Sie sind auf Seite 1von 4

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka praktikan dapat menyimpulkan
 Analisa Kualitatif
Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkatkan
perubahan struktur dan moleku , yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan
pemutusan kimia, dalam suatu reaksi kimia terjadi proses ikatan
kimia dimana atom zat mula mula bereaksi menghasilkan hasil produk . Berlangsungnya proses
ini dapat memerlukan energi (reaksi enditermal) Melepaskan energi
Ciri Ciri Reaksi Kimia
a) Terbentuknya Endapan
b) Terbentuknya Gas
Contoh: Mg + H2SO4  MgSO4 + H2
c) Terjadinya perubahan warna
d) Terjadinya perubahan suhu atau temperatur
Analisis Kualitatif Anion
Penggolongan anion tidak sesistematis penggolongan kation. Tetapi sebagai
pedoman, anion dapat digolongkan dengan memakai empat pereaksi menjadi lima
golongan, yaitu: larutan HCl encer, larutan perak nitrat, larutan barium klorida dan
larutan kalium permanganat dalam suasana asam sulfat.
Golongan 1 adalah anion yang larutannya bereaksi dengan asam clorida encer.
(Co3 -2, HCO3-, NO2 -, CN -, S2O3 -2, SO3-salisilat dan s -2)
Golongan 2 adalah anion yang larutannya tidak bereaksi dengan larutan HCl
encer, tetapi bereaksi dengan larutan perak nitrat. (Cl-. Br-, I-, SCN-, BO3-3, oksalat
tartrat, sitrat, asetat, posfat, ferosianida dan ferisianida)
Golongan 3 adalah anion yang larutannya tidak bereaksi dengan larutan HCl
encer, tidak bereaksi dengan larutan perak nitrat, tetapi bereaksi dengan larutan barium
klorida. (sulfat dan fluorida)
Golongan 4 adalah anion yang larutannya tidak bereaksi baik dengan larutan HCl
encer, larutan perak nitrat, larutan barium klorida, tetapi dapat menghilangkan warna
larutan kalium permanganat dalam suasana asam sulfat. (anion laktat dan peroksida)
Golongan 5 (golongan sisa ) adalah anion yang larutannya tidak bereaksi baik
72
dengan larutan HCl encer, larutan perak nitrat, larutan barium klorida, tidak dapat
menghilangkan warna larutan kalium permanganat. (nitrat, klorat, permanganat)
Analisis Kualitatif Kation
Analisis Kualitatif Kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat
sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. Dengan memakai reagensia golongan
secar sistematik, dapat ditetapkan ada tidaknya golongan golongan ini untuk
pemerikasaan lebih lanjut, Reagensia yang dipakai pada umumnya adalah HCl, H2S ,
(NH4)2S , (NH4)2CO3, dan masih banyak reagensia yang lain.
Klasifikasi Kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan
dari Klorida, sulfide, dan karbonat. Kelima golongan tersebut dan ciri ciri
khas golongan ini adalah sebagai berikut:
>Golongan I Kation golongan ini membentuk endapan dengan HCl encer,
>Golongan II Kation golongan ini membentuk endapan dengan Hydrogen
Sulfide. Dalam suasanan asam mineral encer. Contoh Hg22+, Cu2+ , Cd2+
>Golongan III kation golongan ini membentuk endapan dengan ammonium
Sulfide dalam suasana netral atau ammonium dan tidak bereaksi dengan HCl
Hydrogen sulfida
Contoh : Al3+ ,Fe3+ , Mn2+ ,Ni2+ ,
>Golongan IV kation ini tidak bereaksi dengan golongan I, II dan III tapi
kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya.
Ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam.
Contohnya:
Ba2+ , dan Mg2+.
>Golongan V kation kation ini merupakan kation yang tidak dapat bereaksi
Dengan reagensia reagensia golongan sebelumnya. Contoh NH4+.
 Analisa Kuantitatif
Setelah melakukan percobaan standarisasi Larutan HCl dan NaOH dengan Titrasi
Asidi Alkalimetri maka praktikan dapat menarik Kesimpulan Yaitu:
1) Reaksi yang ada pada titrasi ini adalah reaksi netralisasi yaitu reaksi antara
Asam dengan basa untuk mencapai titik ekivalen
2) Pada titrasi asam dengan basa kuat indikator yang sesuai adalah Phenolphtalen
3) Metode titrasi asidi alkalimetri dapat digunakan untuk menentukan kadar zat
Bersifat asam ataupun basa dalam sampel
4) Larutan baku yang digunakan dalam titrasi asidi alkalimetri adalah asam kuat
73
Ataupun Basa Kuat yang telah diketahui konsentrasinya secara tepat.

Setelah melakukan percobaan menetapkan Kadar Larutan dalam Campuran


(NaOH) dan Na2CO3) kita dapat mengetaui hasil kadar NaOH dan Na2CO3
dengan melakukan pengamatan 1 dan 2, bahwa setelah di titrasi terjadi perubahan
Warna.
Tujuan dari analisis Kualitatif untuk mengetahui penyusun penyusun suatu zat,
Campuran campuran suatu zat atau lautan larutan yang biasanya unsur unsur
Penyusun zat tersebut bergabung dengan yang satu dengan yang lain, sedangkan
Analisis Kuantitatif dimaksudkan untuk menentukan perbandingan relatif dari
Penyusun penyusun tersebut.
Jadi dengan demikian jelaslah bahwa kimia analitik kualitatif harus dilakukan sebelum
kimia analitik kuantitatif, karena analisa secara Kualitatif akan memberikan suatu zat yang
akan dinalisa, disamping itu juga kan membantu sebagai pemandu pada metode metode
yang kan digunkan dalam analisa secara Kuantitatif Kemungkinan Kesalahan dalam setiap
melakukan percobaan / analisis tidak Selamanya hasil yang dicapai adalah hasil yang
sebenarnya.
Hal ini dapat Disebabkan oleh hal hal berikut :
a) Kurang Telitinya praktikan dalam mereaksikan zat
b) Kurang tepat pada saat memberikan reagen reagen untuk direaksikan
c) Kurang teliti dalam melakukan uji reaksi suatu sampel
d) Penambahan reagen yang tidak sesuai
e) Kurang tepat pada saat menentukan suatu endapan yang terjadi

4.2. Saran
Saran saya ketika kita melakukan percobaan hendaknya praktikan lebih berhati ,
karena hampir sebagian besar peralatan laboratorium terbuat dari kaca, yang Bisa pecah
jika praktikan tidak hati hati dalam menggunakannya.
Selain itu untuk mengurangi kesalahan dalam mereaksikan larutan hendaknya
praktikan membaca dan mengikuti buku panduan yang telah ada serta lebih teliti dalam
mengerjakannya. Apbila adal hal dalam praktikum yang tidak di mengerti hendaknya
praktikan bertanya, kepada dosen yang bersangkutan atau Assiten Dosen yang ada.

74
LAMPIRAN

75

Das könnte Ihnen auch gefallen