Sie sind auf Seite 1von 4

Terdapat dua ukuran pokok distribusi pendapatan, yang digunakan untuk tujuan analisis dan

kuantitatif tentang keadilan distribusi pendapatan yaitu distribusi ukuran dan distribusi
fungsional. Dimana distribusi pendapatan ukuran merupakan ukuran yang secara langsung
menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga.
Terdapat tiga alat ukur tingkat ketimpangan pendapatan dengan bantuan distribusi ukuran,
yaitu Rasio Kutnezs, Kurva Lorenz, dan Koefisien Gini.

2.1 INDEKS DAN PERKEMBANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

Terdapat dua ukuran pokok distribusi pendapatan, yang digunakan untuk


tujuan analisis dan kuantitatif tentang keadilan distribusi pendapatan. Kedua ukuran
tersebut adalah distribusi ukuran, yang merupakan besar atau kecilnya pendapatan
yang diterima masing-masing orang dan distribusi Fungsional atau distribusi
kepemilikan faktor-faktor produksi. Dari dua jenis distribusi pendapatan ini kemudian
dihitung indicator untuk menunjukan distribusi pendapatan masyarakat.

2.1.1 Distribusi Pendapatan Ukuran

Ukuran yang paling sering digunakan oleh para ekonom yaitu distribusi
pendapatan perorangan atau distribusi ukuran pendapatan. Ukuran ini secara langsung
menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga.
Cara mendapatankan pendapatan itu tidak dimasalahkan. Yang perlu diperhatikan disini
adalah banyaknya pendapatan yang diterima seseorang, tidak peduli dari mana
sumbenya, entah itu berasal dari gaji atau berasal dari sumber lain seperti bunga
tabungan, laba, hasil sewa, hadiah ataupun warisan. Lokasi sumber pendapatan (desa
atau kota) maupun sektor atau bidang pendapatan yang menjadi sumber pendapatan (
pertanian , manufaktur , perdagangan, jasa) juga diabaikan.

Biasanya, populasi dibagi menjadi lima kelompok atau kuintil (quintiles)atau


sepuluh kelompok yang disebut desil (decile) sesuai dengan tingkat pendapatan yang
diperoleh, kemudian menetapkan beberapan proporsi yang diterima oleh maing-masing
kelompok dari pendapatan nasional total. Contoh, perhatikan tabel 5.1 tabel ini
memperlihatkan distribusi pendapatan yang walaupunn datanya hipotesis, namun bisa
ditemui dinegara berkembang.
Tabel 5.1 : Distribusi Ukuran Pendapatan Perorangan di Satu Negara Berdasarkan
Pangsa Pendapatan- Kuintil dan Desil

pendapatan / orang
Individu Pangsa (%) kuintil Pangsa (%) Desil
(unit uang)
1 0,8
2 1,0 1,8
3 1,4
4 1,8 5 3,2
5 1,9
6 2,0 3,9
7 2,4
8 2,7 9 5,1
9 2,8
10 3,0 5,8
11 3,4
12 3,8 13 7,2
13 4,2
14 4,8 9,0
15 5,9
16 7,1 22 13,0
17 10,5
18 12,0 22,5
19 13,5
20 15,0 51 28,5
Total pendapatan nasional 100 100 100
Catatan: Ukuran ketimpangan = jumlah pendapatan dari 40 persen rumah tangga
termiskin dibagi dengan jumlah pendapatan dari 20 persen rumah tangga terkaya =
14/51 = 0,28.
Dalam tabel tersebut, semua penduduk negara tersebut diwakili oleh 20
individu (atau lebih tepatnya rumah tangga). Kedua puluh rumah tangga tersebut
kemudian diurutkan berdasarkan jumlah pendapatannya per tahun dari yang terendah
(0,8 unit), hingga yang tertinggi (15 unit). Adapun pendapatan total atau pendapatan
nasional yang merupakan penjumlahan dari pendapatan semua individu adalah 100 unit,
seperti tampak pada kolom 2 dalam tabel tersebut. Dalam kolom 3, segenap rumah
tangga digolong-golongkan menjadi 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4
individu atau rumah tangga. Kuintil pertama menunjukkan 20 persen populasi terbawah
pada skala pendapatan. Kelompok ini hanya menerima 5 persen (dalam hal ini adalah 5
unit uang) dari pendapatan nasional total. Kelompok kedua (individu 5-8) menerima 9
persen dari pendapatan total. Dengan kata lain, 40 persen populasi terendah (kuintil 1
dan 2) hanya menerima 14 persen dari pendapatan total, sedangkan 20 persen teratas
(kuintil ke lima) dari populasi menerima 51 persen dari pendapatan total.

Ada tiga alat ukur tingkat ketimpangan pendapatan dengan bantuan distribusi
ukuran , yakni : 1). Rasio Kutnezs, 2). Kurva Lorenz dan 3). Koefisien Gini

1. Rasio Kutnezs

Rasio Kutnezs yang sering dipakai sebagai ukuran tingkat ketimpangan antara
dua kelompok ekstrem, yaitu kelompok yang sangat miskin dan kelompok yang sangat
kaya di suatu Negara . Ukuran umum yang memperlihatkan tingkat ketimpangan
pendapatan dapat ditemukan dalam kolom ke3, yaitu perbandingan Antara pendapatan
yang diterima oleh 20% anggota kelompok teratas dan 40% anggota kelompok
terbawah. Rasio ketimpangan dalam contoh ini adalah 14 dibagi dengan 51 hasilnya
sekitar 0,28.

2. Kurva Lorenz

Kurva Lorenz menunjukan hubungan kuantitatif actual antara presentase


penerima pendapatan dengan presentase pendapatan total yang benar-benar mereka
terima selama , misalnya setahun.

Pada peraga 1 , garis horizontal menunjukan presentasi kumulatif penerimaan


pendapatan, sedangkan sumbu vertikal menyatakan bagian dari pendapatan total yang
diterima oleh masing-masing presentase kelompok penduduk. Masing-masing sumbu
berakhir pada titik 100%, sehingga membentuk bujur sangkar. Satu garis diagonal
ditarik dari titik nol pada sudut kiri bawah menuju ke sudut kanan atas. Pada setiap
titik yang terdapat pada garis diagonal itu, presentase pendapatan yang diterima persis
sama dengan presentase jumlah penerimanya.

Pada peraga 1, memakai data tabel desil yakni sumbu vertical dan
horizontalnya dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama, sesuai dengan sepuluh
kelompok desil.pada titik a, 40% penduduk termisikin menerima hanya 14% dari
jumlah pendapatan, pada titik b, 50% penduduk menerima 19,1% dari jumlah
pendapatan pada titik c, 80% menerima pendapatan hanya menerima 49% dari total
pendapatan. Menghubungkan titik a,b,c, dan titik lainnya akan membentuk kurva
Lorenz seperti peraga 1 :

Semakin jauh jarak kurva Lorenz dari garis diagonal (garis pemerataan
sempurna), maka semakin timpang atau tidak merata distribusi pendapatannya,
semakin parah ketidak merataannya atau ketimpangan distribusi pendapatan di
satu negara, maka bentuk kurva Lorennya pun akan semakin melengkung mendekati
sumbu horizontal bagian bawah.

3. Koefisien Gini dan Ukuran Ketimpangan Agregat

Pada peraga 2, rasio ini adalah rasio daerah A yang diberi warna agak gelap
dengan luas segitiga BCD. Koefisien gini adalah ukuran ketimpangan agregat yang
angkanya berkisar antar 0 ( pemerataan sempurnal) hingga satu ( ketimpangan
sempurna) . pada prakteknya, koefisien gini untuk Negara-negara yang derajat
ketimpangannya tinggi berkisar antar 0,50 hingga 0,70, sedangkan sedangkan untuk
Negara-negara yang distribusi pendapatannya relative merata, angkanya berkisar antar
0,20 hingga 0,35. Koefisien Gini untuk distribusi pendapatan hipotesis kita pada tabel
10.1 diatas mendekati 0,61 ( menunjukan distribusi pendapatannya yang angat timpang
).

Das könnte Ihnen auch gefallen