Sie sind auf Seite 1von 9

MATERI AKUNTANSI PERBANKAN

Sumber ref : PAPI 2017

BAB I

Pengertian Akuntansi Perbankan


Secara umum akuntansi perbankan memiliki arti sebagai aktifitas akuntansi dalam mencatat,
menganalisa, dan melaporkan transaksi keuangan. Lebih khusus lagi terhadap kegiatan
perbankan dari bank tersebut yang nantinya akan dimanfaatkan oleh pengguna informasi
akuntansi baik dari pihak intern atau ekstern. Bank sebagai pihak perantara antara pihak yang
kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana serta pihak yang memperlancar lalu lintas
pembayaran. Laporan keuangan bank dalan akuntansi perbankan pun harus sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterima secara luas atau Teknik pembukuan, posting, dan
pencatatan semua transaksi yang dilakukan dalam kegiatan operasional suatu Bank.

Akuntansi perbankan ini sedikit berbeda dengan akuntansi perusahaan lainnya. Perbedaan ini
karena arus keluar masuk uang ke bank yang tidak seperti perusahaan lainnya. Sehingga
beberapa istilah pada akuntansi biasa harus menyesuaikan.

Perbedaan ini bisa dilihat dari definisi harta bank, modal, dan hutang bank. Harta bank ini terdiri
dari penempatan, dan penyimpanan dana dalam kredit, juga penanaman dana aktiva tetap dan
penanaman dana lainnya.

Sedangkan untuk yang termasuk dalam modal bank adalah modal saham, premium saham, laba
ditahan, dan laba atau tahun berjalan. Hutang bank sendiri adalah dana pinjaman, dana
masyarakat, dan dana lainnya.

A. SEKILAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-banking


system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API),
untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat
Indonesia. Secara bersama-sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara
sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan
kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional. Karakteristik sistem
perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem
perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek
keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan
dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi
keuangan. Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam
dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem
perbankan yang kredibel dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa
terkecuali.
Dalam konteks pengelolaan perekonomian makro, meluasnya penggunaan berbagai produk dan
instrumen keuangan syariah akan dapat merekatkan hubungan antara sektor keuangan dengan
sektor riil serta menciptakan harmonisasi di antara kedua sektor tersebut. Semakin meluasnya
penggunaan produk dan instrumen syariah disamping akan mendukung kegiatan keuangan dan
bisnis masyarakat juga akan mengurangi transaksi-transaksi yang bersifat spekulatif, sehingga
mendukung stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan, yang pada gilirannya akan
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kestabilan harga jangka menengah-
panjang.

Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan


Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah
nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong
pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang
mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka
diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan
semakin signifikan.

B. INSTITUSI PERBANKAN DI INDONESIA

Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian. Fungsi


utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta
bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional,
kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di Indonesia, terdiri atas bank umum dan BPR.

Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan operasionalnya.

BPR tidak dapat menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan kegiatan operasional yang
terbatas. Selanjutnya, dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system, yaitu bank umum dapat
melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah.

Sementara prinsip kegiatan BPR dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.

C. Prinsip Dasar Akuntansi Perbankan

Accrual basis di dalam pencatatan biaya


Cash basis di dalam pencatatan pendapatan
Dasar rancang bangun akuntansi perbankan
Harus adanya perincian dari assetnya sehingga dapat menggambarkan jumlah dana yang
diinvestasikan pada masing-masing aset tersebut
Harus adanya perincian dari hutang-hutangnya yang disusun menurut jatuh waktunya dan tingkat
kekekalannya.
Hapat menggambarkan Laba/rugi yang diperoleh dari hasil kegiatannya dengan jelas
Harus dapat menyediakan informasi secara periodik mengenai efisiensi dari hasil kegiatan
usahanya. Harus ada sistem internal control yang ketat dan harus dapat menyediakan data untuk
penguasa moneter

D. Metode Pencatatan pada Akuntansi Perbankan

Proses Akuntansi Bank pada umumnya sama dengan proses akuntansi umum, tapi banyak
diperlukaan buku pembantu umum untuk mencatat dan mengikuti arus data keuangan atas
seluruh transaksi yang terjadi pada bank. Selain itu juga banyak dijumpai dokumen -dokumen
dasar/formulir untuk mencatat setiap jenis transaksi.

Proses Akuntansi Bank dapat diilustrasikan sbb :

Transaksi hari – hari bersangkutan berikutnya – Laporan keuangan hari bersangkutan –


Pengambilan keputusan – transaksi. Proses Akuntansi Bank dapat dilakukan secara manual
ataupun Komputerisasi.

1. Manual

Semua pekerjaan mulai dari pencatatan sampai dengan pengikhtisaran dilakukan oleh tangan
manusia.
Unsur manusia memegang peranan penting dalam menjalankan proses akuntansi.
Kecermatan dan ketepatan waktu dalam mencatat data keuangan dan penyajian laporan
keuangan merupakan hal yangb kritis.
Perlu pemisahan antara petugas yang menyiapkan buku harian, jurnal dan buku besar.

2. Komputerisasi

Hanya melibatkan tangan manusia dalam proses key-in ( mencatat dokumen bisnis) kedalam
komputer.
Kecermatan dan ketepatan waktu pencatatan dan penyajian informasi keuangan terjamin oleh
komputer.
Unsur yang palin kritis adalah program komputer yang digunakan dalam memproses kegiatan
akuntansi.
Penerapan Teknologi Informasi pada Sistem Perbankan Saat Ini
Semakin majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai mengunakan teknologi
berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. yang tadinya melayani
nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke cabang2 bank yang disediakan oleh bank
yang dia gunakan untuk menabung/infertasi menjadi lebih mudah karena bank mulai
mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet
bahkan dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank. Dalam dunia
perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi
bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa
seperti :
Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.- Adanya ATM ( Auto
Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
Penggunaan Database di bank – bank.
Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.

E. Pencatatan Biaya Berbasis Akrual

Biaya yang masuk dalam bank terus ada setiap harinya. Biaya dana adalah biaya terbesar yang
menjadi perhatian dari bank. Besar kecilnya dana ini ditentukn dengan seberapa lama biaya
tersebut digunakan dan bagaimana tingkat bunga dana tersebut.

Disamping itu terdapat juga biaya prepaid expense dan deffered changes yang termasuk dalam
biaya operasional bank. Semua biaya ini memiliki sifat yang sama yaitu terus berkembang
seiring waktu. Karena itu penanganan akuntansi yang tepat terhadap biaya ini adalah secara
akrual.

F. Pencatatan Pendapatan Berbasis Cash

Bisa dibilang pendapatan utama dati bank adalah melalui kredit. Dengan cara kerja yang sama
dengan biaya, semakin besar tingkat bunga dan lama penggunaan kredit oleh debitur, akan
semakin besar juga pendapatan dari bank.

Namun sayang nya praktek perkreditan di Indonesia masih berpotensi kegagalan karena terlalu
besarnya risiko yang ada. Untuk itu bank memerlukan tindakan pencegahan dengan melakukan
pencatatan berbasis cash.

Dimana ketika pihak bank belum menerima komisi secara tunai maka tidak dicatat sebagai
pendapatan melainkan tagihan. Sehingga dapat mencegah risiko yang diterima bank menjadi
semakin besar.

G. Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)

Sehubungan dengan dilakukannya penyempurnaan oleh Ikatan Akuntan Indonesia terhadap


beberapa Standar Akuntansi Keuangan yang saat ini berlaku, maka PAPI yang merupakan
penjabaran lebih lanjut dari PSAK yang relevan untuk industri perbankan juga perlu disesuaikan,
termasuk penyesuaian terkait dengan penerbitan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang akan berlaku sejak 1 Januari 2010.

PAPI disusun dengan kerjasama antara Bank Indonesia, perbankan, dan Ikatan Akuntan
Indonesia. Dengan PAPI diharapkan dapat terjadi peningkatan transparansi kondisi keuangan
bank sehingga laporan keuangan bank menjadi semakin relevan, komprehensif, andal, dan dapat
diperbandingkan.
Pemberlakuan PAPI 2008 diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/4/DPNP tanggal
27 Januari 2009 perihal Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. Sebagai petunjuk
pelaksanaan dari PSAK maka untuk hal-hal yang tidak diatur dalam PAPI tetap mengacu kepada
PSAK yang berlaku.

Cara penyusunan laporan akuntansi perbankan pun berbeda dengan akuntansi pada biasanya.
Sehingga dibentuklah kerjasama antara Ikantan Akuntansi Indonesia, perbankan, dan Bank
Indonesia.

H. Persamaan Akuntansi Bank

Harta Bank = Hutang + Modal

Harta Bank :

1. Penempatan dana dalam kredit


2. Penyaluran dana dalam kredit
3. Penanaman dana aktiva tetap
4. Penanaman lain

Hutang Bank :

1. Dana Masyarakat
2. Dana pinjaman
3. Dana lainya

Modal Bank :

1. Modal saham
2. Premium saham
3. Laba ditahan
4. Laba atau tahun berjalan

I. Laporan Keuangan Bank

Laporan keuangan Bank sama dengan laporan keuangan perusahaan lainya, yaitu terdiri dari
neraca, perhitungan laba – rugi, laporan laba ditahan, dan laporan perubahan posisi keuangan.
Neraca bank menunjukkan posisi keuangan satu bank pada suatu saat tertentu. Ikhtisar laba rugi
menunjukkan hasil kegiatan atau operasional suatu bank selama periode tertentu. Ikhtisar
perubahan posisi keuangan menunjukkan dari mana saja sumber pendanaan bank dan kemana
saja dana tersebut disalurkan.
J. Tujuan Laporan Keuangan Bank

Tujuan adanya laporan Keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang dapat :
Dipercaya mengenai posisi keuangan perusahaan
Dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
Membantu pihak yang berkepentingan untuk menilai atau meng-interpretasikan kondisi dan
potensi perusahan disesuaikan dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
laporan keuangan yang bersangkutan.

Bentuk laporan yang dihasilkan dalam bank terdiri :

1. Laporan Neraca,
2. Laporan perhitungan laba rugi
3. Laporan perubahan posisi keuangan

Bagi bank ada laporan tambahan untuk menyimpan data yang belum mempengaruhi Neraca,
namun sudah harus di perhitungkan oleh pihak Bank, yaitu: Laporan Rekening Administrasi.

AKTIVA / ASSET

Yaitu alokasi atau penggunaan dana (use of Fund)

Monetary Assets,
Yaitu uang tunai, surat berharga, tagihan-tagihan

Non Monetary Asset


Yaitu gedung (fixed Asset), inventaris kantor

PASIVA
Yaitu Sumber dana

Volatile liability,
yaitu sewaktu-waktu di tagih

Giro, Tabungan, Deposito Jatuh tempo


Non Volatile liability,
Yaitu Deposito belum Jatuh tempo, Modal Akuntansi Perbankan

Prinsip Penjurnalan Laporan Laba Rugi Pendapatan


( + ) Kredit
( – ) Debet
Biaya
( – ) Debet
( + ) Kredit
k. Sistem Akuntansi Perbankan

Sasaran Sistem Akuntansi Perbankan :

1. Sebagai sistem akuntansi manajemen


2. Sebagai sistem costing
3. Sebagai sistem pengawasan
4. Sebagai sistem laporan kepada penguasa moneter

BAB II

SUMBER DANA BANK (DANA PIHAK KESATU, KEDUA, KETIGA)

1. Pengertian Sumber Dana Bank

Sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana yang digunakan untuk membiayai
kegiatan operasi bank tersebut. Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan di mana
kegiatan sehari-harinya adalh bergerak dibidang keuangan, maka sumber-sumber dana juga tidak
terlepas dari bidang keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang
(memberikan pinjaman), bank harus lebih dahulu membeli uang (menghimpun dana), sehingga
dari selisih bunga tersebut bank memperoleh keuntungan.
Kemampuan bank memperoleh sumber-sumber dana yang diinginkan sangat mempengaruhi
kelanjutan usaha bank. Dalam mencari sumber dana, bank harus mempertimbangkan beberapa
faktor seperti kemudahan untuk memperoleh dana tersebut, jangka waktu sumber dana serta
biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh dana tersebut. Dalam hal ini, bank harus pintar
menentukan untuk apa dana tersebut digunakan, seberapa besar dana yang dibutuhkan, sehingga
tidak salah dalam menentukan pilihan.

2. Jenis-jenis Sumber Dana Bank

Jenis-jenis sumber dana bank terdiri dari :


1. Dana yang berasal dari Bank itu sendiri.
2. Dana yang berasal dari lembaga lain.
3. Dana yang berasal dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga).

Ad 1. Dana yang berasal dari bank itu sendiri.


Sumber dana ini berasal dari modal bank itu sendiri. Modal sendiri maksudnya adalah modal
setoran dari para pemegang sahamnya. Apabila saham yang terdapat belum habis terjual,
sedangkan kebutuhan akan dana masih perlu, maka dapat dilakukan dengan menjual saham
kepada pemegang saham lama.

Secara garis besar dapat disimpulkan sumber dana yang berasal dari bank itu sendiri terdiri dari :
a. Setoran modal dari pemegang saham.
Dalam hal ini pemilik saham lama dapat menyetor dana tambahan atau membeli saham yang
dikeluarkan oleh perusahaan.
b. Cadangan-cadangan bank.
Merupakan cadangan laba tahun sebelumnya yang tidak dibagi kepada pemegang saham.
Digunakan untuk antisipasi laba masa yang akan datang.
c. Laba bank yang belum dibagi.
Merupakan laba yang memang belm dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.
d. Agio Saham.

Ad 2. Dana yang bersumber dari lembaga lain.

Sumber dana ini merupakan sumber dana tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam
pencarian dana selain dana pihak ketiga dan dana yang berasal dari bank sendiri. Pencarian dana
ini relative lebih mahal dan hanya sementara waktu. Dana ini digunakan untuk membiayai
transaksi-transaksi tertentu.

Sumber dana ini terdiri dari :


a. Kredit Likuiditas Bank Indonesia.
Merupakan kredit yang diberikan oleh BI kepada bank yang membutuhkan dana guna memenuhi
penarikan-penarikan yang dilakukan oleh nasabah.
b. Pinjaman Antar Bank.
Untuk memenuhi kebutuhan dananya, bank dapat pula melakukan pinjaman dari bank lainnya.
c. Surat Berharga Pasar Uang.
Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU dan kemudian diperjualbelikan kepada pihak
yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non-keuangan.

Ad 3. Sumber Dana Masyarakat (Dana Pihak Ketiga).

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting dalam kegiatan operasi suatu bank dan
merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.
Pentingnya sumber dana dari masyarakat luas disebabkan sumber dana dari masyarakat
merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank. Sumber dana yang yang disebut juga
dengan “Dana Pihak Ketiga” ini disamping mudah mencarinya juga tersedia banyak di
masyarakat.
Untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, bank dapat menawarkan berbagai jenis
simpanan. Pembagian jenis simpanan kedalam beberapa jenis dimaksudkan agar para nasabah
mmpunyai banyak pilihan sesuai dengan tujuannya masing-masing.

Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi kedalam tiga jenis, yaitu :
a. Simpanan Giro (Demand Deposit)
b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
c. Simpanan Deposito (Time Deposit)

Ad a. Simpanan Giro

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor. 10 Tahun 1998, Simpanan Giro adalah simpanan
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro dan sarana
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank
dalam bentuk giro, deposito berjangka, tabungan.
Simpanan giro merupakan simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Pengertian
penarikan dapat dilakukan setiap saat, yaitu uang yang disimpan dalam rekening giro dapat
ditarik berkali-kali dalam sehari selama saldo mencukupi.
Penarikan uang di rekening giro dapat menggunakan sarana penarikan berupa cek dan bilyet
giro. Apabila penarikan dilakukan secara tunai, maka sarana penarikannya menggunakan cek.
Sedangkan penarikan non-tunai menggunakan bilyet giro.

Ad b. Tabungan

Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor. 10 Tahun 1998 adalah


simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat yang telah disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan menggunakan cek maupun bilyet giro.

Ad c. Simpanan Deposito

Deposito berjangka merupakan produk perbankan yang dipilih nasabah untuk melakukan
investasi dalam bentuk surat berharga. Pemilik deposito disebut dengan deposan. Kepada setiap
deposan akan diberikan imbalan bunga atas depositonya. Bagi bank, bunga yang diberikan
kepada deposan merupakanbung tertinggi jika dibandingka dengan tabungan dan giro, sehingga
deposito oleh sebagian bank dianggap sebagai “dana mahal”.
Pengertian deposito menurut Undang-Undang Perbankan Nomor. 10 Tahun 1998 adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian
nasabah dengan bank.

Das könnte Ihnen auch gefallen