Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PT. A
PT. A
PT. B
2. Konsolidasi.
1
Konsolidasi yaitu satu bentuk penggabungan usaha dimana satu perusahaan baru
dibentuk untuk mengambil alih semua aktiva dan operasi dari dua atau lebih
perusahaan lain yang kemudian dibubarkan.
PT. A
PT. C
PT. B
3. Akuisisi
Akuisisi yaitu satu bentuk penggabungan usaha dimana satu perusahaan mengakuisisi
saham berhak suara perusahaan lain dan kedua perusahaan tetap beroperasi sebagai
entitas hukum yang berdiri sendiri, tetapi timbul hubungan induk-anak (parent-
subsidiary).
PT A PT A
PT B PT B
2
Masing-masing metode dalam penggabungan usaha menentukan konsep yang berbeda dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Namun sejak tahun 2001 FASB telah
menghapuskan metode penyatuan kepemilikan sehingga hanya metode pembelian yang
diperbolehkan untuk dipergunakan dalam penggabungan usaha. Dalam bab-bab selanjutnya
akan dibahas mengenai penyusunan laporan keuangan konsolidasi dengan menggunakan
metode pembelian. Berikut akan diilustrasikan mengenai aplikasi akuntansi untuk kedua
metode di atas.
3
PT A melanjutkan usaha, sehingga PT B perlu untuk membuat ayat jurnal
berikut untuk mencatat pembubaran perusahaannya :
Modal Saham @ Rp 10.000,- Rp 50.000.000,-
Tambahan Modal Disetor 30.000.000,-
Laba Ditahan 40.000.000,-
Aktiva Bersih Rp 120.000.000,-
4
2. Metode Pembelian
Untuk mengilustrasikan aplikasi akuntansi penggabungan usaha untuk metode
pembelian, berikut asumsi yang diperlukan :
Berikut ayat jurnal yang dibuat oleh PT A untuk mencatat penerbitan 100.000 lembar
saham dan untuk mencatat biaya tambahan lainnya yang dikeluarkan oleh PT A dalam
penggabungan usaha dengan PT B :
- Untuk mencatat penerbitan 100.000 lembar saham :
Investasi pada PT B Rp 1.500.000.000,-
Modal Saham @ Rp 10.000,- Rp 1.000.000.000,-
Tambahan Modal Disetor 500.000.000,-
Jika PT B dibubarkan, berikut ayat jurnal yang perlu dibuat PT A untuk mengakui
Aktiva dan kewajiban PT B dan mencatat timbulnya Goodwill yang merupakan selisih
antara biaya investasi dengan aktiva bersih yang diperoleh PT A :
5
Aktiva Rp 1.600.000.000,-
Goodwill 10.000.000,-
Kewajiban Rp 100.000.000,-
Investasi pada PT B 1.510.000.000,-
Urgensi perusahaan yang memiliki satu atau lebih anak perusahaan untuk membuat Laporan
Keuangan Konsolidasi mengacu pada PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Konsolidasi,”
paragraph 04 :
“Para pengguna laporan keuangan pada umumnya ingin mengetahui dan mendapatkan
informasi tentang posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas dari suatu kelompok
perusahaan secara keseluruhan. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi melalui penyajian
laporan keuangan konsolidasi yang menyajikan informasi keuangan dari suatu
kelompok perusahaan sebagai satu kesatuan ekonomi meskipun masing-masing
perusahaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang terpisah
satu sama lain.”
6
sama dengan perusahaan induk. Apabila penyesuaian tanggal tersebut tidak dapat
dilakukan, laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dapat
juga digunakan untuk tujuan konsolidasi sepanjang perbedaan tanggal pelaporan
tersebut tidak lebih dari 3 (tiga) bulan. Sesuai dengan asas konsistensi, baik jangka
waktu periode laporan maupun perbedaan dalam tanggal pelaporan harus selalu sama
dari waktu ke waktu.”
Soal 1
PT Dewi dan PT Bintari melakukan penggabungan usaha yang dipertanggungjawabkan secara
penyatuan kepemilikan dimana PT Bintari dibubarkan. Aktiva bersih dan ekuitas pemegang
saham kedua perusahaan sesaat sebelum penyatuan adalah sebagai berikut:
PT Dewi PT Bintari
(Dalam 000) (Dalam 000)
Aktiva Bersih Rp 1.000.000 Rp 800.000
Modal Saham, nominal Rp 10.000 Rp 400.000 Rp 200.000
Tambahan Modal Disetor 200.000 300.000
Total Modal Disetor 600.000 500.000
Laba Ditahan 400.000 300.000
Total ekuitas pemegang saham Rp 1.000.000 Rp 800.000
Diminta:
1. Siapkan ayat jurnal pada buku PT Dewi untuk mencatat penyatuan dengan PT Bintari,
Jika PT dewi menerbitkan 36.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 10.000
dalam pertukaran dengan semua saham biasa PT Dewi.
2. Siapkan ayat jurnal pada buku PT Dewi untuk mencatat penyatuan dengan PT Bintari,
Jika PT dewi menerbitkan 75.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 10.000
dalam pertukaran dengan semua saham biasa PT Dewi.
Jawab:
7
Soal 2
Informasi untuk PT Sriwijaya dan PT Brawijaya pada tanggal 1 Juli 19x7. Harga pasar saham
biasa PT Sriwijaya pada tanggal 1 Juli 19x7 adalah Rp 35.000 per lembar.
Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar
PT Sriwijaya PT Brawijaya PT Brawijaya
(Dalam 000) (Dalam 000) (Dalam 000)
Aktiva lancar Rp 24.000.000 Rp 8.000.000 Rp. 9.000.000
Aktiva tetap 26.000.000 22.000.000 26.000.000
Total Aktiva Rp 50.000.000 Rp 30.000.000 Rp 35.000.000
Kewajiban Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
Modal Saham, @ Rp 10.000 20.000.000 10.000.000
Tambahan Modal Disetor 1.000.000 1.000.000
Laba Ditahan 14.000.000 14.000.000
Total ekuitas Rp 50.000.000 Rp 30.000.000
Diminta:
1. Diasumsikan bahwa PT Sriwijaya menerbitkan 1.000.000 lembar sahamnya untuk
semua saham beredar PT Brawijaya pada tanggal 1 Juli 19x7 dalam suatu
penggabungan usaha secara pembelian dimana PT Brawijaya dibubarkan.
a. Hitung Goodwill dari penggabungan usaha tersebut.
b. Siapkan ayat jurnal untuk mencatat penggabungan.
c. Tentukan total modal disetor PT Sriwijaya sesaat setelah penggabungan usaha.
Jawab:
2. Diasumsikan bahwa PT Sriwijaya menerbitkan 500.000 lembar sahamnya untuk
semua saham beredar PT Brawijaya pada tanggal 1 Juli 19x7 dalam suatu
penggabungan usaha secara pembelian dimana PT Brawijaya dibubarkan.
a. Tentukan kelebihan atau kekurangan biaya investasi terhadap nilai wajar aktiva
bersih yang diperoleh.
b. Siapkan ayat jurnal untuk mencatat penggabungan.
c. Tentukan total modal disetor PT Sriwijaya sesaat setelah penggabungan usaha.
8
1. Ayat jurnal pada buku PT Dewi untuk mencatat penyatuan dengan PT Bintari:
PT Dewi sebesar Rp 340.000.000
Aktiva Bersih 800.000.000
Modal Saham @ Rp 10.000 360.000.000
Tambahan Modal Disetor 140.000.000
Laba Ditahan 300.000.000
2.
9
BAB II
METODE PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1. METODE EKUITAS
Jika diketahui perusahaan induk menggunakan metode ekuitas dalam mencatat
investasi pada perusahaan anak, berikut ayat jurnal yang diperlukan dalam menyusun
Laporan Keuangan Konsolidasi :
c. Beban xxx
Goodwill
xxx
10
Untuk menghitung nilai pendapatan dan investasi digunakan rumus berikut :
Berikut format kertas kerja konsolidasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasi :
PT PT Anak Penyesuaian Hak Laporan
Induk & Eliminasi Minoritas Konsolida
si
Laporan Laba Rugi
-Pendapatan
-Pendapatan dari perusahaan anak
-Beban
-Pendapatan Hak Minoritas
11
Laporan Laba Ditahan
-Laba ditahan perusahaan induk
-Laba ditahan perusahaan anak
-(+) Laba bersih
-(-) Dividen
Neraca
-Aktiva
Aktiva Lancar
Investasi pada perusahaan anak
Aktiva Tetap
-Passiva
Kewajiban Lancar
Kewajiban Jangka Panjang
Modal Saham
Laba Ditahan
Hak Minoritas awal tahun
Hak Minoritas akhir tahun
Berbeda dengan metode ekuitas, jika diketahui satu perusahaan yang memiliki
beberapa anak perusahaan menggunakan metode ekuitas tidak lengkap dalam
mencatat investasinya pada perusahaan anak, diperlukan jurnal konversi sebelum
menyusun jurnal penyesuaian dan eliminasi. Tujuan penyusunan jurnal konversi yaitu
untuk mengkonversi (merubah) Laporan Keuangan perusahaan induk yang
sebelumnya menggunakan metode ekuitas tidak lengkap menjadi metode ekuitas. Jika
Laporan Keuangan perusahaan induk telah dikonversi menjadi metode ekuitas, akan
mudah bagi kita untuk menyusun jurnal penyesuaian dan eliminasi yang diperlukan
sesuai dengan penjelasan yang telah diuraikan pada bagian pertama.
Ciri bahwa satu perusahaan menggunakan metode ekuitas tidak lengkap dalam
mencatat investasi dapat kita ketahui dari bagaimana cara perusahaan tersebut
12
menghitung pendapatan yang diperolehnya dari anak perusahaan. Jika satu perusahaan
induk menggunakan metode ekuitas tidak lengkap maka perusahaan tersebut akan
menggunakan rumus berikut :
Jika kita telah mengkonversi laporan keuangan yang menggunakan metode ekuitas
tidak lengkap dengan memasukkan jurnal di atas pada lembar kertas kerja konsolidasi,
laporan keuangan akan terlihat seperti jika perusahaan menggunakan metode ekuitas.
Maka ayat jurnal penyesuaian dan eliminasi yang diperlukan berikutnya yaitu sebagai
beikut :
13
c. Beban xxx
Goodwill xxx
Ayat jurnal di atas sama dengan ayat jurnal yang telah diuraikan pada bagian pertama.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasi antara Perusahaan yang menggunakan metode ekuitas dengan yang
menggunakan metode ekuitas tidak lengkap hanya terletak pada penyusunan
ayat jurnal konversi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya disini kita juga perlu
untuk menghitung nilai pendapatan dari perusahaan anak dan nilai investasi pada
perusahaan anak yang sebenarnya yaitu dengan memperhitungkan beban amortisasi
goodwill. Perhitungan ini akan berbeda dengan perhitungan yang dilakukan
perusahaan induk yang mengabaikan pencatatan beban amortisasi goodwill. Perlu
digaris bawahi disini bahwa perhitungan pendapatan hak minoritas tidak berubah,
tetap menggunakan rumus : % kepemilikan anak x Laba bersih anak.
Satu lagi yang perlu Anda ketahui pada saat menyusun kertas kerja konsolidasi,
penggunaan metode ekuitas tidak lengkap akan menyebabkan Laba Bersih Induk
tidak sama dengan Laba Bersih Konsolidasi, demikian juga Laba Ditahan Induk
tidak sama dengan Laba Ditahan Konsolidasi.
3. METODE BIAYA
Metode ini adalah metode alternative ketiga selain metode ekuitas dan metode ekuitas
tidak lengkap yang dapat digunakan oleh perusahaan induk dalam mencatat
investasinya pada perusahaan anak. Untuk membedakan metode ini dengan kedua
metode lainnya dapat diketahui dari dua ciri berikut :
14
2. Nilai Investasi pada Perusahaan Anak tetap, tidak mengalami perubahan dari
periode ke periode.
Sama halnya dengan metode ekuitas tidak lengkap, jika kita ketahui perusahaan induk
menggunakan metode biaya, maka perlu untuk membuat jurnal konversi ke metode
ekuitas terlebih dahulu. Jurnal konversi yang diperlukan yaitu sebagai berikut :
Dengan ayat jurnal konversi di atas, maka Pendapatan Dividen dieliminasi dari
laporan keuangan induk, kemudian memunculkan akun pendapatan dari perusahaan
anak yang sebelumnya tidak dicatat pada laporan keuangan induk, dan terakhir
menambah nilai investasi pada perusahaan anak sesuai dengan nilai akun tersebut per
tanggal penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Setelah jurnal ini diposting ke
kertas kerja konsolidasi, maka laporan keuangan induk telah dikonversi ke metode
ekuitas. Setelah laporan keuangan perusahaan induk dikonversi, berikut ayat jurnal
penyesuaian dan eliminasi yang diperlukan untuk mengkonsolidasi laporan keuangan
induk dan laporan keuangan anak. Jurnal ini sama dengan jurnal yang telah dibahas
pada bagian pertama.
15
c. Beban xxx
Goodwill xxx
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa sama halnya dengan metode ekuitas tidak
lengkap, perbedaan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara
Perusahaan yang menggunakan metode ekuitas dengan perusahaan yang
menggunakan metode biaya hanya terletak pada penyusunan ayat jurnal
konversi.
Untuk menyusun jurnal konversi, kita terlebih dahulu perlu untuk menghitung nilai
pendapatan dari perusahaan anak ( % kepemilikan induk x Laba bersih anak –
beban amortisasi goodwill ) dan nilai investasi pada perusahaan anak ( Investasi
Awal + Pendapatan dari perusahaan anak – % kepemilikan induk x dividen anak )
karena Induk tidak melakukan perhitungan maupun pencatatan kedua akun ini.
Perhitungan pendapatan hak minoritas tetap menggunakan rumus : % kepemilikan
anak x Laba bersih anak.
Sama halnya dengan metode ekuitas tidak lengkap, penggunaan metode biaya pada
pencatatan investasi pada perusahaan anak akan menyebabkan Laba Bersih Induk
tidak sama dengan Laba Bersih Konsolidasi, demikian juga Laba Ditahan Induk
tidak sama dengan Laba Ditahan Konsolidasi.
16
Soal 1:
PT Pipit memperoleh 80 % saham biasa PT Santi pada tanggal 1 Januari 19X2 secara tunai
sebesar Rp 210.000.000. Ekuitas pemegang saham PT Santi pada tanggal ini terdiri dari
modal saham sebesar Rp 150.000.000 dan laba ditahan sebesar Rp 50.000.000. Perbedaan
antara harga yang dibayar oleh PT Pipit dan ekuitas yang diperoleh dialokasikan sebesar Rp
12.500.000 pada persediaan PT Santi yang dinilai terlalu rendah, sebesar Rp 25.000.000 pada
peralatan yang dinilai terlalu rendah dan sisanya pada goodwill.
Persediaan =80% x 12.500.000 = 10.000.000
Peralatan = 80% x 25.000.000 = 20.000.000/20 = 1.000.000
Goodwill = 20.000.000/40 = 500.000
Persediaan yang dinilai terlalu rendah dijual oleh PT Santi selama tahun 19X2 dan peralatan
yang dinilai terlalu rendah mempunyai sisa masa manfaat selama 20 tahun. Goodwill
diamortisasi selama 40 tahun. Metode penyusutan yang digunakan adalah garis lurus.
PT Santi mempunyai hutang usaha pada PT Pipit sebesar Rp 4.000.000 pada tanggal 31
Desember 19X2.
Laporan keuangan terpisah PT Pipit dan PT Santi per dan untuk tahun berakhir 31 Desember
19X2 adalah sebagai berikut:
PT Pipit PT Santi
Laporan Laba Rugi dan Laba Ditahan
Gabungan untuk Tahun Berakhir
31 Desember 19X2
Penjualan Rp 200.000 Rp 110.000
Pendapatan dr PT Santi 20.500 -
Harga pokok penjualan 80.000 40.000
Beban penyusutan 40.000 20.000
Beban-beban lainnya 25.500 10.000
40.000
Jurnal Penyesuaian dan eliminasi :
a. Pendapatan dari PT A 20.500
Dividen (80% x20Jt) 16.000
17
Investasi pada PT A 4.500
b. Laba ditahan PTA 50.000
Modal Saham PT A 150.000
Kelebihan yang Belum Diamortisasi 50.000
Investasi pada PT A 210.000
Hak Minoritas 40.000
(20% x 200.000)
c. Goodwill 20.000
Persediaan 10.000
Peralatan 20.000
Kelebihan yang belum diamortisasi 50.000
d. Biaya 11.500
Goodwill 500
Persediaan 10.000
Peralatan 1.000
e. Hutang pada PT Pipit 4.000
Piutang pada PT Santi 4.000
f. Hutang Dividen 8.000.000
Piutang Dividen 8.000.000
BAB III
LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN-PERSEDIAAN
18
Namun tidak demikian pada laporan keuangan konsolidasi dimana perusahaan induk dan anak
dilaporkan sebagai satu entitas ekonomi/satu perusahaan yang utuh.
Tujuan eliminasi adalah untuk menunjukkan laba rugi dan posisi keuangan entitas
yang dikonsolidasikan yang seharusnya tampak jika transaksi persediaan antar perusahaan
induk dan perusahaan anak tidak ada dengan mengabaikan jumlah dari setiap transaksi.
Ayat jurnal yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi jika
terdapat transaksi penjualan persediaan antar perusahaan tergantung pada jenis transaksi
penjualan persediaan yang terjadi. Terdapat dua jenis transaksi penjualan persediaan antar
perusahaan :
19
(Untuk menangguhkan laba yang belum direalisasi dalam persediaan akhir perusahaan
anak)
Dengan ketiga ayat jurnal di atas, kita telah menyesuaikan transaksi penjualan
persediaan antar perusahaan induk dan anak sehingga akun-akun yang timbul akibat transaksi
tersebut dieliminasi dari laporan keuangan induk dan laporan keuangan anak. Penyesuaian
tersebut meliputi penyesuaian nilai penjualan, harga pokok penjualan, dan nilai persediaan
yang menjadi terlalu besar akibat adanya transaksi penjualan persediaan antar perusahaan
induk dan anak. Sedangkan ayat jurnal c dibuat untuk mengakui laba dari penjualan
persediaan antar perusahaan induk dan anak (yang sebelumnya ditangguhkan dengan ayat
jurnal b) pada saat persediaan tersebut telah benar-benar terjual kepada pihak
ketiga/perusahaan lain.
20
= % Kepemilikan anak x Laba bersih anak
Perhitungan pendapatan hak minoritas tidak dipengaruhi oleh adanya transaksi penjualan
persediaan antar perusahaan, karena jenis transaksinya adalah transaksi penjualan persediaan
arus ke bawah dimana yang menjual adalah perusahaan induk sehingga tidak mempengaruhi
laba bersih perusahaan anak.
a) Penjualan xx
Harga Pokok Penjualan xx
(Untuk mengeliminasi pembelian dan penjualan antar-perusahaan)
Ayat-ayat jurnal di atas sama dengan ayat jurnal yang diperlukan pada transaksi
penjualan persediaan arus ke bawah. Perbedaan hanya pada ayat jurnal c dimana pengakuan
laba dari penjualan persediaan antar perusahaan induk dan anak selain dialokasi ke akun
investasi pada PT Anak, juga dialokasi pada akun hak minoritas. Hal ini karena yang menjual
21
persediaan tersebut adalah perusahaan anak sehingga pada saat persediaan telah benar-benar
terjual kepada pihak ketiga, sebagian laba harus dialokasi ke perusahaan anak yaitu pada akun
hak minoritas.
Untuk lebih memahami uraian di atas berikut akan diberikan ilustrasi mengenai
metode penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi dimana terdapat transaksi penjualan
persediaan antar perusahaan induk dan perusahaan anak baik transaksi penjualan persediaan
arus ke bawah maupun transaksi penjualan persediaan arus ke bawah.
22
Kasus Penjualan Persediaan Arus Ke Bawah :
→ PT Jasatama memperoleh 80 % kepemilikan PT Altech dengan harga Rp 300.000.000
pada tanggal 1 Januari 2005 ketika ekuitas PT Altech terdiri dari modal saham sebesar
Rp 250.000.000 dan laba ditahan sebesar Rp 50.000.000. Nilai wajar aktiva dan
kewajiban PT Altech sama dengan nilai bukunya pada tanggal ini dan setiap goodwill
diamortisasi selama 10 tahun. PT Jasatama menggunakan metode ekuitas dalam
mempertanggungjawabkan investasinya pada PT Altech.
Selama tahun 2005 PT Jasatama menjual persediaan kepada PT Altech dengan harga
Rp 150.000.000 dan pada tanggal 31 Desember 2005 dalam persediaan PT Altech
termasuk laba yang belum direalisasi sebesar Rp 30.000.000. Selama tahun 2006 PT
Jasatama menjual persediaan kepada PT Altech dengan harga Rp 100.000.000 dan
pada tanggal 31 Desember 2006 dalam persediaan PT Altech termasuk laba yang
belum direalisasi sebesar Rp 20.000.000.
Laporan keuangan PT Jasatama dan PT Altech per dan untuk tahun berakhir 31
Desember 2006 adalah sebagai berikut :
PT Jasatama PT Altech
Laporan Laba Rugi dan Laba Ditahan
Gabungan untuk Tahun Berakhir
31 Desember 2006
Penjualan 700.000 300.000
Pendapatan dari PT Altech 124.000 -
Harga pokok penjualan 270.000 130.000
Beban-beban operasi 145.000 20.000
Laba bersih 409.000 150.000
(+) Laba Ditahan 1 Januari 2006 70.000 80.000
(-) Dividen 50.000 20.000
23
Laba Ditahan 31 Desember 2006 429.000 210.000
Neraca
Kas 166.000 50.000
Piutang dagang 180.000 130.000
Persediaan 60.000 80.000
Tanah 115.000 100.000
Bangunan bersih 280.000 100.000
Peralatan bersih 342.000 140.000
Investasi pada PT Altech 396.000 -
Total Aktiva 1.539.000 600.000
Utang Usaha 225.000 100.000
Kewajiban lainnya 150.000 40.000
Modal Saham, nominal Rp. 10.000 735.000 250.000
Laba Ditahan 429.000 210.000
Total Kewajiban & Equitas 1.539.000 600.000
Diminta : Siapkan kertas kerja konsolidasi PT Jasatama dan perusahaan anak untuk tahun
berakhir 31 Desember 2006.
Nilai wajar aktiva dan kewajiban PT Altech sama dengan nilai bukunya pada saat akuisisi
→ Selisih biaya investasi dan nilai buku ekuitas PT Altech yang diperoleh = Goodwill
24
Pendapatan dari PT Altech Th. 2006
= (% kepemilikan induk x Laba bersih anak) + Laba yg belum direalisasi dari persediaan
awal perusahaan anak – Laba yang belum direalisasi dari persediaan akhir perusahaan
anak – Biaya amortisasi goodwill Th 2006
= (80 % x 150.000.000) + (30.000.000 - 20.000.000) - 6.000.000
= 120.000.000 + 10.000.000 – 6.000.000
= Rp 124.000.000,-
25
Jurnal Penyesuaian dan Eliminasi :
a. Penjualan Rp 100.000.000,-
Harga pokok penjualan Rp 100.000.000,-
26
diamortisasi selama 10 tahun. PT Jasatama menggunakan metode ekuitas dalam
mempertanggungjawabkan investasinya pada PT Altech.
Selama tahun 2005 PT Altech menjual persediaan kepada PT Jasatama dengan harga
Rp 150.000.000 dan pada tanggal 31 Desember 2005 dalam persediaan PT Jasatama
termasuk laba yang belum direalisasi sebesar Rp 30.000.000. Selama tahun 2006 PT
Altech menjual persediaan kepada PT Jasatama dengan harga Rp 100.000.000 dan
pada tanggal 31 Desember 2006 dalam persediaan PT Jasatama termasuk laba yang
belum direalisasi sebesar Rp 20.000.000,-
Laporan keuangan PT Jasatama dan PT Altech per dan untuk tahun berakhir 31
Desember 2006 adalah sebagai berikut :
PT Jasatama PT Altech
Laporan Laba Rugi dan Laba Ditahan
Gabungan untuk Tahun Berakhir
31 Desember 2006
Penjualan 700.000 300.000
Pendapatan dari PT Altech 122.000 -
Harga pokok penjualan 270.000 130.000
Beban-beban operasi 145.000 20.000
Laba bersih 407.000 150.000
27
Investasi pada PT Altech 400.000 -
Total Aktiva 1.539.000 600.000
Utang Usaha 225.000 100.000
Kewajiban lainnya 150.000 40.000
Modal Saham, nominal Rp. 10.000 735.000 250.000
Laba Ditahan 427.000 210.000
Total Kewajiban & Equitas 1.539.000 600.000
Diminta : Siapkan kertas kerja konsolidasi PT Jasatama dan perusahaan anak untuk tahun
berakhir 31 Desember 2006.
Nilai wajar aktiva dan kewajiban PT Altech sama dengan nilai bukunya pada saat akuisisi
→ Selisih biaya investasi dan nilai buku ekuitas PT Altech yang diperoleh = Goodwill
Goodwill = 300.000.000 – (80 % x (250.000.000 + 50.000.000))
= 300.000.000 – 240.000.000
= Rp 60.000.000,-
Biaya Amortisasi Goodwill/tahun = 60.000.000/10 th = Rp 6.000.000,-/th
28
Pendapatan dari PT Altech Th. 2006
= % kepemilikan induk x Laba bersih anak
(+) % kepemilikan induk x Laba yg belum direalisasi dari persediaan awal PT Anak
(–) % kepemilikan induk x Laba yang belum direalisasi dari persediaan akhir PT Anak
(–) Biaya amortisasi goodwill Th 2006
= (80 % x 150.000.000) + 80 % x (30.000.000 - 20.000.000) - 6.000.000
= 120.000.000 + 8.000.000 – 6.000.000
= Rp 122.000.000,-
29
= 32.000.000
a. Penjualan Rp 100.000.000,-
Harga pokok penjualan Rp 100.000.000,-
f. Beban Rp 6.000.000,-
Goodwill Rp 6.000.000,-
30
BAB IV
LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN-AKTIVA TETAP
31
pihak ketiga akan menentukan jenis jurnal penyesuaian dan eliminasi yang diperlukan dalam
membuat laporan keuangan konsolidasi.
A. Laba Antar Perusahaan Atas Aktiva Tetap Yang Tidak Dapat Disusutkan.
Penjualan Arus Ke Bawah
Ayat Jurnal Penyesuaian :
1. Pada Tahun Penjualan Aktiva Tetap Antar Perusahaan
Keuntungan atas penjualan tanah xx
Tanah xx
(Untuk mengeliminasi keuntungan atas penjualan tanah antar-perusahaan dan
mengurangi tanah menjadi harga perolehannya)
32
2. Pada Tahun Setelah Penjualan Aktiva Tetap Antar Perusahaan
Investasi pada perusahaan anak xx
Hak Minoritas xx
Tanah xx
(Untuk mengurangi tanah menjadi harga perolehannya dan menyesuaikan akun
investasi dan hak minoritas awal untuk membentuk resiprokal dengan akun ekuitas
perusahaan anak pada awal periode)
33
Beban penyusutan xx
(Untuk mengeliminasi keuntungan atas penjualan bangunan antar-perusahaan dan
mengurangi bangunan menjadi harga perolehannya)
34
Akumulasi penyusutan-bangunan xx
Bangunan xx
Beban penyusutan xx
(Untuk mengeliminasi keuntungan atas penjualan bangunan antar-perusahaan dan
mengurangi bangunan menjadi harga perolehannya)
Pendapatan dari perusahaan anak dan Pendapatan Hak Minoritas ditentukan dengan rumus
berikut :
35
= % Kepemilikan Induk x Laba bersih Anak
(-) Laba yang belum direalisasi atas aktiva tetap
(+) Pengakuan bagian per bagian keuntungan atas aktiva tetap
(+) Keuntungan atas penjualan aktiva tetap
(-) Biaya Amortisasi Goodwill
Untuk lebih mudah memahami uraian di atas, berikut akan diberikan ilustrasi kasus dan
cara penyelesaian laporan keuangan konsolidasi dimana terdapat transaksi penjualan aktiva
tetap antara perusahaan induk dan perusahaan anak. Untuk memperoleh pemahaman yang
komprehensif dengan bab sebelumnya, ilustrasi dibawah ini juga mencakup transaksi
penjualan persediaan antar perusahaan induk dan perusahaan anak.
36
Ilustrasi Kasus – Transaksi Penjualan Aktiva Tetap Antar Perusahaan Induk dan
Perusahaan Anak :
37
Modal Saham, nominal Rp. 10.000 300.000 100.000
Laba Ditahan 157.600 50.000
Total Kewajiban & Equitas 499.600 180.000
Informasi Tambahan :
1. Penjualan PT Sampan termasuk penjualan antar perusahaan sebesar Rp. 8.000.000 dan
dalam persediaan PT Perahu tanggal 31 Desember 2009 termasuk Rp. 1.000.000 laba
atas barang yang diperoleh dari PT Sampan dalam persediaan PT Perahu tanggal 21
Desember 2008 termasuk laba atas barang yang diperoleh dari PT Sampan sebesar Rp.
2.000.000.
2. PT Perahu berhutang kepada PT Sampan sebesar Rp. 4.000.000.
3. Pada tanggal 1 Januari 2008 PT Sampan menjual aktiva tetap kepada PT Perahu
dengan harga Rp. 60.000.000 aktiva ini mempunyai nilai buku 40.000.000 pada
tanggal tersebut dan disusutkan oleh PT Perahu selama 5 tahun.
4. PT Perahu menggunakan metode equitas dalam mempertanggungjawabkan
investasinya pada PT Sampan.
Diminta : Siapkan kertas kerja konsolidasi PT Perahu dan perusahaan anak untuk tahun
berakhir 31 Desember 2009.
Cara Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasi – Transaksi Penjualan Aktiva Tetap
Antar Perusahaan Induk Dan Perusahaan Anak :
38
Laba yang belum direalisasi dari persediaan awal th 2009 PT Perahu = Rp 1.000.000,-
Laba yang belum direalisasi dari persediaan akhir th 2009 PT Perahu = Rp 2.000.000,-
= 20 % x 55.000.000
= Rp.11.000.000,-
39
Jurnal Penyesuaian dan Eliminasi =
a. Penjualan Rp 8.000.000,-
Harga pokok penjualan Rp 8.000.000,-
g. Beban Rp 2.000.000,-
Goodwill Rp 2.000.000,-
40
h. Hutang Dagang Rp 4.000.000,-
Piutang Dagang Rp 4.000.000,-
DAFTAR PUSTAKA
Beams, Floyd A, Joseph H. Anthony, Robin P. Clement dan Suzanne H. Lowensohn. 2009.
Akuntansi Lanjutan (Advanced Accounting). Jakarta : Penerbit Erlangga
Boatsman, James R, Charles H. Griffin, Don W. Vickrey dan Thomas H. Williams. 1997.
Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta : Penerbit Erlangga
Drebin, Allan R. 1996. Advanced Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan). Jakarta :
Penerbit Erlangga
Fischer, Paul M, William James Taylor dan J. Arthur Leer. 1990. Akuntansi Keuangan
lanjutan. Jakarta : Penerbit Erlangga
Standar Akuntansi Keuangan. 2009. Jakarta : Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia
41
42