahun
anggaran 2002 yang lalu, jangan sampai
terulang pada tahun anggaran yang baru ini.
Hal ini penting dicermati mengingat kondisi
pendidikan di NAD membutuhkan perhatian
maksimal demi keberlangsung generasi FOTO MODUS/MURIDA
handal Aceh di masa datang. Salah satu sekolah yg dibakar, kini yang tersisa hanya puing-puing.
Proses penyusunan penyaluran dana
pendidikan di NAD tahun 2002 sendiri tidak dikan yang besar itu mampu memberikan masa mendatang. Strategi pembangunan dan tidak menjadikannya sebagai bala yang
memenuhi standar partisipatoris yang luas, suasana yang berbeda yang dapat menum- pendidikan setidaknya harus diarahkan pada membuat kita saling jegal dan saling bermu-
sehingga konsep yang dijalankan pemerintah buhkan motivasi anak didik dan gurunya. bagaimana merangsang keterlibatan dan cara suhan untuk mendapatkannya.
masih sangat mandul dari keberhasilan. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sangat pandang masyarakat untuk lebih bersemangat Atau juga, dana pendidikan tidak secara
Kenapa demikian? Karena dana yang berjum- wajar untuk segera dibahas, apa lagi melihat mendukung program pencerdasan dan sembarangan dicecer ketiap-tiap dinas dengan
lah RP. 700 Milyar itu ternyata tidak mampu institusi-institusi sekolah saat ini semakin peningkatan sumberdaya manusia di negeri ini. maksud membagi-bagi lahan untuk meraup
menekan jumlah anak putus sekolah di daerah lantang bergeliat mempertanyakan sistim dan Bukan hanya terus meributkan dan mempere- kepentingan pribadi. Sejalan dengan amanah
ini. Tahun 2002 sekitar 250.000 orang anak manejemen yang dibangun pemerintah NAD butkan uang dan uang dari proyek pendidikan. UU No. 18 tahun 2001, pembangunan pendidik-
dilaporkan tidak mampu menyelesaikan terhadap dunia pendidikan. Dan sampai saat DPRD sendiri seharusnya lebih arif bersi- an di NAD diarahkan pada peningkatan sumber
pendidikan hingga jenjang SLTP. ini, dunia pendidikan Aceh yang dibiayai kap terhadap dunia pendidikan NAD yang daya manusianya. Yang paling penting diperha-
Amburadulnya manajemen pengelolaan dengan dana ratusan milyar jumlahnya belum tercabik-cabik, yang tidak hanya disebabkan tikan adalah pada bagaimana meningkatkan
hingga pengalokasian dana pendidikan ke- menampakkan adanya pertumbuhan motivasi oleh konflik berkepanjangan, tapi juga oleh mutu, bukan sekedar pada pembangunan fisik
tingkat lapangan mengesankan kepada publik baru bagi sekolah. Hal ini—mungkin—menjadi mental korup sebahagian besar aparatur belaka. Dan kenyataannya, mutu pendidikan
bahwa PEMDA NAD tidak memiliki konsep bukti bahwa pembangunan pendidikan masih pemerintahan. DPRD tidak hanya harus meli- Aceh yang jauh dibawah standar mesti segera
pengelolaan yang jelas, serius, korup dan ti- berselimutkan dusta dan upaya-upaya yang hat standar meja atau kursi pada setiap kun- dibenahi dan didorong untuk lebih berkualitas.
dak accountable. Ketidakpercayaan publik hanya menguntungkan sebahagian kecil kelom- jungan kerjanya kesekolah-sekolah, tetapi Akan sangat memilukan jika dana pendidikan
terukur pada munculnya wacana yang me- pok-kelompok tertentu. Untuk itu, pembenahan saatnya memperhatikan bagaimana kualitas Aceh yang ratusan milyar jumlahnya itu tidak
nuntut agar dana pendidikan NAD diaudit, dan diri tidak hanya dilihat dari segi perubahan- pendidik dan anak didik dan aspek-aspek memberikan arti apapun bagi perbaikan
ini membuktikan juga bahwa sebenarnya ma- perubahan pelaku pembangunan pendidikan, mana saja yang lebih dahulu didukung untuk pendidikan di Aceh. Dan sangat untuk dipahami
syarakat dapat merasakan langsung bagaima- tetapi harus jauh lebih menyentuh aspek-aspek lebih diberdayakan. bahwa dana besar itu tidak datang selamanya.
na penyaluran dana pendidikan dikerjakan transparansi dan akuntabilitas dengan Laju perahu pembangunan pendidikan di Jika dalam lima tahun ini kita gagal meng-
asal jadi dan tidak secara merata manfaatnya melibatkan komponen yang tepat sehingga Aceh harus segera dikendalikan ke jalur yang gunakan kesempatan itu, bukan mustahil pada
dapat dirasakan oleh masyarakat. pembangunan pendidikan tidak lagi dipandang benar, kendati hal ini bukan semata-mata kesempatan lain kita tidak akan lebih mampu.
Sesungguhnya, dengan peraturan tentang sebagai langkah memperoleh proyek!. menjadi tugas pemerintah tetapi setidaknya Wallahu’alam bissawab.***
pengalokasian bagi dana pendidikan menjadi- Realitas negatif yang paling krusial diba- pemerintah harus memulai gerakan ke arah
kan Aceh sebagai provinsi yang memiliki dana has menyangkut nasib pendidikan di NAD itu dengan memperlihatkan kepada publik
pendidikan paling besar di Indonesia. Seha- adalah tentang bagaimana wacana publik kesungguhannya terlebih dahulu. Pendidikan
rusnya, dengan dana yang besar itu, setidak- yang muncul lebih cenderung membahas se- Aceh harus ditata dan diformat sedemikian

DICARI
nya mampu menjamin kualitas siswa dan ma- putar nominal dana yang dapat dibagikan rapi sehingga tidak mengesankan lagi bahwa
hasiswa di Aceh akan meningkat pesat diban- kemasyarakat yang seolah-olah menafikan pembangunan pendidikan hanya diartikan
dingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. peningkatan mutu pendidikan itu sendiri. Dan sebagai pembangunan gedung-gedung seko-
Ukuran yang dapat dipergunakan untuk bahkan hampir tidak terdengar tentang bagai- lah bertingkat atau dengan kata lain pemba-
melihat sejauh mana PEMDA NAD memiliki
kemampuan untuk mengurusi dana hingga
mana manajemen dan pendekatan baru di
design untuk menumbuhkan dan memacu
ngunan pendidikan dikatakan berhasil hanya
dengan melihat pembangunan fisiknya saja. Rumah Sewa/Beli
menggunakannya menjadi modal peningkatan anak didiknya untuk lebih kritis. Dinas pendidikan merupakan ujung
kualitas hidup di Aceh dapat kita telusuri di Penyelewengan adalah hal yang kerap tombak keberhasilan pendidikan di NAD. Di Sekitar
tahun 2003 ini. Kita akan lihat apakah urutan
pendidikan Aceh di tingkat Nasional akan
terjadi dan yang paling menyedihkan Pemda
sendiri sering menjadi penyebab dari rangkaian
Saatnya telah tiba untuk membenahi dan
memformat ulang kurikulum dan strategi pem-
Kota Banda Aceh
terdongkrak atau bahkan semakin jauh terpu-
ruk? Kita akan lihat akankan perubahan kua-
kesalahan tersebut. Jika kondisi pembangunan
dunia pendidikan tetap saja dibiarkan terjadi
belajaran yang tepat diterapkan dalam ling-
kungan Aceh saat ini. Sehingga kita dapat
Hub : 0651 - 48659
litas terjadi dalam dunia pendidikan di Aceh? tanpa kontrol yang jelas, tentu saja hal tersebut memastikan bahwa dana pendidikan yang
Kita juga akan melihat apakah dana pendi- akan memiliki impact bagi generasi Aceh di besar itu akan menjadi rahmat bagi kita semua

MODUS
18 NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003 FOKUS MODUS
Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2003

Saat Pelanduk Menjual Mimpi


ALOKASI dana Rp 700 M, ternyata belum mampu
merubah wajah buram pendidikan di NAD. Selain
faktor KKN, Dinas Pendidikan pun dituding tak
punya visi. Siapa bertangungjawab?

a ndaikan Ki Hajar Dewantara masih


hidup. Bisa jadi Bapak Pendidikan itu
akan menangis terisak-isak, melihat
kondisi pendidikan di Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD). Bayangkan, bumi yang
nakan. “Tapi apa mungkin, sebuah kondisi
yang carut-marut, serta-merta dapat pulih
seketika,” ujar Syahbuddin.
Tentu, Syahbuddin sah-sah saja ber-
pendapat demikian. Tapi, lain halnya dengan
kadung dijuluki sebagai daerah modal bagi Dr. Ir. Yusri. B. Sulaiman M.Sc. Menurut pa-
republik Indonesia ini, ternyata menyimpan ngamat pendidikan ini. Penyelenggaraan
“penyakit” menahun. Mutu dan kualitas pendi- pendidikan di NAD, masih sebatas memprio-
dikannya, tertinggal jauh dari daerah lain. Kalau ritaskan sektor pembangunan fisik. Semen-
tak bisa disebut carut-marut, ya amburadul. tara, konsep dalam bentuk eksplorasi sum-
Kenyataan tadi sungguh menyakitkan ber daya manusia dan kurikulum, masih
memang. Sebab, selain memiliki dana yang terlihat kabur-kabur.
berlimpah. Daerah ini pun dikenal memiliki Tak jauh beda dengan Yusri, pendapat
keistimewaan di bidang pendidikan. Selain senada juga dilontarkan anggota DPRD
agama dan kebudayaan. NAD, Drs. Munir Azis. Menurut wakil rakyat
Lalu, sejumlah logika pembenaran pun ini, ada dua persoalan atau problema men-
kemudian dimunculkan. Alasan yang sangat dasar mengenai pendidikan di Aceh. Perta-
jitu adalah. Selain faktor keamanan, alokasi ma, persoalan mutu. Artinya, kita tidak puas
anggaran pun minim. Baru, setelah diberla- dengan mutu pendidikan yang ada saat ini.
kukannya Undang-Undang Otonomi Khu- Masalahnya sebut Munir, bukan hanya pada
sus. Bumi Serambi Mekkah ini kebagian kualitas dan sistem pendidikan itu sendiri,
“kue” dari pusat yang lumayan besar. Semua tapi juga terkait dengan bibit dan bobot or-
anggaran tadi bersumber dari dana pem- ang Aceh. “Mungkin bibit dan bobot kita
bagian minyak dan gas bumi. sebagai orang Aceh yang tidak bisa ditempa
Persoalannya kemudian. Setelah “kue” secara maksimal,” ujar Munir. FOTO MODUS/MURIDA
itu dibagi dengan forsi yang cukup besar. Kedua, persoalan relevansi. Ada sema- Murid SD ini sedang belajar dengan tekun
Berubahkah wajah pendidikan di daerah ini? cam kesan antara pendidikan yang berlang-
“Tentu tak semudah membalik telapak ta- sung di dalam sistem sekolah, dianggap ti- soalan tadi tak bisa di benahi, sementara litikus Aceh, Tuanku Mirza Keumala kepada
ngan. Berbagai upaya dan usaha telah kami dak ada relevansi dengan tuntutan dalam anggaran yang ada melimpah-ruah? “Mus- MODUS. “Realitasnya kan, rakyat memaha-
lakukan. Hasilnya, tidak sekarang, lima atau masyarakat. Artinya, tidak ada jaminan tahil, saya tidak percaya itu. Dengan jumlah mi semua itu tak lebih ibarat pelanduk
sepuluh tahun mendatang baru dapat kita seorang lulusan suatu sekolah, bisa dilem- Rp 700 M, setidaknya kita mampu membuat menjual mimpi,” ujar mantan salah seorang
rasakan,” kata Kepala Dinas Pendidikan parkan ke tengah-tengah masyarakat. Se- sebuah flatfon yang rasional dan strategis Direktur Televisi Pendidikan Indonesia (TPI)
NAD, Drs Syahbuddin AR kepada MODUS. harunya, yang namanya pendidikan, tentu tentang konsep pendidikan untuk sepuluh ini. Duh, kasihan benar.***
Bisa jadi Syahbuddin benar. Sebab, se- harus berorientasi pasar, berorientasi publik atau dua puluh tahun ke depan. Persoalan- Shaleh L.Seumawe, Cut Asmaul Husna,
buah kerja jangka panjang, baru akan keli- dan berorientasi ke lapangan kerja. nya, iklaskah para penyelenggara pendidik- Adi Warsidi, Pujo Basuki, Iskandar Norman
hatan, setelah semua program dilaksa- Tapi sekali lagi, mungkinkah semua per- an di daerah ini untuk berbuat itu?” kata po- dan Fahrurrazi.

Kepala Dinas Pendidikan NAD DRS. Syahbuddin AR:

“Tak Semudah Membalik Telapak Tangan”


SETELAH hampir seminggu Penyelenggaraan pendidikan di NAD dan dana perawatan instansi Diklat. Dinas agama dan berkualitas. Proses
“diburu”. Kepala Dinas Pendidikan menuai banyak kritik. Pendapat Anda? Syariat Islam NAD saja sebesar Rp 42 M. penyusunan silabus sepenuhnya
NAD, Drs Syahbuddin AR, Rabu Sebaik apapun program yang kita Untuk proyek pembangunan Darul Aitam menjadi tanggung jawab sekolah,
pekan lalu, akhirnya bersedia juga buat. Bila kondisi daerah tidak aman, sebagai tempat menampung anak yatim, dimana kepala sekolah secara kreatif
menerima Iskandar Norman dari maka sangat susah untuk mencapai pembangunan Pusat Studi Islam ( Islamic mengupayakan pencapaian setiap
MODUS. Apa saja pendapatnya target. Bagaimana mutu pendidikan bisa center ) serta pemberdayaan guru-guru kompetensi dasar harus dikuasai
seputar derasnya kritik yang bagus kalau tempat untuk memperoleh mengaji. Instansi pertanian Rp 7 M. Untuk siswa sesuai dengan kondisi dan
diarahkan banyak pihak pendidikan dibakar. Ditambah lagi dengan program pembangunan Politeknik Agro di potensi sekitar kebutuhan setempat.
kepadanya. Ini dia penuturannya. kekurangan tenaga pengajar, tapi kita Banda Aceh. Dan untuk Biro Kurikulum berbasis kompetensi ini
terus berusaha ke arah yang lebih baik. Keistimewaan NAD Rp 20 M. Untuk lebih bersifat pada siswa. Artinya
Banyak orang mempertanyakan bantuan mahasiswa dan perguruan tinggi siswa yang harus lebih aktif sementara
tentang alokasi dana pendidikan swasta ( PTS ) di seluruh Aceh. Selain itu guru lebih berperan sebagai fasilitator
sebanyak 700 milyar, kemana saja juga dialokasikan untuk perguruan tinggi dan motivator bagi siswa
mengalir ? negeri sebesar Rp. 45.224.573.000. Berapa jumlah guru di Aceh
Masalah tersebut memang sempat Tapi, kenapa kesanya konsep sekarang ?
menjadi perdebatan publik. Tapi, pendidikan di Aceh tak jelas arah? Ada 15.471 orang. Jumlah itu sangat
sebenarnya dari Rp 700 milyar itu, yang Konsep itu telah kita susun sesuai kurang. Kita masih membutuhkan
dikelola Dinas Pendidikan Tk I hanya kebutuhan pendidikan dengan stressing 15.000 orang guru lagi untuk menunjang
sekitar 215,8 M Milyar. Sedang yang lain, untuk peningkatan mutu. Yang perlu mutu pendidikan. Jumlah kekurangan
kecuali saving Rp 49 milyar, dikelola olen dipahami bahwa konsep yang ditawarkan tersebut terbanyak di tingkat SD, disusul
instansi lainnya, termasuk Tk II. bukan berdasarkan selera “ eksklusif” SLTP,SMU, SMK dan TK. Yang paling
Bisa Anda sebutkan instansi mana semata dalam hal ini Dinas Pendidikan. menonjol disini adalah krisis guru
saja? Tetapi disusun dengan melibatkan semua agama. Guru agama masih dibutuhkan
Pertama, dikelola oleh pemerintah ahli pendidikan. sebanyak 3.422 orang.
kabupaten dan kotamadya Rp Siapa saja yang dilibatkan ? Banyak pihak menuding, dana Rp
279.633.454.000 M. Kedua, Dinas Tim penyusun berjumlah 27 orang, itu 700 M, juga untuk proyek politik
Kebudayaan NAD Rp. 5.889.447.500 M. merupakan tim ahli dari Unsyiah dan IAIN, pejabat. Benarkah?
Dinas Pemuda dan Olah Raga Rp 12 M. juga dari Bappeda Itu tidak benar. Setiap orang
Majelis Pendidikan Rp 1 M. Badan Bagaimana dengan penyusunan memang berhak menilai apa saja.
Perpustakaan Rp 2 M. Badan Pendidikan kurikulum pendidikan ? Tapi, kami sudah berbuat apa yang
dan Latihan Tingkat Provinsi Rp 6 M, serta Semua itu mencakup kurikulum Islam kami sanggup lakukan. Soal disana-
bantuan bea siswa bagi pegawai, yang berbasis sekolah dan kompetensi, sini ada kekurangan, mari kita benahi
peningkatan SDM aparatur pemerintahan murid diarahkan harus memiliki dimensi bersama.***
REPRO SERAMBI

MODUS
FOKUS MODUS NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003
19

Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I) Unsyiah, DR Darni M Daud, MA


Wakil Gubernur NAD
Azwar Abubakar:
Kerja Diknas NAD Hanya Omong Kosong
“Saya Belum DITEMUI di lantai dua Pusat Administrasi (KPA) Universitas Syiah
Kuala, Banda Aceh. Pria kelahiran Ulee Gle-Pidie, 25 Juli 1961, mengaku

Melihat Adanya gerah dengan kondisi pendidikan di NAD. Betapa tidak, jumlah dana Rp
700 M, ternyata tidak mampu meningkatkan mutu dan pelayanan
pendidikan di daerah ini. Apa saja pendapatnya soal semua itu. Pujo

Keberhasilan” Basuki dari MODUS, mewawancarai “omar bakri” yang dikenal kritis dan
tajam dalam menganalisis. Berikut petikannya.
Apa pendapat Anda tentang mutu pendidikan di yang sedang menempuh pendidikan untuk mendapat gelar
NAD? doktor di luar negeri. Saya katakan sekitar karena angka
Masalah mutu pendidikan sampai hari ini harus diakui ini selalu berubah dari waktu-kewaktu. Ini disebabkan oleh
masih rendah. Ini juga akibat dari konflik yang berke- proses terus menerus, ada yang sudah selesai atau baru
panjangan. Namun perlu diingat bahwa sebelumnya mutu berangkat.
pendidikan juga rendah. Masih banyak hal yang perlu Bagaimana kinerja Dinas Pendidikan NAD menurut
diperbaiki. Untuk Asia Tenggara saja kita menduduki urutan Anda?
terakhir di antara 12 negara. Belum lagi hasil analisa UNDP. Ya, selama ini kerja Dinas Pendidikan NAD hanya omong
Kenapa hal itu terjadi? kosong saja. Banyak hal yang sebenarnya mereka tidak tahu
Hal ini disebabkan oleh kepentingan politik yang tapi justru dikemukakan ke publik. Akhirnya menjadi polemik.
mendominasi. Kepentingan pendidikan kalah oleh Seharusnya jajaran pendidikan justru harus banyak bekerja
kepentingan politik. Di luar negeri justru politik diperguna- dan bekerja bukan malah banyak bicara.
kan untuk memajukan pendidikan namun di negara kita Kalau sudah begini siapa yang paling bertang-
justru sebaliknya. Dana pendidikan dipergunakan untuk gungjawab?
kepentingan melanggengkan kekuasaan politik. Jajaran elit politik yang sedang berkuasalah yang pal-
Bagaimana dengan alokasi dana pendidikan yang ing bertanggungjawab. Para akademisi juga salah karena
700 M itu? ikut terlibat dalam pembodohan. Disamping itu kenyataan
Khusus untuk konteks Aceh memang ada satu hal yang yang ada sekarang justru dana pendidikan beredar di
menarik menyangkut masalah dana pendidikan. Banyak jajaran birokrasi. Bagaimana tidak terjadi kebocoran disana-
pihak yang merasa berhak untuk menggunakan dana sini, orang sistem birokrasinya sudah bobrok, sudah dapat
tersebut. Akibatnya dana itu menjadi rebutan. Satu yang dipastikan terjadi kebocoran.
paradoks yang begitu jelas terjadi. Di satu pihak ingin Termasuk DPRD NAD juga?
meningkatkan mutu pendidikan dipihak lain dana yang Oh ya. para “wakil rakyat” mereka itu sama sekali tidak
digunakan untuk men-suport, banyak pihak merasa berhak mengerti dunia pendidikan. Ya wajarlah, orang mereka
menggunakannya. Dalam hal ini saya berbicara secara duduk di dewan bukan sebagai wakil rakyat. Mereka tidak
secara umum mulai dari masalah pendidikan di tingkat jelas mewakili siapa. Makanya tidak heran jika tidak
dasar sampai menengah. Masalah itu juga sebenarnya mempunyai sense terhadap berbagai kepentingan rakyat,
terjadi di perguruan tinggi. termasuk pendidikan.
Sungguh suatu ironi? Apa yang harus dilakukan untuk memajukan dunia
Oh ya. Satu ironi ketika masa waktunya pertanggung- pendidikan di NAD?
jawaban, justru banyak pihak yang mendapatkan dana Yang harus dilakukan adalah asistensi berkelanjutan.
lepas tangan. Tidak merasa bertanggungjawab. Memang Asistensi ini dilakukan secara akademik oleh perguruan
itu merupakan tanggungjawab “jajaran pendidikan”. Tapi tinggi dengan sumberdaya yang betul-betul ahli di
kalau kita lihat pihak-pihak yang mendapatkan dana bidangnya. Kerjasama dilakukan bukan hanya sebatas cer-
pendidikan bukan hanya “jajaran pendidikan”. Banyak pihak emonial seperti selama ini berjalan. Selain itu implementasi
yang tidak langsung terkait dengan masalah pendidikan Qanun pendidikan harus dilakukan. Proses pelaksanaan
justru mendapatkan dana pendidikan tersebut. Selain itu pendidikan sekarang ini,
pemerintah di Tingkat II juga mendapat jatah alokasi dana harus berorientasi pada
pendidikan yang begitu besar. paradigma baru. In-
Maksudnya? tinya, peningkatan
Seperti yang saya sebutkan tadi bahwa percuma kita mutu secara ber-
mendapatkan dana begitu banyak jika dana itu tidak dapat kelanjutan. Untuk
dipergunakan secara maksimal. Menjadi lahan basah bagi itu, upaya keras
Apa pendapat Anda tentang pengelolaan aparat birokrasi. Dan yang lebih parah, justru penggunaan perlu dilakukan
dana pendidikan di NAD? dana ini untuk kepentingan politik kelompok dalam mem- untuk evaluasi
Terus terang, sejujurnya saya katakan. Saya pertahankan kedudukannya. diri, tentang
belum melihat adanya pengelolaan dan perubahaan Menurut Anda apa yang salah dari konsep pen- mutu itu sen-
yang signifikan, terutama untuk anggaran tahun didikan di NAD? diri, yang di-
2002 lalu. Sebenarnya konsep pendidikan di Aceh sudah cukup hasilkan dari
Padahal, dananya mencapai Rp 700 milyar? bagus. Qanun yang mengatur masalah pendidikan sudah proses pem-
Makanya. Idealnyakan dana sebesar itu mampu dibentuk. Bahwa pendidikan harus dapat menghasilkan belajaran. Saat
mendongkrak mutu dan kualitas yang masih insan yang akademis yang bertaqwa kepada Allah SWT. ini, kita dihadap-
tertinggal jauh di NAD. Tapi sayangnya ini selalu dipandang birokratis. Dinas kan pada fakta,
Karena pemikiran itu, lalu Anda mengundang Pendidikan menganggap bahwa pendidikan sebagai salah bahwa proses
para pakar dan Kepala Dinas Pendidikan NAD? satu grup dari birokrasinya, khususnya untuk pendidikan pembelajaran
Salah satunya. Tapi yang jelas. Dari data dan dasar dan dan menengah. Memang, selama 30 tahun ini masih perlu di-
berita media massa, masalah pengelolaan dan kita telah mengadopsi suatu konsep dan pelaksanaan yang tingkatkan.***
penyelenggaraan dana pendidikan banyak masalah. salah. Lain halnya dengan perguruan tinggi yang langsung
Kita memang sadar, tak mungkin hasilnya bisa bernaung di bawah Mendiknas. Padahal sebenarnya
dicapai dalam waktu dekat. Namun, secara kasat konsep pendidikan harus muncul dari bawah.
mata, keberhasilan massa datang, dapat kita ukur Idealnya kearah mana sistem pendidikan
dengan target minimal saat ini. diarahkan?
Nah, Anda melihat adanya peluang ke arah Pendidikan harus dapat berdampak pada kese-
itu? jahteraan rakyat, punya kemampuan untuk live skill,
Belum. Kenapa mesti harus malu dan kita tutupi membumi. Dalam artian tidak semua orang Aceh
masalah ini. Satu hal yang harus kita ingat. harus bertitel. Karena setiap orang mempunyai
Banyaknya dari dari pusat itu, karena rakyat, kecenderungan dan keahlian yang berbeda-
penderitaan rakyat, hak rakyat. Lalu, kenapa kita beda. Dan tidak semua orang itu mampu.
selalu membohongi rakyat. Katakan saja dengan Jadi harus diarahkan mana yang cocok
sejujurnya walau itu pahit dan menyakitkan. dengan pendidikan kejuruan dan mana
Bisa Anda sebutkan beberapa hal yang masih yang bukan. Pendidikan harus dapat
menjadi persoalan dalam penyelenggaraan tadi? berdampak nyata terhadap masya-
Banyak. Soal pembangunan pisik, termasuk juga rakat, baik secara psikologis, eko-
penyaluran bea siswa. Terus terang, saya sangat nomi, sosial budaya, disamping pe-
kecewa dengan persoalan tadi. Masalahnya, ini ngembangan ilmu pengetahuan
menyangkut masa depan generasi kita. Ada se- dan teknologi.
jumlah mahasiswa pasca sarjana yang mendatangi Bagaimana dengan sumber
saya. Mereka mengaku sangat kecewa dengan daya manusianya?
sistem yang ada. Makanya, untuk tahun mendatang, Persoalan ini sebenarnya
kita akan ubah sistemnya.*** merupakan tugas dari Universi-
tas. Unsyiah sendiri sudah
mengirimkan sekitar 350 orang

MODUS
20 NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003 WAWANCARA MODUS
Bakti Siahaan, SH:
Pemilu 2004 tak Jauh Beda dari Tahun Lalu
H
ARI-HARI yang padat dengan berbagai agenda sudkan dalam hal ini apa. Apakah ke-
kuatan bersenjata, pengaruh atau massa?
selalu dilewatinya. Karena itu, tidaklah Kalau persoalan kekuatan fisik, kita bisa
lihat bagaimana kekuatan bersenjata
mengherankan kalau pria muda bernama kelompok bertikai TNI/Polri dan GAM.
lengkap Bakti Siahaan, SH ini, terlihat hilir- Jelas dari senjata TNI/Polri lebih kuat. Tapi
apa itu sebuah ukuran. Persoalan di Aceh
mudik kesana-kemari. Maklumlah, selain aktif kan sudah menahun. Persoalan konflik
sebagai dosen, sebagian waktunya pun bersenjata juga bukan hanya persoalan
siapa yang kuat. Namun saya melihat
dihabiskan untuk aktif di LSM. Berbagai lebih kepada persoalan relasi hubungan
masyarakat dalam bernegara.
jabatan pun kini disandangnya. Terakhir, Menurut prediksi Anda bagaimana
sebagai Presidium Koalisi NGO HAM Aceh. pemilu di Aceh itu?
Apapun ceritanya dan bagaimanapun
Karena kesibukan dan jabatan itu pula, Bakti keadaannya pemilu memang mau tak
begitu dikenal. Lalu, apa pendapatnya soal mau harus dilaksanakan. Karena itu
memang agenda pemerintah. Berbagai
tentang partai politik yang kian menjamur kelengkapan dalam persiapan mengha-
dapi pemilu pun sepertinya telah dibentuk.
serta kemungkinan pelaksanaan pemilu 2004 Memang di beberapa daerah kemungkin-
di NAD. Pujo Basuki dari MODUS, melakukan an terlaksananya pemilu itu sangat kecil.
Banyak persoalan yang masih dihadapi
wawancara ekskusif dengan Direktur Lembaga masyarakat di lapangan. Dengan adanya
untuk Hak Asasi Manusia (LeuHAM) ini. berbagai persoalan di masyarakat saya
yakin partisipasi masyarakat untuk
Berikut petikannya. mengikuti pemilu pun akan berkurang.
Karena masyarakat menganggap bahwa
Bagaimana kondisi politik di Aceh pada masa-masa sebelumnya—meski tidak napun kondisinya. Pemilu bukanlah sebuah solusi perma-
akhir-akhir ini? sebanyak tahun ini—parpol baru akan terus Bagaimana dengan penentangan GAM salahan relasi hubungan antara negara
Kita tidak bisa memprediksikan de- tumbuh dan berkembang pesat sesaat men- terhadap Pemilu? dan masyarakat. Prediksi saya maksimum
ngan jelas. Kondisinya terkait dengan jelang pemilu. Setelah pemilu selesai saya Itu sah-sah saja. Sebagai sebuah gerakan 50% penduduk Aceh akan mengikuti
masalah lainnya. Katakanlah keamanan. yakin akan kembali ke kondisi semula. Ini dia- yang mencita-citakan untuk memisahkan diri pemilu bahkan mungkin akan lebih kecil
Persoalan keamanan menjadi persoalan kibatkan oleh kepentingan sesaat beberapa dari wilayah NKRI mereka akan melakukan lagi hingga sampai pada angka 30%.
utama yang dihadapi masyarakat Aceh pihak untuk dapat mengambil keuntungan, apa saja untuk dapat menghambat usaha Sebenarnya apa peran Parpol di
hari ini. baik pribadi maupun partai. Bukankah selama integrasi. GAM sendiri menafsirkan bahwa Aceh?
Maksudnya? ini demikian. Banyak partai yang men- Pemilu yang dimaksudkan Tidak banyak. Selama ini belum ada
Persoalan keamanan menjadi momok jelang pemilu begitu banyak meng- dalam CoHA sendiri bukti konkrit di masyarakat bahwa parpol
bagi pelaksanaan berbagai kebijakan, hamburkan uang. Para pengurus di bukanlah pemilu dapat berperan dalam berbagai kegiatan
pembangunan. Korelasi yang erat dan tim- daerah pun dibentuk bukan untuk 2004. Tapi pemilu kemasyarakatan. Bahkan kebanyakan
bal-balik menjadikan upaya pemulihan tujuan kemaslahatan umat. Na- lokal untuk sibuk dengan urusan sendiri. Urusan par-
kehidupan pun menjadi sangat lambat. mun hanya untuk mencapai tar- memilih kepala tai, terutama urusan untuk mendapatkan
Apapun yang akan dilakukan terkait de- get dapat mengikuti pemilu. pemerintahan di jabatan strategis baik di pemerintahan
ngan masalah ini, baik persoalan ekono- Apakah gejala ini bisa Aceh. Memang maupun di legislatif. Selama inipun kita
mi, politik maupun sosial budaya. Semen- disebut pulihnya politik sipil pengertiannya tidak jelas mengetehui bagaimana parpol
tara pada masa damai pun—pasca pe- di Aceh? masih samar. bersikap dalam permasalahan kemasya-
nendatanganan CoHA, 9 Desember lalu— Fenomena itu bukan be- Siapa yang rakatan. Dalam bidang ekonomi misalnya,
tidak ada satu kemajuan pun yang berarti. rarti indikasi bahwa kondisi kuat tarik-me- tidak jelas peran mereka demikian juga
Meski secara dramatis berdasar data politik sipil di Aceh relatif ber- narik antara GAM dalam masalah keamanan dan masalah
statistik, eskalasi pembunuhan dan tindak kembang ataupun maju. Saya dan RI? lainnya.
kekerasan lainnya terlihat menurun. pikir itu hanya gejala semen- Kalau berbi- Kenyataan ini disebabkan oleh apa?
Lalu? tara. Masyarakat sendiri seka- cara masalah kuat Persoalannya memang parpol sampai
Justeru menyisakan bara yang se- rang sudah lebih kritis dalam meng- atau lemah saya hari ini belum mau memikirkan nasib
waktu-waktu dapat menyala kembali. hadapi bebagai kebijakan. Apakah pikir itu relatif. Kuat rakyat. Selain rekruitment yang salah dan
Masyarakat was-was dan tidak tenang. pemilu itu masalah utama? Atau me- yang di- kualitas SDM rendah. Umumnya sibuk
Perkembangan di minggu terakhir ini rupakan jawaban dari solusi konflik mak- dengan urusan sendiri. Ke depan me-
begitu memprihatinkan. Kekerasan marak yang mendera selama ini? mang kita berharap hal ini tidak terjadi
kembali. CoHA terancam mati. Ini akibat Memang betul bahwa lagi.
masa trust building di dua bulan pertama pemilu akan terus Bukankah pemilu 2004 sudah
implementasinya mengalami kegagalan. dilaksanakan. sistemnya langsung?
Kontradiksi terjadi di lapangan aki- Bagaima- Sistem pemilu di negara kita ini
bat sosialisasi yang dilakukan kan masih dalam perdebatan.
secara sepihak oleh kelompok Sistem pemilunya langsung tapi
bertikai, tentunya berdasar masih proporsional. Pemilihan
penafsiran dan kepentingannya. presiden secara langsung
Jelas kedua belah pihak misalnya, itu belum final.
menafsirkan sendiri isi per- Masih perlu pembahasan
janjian secara berbeda. Mema- dan peraturan lebih lanjut.
suki bulan ke-3 fase kedua Memang jika dibandingkan
masa demiliterisasi dinilai gagal dengan pemilu sebelumnya
dilaksanakan. Pemerintah pun pemilu 2004 arah pemilihan
memberikan warning jauh lebih baik. Namun
pemberlakuan operasi militer perubahan ini baru sam-
(OM) menjawab berbagai pe- pai pada tahap orangnya
langgaran serius oleh GAM. bukan sistemnya. Se-
Selanjutnya? harusnya masyarakat
Demikian juga dengan punya akses kontrol yang
persoalan all inclusive dia- kuat. Jika memang nanti
logue (AID) yang merupakan kepala negara atau daerah
muara dari proses damai dipilih secara langsung.
secara keseluruhan. GAM Kontrol harus tetap di ta-
menafsirkan bahwa Pemilu di ngan rakyat. Rakyat juga
Aceh bukanlah Pemilu 2004. harus bisa me-recall pe-
Jadi Pemilu 2004 pasti akan mimpinnya yang dinilai me-
mendapat banyak hambatan. nyimpang. Ini juga memerlu-
Bagaimana dengan feno- kan aturan yang jelas. Misal-
mena banyaknya Parpol. Gejala nya berapa persen jumlah pe-
apa ini? milih yang harus mendukung.
Saya pikir itu hanya gejala sesaat Dengan demikian rakyat tidak
saja menjelang pemilu. Seperti kita lihat mejadi obyek lagi.***

MODUS
KOLOM MODUS NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003
21

PILIH MANA, MODUS ATAU MODAR?


DALAM bukunya yang berjudul The Third Selanjutnya, media pers bagaimana pun Sebagai media yang diantaranya meng-
tetap rawan kooptasi kepentingan kekuasaan.
Wave : The Democratisation in the Late OLEH: Upaya tarik menarik antara kepentingan ke-
angkat isu-isu politik, otomatis Modus rawan
dengan kepentingan kekuasaan. Modus akan
Twentieth Century, Samuel Huntington NURUSSALIM, SH kuasaan dengan kepentingan pers selalu terjadi menghadapi berbagai tekanan atau tawaran-
di hampir setiap negara, termasuk di Indone- tawaran simbiotik dari pemegang kekuasaan.
mengajukan empat model proses Peminat sia, tidak terkecuali di NAD. Dalam perja- Jika tidak kuat “iman”, bukan tidak mungkin
demokratisasi. Pertama, model Masalah Sosial lanannya, kita bisa menemukan suatu media beberapa bulan mendatang Modus akan tam-
Kemasyarakatan yang diisi dengan kepentingan masyarakat bal-
transformasi (transformation), dimana ance dengan kepentingan bisnis, tidak balance
pil dengan wajah yang berbeda. Wajah perta-
manya memang putih. Tapi siapa yang bisa
Aceh
inisiatif demokratisasi berasal dari antara dua kepentingan tersebut, pun kepen- menduga dalamnya lautan.
tingan lembaga (yang terkooptasi oleh kekua- Ibarat Inul yang tampil mengoda dengan
pemerintah. Kedua, model replasi saan) serta kepentingan oknum per oknum atau goyangan “ngebor”-nya, Modus juga akan
(replacement) yang terjadi ketika mafia pers yang karena longgarnya penerapan menghadapi berbagai goyangan kekuasaan.
kode etik pers, tetap bebas melenggang dengan Jika tergoda, bukan tidak mungkin Modus
pemerintah yang berkuasa dipaksa identitas kewartawanannya. pada hari “H” akan melakukan pengkonstruk-
meletakan kekuasaannya dan diganti Sebagai fakta dan berita, tidak ada yang me- sian ide atau pembentukan opini publik menu-
nyangkal bahwa setiap bentuk irrelevansi rut selera pemegang kekuasaan. Apalagi ek-
oleh kekuatan oposisi. Ketiga,model kekuasaan yang harus diungkapkan secara sekutif dalam RAPBD 2003 telah mengang-
tranplasi (transplacement). Ini adalah faktual. Namun tidak tertutup kemungkinan garkan Rp.7.177.375.000 yang konon untuk
karena faktor simbiotik, pihak redaksi media “pembinaan” dan “pengembangan” informasi
gabungan dari dua model pertama. tertentu bermain api dengan kekuasaan. Karena dan komunikasi/media massa. Jumlah yang
faktor simbiotik, berita- berita bisa saja di- cukup lher… tentunya.

M
munculkan tapi bobot penyimpangannya telah Perjalanan waktu akan menjawab apa arti
odel ini terjadi karena pemerintah syarakat memang memerlukan media-media diredusir atau diputarbalikkan sama sekali. pembinaan dan pengembangan yang dimak-
yang berkuasa masih kuat seme- alternatif, edukatif dan independen, terutama Media semacam ini tentunya bukan member- sud oleh eksekutif dalam RAPBD tersebut.
ntara pihak oposisi belum terlalu so- yang memihak kepada kepentingan masya- dayakan tapi memperdayakan masyarakat. Ia Kita lihat saja nanti, apakah untuk selanjutnya
lid untuk menjatuhkannya. Lalu ke- rakat banyak. tidak lebih sebagai media propaganda yang Modus akan tahan terhadap berbagai “go-
duanya bernegosiasi untuk menentukan lang- Namun pada sisi lain, fenomena ini juga dikendalikan oleh redaktur-redaktur oportunis daan” dan “tekanan” sehinga tetap bisa tampil
kah-langkah yang dapat diambil guna ter- harus disikapi dengan kritis. Banyak new co- yang secara sadar berperan sebagai aktor yang dengan wajah yang putih. Atau sebaliknya,
wujudnya sistim politik yang demokratis. Ke- mer ini tentunya secara otomatis menjadikan memutar roda pembodohan publik. wajah Modus menjadi abu-abu, pun hitam sa-
empat, model intervensi (intervention). Model bisnis media cetak sebagai dunia yang se- Modus atau Modar? ma sekali.
ini lebih disebabkan oleh keterlibatan pihak makin kompetitif. Tidak ada masalah jika kom- Sang bayi bernama Modus telah lahir. Mo- Perjalanan waktu juga akan memberikan
internal yang ikut campur dalam proses de- petisi dilakukan secara fair, namun jika yang dus secara estimologis bermakna jalan atau jawaban apakah sang ortu Modus benar-benar
mokratisasi. dikedepankan hanya sekedar soal kalkulasi cara melakukan sesuatu. Orang tua Modus konsisten dan konsekwen membimbing dan
Peran pers memang tidak dijelaskan secara oplah, maka ini sangat berbahaya. Tentu tidak tidak menginginkan sang anak untuk selalu mengarahkan sang anak menjadi seorang yang
eksplisit oleh Huntington sebagai bagian dari diharapkan bahwa demi mengejar pangsa mengungkapkan isu apalagi opini yang kabur bijak Tanpa Memihak, edukatif dan independen.
salah satu dari empat model di atas ataupun pasar, media-media yang ada asal “dor” dan bahkan gelap narasumber. Lugasnya, sang or- Atau sebaliknya Modus Memihak Siapa Yang
model kelima. Namun sangat sulit memba- menjalankan “jurnalisme irit”; jurnalisme yang tu ingin anaknya tampil “Bijak Tanpa Memihak”. “Bijak”, tidak mendidik dan dependen.
yangkan jika pers tidak ikut campur berperan tidak cover both sides, berpenetrasi pada Cita-cita sang ortu itu sangat ideal. Tapi me- Kita tentunya tidak megharapkan Modus
dalam proses demokratisasi tersebut. Dalam pengutipan sumber-sumber sekunder, pe- wujudkan cita-cita itu bukan hal yang mudah menjadi anak yang “Modar” karena dikomer-
ranah perpolitikan yang penuh dengan parodi, manfaatan teknik repro atas karya media lain atau ibarat sulap, simsalabim abrakadabra silkan atau dijadikan alat bargain demi men-
tanpa pers, berbagai proses hanya akan menga- secara over dosis serta terlalu mudah untuk terjadi begitu saja. Semua ini butuh pengor- capai kepentingan-kepentingan ekonomis-
rah kepada demokrasi semu yang berisikan melompat dari satu isu ke isu lain. banan, upaya dan usaha berkesadaran secara politis tertentu. Congrutulation atas kelahiran
konsensi-konsensi yang hanya diketahui dan Terhadap yang terakhir ini, walau dari aspek terus menerus. Bagaimanapun cita-cita tetaplah Modus, semoga tetap bisa tampil dengan Bi-
disepakati oleh sekelompok kecil elit. Peran pers bisnis dimungkinkan, tapi tentunya tidak eduka- sebuah harapan. Persoalannya sudah tentu jak Tanpa Memihak. Menjadi media alternatif,
diperlukan sebagai pengawas sekaligus tif. Jika jalinan suatu persoalan atau peristiwa tidak saja terletak pada apa yang diharapkan edukatif dan independent. Semoga Modus
pengontrol proses menuju demokratisasi. yang diwartakan tidak dipintal secara tuntas, di- tapi lebih kepada bagaimana merealisasikan tetap “panas”. Bukan hangat, panas, dingin
Adalah lumrah jika setiap orang apalagi khawatirkan masyarakat akan tetap dekaden. harapan tersebut menjadi kenyataan. lalu… Modar. Semoga! ***
yang tinggal di wilayah perkotaan memiliki
ikatan psikologis dengan media massa, baik
yang tertulis, terbaca, terlihat, terdengar bah-
kan media yang di dunia-mayakan. Dari ber-
bagai jenis media massa itulah setiap hari
seseorang bisa meneropong perkembangan
politik, sosial, ekonomi dan budaya dalam
lingkungannya.
Ada banyak jenis media, namun ketergan-
tungan masyarakat terhadap informasi cetak
(surat kabar, tabloid, majalah) tetaplah tinggi.
Media jenis ini mempunyai kekuatan yang
lebih tinggi sebagai pengagenda masalah,
dibanding media-media jenis lainnya. Ia
bersifat lebih dokumentatif dan sangat me-
rangsang daya imaginasi kita untuk mema-
hami suatu hal yang diwartakan.
Sehubungan dengan pengambilan kepu-
tusan atau kebijakan publik, peran pers diper-
lukan sehingga masyarakat bisa tahu dam
mengambil sikap, apakah decision makers
telah secara benar mengartikulasikan kepen- Tabloid Berita Investigasi Hukum & Politik

MODUS
tingannya atau sebaliknya, kepentingan publik
telah melalui serangkaian proses manipulir
dan redisir sehingga yang menjadi out-put
justru kepentingan segelintir opurtunis politik
atau juga kepentingan AMPI (bukan Angkatan
Muda Pembaharuan Indonesia, melainkan
Anak, Menantu, Istri dan Ponakan). Dalam
siklus kekuasaan yang penuh dengan akrobat
politik, berbagai irrelevansi kekuasaan secara Bijak Tanpa Memihak
mutlak harus diinformasikan secara faktual
kepada masyarakat. Pada saat yang sama,
kekuasaan tidak akan memandang sebelah
mata terhadap peran pers.
Sekarang, media cetak di Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD) tumbuh bak jamur di
musim hujan. Hal ini sedikit banyak dapat
mengangkat derajat media massa itu sendiri,
baik surat kabar atau tabloid, sebagai salah
satu indikator kemajuan sebuah daerah. Di
pihak lain, sebagai the learning society, kita
memang membutuhkan banyak hal, salah
satunya informasi. Semakin banyak koran
atau tabloid, maka akan semakin banyak
informasi yang bisa diperoleh. Masyarakat pun
akan semakin awas terhadap lingkungannya,
monopoli fakta pun dapat diminimalisir. Ma-

MODUS
22 NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003 KOLOM MODUS
DIBALIK CERITA

Amplop Wartawan,
Eh... Wartawan Amplop
TEBAL-TIPISNYA amplop bukan tergantung pada senyum,
seperti sindiran atau canda pedas Marlinda Poernomo, istri
Gubernur NAD, Abdullah Puteh, beberapa waktu lalu.
Ungkapan yang sempat memerahkan kuping
para wartawan itu, bisa saja bermakna ganda.
Kritikan, sekaligus ejekan.

A
tas dua penilaian itu. Terserah para wartawan sajalah. Mau pilih yang mana. TARMAN AZZAM
Sebab, tidak semua wartawan pun ikut mempersoalkannya. Ibarat pepatah. Ketua PWI Pusat
Siapa yang makan cabe, dialah yang merasakan pedasnya. Soal amplop,
Amplop wartawan memang terjadi di seluruh dunia,
hingga kini memang masih menjadi bahan perdebatan yang alot dikalangan
bukan saja di Indonesia. Amerika lebih ganas lagi
wartawan sendiri. Ada yang setuju. Toh, semua itu bukan berasal dari uang pribadi
masalah amplop, di Thailand itu luar biasa di mana-
para pejabat. Aliran dana itu memang sudah ada alokasinya. Kecuali itu, bukankah
mana ada. Cuma caranya berbeda-beda. Amplop itu
para pejabat juga menerima amplop dari rakyat (urusan buat KTP-misalnya). Belum
munurut saya di PWI dilarang. Dilarang amplop kalau itu
lagi dari kontraktor sebagai jasa fee atau dari masa saja asalnya.
akan menyebabkan dan mengurangi nilai independensi
Sebaliknya, ada yang tidak setuju. Nah, yang menganut aliran ini justeru berpikir
seorang wartawan. Jadi, itu harus dipilah-pilah, prinsip-
lebih ekstrim. Pemberian amplop, pasti didasari dan latar-belakangi dengan
nya kalau amplop itu sogokan nggak boleh, itu haram,
kepentingan tertentu, sehingga objektifitas dan independensi wartawan akan
sogokan dan mengurangi indenpendensi, mengurangi
tergoyahkan. Bagaimana sesungguh pendapat para wartawan sendiri, mengenai hal
propesionalisme seorang wartawan itu dilarang.
itu. Amplop wartawan atau wartawan amplop? Berikut penuturannya.
Amplop yang bermakna sogokan, itu haram, nggak
boleh dan dilarang kode etik melarang, anggota PWI
kalau melakukan itu dipecat. Kalau memang terbukti
ACHA
melakukan tindakan amplop yang bermakna pemerasan
wartawan senior.
kemudian mengurangi independensi dia untuk membuat
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi
atau tidak membuat berita.
Mingguan Peristiwa, Banda Aceh.
Membuat atau tidak membuat berita itu harus
Ada dua hal mendasar dalam menjadi ukuran nurani dia sendiri ya itu patut tidaknya
masalah ini. Wartawan amplop dan sesuatu itu untuk diberitakan. Di sana ada tanggung
amplop untuk wartawan. Kalau wartawan jawab nasional, tanggung jawab umum, tanggung jawab
amplop, kerjanya ya mencari amplop, agamanya, tanggung jawab hukum serta moralitas.
tanpa ada karya jurnalistik. Ini jelas Makanya profesionalisme tidak cukup hanya pandai
salah dan melanggar kode etik. Kedua, membuat berita, tetapi juga mengerti hukum dan
amplop untuk wartawan. Nah, hal-hal menghormati etika.
semacam itu sudah lumrah terjadi. Dari Mengenai katagori sebuah amplop yang bermakna
dulu memang sudah ada dan itu bukan sogokan, terpulang pada nurani wartawan itu sendiri. Dia
sogok. Kalau sogok itu melanggar disogok atau bukan, apakah amplop itu akan
Undang-Undang, peraturan serta kode mengurangi independensinya. Amplop tadi mengurangi
etik kewartawanan. Tetapi kalau dikasih independensi, kalau mengurangi tolak dong. Kan
uang minyak ya biasa-biasa saja. ukurannya enggak ada, kembali ke nurani dia. Kalau itu
Amplop itu belum tentu uang pribadi, sogokan itu haram, kalau haram masuk neraka.
tetapi memang sudah dianggarkan Pokoknya siapapun narasumber itu tidak boleh mendikte
sebelumnya atau entah dari mana apakah berita itu dimuat atau tidak. Dimuat atau tidak
sumber dananya. sebuah berita itu urusan redaksi, urusan timbang rasa,
Tentu saja, pejabat tidak perlu nurani dari wartawan itu sendiri.
mengeluh tentang maraknya wartawan
amplop. Karena pejabat punya hak
untuk tidak memberikan amplop. ADNAN NS, S.SOS
“Kenapa saudara kasih, akibat sering Ketua PWI NAD
saudara kasih, maka setiap orang
Mendengar saja istilah amplop, saya sudah jengkel.
mengaku wartawan minta amplop saja
Insan pers sedih dan kesal. Mengapa amplop dihubung-
kerjanya, jadi itu yang mengakibatkan
kan langsung hanya dengan wartawan atau jurnalis.
profesi wartawan terpuruk, karena
Dalam kode etik itu sangat bertentangan dan bisa
saudara ngasih amplop,” kata ACHA.
mengambil tindakan, ada sanksi, itu haram, dan amplop
bisa menyebabkan tidak ada objektifitas dalam menulis
berita. Artinya tidak indenpenden dan mengekang
MUHARRAM M. NUR
kebebasan pers. Wartawan harus berani menolak.
Ketua AJI NAD.
Tapi jangan salah, wartawan amplop itu juga
Wartawan memang identik dengan dibesarkan oleh masyarakat, pejabat, aparat atau
amplop itu kesan dari masyarakat baik pengusaha. Bayangkan, setiap di undang dalam sebuah
dari level bawah maupun tingkat atas. acara, selalu di sediakan amplop. Nah, dalam hal ini siapa
Sebagai wartawan saya sedih yang tidak profesional? Padahal waratawan non
mendengarnya. Tapi, kita tidak dapat profesional itu tidak pernah tahu tugas-tugas jurnalistik
menyalahkan pendapat masyarakat. dan tidak menghasilkan karya-karya tulis. Banyak pejabat
Diakui Rosihan Anwar 80 % wartawan takut pada wartawan non-profesional dari pada yang
Indonesia pemeras, 20 % lainnya tidak. profesional. Padahal untuk apa takut kalau memang benar.
Tapi, itu dipandang sama saja, katanya. Ya kalau pemberitaan tidak benar kan dapat di gugat.
AJI sangat menyalahi wartawan yang Tetapi kalau ada orang yang dengan berbagai dalih
menerima amplop. Kode etik yang meminta uang kepada pejabat dengan cara memaksa,
merupakan kode etik gabungan etika itu bukan wartawan amplop namanya, itu jelas
dari keseluruhan wartawan yaitu PWI, pemerasan. Saya pikir, pejabat itu harus segera melapor
AJI, Jurnalis Televisi Indonesia, ke polisi. Maka bila hal ini dielaborasi lebih jauh,
disarikan yaitu pada point ke lima. wartawan yang mendapat amplop dengan nilai-nilai
“Wartawan Indonesia tidak menerima minimal ketika temu pers belum bisa digolongkan suap
suap dan menyalahi profesi”. Amplop yang dapat mempengaruhi pemberitaan. Tetapi kalau
sama dengan suap, bagaimana pun ada wartawan sengaja melakukan pemerasan itu baru
amplop pasti mempengaruhi wartawan penyelewengan profesi. Ini bertentangan dengan kode
untuk menulis. etik juga bisa dijerat pidana.

MODUS
MODUS PARIWARA NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003
23

ATAS TERBITNYA
Tabloid Berita Investigasi Hukum & Politik

MODUS Bijak Tanpa Memihak

KH. Abdurrahman Wahid


Ketua Umum Dewan Syuro

H. Aris Azhari Siagian, SH.


Ketua Umum DPW PKB Sumut

MODUS
24 NO.2/TH.I/29 APRIL - 09 MEI 2003

modus kan. Kejadian itu sungguh luar biasa dan sem-


pat membuat saya shock. Terkadang saya
berpikir. Apakah kami masih hidup di jaman
JERITAN HATI

orang tua kami. Karena itu dalam beberapa


bulan ke depan untuk jangka pendek, saya
merencanakan memasukkan Asad ke seko-
kolonial Belanda atau dialam kemer- lah khusus balita atau Play Group. Saya dan
dekaan, seperti yang pernah saya belajar Bang Nazar menginginkan, Asad dapat
dari buku-buku sejarah di sekolah dulu. bersosialisasi seperti anak-anak yang lain.
Tentu bisa Anda bayangkan. Ditengah Meskipun tanpa kehadiran ayah yang selalu
malam buta. Rumah kami digedor-gedor. dirindukannya. Hal itu saya lakukan, sebagai
Semula, kami mengira ada tamu dari kam- antisipasi jika hukuman yang dijatuhkan untuk
pung yang ingin berlebaran ke Banda Aceh. ayahnya bertahun-tahun. Saya sangat
Tapi nyatanya, yang hadir justeru aparat berkeinginan supaya anak saya berkembang
Kepolisian dengan senjata lengkap. Saat itu normal seperti yang lain.
juga kedua tangan Bang Nazar diborgol, layak- Sekarang saya juga merasa di bantu
nya seorang “maling”. Padahal, Bang Nazar dengan kemandirian Asad. Mungkin dia sudah
dan saya, belum tahu apa kesalahannya. mulai mengerti dan dewasa dari pada saat
Untung saja Asad, anak kami tidak bangun bersama ayahnya dulu. Dia anak yang paling
saat itu. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi manja. Pada awalnya dia selalu menanyakan
kalau anak itu melihat keadaan ayahnya ayahnya sambil menangis, tapi saat ini dia
diperlakukan seperti itu. Dari rentetan malam sudah mengerti kalau saya kasih tahu. Nah
itu. Menurut saya, Bang Nazar bukan sekarang kalau dia tanya ayahnya terus saya
ditangkap, tapi diculik. Ya, layaknya seperti ajak dia ke POLDA. Tapi, bathin saya kembali

Dewi Muthia:

Bebaskan Ayah
Anak Saya
seorang pengedar ganja. Malam itu menjerit, kadang-kadang betapa saya sulitnya
juga, semua harapan saya untuk untuk mendapat izin berjumpa dengan Bang
menikmati indahnya Idul Adha terkubur Nazar. Kalau pun saya dompleng bersama
sudah. Saya sedih, benar-benar sedih kuasa hukumnya.
sehingga tak mampu saya ucapkan Pernah setelah 14 hari penangkapan, kami

b
dengan kata-kata. tidak dapat bertemu. Saya tidak tahu alasan apa
Pun begitu, setegar apapun prinsip yang menyebabkan semua itu. Sedih, sekaligus
ebaskan Ayah pembebas kami/ Be- purnawirawan TNI-AD ini, memiliki ketahan- saya. Sesekali, terhenyuh juga. Apalagi saat bingung menerpa saya, tat kala Asad bertanya.
baskan ayah pembebas kami/ Yang an mental ekstra. Asad menanyakan ayahnya. “Ma, ayah Kemana ayahnya. Sedih sekali saya. Saya kira,
terbelenggu terali besi/ Bebaskan se- Seperti apakah kisah penangkapan itu? mana?”. Sambil menekan perasaan saya siapapun orang tua, pasti merasa seperti itu.
mua pembebasan kami/ Yang berani Dan bagaimana jeritan hati Dewi Muthia? selalu menjawab. “Ayah ke kantor”. Itulah Lagi-lagi bathin saya bertanya. Sebegitu be-
menyuarakan kebenaran// Cepat! Berikut penuturannya. beban yang paling berat yang saya rasakan. ratkah “dosa” dan kesalahan Bang Nazar? Kata-
Bebaskan ayah pembebasan kami/ Kami dan Kalau dikilas balik ke belakang, rasanya Biasanya kalau Asad bangun tidur selalu ada kanlah ada perbedaan antara dia dengan ke-
anak pembebasan menunggu disini/ Di atas ke- susah sekali bagi saya untuk melupakan ma- Bang Nazar disampingnya. Dia dengan lelua- kuasaan. Bukankah negara ini masih menga-
rikil yang bebas/ Cepat! Bebaskan ayah pem- sa-masa sulit dalam sejarah keluarga saya. sa bermanja-manja. Tapi, saat ini saya tidak nut azas praduga tak bersalah? Tapi, sekali lagi,
bebasan kami/ Kami dan anak pembebas akan Terutama, saat penangkapan Bang Nazar yang tahu harus bagaimana. Dia terus menanya- hukum agaknya masih kalah dengan kekuasaan
mendengar/ Suaramu yang bebas menyua- kedua kalinya. Betapa tidak, semua itu begitu kan. Jadi, karena anak lah kadang-kadang dan keinginan para penguasa negeri ini.
rakan kebenaran/ Ya Allah! Berilah kami kekuat- cepat terjadi. Detik-detik menjelang waktu saya down juga. Mungkin kalau persoalan lain, Hari pun berganti bulan. Semua pende-
an/ Untuk bebaskan ayah pembebas kami/ Dari berkumpul, menyambut Hari Raya Idul Adha. tidak begitu jadi masalah. ritaan bathin itu saya adukan ke keluarga,
syetan malam yang mencabik kebebasan kami/ Saya sangat sedih saat itu, karena Asad Kalau dulu, saya masih sendiri. Walaupun terutama orang tua saya, juga sahabat dekat
/ Ya Allah ! Semoga engkau mendengar jeritan terus menangis sambil memanggil Ayahnya. terbesit juga rasa kepedihan. Namun, pelan- yang sejak dulu mengerti persoalan saya.
hati kami/ Anak dan pembebas kami// Banda Kalau mengenang saat-saat sebelum penang- pelan semua perasaan itu pupus, terutama Semua itu saya tumpahkan juga dalam buku
Aceh 21 April 2003, Dewi Meuthia. kapan. Terus-terang saya menanggis juga. Wa- saat berkumpul bersama keluarga. Walau pun harian yang selalu menemani saya sebagai
Seperti dimaklumi, untuk kedua kalinya lau sembunyi-sembunyi dari Asad. Maklumlah, sedang hamil untuk Asad, keluarga dan ka- pelarian. Tempat tumpahan segala perasaan,
Muhammad Nazar, terpaksa berhadapan de- dia sering bertanya. “Mama kenapa, kok nangis”. wan-kawan Bang Nazar mampu memberikan tempat curahan hati , jika perasaan sedih dan
ngan jerat hukum negeri ini. Ia dituduh oleh Istri siapa yang tak menjerit saat mengenang semangat buat saya, walau akhirnya Asad kesal itu datang.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Ne- masa-masa indah bersama keluarga. dilahirkan dengan operasi ceisar, tanpa ke- Memang banyak kasus penangkapan
geri (Kejari) Banda Aceh, melanggar Pasal 134 Begitu juga dengan saya. Sebelum ditang- hadiran Bang Nazar. serupa yang terjadi dengan orang lain. Tapi
KUH-Pidana. Menyebarkan kebencian dan kap, Bang Nazar minta dibuat Timphan dan Menderita bathin? Itu sudah pasti. Namun karena momennya tidak tepat, saya jadi tidak
permusuhan terhadap Negara Kesatuan Re- Meuseukat untuk persiapan menerima kawan- saya masih bersyukur kepada Allah SWT. tahu mau bilang bagaimana. Saya memang
publik Indonesia. Tuduhan tadi, berkaitan de- kawan serta tamu lainnya, saat berlebaran. Kendati saya diberi rintangan dan halangan tidak terlalu berharap bantuan orang lain
ngan aktivitas ceramah maupun dakwahnya, Sebagai istri, tentu saja semua itu saya pe- untuk bertemu Bang Nazar. Bayangkan, tidak dalam hal ini. Apa yang dapat saya lakukan
yang menurut aparat Kepolisian RI (Polda NAD), nuhi. Namun, belum lagi semua masakan itu sedikit kaum ibu dan perempuan Aceh lainnya sendiri ya saya kerjakan.
cenderung mendukung Gerakan Aceh Merdeka. dicicipnya, ia telah lebih dulu dijemput aparat yang kini tidak memiliki nasib sebaik saya. Saya akhirnya dapat mengerti dan mema-
Meski begitu, ibarat lentera yang selalu Kepolisian. Tragis, ada suami mereka yang hingga kini hami. Bang Nazar kini tak lagi milik saya dan
menyala. Bagi sebagian anak muda Aceh. Bukan hanya itu, niat kami untuk bersila- tak tahu dimana kuburnya. Asad, tapi sudah menjadi milik rakyat Aceh.
Nazar boleh saja ditahan dan ditangkap. Tapi turrahmi dan berlebaran di Ulim Pidie, kam- Saya sadar sejak dari awal. Apapun yang Karena itu, persoalan Bang Nazar, juga persoal-
tekad mereka untuk terus berjuang menegakkan pung Bang Nazar pun nyaris batal dan gagal. dialami Bang Nazar, saya tidak mau perkem- an rakyat Aceh. Makanya, untuk menepis semua
hak-hak sipil, tidak serta-merta bisa dipadam- Padahal, sejak menikah, sudah tiga tahun bangan psikologi Asad terganggu. Makanya, kerinduan, saya pun akhirnya sadar. Penjara
kan. Ibarat pepatah. Bendera sudah mereka Bang Nazar tidak pulang kampung. Untung- saya terus berusaha menjaganya dengan hati- bukanlah suatu ukuran untuk memberhentikan
naikkan dan tak mungkin akan mereka turunkan lah, keluarga di sana dapat memahami se- hati. Saya hanya bisa berharap, Asad tidak seseorang dalam menegakkan kebenaran.
sebelum tiang itu patah. mua itu, termasuk keluarga saya. merekam apa yang terjadi dengan ayahnya. Hanya saja, saya berhadap Bang Nazar
Begitu juga halnya dengan Dewi Muthia. Kalau menginggat-inggat tentang pe- Satu hal yang saya khawatir. Kalau ingin dapat hadir ditengah-tengah keluarga, saat
Walau statusnya sebagai mahasiswi Tehnik nangkapan itu, terus terang saya masih trau- ketemu ayahnya, dia selalu bilang. “Ada Pai saya merayakan hari ulang tahun nanti.
Sipil Sekolah Tinggi Iskandar Tani, Banda ma. Bayangkan, penangkapan itu terjadi saat- Ma”. Makanya, saya selalu beri dia perhatian Akankah semua itu terjadi? Entahlah, yang
Aceh. Tak membuat perempuan berusia 28 saat menjelang Hari Raya Idul Adha. Aparat yang lebih. Saya mau dia tumbuh dan ber- jelas, saya dan Asad dengan setia menanti
tahun ini buta politik. Kiprahnya di berbagai Kepolisian begitu bernafsu menciduk Bang kembang seperti anak-anak lainnya. Bang Nazar. Bersabarlah suamiku. Yang haq
organisasi ektra kampus dan elemen gerakan Nazar sehingga tak sedikitpun memberi ruang Alhamdulillah, saya sanggup mendidik tetap haq, yang bathil pasti akan hancur.***
mahasiswa, telah membuat putri buat keluarga kami untuk saling maaf-memaaf- anak, tentunya tidak terlepas dari dorongan Shaleh L. Seumawe dan Cut Asmaul Husna

MODUS

Das könnte Ihnen auch gefallen