Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
A. Hasil
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
RSUD Bendan Kota pekalongan merupakan sebuah Rumah Sakit
yang dimiliki oleh Pemkab Kota pekalongan yang berupa Rumah Sakit
Umum, yang dinaungi dibawah Pemkab Kota Pekalongan dan berlokasi
di Jl. Sriwijaya No. 2, Pekalongan, Kota Pekalongan, Indonesia.
RSUD Bendan merupakan termasuk Rumah Sakit Tipe C dan telah
Lulus akreditasi Rumah Sakit setelah mengadakan metode akreditasi
Rumah Sakit seluruh Indonesia dengan proses pentahapan I (5
pelayanan). Rumah Sakit ini telah terdaftar dengan nomor surat ijin
445/153/2015 dan tanggal surat ijin 03/03/2015 dari Walikota
Pekalongan dengan bersifat tetap, dan berlaku sampai dengan 5 tahun.
Ada beberapa ruangan rawat inap di RSUD Bendan Kota
Pekalongan diantaranya ruang perawatan kelas III yaitu bernama Ruang
Jlamprang dan Buketan, ruang perawatan kelas II yaitu bernama Ruang
Sekar Jagad, Ruang perawaatan kelas I dan kelas utama yaitu Ruang
Truntum, ruang perawatan kelas VIP yaitu Ruang Terang Bulan, Ruang
VK, Ruang Perinatoloogi, Ruang Nifas, Ruang ICU dan Ruang NICU.
Ruang Buketan adalah salah satu ruang perawatan yang ada di
RSUD Bendan Kota Pekalongan, Ruang Buketan digunakan untuk
perawatan penyakit dalam baik wanita maupun pria. Ruang Buketan
merupakan perawatan kelas tiga yang terbagi menjadi tiga, yaitu ruang
satu dan dua untuk wanita dan ruang tiga untuk pria.
29
30
c. Perumusan Masalah
Diagnosa keperawatan yang muncul dari haril pengkajian adalah
kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan hipertensi berhubungan
34
d. Rencana Keperawatan
Perencanaan keperawatan dibuat oleh penulis pada tanggal 20
April 2018 yang meliputi tujuan, kriteria hasil, dan rencana tindakan.
Adapun tujuan yang akan dicapai dari tindakan keperawatan yang
dilakukan 3x24 jam diharapkan pengetahuan pasien dan keluarga
tentang penatalaksanaan hipertensi baik dengan kriteria hasil pasien
dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit,
penatalaksanaan hipertensi secara farmakologis dan non
farmakologis, pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa
yang dijelaskan, pasien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan
yang diberikan penulis setiap selesaai dilakukan tindakan
keperawatan. Rencana keperawatan yang yang disusun oleh penulis
untuk diagnosa kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan
hipertensi adalah :
Tumbuhkan sikap saling percaya dan perhatian, berikan
penilaian tingkat pengetahuan penatalaksanaan hipertensi, berikan
pendidikan kesehatan tentang penyakit dan penatalaksanaan
hipertensi dengan cara ceramah menggunakan lembar balik dan
leaflet, gunakan bahasa yang mudah dipahami pasien, ukur tekanan
darah pasien
35
e. Implementasi
Pada hari Jumat,tanggal 20 April 2018
Pada jam 13.00 WIB dilakukan tindakan membina hubungan
saling percaya yang dilakukan penulis dengan respon pasien mau
menperkenalkan diri bahwa ia bernama Ny.S
Setelah itu pada jam 17.30 WIB memberikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien tentang penatalaksanaan hipertensi
dengan kuesioner, yang dilakukan oleh penulis, dengan respon
pasien hanya bisa menjawab 10 pertanyaan dengan benar dari 20
pertanyaan yang diberikan.
Kemudian pada jam 19.00 WIB memberikan pendidikan
kesehatan tentang pengertian, penyebab, tanda gejala dan
komplikasi hipertensi, respon pasien mendengarkan dengan penuh
perhatian, yang dilakukan oleh penulis dengan respon pasien
mengatakan sudah paham mengenai pengertian, penyebab, tanda
gejala dan komplikasi hipertensi.
Pada jam 19.20 WIB dilakukan tindakan menganjurkan pasien
untuk bertanya tentang hal yang belum jelas, yang dilakukan oleh
penulis dengan respon pasien bertanya apakah penyakitnya bisa
disembuhkan.
Pada jam 19.25 WIB dilakukan tindakan memberikan
pertanyaan tentang apa yang sudah dijelaskan, yang dilakukan oleh
penulis dengan respon pasien dapat menjawab pertanyaan dengan
benar.
paham dengan apa yang dijelaskan dan dia biasa minum obat
captopril dengan teratur sesuai petunjuk dari dokter.
Setelah itu pada jam 13.05 dilakukan tindakan menganjurkan
pasien untuk bertanya tentang hal yang belum jelas yang dilakuakan
oleh penulis deengan respon pasien tidak ada yang ditanyakan sudah
jelas semua.
Kemudian pada jam 13.10 memberikan pertanyaan tentang apa
yang sudah dijelaskan yang dilakukan oleh penulis dengan respon
pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan.
Pada jam 15.00 dilakukan tindakan pemantauan tanda-tanda
vital yang dilakukan oleh penulis dengan respon pasien mengatakan
mau dilakukan tindakan, tekanan darah pasien 165/84 mmHg, nadi
78 kali permenit, suhu 36 dan respiraasi 20 kali permenit
f. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada hari ketiga pada jam 20 .00 WIB pada
hari minggu tanggal 22 April 2018 didapatkan hasil sebagai berikut
data subjektif pasien dan keluarga mengatakan dapat memahami
penyakit dan penatalaksanaan hipertensi bahwa ada 2 penanganan
atau penatalaksanaan hipertensi yaitu dengan penatalaksanaan
farmakologis yaitu dengan obat dan non farmakologi atau perubahan
gaya hidup . Data objektif pasien dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan penulis dengan benar dan ketika diberikan kuesioner
tentang penatalaksanaan hipertensi pasien mampu menjawab 17
benar dari 20 pertanyaan kuesioner tentang penatalaksanaan
hipertensi jika menggunakan rumus maka jawaban benar dibagi
semua jumlah soal yaitu 20 dikali 100% maka hasil yang didapat
adalah 85% yang berarti pasien dikategorikan memiliki pengetahuan
baik. Analisa (A) masalah kurang pengetahuan tentang
penatalaksanaan hipertensi teratasi. Planning (P) intervensi
dihentikan
b. Pengkajian
1) Riwayat Keperawatan Sekarang
Keluhan utama yang dirasakan pasien pada saat pengkajian
adalah pasien mengatakan pusing. Riwayat kesehatan saat ini
pasien mengatakan nyeri kepala (pusing) , perut terasa mual dan
muntah 2 kali, dan lemas sejak kurang lebih 2 bulan sebelum
masuk rumah sakit yaitu pada februari 2018 kemudian karena
sakit kepala yang tidak tertahankan pasien kemudian langsung
dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit untuk mendapatkan
penganganan lebih lanjut pada tanggal 19 April 2018 pada jam
17.00 WIB.
Pada saat di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Bendan
pasien mengeluh pusing, lemas dan mual, kesadaran
composmentis, keadaan umum (ku) sedang, tanda-tanda vital
(ttv) tekanan darah 160/100 mmHg, nadi 72 x/menit, suhu 36,2
0
C, respirasi rate 20x/menit dan saturasi oksigen 98 %. Ketika di
IGD pasien mendapatkan tindakan pemasangan infuse asering
20 tpm, captopril 25 miligram (mg),amlodipin 0,01 via IV,dan
ondansentron 8 mg via IV, setelah itu dipindah ke ruang buketan
pada jam 19.00 WIB.
Riwayat kesehatan masa lalu pasien mengatakan sudah
lama menderita hipertensi namun hanya memeriksakannya jika
badannya terasa tidak enak dan sudah 3 kali ini dirawat dirumah
sakit, namun baru kali ini dirawat karena hipertensi. Riwayat
kesehatan keluarga pasien mengatakan dikeluarganya ada yang
mempunyai penyakit hipertensi yaitu ayahnya tetapi
dikeluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular
39
4) Pemeriksaan penunjang
Dari hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 19 April
2018 didapatkan hasil hematologi, darah lengkap adalah
hemogloblin 11,3 gr/dl, hematokrit 34,2 %, leukosit 7,92^3/ul,
trombosit 194 10^3/ul , dan eritrosit 4,2 10^6/ul . Indeks
eritrosit meliputi MCV 83,4 fL L, MCH 27,6 pg L, MCHC 33,0
g/dl, RDW-CV 13,8 %, RDW-SD 42 fl, PDW 16,3 fl, MPV 12,3
fl, dan P-LCR H. 44,7 %. Pada bagian hitung jenis (Diff) yang
meliputi eosinofil 3,40 %, basofil 0,10 %, neutrofil 54,20 %,
limfosit 24,10 %, monosit 18,20 %, dengan golongan darah O
rhesus. Dan bagian kimia klinik seperti pemeriksaan glukosa
sewaktu 137 mg/dl,
5) Terapi
Ada beberapa terapi pengobatan yang didapat oleh Ny.N
antara lain infuse Asering 20 tpm, injeksi Omeprazole 1 ampul
setiap 12 jam, injeksi ondansentron 1 ampul setiap 8 jam,
sulkrafat sirup 1 sendok makan 2 kali sehari, hepamax 1 sendok
makan 2 kali sehari, flunarizine 1 sendok makan 2 kali sehari,
amlodipin 5 mg setiap 24 jam, candesartan 18 mg setiap 24 jam
c. Diagnosa keperawatan
Diagnosa yang diambil penulis adalah kurang pengetahuan
tentang penatalaksanaan hipertensi berhubungan dengan kurangnya
informasi tentang proses penyakit dan perawatan diri ditandai
dengan pasien mengatakan dirinya tidak tahu penanganan darah
tinggi dia hanya berobat jika merasakan tidak enak badan. Dan dia
masih memakan segala jenis makanan baik asin, berlemak. Ketika
diberikan kuesioner pertanyaan tentang penatalaksanaan hipertensi
pasien hanya dapat menjawab 7 pertanyaan dengan benar jika
menggunakan rumus maka jawaban benar dibagi semua jumlah soal
yaitu 20 dikali 100% maka hasil yang didapat adalah 35%.
42
d. Rencana Keperawatan
Perencanaan keperawatan dibuat oleh penulis pada tanggal 20
April 2018 yang meliputi tujuan, kriteria hasil, dan rencana tindakan.
Adapun tujuan yang akan dicapai dari pendidikan kesehatan yang
dilakukan 3x24 jam diharapkan pengetahuan pasien dan keluarga
tentang penatalaksanaan pasien baik dengan kriteria hasil pasien dan
keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, penatalaksanaan
hipertensi secara farmakologis dan non farmakologis, pasien dan
keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan, pasien
dan keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diberikan penulis
setiap selesai dilakukan tindakan keperawatan. Rencana keperawatan
yang yang disusun oleh penulis untuk diagnosa kurang pengetahuan
tentang penatalaksanaan hipertensi adalah :
Tumbuhkan sikap saling percaya dan perhatian, berikan
penilaian tingkat pengetahuan penatalaksanaan hipertensi, berikan
pendidikan kesehatan tentang penyakit dan penatalaksanaan
hipertensi dengan cara ceramah menggunakan lembar balik dan
leaflet, gunakan bahasa yang mudah dipahami pasien, ukur tekanan
darah pasien
e. Implementasi
Pada hari Jumat 21 April 2018
Pada jam 13.45 WIB dilakukan tindakan membina hubungan
saling percaya yang dilakukan oleh penulis dengan respon pasien
mau menperkenalkan diri bahwa ia bernama Ny.N.
Setelah itu pada jam 17.45 WIB memberikan penilaian tingkat
pengetahuan pasien tentang penatalaksanaan hipertensi dengan
kuesioner yang dilakukan oleh penulis dengan respon pasien hanya
bisa menjawab 7 pertanyaan dengan benar dari 20 pertanyaan yang
diberikan.
43
f. Evaluasi.
Evaluasi pada hari ketiga dilakukan pada jam 20.20 WIB pada
hari minggu tanggal 22 April 2018 didapatkan hasil sebagai berikut
data subjektif : pasien dan keluarga mengatakan dapat memahami
penyakit dan penatalaksanan hipertensi. Data objektif : pasien dan
kelurga dapat menjawab pertanyaan yang diajukan penulis dengan
benar dan ketika diberikan kuesioner tentang penatalaksanaan
hipertensi pasien mampu menjawab 16 benar dari 20 pertanyaan
kuesioner tentang penatalaksanaan hipertensi jika menggunakan
rumus maka jawaban benar dibagi semua jumlah soal yaitu 20 dikali
100% maka hasil yang didapat adalah 80% yang berarti pasien
dikategorikan memiliki pengetahuan baik. Analisa (A) masalah
kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan hipertensi teratasi.
Planning (P) : intervensi dihentikan
B. Pembahasan
Pada bab ini akan membahas dan menganalisa tentang kesenjangan kasus
dan teori, dengan kasus yang di laporkan yaitu kurang pengetahuan tentang
45
2. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan konsep teori tentang hipertensi didapatkan diagnosa
kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan hipertensi berhubungan
dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit dan perawatan diri
data fokus yang didapatkan pada pasien I meliputi subjektif pasien
mengatakan belum mengetahui caranya agar tekanan darahnya tidak
tinggi padahal pasien sudah minum captopril. Pasien mengatakan masih
suka makan asin karena jika tidak asin makanan terasa hambar. Dan dari
data objektif pasien hanya mampu menjawab 10 benar dari 20 pertanyaan
kuesioner tentang penatalaksanaan hipertensi jika menggunakan rumus
maka jawaban benar dibagi semua jumlah soal yaitu 20 dikali 100%
47
maka hasil yang didapat adalah 50%. Pada pasien II didapatkan data
fokus pasien mengatakan dirinya tidak tahu penanganan darah tinggi
pasien hanya berobat jika merasakan tidak enak badan pasien masih
memakan segala jenis makanan baik asin, berlemak. Ketika diberikan
kuesioner pertanyaan tentang penatalaksanaan hipertensi pasien hanya
dapat menjawab 7 pertanyaan dengan benar jika menggunakan rumus
maka jawaban benar dibagi semua jumlah soal yaitu 20 dikali 100%
maka hasil yang didapat adalah 35%.
Diagnosa tersebut sesuai dengan teori menurut Andra Saferi Wijaya
(2013) yang menyebutkan bahwa diagnosa yang mungkin muncul pada
pasien hipertensi adalah kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan
hipertensi berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit dan perawatan diri.
Diagnosa ini ditegakkakan karena menurut penulis semua tindakan
harus didasari dengan tahu terlebih dahulu karena dari pengetahuan
pasien tentang penatalaksanaan hipertensi guna dalam merawat diri,
menghindari dari hal-hal yang tidak diperbolehkkan sehingga
menyebabkan komplikasi dari penyakit hipertensinya
3. Rencana Keperawatan
Perencanaan keperawaatan dibuat sama oleh penulis pada kedua
pasien sesuai dengan teori menurut Eny Melliya (2010) dan dilakukan
pada tanggal 20 April 2018 yang berfokus pada kurang pengetahuan
tentang penatalaksanaan hipertensi yang meliputi tujuan, kriteria hasil,
dan rencana tindakan. Adapun tujuan yang akan dicapai dari pendidikan
kesehatan yang dilakukan 3x24 jam diharapkan pengetahuan pasien dan
keluarga tentang penatalaksanaan hipertensi baik dengan kriteria hasil
pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit,
penatalaksanaan hipertensi secara farmakologis dan non farmakologis,
pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan
perawat, pasien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan yang
48
4. Implementasi
Sesuai dengan rencana tindakan dan tujuan yang telah disusun,
pelaksanaan dilakukan selama tiga hari pada kedua pasien yang dimulai
pada tanggal 20 April 2018 sampai dengan 22 April 2018
Dalam pelaksanaanya, seluruh rencana keperawatan pada diagnosa
kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan hipertensi telah dilakukan
sesuai dengan rencana
Pada hari pertama membina hubungan saling percaya, memantau
tanda-tanda vital, memberikan penilaian tingkat pengetahuan pasien
tentang penatalaksanaan hipertensi dengan kuesioner, memberikan
pendidikan kesehatan tentang pengertian, penyebab, tanda gejala dan
komplikasi hipertensi, menganjurkan pasien untuk bertanya tentang hal
yang belum jelas yang dilakukan oleh penulis, memberikan pertanyaan
tentang apa yang sudah dijelaskan.
Pada hari kedua melakukan pendidikan kesehatan tentang
penatalaksanaan farmakologis, memberikan pertanyaan tentang apa yang
sudah dijelaskan, pemantauan tanda-tanda vital
Pada hari ketiga melakukan pendidikan kesehatan tentang
penatalaksanaan non farmakologis, memberikan pertanyaan tentang apa
yang sudah dijelaskan yang dilakakukan oleh penulis dengan respon
pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar, memantauan tanda-
tanda vital.
49
5. Evaluasi
Evaluasi ini merupakan catatan perkembangan yang terdiri dari
subjektif (S), objektif (O), analisa (A), dan planning (P).
Setelah melakukan tindakan keperawatan selama tiga hari pada
kedua pasien, pada hari ketiga pada tanggal 22 April 2018, penulis
melakukkan evaluasi dan didapatkan hasil pada pasien I (Ny.S) respon
subjektif pasien dan keluarga mengatakan dapat memahami penyakit dan
penatalaksanaan hipertensi bahwa ada 2 penanganan atau
penatalaksanaan hipertensi yaitu dengan penatalaksanaan farmakologis
yaitu dengan obat dan non farmakologi atau perubahan gaya hidup .
Respon objektif pasien dan keluarga dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan penulis dengan benar dan ketika diberikan kuesioner tentang
penatalaksanaan hipertensi pasien mampu menjawab 17 benar dari 20
pertanyaan kuesioner tentang penatalaksanaan hipertensi jika
menggunakan rumus maka jawaban benar dibagi semua jumlah soal yaitu
20 dikali 100% maka hasil yang didapat adalah 85% yang berarti pasien
dikategorikan memiliki pengetahuan baik. Analisa (A) masalah kurang
pengetahuan tentang penatalaksanaan hipertensi teratasi. Planning (P)
atau rencana tindak lanjut yaitu intervensi dihentikan.
Kemudian Pada Ny.S respon subjektif pasien dan keluarga
mengatakan dapat memahami penyakit dan penatalaksanan hipertensi.
Respon objektif pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan
penulis dengan benar dan ketika diberikan kuesioner tentang
penatalaksanaan hipertensi pasien dan keluarga mampu menjawab 16
benar dari 20 pertanyaan kuesioner tentang penatalaksanaan hipertensi
jika menggunakan rumus maka jawaban benar dibagi semua jumlah soal
yaitu 20 dikali 100% maka hasil yang didapat adalah 80% yang berarti
pasien dikategorikan memiliki pengetahuan baik. Analisa (A) masalah
kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan hipertensi teratasi. Planning
(P) atau rencana tindaklanjut yaitu intervensi dihentikan.
50
C. Keterbatasan
Pada kegiatan penyusunan studi kasus ini terdapat hambatan yaitu pada
saat dilakukan pengkajian pada pasien kedua (Ny. N) kurang kooperatif pada
saat diberikan kuesioner tentang penatalaksanaan hipertensi karena
kondisinya yang lemas, tetapi bisa dilanjutkan kembali setelah pasien merasa
sudah membaik.
Kasus yang diambil merupakan kasus yang mudah dijumpai
dimasyarakat, sehingga dalam memperoleh data dan melakukan intervensi
keperawatan sampai dengan evaluasi tidak terdapat kendala yang berarti bagi
penulis.