Sie sind auf Seite 1von 9

PENGUKURAN BIAYA KUALITAS

Peningkatan kualitas dapat meningkatkan profitabilitas melalui 2 cara, antara lain :


dengan meningkatkan pelanggan dan dengan mengurangi biaya. Peningkatan kualitas dapat
menghasilkan peningkatan yang berarti dalam profitabilitas dan efisiensi perusahaan secara
keseluruhan. Kualitas telah menjadi dimensi kompetitif yang penting bagi perusahaan
manufaktur maupun jasa, juga bagi usaha kecil dan usaha besar.
1. Definisi Kualitas
Pengertian kualitas (kamus) adalah “derajat atau tingkat kesempurnaan”. Dalam hal ini,
kualitas adalah ukuran relatif dari kebaikan (Goodness). Produk atau jasa yang berkualitas
adalah yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan dalam 8 dimensi berikut :
a. Kinerja (Performance)
Dimensi kinerja untuk jasa dapat didefinisikan lebih jauh sebagai atribut daya tangkap,
kepastian, dan empati. Daya tangkap (Responsiveness) adalah keinginan untuk
membantu pelanggan dan menyediakan pelayanan yang konsisten dan bersifat segera.
Kepastian (Assurance), menagcu pada pengetahuan dan keramahan karyawan serta
kemampuan mereka membangun kepercayaan dan keyakinan pelanggan. Empati
(Emphaty) berarti peduli dan memberikan perhatian individual terhadap pelanggan.
b. Estetika (Aesthetics)
Estetika berhubungan dengan penampilan wujud produk (misalnya, gaya dan
keindahan) serta penampilan fasilitas, peralatan, pegawai, dan materi komunikasi yang
berkaitan dengan jasa.
c. Kemudahan perawatan dan perbaikan (Serviceability)
Kemudahan perawatan dan perbaikan berkaitan dengan tingkat kemudahan merawat
dan memperbaiki produk.
d. Fitur (Features)
Fitur (kualitas design) adalah karakteristik produk yang berbeda dari produk-produk
sejenis yang fungsinya sama. Misalnya, fungsi mobil adalah sebagai alat transportasi.
e. Keandalan (Reliability)
Keandalan adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi seperti yang
dimaksudkan dalam jangka waktu tertentu.
f. Tahan lama (Durability)
Tahan lama didefinisikan sebagai jangka waktu produk dapat berfungsi.
g. Kualitas kesesuaian (Quality of Conformance)

1
Kualitas kesesuaian adalah ukuran mengenai apakah sebuah produk telah memenuhi
spesifikasinya atau tidak.
h. Kecocokan penggunaan (Fitness for Use)
Kecocokan pengguanaan adalah kecocokan dari suatu produk mejalankan fungsi-
fungsi sebagaimana yang diiklankan.

2. Definisi Biaya Kualitas


Kegiatan yang berhubungan dengan kualitas adalah kegiatan yang dilakukan karena
mungkin atau telah terdapat kualitas yang buruk. Biaya-biaya untuk melakukan kegiatan-
kegiatan tersebut disebut biaya kualitas.Biaya kualitas (Cost of Quality) adalah biaya-
biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang buruk kualitasnya.
Definisi ini mengimplikasikan bahwa biaya kualitas berhubungan dengan 2 sub kategori
dari kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kualitas, antara lain :
a. Kegiatan pengendalian (Control Activities) dilakukan oleh suatu perusahaan untuk
mencegah atau mendeteksi kualitas yang buruk (karena kualitas yang buruk mungkin
terjadi). Jadi, kegiatan pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan dan
penilaian. Biaya pengendalian (Control Cost) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk menjalankan kegiatan pengendalian.
b. Kegiatan karena kegagalan (Failure Activities) dilakukan oleh perusahaan atau oleh
pelanggannya untuk merespon kualitas yang buruk (kualitas buruk memalng telah
terjadi). Biaya kegagalan (failure cost) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan karena telah terjadinya kegiatan karena kegagalan.
Definisi mengenai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kualitas juga
menunjukkan 4 kategori biaya kualitas, antara lain :
a) Biaya pencegahan (Preventional Cost). Biaya ini digunakan untuk mencegah
kualitas yang buruk pada produk atau jasa yang dihasilkan. Sejalan dengan
peningkatan biaya pencegahan, kita mengharapkan biaya kegagalannya turun
b) Biaya penilaian (Appraisal Cost). Terjadi unutk menentukan apakah produk dan jasa
telah sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan pelanggan
c) Biaya kegagalan internal (Internal Failure Cost). Terjadi karena produk dan jasa
yang diinginkan tidak sesuai dengan spesifikasi kebutuhan pelanggan.
Ketidaksesuaian ini dideteksi sebelum dikirim kepihak luar. Ini adalah kegagalan
yang dideteksi oleh kegiatan penilaian.

2
d) Biaya kegagalan eksternal (Eksternal Failure Cost). Terjadi karena produk dan
jasa yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan atau tidak memuaskan
kebutuhan pelanggan setelah produk disampaikan kepada pelanggan.

3. Mengukur Biaya Kualitas


Biaya kualitas dapat diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat diamati atau tersembunyi.
Biaya kualitas yang dapat diamati (Observable Quality Cost) adalah biaya-biaya yang
tersedia atau dapat diperoleh dari catatan akuntansi perusahaan. Biaya kualitas yang
tersembunyi (hidden quality cost) adalah biaya kesempatan (opportunity) yang terjadi
karena kualitas yang buruk.Ada 3 metode yang disaranakan untuk mengestimasi biaya
kualitas yang tersembunyi, antara lain :
a. Metode Pengali (Multiplier Method)
Pada metode ini, mengasumsikan bahwa total biaya kegagalan adalah hasil pengali dari
biaya-biaya kegagalan yang terukur.
Total biaya kegagalan eksternal = k (biaya kegagalan eksternal yang terukur)
b. Metode penelitian pasar (Market Research Method)
Metode ini digunakan untuk menilai dampak kualitas yang buruk terhadp penjualan dan
pangsa pasar.
c. Fungsi kerugian kualitas Taguchi (Taguchi Quality Loss Function)
Fungsi ini mengasumsikan bahwa biaya kualitas yang tersembunyi hanya terjadi atas
unit-unit yang menyimpang dari batas spesifikasi atas dan bawah. Dimana setiap
penyimpangan dari nilai target suatu karakteristik kualitas dapat menimbulakn biaya
kualitas yang tersembunyi. Sehingga biaya kualitas yang tersembunyi dapat meningkat
secara kuadrat pada saat nilai aktual menyimpang dari nilai target. Persamaan Taguchi
: L(y) = k (y – T)2

PELAPORAN INFORMASI BIAYA KUALITAS


Langkah pertama dan paling sederhana dalam menciptakan sistem pelaporan akuntansi
ialah dengan menilai biaya kualitas aktual saat ini. Pencatatan biaya kualitas secara rinci
berdasarkan kategorinya memberikan 2 masukan pandangan penting. Pertama catatan tersebut
mengungkapkan besarnya biaya kualitas setiap periode, sehingga manajer dapat menilai
dampak keuangannya. Kedua, catatan tersebut menunjukkan distribusi biaya kualitas menurut
kategori, sehingga para manajer dapat menilai kepentingan relatif masing-masing kategori.
1. Laporan Biaya Kualitas
3
Pentingnya biaya kulaitas terhadap keuangan perusahaan dapat lebih mudah dinilai
dengan menampilkan biaya – biaya kualitas sebagai peresentase dari penjualan aktual.. Ada 2
pandangan mengenai biaya kualitas optimal, yang menawarkan kepada para manajer masukan
tentang bagaimana mengelola biaya kualitas dengan baik, yaitu pandangan tradisional
(mengacu pada pencapaian tingkat kualitas yang dapat diterima) dan pandangan kontemporer
(pengendalian kualitas total).

2. Fungsi Biaya Kualitas : Pandangan Kualitas yang Dapat Diterima (Acceptable


Quality Level)
Pandangan ini mengasumsikan terdapat perbandingan terbalik antara biaya
pengendalian dan biaya kegagalan. Ketika biaya pengendalian meningkat, biaya kegagalan
seharusnya turun. Selama kondisi ini, perusahaan harus terus meningkatkan usahanya untuk
mencegah unit-unit yang tidak sesuai. Sehingga dicapai suatu titik di mana kenaikan tambahan
biaya kualitas tersebut menimbulkan biaya yang lebih besar daripada penurunan biaya
kegagalan. Titik ini mewakili tingkat minimum dari total biaya kualitas dan merupakan
perbandingan optimal dari biaya pengendalian dan biaya kegagalan dana mendefinisikan
tingkat kualitas yang dapat diterima.

3. Fungsi Biaya Kualitas : Pandangan Cacat – Nol


Sudut pandang AQL didasarkan pada definisi produk cacat tradisional. Pandangan
AQL mengizinkan dan bahkan mendukung diproduksinya sejumlah tertentu barang cacat.
Intinya model cacat not menyatakan bahwa dengan mengurangi unit cacat hingga nol maka
akan diperoleh keunggulan biaya. Model kualitas kokoh memperketat definisi dari unit cacat,
menyempurnakan pandangan kita terhadap biaya kualitas dan mengintensifkan upaya
perbaikan kualitas.

Sifat Dinamis Biaya Kualitas


Intinya, yang terjadi adalah bahwa ketika perusahaan menambah biaya pencegahan dan
penilaian serta menurunkan biaya kegagalan, mereka selanjutnya dapat mengurangi biaya
pencegahan dan penilaiannya. Total biaya kualitas konsisten dengan hubungan biaya kualitas
yang diuraikan, namun ada beberapa perbedaan utama. Pertama, biaya pengendalian tidak
meningkat tanpa batas ketika mendekati kondisi tanpa cacat. Kedua, biaya pengendalian dapat
naik dan kemudian turun ketika mendekati kondisi tanpa cacat. Ketiga, biaya kegagalan dapat
ditekan menjadi nol.
4
a. Manajemen Berbasis Kegiatan dan Biaya Kualitas Optimal
Manajemen berbasis kegiatan (activity based management-ABM) mendefinisikan
berbagai kegiatan sebagai bernilai tambah dan tidak bernilai tambah serta hanya
mempertahankan kegiatan-kegiatan yang memberikan nilai tambah. Manajemen
berbasis kegiatan (ABM) mendukung pandangan cacat nol robust mengenai biaya
kualitas. Tidak ada perbandingan terbalik optimal antara biaya pengendalian dan biaya
kegagalan; biaya kegagalan adalah biaya yang tidak menghasilkan nilai tambah dan
karena itu harus dikurangi sampai nol.
b. Analisis Tren
Grafik analisis tren yang menggambarkan perubahan biaya kualitas dari waktu ke
waktu. Grafik tersebut disebut tren kualitas multiperiode (mutiple-period quality trend
report). Dengan menggambarkan biaya kualitas sebagai presentasi dari penjualan,
maka keseluruhan tren program kualitas dapat dinilai. Grafik menunjukan bahwa
terdapat tren yang tetap menurun pada biaya kualitas yang dinyatakan sebagai
persentase dari penjualan. Grafik tersebut juga menunjukkan bahwa dalam jangka
panjang perbaikan masih sangat mungkin untuk dilakukan.

PENGGUNAAN INFORMASI BIAYA KUALITAS


Penggunaan informasi biaya kualitas untuk keputusan-keputusan implementasi
program kualitas dan untuk mengevaluasi efektifitas program tersebut, setelah
diimplementasikan, hanya merupakan salah satu potensi penggunaan dari sistem biaya kualitas.
Penggunaan-penggunaan pentingnya juga diidentifikasi.
1. Penetapan Harga Strategis
Informasi biaya kualitas dan implementasi program pengendalian kualitas total berguna
untuk pengambilan keputusan strategis yang signifikan. Meningkatkan kualitas bukanlah
sebuah obat yang mujarab. Pengurangan biaya yang ditawarkan ternyata tidak mampu
menutupi penurunan harga sacara sekaligus.
2. Analisis Produk Baru
Pentingnya pengklasifikasian lebih lanjut dari biaya kualitas menurut perilaku. Penting
identifikasi dan pelaporan biaya kualitas secara terpisah. Produk baru dirancang untuk
mengurangi biaya kualitas dan hanya dengan mengetahui teknik penetapan biaya
kualitaslah dapat menemukan kesalahan dalam analisis laba rugi siklus hidup.
PRODUKTIVITAS : PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN

5
Produktivitas berkaitan dengan memproduksi output secara efisien dan secara spesifik
mengacu pada hubungan antara output dan input yang digunakan untuk memproduksi output.
Efisiensi produktif total adalah suatu titik dimana 2 kondisi terpenuhi :
a. Pada setiap bauran input untuk memproduksi output tertentu, tidak satu input pun
digunakan lebih dari yang diperlukan untuk menghasikan output.
b. Atas bauran-bauran yang memenuhi kondisi pertama, dipilih bauran dengan biaya
terendah.
Kondisi pertama di gerakkan oleh hubungan teknis dan karena itu disebut sebagai efisiensi
teknis. Kondisi kedua digerakkan oleh hubungan relatif dari harga input dan karena itu disebut
efisiensi trade-off input.
1. Pengukuran Produktivitas Parsial
Pengukuran produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas perubahan produktivitas.
Tujuan pengukuran ini adalah untuk menilai apakah efisiensi produktif telah meningkat
atau menurun. Pengukuran produkivitas aktual memungkinkan manajer untuk menilai,
memantau, dan mengendaliakn perubahan. Pengukuran produktivitas untuk satu input
pada suatu waktu disebut pengukuran produktivitas parsial.
a. Definisi Pengukuran Produktivitas Parsial
Produktifitas dari satu input tunggsl biasanya diukur dengan menghitung rasio output
terhadap input.
Rasio Produktifitas = Output/Input

b. Ukuran-Ukuran Parsial Dan Pengukuran Perubahan Efisiensi Produksi.


Periode sebelumnya disebut periode dasar dan menjadi acuan atau standar bagi
pengukuran perubahan efisiensi produktif. Periode sebelumnya dapat ditentukan secara
bebas. Untuk pengendallian operasional, periode dasar cenderung mendekati periode
berjalan.

c. Keunggulan pengukuran parsial.


Ukuran parsial memungkinkan manajer untuk memfokuskan perhatiannya pada
penggunaan input tertentu. Penggunaan ukuran parsial memiliki keunggulan, yaitu
mudah diinterpestasikan oleh semua pihak dalam perusahaan sehingga ukuran tersebut
mudah digunakan untuk menilai kinerja produktivitas dari karyawan operasi.

6
d. Kelemahan ukuran parsial.
Ukuran parsial, yang digunakan secara terpisah, dapat menyesatkan. Penurunan
produktivitas suatu input mungkin diperlukan untuk meningkatkan produktivitas yang
lainnya. Trade-off seperti itu diperlukan jika biaya secara keseluruhan turun, tetapi
pengaruh tersebut akan hilang jika digunakan ukuran parsial masing-masing.

e. Pengukuran Produktifitas Total


Pengukuran produktivitas dari seluruh input disebut pengukuran produktivitas total.
Dalam istilah praktis, pengukuran produktivitas total dapat didefinisikan sebagai
pemfokusan perhatian pada beberapa input yang secara total, menunjukkan
keberhasilan perusahaan. Pendekatan multifaktor yang umum disarankan dalam
literatur produktivitas adalah menggunakan indeks produktivitas agregat.

f. Pengukuran profit produktivitas.


Pengukuran profit menyediakan serangkaian atau sebuah vektor ukuran operasional
parsial yang berbeda dan terpisah. Profit dapat dibandingkan dari waktu ke waktu untuk
memberikan informasi mengenai perubahan produktivitas.

g. Pengukuran produktivitas yang berkaitan dengan laba.


Menilai pengaruh perubahan produktivitas terhadap laba berjalan merupakan salah
satu cara untuk menilai perubahan produktivitas. Pengukuran jumlah perubahan laba
yang diakibatkan oleh perubahan produktivitas disebut pengukuran produktivitas yang
berkaitan dengan laba. Rasio produktivitas input periode dasar :
PQ = output periode berjalan/rasio produktivitas periode dasar

Jadi, ukuran terkait dengan laba memperlihatkan pengaruh pengukuran parsial maupun
pengaruh pengukuran total. Ukuran produktivitas total terkait dengan laba merupakan
penjumlahan dari masing-masing ukuran parsial. Sifat ini membuat ukuran terkait
dengan laba ideal untik menilai trade-off.

h. Komponen Pemulihan Harga


Selisih antara perubahan laba total dan perubahan produktivitas terkait dengan laba
disebut komponen pemulihan harga. Komponen ini adalah perubahan pendapatan
dikurangi perubahan biaya input, dengan asumsi tidak ada perubahan produktivitas.

7
Oleh karena itu, komponen pemulihan harga mengukur kemampuan perubahan
pendapatan untuk menutupi perubahan biaya input, dengan asumsi tidak ada perubahan
produktivitas.

i. Kualitas dan Produktifitas


Peningkatan kualitas dapat meningkatkan produktivitas dan juga sebaliknya. Oleh
kerena sebagian besar peningkatan kualitas mengurangi jumlah sumber daya yang
digunakan untuk memproduksi dan menjual output perusahaan, maka kebanyakan
peningkatan kualitas akan meningkatkan produktivitas. Jadi, peningkatan kualitas
secara umum akan tercermin pada ukuran-ukuran produktivitas.

j. Insentif Pembagian Keuntungan


Insentif pembagian keuntungan adalah pemberian insentif uang tunai bagi seluruh
tenaga kerja persahaan yang menjadi kunci pencapaian kualitas dan produktivitas.
Pembagian keuntungan memberikan insentif dengan menawarkan bonus kepada
pegawai sesuai persentase penghematan biaya.

8
REFERENSI

Hansen/Mowen; Managerial Accounting (Akuntansi Manajerial); Buku 2; Edisi 8; Salemba


Empat

Das könnte Ihnen auch gefallen